Grup P
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS
PRAKTIKUM OPERASI
TEKNIK KIMIA II
GRUP P :
1. Siti Widayana (18031010028)
Tanggal Prcobaan :
21 Oktober 2020
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat- Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi Teknik Kimia II ini
dengan judul “Kolom Berpacking“.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi
Teknik Kimia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun berdasarkan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta petunjuk
asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2020 di Laboratorium
Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa bantuan
baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Ketut Sumada ,MS selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia.
2. Bapak Rachmad Ramadan Y., S.T, M.T selaku dosen pembimbing.
3. Seluruh asisten dosen yang turut membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali yang
Maha Sempurna. Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam penyusunan laporan
ini masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati, penyusun selalu mengharapkan
kritik dan saran, guna kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun mengharapkan
semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.
Penyusun
DAFTAR ISI
LAPORAN RESMI.................................................................................................. i
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II ........................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
INTISARI................................................................................................................ 1
BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
I.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2
I.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
I.3 Manfaat .......................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
II. I Secara Umum ............................................................................................... 4
II.2 Distilasi ......................................................................................................... 4
II.2.1 Penentuan Jumlah Trays ............................................................................ 6
II.2.2 Hal – Hal yang Mempengaruhi Tekanan Uap ........................................... 7
II.2.3 Proses Pemisahan Distilasi ........................................................................ 8
II.2.4 Klasifikasi Distilasi ................................................................................... 8
II.2.5 Tipe Kolom Distilasi ............................................................................... 10
II.2.6 Aplikasi dalam Dunia Industri................................................................. 11
II.2.7 Perhitungan HETP ................................................................................... 11
II.2.8 Penentuan HETP Bahan Isian ................................................................. 12
II.2.9 Penentuan Refluks ................................................................................... 16
II.2.10 Cara Penentuan Plate dengan Metode Mc.Thiele.................................. 17
II.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi ......................................................... 20
II.4 Sifat Bahan ................................................................................................. 22
II.5 Hipotesa ...................................................................................................... 23
BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM ......................... Error! Bookmark not defined.
III.1 Bahan yang digunakan .............................. Error! Bookmark not defined.
iii
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
iv
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
INTISARI
Pemilihan jenis menara distilasi sangat tergantung dari efisiensi, kapasitas, dan
kadar yang ingin diperoleh. Salah satu cara perancangan menara bahan isian adalah
dengan konsep HETP (Height of packing Equivalent to a Theoritical Plate). HETP adalah
tinggi bahan isian yang akan memberikan perubahan komposisi yang sama dengan
perubahan komposisi yang diberikan oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat digunakan
untuk menentukan efisiensi suatu menara bahan isian dan untuk menentukan tinggi dan
jenis bahan isian yang seharusnya digunakan.
Pada Percobaan HETP mengisi labu leher tiga dengan larutan alkohol, kemudian
panaskan (dengan refluks parsial) hingga boil up rate yang dan terbentuk distilat. Catat
temperaturnya dan ambil distilat dan bottom 10 ml dan penyulingan dilanjutkan hingga
didapat sembilan sampel. Suhu atas dan bawah waktu saat pengambilan destilat dan
bottom dicatat. Destilat dan bottomnya diukur densitasnya dan dengan tabel (Perry, R H “
Perry‟s Chemical Engineer‟s Handbook”) densitas, konsentrasi, dapat diketahui
kadarnya.
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan bahwa persamaan
untuk perhitungan fraksi distilat dan bottom adalah y = -5.417x2 + 5.342x dan R2 =
0.9443. Dari grafik kesetimbangan etanol-air diperoleh jumlah plate sebanyak 11 buah
dan didapatkan nilai HETP sebesar 2,058824 cm.
1
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan nilai HETP atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom
distilasi.
2. Untuk mengetahui perhitungan jumlah plate teoritis dengan menggunakan
metode MC Cabe-Thiele.
3. Untuk menentukan perbandingan tinggi kolom bahan isian yang ekivalen
terhadap satu plate teoritis.
2
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
HETP.
2. Agar parkatikan dapat mengaplikasikan prinsip HETP dalam skala
industry.
3. Agar praktikan dapat mengetahui prinsip dari proses distilasi.
3
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
Tinggi bahan isian (Z) = jumlah plat ideal atau teoritis (N) x HETP…………(1)
Tentu saja pernyataan ini berlaku untuk sesuatu operasi pemisahan tertentu,
seperti kolom isian pada operasi penyulingan, absorpsi dan ekstraksi. HETP harus
5
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
dievaluasi secara eksperimen, karena HETP berubah oleh tipe, jenis, ukuran bahan
isian, sangat berpengaruh pula oleh kecepatan aliran fluida (uap,cairan) maupun
kisaran konsentrasi.
aliran perpindahan massa pada proses distilasi multi tahap ditunjukkan pada
persamaan . Neraca massa total untuk amplop 1:
V2 = D + L1 ……………………………………………………………………...(2)
V3 = D + L2………………………………………………………………………(3)
Vn+1 = D + Ln ……………………………………………………………………(4)
Pada operasi dengan refluks total, maka jumlah tahap minimum. Sedang
untuk 0<R<∞ operasi distilasi berlangsung pada refluks parsial. Kurva
kesetimbangan yang dilengkapi dengan garis operasi sesuai persamaan yang
diperoleh di atas akan menunjukkan hubungan antara komposisi uap Vn+1 dan
komposisi cairan Ln
II.2.1 Penentuan Jumlah Trays
Penentuan jumlah „trays‟ ini bisa dihitung dengan bermacam-macam
6
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
Pa = Xa. Poa………………………………………………………..……….(1)
Keterangan :
Pa = Tekanan komponen a dalam larutan
Xa = mol fraksi a
Poa = Tekanan uap murni komponen a ( Setyadji, 2007)
II.2.2 Hal – Hal yang Mempengaruhi Tekanan Uap
Tekanan uap suatu liquid pada temperatur tertentu adalah tekanan
keseimbangan yang dikeluarkan oleh molekul-molekul yang keluar dan masuk
pada permukaan liquid. Berikut adalah hal- hal penting berkaitan dengan tekanan
uap :
a. Input energi menaikkan tekanan uap
b. Tekanan uap berkaitan dengan proses mendidih
c. Liquid dikatakan mendidih ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan
udara sekitar.
d. Mudah atau tidaknya liquid untuk mendidih bergantung pada
volatilitasnya.
e. Liquid dengan tekanan uap tinggi (mudah menguap) akan mendidih pada
temperatur yang lebih rendah.
7
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
f. Tekanan uap dan titik didih campuran liquid bergantung pada jumlah
relatif komponen-komponen dalam campuran.
8
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
9
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
arus uap berada pada pada titik embunnya (dew point), sehingga kalor yang
diperlukan untuk menguapkan komponen A harus didapat dari kalor yang
dibebaskan pada waktu kondensasi komponen B. Setiap plate berfungsi sebagai
piranti pertukaran pada saat komponen A ke B.
10
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
11
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
........…………………………….……………….(1)
………..……………………….……(2)
……………………………...(3)
……………………………………….(4)
Keterangan:
. = Absis
N = ordinat
=
12
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
Dari hasil penelitian variasi jenis bahan isian dipilih yang menghasilkan
kadar metanol tertinggi, yang kemudian ditentukan nilai Height Equivalent of
Theoritical Plate suatu bahan. Nilai HETP digunakan dalam menentukan tinggi
bahan isian pada skala yang sesungguhnya.
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat hasil atas dengan kadar metanol
tertinggi pada bahan isian jenis baja anti karat. Baja anti karat dilihat dari segi
jenis bahan, paling baik dalam menghantar panas. Dari segi ukuran, ukuran lebih
besar dibandingkan bahan isian yang lain, jenis bahan isian inilah memungkinkan
uap dapat melewati bahan isian dengan ruang besar dan mudah. Dan dari segi
bentuk, baja anti karat ini berbentuk tabung tidak tertutup dikedua sisinya
13
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
sehingga ruang tengah tidak bisa terisi dengan bahan yang lain sehingga ruang
yang dapat dilewati uap metanol semakin besar.
Jenis bahan isian Nmin Nilai HETP (cm)
Keramik 3,280 13,72
Kaca 3,710 12,13
Baja anti karat 4,630 9,72
14
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
9. Harus mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu
banyak zat cair yang terperangkap (holdup) atau menyebabkan penurunan
tekanan terlalu tinggi.
Jenis-jenis Isian Menara pada Menara Isian (Packed Column)
1. Ceramic Random Packing
Ceramic Random Packing juga disebut sebagai ceramic column
packing, , ceramic random dump packing, packed tower packings, in shape of
saddles dan rings. Permukaan keramik ceramic packing dapat menghasilkan
film yang sangat tipis, yang dapat mempromosikan pencampuran cair dan uap
dan menghasilkan sedikit penurunan tekanan pada waktu yang sama. Ceramic
packing dapat diaplikasikan dalam suhu tinggi dan bahan kimia tahan
korosi.Ceramic Random tower packing (column ceramic packing) meliputi:
Ceramic Intaloks Saddle Ring dll
2. Plastic Random packing
Plastic random packing sangat efisien untuk meningkatkan kapasitas
tower dan efisiensi. Ada banyak keuntungan proses yang dapat diwujudkan
dengan menggunakan Plastic Random packing di berbagai aplikasi. Plastic
random packing meliputi: Plastic Pall Ring random column packing , Plastic
Cascade ring random packing, Plastic Conjugate ring random packing , Plastic
Rosette ring random packing, A Form Rosette, Plastic Frame Ball, Polyhedral
hollow ball, Plastic Revolve ball, Plastic Super Saddle ring random packing,
Edge ball, Plastic Mesh ball, Hollow floatation, Plastic Star ring random
packing, Flower Ball , Plastic Taper Ring, Structured wire mesh corrugated,
Plastic Heilex ring, Plastic Super mini ring column packing, Plastic Saddle
ring random column packing, Plastic Solid ball random column packing, Bio
packing, Plastic Corrugated random column Packing, Column Packings and
Packed Column Design, Ceramic Saddles, Pall Ring,
3. Metal Random Packing
Metal tower packing merupakan penggabungan dari kinerja gaya pelana
dan cincin. Bentuknya yang unik dapat membantu memastikan terjadinya
penurunan tekanan. Geometri eksternal mencegah kemasan dari saling atau
15
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
16
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
yA = ……………………………………………………(1)
Jika diketahui tekanan operasi kolom ( dan biasanya diasumsikan tidak
terjadi penurunan tekanan dalam kolom ) maka kurva kesetimbangan dapat dibuat
dengan rumusan yA =
Membuat Garis Opersi Rectifying
17
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
yn+1 = + …….…………………………………(2)
Dimana
Ln = laju alir molar liquid stage ke n
Vn+1 = laju alir molar uap stage ke n+1
Xn = fraksi liquid ke n+1 komponen ringan
XD = fraksi destilat komponen ringan
D = laju alir molar destilat
Garis operasi rectifying dimulai dari titik ( XD,YD ) atau ( XD, XD
), Penomoran stage umumnya dimulai dari atas lalu diteruskan ke bawah hingga
berakhir pada reboiler sebagai stage terakhir. garis operasi rectifying juga dapat
dijabarkan dalam persamaan lain yaitu :
yn+1 = + ……………………………………………………(3)
Dimana :
R = rasio refluks
Rasio refluks didefenisikan sebagai :
R = (arus yang diumpan kembali ke kolom ( refluks, L' )) / (arus produk
atas yang diambil)
Pada persamaan diatas ( persamaan kedua ) , perpotongan garis tersebut
ym+1 = + …………………………………..…(4)
Dimana :
Lm = laju alir molar liquid stage ke m
Vm+1 = laju alir molar uap stage ke m+1
18
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
yq = + ……………………………………………………(5)
Dimana :
q = nilai kualitas umpan
XF = fraksi umpan atau feed komponen ringan
Umumnya lebih mudah menggambarkan garis umpan ini dengan
19
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
perpotongan antara garis umpan dan garis operasi rectiying, adapun titik
perpotongan antara kedua garis tersebut adalah titik (Xpot,Ypot ) yaitu :
Setelah semua grafik dan garis tersebut dibuat , kemudian jumlah stage yang
dibutuhkan dapat dibuat yaitu dimulai dari XD dan berakhir pada XD.
(Lunarkara, 2010)
20
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
21
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
3. Fungsi :
Sebagai pelarut umum dan pendingin kondensor
II.1.2 Ethanol
1. Sifat fisika
a. Berupa cairan
b. Tidak bewarna
2. Sifat kimia
a. Rumus molekul : C2H5OH
b. Berat molekul :46,07 gr/mol
c. Densitas : 0,789 gr/ml
d. Titik Didih : 78,4℃
(Perry, 1999 “Ethanol”)
3. Fungsi :
Sebagai bahan yang akan dimurnikan
22
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
II.5 Hipotesa
Pada percobaan HETP diharapkan memperoleh tinggi kolom dan
jumlah plate yang ideal pada kolom distilasi, semakin besar konsentrasi alkohol
yang digunakan maka semakin besar nilai equivalen dari HETP.
23
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
24
Packed column
25
Rangkaian Alat
Keterangan :
1. Termometer
2. Labu Leher Tiga
3. Packing
4. Selang
5. Labu Erlenmeyer
6. Condenser
26
III.4 Prosedur
Melakukan kalibrasi
Kalibrasi alkohol
Alkohol
Merangkailarutan
Membuat alat sesuai rangkaian
alkohol dengan
alat pada
konsentrasi yangmodul
ditentukan
Lakukan pemanasan
27
BAB IV
28
IV.2 Grafik
IV.2.1 Grafik Kalibrasi Etanol – Air
0,8
y = -5,417x2 + 5,342x
X Etanol
0,6 R² = 0,9443
0,4
0,2
0,0
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0
ρ Etanol
Dari grafik diatas tentang kurva kalibrasi densitas etanol dapat dilihat semakin
besar nilai densitas etanol maka fraksi mol etanolnya semakin kecil. Pada densitas
0.9727 gr/ml maka diperoleh nilai fraksi mol sebesar 0,054 sedangkan pada densitas
0,78558 gr/ml diperoleh nilai fraksi mol ethanolnya sebesar0.7302. Grafik kalibrasi
ethanol-air ini diperoleh nilai slopenya sebesar -5.417x2 + 5.342x dengan besar
kesalahannya R2 = 0.9443
29
30
BAB V
IV.2 Saran
5. Sebaiknya praktikan dapat menjaga temperatur pada saat proses destilasi
sehingga tidak melewati temperatur titik didih air yang akan
mempengaruhi konsentrasi destilat
6. Sebaiknya praktikan sebelum melakukan percobaan, alat percobaan di
cek terlebih dahulu supaya kerusakan atau kebocoran dalam alat
percobaan dapat diminimalisir
7. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam pembacaan thermometer dan
pengukuran densitas bahan yang akan berpengaruh terhadap hasil
percobaan
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN 1
1. Data
a. Tabel 2 Data Kesetimbangan Etanol – Air
x1 [mol/mol] y1 [mol/mol]
0.00350 0.02050
0.00450 0.02750
0.01750 0.13150
0.05850 0.30500
0.06800 0.36150
0.09350 0.41100
0.16500 0.52000
0.21250 0.54550
0.24100 0.56750
0.36150 0.60600
0.47400 0.65050
0.49850 0.65550
0.58150 0.69700
0.64600 0.72900
0.65400 0.73100
0.72300 0.77600
0.79000 0.82000
0.83700 0.85200
0.87310 0.88170
0.88300 0.88850
0.88800 0.89300
0.89730 0.90120
0.94890 0.95020
0.97070 0.97150
0.98250 0.98350
33
2. Data Pengamatan
a. Kalibrasi Etanol
Berat pikno kosong : 16.4326gr
Berat pikno isi aquadest : 26.4326 gr
𝜌 air : 1 gr/cm3
34
b. Pengamatan Praktikum
Berat pikno kosong : 16,4326 gr Berat pikno isi aquadest : 26,4326 gr
𝜌 air : 1 gr/ml
Tabel 4. Pengamatan Praktikum
35
LAMPIRAN 2
1. Pembuatan larutan
Ethanol 30% 500 ml
Pengenceran
Etanol 30 % 500 ml
%.V1 = %. V2
0,96 . V1 = 0,30 . 500 ml
V1 = 156,25 ml
2. X etanol
X etanol =
X etanol = = 0,1
3. 𝜌 etanol
ρ etanol =
ρ etanol =
X etanol =
X etanol =
X etanol = 0.039280474
36
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
5. Densitas Destilat
ρ etanol =
ρ etanol =
ρ etanol =
ρ etanol =
7. Xd (Fraksi Destilat)
Dari grafik kalibrasi etanol – air diperoleh persamaan y = -5.417x2 +
5.342x
Kemudian fraksi destilat di substitusi ke persamaan y
Y =Xd = -5.417(0.84621)2 + 5.342(0.84621)
Xd= 0.641495
8. Xw (Bottom)
Dari grafik kalibrasi etanol – air diperoleh persamaan y = -5.417x2 +
5.342x
Kemudian fraksi bottom di substitusi ke persamaan y
Y =Xw = -5.417(0.95458)2 + 5.342(0.95458)
Xw = 0.163271
9. R minimum
𝑋𝑑
𝑅𝑚 = -1
𝑌𝑚𝑖𝑛
Rm = –1
Rm = 0,564623
10. R operasi
37
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”
Rop = 1,5 x Rm
Rop= 1,5 x 0,564623
Rop = 0.846934
Yop = 0,34733
HETP =
HETP =
HETP = 2,058
38
Praktikum Operasi Teknik Kimia II
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM OTK II
KOLOM BERPACKING (HETP)”