Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM III

ANATOMI TUMBUHAN
(ABKC 2205)

“SEL DENGAN BAGIAN-BAGIAN TAK HIDUP


(BENDA-BENDA ERGASTIK / BENTUK PADAT)”

Disusun Oleh:
Riska Yulia Putri
(1810119120017)
Kelompok VII A

Asisten Dosen:
Maei Saroh
Zainudin, S. Pd.

Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si.
M. Arsyad, S. Pd., M.Pd.
Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2019
PRAKTIKUM III
Topik : Sel Dengan Bagian-Bagian Tak Hidup (Benda-Benda Ergastik /
Bentuk Padat)
Tujuan : Untuk mengamati benda-benda ergastik di dalam sel (bagian sel
yang bersifat tidak hidup) yaitu amilum, butir aleuron dan Kristal
Ca oksalat
Hari/Tanggal : Selasa / 19 Maret 2019
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca Benda dan Kaca Penutup
3. Silet
4. Pipet tetes
5. Jarum pentul
6. Gelas kimia
7. Baki
8. Alat Dokumentasi
B. Bahan
1. Umbi Solanum tuberosum
2. Tepung Oryza sativa
3. Tangkai daun Begonia sp
4. Tangkai / batang Amaranthus sp
5. Biji Jarak (Ricinus communis)
6. Aquadest
7. Gliserin atau iodium
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menusuk-nusuk umbi kentang (Solanum tuberosum) menggunakan
jarum pentul, mengambil bagian yang tercungkil, kemudian meletakkan
di atas kaca benda, memberi setetes aquadest dan gliserin, menutupnya
dengan kaca penutup. Kemudian mengamati di bawah mikroskop.
3. Menyayat secara melintang tangkai daun Begonia sp, tangkai/batang
Amarantus sp sehingga diperoleh sayatan setipis mungkin, meletakkan
masing-masingnya di atas kaca benda, memberi setetes aquadest dan
menutupnya dengan kaca penutup. Selanjutnya mengamati di bawah
mikroskop.
4. Meletakkan tepung Oryza sativa di atas kaca benda, memberi setetes
aquadest dan mengamati di bawah mikroskop.
5. Menyayat biji jarak (Ricinus communis) secara melintang sehingga
diperoleh sayatan setipis mungkin, meletakkan di atas kaca benda,
memberi setetes aquadest lalu metutupnya dengan kaca benda.
Mengamati di bawah mikroskop.
6. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan bagian-
bagiannya.
I. Teori Dasar
Protoplas merupakan bagian sel yang ada di sebelah dalam sel.
Protoplas tersususn oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana yang disebut
protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas: komponen
protoplasmik dan komponen nonprotoplasmik. Komponen protoplasmik
terdiri atas: 1) Sitoplasma yaitu bahan protoplasma yang menyelubungi
badan protoplasmik dan nonprotoplasmik, mengandung butir-butir dan
sistem membran. 2) Inti sel yaitu suatu badan yang merupakan pusat sintesis
dan pengaturan aktifitas sel, serta menentukan sifat-sifat hereditas suatu
organisme. 3) Plastida merupakan komponen protoplasmik yang
mempunyai struktur dan fungsi khusus. 4) Mitokondria yaitu badan yang
lebih kecil dari plastida yang mempunyai fungsi respirasi.
Komponen nonprotoplasmik terdapat di dalam sitoplasma dan vakuola
menyusun bahan makanan atau produk metabolisme yang lain. Bahan-bahan
ini umumnya dikenal sebagai bahan ergastik. Bahan ergastik ada yang
bersifat padat maupun cair.
Contoh bahan ergastik yang bersifat cair:
1. Karbohidrat
Selulosa dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada
prinsipnya terdapat di dalam protoplas. Selulosa ini sangat penting untuk
menyusun dinding sel, sedang tepung untuk cadangan makanan. Kedua
macam karbohidrat ini tersusun oleh rantai molekul yang panjang.
Zat tepung dijumpai dalam sitoplasma, terdapat sebagai butir-butir
baik di dalam leukoplas maupun kloroplas.
2. Protein
Protein merupakan bahan utama dari bahan protoplasma yang hidup.
Protein diketahui sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal.
Pada beberapa macam biji, protein terdapat sebagai aleuron dan tersebar di
dalam sel. Ada pula aleuron terdapat di dalam sel, dan sel-sel tersebut
menysusun suatu lapisan disebut lapisan aleuron.
3. Minyak dan Substansi yang Berminyak
Badan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan dan untuk
setiap tanaman dan jumlahnya sedikit. Lilin, siberin, kutin, sering terdapat
sebagai substansi pelindung pada dinding sel.
4. Tanin
Tanin merupakan kelompok derivate fenol yang heterogen dijumpai
terutama pada daun, xylem, floem, perioderm akar dan batang, dan pada
buah yang belum masak. Tanin terdapat dalam vakuola sel atau dalam
bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma yang kemudian melebur.

Contoh bahan ergastik yang bersifat padat:


1. Kristal
Endapan anorganik pada sel tumbuhan hampir semuanya terdiri dari
garam kalsium oksalat dan silika. Garam kalsium oksalat dijumpai dalam
bentuk kristal. Bentuk kristal oksalat bermacam-macam, yaitu seperti
prisma, seperti jarum (rafida), dan seperti pasir. Stiloid (rafida semu)
bentuknya seperti prisma, panjang dengan kedua ujung runcing. Bentuk
kristal tunggal besar, kristal majemuk (drussen), kristal majemuk
berbentuk rozet, dan kristal majemuk berbentuk spherit (sphaerokristal).
Stiloid dijumpai pada suku Iridaceae, Agavaceae, atau beberapa Liliaceae.
Kalsium karbonat biasanya dijumpai dalam litokis dijumpai pada Ficus
benjamina. Sel silika terdapat pada epidermis dan lamina tumbuhan
Graminae, Cyperaceae, dan Palmae.
2. Amilum
Amilum terdapat dalam plastida yang berupa karbohidrat atau
polisakarida bentuk tepung. Plastida penghasil amilum disebut juga
amiloplast. Berdasarkan letak hilus (titik awal pembentukkan amilum),
butir amilum terbagi menjadi dua: Amilum konsentris (hilus berada di
tengah), dan amilum eksentris (hilus berada di tepi). Berdasarkan jumlah
juga terbagi dua: Amilum tunggal/ Monoadele (satu buah) dan amilum
ganda / Diadele (dua buah).
3. Aleuron
Aleuron merupakan butir-butir protein dalam sitoplasma yang dipakai
sebagai cadangan makanan. Sebuah aleuron merupakan suatu vakuola
yang berisi krsitaloid zat putih tekur dan globoid, yaitu merupakan bulatan
kecil yang tersusun oleh zat fitin yaitu suatu garam Ca dan Mg dari asam
Mesoniosit hexafosfor.

II. HASIL PENGAMATAN


1. Umbi Solanum tuberosum
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :

1. Dinding sel
2. Hilus
3. Lamella
4. Butir amilum

Perbesaran 10 x 10
b. Foto Hasil Pengamatan

3 4 Keterangan :

1. Dinding sel
2. Hilus
3. Lamella
1 2 4. Butir amilum

(Dokumentasi kelompok, 2019)


c. Foto Literatur

1 4 Keterangan :

2 1. Dinding sel
2. Hilus
3 3. Lamella
4. Butir amilum

(Sumber: Rohmana, Aulya Qorry, 2015)

2. Tepung Oryza sativa


a. Gambar Pengamatan

Keterangan :

1. Dinding sel
2. Butir amilum

Perbesaran 10 x 10
b. Foto Hasil Pengamatan

1 Keterangan :

1. Dinding sel
2. Butir amilum

(Dokumentasi kelompok, 2019)


c. Foto Literatur

Keterangan :
1
1. Dinding sel
2. Butir amilum
2

(Sumber: Mohune, 2019)

3. Tangkai daun Begonia sp


a. Gambar Pengamatan

Keterangan :

1. Dinding sel
2. Kristal druse
3. Ruang antar sel

Perbesaran 10 x 10
b. Foto Hasil Pengamatan

Keterangan :
1
1. Dinding sel
2. Kristal druse

2 3. Ruang antar sel


3

(Dokumentasi kelompok, 2019)


c. Foto Literatur

3 Keterangan :

1 1. Dinding sel
2. Kristal druse
2 3. Ruang antar sel

(Sumber: Rohmana, Aulya Qorry, 2015)

4. Tangkai / batang Amaranthus sp


a. Gambar Pengamatan

Keterangan :

1. Dinding sel
2. Kristal Ca oksalat
3. Sitoplasma

Perbesaran 10 x 10
b. Foto Hasil Pengamatan

1 Keterangan :

1. Dinding sel
2. Kristal Ca oksalat
2 3. Sitoplasma
3

(Dokumentasi kelompok, 2019)


c. Foto Literatur
1 Keterangan :
2 1. Dinding sel
3
2. Kristal Ca oksalat
3. Sitoplasma

(Sumber: Arianawa,2017)

5. Biji jarak (Ricinus communis)


a. Gambar Pengamatan

Keterangan :

1. Dinding sel
2. Butir aleuron

Perbesaran 10 x 10
b. Foto Hasil Pengamatan
2 Keterangan :

1. Dinding sel
2. Butir aleuron

(Dokumentasi kelompok, 2019)


c. Foto Literatur
1 Keterangan :

1. Dinding sel
2. Butir aleuron

2
(Sumber: Dony,2013)
III. ANALISIS DATA
1. Umbi Solanum teberosum
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Solanae
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
(Sumber : Cronquist. 1981)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan
mikroskop listrik dengan perbesaran 10 x 10 dapat diketahui bahwa di
dalam sel umbi Solanum tuberosum terdapat benda ergastik padat
berupa butir amilum atau pati yang berbentuk oval didalamnya terdapat
hilus dan lamella namun karena perbesaran yang kami gunakan hanya
10 x 10 mereka tidak terlalu tampak.
Berdasarkan literatur amilum merupakan suatu senyawa organik
yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari
dalam daun - daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari
produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan
cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, kulit batang, akar
tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50 – 65% berat
kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Shaifullah,
2015).

2. Tepung Oryza stiva


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
(Sumber : Plantamor, 2019)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui
bahwa di dalam sel tepung Oryza sativa terdapat benda ergastik yaitu
butir pati atau amilum. Hal ini menunjukkan bahwa beras mengandung
karbohidrat dan juga amilum. Didalam sel tersebut terdapat dinding sel,
hilus serta lamela namun karena perbesaran mikroskop yang digunakan
hanya 10 x 10 hal tersebut tidak bisa diamati.
Berdasarkan literatur butir amilum pertama kali dibentuk di dalam
kloroplas. Kemudian dipecah dan diubah menjadi gula untuk disimpan
di dalam jaringan, yang nantinya dapat disintesis kembali di dalam
amiloplas. Amilum majemuk atau poliadelf adalah butir amilum yang
mempunyai lebih dari satu hilus, dikelilngi oleh lamela dan diluarnya
tidak dikelilingi lamela bersama misalnya pada padi (Oriza sativa)
(Mulyani, 2006).
3. Tangkai daun Begonia sp
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Begoniaceae
Genus : Begonia
Species : Begonia sp
(Sumber : Cronquist,1981)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan
mikroskop listrik dengan perbesaran 10 x 10 dapar diketahui bahwa di
dalam tangkai daun Begonia sp terdapat benda ergastik yaitu kristal
Ca-Oksalat yang berbentuk seperti pasir atau kristal druse. Kristal ini
berada didalam sel tepatnya berada pada vakuola sel tumbuhan.
Berdasarkan literatur Oksalat memiliki peran bagi tanaman. Tidak
hanya untuk kepentingan ekologis dari serangan herbivora saja
melainkan untuk kepentingan fisiologis tanaman tersebut. Oksalat dapat
berbentuk oksalat terlarut (soluble oxalte) dan oksalat tidak terlarut
(insoluble oxalate). Oksalat terlarut dapat berupa asam oksalat dan
oksalat tidak terlarut dapat berupa kristal kalsium oksalat. Pada tanaman
angiospermae, oksalat dalam bentuk asam oksalat maupun kristal
kalsium oksalat, disimpan di dalam vakuola sel (Santoso, 2012).

4. Tangkai / batang Amaranthus sp


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Species : Amaranthus sp
(Sumber : Cronquist,1981)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan
mikroskop listrik dengan perbesaran 10 x 10 dapat diketahui bahwa
batang Amaranthus sp di dalamnya terdapat kristal Ca-Oksalat yang
berbentuk seperti piramida yang sangat kecil. Kristal ini berada di
dalam sel, dan sel nya berbentuk heksagon. Terdapat dinding sel yang
membatasi sel-sel serta diantaranya ada ruang antar sel.
Berdasarkan literatur Kristal- Kristal kalsium oksalat ( Ca(Co2)2)
pada sayuran contohnya bayam adalah hasil akhir dari metabolisme
dan oleh karena asam oksalat bebas itu bersifat racun lalu diendapkan
sebagai garam kalsium oksalat. Kebanyakan garam itu terdapat dalam
plasma, sering juga dalam vakuola dan kadang- kadang dapat mengisi
seluruh ruang sel (Listyawan, 2018).

5. Biji Jarak (Ricinus communis)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosiidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Species : Ricinus communis
(Sumber : Cronquist,1981)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dengan menggunakan
mikroskop listrik dengan perbesaran 10 x 10 dapat diketahui bahwa biji
jarak (Ricinus communis) di dalam selnya terdapat benda ergastik butir
protein atau aleuron. Dalam pengamatan kami hanya menjumpai sedikit
butir aleuron karena biji jarak yang dipakai masih terlalu muda.
Menurit literatur butir aleuron dalam biji Ricinus dibentuk dari
protein yang terlarut dalam molekul bulat, yang berat molekulnya
relatif rendah, kemudian dikumpulkan di dalam vakuola sel penyimpan
yang kemudian mengkristal. Pada Ricinus, senyawa yang pertama
berpresipitasi adalah fitin yang tidak larut (garam Mg potasium dari
asam fosfor inositol). Senyawa ini membentuk globoid. Bada ini
disebarkan kembali sebagai protein dalam kisi mengisi ruangan vakuola
dan membentuk bagian kristal butir aleuron (Mulyani, 2006).
IV. KESIMPULAN
1. Bagian-bagian yang bersifat non-protoplasmik di dalam plasma terdiri atas
bagian-bagian yang bersifat cair dan bagian-bagian yang bersifat padat.
2. Umbi Solanum tuberosum, benda ergastik yang telihat berupa butir
amilum berbentuk oval.
3. Tepung Oryza sativa, benda ergastik yang telihat berupa butir amilum
berbentuk bulat tidak beraturan.
4. Sel pada tangkai daun Begonia sp memiliki kristal Ca-oksalat yang
berbentuk bintang (kristal druse), dinding sel dan ruang antarsel.
5. Sel pada tangkai bayam (Amaranthus sp) memiliki kristal Ca-oksalat yang
berukuran kecil seperti piramida atau pasir, dinding sel dan ruang antar
sel.
6. Pada biji jarak (Ricinus communis) yang diiris secara melintang terlihat
benda ergastik berupa butir-butir eleuron.

V. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, S., Arsyad, M., & Rezeki, A. 2019. Penuntun Praktikum
Anatomi Tumbuhan. PMIPA FKIP ULM: Banjarmasin.
Arianawa. 2017. Benda-benda Ergastik. Diakses melalui
http://rinarianawa.blogspot.co.id. Pada tanggal 24 Maret 2019.
Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering
Plants. New York: Coloumbia University Press.
Dony. 2013. Butir Aleuron. Diakses melalui
http://viewatammarblog.blogspot.co.id. Pada tanggal 24 Maret
2019.
Listyawan, Wawan. 2018. Benda Benda Ergastik Anatomi Tumbuhan.
Diakses melalui http://www.wawanlistyawan.com/. Pada tanggal
25 Maret 2019.
Mohune, Afriyanti. 2018. Benda Ergastik. Diakses melalui
https://www.academia.edu/ . Pada tanggal 25 Maret 2019
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Kanisius: Yogyakarta.
Plantamor. 2018. Diakses melalui http://plantamor.com/species/index.
Pada tanggal 24 Maret 2019.
Rohmana, Aulya. 2015. Sitologi (Benda Ergastik). Diakses Melalui
https://aulyarohmana16.wordpress.com/. Pada tanggal 24 Maret
2019.
Santoso, Agus Muji. 2012. Distribution Of Calcium Oxalate Cristal,
Reduction Of Oxalates, And The Effect Of Cultivation Method On
Its Formation In Some Vegetables. Universitas Nusantara PGRI:
Kediri. Diakses melalui https://media.neliti.com/ . Pada tanggal 25
Maret 2019.
Shaifullah, Achim. 2015. Identifikasi Bentuk Dan Ukuran Amilum Pada
Famili Zingiberaceae Di Kota Kediri. Universitas Nusantara PGRI:
Kediri. Diakses melalui http://simki.unpkediri.ac.id/. Pada tanggal
25 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai