Anda di halaman 1dari 19

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL

TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

ULFIA MAWADDAH
2010517220010

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................. iii

PENDAHULUAN .................................................................................. 1

Latar Belakang .............................................................................. 1


Tujuan............................................................................................ 2

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3

BAHAN DAN METODE....................................................................... 7

Alat dan Bahan............................................................................... 7


Waktu dan Tempat ........................................................................ 7
Prosedur Kerja .............................................................................. 8

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 10

Hasil .............................................................................................. 11
Pembahasan ................................................................................ 13

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 15

Kesimpulan.................................................................................... 15
Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Bagian-Bagian Mikroskop.................................

2. Hasil Pengamatan Sel Tumbuhan....................................................

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Panca indera manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam


mengamati  benda atau objek berukuran mikro. Oleh karena itu kita membutuhkan
alat bantu untuk membantu kita mengamatinya. Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk
menyelesaikan permasalahan dalam pengamatan benda mikro tersebut. Salah satu
penemuan itu adalah Mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat yang
penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan Mikroskop kita dapat
mengamati dengan jelas benda – benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang (kurang dari 0.1mm). Misalnya bagian – bagian dari
sebuah sel, keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita
mengamati dan membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.(Purnomo.
2009)
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein= melihat
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar agar terlihat dengan jelas struktur penyusun objek tersebut. Orang
yang pertama kali menggunakan mikroskop adalah Antony Van Luenhouk dalam
bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. kemudian pada tahun 1600 Hanz dan
Z Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop
ganda. Kita sekarang tidak lagi harus menemukan mikroskop, tetapi kita hanya
perlu mengetahui bagaimana untuk menggunakannya dan merawatnya.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop. Bagian optik,
yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik,
yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar
halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Tujuan mikroskop
cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari  benda yang dimikroskop
lebih besar.
Dalam kehidupan di alam semesta ini, setiap makhluk hidup pasti tersusun
atas ribuan bahkan jutaan sel. Mulai dari organisme tingkat rendah hingga tingkat

1
tinggi, semuanya tersusun dari sel. Sel penyusun organisme tingkat rendah
termasuk jenis uniseluler. Sedangkan organisme tingkat tinggi, diantaranya
tumbuhan dan hewan termasuk manusia bersifat multiseluler dimana tubuhnya
merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi. Oleh karena itu ketika
sel tersusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan
organ, sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organism tersebut
(Campbell et al , 2008).
Beberapa hal yang diamati oleh para peneliti dari semenjak ditemukannya
mikroskop ini adalah struktur dari sel yang merupakan unit dasar pembentuk
kehidupan seluruh makhluk hidup. Setiap sel didalamnya terdiri atas organel,
yaitu kompartemen khusus yang berada didalam sel yang bertanggung jawab
untuk memfasilitasi fungsi metabolik yang spesifik (Campbell et al., 2010)
Tanaman adalah salah satu makhluk hidup yang terdiri dari organ, jaringan,
dan sel. Namun struktur sel, jaringan dasar, dan plastida yang ada pada tumbuhan
berbeda-beda, tergantung pada genusnya.

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mengenali bagian-bagian mikroskop,memahami fungsi dan dapat

menggunakannya.

2. Mengamati dan mengenali bentuk sel dan bagian yang hidup pada tumbuhan.

2
TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia


berjalan seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel
menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1600. Mikroskop masih
menjadi bagianyang tidak terpisahkan dari penelitian sel.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita
dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Ada dua
bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: bagian optik, yang
terdiri dari kondensor, lensa objektif dan lensa okuler. Bagian nonoptik, yang
terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan
kasar, penjepit kaca objek dan sumber cahaya.
Dua parameter penting dalam mikroskop (teknik-teknik dalam penggunaan
mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau daya
urai. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran
sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra jarak minimum yang dapat
memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya,
benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang dilangit mungkin
diresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop (campbell,2010,hal:103).
Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop
stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis
transparan.Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu.
Sedangkan mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.Cara pencahayaan terhadap
benda objek pada mikroskop yang mempergunakan dua lensa objektif (stereo)
berbeda dengan cara pencahayaan pada mikroskop-mikroskop yang
mempergunakan satu lensa objektif. Pada mikroskop yang mempergunakan satu
lensa objektif pencahayaan terhadap objek dilakukan dengan cara trasmisi
(Sutarno,2011).

3
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai berikut :
1. Objektif 4X dengan okuler 10X, perbesaran 40X.
2. Objektif 10X dengan okuler 10X, perbesaran 40X.
3. Objektif 40X dengan okuler 10X, perbesaran 400X.
4. Objektif 100X dengan okuler 10X, perbesaran 1000X (Sutarno,2011)
Pada perkembangannya mikroskop mampu memberi kontribusi penting
dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Salah
satu penggunaan mikroskop yang paling sering adalah untuk pengamatan sel
organisme. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang
dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel tumbuhan adalah
penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan
sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi vakuola
yang besar, dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, plasmodesmata,
plastida terutama kloroplas yang mengandung klorofil dan tidak berflagella. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, epidermis adalah lapisan jaringan luar, biasanya setebal
satu lapis sel saja, yang menutupi permukaan organ, seperti daun, batang, akar,
dan bunga. Epidermis biasanya tipis, tidak memiliki klorofil dan pada permukaan
yang menghadap ke luar terlapisi oleh kutin yang menghasilkan kutikula atau
lapisan malam.
Sel dalam bahasa latin artinya rongga kecil, atau terkenal dengan nama
cellula,yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk
hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, dengan mengamati
gabus dengan mikroskop. Semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel, bias
terdiri dari satu sel ( uniseluler) atau pun banyak sel (multiseluler) (Napsoh,2008)
Hooke mengambil sebagian dari jamur yang ada dibotol yang kemudian
ditelitinya, kemudian dia melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang

4
kemudian diberi nama sel. Dalam tubuh kita terdapat hamper 200 jenis sel. Pada
umumnya sel memiliki struktur tubuh yang sama tetap bentuknya bias berbeda-
beda. Perbedaan bentuk sel terkait dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan
tempat dimana mereka berada sel merupakan unit terkecil dan fungsional dalam
makhluk hidup (Gul,2002) .
Salah satu perbedaan yang khas yang dimiliki sel tumbuhan dibandingkan
sel hewan adalah dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan
selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi dan member bentuk pada
sel. Apabila dalam ruang atau lumen terdapat protoplasma, sel itu dikatakan hidup
karena protoplasma yang terdapat plasma sel,inti sel,butir-butir plastid dan
mitokondria. Sel gabus tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karena sudah
tidak memiliki inti sel dan ruang antar sel, sehingga ruang sel tampak kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antar satu dengan lainnya (Suyitno
dan Sukarmin,2009).
Bentuk yang memiliki membran ganda ini mengandung DNA sel
1. Prokariota terpusat dibagian sitoplasma yang disebut nukleoid.
2. Sitoplasma merupakan campuran semua fluida dan air,gula ion, dan
protein yang berada di antara membran plasma dan daerah DNA
(Gul,2002).
Bagian-bagian Mikroskop
1. Bagian Mekanis
1.1 Kaki dasar / basis: dapat berbentuak tapal kuda, persegi atau bentuk yang
lain.
1.2 Pilar, lengan dan engsel penggerak berfungsi untuk mengatur kedudukan
mikroskop sesuai keinginan.
1.3 Meka benda: tempat untuk meletakkan benda / objek yang akan diamati.
Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berpungsi untuk
meloloskan cahaya dari cermin pemantul. Di bawah meja terdapa sub
punggung yang melekat pada kondensor yang berfungsi memfokuskan
cahaya ke objek yang diamati. Di bawah kondensor terdapat diafragma
untuk mengatur banyak dan sedikitnya cahaya yang diperlukan.

5
1.4 Sekrup penggerak sediaan/objek yang berfungsi untuk menggerakkan
objek ke muka dan ke belakang (sekrup atas) menggerakkan sediaan ke
kiri dan ke kanan (sekrup bawah).
1.5 Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan jumlahnya 2 buah
atau menjadi satu yang mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai pengatur atau
penggerak kasar (makrometer) dan halus (mikrometer).
2. Bagian Optik
2.1 Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke
objek yang diamati.
2.2 Lensa kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke objek yang
sedang diamati.
2.3 Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan
saat sedang mengamati objek.
2.4 Lensa objektif yang letaknya dekat dengan sediaan biasanya terdapat 2
atau 3 lensa yang dipasang sekaligus pada mikroskop dengan 3 lensa
objektif yaitu 4X, 10X dan 40X.
2.5 Lensa okuler terletak pada bagian atas tabung berdekatan dengan mata
apabila seseorang mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler
biasanya mempunyai perbesaran 5X, 10X, 12,5X dan 15X.

6
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Adapun alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop cahaya monokuler.
2. Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, dan preparat.
3. Silet/Cutter.
4. Kain Planel.
5. Buku gambar dan alat tulis/pensil warna.
6. Lembar laporan semestara.

Bahan

Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Air jika diperlukan
2. Preparat penampang melintang gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima)
3. Preparat penampang melintang tangkai daun sawi (Brassica juncea L.)
4. Preparat penampang melintang batang bayam (Amaranthus spp.)
5. Preparat penampang melintang rimpang kayu kunyit (Curcuma domestica L.)
6. Preparat penampang membujur daun Hydrilla verticillata L.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2020. Di


Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Univertsitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.

7
Prosedur Kerja

Memelihara Mikroskop

1. Mikroskop harus selalu dibawa dan diangkat dalam posisi tegak.


2. Aturlah kedudukan tabung sedimikian rupa sehingga jumlah lensa objektif
lemah bejarak ± 1 cm dari atas meja benda.
3. Aturlah penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu
tidak banyak menempel.
4. Setiap akan menggunakan mikroskop,bersihkan lensa atau bagian lainnya
dengan kain lap bersih dari bahan halus (flannel)

Mencari Bidang Penglihatan

1. Naikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar) hingga lensa


objektif tidak membentur meja/ panggung bila revolver diputar-putar.
2. Tempatkan lensa objektif pembesaran-pembesaran lemah (4X atau 10X)
dengan menggunakan revolver sampai berbunyi klik (posisi satu poros
dengan lensa okuler).
3. Bukalah diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke
belakang.
4. Aturlah bentuk cermin ke arah cahaya,hingga terlihat lingkaran yang sangat
terang di dalam lensa okuler, mikroskop siap digunakan.

Mencari Bagian Sediaan

1. Naikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer hingga jarak antara


lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.
2. Letakkan sediaan ditengah-tengah lubang meja benda.
3. Putarlah micrometer ke belakang sampai penuh (perlahan dan hati-hati).
4. Bidiklah penglihatan mata ke lensa okuler.

8
5. Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat,putar revolver dan lensa objektif
yang sesuai.

Pengukuran Mikroskopis/Mikrometer

Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat


dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut micrometer objektif dan
micrometer okuler .

Menggambar Hasil

Hasil pengamatan terhadap mikroskop dapat digunakan dalam bentuk


gambar,yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual) diserati
dengan judul dan keterangan.

Pengamatan Sel Tumbuhan

1. Mengamati bentuksel,bagian-bagian sel yang hidup dan gambarkan hasil


pengamatan yang dilakukan dibawah mikroskop.
2. Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas,buatlah pembahasan hasil
pengamatan dan kesimpulan.

9
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Bagian-bagian Mikroskop


Gambar Keteranga
Mikroskop Cahaya (Monokuler) A. Lensa Okuler
B. Tabung Mikroskop
C. Revolver
D. Lensa Objektif Perbesaran
lemah
E. Lensa Objektif Perbesaran
Kuat
F. Meja Mikroskop
G. Klip
H. Kaki Mikroskop
I. Cermin
J. Diafragma
K. Lengan mikroskop atau
pegangan
L. Pemutar Halus
M. Pemutar Kasar

10
12

Tabel 2. Hasil Pengamatan Sel Tumbuhan


Gambar Keteranga
Gabus batang ubi kayu (Manihot 1. Dinding Sel
utilisima) 2. Inti Sel

Gambar Keterangan
Tangkai daun sawi (Brassica juncea L.)1. Dinding Sel
2. Inti Sel

11
13

Tabel 2. Lanjutan
Gambar Keterangan
Batang bayam (Amaranthus1. Dinding Sel
2. Inti Sel
spp)

Gambar Keterangan
Rimpang kunyit (Curcuma1. Dinding Sel
2. Inti Sel
domestica)

12
Tabel 2. Lanjutan
Gambar Keteranga
Hydrilla verticillata 1. Dinding Sel
2. Inti Sel

Pembahasan

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat


mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).Mikroskop
mempunyai dua penyusun utama yaitu bagian optik dan non optik. Bagian optik
terdiri dari,cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke
objek yang di amati, lensa kondesor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke
objek yang di amati, diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang
diperlukan saat sedang mengamati objek, lensa objektif yang letaknya dekat
dengan sediaan biasanya terdapat 2 atau 3 lensa yang di pasang sekaligus pada
mikroskop dengan 3 lensa objektifnya yaitu 4X,10X, dan 40X, lensa okuler
terletak pada bagian atas tabung. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran
5X,10X,12,5X, dan 5X. Bagian non optik terdiri dari,kaki dasar/basis dapat
berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lainnya,pilar,lengan dan engsel
penggerak berfungsi untuk mengatur kedudukan mikroskop sesuai keinginan,meja
benda,tempat untuk meletakkan benda/objek yang akan diamati. Berfungsi untuk
meloloskan cahaya dari cermin pemantul,sekrup penggerak sediaan/objek yang

13
berfungsi untuk menggerakkan objek ke muka dan kebelakang (sekrup atas)
menggerakkan sediaan kekiri dan ke kanan (sekrup bawah),sekrup pengatur jarak
antara teropong dengan sediaan jumlahnya dua buah atau menjadi satu yang
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengatur atau penggerak kasar (makrometer)
dan halus (micrometer). Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel tumbuhan adalah
penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan
sel organism eukariotik lainnya.
Kunyit (Curcuma domestica L.) merupakan sel hidup karena memiliki inti
sel atau nukleus. Sel kunyit ini berwarna kuning cerah dan berbintik-bintik agak
gelap. Bayam (Amaranthus spp.) merupakan sel hidup. Sel bayam ini berwarna
hijau dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Sawi (Brassica juncea L.)
merupakan sel hidup yang memiliki dinding sel dan inti sel. Sel sawi ini berwarna
putih kehijauan dan berbentuk bulat-bulat dan sedikit tidak beraturan.
Ganggang (Hydrilla verticillata L.) merupakan sel hidup. Sel ganggang ini
berwarna kuning cerah agak kehijauan dan memiliki bentuk lurus yang rapi. Ubi
kayu (Manihot utilisima) merupakan sel yang mati atau sel gabus karena tidak
adanya inti sel dan aktivitas yang terjadi. Sel ubi kayu ini berwarna putih keabu-
abuan dan memiliki bentuk seperti onde-onde.

14
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati
objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).
2. Pembesaran suatu mikroskop merupakan hasil kali antara perbesaran gabungan
dari lensa obyektif dan lensa okuler.
3. Dengan mempelajari pengenalan mikroskop, akan memudahkan praktikan dalam
melakukan peneltian yang melibatkan penggunan mikroskop.
4. Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
unit penyusun makhluk hidup. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu
tumbuhan itu sendiri.
5.  Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki bagian-bagian sel yang sama. Selain itu sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan-perbedaan, di antaranya adalah pada
sel hewan terdapat sentriol, sedangkan pada sel tumbuhan tidak terdapat organel
tersebut. Tetapi, sel tumbuhan memiliki vakuola, kloroplas, dan dinding sel yang
tidak dimiliki sel hewan.

Saran

1. Saran untuk praktikum ini yaitu agar tetap menjaga kebersihan laboratorium dan
menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.
2. Sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi
kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih
dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.

15
DAFTAR PUSTAKA

Campbell.  Biologi edisi kedelapan jilid I. Erlangga,2010. Jakarta.

Gul,Sema.2002. DNA dan Sel.Yudhistira.Jakarta.

Napsoh, Rahmawati. 2008. Budidaya Tanaman Obat Obatan. Fakultas Pertanian.


Universitas Sumatra Utara.

Purnomo,Yenny. 2009. Biologi. Salemba Teknika. Jakarta.

Sutarno,Nono.2011.Biologi Umum Lanjutan I.Universitas Terbuka. Jakarta

Suyitno & Sukarmin. 2009. Biology 2 For Junior High School Year VII.
Yudhistira. Bogor.

16

Anda mungkin juga menyukai