Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Pengertian Alga (Ganggang)


Kata ganggang dalam bahasa sehari-hari digunakan untuk menyebut
suatu tumbuhan air yaitu Hydrilla Verticillata. Tumbuhan ini tergolong ke
dalam tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuh di sawah-sawah, kolam-kolam
dan sebagainya.
Yang dikelompokkan ke dalam alga ialah tumbuhan berklorofil,
bersel tunggal dan bersel banyak yang berbentuk koloni, berbentuk benang,
atau serupa tumbuhan tinggi, dan daun.

Kebanyakan alga mempunyai

dinding sel yang berlapis lendir.


Alga adalah penghuni perairan (laut dan air tawar) serta tempattempat yang cukup basah. Karena memiliki klorofil, alga itu autotrof dan
merupakan tumbuhan perintis.

Banyak alga bersel tunggal merupakan

fitoplankton yang menjadi sumber makanan bagi pelbagai macan hewan.


B.

Ciri-ciri Alga
Ciri-ciri lainnya pada alga adalah alga tidak memiliki akar, batang
dan daun sejati. Tubuh ini dinamakan talus, itulah sebabnya alga tidak dapat
digolongkan sebagai tumbuhan (plantae).

Di dalam sel alga terdapat

berbagai plastida yaitu organ sel yang mengandung zat warna (pigmen).
Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen
klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis sehingga alga
bersifat autotrof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat
anorganik dan zat-zat organik.
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel alga adalah:
- Fikosianin
- Xantofil
- Karoten
- Fikosantin
- Fikocretin

= warna biru
= warna kuning
= warna emas
= warna pirang
= warna merah

BAB II
KLASIFIKASI ALGA
Dalam pengklasifikasian alga ini cukup banyak perbedaan pendapat.
Salah satu ciri yang digunakan dalam membeda-bedakan alga ialah pigmentasi.
Selain klorofil, alga mempunyai zat warna yang lain. Zat warna atau pigmen itu
ada yang biru, keemasan, pirang dan merah.

Berdasarkan pigmen itu dapat

disusun suatu penggolongan atau klasifikasi. Alga dapat dianggap sebagai suatu
divisi dan divisi ini dibagi menjadi beberapa kelas yaitu:
-

Alga biru atau Cyanophyceae

Alga hijau atau Chiorophyceae

Alga keemasan atau Cherysophyceae

Alga pirang atau Phaeophyceae

Alga merah atau Rhodophyceae

Alga coklat atau Phaephyceaw

1. Kelas Alga Biru atau Cyanophyceae


Alga biru ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak
berupa benang atau berupa koloni; ada yang menghuni di air tawar, air
laut, dan ada pula yang hidup di tempat-tempat yang tidak banyak air,
bahkan ada yang tumbuh pada batu-batuan yang tidak dihuni tumbuhan
lain.
Di dalam mata air panas dengan suhu 850C pun terdapat alga biru
dan di mana-mana alga ini merupakan komponen penting plankton.
Alga biru terdapat sebagai endofit atau sebagai epifit pada tumbuhan
dan hewan. Di dalam ujung akar pakis haji terdapat alga biru sebagai
anggota persekutuan hidup bersama, sedangkan di sela-sela gigi dan dalam
perut manusia sering terdapat jenis-jenis alga biru.
Alga biru tidak mempunyai kloroplas. Klorofil tersebar di dalam
plasma sel, seperti halnya dengan pegmen biru fikosianin. Intinyapun
belum tampak sebagai bentuk yang menentu. Bahan inti tidak diselubungi
oleh membran inti. Inti sel yang demikian kita sebut prokarion.

Beberapa contoh alga biru bersel tunggal adalah:


a.

Chroococcus : Sel-sel alga ini biasanya terdapat di dasar


kolam-kolam yang tenang. Biasanya sel-sel yang masih muda tetap
bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Sehingga keadaannya
sebagai mahluk yang bersel tunggal. Pembiakan berlangsung secara
vegetatif dengan membelah diri.

b.

Gloeocapsa
Chroococcus.

Alga

ini

Selubungnya berwarna.

hampir

serupa

dengan

Gloeocapsa terdapat pada

batu-batuan dan juga sebagai epifit pada tumbuhan lain.


c.

Polycystis : Koloni polycystis berbentuk serupa bola atau


agak teratur. Pembiakan dilakukan dengan membelah diri masingmasing sel dan fragmentasi koloni, yaitu sebagian koloni memisahkan
diri dan tumbuh menjadi koloni yang baru.

d.

Oscillatoria : Alga ini berupa benang tebal yang terdiri


dari sel-sel yang pipih.

Pembelahan sel menyebabkan benang ini

makin lama makin panjang.

Benang yang baru terjadi karena

fragmentasi benang yang lama. Potongan benang yang terpisah dari


benang lama dan kemudian tumbuh menjadi benang baru itu disebut
hormogonium.
e.

Nostoc : Alga ini berupa benang yang terdiri dari sel-sel


yang berbentuk bola. Di sana-sini terdapat sel-sel yang berbentuk lain
dari sel tetangganya. Sel ini disebut heterosista. Benang nostoc dapat
putus

dekat

heterosista

dan

potongan

benang

merupakan

hormogonium. Heterosista dapat pula menjadi benang baru.


f.

Rivularia : Alga ini berbentuk seperti cambuk. Sel-sel


pada pangkalnya lebih besar daripada sel-sel pada ujungnya.

2. Kelas Alga Hijau atau Chiorophyceae


Alga hijau ada yang bersel tunggal ada pula yang bersel banyak
membentuk koloni, berupa benang, berupa lembaran atau berupa tabung.
Di antara yang bersel tunggal dan berbentuk koloni ada yang dapat

bergerak pindah tempat ada pula yang menetap di suatu tempat. Klorofil
terhimpun di dalam kloroplas yang berbeda-beda bentuknya untuk setiap
jenis. Inti tidak berupa prokarion melainkan suatu eukarion yaitu sel yang
berdinding sehingga bentuknya tetap.
Banyak alga hijau dapat berkembang biak baik secara vegetatif
maupun secara generatif. Alat perkembangbiakan berupa spora kembara
yang disebut zooapora yaitu spora yang dapat berenang kemana-mana.
Gerakan ini dimungkinkan karena adanya alat gerak berupa flagel (buluh
cambuk).
Pembiakan secara generatif berlangsung dengan konjunggasi, yaitu
bersatunya dua individu yang berlainan jenis.

Hasil konjunggansi ini

berupa zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.


Alga hijau terdapat di mana-mana, baik di darat, di air tawar,
maupun di air laut dan pada tempat-tempat yang cukup basah. Banyak di
antara alga ini yang merupakan fitoplankton dan tumbuhan perintis. Caracara pembiakan alga hijau ada banyak ragamnya.
Beberapa contoh alga hijau bersel tunggal yang tidak bergerak
adalah sebagai berikut:
a.

Chlorococcum : Alga ini terdapat pada air tawar. Sel vegetatif


yaitu sel yang tidak berperan sebagai alat pembiakan, tidak
mempunyai alat gerak. Pembiakan secara vegetatif menghasilkan 8
sampai 16 spora kembara.

b.

Chlorella : Alga ini terdapat di air tawar, laut, maupun di tempattempat yang basah.

Bentuk seperti bola, sedangkan kloroplas

berbentuk seperti mangkuk. Pembiakan secara vegetatif menghasilkan


4 sel baru seperti induknya, tidak ada spora kembara.

Chlorella

banyak digunakan di laboratorium untuk penyelidikan forosintesis dan


juga diselidiki kemungkinannya untuk menjadi sumber makanan.
c.

Chlamydomonas : Alga ini berbentuk bulat hampir serupa telur,


panjangnya sekitar 25 mikron mempunyai dua flagel. Mempunyai
vakuola kontraktif dan mempunyai inti sel. Kloroplasnya berbentuk

mangkuk atau pita. Kloroplas mengandung stigma (bintik mata) dan


pirenoid.

d. Euglena
Orang

yang

memandang

mahluk

ini

sebagai

tumbuhan

menganggap euglena ini sebagai alga hijau yang bersel tunggal dan
dapat bergerak pindah tempat. Ada pula orang yang memasukkan
mahluk ini ke dalam suatu kelas alga tersendiri yaitu kelas
Euglenophyceae.
e. Volvox
Koloni volvox berbentuk serupa bola yang terdiri dari ribuan selsel yang mirip dengan Chlamydomonas. Antara sel satu dengan sel
yang lainnya ada benang-benang endoplasma.
membesar menjadi alat pembiak.

Beberapa sel

Reproduksi aseksual dengan

fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.

f. Ulva
Alga ini adalah penghuni laut dan air payau dan menempel pada
batu-batu atau kayu-kayuan. Tumbuhan terdiri dari dua lapis sel.
Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan zoospora yang
berflagel empat. Pembiakan secara generatif dilakukan dengan sel
kelamin betina dan kelamin jantan yang masing-masing berbentuk
seperti zoospora biasa,

3. Kelas Alga Keemasan atau Cherysophyceae


Yang dimasukkan ke dalam kelas ini adalah alga yang berwarna
kuning sampai agak pirang keemas-emasan.

Kloroplas kecil-kecil

berbentuk cakram atau lembaran di samping klorofil ada macam-macam


karoten yang menyebabkan warna-warna keemas-emasan.

Alga ini

terdapat di tempat-tempat basah baik di air tawar maupun air laut, dan
merupakan bagian penting dari fitoplankton. Kebanyakan alga ini bersel
banyak berupa benang, beberapa di antaranya yang bersel tunggal adalah
sebagi berikut:
a. Ochromonas
Alga ini berbentuk bola atau menyerupai bola, kloroplas berupa
benang melengkung berwarna kekuning-kuningan.

Ada inti,

vakuola, dan kadang-kadang stigma. Pada bagian depan tubuhnya


terdapat dua flagel yang tidak sama panjangnya.
b. Navicula sp
Alga ini terkenal sebagai suatu diatom atau kersik yang terdapat di
mana-mana dan merupakan komponen penting dari plankton.
Tubuhnya terdiri dari wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Dindingnya mengandung kersik.
c. Vaucheria
Dahulu alga ini dimasukkan ke dalam kelas Chlorophyceae.
Vaucheria terdapat di mana-mana. Alga ini berupa benang yang
bercabang-cabang tanpa sekat. Intinya tersebar di mana-mana.
4.

Kelas Alga Perang atau Phaeophyceae

Alga perang adalah penghuni laut, terutama laut yang agak dingin.
Warna perang disebabkan oleh pigmen yang disebut fukosantin.

Zat

warna ini menutup warna hijau klorofil dan kuning karoten.


Semua alga perang berbentuk benang atau lembaran. Pembiakan
secara vegetatif dengan zoospora yang berflagel dua. Flagel ini tidak
terletak di ujung tetapi di sisi. Banyak alga perang mempunyai bentuk
serupa tumbuhan tinggi dengan bagian-bagian serupa akar, serupa batang
dan serupa daun. Satu tumbuhan dapat berpuluh-puluh meter panjangnya.
Beberapa alga perang menghasilkan asam alginat yang dimanfaatkan
manusia dalam perusahaan tekstil dan perusahaan makanan.
Sebagai contoh phaeophyceae yang banyak tumbuh di pantai laut
yang agak dingin ialah fucus. Contoh yang paling dikenal ialah fucus
vesiculosus.
5. Kelas Alga Merah atau Rhodophyceae
Kebanyakan alga merah adalah penghuni laut dan dapat tumbuh
berpuluh meter di bawah permukaan air. Beberapa spesis terdapat pada air
tawar juga. Pada umumnya alga ini bersel banyak dan berbentuk benang
atau lembaran.

Selain klorofil ada pigmen fikosiatrin yang berwarna

merah dan fikosianin yang berwarna biru, tidak ada sel yang mempunyai
alat gerak.
6. Kelas Alga Coklat atau Phaephyceae
Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi, hidup di air laut,
terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan, dengan alat pelekat
(semacam akar-akar hold fast) berwarna kecoklatan karena memiliki
pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil.
Contohnya sargassum macrocystis, ectocorpus dan fucus.

BAB III
KESIMPULAN
Kata ganggang dalam bahasa sehari-hari digunakan untuk menyebut suatu
tumbuhan air, yaitu hydrilla verticullata.
Yang dikelompokkan ke dalam alga adalah tumbuhan berklorofil bersel
tunggal dan bersel banyak yang berbentuk koloni, barbentuk benang, atau serupa
tumbuhan tingkat tinggi, dan daun. Kebanyakan alga mempunyai dinding sel
yang berlapis lender.
Salah satu ciri yang digunakan dalam membeda-bedakan alga adalah
pigmentasi. Selain klorofil, alga mempunyai zat warna yang lain. Zat warna atau
pigmen itu ada yang biru, keemasan, perang, dan merah. Berdasarkan pigmen itu
dapat disusun suatu penggolongan atau klasifikasi. Alga dapat dianggap sebagai
suatu divisi dan divisi ini dibagi menjadi beberapa kelas yaitu:
-

Alga biru atau Cyanophyceae

Alga hijau atau Chiorophyceae

Alga keemasan atau Cherysophyceae

Alga pirang atau Phaeophyceae

Alga merah atau Rhodophyceae

Alga coklat atau Phaephyceaw

DAFTAR PUSTAKA
Dolphin, Warren D. 1999. Biological Investigation. New York. The McGraw
Hill Companies, Inc.
Enger, Eldon D. 2000. Environmental Science New York. The McGraw Hill
Companies, Inc.

Anda mungkin juga menyukai