Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI
”Morfologi Bunga”

Kelompok: 2

Disusun Oleh:

Razita Raudhatul Jannah 221030790316


Dwi Nurhayati 221030790321
Dinda Rosaliya 221030790314
Sifa Novia 221030790302
Fira Ramadhita 221030790306
Sabilla Hasya 221030790326
Oktaviani Suci R 221030790319

Dosen Pembimbing:
Apt. Muhammad Eko Pranoto, M.Farm

S1 Farmasi Klinik Dan Komunitas


STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Selatan
2023

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ II


BAB I ..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ...................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 2
2.1 Dasar Teori ............................................................................................................... 2
2.2 Struktur Bunga .......................................................................................................... 6
2.3 Klasifikasi Ilmiah ...................................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................ 10
METODE PERCOBAAN ................................................................................................... 10
3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................................... 10
A. Alat ......................................................................................................................... 10
B. Bahan...................................................................................................................... 10
3.2 Prosedur Percobaan ................................................................................................. 10
BAB IV ................................................................................................................................ 11
HASIL PRAKTIKUM ........................................................................................................ 11
4.1 Hasil Praktikum ........................................................................................................ 11
4.2 Pembahasan .............................................................................................................. 13
BAB IV KESIMPULAN ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 17

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Morfologi tumbuhan merupakan cabang ilmu biologi tumbuhan yang telah berdiri

sendiri (Tjitrosoepomo, 2015). Morfologi tumbuhan membahas morfologi akar, batang

dan daun; morfologi bunga, morfologi buah dan mrofologi biji (Hasairin, 2011).

Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual,

dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan

diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk. Ilmu

yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan adalah taksonomi

tumbuhan.

Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa

penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di dalamnya

terdapat biji. Biji inillah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Selain berfungsi

sebagai alat perkembangbiakan, bunga juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan

manusia antara lain sebagai sumber makanan, minuman, penghiasa, bahan parfum, bahan

obat-obatan dan keperluan untuk budaya.

1.2 Tujuan Praktikum


Setelah mengikuti materi kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menganalisis

bagian-bagian bunga, jumlah bunga dan tata letaknya serta berbagai macam tipe bunga

majemuk.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Bunga adalah metamorfosis suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna dan

susunannya disesuaikan dengan kepentingan bunga sehingga pada bunga dapat

berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat

perkembangbiakan. Tunas mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya

batangnya kemudian terhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga,

sedang daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan warnanya

berubah, dan sebagian lagi mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian yang berperan

dalam peristiwa-peristiwa yang akhirnya akan menghasilkan calon individu baru.

Terhentinya pertumbuhan batang menyebabkan ruasruas menjadi sangat pendek sehingga

bagian bunga yang merupakan metamorfosis daunnya tersusun sangat rapat satu sama lain,

bahkan biasanya bagian-bagian tadi tersusun dalam lingkaran-lingkaran (Pranoto

Eko,2023).

Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena menunjukan

beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap ranting yang

bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai

fungsinya. Sepal dan petal secara umum strukturnya menyerupai daun. Sepal dan petal

terdiri atas epidermis dan jaringan dasar parenkim dan sistem vaskuler. Sel-sel pada bunga

ada yang memiliki kristal, getah, tannin dan idioblas lainnya. Tepung dibentuk pada petal

yang masih muda. Sepal yang berwarna hijau mengandung kloroplas, jarang mengalami

diferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang. Warna petal yang berperan dalam

menarik pollinator, menunjukkan adanya pigmen dalam kromoplas dan dalam cairan sel

misalnya antosianin (Tjitrosoepomo, 1988).

2
Bunga memiliki alat perkembangbiakan angiospermae (biji terbuka). Terdapat dua

jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual adalah bunga yang hanya

memiliki satu alat kelamin jantan atau betina, sedangkan biseksual adalah bunga yang

memiliki kedua alat kelamin jantan dan betina.

Menurut letak dan susunan bagian-bagiannya, bunga dibedakan menjadi:

a. Bunga susunan Spiral (acyclis), yaitu bunga yang bagian-bagiannya tersusun menurut

garis spiral. Misalnya Bunga Cempaka (Michelia champaka L.).

b. Bunga susunan Lingkaran (cyclis), yaitu bagian-bagian bunga yang tersusun dalam

lingkaran-lingkaran. Misalnya Bunga Terong (Solanum melongena L.) dan Bunga

Bakung (Hymenocallis littoralis Salisb.).

c. Bunga susunan Campuran (hemicyclis), yaitu bagian-bagian bunga yang sebagian

tersusun dalam lingkaran dan sebagian lain terpencar atau dalam garis spiral. Misalnya

Bunga Sirsat (Annona muricata L.)

Bunga memiliki warna yang menarik, bau yang khas bahkan ada yang memiliki

atraktan lain seperti rasa, contohnya madu. Tumbuhan ada yang hanya menghasilkan satu

bunga, dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora). Tumbuuhan ada juga

yang menghasilkan banyak bunga atau berbunga berkali-kali, dinamakan planta

multiflora. Berdasarkan letak bunga maka bunga dibedakan menjadi bunga yang terletak

pada ujung batang (flos terminalis) dan ada juga yang terletak di ketiak daun (flos

axilaris/flos lateralis) (Pranoto Eko,2023).

1. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang terdiri dari satu bunga saja pada ujung tangkai dan

letaknya terpencar. Bunga tunggal memiliki bagian-bagiann yaitu Tangkai bunga

(pedicellus),dasar bungan (receptallum), hiasan bunga (perianthium) yaitu kelopak

(kalyx) dan mahkota bunga (corolla), alat kelamin jantan (androecium) atau betina

(gynaecium).
3
Bagian-bagian bunga tunggal, yaitu:

1) Tangkai Bunga (Pedicellus)

2) Dasar Bunga (Receptaculum)

3) Hiasan Bunga (Perianthium): Kelopak (Kalyx) 2) Tajuk bunga atau mahkota bunga

(Corolla)

4) Alat-alat Kelamin Jantan (Androecium)

5) Alat-alat Kelamin Betina (Gynaecium)

2. Bunga Majemuk

Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung

sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas

terlihat bahwa di antara bunga-bunganya yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-

daun biasa yang berguna untuk asimilasi. Suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung

bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, jika ada daunnya maka

daun-daun tadi telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk

asimilasi (Pranoto Eko,2023).

Bunga majemuk lazimnya dapat dibedakan bagian-bagiannya sebagai berikut:

Bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu:

1) Ibu Tangkai Bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhachis)

2) Tangkai Bunga (pedicellus)

3) Dasar Bunga (receptaculum)

4) Bagian yang bersifat seperti daun, yaitu:

5) Daun-daun Pelindung (bractea)

6) Daun Tangkai (bracteola)

7) Seludang Bunga (spatha)

8) Daun-daun Pembalut (bractea involucralis, involucrum)

9) Kelopak Tambahan (apicalyx)


4
10) Daun-daun Kelopak (sepalae).

11) Daun-daun Mahkota atau Daun Tajuk (petalae).

12) Daun-daun Tenda Bunga (tepalae).

13) Benang-benang Sari (stamina).

14) Daun-daun Buah (carpella).

Menurut sifat-sifat tersebut maka bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan:

1. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides

atau inflorescentia centripetala), yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat

tumbuh terus, dangan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan

mempunyai susunan "acropetal" (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu

tangkai),dan bungabunga pada bunga majemuk ini mekar berurutan dari bawah ke

atas. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga

majemuk ini disebut inflorescentia centripetala. Misalnya pada Bunga Kembang

Merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.),dan Bunga Mangga (Mangifera indica

L.) Bunga majemuk tak berbatas dapat digolongkan lagi mejadi dua macam:

a. Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang. Ibu tangkainya tidak bercabang-

cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu

tangkainya.

b. Ibu tangkainya bercabang-cabang. Ibu tangkainya bercabang-cabang, dan

cabangcabangnya dapat bercabang lagi sehingga bunga-bunga tidak terdapat

pada ibu tangkainya.

2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia

centrifuga,inflorescentia definita), yaitu bunga majemuk yang ujung ibu

tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai

pertumbuhan yang terbatas. Pada bunga majemuk terbatas, jika dilihat dari atas,

yang mekar lebih dahulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu
5
tangkainya, jadi dari tengah ke pinggir, sehingga disebut inflorescentia centrifuga.

Bunga majemuk berbatas dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:

a. Anak Payung Menggarpu (dichasium). Pada ujung ibu tangkai terdapat satu

bunga.

b. Bunga Tangga atau Bunga Becabang Seling (cincinnus), yaitu suatu bunga

majemuk yang ibu tangkainya becabang, tetapi setiap kali bercabang hanya

berbentuk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan.

c. Bunga Sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali

bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri

atau ke kanan dan cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut 90o.

d. Bunga Sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan

terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk

seperti sabit.

e. Bunga Kipas (rhipidium), seperti bunga becabang seling, semua percabangan

terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua

bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya.

3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang

memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga

majemuk tak berbatas.

2.2 Struktur Bunga

gambar 1. Strukturi Bunga (Fahn,1989)


6
1) Kelopak Bunga

Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar atau paling rendah

kedudukannya pada dasar bunga. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau.

Kelopak juga merupakan modifikasi dari daun yang tersusun melingkar. Bagian

atau lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal) (Fahn,1989).

2) Mahkota Bunga

Mahkota bunga ada di sebelah dalam atau di atas dari kelopak bunga. Bagian

atau lembaran mahkota disebut juga daun mahkota (petal). Ukuran mahkota

biasanya lebih besar dan berwarna-warni dibandingkan kelopak bunga. Mahkota

dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Kadang ditemui suatu bentuk/

jenis bunga yang tidak berdaun kelopak (apetalus), tidak bermahkota (apetalus)

atau tidak memiliki perhiasan (bunga telanjang (Fahn,1989).

Ada juga tumbuhan yang antara mahkota dan kelopaknya tidak bisa

dibedakan baik bentuk maupun warnanya dan disebut juga tenda bunga (misal

bunga sangsang). Lembaran daun tenda bunga disebut talus (Fahn,1989).

3) Benang Sari

Benang sari ada di tengah mahkota. Secara lengkap bagian-bagian dari

benang sari adalah tangkai (filamen), kepala sari (anther) dan serbuk sari (polen).

Benang sari merupakan penghasil serbuk sari yang merupakan gamet jantan pada

tumbuhan (Fahn,1989).

4) Putik

Putik berlokasi di bagian pusat bunga dan berasal dari modifikasi daun.

Lembaran penyusun putik disebut karpel. Jumlah karpel bisa satu atau lebih. Setiap

karpel memiliki ovarium yang di dalamnya ada sel telur Di atas ovarium ada

tangkai (stylus) yang mendukung kepala putik (stigma). Stylus berupa saluran

sempit, tempat lewatnya serbuk sari saat pertumbuhan. Stigma merupakan tempat
7
melekatnya serbuk sari saat penyerbukan. Tidak semua bunga punya organ

reproduksi lengkap. Bunga yang punya putik dan benang sari dalam satu bunga

disebut hermaprodit sementara yang hanya memiliki benang sari disebut bunga

jantan dan yang hanya memiliki putik disebut bunga betina (Fahn,1989).

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya

terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)

yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala

putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus

berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah (Fahn,1989).

5) Dasar Bunga (receptacle)

Receptacle adalah bagian bunga yang menjadi bagian dari ujung tangkai

bunga, receptacle ini berguna sebagai tempat melekatnya mahkota bunga

(Fahn,1989).

6) Tangkai Bunga (pedicellus)

Pedicellus adalah bagian yang sering kita jumpai, seperti yang kita ketahui

tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah.

Pedicellus (Tangkai bunga) inilah yang kerap kita jadikan sebagai bagian bunga

yang kita petik dari pohonnya. Sehingga tangkai bunga berfungsi sebagai

penopang dan penghubung antara tangkai dan juga ranting (Fahn,1989).

2.3 Klasifikasi Ilmiah


1. Bunga Soka (Ixora Coccinea L.) menurut Rukmana (2003)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Dicotyledonae
Famili : Rubiales
Genus : Ixora
Spesies : Ixora coccinea L.
8
2. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) menurut Tjitrosoepomo (2007)
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales/ Columniferae
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Ixora coccinea L.
3. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima L. (Anonim, 2011)
4. Bunga Mawar (Rosa spp)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathopyta
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp. (Tjitrosoepomo, 1996)

9
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


A. Alat
Kaca Pembesar/Mikroskop
B. Bahan
 Bunga Soka (Ixora spp.)
 Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima)
 Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
 Bunga Mawar (Rosa spp.)

3.2 Prosedur Percobaan


1 Tuliskan pada masing-masing bahan nama daerah, nama ilmiah, genus dan
familinya !
2 Amati bunga dengan seksama.
3 Gambar objek dan bagian-bagiannya secara lengkap.
4 Tentukan bagian-bagiannya dan karakteristiknya.

10
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil Praktikum

No Nama Bunga Gambar Keterangan


1. Bunga Soka (Ixora  Tipe bunga : bunga
Coccinea L.) lengkap atau bunga
sempurna
 Jenis bunga : majemuk
tak terbatas dan
berkelamin dua
 Keterangan bagian-
bagiannya:
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga

2. Bunga Sepatu  Tipe bunga : bunga


(Hibiscus rosa- lengkap atau bunga
sinensis L.) sempurna
 Jenis bunga : bunga
tunggal dan berkelamin
dua
 Keterangan bagian-
bagiannya:
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak bunga
6. Bakal biji

11
3. Bunga Merak  Tipe bunga : bunga
(Caesalpinia lengkap atau bunga
pulcherrima L.) sempurna
 Jenis bunga : bunga
majemuk dan berkelamin
dua
 Keterangan bagian-
bagiannya:
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak bunga

4. Bunga Mawar (Rosa  Tipe bunga : bunga


spp) lengkap atau bunga
sempurna
 Jenis bunga : bunga
tunggal dan berkelamin
dua
 Keterangan bagian-
bagiannya:
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Tangkai bunga
5. Kelopak bunga
6. Dasar bunga

12
4.2 Pembahasan
Bunga dibagi menjadi dua tipe berdasarkan kelengkapannya, yaitu bunga lengkap atau

sempurna dan bunga tidak lengkap atau tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga

yang memiliki putik dan benang sari atau memiliki kedua alat kelamin (jantan dan betina).

Sedangkan Bungan tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin

antara jantan atau betina (Soenarto, 1994).

Berdasarkan jenis pertumbuhannya bunga dibedakan atas bunga tunggal dan bunga

majemuk. Bunga tunggal adalah bunga yang hanya ada satu disetiap ujung tangkai bunga,

sedangkan bunga majemuk adalah bunga lebih dari satu atau banyak yang tumbuh disetiap

ujung tangkai bunga dan biasanya bergerombolan. Berdasarkan jenis kelaminnya bunga

dibedakan atas bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin (bunga jantan dan bunga

betina) dan bunga yang memiliki dua alat kelamin (bunga banci). Berdasarkan praktikum

yang telah dilakukan dan didapatkan hasil berikut yaitu:

1. Bunga Soka (Ixora Coccinea L.)

Tanaman bunga soka memiliki bunga dengan jenis majemuk tak terbatas dan

memiliki kelamin ganda (bunga banci) serta bergerombol dalam satu tangkai bunga.

Bunga soka merupakan Bunga dengan bentuk payung namun dapat juga digolongkan

bunga malai rata. Bunga soka termasuk kedalam tipe bunga lengkap atau sempurna

karena memiliki bagian-bagian lengkap yaitu tangkai bunga, dasar bunga, mahkota

bunga, benang sari, putik, dan kelopak bunga.

Bunga soka memiliki warna bunga yang sangat indah dan beragam antara lain

merah, jingga, merah muda, dan putih. Bunga soka memiliki mahkota bunga berbentuk

seperti payung yang berjumlah 4, adanya kepala sari yang menempel pada bagian

mahkota bunga dan benang sari yang berjumlah 4.

13
2. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Tanaman Bunga Sepatu memiliki bunga dengan jenis tunggal dimana hanya

tumbuh satu bunga pada setiap tangkai bunga dan memiliki kelami ganda (bunga

banci). Bunga sepatu termasuk kedalam tipe lengkap atau sempurna karena memiliki

bagian-bagian lengkap yaitu tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota

bunga, bakal biji, benang sari, dan putik.

Bunga sepatu memiliki mahkota bunga berbentuk terompet, tumbuh diketiak

daun, kelopak berbentuk lonceng, berbagi lima, berwarna hijau kekuningan. Mahkota

bunganya berjumlah lima belas sampai dua puluh mahkota bunga berwarna merah

muda, memiliki banyak benang sari, memiliki putik berbentuk tabung dan berwarna

merah.

3. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima L.)

Tanaman Bunga Merak memiliki bunga dengan jenis majemuk dimana tumbuh

lebih dari satu bunga pada tiap tangkai bunga, dan bunga sepatu termasuk kedalam tipe

bunga lengkap atau sempurna karena memiliki bagian-bagian yang lengkap seperti

tangkai bunga, dasar bunga, mahkota bunga, kelopak bunga, dan dua alat kelamin yaitu

benang sari dan putik.

Bunga merak memiliki mahkota bunga berbetuk tandan berwarna merah,

kelopak bunga berbentuk tabung, pendek, bertajuk lima dan berwarna merah. Memiliki

benang sari dengan jumlah sepuluh, pangkal sari berambut, kepala sari berwarna coklat.

4. Bunga Mawar (Rosa spp)

Tanaman Bunga Mawar memiliki bunga dengan jenis tunggal dimana hanya satu

bunga yang tumbuh pada tiap tangkai bunga dan bunga sepatu termasuk kedalam tipe

bunga lengkap atau sempurna karena memiliki bagian-bagian yang lengkap seperti

tangkai bunga, dasar bunga, mahkota bunga, kelopak bunga, dan dua alat kelamin yaitu

benang sari dan putik.


14
Bunga mawar memiliki mahkota bunga yang terdiri dari lima sampai tujuh

lembar pada tiap lingkarannya dan terdiri dari lapisan bunga berjumlah sekitar dua

puluh sampai dua puluh enak lapisan mahkota bunga. Bunga mawar memiliki warna

yang bervariasi yaitu merah, putih, hitam, kuning, merah muda dan lainnya.

15
BAB IV

KESIMPULAN

Setelah dilakukannya pengamatan bagian-bagian, jenis, dan tipe bunga pada praktikum

ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada bunga tipe sempurna salah satu cirinya adalah memiliki dua alat kelamin sekaligus

dalam satu bunga, sedangkan bunga tipe tidak sempurna adalah yang hanya memiliki salah

satu alat kelamin (jantan/betina) dalam satu bunga.

2. Pada semua tanaman bunga yang di amati merupakan tipe bunga yang lengkap atau

sempurna karena memiliki dua alat kelamin yaitu benang sari dan putik dalam satu bunga.

3. Pada tanaman bunga soka dan tanaman bunga merak merupakan jenis bunga majemuk tak

terbatas dan majemuk yaitu banyak bunga yang tumbuh pada tiap ujung tangkai bunga dan

bergerombolan. Pada tanaman bunga sepatu dan tanaman bunga mawar merupakan jenis

bunga tunggal yaitu hanya satu bunga yang tumbuh pada tiap ujung tangkai bunga dan

terpencar.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pranoto Eko. 2023. Modul Praktikum Botani Farmasi: Praktikum VI Morfologi Bunga. STIKes
Widya Dharma Husada. Pamulang
Siti Aisyah. 2021. Karakterisktik Morfologi Bunga Famili Asteraceae di Kampus UIN Ar
Rainity Sebagai Penunjang Praktikum Morfologi Tumbuhan. Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry, Banda Aceh.
Wahyuni, dkk. 2022. Morfologi Tumbuhan. Sumatera Barat: PT. Global Eksekutif Teknologi.
Fahn . A . (1992). Anatomi tumbuhan Edisi Ketiga Terjemahan. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. ITB. Gajah Mada University Press. Yogyakarta dalam
Haryanti.2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman
Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010.
Fahn . A. (1992). Anatomi tumbuhan Edisi Ketiga Terjemahan. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. ITB. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Fahn, A. (1991) ‘Anatomi Tumbuhan. Buku’. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Fahn, A. (1995) ‘Anatomi Tumbuhan. Penerjemah: Soediarto, A’, Universitas Gadjah Mada
Press, Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai