Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

MORFOLOGI BUNGA TUMBUHAN

NI KOMANG PUJA PERTIWI


(2209482010113)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
I. TUJUAN PRATIKUM
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jumlah bunga dan tata letaknya pada suatu
tumbuhan.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian pada bungga majemuk dan
golongan bunga majemuk berdasarkan sifatnya.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-nagian bunga
4. Mahasiwa dapat mengidentifikasi diagram dan rumus bunga
II. DASAR TEORI
Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya dihasilkan suatu alat yang nantinya dapat
menggantikannya menjadi tumbuhan baru. Alat-alat yang demikian dinamakan
alat-alat perkembangbiakan (organum reproductivum) yang dibedakan menjadi
dua golongan yaitu yang bersifat vegetatif dan yang bersifat generatif.

Alat perkembangbiakan generatif itu biasanya berbeda-beda menurut jenis


tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berkembang biak dengan biji didahului
dengan pembentukan bunga. Bunga atau juga disebut kembang adalah bagian dari
tanaman yang umumnya berpenampilan indah dan mengeluarkan aroma wangi.
Bunga adalah salah satu organ tumbuhan yang mempunyai fungsi biologis. Fungsi
biologis bunga adalah untuk memicu proses reproduksi pada tanaman, yaitu
dengan cara mempertemukan serbuk sari dan putik.

Berdasarkan letak dan susunannya bunga dibedakan menjadi:


a. Bunga yang susunannya menurut garis spiral (acylis) misalnya pada bunga
cempaka (Michelia campaka L.).
b. Bunga yang bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran (cyclis) misalnya
bunga terong (Solanum melogena) dan bakung (Hymenocallis litoralis).
c. Bunga yang sebagian bagian-bagiannya tersusun dalam lingkaran dan
Sebagian lagi tersusun secara piral (hemyciclis) misalnya pada bunga sirsak
(Annona muricata L.).
A. JUMLAH BUNGA DAN TATA LETAKNYA PADA SUMBU
TUMBUHAN
Pada tumbuhan ada yang menghasilkan satu bunga dan sebagian lagi ada yang
menghasilkan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga
saja disebut dengan bunga tunggal (planta uniflora), sedangkan yang
menghasailkan bunga banyak disebut dengan planta multiflora. Jika suatu
tanaman hanya menghasalkan satu bunga saja biasanya bunga tersebut
terdapat pada ujung batang, sedangkan tanaman yang menghasilkan banyak
bunga menghasilkan bunga pada ketiak daun atau pada ujung percabangan.

Menurut tempatnya pada tumbuhan bunga dapat dibedakan menjadi:


1 Bunga pada ujung batang (flos terminalis) misalnya pada bunga
kembang merak (Caesalphinia pulcherrima).
2 Bunga diketiak daun (flos lateralis atau flos axilaris) misalnya pada
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) atau kembang telang
(Clitoria ternatea).

Tumbuhan yang memiliki bunga banyak, letaknya dapat dibedakan


menjadi:
1. Terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi) misalnya pada bunga
pukul empat (Mirabilis jalappa).
2. Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan yang
beranekaragam. Suatu rangkaian bunga dinyatakan juga sebagai bunga
majemuk (anthotaxis atau infloresentia). Misalnya bunga matahari
(Helianthus annuus) atau kembang merak (Caesalphinia pulcherrima).
B. BUNGA MAJEMUK
Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu
ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih
rumit. Susunan bunga pada sumbu bunga disebut dengan inflorescence.

Struktur bunga majemuk terdiri dari:


1. Bagian yang bersifat seperti batang atau cabang tangkai bunga:
a. Ibu tangkai bunga (pedunculus), terusan batang atau cabang yang
mendukung bunga majemuk. Ibu tangkai bunga dapat bercabang, atau
sama sekali tidak bercabang.
b. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung
bunganya.
c. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga yang
mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
2. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun:
a. daun-daun pelindung (bractea), serupa daun yang dari ketiaknya muncul
cabang-cabang ibu tangkai bunganya
b. daun tangkai (bracteole), satu atau dua daun kecil yangterdapat pada
tangkai bunga
c. seludang bunga (spatha), daun pelindung besar yang seringkali
menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar
d. daun-daun pembalut (bractea involucralis, involucrum), sejumlah daun-
daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran contoh pada bunga
matahari.
e. kelopak tambahan (epicalyx), bagian-bagian serupa daun berwarna hijau,
tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak, misalnya
pada bunga kembang sepatu, kapas, dan sebagainya.
f. Daun-daun kelopak (sepale)
g. daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h. daun-daun tenda bunga (tepalea).
i. Benang-benang sari (stamena)
j. Daun-daun buah (carpella)

Berdasarkan sifatnya, bunga majemuk dapat digolongkan menjadi :


a. Racemose/ bunga majemuk tak terbatas merupakan tipe inflorescence
yang memiliki sumbu yang terus tumbu dan tidak memiliki bunga di ujung
terminal dan bunga mekar secara acropetal. Dengan ciri yaitu :
- Ibu tangkainya dapat tumbuh terus
- Cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak
- Mempunyai susunan acropetal ( semakin muda semakin dekat dengan
ujung ibu tangkai)
- Bunga-bunga mekar berturut-turut dari bawah ke atas.

Tipe bunga ini dibagi menjadi:


a. Ibu tangaki tidak bercabang, sehingga bunga langsung terdapat pada
ibu tangkai.
1. Raceme /tandan : ketika sumbu utama memanjang dan bunga ada
di pedicellate. Sebagai contoh lobak. Karakter bunga ini sangat
umum ditemukan pada famili Cruciferae. Ketika sumbu utama
bercabang dan setiap cabang muncul bunga pedicellated
menyerupai rasemosa dan tersusun dalam akropetal atau raceme
majemuk seperti pada Gulmohar, Nimba (Azadiractha indica).
2. Spike/bulir : sumbu utama memanjang namun bunga biseksual
dan sesil seperti pada Achyranthes. Pedunkulus becabang dan dari
setiap cabang muncul spike, seperti inflorescence kemudian
cabang-cabang kecil memiliki bunga yang disebut dengan spikelet.
Susunan dari spikelet inilah yang disebut dengan spike. Susunan
bunga seperti ini merupakan karakter dari pembungaan pada
Gramineae (rumput-rumputan).
3. Catkin/untai / bunga lada merupakan tipe pembungaan yang
Peduncle tipis, panjang, lemah dan bunga sesil dan bersifat
uniseksual. Peduncle disini disebut dengan pendulus. Bunga seperti
ini umumnya ditemukan pada mulberry, betula, oak.
4. Spadix/ tongkol merupakan bunga dengan peduncle tebal,
panjang dan berdaging, dan sesil dan bersifat uniseksual. Bunga
jantan dabn betina ditutupi dengan satua atau lebih baktea yang
bewarna yang disebut dengan spathe. Tipe pembungaan seperti ini
ditemukan pada talas (Colocasia esculenta), jagung (Zea mays),
kelapa (Cocos nucifera).
5. Corymb/ bunga cawan merupakan bungan dengan peduncle
pendek dan semua bunga yang ada memiliki kedudukan yang sama
karena bunga memiliki pedicel banyak dan panjang dari yang
lainnya. Pembungaan seperti ini ditemukan pada Candytuft (Iberis
amara).
6. Umbel/ bunga payung merupakan pembungaan inflorescence
dengan tangkai bunga berbeda dan lebih kurang sama panjangnya
dan muncul dari titik yang sama. Pada dasar tangkai bunga
terbentuk bactea yang involucre. Tipe pembungaan seperti ini
ditemukan pada Centella. Jika tipe inflorescence, memiliki
peduncle yang bercabang dan setiaap cabang memiliki kluster
bunga maka tipe ini disebut umbella majemuk (compound umbel).
Tipe seperti ini ditemukan pada Coriander, Foeniculum, Cuminum.
Tipe ini merupakan karakteristik dari famili umbeliferae.
Scapigerous umbel ditemukan pada bawang merah.
7. Capitulum kepala atau racemose head/ bunga bongkol
merupakan tipe pembungaan yang tumbuh dari peduncle
terbelakang dan menjadi menyebar, agak rata cembung. Pada tipe
pembungaan seperti ini juga ditemukan bunga-bunga kecil yang
disebut dengan floret. Tipe pembungan seperti ini yang lebih maju
sperti ditemukan pada bunga matahari (Helianthus annuus), Zinnia,
Marigold, Cosmos. Tipe pembungaan seperti ini merupakan
karakteristik dari famili Asteraceae (sembung-sembungan).
8. Bunga periuk/hypanyhodium yaitu ujung ibu tangkai menebal,
berdaging, dapat berbentuk seperti gada dan periuk.

Gambar 1. Tipe-tipe pembungan racemosa


b. Ibu tangkai bercabang, dengan cabang yang dapat bercabang lagi,
sehingga bunga tidak terdapat pada ubu tangkai.
- Malai (panicula), artinya ibu tangkai serta cabang-cabangnya
bercabang secara monopodial, sehingga suatu malai dapat disamakan
dengan suatu tandan majemuk. Secara keseluruhan seringkali
berbentuk kerucut atau limas. Misalnya pada Bunga Mangga
(Mangifera indica L.).
- Malai Rata (corymbus ramosus), yaitu ibu tangkai serta seluruh
cabang-cabangnya bercabang, tetapi cabang-cabang tadi bersifat
sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga
majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung.
Misalnya pada Bunga Soka (Ixora grandiflora Zoll. et Mor.).
- Bunga Payung Majemuk (umbella composita), yaitu suatu bunga
payung yang bersusun. Atau bunga payung yang bagian-bagiannya
berupa suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan
pertama terdapat daun-daun pembalut (incolucrum), demikian pula
pada pangkal percabangan berikutnya, namun daun-daunnya lebih
kecil (involucellum). Misalnya pada Bunga Adas (Foeniculum vulgare
Mill.) dan Bunga Wortel (Daucus carota L.).
- Bunga Tongkol Majemuk, yaitu bunga tongkol ibu tangkainya
bercabang-cabang, masing-masing cabang merupakan bagian dengan
susunan seperti bongkol pula. Bunga tongkol majemuk sebelum mekar
biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal dan kuat.
Umumnya terdapat pada palma (palmae) misalnya pada Bunga Kelapa
(Cocos nucifera L.).
- Bulir Majemuk, yaitu ibu tangkai bercabang-cabang dan masing-
masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan bulir.
Misalnya terdapat pada berbagai jenis rumput (Gramineae) dan pada
Bunga Jagung yang jantan (Zea mays L.).

b. Cymose inflorescentia / bunga majemuk terbatas , denga ciri :


- Ujung ibu tangkai selalu tertutupi dengan suatu bunga sehingga
pertumbuhan ibu tangkai terbatas
- Ibu tangkai dapat bercabang-cabang dengan suatu bunga pada
ujungnya
- Bunga pada ibu tangkai mekar lebih dulu, mekar dari tengah ke
pinggir.

Bunga majemuk terbatas dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :


a. Monochasial. Yaitu ibu tangakai hanya mempunyai 1 cabang atau 2
tapi tidak berhadan, yang satu lebih besar dari yang lain.
b. Dichasial, yaitu ibu tangkai memiliki 2 cabang berhadapan
c. Pleiochasial yaitu ibu tangkai memiliki lebih dari 2 cabang yang
tingginya sama dengan ibu tangkai.

Cymosa memiliki beberapa tipe yaitu:


a. Tipe menggarpu (dichasium) , ujung tangkai bunga terdapat satu bunga
yang mekar lebih dulu, terdapat dua cabang dibawahnya yang sama
panjang dengan masing-masing satu bunga . contohnya bunga
Jasmium sambac.
b. Tipe sabit (drepanium), seperti bunga sekerup dengan percabangan
hanya pada satu bidang contohnya bunga pada family Juncaceae.
c. Tipe tangga (cincinus), ibu tangkai bercabang dan cabang membentuk
cabang kearah yang bergantian kiri kanan contohnya bunga
Heliotropium indicum (buntut tikus).
d. Tipe skrup (botrys), ibu tangkai bercabang-cabang dengan cabang
berbentuk berturut-turut ke kiri dan kanan membentuk sudut 90 derajat
contohnya pada bunga Canarium commune.
e. Tipe kipas (rhipidium), setiap bunga bercabang seling, semua
percabangan pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang
contohnya pada bunga pada family Iridaceae.

Gambar 2. Tipe pembungan cymose

c. Bunga majemuk campuran/Mixed inflorescence pada tipe bunga seperti ini


kadang-kadang bunga tersusun dalam bunga majemuk tak tebatas dan terbatas.

d. Bunga majemuk dapat juga memiliki tipe bunga lain seperti :


a. Verticillaster/ gubahan semu/karangan semu,
b. Lembing/anthela
c. Tukal/ glomerulus/ rami
d. Berkas/ fasciculus/ jadam
e. Jancus

C. BAGIAN-BAGIAN BUNGA
1. Tangkai bunga (pedicellus )
2. Dasar bunga (receptaculum)
3. Hiasan bunga (perainthium)
- Kelopak bunga (kalyx)
- Tajuk/mahkota bunga (corolla)
4. Alat kelamin jantan (anroecium ) , yaitu benang sari (stamen)
5. Alat kelamin betina (gynaecium) , terdiri dari putik (pistillum) dan daun
buah (carpella).

Berdasarkan bagian-bagiannya bunga , tumbuhan dapat dibedakan menjadi :


1. Bunga lengkap/sempurna (flower complete) merupakan bunga yang
memiliki calyx, corolla, androecium dan gynoecium.
2. Bunga tidak lengkap/ tidak sempurna (incomplete flower) merupakan
bunga yang tidak memiliki salah satu dari bagian bunga.
3. Bunga bisexual apabila di dalam bunga ditemukan putik andbenang sari
pada bunga yang sama.
4. Bunga unisexual merupakan bunga yang hanya memiliki salah satu dari
alat reproduksi.
5. Tumbuhan berumah satu (monoecious) merupakan tumbuhan yang
memiliki bunga jantan dan bunga betina pada tanaman yang sama
misalnya pada Cocos, Ricinus, Colocasia, Zea, Acalypha.
6. Tumbuhan berumah dua (dioecious) : merupakan tanaman yang hanya
memiliki bunga jantan dan betina pada tanaman yang berbeda. Mulberry,
Papaya (Carica papaya).
7. Tumbuhan polygamous : tumbuhan yang memiliki bunga unisexual (male
or female), bisexual dan netral pada tanaman yang sama. Seperti Mangga
(Mangifera indica), Polygonum.
8. Tanaman monocarpic : tanaman yang hanya menghasilkan bunga hanya
sekali saja seperti pada tanaman Pea (Pisum sativum), Mustard, Bamboo
(Bambusa sp.), Agave (Agave sp.).
9. Tumbuhan polycarpic merupakan tumbuhan yang menghasilkan bunga
dan buah berkali-kali seperti Pear, Manga (Mangifera indica).
10. Bunga achlamydeous merupakan bunga yang melekat tanpa sepals dan
petals dan piperaceae.
11. Bunga monochlamyde merupakan tanaman yang hanya memiliki
perhiasan bunga (Perianth) misalnya pada Polygonaceae, Liliaceae.
12. Bunga dichlamydeous : kedua perhiasan bunga ditemukan di dalam bunga.
13. Bunga hemicyclic atau spirocyclic: beberapa bagian bunga tersusun secara
melingkar atau spiral. Misalnya seperti pada bunga Ranunculaceae.
14. Cauliflory : merupakan tanaman yang menghasilkan bunga pada batang
yang tua dan dorman. Artrocarpus, Ficus.
15. Bunga Symmetry : jika daun-daun bunga tersusun melingkar di dalam
bunga yang disebut dengan bunga cyclic. Jika daun-daun bunga tersususn
dalam spiral disebut dengan bunga spiral.

D. DIAGRAM BUNGA
1. DIAGRAM SIMESTRIS BUNGA
Daigram simestris bunga menunjukkan bagaimana letak bagian-bagian
bunga pada sebuah bidang datar. Diagram bunga simetri dapat berupa
beberapa bentuk berikut :
a. Actinomorphic/radial/regular
b. Dissymmetric
c. Zygomorphic/bilateral
d. Asymmetrical/irregular

2. PEMANJANGAN RUAS-RUAS BUNGA


1. Anthophore: memiliki ruas antar calyx dan corolla disebut dengan
anthophore. Seperti pada Silane
2. Androphore memiliki ruas antara corolla dan androecium disebut
androphore. Seperti pada Passiflora
3. Gynophore memiliki ruas antara androecium dan gynoecium disebut
dengan gynophore. seperti Capparis.
4. Gynandrophore atau androgynophore memiliki ketika androphore dan
gynophore ditemukan pada bunga yang sama disebut gynandrophore
atau androgynophore. seperti Cleome gynandra.
5. Carpophore memiliki pemanjangan thalamus selain carpels. Seperti
pada coriandrum

3. SUSUNAN DAUN-DAUN BUNGA


a. Hypogynous merupakan bunga yang memiliki petals, sepals dan
stamens berada di bawah ovary, disebut dengan hypogynous. Pada
kondisi ini ovarium disebut dengan ovarium superior. Seperti pada
tanaman mustard, Chinarose, Brinjal.
b. Perigynous condition merupakan tumbuhan tumbuh ke atas dan
membentuk struktur seperti cawan (cup). Jika Gynoecium terdapat di
tengah dan bagian lain terletak pada tulang (rim) pada talamus pada
bidang yang sama. Bunga seperti ini disebut dengan perigynous.
Ovarium seperti ini disebut dengan half inferior seperti plum, peach,
rose.
c. Epigynous condition: Pinggir thalamus tumbuh ke arah atas menutupi
ovarium secara lengkap dan bergabung. Bunga muncul diatas ovarium,
ovarium bersifat inferior dan kondisi ini disebut dengan epigynous
seperti pada Guava, Cucumber.

4. SUSUNAN KELOPAK BUNGA


a. Gamosepalus atau berlekatan, dimana kelopak berlekatan pada bagian
bawah daun kelopak sedangkan bagian atasnya bebas.
b. Polysepalus atau lepas/ bebas, dimana daun-daun kelopak terpisah
yang satu dengan yang lain.

5. SUSUNAN MAHKOTA BUNGA


a. Gamopetalus atau berlekatan , dimana mahkota berlekatan pada bagian
bawah daun kelopak sedangkan atasnya bebas . Dibedakan menjadi :
- Campanulate, bunga yang memiliki petal 5 buah yang tersusun seperti
lonceng (Tembakau, Rasberry, Campanula)
- Bentuk Funnel atau infundibuliform , bunga yang ,memiliki petal
seperti funnel (Datura metel (Kecubung ) , Railway creeper)
- Tubular, bunga yang memiliki petals seperti tabung (Bunga Matahari )
b. Polypetalus atau lepas/bebas , dimana daun-daun mahkota terpisah
yang satu dengan yang lainnya .

6. SUSUNAN BUNGA( aestivation)


Model susunan sepal atau petal dalam kuncup bunga dengan bagian-
bagian
lainnya disebut dengan aestivation. Berikut ini merupakan beberapa tipe
susunan bunga:
a. Valvate merupakan bunga yang memiliki petal dalam satu lingkaran
saling berdekatan dan menyentu satu dengan yang lainnya. seperti pada
Calotropis, Custard-apple, Mustard.
b. Twisted merupakan bunga satu bagian petal menutupi petal yang
lainnya yang berdekatan dan bagian posterior ditutupi oleh petal
berikutnya. Seperti pada Cotton, Ladyfinger, Chinarose
c. Imbricate ketika kedua pinggiran petal ditutupi oleh dua petal yang
lainnya. Tipe ini dibedakan menjadi:
 Ascending imbricate ujung posterior petal innermost dan kedua
ujung saling menutupi seperti Cassia, Bauhinia, Gulmohur.
 Vexillary atau Descending imbricate bagian anterior petal
innermost dan posterior petal outermost dan paling besar.
Bunga seperti ini ditemukan pada kacang-kacangan seperti Pea,
Bean.
d. Quincuncial tipe ini merupakan modifikasi dari imbricate type. Di luar
dari kelima petal, dua berada di bagian dalam, dua dibagian luar, dan
satu ujung internal dan ujung yang lainnya external. Seperti pada
Murraya, Ranunculus.

E. RUMUS BUNGA
Rumus Bunga adalah Pernyataan keadaan susunan bunga dinyatakan
menggunakanrumus.Tujuan Rumus Bunga adalah memberikan informasi
gambaran mengenai berbagai sifat bunga dan bagian-bagian dari bunga.
Rumus bunga terdiri atas :
1. Lambang-lambang, menunjukan informasi yang berkaiatan dengan simetr
bunga atau jenis kelaamin bunga
2. Huruf berfunsi untuk menunjukan nama bagian bunga
3. Angka, untuk menunjukan jumlah masing-masing bagian bunga

Rumus Bunga dari kanan ke kiri :


1. Kelamin bunga
2. Simetri bunga
3. Kelopak (jumlah dan susunan daun kelopak)
4. Mahkota (jumlah dan susunan daun mahkota )
5. Benang sari (jumlah benang sari)
6. Putik (jumlah putik)

Langkah-langkah pembuatan rumus bunga


a. Rumus bunga dapat ditunjukkan dengan 5 bagian pokok yaitu :
1. Calyx/ kelopak (K)
2. Tajul/mahkota (C)
3. Bening sari (A)
4. Putik (G)
5. Tenda bunga (P)
b. Dibelakang huruf adalah angka yang menunjukkan jumlah bagian bunga.
Misal bunga memiliki 5 daun kelopak, maka rumusnya K5.
c. Jika bagian bunga yang dimaksud tersusun dari lebih satu lingkaran, maka
gunakan tanda tambah (+) untuk memisah jumlah bagian bunga yang sama
namun dalam lingkaran berbeda. Misal suatu bunga 125 memiliki benang
sari 10 dan tersusun dalam dua lingkaran, maka rumusnya A5+5.
d. Jika bagian bunga berlekatan, maka ditambah tanda kurung pada angka
yang menunjukkan jumlah. Misal suatu bunga memiliki 5 daun mahkota
yang saling berlekatan, maka rumusnya C(5).
e. Antar bagian bunga dan jumlahnya dipisahkan dengan tanda koma. Misal
suatu bunga memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota, maka
rumusnya adalah K5, C5.
f. Lambang diletakkan di depan rumus bunga. Lambang jenis kelamin
diantaranya (☿) untuk bunga banci, (♀) untuk bunga betina, dan (♂) untuk
bunga jantan. Lambang simetri diantaranya (↑) bunga satu simetri, (*)
bunga simetri banyak. Paling awal adalah lambang jenis kelamin bunga
dan diikuti lambang simetri bunga. Misal bunga banci bersimetri banyak
dan memiliki 5 perhiasan bunga, maka rumusnya adalah ☿* P6.
g. Jika bagian bunga memiliki jumlah yang banyak, maka di beri lambang tak
hingga (~). Misal suatu bunga memiliki benang sari yang banyak, maka
lambangnya adalah A~.
h. Jika bakal buah terletak menumpang maka bagian bawah angka yang
menunjukkan jumlah diberi garis, jika bakal buah tenggelam maka garis
diletakkan di atas angka. Misal bunga yang memiliki bakal buah
menumpang dan memiliki 3 daun buah adalah G3.
III. PROSEDUR PRAKTIKUM
A. ALAT
1. Alat tulis
2. Kamera
3. Buku Morfologi Tumbuhan (Tjitrosoepomo G. 2020. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press)
4. Buku ajar Botani Farmasi FF Unmas
B. BAHAN
1. Contoh bunga sebagai sampel praktikum
C. PROSEDUR
1. Mahasiswa dibagi dalam delapan kelompok
2. Saat praktikum, setiap kelompok membawa tiga buah sampel bunga
tumbuhan .
3. Bunga tumbuhan yang telah diperoleh, difoto atau Digambar pada kolom
hasil
4. Dengan mengacu pada buku morfologi tumbuhan atau buku ajar Botani
Farmasi FF Unmas, identifikasi beberapa karakteristik morfologi bunga
berikut :
a. Jumlah (satu atau banyak, bila dapat diidentifikasi)
b. Tempat tumbuh bunga (bila dapat diidentifikasi)
c. Tata letak bunga (bila dapat diidentifikasi )
d. Majemuk (bila dapat diidentifikasi )
e. Sifat bunga majemuk (berbatas dan tidak berbatas, bila dapat
diidentifikasi )
f. Bagian-bagian bunga (ditunjukan dan dituliskan pada gambar)
g. Jenis bunga berdsarkan bagiannya
h. Diagram simetris
i. Pemanjangan ruas
j. Susunan daun-daun bunga
k. Susunan kelopak bunga
l. Susunan mahkota bunga
m. Susuna bunga
n. Rumus bunga.
IV. HASIL PENGAMATAN
Nama Tumbuhan : Bunga Jepun (Plumeria)
Gambar :
Identifikasi morfologi
Parameter Pengamatan Hasil
Jumlah (satu atau banyak, bila Bunga banyak / bunga majemuk
dapat diindetifikasi )
Tempat tumbuh bunga (bila dapat Ujung batang (flos terminalis)
diidetifikasi)
Tata letak bunga (bila dapat Berkumpul membentuk serangkaian
diidetifikasi )
Majemuk (bila dapat diidetifikasi) Bagian yang menyerupai
batang/cabang
Sifat bunga majemuk (berbatas dan Bunga majemuk campuran
tidak terbatas bila dapat
diidetifikasi )
Bagian-bagian bunga (ditunjukkan Tangkai bunga, dasar bunga, mahkota
dan dituliskan pada gambar)
Jenis bunga berdasarkan bagiannya Bunga tidak lengkap
Diagram simetris Actinomorphic/radial
Permanjangan ruas -
Susunan daun-daun bunga -
Susuna kelopak bunga -
Susunan mahkota bunga Polypetalus
Susunan bunga Twisted
Rumus bunga C5
Nama Tumbuhan : Bunga Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L)
Gambar :
Identifikasi morfologi
Parameter Pengamatan Hasil
Jumlah (satu atau banyak, bila dapat Bunag tunggal
diindetifikasi )
Tempat tumbuh bunga (bila dapat Bunga diketiak daun
diidetifikasi)
Tata letak bunga (bila dapat Terpencar atau terpisah-pisah
diidetifikasi )
Majemuk (bila dapat diidetifikasi) Bagian yang menyerupai
daun(kelopak tambahan)
Sifat bunga majemuk (berbatas dan Tan terbatas (tandan)
tidak terbatas bila dapat diidetifikasi )
Bagian-bagian bunga (ditunjukkan Tangkai, dasar,
dan dituliskan pada gambar) kelopak,mahkota,benang sari,
kepala sari, kepala putik, tangkai
putik ,bakal biji
Jenis bunga berdasarkan bagiannya Bunga lengkap
Diagram simetris Actinomorphic/radial
Permanjangan ruas Anthophore
Susunan daun-daun bunga perigynous
Susuna kelopak bunga Gamosepalus
Susunan mahkota bunga Polypetalus
Susunan bunga Twisted
Rumus bunga K5,C5,A87, G1
Nama Tumbuhan : Bunga Jepun (Plumeria)
Gambar :
Identifikasi morfologi
Parameter Pengamatan Hasil
Jumlah (satu atau banyak, bila dapat Bunga banyak
diindetifikasi )
Tempat tumbuh bunga (bila dapat Bunga diketiak daun
diidetifikasi)
Tata letak bunga (bila dapat Terpencar
diidetifikasi )
Majemuk (bila dapat diidetifikasi) Bagian yang menyerupai daun
Sifat bunga majemuk (berbatas dan Majemuk terbatas
tidak terbatas bila dapat diidetifikasi
)
Bagian-bagian bunga (ditunjukkan Mahkota bunga, kepala putik, tangkai
dan dituliskan pada gambar) bunga, bakal biji, tangkai putik, dasar
bunga
Jenis bunga berdasarkan bagiannya Bunga berkelamin tunggal (putik)
Diagram simetris Arymtrical/irregular
Permanjangan ruas Gyrophore
Susunan daun-daun bunga -
Susuna kelopak bunga -
Susunan mahkota bunga Polypetalus
Susunan bunga Valvate
Rumus bunga C3,G3

V. PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini membahas tentang morfologi bunga . Bunga atau juga
disebut kembang adalah bagian dari tanaman yang umumnya berpenampilan
indah dan mengeluarkan aroma wangi. Bunga adalah salah satu organ tumbuhan
yang mempunyai fungsi biologis. Fungsi biologis bunga adalah untuk memicu
proses reproduksi pada tanaman, yaitu dengan cara mempertemukan serbuk sari
dan putik.
Adapun tujuan pratikum kali ini adalah Pertama, mahasiswa dapat
mengidentifikasi jumlah bunga dan tata letak pada tumbuhan. Jumlah bunga
dibedakan menjadi bunga tunggal dan bunga banyak.Tata letaknya ada bunga
pada ujung batang dan bunga diketiak daun. Kedua, mahasiswa dapat
mengidentifikasi bagian-bagian pada bunga majemuk dan golongan bunga
majemuk berdasarkan sifatnya. Bagian-bagian bunga majemuk adalah ibu tangkai
bunga, tangkai bunga dan dasar bunga. Sifat bunga majemuk adalah tidak terbatas
dan terbatas.Ketiga , mahasiswa dapat mengidetifikasi bagian-bagian bunga .
Bagian-bagian bunga adalah tangkai bunga, dasar bunga, bakal biji, kelopak,
tangkai putik, kepala putik, benang sari, kepala sari dan mahkota. Terakhir,
mahasiswa dapat mengidentifikasi diagram dan rumus bunga. Diagam bunga ada
actinomorphic, dissymmetric, zygomorphic dan arsymmetrical.

Tanaman kamboja (Plumeriasp.) merupakan salah satu contoh dari famili


Apocynaceae. Kamboja diketahuimerupakan tumbuhan yang berasal dari
Amerika Tengah, Meksiko, Kepulauan Karibia, dan Amerika Selatan.
Plumeria dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis (Eggli, 2002).
Menurut GRIN (Germplasm Resources Information Network) (2003),
klasifikasi Plumeriaadalah sebagai berikut:
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Spermatophyta
 Subdivisi: Angiospermae
 Kelas: Dicotyledoneae
 Ordo: Apocynales
 Famili: Apocynaceae
 Genus: PlumeriaL.
 Spesies: Plumeriasp.

Plumeria memiliki bunga yang majemuk, malai rata, kelopak memiliki bentuk
corong, memiliki mahkota bunga berjumlah empat bagian dan memiliki warna
yang sangat bervariasi dan beragam. Bunga pada tanaman ini terletak di bagian
cabang atau di bagian ketiak pada tanaman bunga kamboja. Proses penyerbukaan
bunga kamboja ini di bantu dengan angin, dan binatang yang ada disekitarnya.

Kembang sepatu adalah tumbuhan asli daerah tropis di dataran Asia, kemudian
tanaman ini menyebar di berbagai negara sampai ke Eropa. Tanaman bunga
kembang sepatu banyak ditemui di dataran rendah maupun dataran tinggi.
Kembang sepatu termasuk tanaman perdu dengan ketinggian antara 4–8 m.
Memiliki batang yang berstruktur keras, serta bercabang banyak. Cukup dalam
dan kuat perakarannya sehingga batang tumbuh tegak dan kokoh
(Dalimartah,1999)

Klasifikasi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)


 Divisi : Spermatophyta
 Sub-divisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Sub-kelas : Dialypetalae
 Ordo : Malvales / Columniferae
 Famili : Malvaceae
 Genus : Hibiscus
 Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Tjitrosoepomo,2007)

Kembang sepatu berbunga tunggal yang keluar dari ketiak daun, 1–4 cm panjang
tangkai bunganya, serta menjurai dengan lima mahkota yang tersusun berbentuk
terompet atau lonceng. Helaian mahkota bunga tunggal atau ganda, Memiliki
warna bunga yang bervariasi, seperti putih, merah muda, kuning, jingga dan
kombinasi warna–warna tersebut. Pembungaan berlangsung sepanjang tahun,
bunga hanya bertahan mekar 1–2 hari. Bunga tersusun atas 5 mahkota, 5 calyx,15
tangkai sari dan 1 buah bakal buah yang memiliki banyak ruang. Kembang sepatu
merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi luas terhadap lingkungan
tumbuh baik di daerah subtropis maupun tropis (Dalimartha, 1999).
Tanaman bunga kertas merupakan salah satu famili dari Nytaginaceae. Bunga
kertas sering di minati oleh banyak orang karena bentuknya yang cantik. Warna
dari bunga kertas sangat elok dan bermacam – macam tergantung dari varietasnya.
Di wilayah Indonesia umumnya warna bunga kertas yang sering kita jumpai
seperti warna pnink keunguan dan putih.

Adapun klasifikasi dari bunga kertas adalah sebagai berikut :


 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Viridiplantae
 Divisi : Tracheobionta
 Sub Divisi : Spermatophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Caryophyllanae
 Famili : Nytaginaceae
 Genus : Bougainvillea.
 Spesies : Bougainvillea spinosa, Bougainvillea buttiana, Bougainvillea
peruviana, Bougainvillea spectabills dan Bougainvillea glabra.
Bunga kertas memiliki bagian seperti tangaki, tenda bunga, benang sari dan tangai
putik. Bunga ini akan tumbuh di ketiak daun. Memiliki susunan majemuk bunga
kertas ini memilliki anakan payung berjumlah 1 hingga 7 cabang.

Masing – masing cabang memiliki cabang 3 bunga di sela – selanya. Warna bunga
kertas bermacam – macam yakni putih, ungu, merah muda dan masih banyak lagi.
Kelopak bunga kertas memiliki banyak manfaat dan sering di jadikan sebagai obat
tradisional salah satunya untuk mengatasi nyeri datang bulan.

VI. KESIMPULAN
 Bunga jepun
Pada prtikum didaptkan hasil bunga jepun termasuk bunga majemuk,
tempat tumbuh bunga di ujung batang , tata letak bunga berkumpul
membentuk suatu rangkaian, majemuk bagian yang menyerupai
batang/cabang, sifat majemuk bunga majemuk campuran , bagian-bagian
bunga yaitu tangkai bunga, dasar bunga dan mahkota , jenis bunga yaitu
bunga tidak lengkap, diagram nya radial , susunan mahkota
polypetalus ,susuan bunga twisted dan rumus bunga iyalah C5. Hal ini
sesuai dengan literatur yang didapatkan.
 Bunga kembang sepatu
Pada pratikum didapatkan hasil bunga kembang sepatu termasuk bunga
tungal, tempat tumbuh bunga di ketiak daun , tata letak bunga yaitu
terpencar atau terpisah-pisah. Majemuk bagian yang menyeruapai daun
(kelopak tambahan). Sifat majemuknya ialah tak terbatas (tandan). Bagian-
bagian bunga yaitu tangkai bunga, dasar, kelopak, mahkota, benang sari,
kepala sari, kepala putik, tangkai putik dan bakal beji. Jenis bunga adalah
bunga lengkap. Diameter simetrisnya adalah actinomorphic / radial ,
perpanjangan rus anthophore, susunan daun-daun bunga yaitu perigynous,
susunan kelopak bunga yaitu gamosepalus, susunan mahkota bunga adalah
polypetalus, susunan bunga adalah twisted dan rumus bunga adalah
K5,C5, A87 dan G1. Hal ini sesuai dengan literatur yang didapatkan.

 Bunag kertas
Pada pratikum didapatkan hasil bunga kerats termasuk bunga banyak,
tempat tumbuh bunga diketiak daun, tata letaknya terpencar atau terpisah-
pisah, majemuk bagian yang menyerupai daun, sifat majemuknay
majemuk terbatas, bagian-bagian bunnya adalah mahkota, kepala putik,
tangkai bunga, tangkai putik, dasar bunga. Termasuk dalam jenis bunga
berkelamin tunggal (putik). Diagram simetrisnya arymmetrical/iiregular.
Permanjangan ruasnya adalah gyrophore.Susunan mahkota bunga
polypetalus , susunan bunga valva dan rumus bunga adalah C3,G3.Hal ini
sesuai dengan literatur yang didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S., 1999. Tumbuhan Obat Indonesia. I ed. Jarkarta : Trubus Agriwidya,Anggota
Ikapi .
Hasnunidah, N. D. & Juli Wioni, W., 2019 . Botani Tumbuhan Tinggi. Lampung : Graha
Ilmu
Malida, M. D. & dkk, 2022. Modul Pratikum Botani Farmasi Morfologi Tumbuhan. Bali :
Universitas Mahasaraswati.
Silalahi, M., 2016 . Buku Ajar Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Universitas Kristen Indonesia .
Tjitrosoepomo, G., 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai