TUMBUHAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)
ULFIA MAWADDAH
2010517220010
Halaman
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
Hasil .............................................................................................. 11
Pembahasan ................................................................................ 13
Kesimpulan.................................................................................... 15
Saran.............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
tinggi, semuanya tersusun dari sel. Sel penyusun organisme tingkat rendah
termasuk jenis uniseluler. Sedangkan organisme tingkat tinggi, diantaranya
tumbuhan dan hewan termasuk manusia bersifat multiseluler dimana tubuhnya
merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi. Oleh karena itu ketika
sel tersusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan
organ, sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organism tersebut
(Campbell et al , 2008).
Beberapa hal yang diamati oleh para peneliti dari semenjak ditemukannya
mikroskop ini adalah struktur dari sel yang merupakan unit dasar pembentuk
kehidupan seluruh makhluk hidup. Setiap sel didalamnya terdiri atas organel,
yaitu kompartemen khusus yang berada didalam sel yang bertanggung jawab
untuk memfasilitasi fungsi metabolik yang spesifik (Campbell et al., 2010)
Tanaman adalah salah satu makhluk hidup yang terdiri dari organ, jaringan,
dan sel. Namun struktur sel, jaringan dasar, dan plastida yang ada pada tumbuhan
berbeda-beda, tergantung pada genusnya.
Tujuan
menggunakannya.
2. Mengamati dan mengenali bentuk sel dan bagian yang hidup pada tumbuhan.
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan perbesaran objektif sebagai berikut :
1. Objektif 4X dengan okuler 10X, perbesaran 40X.
2. Objektif 10X dengan okuler 10X, perbesaran 40X.
3. Objektif 40X dengan okuler 10X, perbesaran 400X.
4. Objektif 100X dengan okuler 10X, perbesaran 1000X (Sutarno,2011)
Pada perkembangannya mikroskop mampu memberi kontribusi penting
dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Salah
satu penggunaan mikroskop yang paling sering adalah untuk pengamatan sel
organisme. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang
dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel tumbuhan adalah
penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan
sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi vakuola
yang besar, dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, plasmodesmata,
plastida terutama kloroplas yang mengandung klorofil dan tidak berflagella. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, epidermis adalah lapisan jaringan luar, biasanya setebal
satu lapis sel saja, yang menutupi permukaan organ, seperti daun, batang, akar,
dan bunga. Epidermis biasanya tipis, tidak memiliki klorofil dan pada permukaan
yang menghadap ke luar terlapisi oleh kutin yang menghasilkan kutikula atau
lapisan malam.
Sel dalam bahasa latin artinya rongga kecil, atau terkenal dengan nama
cellula,yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk
hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, dengan mengamati
gabus dengan mikroskop. Semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel, bias
terdiri dari satu sel ( uniseluler) atau pun banyak sel (multiseluler) (Napsoh,2008)
Hooke mengambil sebagian dari jamur yang ada dibotol yang kemudian
ditelitinya, kemudian dia melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang
4
kemudian diberi nama sel. Dalam tubuh kita terdapat hamper 200 jenis sel. Pada
umumnya sel memiliki struktur tubuh yang sama tetap bentuknya bias berbeda-
beda. Perbedaan bentuk sel terkait dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan
tempat dimana mereka berada sel merupakan unit terkecil dan fungsional dalam
makhluk hidup (Gul,2002) .
Salah satu perbedaan yang khas yang dimiliki sel tumbuhan dibandingkan
sel hewan adalah dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan
selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi dan member bentuk pada
sel. Apabila dalam ruang atau lumen terdapat protoplasma, sel itu dikatakan hidup
karena protoplasma yang terdapat plasma sel,inti sel,butir-butir plastid dan
mitokondria. Sel gabus tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karena sudah
tidak memiliki inti sel dan ruang antar sel, sehingga ruang sel tampak kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal, tersusun rapat antar satu dengan lainnya (Suyitno
dan Sukarmin,2009).
Bentuk yang memiliki membran ganda ini mengandung DNA sel
1. Prokariota terpusat dibagian sitoplasma yang disebut nukleoid.
2. Sitoplasma merupakan campuran semua fluida dan air,gula ion, dan
protein yang berada di antara membran plasma dan daerah DNA
(Gul,2002).
Bagian-bagian Mikroskop
1. Bagian Mekanis
1.1 Kaki dasar / basis: dapat berbentuak tapal kuda, persegi atau bentuk yang
lain.
1.2 Pilar, lengan dan engsel penggerak berfungsi untuk mengatur kedudukan
mikroskop sesuai keinginan.
1.3 Meka benda: tempat untuk meletakkan benda / objek yang akan diamati.
Pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berpungsi untuk
meloloskan cahaya dari cermin pemantul. Di bawah meja terdapa sub
punggung yang melekat pada kondensor yang berfungsi memfokuskan
cahaya ke objek yang diamati. Di bawah kondensor terdapat diafragma
untuk mengatur banyak dan sedikitnya cahaya yang diperlukan.
5
1.4 Sekrup penggerak sediaan/objek yang berfungsi untuk menggerakkan
objek ke muka dan ke belakang (sekrup atas) menggerakkan sediaan ke
kiri dan ke kanan (sekrup bawah).
1.5 Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan jumlahnya 2 buah
atau menjadi satu yang mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai pengatur atau
penggerak kasar (makrometer) dan halus (mikrometer).
2. Bagian Optik
2.1 Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke
objek yang diamati.
2.2 Lensa kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke objek yang
sedang diamati.
2.3 Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan
saat sedang mengamati objek.
2.4 Lensa objektif yang letaknya dekat dengan sediaan biasanya terdapat 2
atau 3 lensa yang dipasang sekaligus pada mikroskop dengan 3 lensa
objektif yaitu 4X, 10X dan 40X.
2.5 Lensa okuler terletak pada bagian atas tabung berdekatan dengan mata
apabila seseorang mengamati objek dengan mikroskop. Lensa okuler
biasanya mempunyai perbesaran 5X, 10X, 12,5X dan 15X.
6
BAHAN DAN METODE
Alat
Adapun alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop cahaya monokuler.
2. Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, dan preparat.
3. Silet/Cutter.
4. Kain Planel.
5. Buku gambar dan alat tulis/pensil warna.
6. Lembar laporan semestara.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Air jika diperlukan
2. Preparat penampang melintang gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima)
3. Preparat penampang melintang tangkai daun sawi (Brassica juncea L.)
4. Preparat penampang melintang batang bayam (Amaranthus spp.)
5. Preparat penampang melintang rimpang kayu kunyit (Curcuma domestica L.)
6. Preparat penampang membujur daun Hydrilla verticillata L.
7
Prosedur Kerja
Memelihara Mikroskop
8
5. Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat,putar revolver dan lensa objektif
yang sesuai.
Pengukuran Mikroskopis/Mikrometer
Menggambar Hasil
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
10
12
Gambar Keterangan
Tangkai daun sawi (Brassica juncea L.)1. Dinding Sel
2. Inti Sel
11
13
Tabel 2. Lanjutan
Gambar Keterangan
Batang bayam (Amaranthus1. Dinding Sel
2. Inti Sel
spp)
Gambar Keterangan
Rimpang kunyit (Curcuma1. Dinding Sel
2. Inti Sel
domestica)
12
Tabel 2. Lanjutan
Gambar Keteranga
Hydrilla verticillata 1. Dinding Sel
2. Inti Sel
Pembahasan
13
berfungsi untuk menggerakkan objek ke muka dan kebelakang (sekrup atas)
menggerakkan sediaan kekiri dan ke kanan (sekrup bawah),sekrup pengatur jarak
antara teropong dengan sediaan jumlahnya dua buah atau menjadi satu yang
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengatur atau penggerak kasar (makrometer)
dan halus (micrometer). Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Sel tumbuhan adalah
penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan
sel organism eukariotik lainnya.
Kunyit (Curcuma domestica L.) merupakan sel hidup karena memiliki inti
sel atau nukleus. Sel kunyit ini berwarna kuning cerah dan berbintik-bintik agak
gelap. Bayam (Amaranthus spp.) merupakan sel hidup. Sel bayam ini berwarna
hijau dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Sawi (Brassica juncea L.)
merupakan sel hidup yang memiliki dinding sel dan inti sel. Sel sawi ini berwarna
putih kehijauan dan berbentuk bulat-bulat dan sedikit tidak beraturan.
Ganggang (Hydrilla verticillata L.) merupakan sel hidup. Sel ganggang ini
berwarna kuning cerah agak kehijauan dan memiliki bentuk lurus yang rapi. Ubi
kayu (Manihot utilisima) merupakan sel yang mati atau sel gabus karena tidak
adanya inti sel dan aktivitas yang terjadi. Sel ubi kayu ini berwarna putih keabu-
abuan dan memiliki bentuk seperti onde-onde.
14
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
1. Saran untuk praktikum ini yaitu agar tetap menjaga kebersihan laboratorium dan
menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.
2. Sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi
kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih
dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
15
DAFTAR PUSTAKA
Suyitno & Sukarmin. 2009. Biology 2 For Junior High School Year VII.
Yudhistira. Bogor.
16