Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“PERAN ALGAE GRACILARIA SP DALAM INDUSTRI AGAR-AGAR”

DOSEN PENGAMPU :

Ir. SUPRIHATIN, MT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5/PARALEL A

1. DANY ALMAY ARSANTO (16031010182)


2. MUCHAMMAD ALFIAN UBAIDI (18031010005)
3. MELDI RAHMADANI INTAN PERTIWI (18031010018)
4. SITI WIDAYANA (18031010028)
5. FENI DWI INDAHSARI (18031010036)
6. FIRHAN ADAM ZULFIAN (18031010038)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Mikrobiologi dengan
judul “PERAN ALGAE GRACILARIA SP DALAM INDUSTRI AGAR-AGAR”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi yang disusun
dari beberapa literatur dan makalah ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Suprihatin MT, selaku dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi
2. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-masukan
dalam menyelesaikan makalah ini
Laporan ini masih banyak kekurangan, maka dengan ini kami selalu
mengharapkan kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya.

Surabaya, 11 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iiii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
II. 1 Agar-Agar.........................................................................................................4
II. 2 Gracilaria sp......................................................................................................4
II. 3 Jenis-Jenis dan Sifat Algae Yang Dugunakan Dalam Industri.........................6
II. 4 Peran Gracilaria sp Pada Proses Pembuatan Agar-Agar...................................8
II. 5 Tahapan Pembuatan Agar-Agar........................................................................9
BAB III........................................................................................................................11
KESIMPULAN DAN PENUTUP...............................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mikroorganisme atau mikroba merupakan salah satu makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil sehingga mengamatinya tidak bisa dengan mata telanjang,
harus menggunakan bantuan dari alat. Mikroorganisme atau mikroba dapat ditemui di
banyak tempat dari dasar lautan hingga puncak gunung kita dapat menemuinya,
mikroba juga ada pada udara yang kita hirup maupun ada pada makanan dan
minuman yang setiap hari kita konsumsi. Setiap sel mikroorganisme memiliki
kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan diantaranya mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energy dan dapat berkembang biak sendiri.
Mikroorganisme atau mikroba mempunyai fleksibilitas metabolism yang tinggi
sehingga dapat memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang sangat tinggi, akan
tetapi dengan ukurannya yang sangat kecil menyebabkan tidak adanya tempat untuk
menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Pada enzim-enzim tertentu ada yang
diperlukan untuk pengolahan suatu bahan makan menjadi sebuah produk.
Mikroorganisme atau mikroba di sekeliling kita banyak memiliki manfaat yang
sangat besar, salah satunya pada pengolahan jenis makanan dan minuman. Tapi tidak
semua mikroorganisme yang ada dapat digunakan dalam industri. Mikroorganisme
industri merupakan organisme yang dipilih secara hati-hati sehingga dapat membuat
suatu produk yang diinginkan. Mikroorganisme atau mikroba yang dipakai juga
merupakan bibit unggul dan pada enzim-enzim yang dipakai juga pengendali proses
lainnya disesuaikan dari sifat maupun karakteristik pada mikroba yang akan
digunakan.
Agar merupakan senyawa poligalaktosa yang diperoleh dari pengolahan rumput
laut. Gracilaria sp adalah rumput laut penghasil agar-agar darikelas Rhodophyceae
(ganggang merah), famili Gracilariaceae. Agar-agar disebut sebagai gelosa atau
gelosa bersulfat, dengan rumus molekul (C6H10O5)atau (C6H10O5)nH2SO4. Selain
mengandung polisakarida sebagai senyawa utama, agar-agar juga mengandung
kalsium dan mineral lainnya. Kandungan kalsium ini cukup tinggi dibandingkan
dengan mineral-mineral lain .Agar-agar yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita,
karena serat yang terkandung di dalamnya. Salah satu fungsi serat adalah untuk
membersihkan usus, dengan cara memperlancar metabolisme. Rumput laut Gracilaria
adalah bahan pangan berkhasiat yang memiliki banyak kandungan yang sangat baik
dan diperlukan tubuh. Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan pada makalah ini
bertujuan dapat memahami peran Algae Gracilaria sp dalam proses pembuatan Agar-
Agar.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Agar-Agar?
2. Apa itu Algae Gracilaria sp?
3. Apa saja Jenis-Jenis dan sifat Algae yang digunakan dalam Industri ?
4. Bagaimana peran Algae Gracilaria sp dalam pembuatan Agar-Agar?
5. Bagaimana proses pembuatan agar-agar dalam industry ?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian produk Agar-agar
2. Untuk mengetahui manfaat dari Agar-Agar
3. Untuk mengetahui proses pembuatan Agar-agar
4. Untuk mengetahui peranan Algae Gracilaria sp dalam pembuatan Agar-gar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Agar-Agar
Agar merupakan senyawa poligalaktosa yang diperoleh dari pengolahan
rumput laut. Gracilaria sp adalah rumput laut penghasil agar-agar darikelas
Rhodophyceae (ganggang merah), famili Gracilariaceae. Agar-agar disebut sebagai
gelosa atau gelosa bersulfat, dengan rumus molekul (C6H10O5)atau
(C6H10O5)nH2SO4. Selain mengandung polisakarida sebagai senyawa utama, agar-
agar juga mengandung kalsium dan mineral lainnya. Kandungan kalsium ini cukup
tinggi dibandingkan dengan mineral-mineral lain .Agar-agar yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan kita, karena serat yang terkandung di dalamnya. Salah satu fungsi
serat adalah untuk membersihkan usus, dengan cara memperlancar metabolisme.
Rumput laut Gracilaria adalah bahan pangan berkhasiat yang memiliki banyak
kandungan yang sangat baik dan diperlukan tubuh. (Santoso,2018)
II.2 Gracilaria sp
Gracilaria sp adalah rumput laut penghasil agar-agar darikelas Rhodophyceae
(ganggang merah), famili Gracilariaceae.Sedangkan agar-agar adalah hydrophylic
colloid atau senyawa polysacharida yang diekstrak dari ganggang merah
(Rhodophyceae) yang tidak larut dalam air dingin tetapi larut dalam air panas
Struktur utama agar-agar adalah Agarobiose yang terdiri dari ikatan β (1-4) D-
galactose dan α (1-3) 3,6 –anhydro-galactose secara bergantian atau terbentuk dari
rangkaian ikatan 1,3 b-D galaktopiranosa dan ikatan 1,4–3,6 anhidro-a-
galaktopiranosa .

Klasifikasi Gracilaria sp. adalah sebagai berikut:


Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Bangsa : Gigartinales
Suku : Gracilariaceae
Marga : Gracilaria
Jenis : Gracilaria sp.

Ciri umum dari Gracilaria sp. adalah


mempunyai bentuk thallus silindris atau
gepeng dengan percabangan mulai dari yang
sederhana sampai pada yang rumit dan
rimbun, di atas percabangan umumnya
bentuk thalli (kerangka tubuh tanaman) agak
mengecil, permukaannya halus atau
berbintil-bintil, diameter thallus berkisar
antara 0,5-2 mm. Panjang dapat mencapai 30
cm atau lebih dan Glacilaria tumbuh di rataan terumbu karang dengan air jernih dan
arus cukup dengan salinitas ideal berkisar 20-28 ppm.
Seperti pada alga kelas lainnya, morfologi rumput laut gracilaria tidak memiliki
perbedaan antara akar, batang dan daun. Tanaman ini berbentuk batang yang disebut
dengan thallus (jamak: thalli) dengan berbagai bentuk percabangannya. Secara alami
gracilaria hidup dengan melekatkan (sifat benthic) thallusnya pada substrat yang
berbentuk pasir, lumpur, karang, kulit kerang, karang mati, batu maupun kayu, pada
kedalaman sampai sekitar 10 sampai 15 meter di bawah permukaan air yang
mengandung garam laut pada konsentrasi sekitar 12-30o/oo. Sifat-sifat oseanografi,
seperti sifat kimia-fisika air dan substrat, macamnya substrat serta
dinamika/pergerakan air, merupakan faktor-faktor yang sangat menentukan
pertumbuhan Glacilaria.

 Habitat Gracilaria sp.


Gracilaria sp. termasuk rumput laut yang versifat euryhaline, sifat tersebut dapat
terlihat dari kemampuan hidupnya pada perairan bersalinitas 15-30ppt, dengan begitu
Gracilaria sp, dapat dibudidayakan di daerah pantai atau tambak. Rumput laut telah
banyak dibudidayakan oleh petani rumput laut di perairan laut di kawasan pesisir.
Salah satu dari jenis rumput laut yang dapat dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai
bahan baku industri adalah Gracilaria sp. Jenis rumput laut ini sangat mudah untuk
dibudidayakan dengan kondisi lingkungan yang berbeda dengan kondisi perairan di
laut, seperti tambak. Kondisi perairan habitat asli rumput laut memiliki kualitas yang
cukup baik alam mendukung kehidupanya. Sementara kondisi tambak memiliki
kualitas air yang fluktuaktif dan beragam tingkat kesuburannya dan Gracilaria sp
dapat mentolerir 8 kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan
aslinya. Rumput laut dari genus ini dapat mentolerir salinitas terendah 15 g/L dan
tertinggi 50 g/L. (Supriyantini,2018)

II.3 Jenis-Jenis dan Sifat Algae yang Digunakan dalam Industri


Ganggang banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam industri. Seperti
Chlorella yang dimanfaatkan dalam industri kosmetik, Eucheuma spinosum,
Gelidium, Gracilaria lichenoides, dan Agardhiella yang menghasilkan agar dan
karagenan dan dimanfaatkan dalam industri tekstil sebagai perekat tekstil. Selain
ganggang yang telah disebutkan tadi, masih ada pula ganggang lain yang
dimanfaatkan dalam industri, yaitu:
1. Ganggang keemasan (misal: diatom) yang sisa-sisa cangkangnya dan
membentuk tanah diatom digunakan untuk bahan peledak, penyekat dinamit,
campuran semen, bahan alat penyadap suara, bahan penggosok, bahan isolasi,
bahan pembuat cat dan pernis, bahan dasar pembuatan kaca, dan dalam
pembuatan saringan. Alga keemasan bersifat fotosintetik: mereka memperoleh
energi mereka dari karbon dioksida dan sinar matahari. Namun, mereka juga
fakultatif heterotrofik: ketika cahaya rendah mereka bisa menjadi predator,
makan pada bakteri dan diatom. Mereka memiliki dua flagela yang tidak sama,
dimana merupakan struktur whiplike kecil, untuk bergerak. Ciri alga keemasan
terutama dari sifat mikroskopis. Lipatan retikulum endoplasma yang
mengelilingi plastid adalah umum untuk semua spesies. Karakteristik lain
adalah susunan tilakoid di tumpuk tiga.
2. Laminaria sp. juga digunakan sebagai pengental dalam industri lem, tekstil,
pelapis kertas, dan pasta gigi. Chondrus sp. digunakan sebagai bahan pembuat
lem, Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa digunakan sebagai penghasil
karagenan, untuk bahan penyamak kulit, bahan pembuat krim, dan obat pencuci
rambut (shampoo).Ciri- ciri Laminaria sp antara lain yang berbentuk lembaran dapat
menghasilkan alginat dan algin sebagi bahan pembuat cat, es krim obat-obatan ,
reproduksi secara seksual yaitu sel gamet dan aseksual dengan spora , dan
tumbuh baik pada suhu 8-16ºC.
3. Protista fotosintetik yang dapat dijadikan bahan bakar ini yaitu Chrysophyta dan
Chlorophyta. Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan anggota
kingdom Monera bersama bakteri yang dapat dijadikan sumber bahan bakar
bioenergi. Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan makhluk hidup
prokariotik. Habitatnya adalah di air tawar, air laut, tempat yang lembap, batu-
batuan yang basah, menempel pada tumbuhan atau hewa. Ganggang hijau-biru
hidup secara soliter (sendiri) alau berkelompok (koloni). Ada yang bersel
tunggal, bersel banyak, dan ada juga yang hidup berkoloni, umumnya berupa
filament, yang tersusun dari deretan sel, trikom, dan selubung.Selain memiliki
klorofil dan karetenoid, ganggang hijau biru juga memiliki pigmen fikobilin
yang menyebabkan warnanya menjadi hijau kebiruan.
4. Dalam bidang kesehatan, protista fotosintetik telah dikenal memiliki berbagai
khasiat dan digunakan dalam pembuatan berbagai obat-obatan. Misalnya
Chlorella yang telah diketahui mengandung klorofil 2–3 persen dari beratnya,
protein 55–60 persen, vitamin C, vitamin E, kalsium, kalium, dan magnesium
serta berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah
tinggi, memperbaiki pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang
bermanfaat dalam usus, menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan
mencegah tumor.
5. Porphyra tenerakijellum yang bermanfaat untuk suplemen kesehatan, Laminaria
digitalis dan Macrocystis pyrifera sebagai penghasil iodium untuk mengobati
penyakit gondok, Laminaria sp. sebagai bahan pembuatan pil, tablet antibiotik,
dan salep, Eucheuma spinosum, Gelidium, Gracillaria lichenoides. Agardhiella
digunakan sebagai obat pencahar (laksatif), dan Dunaliella sp. yang digunakan
sebagai sumber beta-karoten yang bermanfaat untuk mencegah berbagai kanker
termasuk kanker paru-paru. (Munifah,2008)
II.4 Peran Gracilaria sp Pada Proses Pembuatan Agar-Agar
Pada pembuatan Agar-Agar jenis algae yang sering digunakan adalah Gracilaria
sp. Pada dasarnya proses pembuatan agar-agar didominasi oleh algae, diantaranya
adalah Gracilaria sp. Banyak sekali peranan Algae Gracilaria sp dalam dunia insutri
kuhusunya untuk pembuatan agar-agar yatitu diantaranya :
1. Peran Positif Gracilaria sp dalam pembuatan agar-agar
Produk utama Gracilaria sp. menurut FOA (Food and Agriculture
Organization) (2018) adalah sebagai bahan baku pembuatan agar-agar. Selain
digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar-agar, Gracilaria sp. dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan nori. Banyak Industri makanan
menggunakan Gracilaria sp. sebagai bahan pengental (thickener), stabilisator
(stabilizer), dan pengemulsi (emulsifiying agent). Sementara itu mengemukan
bahwa Gracilaria sp. merupakan sumber makanan yang kaya akan serat alami,
memiliki kandungan kalori yang rendah baik digunakan untuk diet. Serat yang
terkadung dalam Gracilaria sp. mampu mencegah konstipasi, obesitas, ambien,
dan kanker saluran pencernaan. Serat ini bersifat memperlancar metabolisme
tubuh, mengenyangkan, mengurangi 16 lemak darah, dan menurunkan kadar
gula. Selain dalam bidang makanan, kandungan galaktan dan selulosa pada
Gracilaria sp. mampu menjadi alternatif bahan baku penghasil bioetanol .
Agar-agar disebut sebagai gelosa atau gelosa bersulfat, dengan rumus
molekul (C6H10O5)atau (C6H10O5)nH2SO4. Selain mengandung polisakarida
sebagai senyawa utama, agar-agar juga mengandung kalsium dan mineral
lainnya. Kandungan kalsium ini cukup tinggi dibandingkan dengan mineral-
mineral lain .Agar-agar yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita, karena
serat yang terkandung di dalamnya. Salah satu fungsi serat adalah untuk
membersihkan usus, dengan cara memperlancar metabolisme. Rumput laut
Gracilaria adalah bahan pangan berkhasiat yang memiliki banyak kandungan
yang sangat baik dan diperlukan tubuh. Berdasarkan hal-hal yang telah
disampaikan pada makalah ini bertujuan dapat memahami peran Algae
Gracilaria sp dalam proses pembuatan Agar-Agar.
2. Peran Negatif Gracilaria sp dalam pembuatan agar-agar
Adapun dampak negatif/kekurangan/kelemahan alga dalam industri adalah
sebagai berikut : Limbah buangan dalam industri pembuatan agar-agar dapat
mengganggu jika perairan terlalu subur, Menjadi masalah dalam proses
penjernihan air,Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan
air.,Adanya alga hijau dalam air dapat meyebabkan penurunan kualitas air
seperti perubahan warna, bau, dan menjadi licin karena alga dapat menghasilkan
lendir, dapat menimbulkan bau dan rasa pada air, dan dapat menyebabkan
kerapuhan pada beton sehingga dapat mencemari lingkungan. (Suparmi,2009)
II.5 Tahapan Pembuatan Agar-Agar
A. Pencucian dan Pembersihan
Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang menempel
seperti pasir, karang, lumpur dan rumput laut jenis lain dihilangkan.
B. Perendaman dan Pemucatan
Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak, sehingga proses
ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Caranya rumput laut direndam
dalam air murni sebanyak 20 kali berat rumput laut selama 3 hari. Setelah itu
pemucatan dilakukan dengan direndam dalam larutan kaporit 0,25 % atau
larutan kapur tohor 5 % sambil diaduk, setelah 4 - 6 jam, rumput laut dicuci
kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau kaporit. Rumput laut yang
telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2 hari, sampai tahap ini rumput laut
dapat disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.
C. Pelembutan
Untuk lebih memudahkan ekstrasi, dinding sel perlu dipecah dengan ditambah
H2SO4 selama 15 menit. Banyaknya H2SO4 tergantung pada jenis rumput
laut, yaitu Gracilaria 5 - 10 %. Gelidium 15 % dan Hypnea 25 %. Bila tidak
ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau
daun asam. Oleh karena asam sulfat ini berbahaya, maka diperlukan
pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air bersih selama 15
menit kemudian ditiriskan.
D. Pemasakan
Rumput laut dimasak dalam air sebanyak 40 kali berat rumput laut. Setelah
mendidih ( 90 - 100 C ), kita tambahkan asam cuka 05 % untuk memperoleh
pH 6 - 7. Bila > 7, pH nya diturunkan dengan penambahan asam cuka dan bila
< 6, ditambahkan NaOH. Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan memakai
kertas pH. Pemanasan ini dilakukan kira-kira 45 menit tetapi dapat juga
selama 2 - 4 jam tergantung cara pengadukannya. Proses setelah pemasakan
tergantung dari bentuk akhir agar-agar yang diinginkan, yakni berupa
batangan, lembaran atau pun tepung.
E. Press dan Pengeringan
Alat press diperlukan untuk memadatkan alga. Lalu alga akan dikeringkan
dengan udara dingin.
F. Penggilingan, Pengayakan, serta Pengemasan
Setelah semua proses dilalui, alga akan ditumbuk. Sebelum dikemas, alga
akan disaring lebih dahulu. (Usman,2010)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agar merupakan senyawa poligalaktosa yang diperoleh dari
pengolahan rumput laut. Gracilaria sp adalah rumput laut penghasil agar-agar
darikelas Rhodophyceae (ganggang merah), famili Gracilariaceae.Selain
mengandung polisakarida sebagai senyawa utama, agar-agar juga
mengandung kalsium dan mineral lainnya.Agar-agar yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan kita, karena serat yang terkandung di dalamnya. Tahapan
Pembuatan Agar-Agar yaitu pencucian dan pembersihan,perendaman dan
pemucatan,pemasakan,press dan pengeringan, serta penggilingan,
pengayakan, serta pengemasan

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritikan dan saran agar
dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat membantu kita.
DAFTAR PUSTAKA

Munifah, I. 2008. “Prospek Pemanfaatan Alga Laut Untuk Industri”. Jurnal Riset dan
Bioteknologi.Vol.3.No.2.hh. 58-59
Santoso, Joko & Ramadhan, Wahyu.2018. “Ekstraksi Native Agar Dari Rumput Laut
Gracilaria sp Dengan Akselerasi Ultrasonikasi Pada Suhu Rendah”. Jurnal Riset
dan Teknologi.Vol.21.No.2.hh. 414-415
Suparmi & Achmad, Sahri.2009. “ Mengenal Potensi Rumput Laut : Kajian Manfaat
Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan”. Jurnal Sultan
Agung .Vol.64.No.118.hh. 96-105
Supriyantini, Endang & Widi, Santosa. 2018. “Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria
sp Pada Media Yang Mengandung Tembaga (Cu) Dengan Konsentrasi Yang
Berbeda”. Jurnal oseanografi.Vol.7.No.1.hh. 15-21
Usman, Hadi .2010.“Pengolahan Rumput Laut Menjadi Agar-Agar”.Jurnal Sains dan
Teknologi.Vol.10.No.21.hh. 16-30

Anda mungkin juga menyukai