Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW ARTIKEL ILMIAH

NICOLE DE BELL (20030244009)


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
A. Pendahuluan
1. Alasan Penulis memilih problem itu yaitu ?
Pada perkembangan ilmu botani, khususnya histologi dan taksonomi, penelitian tentang
pengaruh fotosintesis terhadap pertumbuhan tanaman serta kemampuan berakar dan
perkembangan akar pada tanaman
2. Tujuan dari riset yang dilakukan?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya
yang tinggi daunnya berwarna lebih hijau daripada eksplan yang ditumbuhkan dalam
intensias cahaya yang rendah, selain itu daun eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas
cahaya tinggi lebih berat daripada daun eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya
rendah.
3. Sisi yang menarik dan signifikan?
Terutama penelitian yang menggunakan mengembangkan adaptasi mencari cahaya sehingga
terlihat pertumbuhan dominan secara antiklinal atau vertikal yang erlihat dengan pertambahan
tinggi tanaman.
4. Letak origininality penelitian?
eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya tinggi lebih berat daripada daun eksplan
yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya rendah.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini sesuai, karena asmpel eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya tinggi
lebih berat daripada daun eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya rendah. Susunan
dan perkembangan jaringan primer akar dan batang dapat dibedakan dengan jelas misalnya
perkembangan epidermisnya. Pada tumbuhan berbiji, xylem akar primer bersifat eksarch dan
xilem batang bersifat endarch. Xilem dan floem diakar muda membentuk berkas
pengangkut yang tersusun berseling, sedang pada batang membentuk berkas pengangkut
yang tersusun secara kolateral, bikolateral, atau konsentris. Pada akar tidak dijumpai
bangunan yang serupa daun, cabang cabangnya terbentuk dari bagian yang telah dewasa
(bukan dikuncup seperti pada batang), tidak mempunyai stomata tetapi mempunyai tudung
akar yang tidak ada persamaannya pada batang.

C. Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Dimana intensitas cahaya merupakan
faktor yang sangat penting dalam proses fotosintesis untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sehingga untuk mengoptimalkan energi cahaya yang terbatas, tanaman berusaha
mengembangkan adaptasi mencari cahaya sehingga terlihat pertumbuhan dominan secara
antiklinal atau vertikal yang erlihat dengan pertambahan tinggi tanaman.
Penelitian serupa yang dilakukan Maftuh tanaman temulawak cenderung lebih
tinggipada intensitas cahaya matahari 55% (67,49 cm) dibandingkan dengan 70% dan 85%,
berturut-turut 63,07 cm dan 62,05 cm. Bidwell (1974) menyatakan bahwa cahaya langsung
berpengaruh pada pertumbuhan melalui intensitas dan kualitas cahaya.

D. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini terdapat menunjukkan bahwa kepadatan tanah mempengaruhi
pertumbuhan akar tanaman. Dengan terhambatnya perkembangan akar, maka pertumbuhan
tanamanpun akan terganggu. Taylor et al. (1966) meneliti pengaruh ketahanan penetrasi
tanah terhadap perkembangan akar kapas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akar
tanaman kapas berkembang dengan baik (>60%) pada ketahanan penetrasi sekitar 0,5 MPa,
terhambat

pada 1 Mpa, dan sangat terhambat pada 2,2 MPa. Penelitian ini mampu menjawab rumusan
masalah. Mungkin kedepannya penelitian ini memberi solusi dari Untuk tanaman kedelai dan
jagung, perkembangan akarnya akan sangat terhambat pada ketahanan penetrasi 1 MPa atau
berat isi 1,6 g cm-3, di atas 1 MPa akar jagung dan kedelai hampir tidak ditemukan lagi
(Mazurak and Pohlman, 1968). Umumnya Oxisol, Ultisol, dan Alfisol tidak mempunyai
hambatan mekanik yang berarti bagi perkembangan akar.

E. Lainnya
1.Dimanakah kelemahan dari paper yang anda baca?
Kelemahannya adalah kata katanya yang masih kurang rapi sehingga menyusahkan untuk dibaca.

PENGARUH FOTOSINTESIS TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEMAMPUAN BERAKAR DAN
PERKEMBANGAN AKAR PADA TANAMAN
Rifana Andri
Mahasiswa Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Negeri
Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Padang 25132, Indonesia

Email : rifanaandri@gmail.com

Pendahuluan
Pengertian fotosintesis dalam kamus proses yang sangat penting bagi kehidupan.
Biologi adalah peristiwa penggabungan Proses fotosintesis sendiri dilakukan oleh
karbon dioksida dan air secara kimiawi organisme autotrof yang seringkali disebut
dalam klorofil untuk membentuk dengan organisme fotoautotrof, karena
karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari dalam proses pembentukan senyawa
sebagai sumber energi. organiknya menggunakan energi yang
Fotosintesis menyediakan makanan berasal dari cahaya matahari.
bagi hampir seluruh kehidupan di dunia, Pada dasarnya, rangkaian reaksi
baik secara langsung maupun tidak fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
langsung. Makanan yang diperoleh oleh bagian utama, yaitu reaksi terang (karena
mahluk hidup, selanjutnya akan digunakan memerlukan cahaya) dan reaksi gelap
sebagai sumber energi untuk melakukan (tidak memerlukan cahaya tetapi
semua aktivitas hidup. Energi ini dapat memerlukan karbon dioksida) (Salisbury
dihasilkan oleh mahluk hidup dengan cara & Ross 1995).
mengoksidasi makanan tersebut dengan Reaksi terang
menggunakan oksigen melalui proses Reaksi terang adalah proses untuk
respirasi. menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Fotosintesis tidak hanya Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses
menyediakan makanan, tetapi juga diawali dengan penangkapan foton oleh
menyediakan gas oksigen untuk proses pigmen sebagai antena.
respirasi atau pernapasan seluruh mahluk
hidup yang ada di bumi. Dengan demikian Reaksi gelap
proses fotosintesis dan respirasi adalah dua
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam Ada berbagai situasi lingkungan
proses fotosintesis memicu berbagai yang akan mempengaruhi proses fisiologi
proses biokimia. Pada tumbuhan proses pada tumbuhan, salah satunya adalah
biokimia yang terpicu adalah siklus kekeringan. Kekeringan merupakan salah
Calvin yang mengikat karbon dioksida satu faktor lingkungan yang besar
untuk membentuk ribulosa (dan kemudian pengaruhnya terhadap penurunan produksi
menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini tanaman pangan. Akibat cekaman
disebut reaksi gelap karena tidak bergantung kekeringan, tumbuhan mengalami
pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat penurunan fotosintesis yang berakibat pada
terjadi meskipun dalam keadaan gelap penurunan laju pertumbuhan dan produksi
(tanpa cahaya). (Tezara et al. 2002).
Tumbuhan secara umum Sebagai akibat cekaman kekeringan
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok pada tumbuhan C3, stomata akan menutup
utama berdasarkan tipe fotosintesisnya, sehingga fotosintesis neto akan menurun
yaitu tanaman C3, C4, dan CAM. Sekitar dengan cepat dan fotorespirasi akan
90% spesies tanaman terestrial seperti padi meningkat (Morison & Lawlor 1999,
(Oryza sativa), gandum (Triticum aestivum), Hamim 2003, Hamim 2004). Akan tetapi,
kacang kedelai (Glycine max), dan kentang tumbuhan C4 relatif lebih tahan dengan
(Solanum tuberosum) termasuk ke dalam kondisi cekaman kekeringan daripada C3.
jenis tumbuhan C3 dan dapat mengasimilasi Dalam keadaan cekaman kekeringan,
CO2 secara langsung melalui jalur tumbuhan C3 umumnya memiliki kadar air
fotosintesis C3 (Miyao 2002). relatif daun yang lebih rendah daripada
Jalur ini dikenal dengan siklus C3 tumbuhan C4. Hal ini mungkin terkait
karena senyawa stabil yang terbentuk dengan karakteristik tumbuhan C4 yang
pertama kali dalam pengikatan CO2 cukup efisien dalam pemanfaatan air
merupakan senyawa berkarbon 3, yaitu (Hamim 2005).
senyawa 3-fosfogliserat (PGA) atau dikenal Pada tanamn C3 telah disebutkan
dengan siklus Calvin (Taiz & Zeiger1991). bahwa terdapat peran stomata pada saat
Tumbuhan C3 dapat hidup dengan baik pada keadaan cekaman kekeringan. Stomata pada
suhu rendah, yaitu pada suhu kurang dari 22 umumnya diapit oleh sepasang sel penjaga.
o
C (Winslow 2002). Sel penjaga tersebut mengontrol diameter
stomata dengan cara mengubah bentuk dan meskipun ada pula akar yang tumbuh di
akan menyempitkan atau melebarkan udara (seperti halnya batang ada pula
celah diantara kedua sel tersebut (Campbell, yang tumbuh di bawah permukaan
2003). tanah).
Membuka dan menutupnya Susunan dan perkembangan jaringan
stomata dapat dipengaruhi oleh beberapa primer akar dan batang dapat dibedakan
faktor diantaranya yaitu cahaya, konsentrasi dengan jelas misalnya perkembangan
CO2, suhu, kelembaban dan hormon epidermisnya. Pada tumbuhan berbiji,
tumbuhan. Cahaya sinar matahari xylem akar primer bersifat eksarch dan
menyebabkan membukanya stomata pada xilem batang bersifat endarch. Xilem dan
siang hari, dalam hal ini tumbuhan floem diakar muda membentuk berkas
menangkap cahaya menggunakan pigmen pengangkut yang tersusun berseling,
yang disebut dengan klorofil. Sedangkan sedang pada batang membentuk berkas
dalam keadaan gelap atau tidak ada pengangkut yang tersusun secara
cahaya matahari terjadi peningkatan kolateral, bikolateral, atau konsentris. Pada
konsentrasi CO2 dan turunnya akar tidak dijumpai bangunan yang serupa
kelembaban menyebabkan menutupnya daun, cabang cabangnya terbentuk dari
stomata (Kearn dan Assmann, 1993, bagian yang telah dewasa (bukan dikuncup
Hopkins, 2004). seperti pada batang), tidak mempunyai
Tumbuhan tersusun dari berbagai stomata tetapi mempunyai tudung akar
organ seperti akar, batang, daun dan organ yang tidak ada persamaannya pada
reproduksi. Organ organ tersebut juga batang.
tersusun dari berbagai jaringan, seperti Berdasarkan asal pembentukannya,
jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, ada dua tipe akar yaitu akar primer dan
kolenkim, epidermis dan jaringan akar adventif. Akar primer terbentuk dari
pengangkut. Salah satu bagian dari bagian ujung embrio (koleoriza) dan dari
tumbuhan adalah akar. Akar pada perisikel, sedang akar adventif berkembang
tumbuhan memiliki peranan penting bagi dari bagian akar yang telah dewasa
tumbuhan. Akar merupakan bagian tubuh selain perisikel atau dari bagian tubuh yang
tumbuhan sebelah bawah, biasanya lain misalnya dari batang atau daun
berkembang di bawah permukaan tanah (Soerodikoesoemo,1993).
Hasil dan Pembahasan sehingga terlihat pertumbuhan dominan
Intensitas cahaya secara antiklinal atau vertikal yang erlihat
Laju fotosintesis akan berjalan dengan pertambahan tinggi tanaman.
maksimum ketika banyak cahaya. Dalam Penelitian serupa yang dilakukan
percobaan pada jurnal terlihat bahwa Maftuh tanaman temulawak cenderung
eksplan yang ditumbuhkan dalam lebih tinggipada intensitas cahaya
intensitas cahaya yang tinggi daunnya matahari 55% (67,49 cm) dibandingkan
berwarna lebih hijau daripada eksplan dengan 70% dan 85%, berturut-turut
yang ditumbuhkan dalam intensias cahaya 63,07 cm dan 62,05 cm. Bidwell (1974)
yang rendah, selain itu daun eksplan yang menyatakan bahwa cahaya langsung
ditumbuhkan dalam intensitas cahaya tinggi berpengaruh pada pertumbuhan melalui
lebih berat daripada daun eksplan yang intensitas dan kualitas cahaya.
ditumbuhkan dalam intensitas cahaya Konsentrasi karbon dioksida
rendah. Semakin banyak karbon dioksida
Intensitas cahaya matahari yang di udara, semakin banyak jumlah bahan
diterimatanaman sambiloto juga yang dapat digunakan tumbuhan untuk
berpengaruh signifikan terhadap tinggi melangsungkan fotosintesis. Jika kadar
tanaman, selain faktor pemupukan. Pada CO2 dalam sel rendah (misalnya karena
penelitian yang dilakukan, pada panen 1 meningkatnya penyinaran dan suhu
nilai tinggi tanaman terbesar ditunjukkan sehingga laju produksi oksigen sangat
pada tanaman sambiloto yang ditempatkan tinggi dan stomata menutup), maka
pada naungan paranet 60% dengan fotosintesis akan menurun. Sebaliknya
intensitas cahaya matahari berkisar 400 bila intensitas cahaya tinggi dan suhu
lux. rendah atau bila intensitas cahaya rendah
Hal ini, karena intensitas cahaya dan suhu tinggi atau intensitas cahaya
merupakan faktor yang sangat penting rendah dan suhu rendah , maka proses
dalam proses fotosintesis untuk fotosintesis tidak akan berjalan optimal,
pertumbuhan dan perkembangan tanaman bahkan tidak terjadi proses fotosintesis.
sehingga untuk mengoptimalkan energi Derajat pembukaan dan penutupan
cahaya yang terbatas, tanaman berusaha stomata
mengembangkan adaptasi mencari cahaya
Derajat pembukaan dan Peningkatan laju transpirasi pada
penutupan stomatapenting pengaruhnya kacang tanah varietas kelinci lebih rendah
terhadap pengaturan aktivitas fotosintesis, dibandingkan dengan kacang tanah varietas
terutama pada tanaman C3 yang secara lokal, gajah dan jerapah. Hal ini dapat
langsung menggunakan CO2 melalui dilihat dari kecilnya lebar pori yang dimiliki
siklus Calvin. Halliwell (1984) juga oleh varietas kelinci. Terjadinya
mengemukakan bahwa penggunaan karbon perbedaan ini diduga karena ada
dalam siklus Calvin dikendalikan oleh perubahan tekanan turgor yang berbeda
ketersediaan CO2, sedang pada sel penutup ke-4 varietas tersebut.
ketersediaan CO2 tergantung tidak saja Lakitan (1996) mengatakan
pada konsentrasinya di atmosfer, akan bahwa mekanisme menutup dan
tetapi juga pada derajat pembukaan membukanya stomata tergantung dari
stomata daun (Devlin dan Witham, 1983). tekanan turgor sel tanaman, atau karena
Besarnya bukaan celah stomata perubahan konsentrasi karbondioksida,
menunjukkan bahwa terjadinya berkurangnya cahaya dan hormon asam
peningkatan laju transpirasi, sebagaimana absisat. Selanjutnya Fahn (1991) bahwa
yang telah dikemukakan oleh Gardner et bertambah dan berkurangnya ukuran
al., 1985 dalam Elina et al., (2012) celah pada sel penutup adalah akibat
bahwa peningkatan laju transpirasi dapat perubahan tekanan turgor pada sel
dilakukan dengan memperbesar celah penutup.
stomata atau jumlah stomata. Dengan Perubahan tekanan turgor ini
transpirasi, penguapan air tetap disebabkan oleh masuknya air dari sel
berlangsung dan turgor yang berlebih tetangga ke dalam sel penutup stomata,
dapat dicegah.Transpirasi dapat menurunkan selanjutnya sel penutup mengalami
potensial air di dalam sel sehingga turgor kelebihan air (turgid) dan sel penutup
menjadi tidak terlalu tinggi, namun mendorong dinding sel tetangga ke arah
penutupan stomata penting untuk belakang menyebabkan stomata membuka.
mencegah kehilangan air pada waktu Stomata
persediaan air terbatas sekaligus menutup apabila sel tetangga mengalami
membatasi pengambilan CO2 untuk kelebihan air, sel penutup kekurangan air
fotosintesis.
sehingga sel tetangga mendorong dinding Dengan terhambatnya perkembangan akar,
sel penutup ke arah depan. maka pertumbuhan tanamanpun akan
Perilaku perakaran terganggu. Taylor et al. (1966) meneliti
Perilaku perakaran yang terdapat pengaruh ketahanan penetrasi tanah
pada kedalaman lebih dari 30 cm dari terhadap perkembangan akar kapas. Hasil
permukaan tanah dan tidak membelok penelitiannya menunjukkan bahwa akar
kearah permukaan tanah lebih cocok tanaman kapas berkembang dengan baik
digunakan untuk tujuan agroforestry. (>60%) pada ketahanan penetrasi sekitar 0,5
Atmojo MPa, terhambat
(2008), menyatakan bahwa masuknya pada 1 Mpa, dan sangat terhambat pada
tanaman tahuan (hutan) dalam sistem 2,2 MPa.
agroforestry mempunyai mampu Untuk tanaman kedelai dan
mengeksploitasi hara yang tidak jagung, perkembangan akarnya akan
terjangkau oleh perakaran tumbuhan sangat terhambat pada ketahanan penetrasi
semusim, menangkap hara yang bergerak 1 MPa atau berat isi 1,6 g cm-3, di atas 1
turun maupun yang bergerak lateral dalam MPa akar jagung dan kedelai hampir tidak
profil tanah, dan melarutkan bentuk hara ditemukan lagi (Mazurak and Pohlman,
yang tidak tersedia bagi tanaman. 1968). Umumnya Oxisol, Ultisol, dan
Manalu (2014), menyatakan Alfisol tidak mempunyai hambatan
bahwa Perubahan warna akar tidak terjadi mekanik yang berarti bagi perkembangan
pada setiap akar pohon. Akar yang akar.
mengalami perubahan warna tidak
berdasarkan kedalaman tanah, tetapi Daftar Pustaka
perakaran pohon memiliki warna sesuai Bahan Ajar Institut Pertanian
dengan jenis pohon yang diteliti. Hal Bogor. IPB: Bogor.
tersebut terbentuk secara alami tanpa Hardiwinoto, Suryo,dkk. 2016
dipengaruhi oleh tempat tumbuh dari Percepatan Kemampuan Berakar Dan
tumbuhan tersebut. Perkembangan Akar Stek Pucuk Shorea
Beberapa hasil penelitian Platyclados Melalui Aplikasi Zat Pengatur
menunjukkan bahwa kepadatan tanah Tumbuh Iba. Jurnal Pemuliaan Tanaman
mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman. Hutan: Vol 10.No.2.
Malik, Nurahayu. 2014. Taluta, Hesty. 2017. Pengukuran
Pertumbuhan Tinggi Tanaman Sambiloto Panjang Dan Lebar Pori Stomata Daun
(Andrographis Paniculata. Ness) Hasil Beberapa Varietas Tanaman Kacang
Pemberian Pupuk Dan Intensitas Cahaya Tanah (Arachis Hypogaea L.). Jurnal
Matahari Yang Berbeda. Jurnal Agroteknos: MIPA UNSRAT.
Vol 4.No.3.
Pertamawati. 2010.Pengaruh
Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan .
Tanaman Kentang (Solanum Tuberosuml.)
Dalam Lingkungan Fotoautotrof Secara
Invitro. Pusat TFM – BPP Teknologi. ..
Putra, Dany, dkk. Morfologi Perakaran
Tumbuhan Monokotil Dan Tumbuhan
Dikoti. Jurnal Fakultas Pertanian USU.

Anda mungkin juga menyukai