Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM I

MORFOLOGI TUMBUHAN
(AKBK 3202)
DAUN TUNGGAL DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Disusun Oleh:
Zahra Anindya Putri Slamet
(2110119220003)
Kelompok IV A

Asisten Dosen:
Heni Wahyu Anggraini
Muhammad Hasyim Muzadysaha
Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M. Si.
Amalia Rezeki, S. Pd., M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2022
PRAKTIKUM I
Topik : Daun Tunggal dan Bagian-bagiannya
Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/tanggal : Rabu/ 02 Maret 2022
Tempat : Laboratorium Biologi Education PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki/nampan
2. Lup
3. Alat tulis
4. Alat dokumentasi (hp)
B. Bahan
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3. Daun Pisang (Musa paradisiacal L.)
4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5. Daun Singkong (Manihot utilissima)
6. Daun Widelia (Widelia sp.)
7. Daun Keladi (Colocasia sp.)
8. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
10. Daun Kupu – Kupu (Bauhinia sp.)
11. Rumput Israel (Asytasia sp.)
12. Patah Tulang (Euphorbia tirucalli)
13. Daun Sukun (Artocarpus altilis)
14. Daun Laban/ Halaban (Vitex pinnata L.)

II. CARA KERJA


1. Mengamati bagian – bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina),
helaian (lamma), lidah – lidah (ligula).
2. Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai,
garis, pita, dsb.
3. Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat,
romping/rata, berbelah, berduri.
4. Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat,
romping/rata, berlekuk.
5. Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit
berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6. Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas,
seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7. Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilat,
suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul – bingkul, berbulu
(jarang, halu, dan rapat kasar).
9. Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10. Mendokumentasikan hasil pengamatan menggunakan kamera digital atau
kamera handphone. Perhatikan cara mendokumentasikan tiap bagian
amatan agar terlihat baik dan jelas.
11. Mengisi tabel pengamatan. Jika ruang table tidak cukup untuk diisi,
praktikan dapat menggunakan kertas lain dan menempelkan hasil kerjanya
pada penuntun praktikum ini.
12. Membuat gambar hasil pengamatan dan beri keterangan.

III. TEORI DASAR

Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap


tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada
batang, bagian batang tempat duduknya tau melekatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan
sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun
biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau daun yang
dinamakan klorofil.

Daun berfungsi sebagai alat untuk:


1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernafasan (respirasi)(Amintarti dan Amalia, 2022)
A. Bagian – bagian daun

Daun lengkap terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Upih daun atau pelepah daun (vagina)

2. Tangkai daun (petiola)

3. Helaian daun (lamina)(Amintarti dan Amalia, 2022)

B. Bangun/ bentuk daun (Circumcriptio)

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka bagian daun


dibedakan empat golongan, yaitu daun dengan:

1. Bagian yang terlebar kira – kira di tengah – tengah helaian daun.

Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian lebarnya terletak di


tengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya bulat
atau bundar (orbicularis), bangun perisai (pelitatus), jorong (ovalis
atau ellipticus), memanjang (oblongus), dan bangun lanset
(lanceolatus).

2. Bagian daun yang terlebar di bawah tengah-tengah helaian daun.

Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar di bawah


tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam dua golongan,
yaitu:

a. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati


bentuk-bentuk dan seperti: bangun bulat telur (ovatus), bangun
segitiga (triangularis), bangun della (deltoideus), dan bagian
belah ketupat (rhomboideus).

b. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini


termasuk bentuk daun-daun seperti: bangun jantung (cordatus),
bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah
(sagittatus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga
(auriculatus).

3. Bagian yang terlebar terletak di atas tengah-tengah helaian daun

Daun dengan bagian yang terlebar terletak di tengah-tengah


helaian daun kemungkinan bangunan daunnya adalah bangun bulat
telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus),
bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus), dan bangun
sudip atau bangun spatel atau solet (spathulatus).

4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat
dikatakan sama lebarnya

Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang


biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan
dengan panjangnya daun. Pada umumnya bentuk daun yang dari
pangkal ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis),
bangun pita (liguatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku
atau dabus (subulatus), dan bangun jarum (acerosus). (Amintarti dan
Amalia, 2022)

C. Ujung daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis folli)


Bentuk-bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing
(acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat
(rotundatus), rompang (truncatus), terbelah (retusus), dan berduri
(mucronatus). Untuk pangkal daun bentuk yang sering ditemui
runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus),
membulat (rotundatus), romping/rata (truncatus), dan berlekuk
(emarginatus).(Tjitrosoepomo, 2016)

D. Susunan tulang daun (nervatio atau venation)

Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk


memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk
mengangkut zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun
dibedakan jadi tiga macam yaitu: ibu tulang (costa), tulang-tulang
cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah
tulang daun cabang yang besar dapat dibedakan menjadi empat
golongan yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penna nervis),
menjadi (palmi nervis), melengkung (cervinavis), sejajar atau lurus
(rectinervis). (Amintarti dan Amalia, 2022)

E. Tepi daun (Margo folli)

Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam,
yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun
sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun
dibedakan dalam tiga tolongan, yaitu:

1. Tepi daun yang bertoreh merdeka.

Tepi daun dengan toreh merdeka banyak pula ragamnya,


namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang
dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda/rangkap
(bisseratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus), dan
berombak (repandus).

2. Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.

Berdasarkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat


dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus),
bercangap (fissus), dan berbagi (pertitus).

3. Tepi daun dengan toreh-toreh bergantung pada susunan tulang-


tulang daun.

Telah dikemukakan bahwa letak toreh-toreh ini bergantung


pada susunan tulang-tulang daun, maka sebutan untuk
mencandra tepi daun yang bertorehnya dengan susunan tulang
daun bersangkutan, hingga demikian dapat dibedakan daun-
daun dengan tepi sebagai berikut: berlekuk menyirip
(pinnatilobus), bercangap menyirip (pinnatifidus), berbagi
menyirip (pinnatipartitus), berlekuk menjari (palmatilobus),
bercangap menjari (palamtifidus), dan berbagi menjari
(palmatipartitus). (Amintarti dan Amalia, 2022).

F. Daging daun (Intervenium)

Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat


diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat-zat
yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat-zat yang sesuai
dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun
tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging
daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas
(papyraceus), atau (chartaceus), tipis lunak (herbaccus), seperti
perkamen (perkamenteus), seperti belulang (cortacius), dan berdaging
(carnosus). (Amintarti dan Amalia, 2022).

G. Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun
tidak jarang kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu
wara hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau
nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah,
atau hijau kekuningan. (Amintarti dan Amalia, 2022).

H. Permukaan daun

Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda,
biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin atau mengkilat jika
dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada
permukaan daun terdapat alat-alat tambahan berupa sisik-sisik,
rambut-rambut, duri, dll. Oleh karena itu orang membedakan
permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap
(scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu
(pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus),
dan berbisik (lepidus). (Amintarti dan Amalia, 2022).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. TABEL PENGAMATAN
Nama Bangun Ujung Pangkal Tepi Daging Permukaan Daun Warna Daun Pertulang
No
Tumbuhan Daun Daun Daun Daun Daun Atas Bawah Atas Bawah an Daun
Daun Bambu
Seperti Hijau Hijau
1. (Bambusa Lanset Runcing Membulat Rata Perkamen Gundul Sejajar
kertas cerah suram
sp.)
Daun Tebu
(Saccharum Hijau Hijau
2. Pita Runcing Membulat Rata Perkamen Gundul Gundul Sejajar
officinarum cerah kekuningan
L.)
Daun pisang
(Musa Seperti Berselaput Hijau
3. Memanjang Tumpul Membulat Rata Licin Hijau cerah Menyirip
paradisiaca kertas lilin cerah
L.)
Daun jarak
Bercangap Seperti Hijau Hijau
4. (Ricinus Bulat Meruncing Membulat Licin Licin Menjari
menjari kertas bercorak suram
communis L.)
Daun Berbagi Hijau Hijau
5. Bulat Meruncing Meruncing Perkamen Kasap Kasap Menjari
singkong menjari cerah muda
(Manihot
utilissima)
Daun widelia Tipis Berbulu Hijau Hijau
6. Bulat telur Runcing Meruncing Bergerigi Licin Menyirip
(Widelia sp.) lunak kasar cerah muda
Daun keladi
Seperti Berselaput Berselaput Hijau Hijau
7. (Colosacia Perisai Tumpul Berlekuk Rata Menyirip
kertas lilin lilin cerah muda
sp.)
Daun mangga
Hijau
8. (Mangifera Memanjang Meruncing Tumpul Rata Perkamen Gundul Kasap Hijau tua Menyirip
suram
indica L.)
Daun bunga
sepatu Seperti Hijau
9. Bulat telur Meruncing Runcing Bergerigi Gundul Gundul Hijau tua Menyirip
(Hibiscus kertas muda
rosa-sinensis)
Daun kupu-
Bulat atau Seperti Hijau
10. kupu Terbelah Berlekuk Rata Kasap Kasap Hijau tua Menjari
bundar kertas suram
(Bauhinia sp.)
11. Rumput Israel Bulat Terbelah Bulat Rata Seperti Berbulu Kasap Hijau Hijau Menyirip
(Asytasia sp.) memanjang kertas pendek suram
dan halus
Patah tulang
Seperti Hijau Hijau
12. (Euphorbia Lanset Tumpul Meruncing Rata Licin Kasap Menyirip
kertas muda muda
tirucalli)
Daun sukun
Berseling, Berbagi Seperti Berbulu Hijau
13. (Artocarpus Meruncing Tumpul Licin Hijau tua Menyirip
lonjong menyirip kertas kasar suram
altilis)
Daun laban
Bulat Hijau
14. (Vitex pinnata Meruncing Meruncing Rata Perkamen Kasap Kasap Hijau tua Menyirip
panjang suram
L.)
B. FOTO HASIL PENGAMATAN
1. Daun Bambu (Bambusa sp)
a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun

6. Pangkal Daun

b. Foto Pengamatan

11 1
11 3
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
11 2
5. Tangkai Daun

11 6 11 5 6. Pangkal Daun
11 4

(Sumber: Dok. Kelompok 4A, 2022)

c. Foto Literatur
Cc Keterangan:
11 4
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun
11 3
4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun

11 1 11 6 11 5 6. Pangkal Daun
11 2
(Sumber: Novia Sary, 2018)

2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
b. Foto Pengamatan

11 2 11 5 Cc Keterangan:
11 1
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
11 3 11 4

(Sumber: Dok Kelompok 4A, 2022)

c. Foto Literatur

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun
11 2
2. Tepi Daun

3. Helaian Daun
11 4
4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
11 5
11 3

11 1

(Sumber: Supriadi Hartanto, 2017)

3. Daun Pisang (Musa paradisiacal L.)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Tepi Daun

2. Helaian Daun

3. Tulang Daun

4. Pangkal Daun

5. Tangkai Daun

b. Foto Pengamatan
Cc Keterangan:
11 2
11 4
1. Tepi Daun

2. Helaian Daun

3. Tulang Daun

4. Pangkal Daun

5. Tangkai Daun
11 1 11 5
11 3

(Sumber: Dok Kelompok 4A, 2022)

c. Foto Literatur
Cc Keterangan:
11 3
1. Tepi Daun

2. Helaian Daun
11 1
3. Tulang Daun
11 2 4. Pangkal Daun

5. Tangkai Daun
11 5
11 4

(Sumber: S Karunia, 2018)

4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun
b. Foto Pengamatan

11 4 Cc Keterangan:
11 2
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun
11 5
11 3 3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
11 1
5. Tangkai Daun

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)

c. Foto Literatur

11 2 11 1 11 4
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun

11 3 11 5

(Sumber: DR Opi Sumape, 2017)

5. Daun Singkong (Manihot utilissima)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Tulang Daun

4. Tangkai Daun

b. Foto Pengamatan

11 2 Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

11 3 2. Tepi Daun

3. Tulang Daun

4. Tangkai Daun

11 1 11 4

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Tulang Daun

4. Tangkai Daun
11(Sumber:
2 Mayosi Dwi, 2019) 11 3

6. Daun
11 1 11 4 sp.)
Widelia (Widelia
a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun

b. Foto Pengamatan

11 1 Cc Keterangan:
11 4
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun
11 3
3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
11 5 11 2

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

11 5 Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun

11 2 11 1 11 4 11 3

(Sumber: Dewi Maimunah, 2019)

7. Daun Keladi (Colosacia sp.)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
b. Foto Pengamatan
Cc Keterangan:
11 5
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun
11 4 3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
11 3
5. Tangkai Daun

11 1
11 2

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

11 3 Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun

11 5 11 4 11 2 11 1

(Sumber: Reyad al-Ferdous dkk., 2015)

8. Daun Mangga (Mangifera indica L.)


Cc Keterangan:
a. Gambar Pengamatan
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun

6. Tangkai Daun
b. Foto Pengamatan
Cc Keterangan:

11 3 11 2 11 6 1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

11 4 5. Pangkal Daun
11 1 11 5
6. Tangkai Daun

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)

c. Foto Literatur
Cc Keterangan:
11 3 11 2
11 5 1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
11 1 11 4 5. Pangkal Daun

(Sumber: Syerli, 2019)


9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
a. Gambar Pengamatan Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun

6. Tangkai Daun
b. Foto Pengamatan
Cc Keterangan:

11 3 11 5 1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun
11 6
4. Tulang Daun
11 2
5. Pangkal Daun
11 1
11 4 6. Tangkai Daun
(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)
c. Foto Literatur
Cc Keterangan:
11 1
1. Ujung Daun
11 3
2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

11 5 11 2 4. Tulang Daun

11 4
5. Pangkal Daun
11 6
6. Tangkai Daun
(Sumber: Dini, 2013)

10. Daun Kupu-Kupu (Bauhinia sp.)


a. Gambar Pengamatan
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun

6. Tangkai Daun
b. Foto Pengamatan
Cc Keterangan:
11 2 11 3
1. Ujung Daun
11 6
2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
11 1 11 4 11 5
6. Tangkai Daun
(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)
c. Foto Literatur
Cc Keterangan:
11 3 11 6
11 5
1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Pangkal Daun
11 2 11 1 11 4
6. Tangkai Daun

(Sumber: Fhora Candra, 2017)

11. Rumput Israel (Asytasia sp.)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun
b. Foto Pengamatan

11 1 11 4 Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

11 2 2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun

11 5 11 3 5. Tangkai Daun

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun
11 1 11 5
3. Helaian Daun
11 4 4. Tulang Daun

5. Tangkai Daun
11 3 11 2

(Sumber: Arsyadanie, 2014)

12. Patah Tulang (Euphorbia tirucalli)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Pangkal Daun
b. Foto Pengamatan

11 2
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Pangkal Daun

11 1 11 3

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

11 2 11 1

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Pangkal Daun

11 3

(Sumber: Absor, 2006)


13. Daun Sukun (Artocarpus altilis)
a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Tulang Daun

4. Pangkal Daun
b. Foto Pengamatan

11 1
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Tulang Daun
11 2 4. Pangkal Daun

11 4 11 3

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

11 3
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Tulang Daun

4. Pangkal Daun
11 2 11 4 11 1

(Sumber: Pradhan, et all., 2012)

14. Daun Laban (Vitex pinnata L.)


a. Gambar Pengamatan

Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
b. Foto Pengamatan

11 2
Cc Keterangan:

11 1 1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
11 4 11 3

(Sumber: Dok kelompok 4A, 2022)


c. Foto Literatur

11 3
Cc Keterangan:

1. Ujung Daun

2. Tepi Daun

3. Helaian Daun

4. Tulang Daun
11 1 11 2 11 4

(Sumber: Adeline Wahyu, 2020)

V. ANALISIS DATA
1. Daun Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Poacceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
(Sumber: Cronquest. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun bambu terdapat bagian-bagian
yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Tanaman ini memiliki
bangun daun lanset dengan ujung daun yang runcing. Pangkal daun membulat
dan tepi daun rata. Adapun daging daun bambu ini seperti perkamen.
Permukaan atasnya seperti kertas dan permukaan bawahnya gundul. Warna
daun bambu bagian atas hijau cerah dan warna daun bambu di bagian bawah
hijau suram. Pertulangan pada daun bambu yaitu sejajar.
Berdasarkan literatur Daun bambu merupakan jenis daun yang lengkap
karena memiliki bagian-bagian seperti pelepah daun, tangkai daun, dan
helaian daun.yang berbentuk lanset, ujung daunnya meruncing, pangkal daun
tumpul, tepi daun merata, dan daging daun seperti kertas. Pertulangan daun
bambu sejajar, yaitu mempunyai satu tulang di tengah yang besar sedangkan
tulang-tulang lainnya lebih kecil dan tampak sejajar dengan ibu tulang
daun.Permukaan daun bagian atas berbulu, sedangkan permukaan daun bagian
bawah berbulu kasar. Bagian atas daun berwarna hijau cerah sedangkan
permukan bagian bawahnya hijau gelap (Yoyo Saputro, 2019).

2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Mengnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poacceae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L.
(Sumber: Cronquest. 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun tebu terdapat bagian-bagian yaitu
pelepah daun, helaian daun, tangkai daun. Tanaman ini memiliki bangun daun
pita dengan ujung daun yang runcing. Pangkal daun membulat dan tepi daun
rata. Adapun daging daun tebu ini seperti perkamen. Permukaan daun tebu
bagian atas dan bawahnya gundul. Warna daun tebu bagian atas hijau cerah
dan warna daun tebu di bagian bawah hijau kekuningan. Pertulangan pada
daun bambu yaitu sejajar.
Berdasarkan literatur Daun tebu memiliki bentuk seperti busur panah dan
pita, membentuk selang-seling kanan dan kiri, seperti daun jagung yang
memiliki pelepah dan tidak memiliki tangkai. Pertuulangan daun tebu yaitu
sejajar dengan bagian tengah berlekuk. Tepi daun tebu membentuk
gelombang serta memiliki bulu kecil yang keras (Indrawanto, et al., 2010)
3. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Mengnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zigeberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiacal L.
(Sumber: Woodland, 1991)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun pisang terdapat bagian-bagian
yaitu pelepah daun, helaian daun, tangkai daun. Tanaman ini memiliki bangun
daun memanjang dengan ujung daun yang tumpul. Pangkal daun membulat
dan tepi daun rata. Adapun daging daun pisang ini seperti kertas. Permukaan
daun pisang bagian atas licin dan permukaan daun pisang bagian bawahnya
berselaput lilin. Warna daun pisang bagian atas dan bawahnya hijau cerah.
Pertulangan pada daun bambu yaitu menyirip.
Berdasarkan literatur Daun pisang (Musa paradisiaca L.) memiliki ujung
daun (apex folli) yang membulat, pangkal daun (basis folli) yang berlekuk,
tepi daun (margo folli) yang rata, bangun daun (circumscroipto) berupa lanset,
daging daun (intervenium) seperti kertas, pertulangan daun (nervatio) yang
menyirip, warna daun pada bagian atas berwarna hijau tua dan bagian
bawahnya berwarna hijau muda yang mengkilat, serta bagian bawahnya
berselaput lilin. Daun pisang termasuk daun lengkap ( Virgo, 2010 )
Helaian daun pisang terbentuk lanset memanjang yang letaknya tersebar
dengan bagian bawah daun tampak berlilin. Daun ini diperkuat oleh tangkai
daun yang panjangnya antara 30-40 cm (Suyanti & Supriyadi 2008).

4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis L.
(Sumber: Heyne, 1987)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun jarak termasuk bagian-bagian
daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat dengan ujung
daun yang meruncing. Pangkal daun membulat dan tepi daun bercangap
menjari. Adapun daging daun jarak ini seperti kertas. Permukaan daun jarak
bagian atas dan bawahnya adalah licin. Warna daun jarak bagian atas adalah
hijau bercorak dan warna daun bagian bawahnya yaitu hijau suram.
Pertulangan pada daun jarak yaitu menjari.
Berdasarkan literatur Daun jarak memiliki ukuran yang besar dan lebar
berwarna hijau hingga hijau gelap mengkilap dengan panjang 15 hingga 45
cm (Bolaji et al., 2014). Tangkai daun panjang dengan warna hijau hingga
kemerahan, mempunyai lobi dengan tepi daun bergerigi dan lengkukan daun
dangkal sampai dalam. Tulang daun pada permukaan bawah ada yang
menonjol dan ada yang tidak menonjol tergantung genotip jarak kepyar
(Widodo dan Sumarsih, 2007). Daun jarak kepyar ada yang memiliki warna
antosianin sehingga berwarna kemerahan dan ada yang tidak memiliki
antosianin (UPOV, 2006). Daun jarak kepyar ada yang memiliki lapisan lilin
di atas permukaan daun dan ada yang tidak memiliki lapisan lilin
(Chakrabarty et al., 2006).

5. Daun Singkong (Manihot utilissima)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima
(Sumber: Rukmana, 1997)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun singkong termasuk bagian-
bagian daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat dengan
ujung daun yang meruncing. Pangkal daun meruncing dan tepi daun berbagi
menjari. Adapun daging daun singkong ini seperti perkamen. Permukaan daun
singkong bagian atas dan bawahnya adalah kasap. Warna daun singkong
bagian atas adalah hijau cerah dan warna daun bagian bawahnya yaitu hijau
muda. Pertulangan pada daun singkong yaitu menjari.
Berdasarkan literatur daun singkong memiliki bentuk daun lanset dengan
ujung meruncing, warna daun muda (pucuk) hijau muda, dan daun dewasa
berwarna hijau tua. Tangkai daun dari pangkal sampai ujung berwarna hijau
kekuningan (Rini Restiani, 2014). Daun singkong (Manihot uttilissima)
berdaun besar, menjari dengan lima hingga sembilan belahan lembar daun,
bertangkai panjang. Daunnya menjari dengan beberapa variasi bentuk yaitu
panjang, elips dan melebar yang bergantung pada jenis varietasnya (Fany,
2014).

6. Daun Widelia (Widelia sp.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Asterirales
Famili : Asteraceae
Genus : Widelia
Spesies : Widelia sp.
(Sumber: Cronquest, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun widelia termasuk bagian-bagian
daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat telur dengan
ujung daun yang runcing. Pangkal daun meruncing dan tepi daun bergerigi.
Adapun daging daun widelia ini tipis lunak. Permukaan daun widelia bagian
atasnya licin dan permukaan bawahnya adalah berbulu kasar. Warna daun
widelia bagian atas adalah hijau cerah dan warna daun bagian bawahnya yaitu
hijau muda. Pertulangan pada daun widelia yaitu menyirip.
Berdasarkan literatur Daun widelia sedikit tebal berwarna hijau berhadapan
(oposite), tidak memiliki tangkai (daun tidak lengkap), tepi daun bergerigi,
dan permukaan daun berbulu (CTAHR 1997; Thaman 1999; Gilman 1999).

Daun widelia (Widelia sp) memiliki bangun daun berupa bulat telur
(ovatus) , bentuk ujung daunnya runcing (acutus) , bentuk pangkal daunnya
tumpul (obtusus) , memiliki tepi daun yang bergerigi ganda (bisseratus) ,
memiliki daging daun yang tipis lunak seperti kertas (papyraceus atau
chartaceus) , memiliki permukaan atas daun yang berbulu kasar (hispidus) ,
dan permukaan bawah yang berbulu kasar (hispidus) , dan memiliki warna
atas daun berupa warna hijau sedangkan warna bawah daun berupa hijau
suram (Van Valkenburg dan Bunyapraphatsara, 2002).

7. Daun Keladi (Colosacia sp.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Magnoliophytina
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Colosacia
Spesies : Colosacia sp
(Sumber: Koawara, 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun keladi termasuk bagian-bagian
daun lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun perisai dengan ujung daun
yang tumpul. Pangkal daun berlekuk dan tepi daun rata. Adapun daging daun
keladi ini seperti kertas. Permukaan daun keladi bagian atasnya dan
permukaan bawahnya adalah berselaput lilin. Warna daun keladi bagian atas
adalah hijau cerah dan warna daun bagian bawahnya yaitu hijau muda.
Pertulangan pada daun keladi yaitu menyirip.
Berdasarkan literatur Daun keladi (Colocasia sp) memiliki bangun daun
berupa bangun perisai (peltatus), bentuk ujung daunnya tumpul (obtusus) ,
bentuk pangkal membulat (rotundatus) , memiliki tepi daun yang rata
(intreger) , memiliki daging daun yang tipis lunak (herbaceus) , memiliki
permukaan atas daun yang licin (laevis) , dan permukaan bawah yang licin
berselaput lilin (laevis pruinosus) , dan memiliki warna atas daun berupa
warna hijau tua sedangkan warna bawah daun berupa hijau muda (Nasution,
2015).

8. Daun Mangga (Mangifera indica L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
(Sumber: Sudarsono, 2005)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun mangga termasuk bagian-bagian
daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun memanjang dengan
ujung daun yang meruncing. Pangkal daun tumpul dan tepi daun rata. Adapun
daging daun mangga ini seperti perkamen. Permukaan daun mangga bagian
atasnya adalah gundul dan permukaan bawahnya adalah kasap. Warna daun
mangga bagian atas adalah hijau tua dan warna daun bagian bawahnya yaitu
hijau suram. Pertulangan pada daun mangga yaitu menyirip.

Berdasarkan literatur daun mangga tergolong daun tunggal karena pada


tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun mangga
berbentuk lanceolatus (lanset), daging daunnya papyraceus (seperti kertas)
(Tjitrosoepomo, 1985). ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi daun
tidak bertoreh (rata), pertulangan daun menyirip dan permukaan daun licin
serta mengkilat dan termasuk daun majemuk (Noor Syahdi, 2019)

9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
(Sumber: Lawrence, 1951)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun bunga sepatu termasuk bagian-
bagian daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat telur
dengan ujung daun yang meruncing. Pangkal daun runcing dan tepi daun
bergerigi. Adapun daging daun bunga sepatu ini seperti kertas. Permukaan
daun bunga sepatu bagian atasnya dan permukaan bawahnya adalah gundul.
Warna daun bunga sepatu bagian atas adalah hijau tua dan warna daun bagian
bawahnya yaitu hijau muda. Pertulangan pada daun bunga sepatu yaitu
menyirip.
Berdasarkan literatur helaian daun berbentuk bulat telur, ujung meruncing,
pangkal runcing, tepi bergerigi kasar, tulang daun menjari, panjang 3,5-9,5
cm, lebar 2-6 cm, dan bewarna hijau (Dalimarta, 2006). Daun bunga sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis) termasuk daun yang tidak lengkap karena daun ini
tidak memiliki pelepal / upih daun. Bangun daun ini berbentuk bulat daun
dengan ujung daun runcing, pangkal daun tumpul, tepi daun rata dan dagind
daunnya seperti pekamen. Permukaan atas daun ini gundul begitu pula bagian
bawahnya Daun ini berwana hijau tua (Gembong Trijosoepomo, 1997).

10. Daun Kupu-Kupu (Bauhinia sp.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Bauhinia
Spesies : Bauhinia purpurea Linn.
(Sumber: Cronquest, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun kupu-kupu termasuk bagian-
bagian daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat dengan
ujung daun yang terbelah. Pangkal daun berlekuk dan tepi daun rata. Adapun
daging daun kupu-kupu ini seperti kertas. Permukaan daun kupu-kupu bagian
atasnya dan permukaan bawahnya adalah kasap. Warna daun kupu-kupu
bagian atas adalah hijau tua dan warna daun bagian bawahnya yaitu hijau
suram. Pertulangan pada daun kupu-kupu yaitu menjari.
Berdasarkan literatur pangkal daun Bunga kupu-kupu berlekuk, tepi daun
rata, ujung daun terbelah, memiliki pertulangan daun yang menjari karena dari
ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memancar yang berasal dari
satu titik dan memperlihatkan susunan seperti jari-jari tangan. Permukaan
daun bagian atas kasab (scaber) sedangkan bagian bawah daun licin, berwarna
hijau tua. Daging daun seperti kertas (papyraceus atau chartaceus) karena tipis
tetapi cukup tegar. Daunnya termasuk daun tidak lengkap (Yutika Rahayu,
2019)

11. Rumput Israel (Asytasia sp.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Asytasia Blume
Spesies : Asytasia gangetica L.
(Sumber: Tilloo S.K et al, 2012)
Berdasarkan hasil pengamatan pada rumput israel termasuk bagian-bagian
daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat memanjang
dengan ujung daun yang terbelah. Pangkal daun bulat dan tepi daun rata.
Adapun daging rumput israel ini seperti kertas. Permukaan daun rumput Israel
bagian atasnya adalah berbulu pendek dan halus sedangkan permukaan
bawahnya adalah kasap. Warna daun rumput israel adalah hijau dan warna
daun bagian bawahnya yaitu hijau suram. Pertulangan pada daun rumput
israel yaitu menyirip.
Berdasarkan literatur bentuk daun saling berlawanan dan tidak terdapat
stipula. Panjang tangkai daun 0,5-6 cm dengan daun yang berbentuk ovutus
dengan panjang 4-9 cm dan lebar 2-5 cm. Tepi daun rata, pangkal daun
meruncing, pertulangan daun menyirip (Adli, 2014). Ujung daun berbentuk
meruncing (Acuminatus) dan permukaan daun berbulu pendek dan lembut
(Pubescens) (Grubben G.J.H, 2004).

12. Patah Tulang (Euphorbia tirucalli)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia tirucalli L.
(Sumber: Absor, 2006)
Berdasarkan hasil pengamatan pada patah tulang termasuk bagian-bagian
daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun lanset dengan ujung
daun yang tumpul. Pangkal daun meruncing dan tepi daun rata. Adapun
daging daun patah tulang ini seperti kertas. Permukaan daun patah tulang
bagian atasnya adalah licin sedangkan permukaan bawahnya adalah kasap.
Warna daun patah tulang bagian atas dan bawahnya adalah hijau muda.
Pertulangan pada daun patah tulang yaitu menyirip.
Berdasarkan literatur pada patah tulang daunnya jarang dan terdapat pada
ujung ranting yang masih muda kecil-kecil, bentuknya lanset, panjangnya 7-
25 mm (Voigt, 2007).

13. Daun Sukun (Artocarpus altilis)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Traceophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus J.R.Frost. dan G.Frost.
Spesies : Artocarpus altilis
(Sumber: Cronquest, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun sukun tanaman ini memiliki
bangun daun berseling lonjong dengan ujung daun yang meruncing. Pangkal
daun tumpul dan tepi daun berbagi menyirip. Adapun daging daun sukun ini
seperti kertas. Permukaan daun sukun bagian atasnya adalah licin sedangkan
permukaan bawahnya adalah berbulu kasar. Warna daun sukun bagian atas
adalah hijau dan warna daun bagian bawahnya adalah hijau suram.
Pertulangan pada daun sukun yaitu menyirip.

Berdasarkan literatur daun sukun berbentuk bulat telur dengan pangkal


membaji seperti segitiga sama kaki membalik (Yang et al. 2015), ujung
meruncing, dan bertulang daun menyirip. Elevitch (2006) menyatakan bahwa
daun sukun bagian atas memiliki warna hijau tua dengan tulang daun yang
berwarna hijau atau hijau kekuningan, sedangkan bagian bawah daun sukun
berwarna hijau kusam. Ragone (1997) menyatakan bahwa bagian atas daun
sukun licin, mengkilap dan halus, sedangkan untuk bagian bawah daun
memiliki rambut-rambut halus dan bertekstur kasar.

14. Daun Laban (Vitex pinnata L.)


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Vitex
Spesies : Vitex pinnata
(Sumber: Cronquest, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada daun laban termasuk bagian-bagian
daun tidak lengkap. Tanaman ini memiliki bangun daun bulat panjang dengan
ujung daun yang meruncing. Pangkal daun meruncing dan tepi daun rata.
Adapun daging daun laban ini seperti perkamen. Permukaan daun laban
bagian atasnya dan bawahnya adalah kasap. Warna daun laban bagian atas
adalah hijau tua dan warna bagian bawahnya adalah hijau suram. Pertulangan
pada daun laban yaitu menyirip.
Berdasarkan literatur adalah bentuk daun laban adalah bundar telur sampai
lonjong/elip, meruncing ke ujung dan pangkal daun. Duduk daun bersilangan
3 - 5 daun dengan atau tanpa bulu halus pada sisi bawahnya (Orwa et al.,
2009)

VI. KESIMPULAN
1. Daun Bambu (Bambusa sp) merupakan jenis daun tunggal yang lengkap
karena mempunyai bagian daun berupa pelepah daun, tangkai daun, dan
helaian daun. Daun ini mempunyai daun bangun lanset, ujung daunnya
runcing, pangkal daunnya membulat, memiliki tepi daun yang rata, daging
daun seperti perkamen, permukaan atas daunnya adalah seperti kertas dan
bawah daun gundul, warna daun bagian atas hijau cerah sedangkan warna
bagian bawah daun hijau gelap.
2. Daun Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan daun tunggal yang
tidak sempurna karena hanya memiliki pelepah daun dan helaian daun
saja. Bangun daun seperti pita dengan ujung daun yang runcing. Pangkal
daun membulat dan tepi daunnya rata, daging daun seperti perkamen,
permukaan atas daun dan permukaan bawahnya gundul. Warna
permukaan atas daun hijau cerah dan bagian bawah berwarna hijau
kekuningan.
3. Daun Pisang (Musa paradisiaca L.) pangkal daun yang membulat, tepi
daun yang rata, bangun daun berupa memanjang dengan ujung daun yang
tumpul. daging daun seperti kertas, pertulangan daun menyirip, warna
daun bagian atas hijau tua dan bagian bawahnya hijau muda mengkilat,
serta bagian bawahnya berselaput lilin.
4. Daun Jarak (Ricinus communis L.) memiliki ujung daun yang meruncing,
pangkal daun yang membulat, tepi daun yang bercangap menjari, bangun
daun bulat, daging daun tipis seperti kertas, warna daun pada bagian atas
hijau bercorak dan bagian bawahnya hijau suram, serta bagian atas dan
bawahnya licin.
5. Daun Singkong (Manihot utilissima) memiliki bangun daun bulat dengan
ujung daun meruncing, tepi daun yang berbagi menjari, daging daun
seperti perkamen. Permukaan daun bagian atas dan bawahnya kasap.
Warna daun bagian atas hijau cerah dan bagian bawahnya berwarna hijau
muda.
6. Daun Widelia (Widelia sp.) memiliki bangun daun berupa bulat telur
dengan ujung daun yang runcing, bentuk pangkal daunnya meruncing, tepi
daun yang bergerigi, memiliki daging daun yang tipis lunak seperti kertas,
memiliki permukaan atas licin dan bawah daun yang berbulu kasar, warna
bagian atas daun hijau cerah dan bagian bawah daun hijau muda.
7. Daun Keladi (Colosacia sp) memiliki bangun daun berupa perisai dengan
ujung daun yang tumpul, bentuk pangkal daun berlekuk, memiliki tepi
daun yang rata, daging daun yang seperti kertas, permukaan atas daun
licin dan permukaan bawah daun licin berselaput lilin, warna bagian atas
daun hijau cerah dan warna bagian bawah hijau muda.
8. Daun Mangga (Mangifera indica L.) memiliki bangun daun berupa
memanjang dengan ujung daun yang meruncing, memiliki tepi daun rata,
daging daun seperti perkamen, pangkal daunnya tumpul, memiliki
permukaan atas daun yang gundul dan bagian bawahnya kasap, warna
bagian atas hijau tua dan bagian bawahnya hijau suram, pertulangan daun
menyirip.
9. Daun Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) memiliki bangun daun bulat
telur dengan ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daun
bergerigi, daging daun seperti kertas. Permukaan atas dan bawah daunnya
gundul, warna bagian atas daun hijau tua dan bagian bawah daun hijau
muda.
10. Daun kupu-kupu memiliki bangun daun bulat dengan ujung daun terbelah,
memiliki pertulangan daun yang menjari karena dari ujung tangkai daun
keluar beberapa tulang yang memancar berasal dari satu titik dan
memperlihatkan susunan seperti jari-jari tangan, daging daun seperti
kertas. Pangkal daun berlekuk, permukaan atas dan bawah daun kasap,
warna bagian atas daun hijau tua dan bawah daun hijau suram.
11. Rumput Israel (Asytasia sp) memiliki bangun daun bulat memanjang
dengan ujung daun terbelah, tepi daun rata, memiliki pangkal daun bulat,
daging daun seperti kertas, permukaan atas daun berbulu pendek dan halus
sedangkan bagian bawahnya kasap, warna bagian atas hijau dan bagian
bawah berwarna hijau suram, pertulangan daun menyirip.
12. Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) memiliki daun bentuknya lanset
dengan ujung daun yang tumpul, pangkal daun meruncing, tepi daun rata,
daging daun seperti kertas, permukaan atas daun licin dan bagian
bawahnya kasap, warna permukaan daun bagian atas dan bawahnya hijau
muda.
13. Daun Sukun (Artocarpus altilis) berbentuk berseling lonjong dengan
pangkal tumpul, ujung meruncing, dan bertulang daun menyirip. Bagian
atas memiliki warna hijau tua dan bagian bawah hijau suram, Bagian atas
daun sukun licin, mengkilap dan halus, sedangkan untuk bagian bawah
daun memiliki rambut-rambut halus dan bertekstur kasar.
14. Daun Laban (Vitex pinnata L.) memiliki bangun daun bundar telur sampai
lonjong/elip, meruncing ke ujung dan pangkal daun, tepi daun rata, daging
daun seperti perkamen, permukaan atas dan bawahnya kasap, warna
bagian atasnya hijau tua dan bagian bawahnya hijau suram.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Absor, Ulil. 2006. Aktivitas Antibakteri Ranting Patah Tulang (Euphorbia tirucalli
Linn). Bogor: Institut Pertanian Bogor
Adli, A.S. 2014. Karakterisasi Ekstrak Etanol Tanaman Israel (Asytasia gangetica)
Dari Tiga Tempat Tumbuh Di Indonesia. Disertasi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, Indonesia.

Amintarti, S., dan Amalia Rezeki. 2022. Penuntun Praktikum morfologi tumbuhan.
PMIPA ULM Banjarmasin: Banjarmasin.

Elevitch CR. 2006. Traditional trees of pacific islands: their culture, environment,
and use. Hawaii: Permanent Agricalture Resource, Holualoa.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Diterjemahkan oleh Badan Litbang


Kehutanan Jakarta.

Maimunah, D., Irwan, S.N.R., dan Indradewa, D. (2020). Pertumbuhan Widelia


(Widelia trilobata L.) Pada Tingkat Naungan Berbeda Di Jalur Hijau Kota
Yogyakarta. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol. 25 (4): 547-555

Prasetyo, E., dan Agustin, S. (2015). Klasifikasi Jenis Pohon Mangga Gadung dan
Curut Berdasarkan Tekstur Daun.

Putri, D.J. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Terhadap Siklus Reproduksi Mencit (Mus muculus L.). Swiss Webster. Disertasi
Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia.

Ragone D. 1997. Breadfruit. Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg. promoting the


conservation and use of underutilized and neglected crops. Italy: 10 Institute of
Plant Genetics and Crop Plant Research, Gatersleben/International Plant Genetic
Resources Institute, Rome.

Rahayu, Y. 2019. Karakteristik Morfologi Daun Di Hutan Kota BNI Gampong


Tibang Kota Banda Aceh Sebagai Referensi Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Disertasi UIN An-Raniry, Banda Aceh, Indonesia.

Restiani, R., Roslim, D.I., dan Herman. 2014. Karakter Morfologi Ubi Kayu
(Manihot esculenta Crantz) Hijau Dari Kabupaten Pelalawan. JOM FMIPA,
Vol. 1 (2), Oktober 2014

Rukmana R. 2007. Untung berlipat dari budidaya sukun tanaman multi manfaat.
Yogyakarta: Lily Publisher.
Saputro, Y., Supriyono, dan Anggono, A.D. (2019). Kajian Partikel Arang Daun
Bambu Tutul Hasil Tumbukan High Energy Ball Milling Tipe Shaker mill. Media
Mesin: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Vol. 20 (2), Juli 2019: 9-16

Sari, B.P. 2018. Hubungan Karakter Agronomi Dan Karakteristik Fisik Biji
Terhadap Hasil Biji Dan Hasil Minyak 20 Galur Jarak Kepyar (Ricinus
communis L.). (Disertasi Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia).

Syahdi, N., Soendjoto, M.A., dan Zaini, M. 2019. Morfologi Daun Spesies Tumbuhan
Yang Hidup Di Halaman FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Vol. 4 (3), April 2019: 643-649

Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University


Press: Yogyakarta.

Voigt, W. Dan Porter, H. 2007. Euphorbia tirucalli. South African National


Biodiversity Institute

Wulanningtyas, H.S., Sabda, M., Ondikeleuw, M., dan Baliadi, Y. (2019).


Keragaman Morfologi Talas (Colosacia esculenta L.) Lokal Papua. Buletin
Plasma Nutfah, Vol. 25 (2), Desember 2019: 23-30. Diperoleh dari
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bpn/article/view/10889

Anda mungkin juga menyukai