Anda di halaman 1dari 11

Makalah Biologi

Manfaat tanaman pepaya

Nama : Praditya Rizkianta


No : 26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan pepaya (Carica pepaya L) adalah salah satu tanaman yang
habitat aslinya hutan tropis, uniknya tanaman ini dapat tumbuh subur dengan
baik di daerah tropis ataupun sub-tropis, di daerah basah hingga kering, ataupun
dataran rendah maupun pegunungan. Untuk wilayah indonesia sendiri, tanaman
ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Pepaya merupakan salah
satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat.
Buah pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Buah
matangnya sangat digemari sebagai buah meja dan sering dihidangkan sebagai
pencuci mulut karena cita rasanya yang enak, kandungan nutrisi dan vitaminnya
yang relatif tinggi, serta manfaatnya dalam melancarkan pencernaan.
Pepaya adalah jenis tanaman herba (tanaman dengan batang berongga,
tidak berkayu atau sedikit mengandung kayu). Tumbuhan pepaya memiliki
beberapa jenis berdasarkan buah dan bunga. Batang pepaya biasanya tidak
bercabang dan tingginya dapat mencapai sepuluh meter. Daunnya merupakan
daun tunggal dan berukuran besar, tangkai daun berukuran panjang dan
berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis yaitu: bunga jantan, bunga betina dan
bunga sempurna. Bentuk buah beragam dari yang bentuknya bulat sampai
lonjong. Selain morfologinya pada tumbuhan pepaya juga terdapat anatomi
yang terdiri dari fungsi struktur dan jaringan serta bagian-bagiannya.
Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai dari
bahan makanan, minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakan
kulit, kosmetik, dan sebagainya. Substansi lain yang banyak dimanfaatkan
dalam dunia industri adalah getah pepaya yang mengandung papain yang dapat
dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun papaya untuk mengurai dan
memecah protein. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih banyak
sejarah, klasifikasi, morfologi dan anatomi, serta manfaat tumbuhan pepaya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan
Biji tumbuhan pepaya?
3. Apa saja manfaat dari tumbuhan pepaya?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji tumbuhan pepaya?
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari tumbuhan pepaya?
BAB II
KAJIAN TEORI

A. SEJARAH DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN PEPAYA


1. Sejarah
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang
berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko
dan Costa Rica. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh
para pedagang Spanyol. Di Indonesia sendiri, tanaman pepaya (Carica pepaya)
baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau
Jawa. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan
tidak tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1000
m di bawah permukaan laut.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun
subtropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan
pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu
dan bergizi yang tinggi.
Nama papaya di berbagai daerah di Indonesia:
Nama Daerah : Pente (Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Batak), Embetik (Karo),
Botik (Batak Toba), Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang),
Kalikih (Minangkabau), Gedang (Lampung), Gedang (Sunda), Kates (Jawa
Tengah), Kates (Madura), Gedang (Bali), Kustela (Banjar), Bua medung (Dayak
Busang), Buah dong (Dayak Kenya), Kates (Sasak), Kampaya (Bima), Kala
jawa (Sumbawa), Padu (Flores), Pepaya (Gurontalo), Pepaya (Buol), Kaliki
(Baree), Pepaya (Manado), Unti jawa (Makasar), Kaliki riaure (Bugis), Papai
(Buru), Pepaya (Halmahera), Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore),
Tapaya (Ternate), Ihwarwerah (Sarmi), Siberiani (Windesi).
2. KLASIFIKASI
Klasifikasi tumbuhan pepaya (Carica pepaya L.)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
B. FISIOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN PEPAYA(carica pepaya)
1. Anatomi Akar Pepaya
Dari lapisan luar ke dalam, anatomi akar tumbuhan pepaya tersusun dari
jaringan-jaringan sebagai berikut:
a) Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air.
Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang
ttik tumbuh. rambut akar ini berfungsi memperluas bidang penyerapan.
b) Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya
tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-
jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim (terdiri dari sel
selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air), kolenkim, dan sklerenkim.
c) Endodermis, terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa 1 lapis
sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami
penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya
dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga
air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak
menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas
antara korteks dan stele.
d) Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros
akar batang dan berlubang lubang halus sehingga membentuk pembuluh.
Fungsinya untuk mengangkut zat makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros
akar batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang
mengandung mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh. Xylem dan
Floem besama-sama berada di silinder pusat atau disebut Stele, yang terletak
di sebelah dalam endodermis
f) Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan dikotil yang aktif membelah,
berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di sebelah dalam endodermis

2. Anatomi Batang Pepaya


Batang pepaya tersusun dari tiga sistem jaringan :
a) Dermal, yaitu jaringan kulit yang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis,
dan silinder pusat (stele)
b) Jaringan pembuluh, yaitu berupa silinder yang membatasi parenkim empulur
di bagian tengah dan korteks dibagian luar. jaringan pembuluh terbagi menjadi
berkas ikatan pembuluh (fasikel) yang saling berdekatan atau terpisah satu sama
lain oleh parenkim (parenkim interfasikular).
c) Jaringan penyokong, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menujang agar
tanaman dapat berdiri kokoh dan kuat.
3. Anatomi Daun Pepaya
Carica pepaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang struktur daunnya
tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
a) Jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya)
Anatomi daun pepaya tersusun atas satu lapis sel epidermis yang tidak
mengandung kloroplas. Epidermis menutup secara kontinu kedua permukaan
daun dan karena itu dibedakan menjadi epidermis atas dan epidermis bawah.
Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film seperti pernis, yang
mengahambat perpindahan air dan gas dari dan ke dalam daun.
b) Jaringan dasar (mesofil daun)
Pada mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan
bunga karang. Pada bagian ini proses fontosintesis terjadi dalam sel-sel mesofil.
Jaringan mesofil, dengan perkecualian berkas pembuluh, meliputi semua sel
antara epidermis dan bawah. Mesofil terbagi dalam dua bagian. Sel-sel yang ada
di belahan atas daun memanjang tegak lurus terhadap permukaan daun dan
membentuk satu sampai tiga lapisan sel yang rapat .sel-sel ini menyusun
parenkima polisade, disebut demikian karena mirip dengan palisade, atau
sebaris tonggak (tiang yang membentuk dinding).
c) Berkas pembuluh epidermis
Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang
disebut tulang daun. Daun pepaya memiliki satu ibu tulang daun dan cabang-
cabangnya membentuk jala. Fungsinya adalah menyalurkan hasil fotosintesis
dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya. Dalam berkas pengankut, posisi
xylem selalu berada di atas floem (xylem di sebelah dalam, dan floem di luar).
Di sekeliling berkas pengangkut terdapat sarung berkas pengengkut. Jaringan
penguat pada daun pepaya berupa kolenkim yang biasanya terletak dekat tulang
daun yang besar, di bawah epidermis. Jaringan sekretori berupa buluh-buluh
getah atau kelenjar getah, berupa masa sel-sel parenkim padat. Secara garis
besar struktur anatomi daun Dicotyledoneae adalah yaitu,kolenkim tersusun atas
sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang
tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat
kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang,
daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung
kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Selsel kolenkim dindingnya
mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek me.

4. Anatomi Buah Pepaya


Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca).
Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga
merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Peduncle (tangkai
bunga) menjadi lebih besar, dan tebal.
Buah pepaya tersusun atas tiga bagian
1. Kulit buah (eksokarp)
Kulit buah pada pada tumbuhan papaya bersifat keras.

2. Daging buah (mesokarp)


Daging buah merupakan lapisan tengah di bawah eksokarp dan berdaging
tebal.
3. Lapisan dalam buah (endokarp)
Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang mengelilingi biji.
4. Plasenta (tempat dudukan biji)
5. Stigma scar (bekas kepala putik)
6. Peduncle (tangkai bunga)
7. Berkas pembuluh dorsal)

5. Anatomi Biji Pepaya


Biji merupakan perkembangbiakan utama, terdiri atas beberapa bagian
a. Kulit biji merupakan bagian terluar biji. Terdiri atas kulit luar (sarkotesta),
kulit tengah (sklerotesta), dan kulit dalam (endotesta). Biji terbungkus semacam
lapisan berlendir (pulp) yang berfungsi agar biji tidak kering.
b. Tali pusar atau tangkai biji.
c. Inti biji atau isi biji
C. MANFAAT DARI TUMBUHAN PEPAYA
Pepaya memiliki nama latin Carica papaya L dan termasuk dalam keluarga
Caricaceae. Tanaman ini dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi karena sifatnya
yang manis dan menyegarkan. Selain mengandung banyak air, buah pepaya juga kaya
akan vitamin C. Batang, daun, dan buah pepaya mengandung getah putih seperti susu
(white milky latex) yang mengandung enzim pemecah protein atau proteolitik yang
dikenal dengan nama papain. Enzim ini banyak digunakan dalam berbagai kegiatan
industri, seperti industri farmasi sebagai bahan obat, kosmetik, tekstil, penyamakan
kulit dan lainnya.
Selain itu, beberapa bagian pohon pepaya juga dimanfaatkan sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hampir semua bagian dari pohon
pepaya bisa digunakan sebagai obat seperti Daun, Bunga, Biji, Akar, Getah, dan Kulit
Pepaya. Dalam tanaman pepaya terkandung enzim papain yang berfungsi untuk
melancarkan pencernaan. Selain kandungan enzim papain, dalam pepaya juga
terkandung sifat antiseptik di mana kandungan ini berfungsi untuk mencegah
perkembangbiakan bakteri-bakteri jahat yang hidup di usus kita. Tak heran, pepaya
akan menjadi buah yang paling direkomendasikan untuk mengatasi masalah
pencernaan.
Beberapa senyawa yang diketahui terdapat dalam daun pepaya antara lain
Enzim papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid, sakarosa,
dekstrosa, levulosa. Alkaloid karpaina mempunyai efek seperti digitalis. Sementara
buahnya mengandung -karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain,
papayotimin papain, fitokinase.
a. Manfaat dan Khasiat Daun Pepaya
1. Melunakkan Daging
2. Menambah nafsu makan
3. Mencegah kanker
4. Menghilangkan jerawat
5. Mengontrol tekanan darah
6. Mengobati nyeri haid
7. Mengobati demam berdarah
8. Melancarkan pencernaan
b. Manfaat Biji Buah Pepaya
Biji pepaya tak dapat disepelehkan manfaatnya, selain bisa dijaadikan
bibit untuk ditanam lagi juga bisa dijadikan obat yang sangat berkhasiat.
1. Biji Pepeya sebagai antibakteri
Penelitian telah dilakukan dan menemukan kalau biji pepaya ternyata efektif
membasmi E. coli, Salmonella, dan infeksi Staph.
2. Melindungi Ginjal
Penelitian telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat melindungi
ginjal dari racun-diinduksi gagal ginjal.
3. Menghilangkan Parasit di Usus
Ada bukti bahwa biji pepaya membasmi parasit usus. Dalam sebuah penelitian
yang dilakukan pada anak-anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-
anak bebas parasit setelah tujuh hari pengobatan dengan biji pepaya
dibandingkan dengan hanya 16,7% dari anak-anak yang menerima plasebo.
4. Menetralisir Racun dalam hati
Dalam pengobatan di negeri Cina diyakini kalau sesendok teh biji pepaya dapat
membantu detoksifikasi hati. Biji pepaya juga sering direkomendasikan oleh
para dokter secara alami dalam pengobatan pada sirosis hati.
5. Mengobati cacingan
Penyakit memalukan ini juga sangat baik dibasmi dengan biji pepaya, bahkan
sangat ampuh katanya.
Peringatan: Bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali mengkomsumsi biji pepaya
sebagai obat karna akan meningkatkan resiko keguguran.
C. Manfaat Akar Pepaya
Bagian akar dari pohon pepaya juga memiliki khasiat yang tidak sedikit
untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat akar pepaya yang perlu Anda
ketahui:
1. Kesehatan Ginjal
Yang banyak dikenal dari manfaat akar pepaya adalah khasiatnya sebagai
obat bagi penyakit ginjal, baik yang sudah terkena maupun untuk menghindari
penyakit ginjal. Caranya, rebus 3 potong akar pepaya bersama 1 liter air
kemudian campur dengan madu untuk meminumnya.
2. Mengobati Cacingan
Selain itu, seperti pada manfaat biji pepaya di atas, akar pepaya juga baik
untuk mengobati penyakit cacingan. Caranya ambil satu jari akar pepaya dan
satu siung bawang putih, kemudian direbus dalam 100ml air. Setelah mendidih,
angkat lalu dinginkan dan diminum 2 kali sehari.
3. Mengatasi gangguan saluran kencing
Caranya ambil 3 potong akar pepaya, rebus dengan 1 liter air hingga
mendidih, kemudian saring. Minum gelas, satu kali sehari.
4. Untuk mengobati rematik
Haluskan 30 gram akar pepaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram
sambiloto segar, 20 gram daun ketepeng cina, 30 gram daun sirih segar, dan 5
buah cabai rawit. Rendam campuran dalam alkohol 75% selama 7 hari,
kemudian peras dan saring. Gunakan airnya untuk menggosok dan mengurut
bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tumbuhan pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat.
Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang
Spanyol. Di Indonesia tepatnya di pulau Jawa tanaman papaya dikenal secara
umum sekitar tahun 1930-an. Disetiap daerah pepaya memiliki nama yang
berbeda. Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae.
Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria). Anatomi akar
tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan epidermis, korteks,
endodermis, pembuluh xilem dan floem serta kambium. Batang pepaya
merupakan batang berkayu (lignosus), bentuknya panjang bulat seperti silinder,
batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun dan arah tumbuh batang tegak
lurus ke atas. Batang tersusun atas tiga jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan
jaringan penyokong. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja yang
memiliki bentuk dan struktur. Daunnya tersusun atas jaringan epidermis,
jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Tanaman pepaya memiliki tiga
macam bunga yaitu bungan betinta, bunga sempurna dan bunga jantan yang
memiliki ciri-cirinya masing-masing. Buahnya termasuk dalam golongan buah
sungguh (buah sejati) tunggal dan termasuk buah buni. Buah pepaya terdiri atas
tiga bagian yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Bijinya meruakan biji
tertutup (Angiospermae) dan termasuk biji dikotil. Tumbuhan pepaya memiliki
berbagai senyawa-senyawa pada setiap bagian-bagiannya yang berrmanfaat
bagi kesehatan dan berbagai kegiatan industri.

DAFTAR PUSTAKA.

A,Y,Suroso.1992.Mengerti Morfologi Tumbuhan. Taristo:Bandung


Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali
Pers:Jakarta
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai