Anda di halaman 1dari 21

MORFOLOGI BUNGA DAN PROSES PENYERBUKAN

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

FIONA FEBRIANA
2010511220018
KELOMPOK III

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................... i

DAFTAR TABEL................................................................................... ii

PENDAHULUAN................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................... 1
Tujuan............................................................................................ 2

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

BAHAN DAN METODE....................................................................... 6

Alat dan Bahan............................................................................... 6


Waktu dan Tempat......................................................................... 6
Prosedur Kerja............................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 7

Hasil............................................................................................... 7
Pembahasan................................................................................... 13

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 17

Kesimpulan.................................................................................... 17
Saran.............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Hasil Pengamatan Bagian Bunga dan Proses Penyerbukan............... 7


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasu tumbuhan secara


visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan
diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompo yang
terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan
adalah taksonomi tumbuhan.
Tumbuhan yang ada di muka bumi ini banyak sekali jenisnya. Setiap jenis
tumbuhan itu memiliki struktur yang berbeda-beda. Begitu juga dengan organ
tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga yang memiliki struktur yang
berbeda-beda.
Bunga merupakan salah satu organ tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki
bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan
yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal
sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa
bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna,
dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga
ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan.
Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuh-
tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ
tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.
Untuk timbuh-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi
berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-
individu spesies secara luas.
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah kita dalam
menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan
jenis penyerbukananya. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah
penyerbukan dan pembuahan. Penyerrbukan (pollination) merupakan peristiwa
2

melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari
terbentuknya individua tau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami
dengan bantuan angin, air, manusia, serangga, atau hewan lainnya, dan lain-lain.

Tujuan

1. Menegtahui dan membedakan bunga sempurna dan tidak sempurna, bunga


lengkap dan tidak lengkap, fungsi bunga, dan menggambarkan bagian-bagian
bunga.
2. Mengetahui macam-macam penyerbukan dan proses penyerbukan.
TINJAUAN PUSTAKA

Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga yang lengkap


mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun buah.
Bunga terdiri atas bagian yang fertile, yaitu benang sari dan daun buah, serta
bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun mahkota. Bunga adalah bagian
tumbuhan yang berfungsi sebagai alat untuk mengadakan penyerbukan dan
pembuahan sehingga terbentuk buah dengan biji yang digunakan untuk
perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji. Bagian tubuh tumbuhan yang
kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru dinamakan: alat perkembangan
(organum reproductivum). Dan bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan
alat perkembangbiakan sangat bermacam-macam, oleh karena itu alat
perkembangbiakan dapat dibedakan menjadi alat perkembangbiakan vegetatif dan
alat perkembangbiakan generatif yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat
dalam buah, dan buah berasal dari bunga (Sumardi, 1993).
Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan
disebut dengan bunga, oleh karena itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan
menjadi alat perkembangbiakan vegetatif dan alat perkembangbiakan generatif
yang pada tumbuhan adalah bijinya. Biji terdapat dalam buah, dan buah berasal
dari bunga. Bunga mempunyai susunan yang bermacam-macam yaitu bunga
tunggal dan bunga majemuk. Yang mempunyai bagian-bagian seperti tangkai
bunga (pedicellus), dasar bunga (reseptaculum), dan lain-lain (Tjitrosoepomo,
1995).
Bunga (flos) adalah alat reproduksi pada tumbuhan berbunga divisi
Magnoliophyta atau Angiospermae. Pada bunga terdapat organ reproduksi, yaiyu
benang sari dan putik.
Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena
menunjukkan perubahan dalam pengaturan aspeks pucuk. Bunga dianggap ranting
yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk
khas sesuai fungsinya. Bunga merupakan bagian organ yang bentuknya sangat
bervariasi.
Bunga dikatakan sempurna jika dalam satu bunga terdapat putik dan benang
sari (kedua sel gamet). Bunga juga dikatakan lengkap jika terdapat bagian lainnya
4

seperti kepala putik, tangkai putik, bakal buah, kepala sari, tangkai sari, kelopak,
dasar bunga, dan tangkai bunga (Campbell, 2003).
Bunga terdiri atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain
tumbuh. Bagian dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai
bunga (pedisel). Ujung distal pedisal ini mengembang dengan panjang yang
beragam dan bagian ini disebut reseptakel bunga (thalamus). Organ-organ bunga
melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam
organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama
membentuk kaliks yang biasanya berwarna hijau dan ditemukan paling rendah
kedudukannya pasa reseptakel. Disebelah dalam speal adalah corolla yang terdiri
atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila
semua perhiasan bung aitu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga
dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang
bersama-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam disebut karpel yang
membentuk ginesium (Fahn, 1991).
Pada bunga terdapat bagian-bagian yang akan menghasilkan buah yang di
dalamnya terdapat biji jika terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga
merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bunga umumnya memiliki sifat-sifat
yang menarik. Bagian-bagian penyusun bunga pada setiap bunga dapat berbeda
dapat pula sama. Ada bunga yang memiliki bagian yang lengkap dan ada bunga
yang tidak memiliki kelopak, mahkota, putik dan benang sari (Widya, 2012)
Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan bunga
tunggal sedangkan bunga yang menghasilkan bunga banyak dinamakan bunga
banyak, dapat sebagian bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun dan
sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang. Jadi menurut tempatnya bunga
terletak pada ketiak daun dan ujung-ujung batang (Tjirosoepomo, 2003).
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung
sejumlah bunga di ketiaknya. Di antara bunga-bunga yang terdapat pada cabang
itu terdapat daun-daun yang berguna untuk berasimilasi. Sumbu yang mendukung
bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika ada
daunnya,

daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai
alat untuk asimilasi (Tjirosoepomo, 2003).
Bagian-bagian bunga yang bersifat seperti daun, misalnya daun pelindung
(bract, bractea), yakni daun yang pada ketiaknya muncul ibu tangkai bunga, lalu
daun tangkai (bracteole, bracteola), yakni daun (1-2 helai) yang muncul pada
tangkai bunga, kemudian kelopak bunga (calyx), yakni pada bunga-bunga
tunggal/individual, seludang bunga (spatha), yakni daun pelindung besar yang
menyelubungi seluruh bunga majemuk sebelum mekar, misalnya pada suku
palem-paleman (arecaceae). Setelah itu, daun pembalut (involuncre, involucrum),
yakni sejumlah daun pelindung yang tersusun dalam lingkaran mengitari dasar
bunga majemuk, daun kelopak tamabahan (epicalyx), yakni sejumlah daun
pelindung yang tersusun dalam lingkaran di bawah kelopak bunga. Misalnya pada
marga hibiscus (Tjirosoepomo, 2003).
Pada sebuah tongkol, bunga betinanya terdapat di bagian atas, sedangkan
bunga jantan di bagian bawah, dan di antara kedua jenis bung aitu seringkali
terdapat bunga-bunga yang mandul, seperti pada iles-iles dan tumbuhan yang
tergolong suku araceae pada umumnya. Bongkol (capitulum), bunga majemuk
yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu
tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk
seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak seringkali
menyerupai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya
(ujung ibu tangkai yang membengkak). Umumnya terdapat pad tumbuhan suku
Mimosaceae, misalnya lamtoro (leuncaena glauca), petai (parkia speciose),
sikejut (mimosa pudica L.), dll. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir,
tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan
runtuh seluruhnya (bunga mejmuk yang mendukung bunga jantan, yang betina
menjadi buah), misalnya pada sirih (piper betle L.) (Tjirosoepomo, 2003).
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:


1. Buku gambar.
2. Alat tulis.
3. Pensil warna.

Bahan

Bahan yang digunakan adalah:


1. Bunga sepatu (hibiscus rosa-sinensis).
2. Bunga kertas (bougainvillea spectabilis).
3. Bunga papaya (jantan, betina, dan banci) (carica papaya L.).
4. Bunga mawar (rossa sp.).

Waktu dan Tempat

Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Desember 2020 pukul
08.00-09.30 WITA. Di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamati bunga kemudian menentukan jenis bunga berdasarkan
kelengkapan, kelamin, warna dan bagian-bagian bunga.
3. Menggambar bagian-bagian bunga tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa pengamatan bagian-bagian bunga (anatomi)


yang dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1: Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Bunga sepatu (hibiscus rosa-sinensis).
Gambar Keterangan

1. Dasar bunga (receptaculum).


2. Tangkai bunga (pedicellus).
3. Putik (pistil.)
4. Benang sari (stamen).
5. Mahkota (petal).
6. Kelopak (sepal).

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae 1. Bunga lengkap.
Divisi : Magnoliophyta 2. Bunga sempurna.
Kelas : Magnoliopsida 3. Bunga tunggal
Ordo : Malvales 4. Penyerbukan sendiri.
Famili : Malvaceae 5. Tangkai bunga di ketiak daun.
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rossa-sinensis
8

Tabel 1: Lanjutan Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Bunga kertas (bougainvillea


spectabilis).
Gambar Keterangan
1. Dasar bunga (receptaculum).
2. Tangkai bunga (pedicellus).
3. Putik (pistil.)
4. Benang sari (stamen).
5. Mahkota (petal).
6. Kelopak (sepal).

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae 1. Bunga lengkap.
Divisi : Spermatophyta 2. Bunga sempurna.
Super divisi : Angiospermae 3. Bunga majemuk
Kelas : Dicotyledonae 4. Penyerbukan sendiri.
Sub kelas : Apetalae 5. Tangkai bunga di ketiak daun.
Ordo : Caryophyllales
Family : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea
spectabilis
9

Tabel 1: Lanjutan Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Bunga papaya jantan (carica


papaya L.).
Gambar Keterangan
1. Tangkai bunga (pedicellus).
2. Putik (pistil.)

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae 1. Bunga tidak lengkap.
Divisi : Spermatophyta 2. Bunga tidak sempurna.
Kelas : Angiospermae 3. Bunga majemuk
Ordo : Caricales 4. Tangkai bunga di ketiak daun.
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
10

Tabel 1: Lanjutan Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Bunga papaya betina (carica


papaya L.).
Gambar Keterangan
1. Dasar bunga (receptaculum).
2. Tangkai bunga (pedicellus).
3. Putik (pistil.)
4. Mahkota (petal).
5. Kelopak (sepal).

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae 1. Bunga tidak lengkap.
Divisi : Spermatophyta 2. Bunga tidak sempurna.
Kelas : Angiospermae 3. Bunga tunggal
Ordo : Caricales 4. Penyerbukan dibantu hewan
Family : Caricaceae lain.
Genus : Carica 5. Tangkai bunga di ketiak daun.
Spesies : Carica papaya L.
11

Tabel 1: Lanjutan Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Bunga papaya banci (carica


papaya L.).
Gambar Keterangan
1. Dasar bunga (receptaculum).
2. Tangkai bunga (pedicellus).
3. Putik (pistil.)
4. Benang sari (stamen).
5. Mahkota (petal).
6. Kelopak (sepal).

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae 1. Bunga lengkap.
Divisi : Spermatophyta 2. Bunga sempurna.
Kelas : Angiospermae 3. Bunga majemuk
Ordo : Caricales 4. Penyerbukan sendiri.
Family : Caricaceae 5. Tangkai bunga di ketiak daun.
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
12
Tabel 1: Lanjutan Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Bunga Mawar (rossa sp.)
Gambar Keterangan
1. Dasar bunga (receptaculum).
2. Tangkai bunga (pedicellus).
3. Putik (pistil.)
4. Benang sari (stamen).
5. Mahkota (petal).
6. Kelopak (sepal).

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae 1. Bunga lengkap.
Sub kingdom : Tracheobionta 2. Bunga sempurna.
Divisi : Magnoliophyta 3. Bunga majemuk
Super divisi : Angiospermae 4. Penyerbukan sendiri.
Kelas : Magnoliopsida 5. Tangkai bunga di ketiak daun.
Ordo : Rosales
Family : Rosaceae
Genus : Rossa
Spesies : Rossa sp.
13

Pembahasan

Bunga (flos) adalah organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan
berbunga. Pada bunga, terdapat beberapa bagian organ reproduksi yaitu benang
sari dan putik. Fungsi bunga adalah sebagai media berkembangbiak, dimana
gamet jantan dan betina akan menyatu untuk menghasilkan biji. Warna mahkota
bunga umumnya berwarna-warni dan beragam.
Warna bunga yang mencolok ini berguna agar dapat memikat kupu-kupu
atau serangga lain untuk hinggap pada bunga tersebut. Serangga yang hinggap
inilah yang mempunyai peran dalam membantu proses penyerbukan.
Bunga dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kelengkapan bunga, yaitu
bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang
mempunyai dasar bunga (receptaculum), tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil),
benang sari (stamen), mahkota (petal), dan kelopak (sepal). Sedangkan bunga
tidka lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu dari enam bagian dasar
bunga.
Berdasarkan kelamin bunga, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga
sempurna dan bunnga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang
memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga, biasanya bunga
tersebut disebut sebagai bunnga banci (hemaprodit). Sedangkan bunga tidak
sempurna hanya memiliki satu kelamin saja pada bunga atau berbeda bunga pada
satu tanaman.
Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga
majemuk. Dikatakan bunga tunggal apabila pada satu tangkai bunga hanya
terdapat satu bunga. Dikatakan bunga majemuk apabila pada satu tangkai bunga
terdapat banyak bunga.
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari lalu menempel pada
kepala putik seingga terjadi proses pembuahan sempurna pada bunga.
Penyerbukan terbagi menjadi penyerbukan alami dan buatan. Penyerbukan alami
bisa terjadi dengan bantuan serangga yang hinggap di bunga maupun dengan
bantuan angin. Sedangkan penyerbukan batuan biasanya dilakukan untuk
kebutuhan pemuliaan

14

tanaman, penelitian maupun untuk mendapatkan hasil dari tanaman yang sulit
menyerbuk secara alami.
Beberapa jenis penyerbukan antara lain penyerbukan silang (allogamy)
yaitu serbuk sari jatuh menempel di kepala putij pada bunga di tumbuhan lain
namun masih sejenis, penyerbukan sendiri (autogamy) yaitu menempelnya serbuk
sari dari satu bunga pada kepala putik dari bung aitu sendiri, penyerbukan
tetangga (geitonogamy) yaitu proses menempelnya serbuk-serbuk sari dari satu
bunga pada kepala putik yang berada di bunga lain namun masih pada satu
tumbuhan, dan penyerbukan bastar (hybridogamy) yaitu proses penyerbukan
dimana serbuk sari jatuh ke kepala putik dari tumbuhan lain yang masih satu
keluarga tetapi berbeda varietas.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan bagian-bagian bunga yang
sudah ditentukan dan disiapkan sehingga didapatkan hasil dan pembahasan
sebagai berikut.
Pada bunga sepatu (hibiscus rosa-sinensis) berdasarkan kelengkapan
bunganya termasuk dalam bunga lengkap karena terdiri dari dasar bunga
(receptaculum), tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil), benang sari (stamen),
mahkota (petal), dan kelopak (sepal). Karena termasuk bunga lengkap maka,
bunga sepatu termasuk dalam bunga sempurna yaitu memiliki kelamin jantan dan
betina sehingga bisa melakukan penyerbukan sendiri (autogamy). Berdasarkan
tipe bunganya, bunga sepatu termasuk dalam bunga tunggal karena dalam satu
tangkai bunganya hanya terdapat satu bunga saja. Tangkai bunga sepatu tumbuh
di bagian ketiak daunnya.
Bunga kertas (bougainvillea spectabilis) memiliki spesifikasi yang kurang
lebih sama seperti bunga sepatu yaitu, berdasarkan kelengkapan bunganya
termasuk dalam bunga lengkap karena terdiri dari dasar bunga (receptaculum),
tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil), benang sari (stamen), mahkota (petal),
dan kelopak (sepal). Karena termasuk bunga lengkap maka, bunga kertas
termasuk dalam bunga sempurna yaitu memiliki kelamin jantan dan betina
sehingga bisa melakukan penyerbukan sendiri (autogamy). Berdasarkan tipe
bunganya, bunga kertas termasuk dalam bunga majemuk karena dalam satu
tangkai bunganya
15

terdapat banyak bunga. Tangkai bunga kertas tumbuh pada ujung batang namun
ada pula yang terletak di ketiak daun.
Pada bunga papaya jantan (carica papaya L.) berdasarkan kelengkapan
bunganya termasuk dalam bunga tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai
bunga (pedicellus), putik (pistil). Karena termasuk bunga tidak lengkap maka,
bunga papaya jantan termasuk dalam bunga tidak sempurna karena hanya
memiliki satu kelamin saja pada bunganya. Berdasarkan tipe bunganya, bunga
papaya jantan termasuk dalam bunga majemuk karena dalam satu tangkai
bunganya terdapat banyak bunga. Tangkai bunga papaya jantan tumbuh di bagian
ketiak daunnya.
Pada bunga papaya betina (carica papaya L.) berdasarkan kelengkapan
bunganya termasuk dalam bunga tidak lengkap karena hanya terdiri dari dasar
bunga (receptaculum), tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil), mahkota (petal),
dan kelopak (sepal). Karena termasuk bunga tidak lengkap maka, bunga papaya
betina termasuk dalam bunga tidak sempurna atau dapat dikatakan bunga yang
hanya memuliki satu kelamin saja. Oleh karena itu, penyerbukan pada bunga
papaya betina termasuk dalam penyerbukan alami yang bisa terjadi dengan
bantuan serangga atau dengan bantuan angin. Berdasarkan tipe bunganya, bunga
papaya betina termasuk dalam bunga tunggal karenan dalam satu tangkai
bunganya hanya terdapat satu bunga saja. Tangkai bunga papaya betina tumbuh di
bagian ketiak daunnya.
Pada bunga papaya banci (carica papaya L.) berdasarkan kelengkapan
bunganya termasuk dalam bunga lengkap karena terdiri dari dasar bunga
(receptaculum), tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil), benang sari (stamen),
mahkota (petal), dan kelopak (sepal). Karena termasuk bunga lengkap, maka
bunga papaya banci termasuk dalam bunga sempurna yaitu memiliki kelamin
jantan dan betina sehingga bisa melakukan penyerbukan sendiri (autogamy).
Berdasarkan tipe bunganya, bunga papaya banci termasuk dalam bunga tunggal
karena dalam satu tangkai bunganya hanya terdapat satu bunga saja. Tangkai
bunga papaya banci tu,buh di bagian ketiak daunnya.
Bunga mawar (rossa sp.) berdasarkan kelengkapan bunganya termasuk
dalam bunga lengkap karena terdiri dari dasar bunga (receptaculum), tangkai
bunga
16

(pedicellus), putik (pistil), benang sari (stamen), mahkota (petal), dan kelopak
(sepal). Karena termasuk bunga lengkap, maka bunga mawar termasuk dalam
bunga sempurna yaitu memiliki kelamin jantan dan betina sehingga bisa
melakukan penyerbukan sendiri (autogamy). Berdasarkan tipe bunganya, bunga
mawar termasuk dalam bunga tunggal karena dalam satu tangkai bunganya hanya
terdapat satu bunga saja. Tangkai bunga mawar tumbuh di bagian ketiak daun
sedangkan bunganya tumbuh di ujung tangkai atau batang.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Bunga (flos) adalah organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan
berbunga.
2. Fungsi bunga adalah sebagai media berkembangbiak, dimana gamet jantan
dan betina akan menyatu untuk menghasilkan biji.
3. Bunga dapat dibedakan berdasarkan kelengkapan bunga, kelamin bunga, tipe
bunga, dan penyerbukannya.
4. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari lalu menempel pada
kepala putik seingga terjadi proses pembuahan sempurna pada bunga.
Penyerbukan terbagi menjadi penyerbukan alami dan buatan.
5. Berdasarkan hasil praktikum yang termasuk bunga lengkap dan sempurna
adalah bunga sepatu, bunga kertas, bunga papaya banci, dan bunga mawar.
Sedangkan yang termasuk bunga tidak lengkap dan tidak sempurna adalah
bunga pepya jantan dan bunga papaya betina.

Saran

Pada praktikum kali ini dimohonkan untuk dijelaskan proses penyerbukan


pada bunga dan diharapkan kepada asisten dosen lebih lengkap dalam
penyampaian materi.
DAFTAR PUSTAKA

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi 3. Universitas Gajah Mada Press.


Yogyakarta.

Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, Universitas Gajah


Mada Press. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1995. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada


Press. Yogyakarta.

Widya. 2012. Morfologi tumbuhan. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada


Press. Yogyakarta.

Campbell, dkk. 2003. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai