Anda di halaman 1dari 16

Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

1 Keterangan:
3 2
1. Ujung daun (apex folii)
2. Helai daun (lamina)
3. Pangkal daun ( basis folii)
4. Tangkai daun (petiolus)
4 5 6
5. Pertulangan (nervatio)
6. Tepi daun (margo folii)

Deskripsi Preparat Daun Bambu (Bambusa sp.) :


Daun bambu (Bambusa sp.) termasuk dalam daun lengkap karena memiliki tiga syarat yaitu memiliki upih daun atau pelepah Klasifikasi
daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Daun tanaman ini merupakan jenis daun lengkap yaitu daun Regnum : Plantae
yang memiliki pelepah daun, helaian daun, dan tangkai daun. Pertulangan daun sejajar, dimana terdapat satu tulang daun berukuran Divisi : Magnoliophyta
besar di bagian tengah daun dengan tulang daun berukuran kecil di sekitarnya yang tampak tersusun sejajar satu sama lain. Daun Kelas : Liliopsida
bambu mempunyai lanset (lanceolatus) hal ini dikarenakan daun bambu memiliki panjang dan lebar yaitu 3,5:1. Ujung daun dari Ordo : Poales
Famili : Poaceae
tumbuhan bambu yaitu meruncing karena pada bagian ujung lancip seperti jarum bukan meruncing (Nugroho et al, 2012). Daun
Genus : Bambusa
bambu terdiri dari dua bagian utama yaitu selubung dan mata pisau dan daun telinga sebagai pelengkap (Lin et al, 2016). Tulang Spesies : Bambusa sp.
daun bambu sejajar (rectinevis) karena mempunyai satu lutang ditengah yang besar membujur daun sedangkan tulang-tulang
lainnya lebih kecil dan nampak semuanya mempunyai arah yang sejajar denganibu tulang daunnya. Daun bambu juga memiliki tepi
yang rata (integer) dengan pangkal daun yang tumpul. Daging daun tipis seperti kertas (papyraceus). Permukaan bawah pada daun
bambu berbulu atau memiliki trikoma dan jika diraba terasa kasar sedangkan pada bagian atas daun terasa licin.

Referensi:
Lin, S. L. Zang., G. P. P. Reddy., C. Hui., j. Gielis., Y. Ding & P. Shie. 2016. A Geometrical Model For Testing Bilateral Symmetry Of bamboo Leaf With A Simplified
Gielis Equation. Ecology and evolution. 6(19) : 6798-6806.
Nugroho, L. H., purnomo & I. Sumardi. 2012. Struktur & perkembangan tumbuhan. Penebar swadaya, Jakarta
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
4 3
1. Ujung daun (apex folii)
2 1
2. Helaian daun (lamina)
3. Pertulangan (nervatio)
4. Tepi daun (margo folii)
5 6
5. Tangkai daun (petiolus)
6. Pangkal daun (basis folii)

Deskripsi Preparat Daun Singkong (Manihot utilissima L.) :


Daun singkong (manihot utilissima L.) merupakan daun tunggal bertangkai (daun tunggal tidak lengkap). Daun singkong Klasifikasi
disebut sebagai daun tunggal karena setiap tangkai daun hanya memiliki satu helai daun (lamina) dan disebut daun tidak lengkap Regnum : Plantae
karena hanya memiliki bagian tangkai daun (petiol) dan helai daun (lamina) serta tidak memiliki upih daun (vagina). Daun pada Divisi : Magnoliophyta
tanaman singkong termasuk daun majemuk dengan anak daun yang berbentuk elips dengan ujungnya yang runcing.  Daun Kelas : Magnoliopsida
singkong memiliki warna hijau muda, hijau kekuningan, bahkan sampai hijau keunguan.  Mempunyai tangkai daun yang panjang Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiaceae
dengan warna hijau, merah, kuning sampai bisa kombinasi dari ketiganya. Pertulangan daunnya menjari (palminervis) hal ini
Genus : Manihot
dikarenakan ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memperlihatkan susunan seperti jari-jari tangan (Soelistijono et al, Spesies : Manihot utilissima L.
2014). Bangun daun berbentuk bulat (orbicularis), daun singkong memiliki pangkal yang berlekuk dengan ujung daun yang
meruncing. Tepi daun dari tumbuhan singkong yaitu berbagi karena torehnya melebihi setengah panjangnya tulang-tulang daun di
kanan dan kirinya. Bagian atas dan bawah daun singkong licin (levis) dan daging daunnya tipis berselaput, yaitu tipis tetapi lunak
(Nugroho et al, 2012). Daun singkong memiliki daun berwarna hijau tua dan ada juga daun yang berwarna agak kekuninga
(Tjitrosoepomo, 2007).

Referensi:
Nugroho, L. H., purnomo & I. Sumardi. 2012. Struktur & perkembangan tumbuhan. Penebar swadaya, Jakarta.
Soelistijono, R., D. W. Utami & S. Harieni. 2014. Botani umum. Fakultas Pertanian Universitas tunas Pembangunan, Surakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi tumbuhan. Gajah Mada University press, Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Ujung daun (apex folii)
3 2 1
2. Helaian daun (lamina)
3. Pertulangan (nervatio)
4. Anak daun
5. Pangkal daun (basis folii)
5 4 6
6. Tepi daun (margo folii)

Deskripsi Preparat Daun Jeruk Besar (Citrus maxima Merr) :


Daun jeruk besar (Citrus maxima Merr.) merupakan daun majemuk yang beranak satu (unifoliatus) tanpa pemeriksaan yang Klasifikasi
teliti daun ini terlihat seperti daun tunggal tetapi tangkai daun memperlihatkan suatu persendian (articulation) sehingga helaian Regnum : Plantae
daun tidak langsung terdapat pada tangkai daun. Daun jeruk besar pada dasarnya memiliki lebih dari satu helaian daun, hanya saja Divisi : Magnoliophyta
yang lainnyaa lebih tereduksi sehingga tinggal satu anak daun saja. Bangun daun dari tumbuhan jeruk besar adalah bulat telur Kelas : Magnoliopsida
(obovatus) dengan ujung daun yang lebih terbelah (retusus) karena pada ujung daun memperlihatkan lekukan (Rosanti, 2013). Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Daun jeruk besar memiliki pangkal daun yang tumpul dan tepi daunnya bergerigi kecil (serratus). Pertulangan daunnya menyirip,
Genus : Citrus
selain itu permukaan daun jeruk besar bagian atasnya licin (leavis) sedangkan bagian bawahnya kasar dengan panjang 10,5 hingga Spesies : Citrus maxima Merr
20 cm (4 hingga 8 inch) (Vijaylakshmi, 2015). Daging daun dari jeruk besar yaitu kaku (perkamen) tipis tetapi cukup keras
(soelitijono et al, 2014). Pertulangan daun jeruk adalah menyirip (penninervis) yaitu mempunyai satu ibu tulang daun yang berjalan
dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan dari tangkai daun. Cabang-cabang yang lebih kecil keluar dari ibu tulang daun.

Referensi:
Rosanti, D. 2013 morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Soelistijono, R., D. W. Utami & S. Harieni. 2014. Botani umum. Fakultas Pertanian Universitas tunas Pembangunan, Surakarta.
Vijaylakshmi, P & R. Radha. 2015. An Overview : Citrus maxima. The Journal of Phytoppharmacology. 4(5): 263-267.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Ujung daun (apex folii)
2
2. Helaian daun (lamina)
1
3. Pangkal daun (basis folii)
6
4. Tepi daun (margo folii)
3
5. Pertulangan (nervatio)
4 5
6. Tangkai daun (petiolus)

Deskripsi Preparat Daun Mawar (Rosa sp.) :


Daun mawar (Rosa sp.) merupakan daun majemuk dengan daun menyirip ganjil (imparipinnatus) karena terdapat satu anak Klasifikasi
daun yang menutup ujung dan ibu tangkainya. Pertulangan daun mawar adalah menyirip dengan ujung daunnya yang meruncing Regnum : Plantae
dan pangkalnya membulat (retundantus) hal ini dikarenakan bangun daun dari tumbuhan mawar itu sendiri yang bulat telur Divisi : Magnoliophyta
(obovatus). bunga mawar memiliki sekitar 5 sampai 9 anak daun pada satu cabang. Bentuknya bulat kecil memanjang memiliki Kelas : Magnoliopsida
ukuran sekitar 2 sampai 3 cm. Ada yang berbentuk meruncing, ada juga yang berbentu bergerigi. Daun bunga mawar tumbuh Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
menopang pada batang ,biasanya terletak pada ujung tangkai dengan ukuran panjang 1 sampai 2 cm. Daun bunga mawar berwarna
Genus : Rosa L.
hijau muda dan hijau tua. Daun mawar memiliki tepi daun yang berlekuk sedikit bergerigi dan permukaan daunnya kesat, daging Spesies : Rosa sp.
daun tipis seperti kertas tetapi agak kaku. Daun mawar juga terdapat bagian lain sebagai pelengkap yaitu berupa daun penumpu
(stipula). Jenis daun penumpu pada daun ini adalah daun penumpu yang melekat pada kanan dan kiri pangkal tangkai daun (stipula
adnatae) . fungsi dari daun penumpu (stipula) itu sendiri adalah untuk melindungi kuncup yang masih muda (Soelistijino et al,
2014). Daun mawar panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Perulangan daun mawar adalah menyirip dengan
satu ibu tulang memanjang dari pangkal ke ujung diikuti dengan munculnya cabang-cabang halus di samping ibu tulang daun
(Yuwono, 2008)

Referensi:
Soelistijono, R., D. W. Utami & S. Harieni. 2014. Botani umum. Fakultas Pertanian Universitas tunas Pembangunan, Surakarta.
Yuwono, B., Y. Fauziah & Y. R. Setyaningsih. 2008. Sistem Pakar Berbasis Web untuk Identifikasi Jenis dan Penyakit Pada Bunga Mawar. Seminar Nasional Informatika,
Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Tangkai daun (petiolus)
1 2 4
2. Pangkal daun (basis folii)
5
3. Helaian daun (lamina)
6
4. Tepi daun (margo folii)
3
5. Pertulangan daun (nervatio)
6. Ujung daun (apex folii)

Deskripsi Preparat Daun Keladi (Colocasia esculenta) :


Daun keladi (Colocasia esculenta) merupakan daun tunggal yang lengkap karena memiliki ketiga syarat daun lengkap, yaitu Klasifikasi
memiliki upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bangun daun keladi yaitu Regnum : Plantae
berbentuk seperti perisai (peltatus) karena memiliki tangkai daun yang tertanam pada bagian tengah helaian daun. Daun keladi Divisi : Tracheophyta
mempunyai ujung daun yang runcing dengan pangkal daun yang berlekuk seperti jantung terbalik (obcordatus) (Nugroho et al, Kelas : Liliopsida
2012). Daun berwarna ijau dengan bagian bawahnya berwarna hijau pucat. Tangkai daun melekat pada pangkal daun agak ke Ordo : Magnoliopsida
Famili : Araceae
tengah dan berwarna hijau kekuningan, kemerahan, hijau, dan ungu. Setiap tumbuhan talas berdaun 2-5 lebar (suhono & budi,
Genus : Colocasia
2010). Tulang daunnya adalah menyirip dan permukaan helai daun keladi bagian atas dan bagian bawahnya licin berselaput lilin Spesies : Colocasia esculenta
(pruinosus) sehingga air tidak akan membasahi daun tersebut. Daun keladi juga memiliki daging daun yang tips berselaput
(membranaceus) dan tumbuhan ini termasuk ke dalam tumbuhan roset akar. Daun keladi mempunyai tangkai yang berukuran
panjang dan lembut serta memiliki banyak rongga udara yang dapat membuat tanaman keladi beradaptasi pada kondisi lingkungan
yang tergenang (Tjitrosoepomo, 2007)

Referensi:
Nugroho, L. H., purnomo & I. Sumardi. 2012. Struktur & perkembangan tumbuhan. Penebar swadaya, Jakarta.
Suhono & Budi. 2010.ensiklopedia Biologi Dunia Tumbuhan 7(tumbuhan paku). PT Lentera Abadi, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi tumbuhan. Gajah Mada University press, Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
2 6
1. Tangkai daun (petiolus)
5
2. Helaian daun (lamina)
3. Pertulangan daun (nervatio)
4. Ujung daun (apex folii)
1 3 4
5. Tepi daun (margo folii)
6. Pangkal daun (basis folii)

Deskripsi Preparat Daun Kersen (Muntingia calabura L.) :


Ranting kersen (muntingia calabura L.) merupakan daun tunggal bertangkai karena bagiannya hanya ada helaian dan Klasifikasi
tangkai daun. Daun kersen berupa tanaman perdu yang besar, batang terkadang lurus dengan cabang relatif pendek dan pangkal Regnum : Plantae
batang biasanya sedikit berbanir (Kosasih et al., 2013). Bangun daun berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing (acuminatus), Divisi : Tracheophyta
pangkal daun membulat (rotundatus) serta tepi daunnya bergerigi (serratus). Duduk daun ranting kersen berseling menyirip dan Kelas : Magnoliopsida
pertulangan daun menyirip serta memiliki daging daun tipis seperti kertas (papyraceus). Permukaan atas dan bawah daunnya Ordo : Malvales
Famili : Muntingiaceae
berbulu atau memiliki trikoma. Daun kersen terletak berseling hal ini berarti pada stu nodus hanya terdapat satu anak daun dan
Genus : Muntingia L.
rumus daun (divergensi) pada ranting kersen adalah ½ dengan sudut divergensinya 180 o. Hal tersebut berarti dari satu daun ke daun Spesies : Muntingia calabura L.
yang berikutnya secara tegak lurus terdapat 1 spiral dan ada 2 daun yang dilewati sedangkan berikutnya dengan mengikuti garis
spiralnya dengan besar sudut 180o (Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Kosasih, E., Supriatna, N & Ana. 2013. Informasi singkat benih kersen/talok (muntinga calabura L.). Balai perbenihan tanaman hutan jawa dan madura, jawa.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi tumbuhan. Gajah Mada University press, Yogyakarta.
Soelistijono, R., D. W. Utami & S. Harieni. 2014. Botani umum. Fakultas Pertanian Universitas tunas Pembangunan, Surakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

5 6 3 4 Keterangan:
1. Tangkai daun (petiolus)
2. Tepi daun (margo folii)
3. Helaian daun (lamina)
4. Ujung daun (apex folii)
1 2
5. Pangkal daun (basis folii)
6. Pertulangan daun (nervatio)

Deskripsi Preparat Ranting Alamanda (Allamanda cathartica L.) :


Ranting Alamanda (Allamanda cathartica L.) memiliki daun tungal dan tidak memiliki struktur lengkap karena hanya Klasifikasi
terdapat tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bagian-bagian daun alamanda adalah bentuk bangun daunnya Regnum : Plantae
memanjang (oblongus), ujung daunnya meruncing (acutus) karena kedua tepi kanan dan kiri daun ibu tulangnya sedikit demi Divisi : Tracheophyta
sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak membentuk sudut lancip. Tepi daunnya rata (integer), bentuk pertulangan Kelas : Magnoliopsida
daunnya menyirip (penninervis), daging daunnya tipis lunak (herbaceus) (Nugroho, 2012). Permukaan atas dan bawah daun licin Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
(laevis) dimana bagian atas terlihat mengkilat (nitidus) dan bagian bawahnya suram (opasus) dengan warna daun hijau. Tata letak
Genus : Allamanda L.
daunnya berkarang (folia verticillata) karena pada tiap buku terdapat lebih dari dua helaian daun. Tata letak daun berkarang tidak Spesies : Allamanda cathartica L
dapat ditentukan rumus daunnya, namun pada duduk daun dapat diperhatikan ortostik yang menghubungkan daun satu dengan yang
lainnya (Rosanti, 2011).

Referensi:
Nugroho, L. 2012. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Ujung daun (apex folii)
2. Tepi daun (margo folii)
3. Helaian daun (lamina)
1 2 5
4. Pertulangan daun (nervatio)
4 3
5. Pangkal daun (basis folii)

Deskripsi Preparat Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.) :


Tumbuhan Pandan (Pandanus sp.) merupakan tumbuhan yang memiliki tata letak daun tersebar mengikuti rumus ½ yang Klasifikasi
dinamakan daun berseling (folio disticha). Tumbuhan ini termasuk roset batang karena daun yang rapat berjejal di ujung batang. Regnum : Plantae
Tepi daunnya rata (integer), ujung daunnya runcig (acutus),pangkal daunnya runcing (acutus), pertulangan daunnya berbentuk Divisi : Tracheophyta
sejajar atau bertulang lurus (rectinerves) karena sejumlah tulang cabang tersusun sejajar dari pangkal sampai ujung helaian daun. Kelas : Magnoliopsida
Daging daunnya sepeti perkamen (perkamenteus) dimana daginya tipis namun cukup kaku. Permukaan atas dan bawah daun terasa Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
licin (laevis), terlihat mengkilat (nitidus) (Tjitrosoepomo, 2011). Pandan wangi dibedakan menjadi dua yaitu pandan besar dan
Genus : Pandanus L.
pandan kecil. Pandan kecil merupakan herba, daun berbentuk oblongus, berwarna hijau muda, kadang-kadang kurus dan lemah. Spesies : Pandanus sp.
Pandan besar memiliki batang yang tegak, daun berbentuk oblong, warna hijau tua di bagian atas (Silalahi, 2018).

Referensi:
Silalahi, M.2018. Pandanus amaryllifolius Roxb (Pemanfaatan dan Potensinya Sebagai Pengawet Makanan). Jurnal Pro-Life. 5(3): 626-636.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

4 5 Keterangan:
1
1. Ujung daun (apex folii)
3
2. Helaian daun (lamina)
2
3. Tepi daun (margo folii)
4. Pangkal daun (basis folii)
5. Pertulangan daun (nervatio)

Deskripsi Preparat Tumbuhan Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) :


Tumbuhan Tapak Liman (Elephantopus scaber L.) memiliki daun bertipe tunggal tidak lengkap karena hanya terdapat Klasifikasi
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun ini berbangun daun spatel (spathulatus), mirip bangun bulat telur terbalik Regnum : Plantae
tetapi bagian bawahnya memanjang, ujung daunnya meruncing (acuminatus), pangkal daunnya bersudut kurang dari atau sama Divisi : Tracheophyta
dengan 90˚, tepi daunnya berombak (repandus), pertulangan daunnya menyirip (penninervis), daging buahnya tipis seperti kertas Kelas : Magnoliopsida
karena terasa tipis tetapi tetap tegak. Permukaan daunnya berbulu (pillosus), warna daunnya dominan terlihat hijau tua pada bagian Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
atas dan hijau kekuningan pada bagian bawahnya. Tata letak daunnya menyebar (folia sparsa) dengan daun yang memiliki susuna
Genus : Elephantopus L.
roset akar karena batangnya amat pendek dan semua daun berjejal di atas tanah sehingga terlihat tidak memiliki batang Spesies : Elephantopus scaber L.
(Tjitrosoepomo, 2011). Pertualangan daun dari tumbuan tapak liman adalah menyirip. Tata letak duduk berupa roset akar yaitu
daun-daun bertumpu pada akar selain itu juga berkarang karena berada di dekat akar (Trisnawati, 2013).

Referensi:
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Trisnawati. 2013. Morfologi Tumbuhan. UN Malang press, Malang.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
3
1. Bunga
2. Daun
1 2 4 5
3. Permukaan daun
4. Batang pokok
5. Akar

Deskripsi Preparat Tumbuhan Bandotan (Ageratum conyzoides L.) :


Tumbuhan Bandotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan tumbuhan yang memiliki habitus semak-semak karena tinggi rata- Klasifikasi
ratanya sekitaran 30 cm dengan tipe akar serabut (radix adventitia) dan berbunga majemuk yang ada di ujung (terminalis). Daun Regnum : Plantae
berwarna hijau, bertangkai, letaknya saling berhadapan dan ada pula yang bersilang, bentuk daun bulat telur dengan pangkal Divisi : Tracheophyta
membulat dan ujung meruncing, tepi daun bergerigi, panjang daun kurang lebih 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, terdapat rambut pada Kelas : Magnoliopsida
permukaan daun dan kelenjar yang berada di permukaan bawah daun. Tipe batang tumbuhan bandotan batang berkayu atau basah Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
(herbaceus) karena adanya parenkim yang berisi air (Rosanti, 2012). Tumbuhan ini memiliki bentuk batang bulat (teres) dengan
Genus : Ageratum
bentuk percabangan monopodial karena batang pokoknya tampak jelas dan lebih besar serta lebih panjang daripada cabang- Spesies : Ageratum conyzoides L.
cabangnya. Permukaan daun bandotan terasa licin dan berbulu-bulu halus. Batang tumbuhan bandotan berbentuk bulat dan
berambut panjang, jika batang menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Arah tumbuh batang adalah tegak lurus (fastigiatus)
dilihat dari sudut batang dengan cabang yang sangat kecil (Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Akar
2. Daun
3. Batang
1
4. Bunga
3 2
4

Deskripsi Preparat Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) :


Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tumbuhan jenis semak, karena memiliki ketinggian sekitar 15-95 cm. Klasifikasi
Rumput teki memiliki tipe batang rumput (calmus) karena batang tersebut bersifat lunak beruas-ruas dan berongga. Bentuk batang Regnum : Plantae
rumput teki yaitu segitiga (triangularis) (Dalimartha, 2009). Rumput teki adalah jenis tumbuhan yang memiliki habitus semak- Divisi : Tracheophyta
semak dan hidup dengan bergerombolan. Rumpu teki teridiri atas tepi batng rumput karena batangnya tidak keras, mempunyai Kelas : Magnoliopsida
ruas-ruas yang nyata, dan seringkali berongga. Permukaan batangnya licin (laevis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
percabangannya geragih karena cabang-cabang kecil panjang tumbuh merayap dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke
Genus : Cyperus
bawah tumbuh akar-akar. Tata letak bunga majemuk yang berada di puncak (terminalis) dengan warna putih kehijauan Spesies : Cyperus rotundus L.
(Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Dalimartha, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus Agriwidya, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Batang
2. Daun
3. Permukaan batang
2
1 3

Deskripsi Preparat Ranting Muda Jambu Biji (Psidium guajava L.) :


Jambu Biji (Psidium guajava L.) merupakan jenis tumbuhan perdu karena memiliki tinggi kurang dari 10 m (Rosanti, 2011). Klasifikasi
Tumbuhan ini memiliki batang dengan tipe berkayu (lignosus) karena batangnya keras, padat, dan kuat. Bentuk batangnya bulat Regnum : Plantae
(teres), permukaan batangnya saat muda terasa licin (laevis) karena terdapat lapisan lilin, namun saat tua lapisan tersebut Divisi : Tracheophyta
mengelupas karena volume batang membesar. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dengan sistem percabangan Kelas : Magnoliopsida
monopodial karena batang pokoknya jelas dan lebih besar. Tata letak bunganya adalah bunga tunggal yang berada diketiak daun Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
(aksilaris). Sistem perakarannya adalah akar tunggal (radix primaria) dengan warna batangnya coklat kekuning-kuningan
Genus : Psidium
(Tjitrosoepomo, 2011). Akar dari tumbuhan jambu biji adalah tunggang yang bercabang (ramosus) dengan bentuknya yang kerucut Spesies : Psidium guajava L.
panjang kearah bawah dan tumbuhan jambu biji sendiri memiliki bunga tunggal (soelistijono et al., 2014).

Referensi:
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Soelistijono, R., D. W. Utami & S. Harieni. 2014. Botani umum. Fakultas Pertanian Universitas tunas Pembangunan, Surakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Batang
2. Daun
3. Sulur pembelit
4. Permukaan batang
2 3
1 4

Deskripsi Preparat Tumbuhan Markisa (Passiflora foetida L.) :


Tumbuhan Markisa (Passiflora foetida L.) merupakan tumbuhan memiliki habitu semak (Rosanti, 2011). Batang Klasifikasi
tumbuhannya adalah tipe batang basah (herbaceus), berbentuk bulat (teres), berpemukaan licin (laevis), arah tumbuh membelit Regnum : Plantae
(volubilis) karena batang naik ke atas dengan elilitkan penunjangnya atau sulurnya. Perakaran tanaman markisa adalah akar serabut Divisi : Tracheophyta
(radix adventitia) karena akar lembaganya dalam perkembangan akan mati dan digantikan oleh jumlah akar yang ukurannya sama Kelas : Magnoliopsida
besar. Tata letak bunga yaitu bunga tunggal yang berada di ketiak daun (aksilaris) (Tjitrosoepomo, 2011). Buah markisa sendiri Ordo : Malpighialis
Famili : Passifloraceae
berbentuk lonjong dengan panjang kurang lebih sekitar 20 cm, berdiameter kurang lebih 15 cm dengan berat total sekitar 3 hingg 5
Genus : Passiflora
kilogram, berwarna hijau keputih-putihan. Buah markisa yang sudah masak atau ranum pada umumnya berwarna kekuningan dan Spesies : Passiflora foetida L.
memiliki aroma khas harum buah markisa. Biji buah markisa berbentuk bulat pipih, panjangnya sekitar 0,3 cm, berwarn putih.
Akar tanaman buah markisa adalah akar tunggang berwarna putih kotor (Koelling, 2016).

Referensi:
Koelling, C. 2016. Plant Anatomy, Morphology, and Physiology. Syrawood Publishing House, New York.
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Batang
2. Rimpang (modifikasi batang)
3. Akar (radix)
1 2
3

Deskripsi Preparat Rimpang Laos (Alpinia galanga L.) :


Rimpang Laos (Alpinia galanga L.) termasuk dalam famili Zingiberaceae. Tanaman ini memiliki batang bawah tanah yang Klasifikasi
disembut rimpang yang memiliki aroma aromatik kuata dengan simpul dan ruas yang mencolok (Chouni & Paul, 2018). Laos Regnum : Plantae
merupakan jenis tumbuhan yang memiliki rimpang (rhizoma) karena batang yang bercabang-cabang beserta daunnya terdapat di Divisi : Tracheophyta
dalam tanah. Laos tumbuh mendatar, dari rimpangnya dapat tumbuh tunas yang muncul ke atas tanah yang bisa memunculkan Kelas : Magnoliopsida
tumbuhan baru ( Rosanti, 2011). Rimpang laos arah tumbuhnya tidak menuju ke pusat bumi atau air melainkan kadang-kadang Ordo : Zingibirales
Famili : Zingiberaceae
tegak lurus ke atas (erectus). Rimpang laos memiliki batang semu yang beruas-ruas dan berbuku-buku. Laos memiliki daun namun
Genus : Alpinia
termodifikasi menjadi sisik-sisik sehingga memperlihatkan buku-buku yang merupakan bekas daun. Sistem perakarannya adalah Spesies : Alpinia galanga L.
akar serabut yang akar lembaganya akan mati dalam perkembangannya. Warna dari rimpang laos biasanya kuning menuju jingga
kecoklatan (Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Chouni, A., & S. Paul. 2018. A Review on Phytochemical and Pharmacological Potential of Alpinia galanga. Pharmacogn J.. 10(1): 9-15
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Cakram
2. Batang
1
3. Umbi lapis (modifikasi daun)
2

Deskripsi Preparat Bawang Merah (Allium cepa L.) :


Bawang Merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang berasal dari modifikasi daun atau umbi lapis Klasifikasi
karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis terdiri atas daun-daun tebal, lunak, dan berdaging sebagai penyimpanan Regnum : Plantae
cadangan makanan. Bawang merah jika didiamkan akan tumbuh tunas baru. Sisik bawah merah termasuk yang berlapis (bulbus Divisi : Tracheophyta
squamous) karena daunnya merupakan bagian yang lebar dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam sehingga jika Kelas : Magnoliopsida
umbi diiris secara membujur akan tampak susunannya berlapis. Bawang merah masih memiliki batang yang sesungguhnya atau Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
biasa disebut cakram (discus) tetapi hanya kecil dengan ruas-ruas yang amat pendek (Rosanti, 2011). Akar bawang merah terdiri
Genus : Allium
dari akar pokok yang berfungsi sebagai tempat tumbuh akar adventif dan bulu akar sebagai penopang berdirinya tanaman. Bawang Spesies : Allium cepa L.
merah memiliki perakaran yang dangkal dengan kedalaman tanah antara 15-30 cm. Akar bawah merah tumbuh di sekitar umbi
bawang merah dan apabila diremas memiliki bau yang menyengat (Tjitrosoepomo, 2011).

Referensi:
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Struktur & Perkembangan Tumbuhan 2020

Keterangan:
1. Umbi (modifikasi akar)

Deskripsi Preparat Batang dan Umbi Singkong (Manihot utilissima L.) :


Singkong merupakan tumbuhan yang memiliki umbi (tuber) pada bagian akarnya (tuber rhizogenum) yang akarnya Klasifikasi
mengalami pembengkakan dengan bangun bulat yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Umbi pada singkong Regnum : Plantae
yang bersisik mempunyai daun yang termodifikasi oleh karena itu permukaannya terasa kasar (Rosanti, 2011). Umbi sigkong tidak Divisi : Tracheophyta
mungkin dijadikan alat perkembangbiakan karena tidak terdapat tunas yang tumbuh. Umbi pada batang singkong akan mengeras Kelas : Magnoliopsida
atau berkayu saat usia tumbuhan tua. Sistem perakarannya adalah akar serabut (radix adventitia) karena akar lembaganya dalam Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
waktu perkembangannya akan mati kemudian digantikan oleh sekumpulan akar yang sama besar (Tjitrosoepomo, 2011). Umbi
Genus : Manihot
singkong memiliki bentuk yang bulat dan bersisik serta memiliki empulur. Warna umbi singkong ada dua yaitu putih tulang atau Spesies : Manihot utilissima L.
putih bersih dan kuning (Ismiatun, 2000).

Referensi:
Ismiatun. 2000. Modul Praktikum Biologi. Pustaka Universitas terbuka, Tanggerang.
Rosanti, P. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga, Jakarta.
Tjitrosoepomo, G.2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai