1. LATAR BELAKANG
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit.
Walaupun demikian, semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan
hewan merupakan organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel.
Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dari satu tipe
unitdasar atau satuan struktur. hal ini menjadi dasar teori tentang sel yan dikemukakan oleh
Sch'ann dan Schleiden pada tahun 1838. berdasarkan konsep tersebut, sel merupakan kesatuan
struktur dan fungsi organisme hidup karena sel mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan
metabolisme dan makromolekul.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel
, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan ,terletak di bagian sitoplasama, dinding sel,
maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein
(aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan kristal (kristal ca-oksalat dan silika).
Benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya untuk penyimpanan cadangan
makanan, contohnya amilum, pemeliharaan struktur lilin dan perlindungan misalnya adanya
Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi suatu hewan yang
memakannya. Sehinnga hewan tersebut tidak akan memakannya.
Benda – benda mati yang terdapat di dalam sel tumbuhan disebut benda ergastik. Di
dalam sel terdapat banyak benda-benda nonprotoplasmik yang terdapat pada vakuola, dalam
plasma sel, dan juga pada plastida.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum biologi dasar pertemuan ke 4 kali ini adalah untuk melihat benda-
benda ergastik di dalam sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam sel-sel makhluk hidup khususnya sel tumbuhan selain banyak dijumpai
adanya benda-benda protoplasmik (hidup) juga terdapat benda benda non proroplastik ( tak
hidup) atau disebut benda ergastik. Benda ergastik merupakan hasil metabolisme yang berfungsi
untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadanganmakanan,
terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.
2.1. Amilum
Salah satu Komponen Dalam Benda Non Protolasmik (Ergas) yaitu Amilum.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuh untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati ini dalam sel ini dibentuk oleh
plastid-plastida, diantaranya oleh amiloplas dan kloroplas. Lazimnya merupakan tepung-tepung
yang dibentuk oleh kloroplas disebut tepung asimilasi terdapat dalam sel-sel daun, sedang yang
dibentuk oleh amiloplas disebut tepung cadangan yang terdapat dalam alat-alat penyimpanan
makanan,
1. Butir tepung konsentris butir-butir tepung macam ini dilihat letaknya hilus dan lamella.
Butir tepung konsentris banyak terdapat pada tumbuh tumbuhan jenis ketela, seperti misalnya
pada ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima), dan lain-lain.
Hilusnya terletak di tengah-tengah,
Letak lamella mengelilingi hilus
2. Butir tepung eksentri perbedaannya dilihat pula dari letaknya hilus dan lamella.
Hilusnya terletak di pinggir,
Letak lamella mengelilingi hilus.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
ALAT
1. Mikroskop monokuler
2. Objek glass
3. Cover glass
4. Alkohol 70 %
5. Pinset
6. Kapas
7. Tissue
8. Aquades
9. Pipet tetes
BAHAN
1. Begonia sp.
2. Amaranthus sp. (daun bayam)
3. Sitrus sp. (daun jeruk)
4. Mirabilis jalapa ( daun pukul empat)
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum biologi dasar mengenal benda ergastik di
dalam sel kali ini adalah Komponen non protoplasmik, berdasarkan sifatnya dapat
dibedakan menjadi cair dan padat. Komponen non protoplasmik (benda ergas) yang
bersifat padat lazimnya berbentuk butiran padat kristal Ca-oksalat, kristal an-organik,
butir amilum dan aleuron.