Anda di halaman 1dari 22

MORFOLOGI BUNGA DAN PROSES PENYERBUKAN

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

NUR AISYAH

2110514220023

KELOMPOK 1

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................ i

DAFTAR TABEL..................................................................................... ii

PENDAHULUAN..................................................................................... 1

Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan ............................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 3

METODE PENELITIAN.......................................................................... 7

Waktu dan Tempat........................................................................... 7


Alat dan Bahan................................................................................. 7
Alat............................................................................................ 7
Bahan......................................................................................... 7
Prosedur Kerja.................................................................................. 8

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 9

Hasil................................................................................................. 9
Pembahasan...................................................................................... 15

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 17

Kesimpulan...................................................................................... 17
Saran................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 19


DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Hibiscus rosa-sinensis………… 9

2. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Bougainvillea spectabilis...….... 10

3. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Carica papaya L. (jantan)…….. 11

4. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Carica papaya L. (betina)…….. 12

5. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Carica papaya L. (betina)……… 13

6. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Rossa sp……………………...... 14


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan lain


perkataan tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat
menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian
memisahkan diri atau oleh manusia dengan sengaja dipisahkan dari tumbuhan
yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi
individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan (Organum reproductivum,
diaspora, propagulum, disseminulum), yang dibedakan dalam golongan bersifat
vegetatif dan generatif (Tjitrosoepomo, 1992).
Alat perkembangbiakan vegetatif dapat berupa umbi batang, umbi lapis,
geragih, stek batang, stek daun dan stek akar. Sedangkan alat perkembangbiakan
generatif adalah bunga. Dalam sekuntum bunga terdapat organ reproduksi yang
disebut benang sari dan putik. Benang sari merupakan organ kelamin jantan,
sedangkan putik merupakan organ kelamin betina (Rosanti, 2013).
Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda
menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji alat tersebut
merupakan bagian tumuhan yang dikenal dengan bunga. Oleh sebab itu, suatu
tumbuhan berbiji apabila sudah tiba waktunya akan mengeluarkan bunga. Pada
bunga inilah terjadinya peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan yang
akan menghasilkan buah yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang
akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Bunga merupakan suatu bagian tumbuhan
yang amat penting (Tjitrosoepomo, 1992).
Bunga merupakan organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya,
bunga dibagi menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal,
satu tangkai hanya mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu
tangkai mendukung banyak bunga. Bunga dikatakan organ repoduktif karena
memiliki putik dan benang sari sebagai alat berkembang biak (Trubus, 2021).
2

Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu


tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-
organ tumbuhan, fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.
Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan
generasi berikutnya dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran
individu-individu spesies secara luas (Likitan, 2019).
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,
warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan sehingga pada
bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan dan akhirnya dapat
dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Tunas yang mengalami perubahan bentuk
menjadi bunga itu biasanya batangnya merupakan tangkai dan dasar bunga
sedangkan daun dapat berubah bentuk dan warnanya lalu sebagian lagi mengalami
metamorfosis (Tjitrosoepomo, 1992).
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Sedangkan
pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria
klasifikasi yang digunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbukan sendiri dan
penyerbukan silang. Polonasi sendiri hanya merupakan salah satu sistem
perbanyakan tanaman dan hanya sebagai salah satu jalan dimana populasi dapat
dikawinkan (Suryati, 2017).

Tujuan Praktikum

1. Mengetahui dan membedakan bunga sempurna dan tidak sempurna, bunga


lengkap dan bunga tidak lengkap, fungsi bunga dan menggambarkan bagian-
bagian bunga.
2. Mengetahui macam-macam penyerbukan dan proses penyerbukan.
TINJAUAN PUSTAKA

Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu tumbuhan-


tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-organ
tumbuhan, fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan.
Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan
generasi berikutnya dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran
individu-individu spesies secara luas (Lakitan, 2014).
Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan
tumbuhan berbunga tunggal sedangkan tumbuhan berbunga banyak dinamakan
bunga majemuk. bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas tangkai bunga (pedicel),
dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari
(stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai
bunga (peduncle), daun pelindung (bract), daun tangkai (bracteole), tangkai daun
dan bunga (Widya, 2017).
Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang
bermacam-macam. Selain dari itu, jumlah cabang, panjangnya dibandingkan
dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tersebut berpengaruh pula
terhadap urut-urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk
sehingga bunga majemuk dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu, bunga
majemuk tak terbatas, bunga majemuk terbatas, dan bunga majemuk campuran
(Tjitrosoepomo, 2008).
Tangkai bunga (pedicellus) merupakan bagian bunga yang memiliki sifat
batang yang jelas, umumnya berwarna hijau. Dasar bunga (receptaculum)
merupakan ujung tangkai bunga yang melebar (Rosanti, 2013).
Perhiasan bunga (perianthium) yaitu, bagian bunga yang merupakan
penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang
atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam
dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran. Jadi bagian-bagian
hiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran yaitu kelopak (calyx),
yaitu
4

bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar dan tajuk bunga atau
mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran
dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi (Alifa, 2020).
Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga yang terletak di sebelah
dalam kelopak. Umumnya berukuran besar, berwarna-warni, berbau harum,
sehingga menarik perhatian terutama bagi serangga penyerbuk. Sselain menarik
perhatian serangga penyerbuk, juga berfungsi untuk melindungi alat kelamin
bunga sebelum terjadinya penyerbukan (Rifi, 2016).
Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga,
dapat dibedakan menjadi beberapa golongan,yaitu bunga banci atau berkelamin
dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang sari (alat
kelamin jantan) maupun putuk (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali
dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap. Karena biasanya pun jelas
mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota lalu bunga
berkelamin tunggal (unisexualis) jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari
kedua macam alat kelaminnya. Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat
dibedakan beberapa macam, yaitu bunga jantan (flos masculus), jika pada bunga
hanya terdapat benang sari tanpa putik, bunga betina (flos femineus), yaitu bunga
yang tidak mempunyai benang sari, melainkan hanya putik saja dan bunga mandul
atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benang sari maupun
putik (Tjitrosoepomo, 1992).
Benang sari terdiri dari kepala sari (anthera), tangkai sari (filamentum),
dan penghubung antara ruang sari (connectivum). Benang sari dapat duduk pada
bunga dalam tiga cara. Ada yang duduk di dasar bunga, duduk di atas kelopak
bunga dan duduk di atas mahkota bunga (Dicky, 2018).
Putik (pistillum) merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya
yang tersusum atas daun-daun yang telah mengalami metamorphosis. Daun-daun
penyusun putik disebut daun buah. Daun-daun buah sebagai keseluruhan
menyusun putik itu dinamakan gynaecium. Bahwasannya putik pun merupakan
metamorphosis daun sudah amat sukar untuk dibuktikan tetapi pada tumbuhan
5

yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji masih kelihatan jelas (Tjitrosoepomo,
2008).
Klasifikasi bunga kembang sepatu, menurut Firda (2019) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
Menurut Likitan, (2019) klasifikasi bunga bougenville adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Menurut Yuniarti, (2012) klasifikasi bunga pepaya adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Klasifikasi bunga mawar menurut, Nofrianti (2021) adalah :
6

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rossales
Famili : Rossaceae
Genus : Rossa
Spesies : Rossa sp.
METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 11 April 2022 dari pukul
16.20 WITA-18.00 WITA dan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom di
rumah masing-masing.

Alat dan Bahan

Alat

Buku gambar. Buku gambar digunakan sebagai alat untuk


menggambarkan hasil pengamatan.

Alat tulis. Alat tulis digunakan sebagai alat untuk menulis dan
menggambar hasil pengamatan.

Pensil warna. Pensil warna digunakan sebagai alat untuk mewarnai


gambar hasil pengamatan.

Bahan

Bunga Hibiscus rosa-sinensis, digunakan sebagai bahan pengamatan.

Bunga Bougainvillea spectabilis, digunakan sebagai bahan pengamatan.

Bunga Carica Papaya L. (bunga jantan, betina, hermaprodit), digunakan


sebagai bahan pengamatan.

Bunga Rosa sp., digunakan sebagai bahan pengamatan.


8

Prosedur Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengamati bunga kemudian menentukan jenis bunga berdasarkan
kelengkapan, kelamin, warna dan bagian-bagian bunga.
3. Menggambar bagian-bagian bunga tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada


tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian-bagian Bunga Lengkap Bunga Sepatu


(Hibiscus rosa-sinensis)
Gambar

Keterangan
 Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Lengkap
 Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna
 Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Tunggal
 Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Sendiri
(autogamy)
10

Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)


Gambar

Keterangan
 Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Tidak Lengkap
 Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna
 Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Majemuk
 Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Sendiri
(autogamy)
11

Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Pepaya Jantan (Carica papaya L.)
Gambar

Keterangan
 Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Tidak Lengkap
 Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Tidak Sempurna
 Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Majemuk
 Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Silang (allogamy)
12

Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Pepaya betina (Carica papaya L.)
Gambar

Keterangan
 Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Tidak Lengkap
 Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Tidak Sempurna
 Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Majemuk
 Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Silang (allogamy)
13

Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Bunga Pepaya hemaprodit (Carica papaya


L.)
Gambar

Bunga pepaya banci (hemaprodit)


Keterangan
 Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Lengkap
 Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna
 Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Tunggal
 Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Sendiri
(autogamy)
14

Tabel 6. Hasil Pengamatan Bagian-bagian Bunga Lengkap Bunga Mawar (Rossa


sp.)
Gambar

Keterangan
 Berdasarkan kelengkapan bunga termasuk Bunga Lengkap
 Berdasarkan kelamin bunga termasuk Bunga Sempurna
 Berdasarkan tipe bunga termasuk Bunga Tunggal
 Berdasarkan jenis penyerbukan termasuk Penyerbukan Sendiri
(autogamy)
Pembahasan

Bunga adalah organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan


berbunga yang berfungsi sebagai media berkembangbiak, dimana gamet jantan
dan betina akan menyatu untuk menghasilkan biji.
Berdasarkan kelengkapan bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu, bunga
lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang mempunyai
dasar bunga (receptaculum), tangkai bunga (pedicellus), putik (pistil), benang sari
(stamen), mahkota (petal) dan kelopak (sepal). Sedangkan bunga tidak lengkap
adalah bunga yang tidak memiliki salah satu dari enam bagian dasar bunga.
Berdasarkan kelamin bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu, bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang
memiliki dua alat kelamin jantan betina dalam satu bunga atau disebut juga
dengan bunga banci (hemaprodit) sedangkan bunga tidak sempurna adalah bunga
yang hanya memiliki satu alat kelamin saja atau berbeda bunga pada satu
tanaman.
Berdasarkan tipenya bunga terbagi menjadi dua juga yaitu, bunga tunggal
dan bunga majemuk. Bunga tunggal adalah bunga yang pada satu tangkainya
hanya terdapat satu bunga saja sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang
pada satu tangkainya terdapat beberapa bunga.
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari lalu menempel pada
kepala putik sehingga terjadinya proses pembuahan sempurna pada bunga.
Penyerbukan terbagi menjadi dua yaitu penyerbukan alami dan penyerbukan
buatan. Penyerbukan alami adalah penyerbukan yang terjadi karena bantuan angin
(anemogamy) contohnya seperti jagung dan padi, bantuan hewan (zoidiogamy)
contohnya seperti bunga sepatu dan bunga melati dan bantuan air (hidrogamy)
contohnya Hydrilla verticillata. Ada beberapa jenis penyerbukan yaitu
penyerbukan silang (allogamy), penyerbukan sendiri (autogamy), penyerbukan
tetangga (geitonogamy) dan penyerbukan bastar (hybridogamy).
16

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, bunga sepatu (Hibiscus rosa-


sinensis) merupakan bunga lengkap karena bunga tersebut mempunyai dasar
bunga, tangkai bunga, putik, benang sari, mahkota dan kelopak. Bunga tersebut
termasuk bunga sempurna karena memiliki putik dan benang sari dalam satu
bunganya. Pada satu tangkai bunga tersebut hanya terdapat satu bunga saja
sehingga termasuk bunga tunggal.
Bunga bougenvil (Bougainvillea spectabilis) merupakan bunga tidak
lengkap karena bunga tersebut hanya memiliki tangkai bunga, putik, benang sari,
mahkota dan kelopak. Bunga tersebut termasuk bunga sempurna karena memiliki
putik dan benang sari dalam satu bunganya. Pada satu tangkai bunga tersebut
terdapat beberapa bunga sehingga termasuk bunga majemuk.
Bunga papaya (Carica papaya L) merupakan bunga tidak lengkap karena
hanya memiliki dasar bunga, tangkai bunga, benang sari atau putik, mahkota dan
kelopak. Pada bunga papaya jantan termasuk bunga tidak sempurna karena hanya
memiliki satu alat kelamin yaitu benang sari dan bunga tersebut termasuk bunga
majemuk karena pada tangkai bunganya terdapat beberapa bunga sedangkan
bunga papaya betina termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki satu
alat kelamin yaitu putik dan bunga tersebut termasuk bunga tunggal karena pada
tangkai bunganya hanya terdapat satu bunga saja.
Bunga mawar (Rossa sp.) merupakan bunga lengkap karena bunga
tersebut mempunyai dasar bunga, tangkai bunga, putik, benang sari, mahkota dan
kelopak. Bunga tersebut termasuk bunga sempurna karena memiliki putik dan
benang sari dalam satu bunganya. Pada satu tangkai bunga tersebut hanya terdapat
satu bunga saja sehingga termasuk bunga tunggal.
17

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini sebagai berikut:

1. Bunga adalah organ reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan


berbunga.
2. Berdasarkan kelengkapan bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu bunga
lengkap dan bunga tidak lengkap. Contoh bunga lengkap yaitu, bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan bunga mawar (Rossa sp.). Contoh
bunga tidak lengkap yaitu, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) dan
bunga pepaya (Carica papaya L.).
3. Berdasarkan kelamin bunga, bunga terbagi menjadi dua yaitu, bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. Contoh bunga sempurna yaitu,
bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga kertas (Bougainvillea
spectabilis) dan bunga mawar (Rossa sp.). Contoh bunga tidak sempurna
yaitu, bunga pepaya (Carica papaya L.).
4. Berdasarkan tipenya bunga terbagi menjadi dua juga yaitu, bunga tunggal
dan bunga majemuk. Contoh bunga tunggal yaitu, bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) dan bunga mawar (Rossa sp.). Contoh bunga majemuk
yaitu, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) dan bunga pepaya (Carica
papaya L.).
5. Ada beberapa jenis penyerbukan yaitu penyerbukan silang (allogamy),
penyerbukan sendiri (autogamy), penyerbukan tetangga (geitonogamy)
dan penyerbukan bastar (hybridogamy).

Saran

Saran untuk praktikum ini sebagai berikut:


18

1. Sebaiknya alat dan bahan praktikum telah dipersiapkan sebelum dimulai.


2. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengerjakan soal.
19

DAFTAR PUSTAKA

Alifa, S. (2020). Pemungutan Minyak Atsiri Mawar dengan Metode Maaserassy.


Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 57-62.
Dicky, K., M. (2018). Pengaruh Urine Sapi pada Perumbuhan Mawar. Majalah
Ilmiah Pertanian, 2(3) 1-3.
Firda, E. (2019). Formulasi Gel Ekstrak Bunga Pepaya Jantan (Carica Papaya L)
Dengan Variasi Konsentrasi Hpmc Dan Karbopol. E-Journal Borobudur
Pharmacy, 4 (1), 43-50.
Lakitan. 2014. Hortikultura : Teori, Budaya, dan Pasca Panen. Jakarta. Raja
Grafindo Persada.

Likitan. 2019. Keistimewaan Bougainvillea. Jakarta. PT. Rineka Cipta

Louk, A., Sutaji, H., & Suparta, G. (2018). Karakter Sitologi dan Morfologi
Bunga Pepaya. Jurnal Biologi FMIPA UNAND, 2 (2), 101-104.
Nofrianti, S. 2018. Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa
hybrid) Selama Penyimpanan untuk Memperpanjang Masa Pajangan.
Insitut Pertanian Bogor Repository, 48-67.

Rifi, Arkan. (2016). Struktur, Fungsi Organel dan Komunikasi Antar Sel. Jurnal
Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah Medan, 2 (1), 1-9.
Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta. Erlangga
Suryati, D. 2014. Pemuliaan Tanaman. Bengkulu. Universitas Bengkulu.
Tjitrosoepomo, G. 1992. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Tjitrosoepomo, G. 2008. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Trubus. 2021. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta.Gadjah Madha University Press.

Widya. 2017. Pesona Bunga Sepatu. Malang. UB Press.


Yuniarti, T. 2012. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Jakarta. Medpress.
Rifi, M., dkk. (2016). Pengaruh Suhu dan Kelembapan terhadap pertumbuhan
tanaman Hibiscus rosa-sinensis. Jurnal Pertanian Tropik, 13 (2), 24-30.
Rohmawati, S., As’ari, H., Pramono, YB. (2022). Identifikasi Bunga Papaya
Carica L. E-journal unibabwi, 343-346.
.

Anda mungkin juga menyukai