Anda di halaman 1dari 20

MARFOLOGI BUNGA DAN PROSES PENYERBUKAN

(Laporam Praktikum Biologi Pertanian)

TAUFIQ RUSYDI
1910514210008
KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI..................................................................................... i

DAFTAR TABEL............................................................................. ii

PENDAHULUAN............................................................................. 1

Latar Belakang....................................................................... 1
Tujuan.................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3

BAHAN DAN METODE.................................................................. 6

Alat Dan Bahan...................................................................... 6


Waktu dan Tempat................................................................. 6
Prosedur Kerja........................................................................ 7
HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 8

Hasil........................................................................................ 8
Pembahasan............................................................................. 14

KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 16

Kesimpulan............................................................................. 16
Saran....................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA
3

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Bunga Kembang Sepatu

(Hibiucus Rosa-Sinensis)....................................................... 8

2. Hasil Pengamatan Bunga Bougenvil (Bougainvillea

Spectabilis)………............................................................…. 9

3. Hasil Pengamatan Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L).. 10

4. Hasil Pengamatan Bunga Pepaya Betina (Carica papaya L).. 11

5. Hasil Pengamatan Bunga Pepaya Banci (Carica papaya L)... 12

6. Hasil Pengamatn Bunga Mawar (Rosa sinensis).................. . 13

PENDAHULUAN

Latar belakang

Bunga merupakan modifikasi dari batang dengan bagian-bagiannya yang

merupakan daun khusus, berfungsi sebagai alat reproduktif. Pada tumbuhan

berbunga dapat menghasilkan bunga yang beragan bentuk, ukuran, warna dan bau

tergantung dari spesiesnya. Pada hakikatnya bunga dapat dibedakan atas bunga

lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga dengan memiliki

komponen-komponen yaitu daun bunga; sepala/calix dan petala/corolla. Benang

sari yang terdiri dari tangkai/ filament dan kepala sari/anther. Putik yang terdiri

daribakal buah/ovary, tangkai putik/style, kepala putik/stigma (Brady, 2000).


4

Berdasarkan jenis kelamin maka bunga dapat dibedakan atas bunga jantan,

bunga betina, dan bunga banci.(memiliki bunga jantan dan betina). Sedangkan

berdasarkan jumlah bunga, maka dibedakan atas bunga tunggal dan bunga

majemuk. Bunga tunggal apabila dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga,

sedangkan apabila lebih dari satu bunga disebut bunga majemuk (Clark, 2007).

Dalam mendeskripsikan bunga selain dengan kata-kata dapat ditambahkan

dengan gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa

diagram bunga. Selain dengan diagram, susunan bunga uga dapat dinyatakan

dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-

angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga

beserta bagian-bagiannya. Bunga juga memiliki diagram bunga yaitu susuan dari

bagian-bagian bunga yang menjelaskan dari bunga paling luar sampai yang paling

dalam dan diagram bunga juga berkaitan dengan rumus bunga dimana rumus

bunga menjelaskan bagian-bagian bunga dan jumlahnya masing-masing

(James,2004).

Bunga juga merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi

sebagai alat reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang

memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi

tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang

kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudah diketahui

(Imam, 2009).

bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,

warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada


5

bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat

dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada

tumbuhan, Oleh karena itu melalui praktikum ini pula kita dapat mengetahui dan

lebih memahami tentang bunga serta dapat mengetahui antara rumus bunga dan

diagram bunga (Koesmadja, 2006).

Tujuan

Mengetahui dan membedakan bunga sempurna dan tidak sempurna,

bunga lengkap dan tidak lengkap, fungsi bunga, menggambarkan bagian-bagian

bunga serta mengetahui macam-macam penyerbukan dan proses penyerbukan.


TINJAUAN PUSTAKA

Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena

menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap

ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki

bentuk khas sesuai fungsinya, bagian utama bunga terdiri dari kelopak (calix)

tajuk/mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya

adalah dasar bunga (resiptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu

(nektarium) (Tjitrosoepomo,2006).

Bagian utama bunga dapat saling berlekatan atau berpisah-pisah. Jika

terjadi persatuan dua bagian yang sama disebut konasi dan kohesi sedangkan jika

persatuan antara dua bagian yang berbeda disebut adnasi. Bunga terdiri dari

beberapa daun yang tersusun berkarang. Karangan paling luar adalah kelopak.

Helaiannya disebut sepal, dapat berlekatan (gamosepalus/sinsepalus) atau terpisah

(polipetal/dialipetal). Fungsi kelopak adalah melindungi bunga pada saat masih

kuncup. Setelah kelopak, dapat ditemukan korola, helaiannya disebut petal.

Fungsi mahkota adalah untuk menarik pollinator dan sebagai pelindung alat

kelamin. Benang sari adalah alat kelamin jantan terdiri dari tangkai sari (flamen),

kepala sari (anthera), dan penghubung (conectivum). Keseluruhan benang sari

pada bunga disebut andresium (andrecium). Putik (pistilum) adalah alat kelamin

betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus) dan kepala

putik (stigma). Keseluruhan putik disebut ginasium (gynaecium). Di dalam

ovarium terdapat bakal biji (ovulum). Letak bunga pada tumbuhan disebut

anthotaxis. Berdasarkan posisi bunga terhadap bunga lain, dibedakan menjadi tiga
7

macam anthitoxis, yaitu: hanya satu bunga (planta uniflora), kuntum bunga

tersebar dan terdapat sendiri-sendiri (flores sparsa), perbungaan (inflorescentia)

terdiri dari satu sumbu bersama tempat melekat sejumlah kuuntum bunga

sehingga menghasilkan satu kesatuan. Dalam satu bunga jumlah benang sari

bervariasi. Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan menjadi benang sari

didinamas (2 panjang, 2 pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2 pendek)

(Sutopo,2002).

Kepala sari dapat terpisah atau belekatan (syngenesis). Tangkai sari

umumnya berbentuk silindris, tetapi ada stamen yang seperti lembaran dan

biasanya steril, misalnya dapat ditemukan pada bunga Canna hybrida.

Berdasarkan letak ovarium terdapat dasar bunga, yang dibedakan menjadi :

ovarium menumpang (superum), ovarium tenggelam (inferum), dan ovarium

setengah tenggelam (hemi/semi inferum). Berdasarkan letak ovarium terdapat

perhiasan bunga, dapat dibedakan menjadi ovarium epiginus, ovarium periginus,

dan ovarium hipoginus (Tjitrosoepoomo, 2008).

Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat terpisah-pisah (apokarp) atau

bersatu (sinkrap). Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi beruang satu

(unilokular), bilokular, trilokular, dan multilokular. Ovulum melekat pada dinding

ovarium melalui plasenta (tembuni). Berdasarkan tempat melekatnya dapat

dibedakan menjadi marginalis, parietalus, aksilaris, sentralis, basalis, dan apikal.

Beberapa jenis bunga memiliki perhiasan bunga yang tidak dapat dibedakan

antara kaliks dan korola, disebut tenda bunga (perigonium), helaiannya disebut

tepal. Tepal ini dapat tersusun terpisah (perigonium choripetalum/p. pleipetalum)


8

atau saling berlekatan (p. sintepalum/p. gamotepalum). Jika tenda bunga ini

memiliki ciri seperti korola disebut p. peteloid/p. corrolina sedangkan jika mirip

dengan kaliks disebut p. sepaloid/ p. calisinus (Tjitrosoepomo, 2008).

Pada beberapa tumbuhan terdapat jarak antara mahkota dengan benang

sari dan putik. Jarak tersebut terbentuk akibat pemanjangan dasar bunga disebut

androginophore (andro = jantan; gyna = betina; phore = tangkai). Jika dasar

bunga yang mengalami pemanjangan hanya diantara benang sari dan putik disebut

ginofore, sedangkan jika pemanjangan diantara mahkota dengan benang sari

disebut andofore. Perbungaan terdiri dari suatu sumbu bersama tempat melekat

sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan suatu kesatuan bagiain-bagian

perbungaan terdiri dari : bagian yang bersifat seperti batang, seperti tangkai

perbungaan (peduncullus), sumbu primer atau rachis, sumbu sekunder, tangkai

bunga (pedicellus), dan reseptakulum. Bagian yang bersifat seperti daun, seperti

daun pelindung atau brachte, seludang bunga (sphata), daun tangkai atau

brachteola, kelopak tambahan (epicalyx), daun pembalut (brachtea involucrum)

dan daun bunga (calix corolla, stamen dan putik) (Radford A.E, 2006).
BAHAN DAN METODE

Bahan dan alat

Bahan

Bahan yang digunakan untuk pengamatan adalah sebagai berikut :

1. Bunga (Hibicus rosa-sinensi).

2. Bunga (Bougainvilea spectabilis).

3. Bunga (Carica papaya L), (Bunga jantan, betina dan hermaprodit).

4. Bunga (Rossa sp).

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Buku gambar.

2. Alat tulis.

3. Pensil warna.

Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 7 November 2019 pada pukul 9.50 -

11.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian,

Universitas Lambung Mangkurat Banajarbaru.


10

Prosedur kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. mengamati bunga kemudian menentukan jenis bunga berdasarkan

kelengkapan, kelamin, warna dan bagian-bagian bunga.

3. menggambarkan bagian-bagian bunga tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil pengamatn bunga kembang sepatu (Hibicus rosa-sinensis).


Gambar asli Gambar tangan

Identifikasi Klasifikasi
1. Bungga tunggal.  Kingdom : Plantae.

2. bunga lengkap.  Kelas : Magnoliopsida.

3. bunga sempurna.  Divisi : Magnoliophyta.

 Famili : Malvaceae.

 Ordo : Malvales.

 Genus : Hibiscus.

 Spesies : Hibiscus rosa sinensis

L.
12

Tabel 2. Hasil pengamatan bunga bougenvile (Bougainvilea spectabilis).


Gambar asli Gambar tangan

Identifikasi Klasifikasi

1. Bunga majemuk.
 Kerajaan : plantae.
2. Bunga tidak lengkap (karena
 Divis : magnoliphyta.
tidak memiliki dasar dan
 Kelas : magnoliopsida.
kelompok).
 Ordo : caryophyllales.
3. Bunga sempurna.
 Family : nyctaginaceae.

 Genus : bougainvillea.
13

Tabel 3. Hasil pengamatan bunga pepaya jatan (Carica papaya L).


Gambar asli Gambar tangan

Identifikasi Klasifikasi
1. Bunga majemuk. Kingdom : Plantae.

2. Bunga tidak lengkap Subkingdom : Tracheobionta.

(tidak ada putik). Super Divisi : Spermatophyta (


Menghasilkan biji )
3. Bunga tidak sempurna.
Divisi : Magnoliophyta.

Kelas : Magnoliosida.

Sub Kelas : Dilleniidae

Famili : caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L


14

Tabel 4. Hasil pengamatan bunga pepayan betina (Carica papaya L).


Gambar asli Gambar tangan

Identifikasi Klasifikasi
1. Bunga tunggal. Kingdom : Plantae.

2. bunga tidak lengkap (tidak ada Subkingdom : Tracheobionta.

benang sari). Super Divisi : Spermatophyta.

3. bunga tidak sempurna. Divisi : Magnoliophyta.

Kelas : Magnoliosida.

Sub Kelas : Dilleniidae

Famili : caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L


15

Tabel 5.Hasil pengamatan bunga pepaya banci (Carcius papaya L).


Gambar asli Gambar tangan

Identifikasi Klasifikasi
1. Bunga tunggal. Kingdom : Plantae.

2. bungga sempurna. Subkingdom : Tracheobionta.

3. bunga lengkap. Super Divisi : Spermatophyta.

Divisi : Magnoliophyta.

Kelas : Magnoliosida.

Sub Kelas : Dilleniidae

Famili : caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L


16

Tabel 6. Hasil pengamatan bunga mawar (Rossa sp).


Gambar asli Gambar tangan

Identifikasi Klasifikasi
1. Bunga tunggal.  Kingdom : Bunga mawar masuk

2. Bunga lengkap. kedalam kingdom atau kerajaan

3. Bungga sempurna. Plantae.

 Divisi : Bunga ini tergolong

pada divisi Spermatophyta. Sub

divisi Angiospermae.

 Kelas : Bunga mawar masuk

pada kelas icotyledonae.

 Ordo : Rosanales.

 Genus : Rosa.

 Spesies : Rosa sp.


17

Pembahasan

Bungan adalah organ reproduksi seksual pada tumbuhan generatif. Organ

reproduksi pada bungan terdiri dari 2 jenis yaitu benang sari (jantan) dan putik

(betina). Berdasarkan kelengkapannya bunga terdiri dari lengka dan bunga tidak

lengkap. Dikatakan bunga lengkap bila mempunyai mahkota, kelopak, benang

sari, putik, dasar bunga, dan tangkai. Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah

bunga yang tidak memiliki salah satu bagian kelengkapan bunga. Berdasarkan

kelaminnya bunga terbagi menjadi bunga sempurna (hermaprodit), bunga jantan,

dan bunga betina.

Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), merupakan bunga lengkap,

berbunga tunggal karena dalam satu tangkai bunga terdapat satu bunga, letak

bunga diketiak daun, warnanya merah, termasuk bunga sempurna karena dalam

satu bunga ada benang sari dan putik.

Bunga papaya jantan (Carica papaya), termasuk bunga majemuk karena

dalam satu tangkai terdapat beberapa bunga. Bunga tidak lengkap karena tidak

memiliki putik. Termasuk bunga tak sempurna karena berkelamin tunggal

(Unisexualis) yaitu dalam satu pohon hanya terdapat satu kelamin saja (jantan).

Bunga papaya betina (Carica papaya) memiliki type bunga tunggal karena

dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Termasuk bunga tidak lengkap

karena tidak memiliki benang sari. Berkelamin tak sempurna karenaa hanya

ditemukan satu jenis kelamin betina dalam satu bunga.

Bunga mawar dapat dikatakan bunga majemuk, dimana bunga-bunganya

terkumpul dalam satu tangkai. Termasuk dalam bunga lengkap dan bunga
18

sempurna karena memiliki bagian-bagian kelengkapan bunga serta memiliki

kelamin ganda sehingga melakukan penyerbukan sendiri.

Bunga pepaya banci (hermafrodit), memiliki type bunga tunggal karena

hanya memiliki satu bunga dalam satu tangkai. Termasuk bunga lengkap dan

bunga sempurna karena memiliki semua bagian kelenhkapan bunga serta

mempunya kelamin ganda.

Bunga kertas, termasuk bunga majemuk karena dalam satu tangkai

terdapat beberapa bunga. Bunga tidak lengkap karena tidak memiliki kelopak

ndan dasar bunga. Termasuk bunga sempurna karena berkelamin ganda, yaitu

dalam satu bunga terdapat benang sari dan putik.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bunga memiliki dua type yaitu bunga majemuk dan bunga tunggal

2. Berdasarkan kelengkapannya, bunga terbagi atas dua macam yaitu bunga

lengkap (flos completes) dan bunga tidak lengkap (flos incompompletes).

3. Berdasarkan jumlah kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, dapat

dibedakan menjadi tiga, yaitu berkelamin jantan, berkelamin betina, dan

berkelamin ganda (hermaprodit).

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah sebagai berikut diharapkan kepada

semua praktikan agar lebih memeperhatikan dan lebih serius agar materi dapat

tersampaikan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 2004, Biologi Pertanian Edisi jilid pertama. Penerbit Erlangga
Jakarta.

Day, P. A Jr and A. Uderwood. 2008. Analisis Biologi Kualitatif Edisi Kelima


Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hartman H.T. and D.E. Kester. 2003. Plant Propagation: Principles and Practice.
4th edition. Prentice-Hall inc. New York.

Koesmadja. 2006. Morfolgi Daun . Erlangga. Jakarta.

Radford A.E. 2006. Fundamentals if Plant Systematics. Harper International


edition. Harper & Row Publisher inc. New York.
Sutopo., 2002 dalam AF Siregar, 2011. Botani Tanaman. Universitas Sumatera
Utara : Aceh, Indonesia.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2008. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta
: Gadjah Mada UNIVERSITY Press

Anda mungkin juga menyukai