Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM VIII

MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKKC 224)

AKAR DAN MODIFIKASINYA

DOSEN PENGASUH
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

ASISTEN DOSEN
Miftahul Jannah
Yana

OLEH :
Maedy Ripani
(A1C212007)
KELOMPOK IX

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2013
PRAKTIKUM VIII

Topik : Akar dan modifikasinya


Tujuan : Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuk akar serta
modifikasi dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari / tanggal : Kamis / 18 April 2013
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM

I. ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Baki
2. Alat tulis
3. Lup
Bahan : 1. Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)

2. Lombok (Capsicum sp)


3. Terong (Solanum sp)
4. Wortel (Daucus carota L.)
5. Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6. Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
7. Laos (Alpinia galanga)
8. Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9. Padi (Oryza sativa L.)
10. Benalu (Loranthus sp)
11. Sirih (Piper betle L.)

II. CARA KERJA


1. Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar,
cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar dan tudung akar.
2. Mengamati tipe perakaran: serabut atau tunggang.
3. Mengamati bentuk modifikasi akar : tombak, gasing, benang.
4. Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar : akar udara, akar
penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut
atau akar banir.
5. Menggambar hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR


Akar adalah bagian pokok yang ketiga di samping batang dan daun
bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada umumnya
mempunyai sifat-sifat yaitu:
a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah
dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
c. Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih
kalah jika dibandingkan dengan batang.
d. Berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1. Memperkuat berdirinya tanaman
2. Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah
3. Tempat penimbunan makanan
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
a. Leher akar atau pangkal akar (collum)
b. Ujung akar (apex radicis)
c. Batang akar (corpus radicis)
d. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
e. Serabut akar (fibrilla radicalis)
f. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis)
g. Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran
yaitu sistem akar tunggang (radix primaria) dan system serabut (radix
adventiaca). Berdasarkan percabangannya dan bentuknya, akar tunggang
dapat dibedakan atas :
1) Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tudak bercabang ini biasanya berhubungan dengan
fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga
memiliki bentuk yang istimewa, seperti:
a. Berbentuk sebagai tombak (fusifermis)
b. Berbentuk gasing (napiformis)
c. Berbentuk benang (filiformis)
2) Akar tunggang yang bercabang.
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah,
bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi,
sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan
juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-
zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas 3 hal, yaitu :
a. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
b. Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
c. Akar serabut besar-besar, hampir sebesar lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis
tumbuhan, sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi
yang khusus, misalnya:
1) Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2) Akar penggerek atau akar penghisap (haustrorium)
3) Akar pelekat (radix adligans)
4) Akar pembelit (crhus radicalis)
5) Akar nafas (pneumatophora)
6) Akar tunjang
7) Akar lutut
8) Akar banir
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Akar Rumput Teki ( Cyperus rotundus L.)

Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar
4. Cabang akar

Menurut Literatur :
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
1
3. Ujung akar
2
3

Anonim.2013.a

2. Akar Lombok (Capsicum sp)


Keterangan :
1. Leher Akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5. Ujung akar
Menurut literatur :

Keterangan :
1
1. Leher Akar
2
2. Cabang akar
3 3. Batang akar

4 4. Serabut akar

Anonim.2013.b
3. Akar Terong (Solanum sp)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
5. Ujung akar

Menurut literatur

Keterangan :
1. Leher akar
1
2. Cabang akar
3. Batang akar
2 3 4. Serabut akar
5. Ujung akar
4

Anonim.2012.c
4. Akar Wortel (Daucus carota L.)

Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar

Menurut literatur 4
Keterangan : 5
1. Leher akar 6
1
2 2. Batang akar
2 3. Serabut akar

Anonim.2013.d

5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

Keterangan :
1. Leher akar
2. Pangkal akar
3. Batang akar
4. Serabut akar
Menurut literatur :

Keterangan :
1
1. Leher akar
2
2. Pangkal akar

3 3. Batang akar
4. Serabut akar

Anonim.2013.e
6. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar

Menurut literatur :

Keterangan :
1
1. Leher akar
2
2. Batang akar
3 3. Serabut akar

Anonim.2013.f
7. Akar Laos (Alpinia galanga)

Keterangan :
1. Rimpang
2. Leher akar
3. Cabang akar
4. Ujung akar

Menurut literatur :

Keterangan :
1. Leher akar
1
2. Cabang akar
3. Ujung akar
2

Anonim.2013.g
8. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)

Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Ujung akar
Menurut literatur :

Keterangan :
1
1. Leher akar
2 2. Batang akar
3. Ujung akar
3

Anonim.2013.h
9. Akar Padi (Oryza sativa L.)
Keterangan :
1. Leher akar
2. Batang akar
3. Serabut akar
4. Ujung akar

Menurut literatur :

Keterangan :
1. Leher akar
1
2. Serabut akar

2 3. Ujung akar

Anonim.2013.i
10. Akar Benalu (Loranthus sp)
Keterangan :
1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Leher akar

Menurut literatur :
Keterangan :

1 1. Batang akar
2. Cabang akar
2 3. Leher akar

Anonim.2013.j

11. Akar Sirih (Piper betle L.)


Keterangan :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
Menurut literatur :

Keterangan :
1. Leher akar
1
2. Cabang akar
3. Ujung akar
2

Anonim.2013.k
V. ANALISIS DATA

1.Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman rumput teki memiliki bagian-
bagian akar seperti leher akar, batang akar, dan cabang akar. Sistem
perakarannya adalah akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam
perkembangan mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang
lebih sama besar yang keluar dari pangkal batang. Akar rumput teki memiliki
banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar,
akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh
memanjang dan menyebar di dalam tanah. Bentuk akar serabut ini seperti
benang dan tidak mengalami modifikasi. Rumput teki mempunyai cabang
batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan
ke bawah tumbuh akar-akar.

2. Akar Lombok (Capsicum sp.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum sp.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
lombok (Capsicum sp.) mempunyai sistem perakaran tunggang. Akar tanaman
ini tidak mengalami modifikasi. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang
bercabang (ramosus). Akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan
ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang
akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang.
merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang. Batang akarnya berbentuk
kerucut panjang, tumbuh terus ke bawah, bercabang dan cabangnya bercabang-
cabang lagi. Bagian-bagian akar yaitu leher akar, batang akar, cabang akar,
serabut akar, dan rambut-rambut akar dan tudung akar.
3. Akar Terong (Solanum sp.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum sp.
(Van Steenis, 2003)
Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan
jelas dimana bagain-bagian batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Akar
pada tanaman ini tidak mengalami modifikasi. Terong dikatakan akar tunggang
karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok , pada
akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar.

4. Akar Wortel (Daucus carota L.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa akar pada wortel merupakan
akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang
istemewa yaitu bentuk tombak. Pangkalnya besar meruncing ke arah ujung
dengan serabut-serabut akar tumbuh tersebar di bagian batang akar dan
biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini
sangat jelas menunjukan akar pokoknya yaitu yang berbentuk tombak dan
dijadikan tempat menyimpan cadangangan makanan.

5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Chenopohiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus erosus Urb.
(Van Steenis, 2003)
Dari hasil pengamatan, Bengkuwang memiliki perakaran tunggang
yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wotel tetapi berbeda
dengan wortel bentuk akar bengkoang lebih menyerupai gasing, bukan tombak.
Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung
akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi
bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya.

6. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utillisima Burm. F.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, Singkong memiliki akar tunggang
dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar .
singkong (Manihot utillisima Burm. F.) mempunyai tipe perakaran tunggang.
Bentuk akar ini separti tombak. Modifikasi akar pada singkong berupa umbi
akar (tuber rhizogenum). Umbi ini berbentuk bulat atau tidak beraturan dan
merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Cadangan makanan yang
dis impan sebagian besar berupa zat tepung oleh karena itu akar atau umbi
singkong banyak di konsumsi bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan
pokok pengganti nasi.

7. Akar Laos (Alpinia galanga)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia galanga
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, laos memiliki tipe perakaran serabut.
Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di
dalam tanah. Bentuk akarnya seperti benang. Bagian-bagian dari akar serabut
yang terdapat pada akar laos diantaranya adalah leher akar, batang akar, cabang
dan rambut-rambut akar. Akar tanaman ini tidak mengalami modifikasi,
rimpang yang nampak pada laos dan tumbuh di dalam tanah adalah modifikasi
dari batang, bukan dari akar. Batang ini adalah modifikasi yang disebut
rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal didalam tanah.
8. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis flos-aeris
(Cronquist, 1981)
Tanaman anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) mempunyai
sistem serabut. Bentuknya seperti benang yang besar. Dari hasil pengamatan,
modifikasi akar ini berupa akar napas (pneumatophora). Akar ini keluar,
menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, gunanya untuk menyerap air
dan zat gas dari udara. Sering kali mempunyai jaringan khusus untuk
menimbun air atau udara yang di sebut velamen. Tetapi setelah mencapai tanah
bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa yang menyerap air
dan makanan dari tanah. Anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup
unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah
agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar
tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh.

9. Akar Padi (Oryza sativa L.)


Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commulinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L.
(Cronquist, 1981)
Dari pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa Padi merupakan
tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri
tanaman yang teramsuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas
cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat. Padi (Oryza sativa
L.) memiliki sistem perakaran serabut. Bentuk akar ini seperti benang. Ukuran
serabut-serabut akar ini hampir sama satu sama lain. Akar pada tanaman ini
tidak mengalami modifikasi.

10. Akar Benalu (Lorantus sp.)


Klasifikasi
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Santales
Familia : Lorantaceae
Genus : Lorantus
Species : Lorantus sp.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, benalu merupakan tanaman parasit
dan mempunyai sistem perakaran tunggang yang berupa akar penghisap atau
akar penggerek. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang
merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar
ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang
dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya.

11. Akar Sirih (Piper betle L.)


Klasifikasi
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman sirih mempunyai sistem
perakaran serabut dan berbentuk benang. Pada pada akar tanaman sirih
memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar
pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya
dari akar yang disebut akar pelekat (radix adligans) yaitu akar-akar yang
keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk
melekatkan diri pada penunjangnya.

VI. KESIMPULAN
1. Ada 2 macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang (Radix
primaria) dan sistem serabut (radix adventiaca).
2. Sistem akar tunggang yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar
pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Contohnya pada tanaman lombok (Capsicum sp.) dan terong (Solanum
sp.)
3. Berdasarkan percabangannnya dan bentuknya, akar tunggang dapat
dibedakan atas : akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang, dan akar tunggang yang bercabang.
4. Akar tunggang yang becabang sedikit bisa berbentuk tombak (contohnya
wortel), gasing (contohnya Bengkuwang), atau benang .
5. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama
besar yang keluar dari pangkal batang. Contohnya akar laos (Alpinia
galanga), akar pepaya (Carica papaya L.) dan akar padi(Oryza sativa).
6. Akar bisa bermodifikasi untuk melakukan fungsi khusus, diantaranya akar
pelekat pada sirih, akar penghisap pada benalu, akar gantung pada anggrek
kalajengking, atau umbi akar pada tumbuhan singkong.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2013. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM.
Anonim.2013.a.http://1.bp.blogspot.com/_LLPysF0ximE/TI9lj1G0aOI/AAAAAA
AAAco/xI1EdPdzeDI/s1600/cyperus-rotundus.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.b.http://www.nationaalherbarium.nl/riceweedsweb/images/fimbrto
m.gif. Diakses: 22April 2013.
Anonim.2013.c.http://2.bp.blogspot.com/p0SwrXVx6s4/ToV3M9bUEcI/AAAAA
AAAAdc/obsKn1Bd-yA/s1600.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.d.http://4.bp.blogspot.com/-0716.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.e. http://id.etrustedtips.com/wp-content/uploads/2012/11/manfaat-
daun-sirih.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.f.http://1.bp.blogspot.com/uEAOq3EmA/TfMIrFTLSLI/AAAAAA
AAAJE/0O32Ig-Ikm4/s1600/ _vector.jpg. Diakses: Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.g. http://fine-art-prints-store.com/images/21893-cactus.jpg.
Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.h.http://4.bp.blogspot.com.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.i.http://2.bp.blogspot.com/_9T4s4q2ijqg/ 320/image-upload-112-
798092.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.j.http://farm7.staticflickr.com/6203/6103682590_c5547571c9_m.jp
g. Diakses: 22 April 2013.
Anonim.2013.k.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/
144.jpg/.144.jpg. Diakses: 22 April 2013.
Tcitrosoepomo, Gembong. 1985. Morofologi Tumbuhan. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai