Halaman
DAFTAR ISI......................................................................................... i
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Hasil ........................................................................................... 9
Pembahasan ................................................................................ 17
Kesimpulan ................................................................................ 20
Saran .......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Amaranthus sp.................................................................................. 14
Cyperus Rothundus.......................................................................... 15
Bransisca juncea.............................................................................. 16
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bagian Tumbuhan yang pokok hanyalah tiga saja, yaitu : akar, batang dan daun, sedang
bagian – bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu diantara ketiga bagian
pokok tersebut (Gembong, 2009). Seperti bunga yang merupakan perkembangan dari batang dan
daun.
Batang mempunyai nama ilmiah caulis. Menurut Rosanti (2011), batang merupakan
struktur yang penting bagi tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa batang berfungsi memeperkokoh
berdirinya tumbuhan dan sebagai jalur transportasi aiar dan zat hara dari akar ke daun. Batang
pada umumnya tumbuh selalu ke atas dan menjauhi gravitasi. Istilah ini dikenal sebagai fototropi
positif dan geotrofi negatif. Selain itu, batang biasanya berwarna coklat. Batang memilik bentuk
Menurut Rosanti pula, pada batang terdapat buku – buku yang di kenal dengan nama
ilmiah nodus. Pada buku inilah daun melekat. Jarak antara dua buku dinamakan ruas
(internodus). Pada tumbuhan monokotil, biasanya buku – buku batang terlihat jelas, seperti pada
batang tebu, jagung, dan rumput-rumputan. Sedangkan pada tumbuhan dikotil, buku – buku
batang kadang – kadang tak terlihat, tetapi hanya berupa tonjolan- tonjolan, tempat tangkai daun
melekat, sehingga bila tangkai daun terlepas, maka akan meninggalkan bekas pada batang.
Batang merupakan organ tumbuhan yang dapat disamakan dengan kedudukan rangka pada
manusia dan hewan. Selain itu, batang mendukung bagian – bagian tumbuhan diatas tumbuhan.
Melalui percabangannya, batang dapat memperlas asimilasi. Pada beberapa tumbuhan , batang
2
berfungsi sebagai tempat penimbunan zat – zat cadangan makanan. Pada tumbuhan berumur
pendek, umumnya btang berwarna hijau. Misalnya rumput. Batang berwrarna hijau juga karena
Batang selalu bertambah panjang ujungnya. Pertumbuahn batang ditandai dengan adanya
percabangan. Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks. Dalam mengamati batang
suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi fokus pengamatan, misalnya bentuk,
Menurut Estiti (2008), akar merupakan bagian pokok nomor tiga setlah batang dan daun
bagi tumbuhan yang tumbbuhnya merupakan kornus. Bagi tumuhan akar berfungsi unruk
memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat – zat makanan yang terlarut
dalam air tadi dalam tanah, untuk di salurkan ke tempat-tempat tubuh tumbuhan yan
Tjitrosoepomo (2011) membadakan jenis akar menjadi dua, yaitu akar tunggang dan akar
serabut. Tubuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang adalah tumbuhan dikotil. Sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki sistem perkaran serabut. Bagian dari dua sitem perakaran ini
hampir sama, yang membedakan hanyalah pada akar tunggang memiliki akar primer, sedangkan
akar serabut tidak. Modifikasi dari akar ada akar tunggang bercabang, akar tunggang tidak
bercabang yang meliputi berbentuk seperti tombak (fusi formis), seperti gasing (nafiformis), dan
benang (filiformis). Akar juga bermodifikasi berdasarkan penyesuaian cara hidup seperti akar
gantung, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut dan
akar banir.
Menurut Sumardin (2010), rambut akar berembang dari sel epidermis khusus dan sel
tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel epidermis pada umumnya yang dinamakan
3
trikoblas. Rambut akar merupakan sel epidermis yang memanjang keluar tegak lurus permukaan
akr dan membentuk tabung. Selnya biasa terdapat dekat di belakang apeks akar sepanjang satu
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui berbagai sifat, bentuk
dan struktur dari batang pada masing – masing tanaman. Seta mengetahui berbagai sifat, tugas,
bentuk, dan bagian – bagian dari akar pada masing – masing tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Wardani (2019), batang adalah tubuh tanaman yang menghasilkan daun dan
struktur reproduktif. Daerah yang menubuhkan daun tersebut disebut nodus (buku). Sedangkan
daerah antara dua nodus tersebut disebut internodium (ruas). Berdasarkan penampakan batang,
tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis), seperti lobak
dan sawi, dan tumbuhan yang jelas berbatang yang terdiri atas batang basah, batang berkayu,
Menurut Tim Pengasuh Morfologi Tumbuhan dari Universitas Andalas (2015), kondisi
alami batang, tinggi yang bisa dicapai, masa dan bentuk alami batang dikenal dengan nama habit
tumbuhan. Pada umumnya, terdapat empat habit tanaman yaitu herba, dengan ciri batang yang
mengandung air; semak dengan ciri batang berkayu, tumbuhan berukuran sedang, percabangan
dekat dengan tanah; pohon dengan ciri batang berkayu, tumbuhan berukuran besar, percabangan
jauh dengan tanah; dan climber / memanjat dengan ciri mempunyai batang kecil dan panjang
Menurut Aryanti (2015), batang (stem) adalah organ yang terdiri atas sistem nodus (node)
yang berselang-seling, titik temat daun melekat, dan internodus, segmen – segemen batang di
antara nodus – nodus. Pada sudut teratas (aksil) yang terbentuk oleh setiap daun dan batang
terdapat kuncup aksilaris (axillary bud). Struktur yang dapat membentuk tunas lateral, biasa
disebut cabang. Sebagian besar kuncup aksilaris suatu tunas muda bersifat dorman (tidak
tumbuh). Dengan demikian, pemanjangan tunas muda biasanya terkonsentrasi di dekat ujung
tunas, yang terdiri dari kuncup apikal, atau kuncup terminal, dengan dedaunan yang berkembang
Menurut Nugroho (2006), bagian dari aksis tumbuhan yang menopang daun dan organ
reproduktif, dan biasanya terletak di atas permukaan tanah serta berdiri tegak disebut batang.
Secara umum batang dan akar mempunyai struktur relatif sama, mereka sama – sama memiliki
stele dengan xylem dan floem, perisikel, endodermis, korteks, dan epidermis. Yang membedakan
ialah dalam hal struktur jaringan pengangkutnya. Pada akar, xylem dan floem primer terletak
dalam radius yang berbeda dan terpisah satu lainnya. Sedangkan pada batang, xylem dan floem
terletak berdampingan tau bersebelahan satu sama lain. Dan dalam pertumbuhan sekundernya,
Menurut Aryanti (2015), akar (root) adalah organ multiseluler yang menambahkan
tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan
karbohidrat. Sebagian besar Eudikotil dan Gymnospermae memiliki sistem akar tunggang, yang
berekembang dari akar embrionik. Akar tunggang memunculkan akar lateral, yang disebut jug
akar cabang. Pada kebanyakan Angiospermae, akar tunggang menyimpan gula dan pati yang
Menurut Silalahi (2015), akar memiliki fungsi -fungsi yang amat penting bagi tumbuhan
yaitu menentukan posisi tanaman, absorsi air dan garam mineral,tempet umenyimpan makanan,
membawa air dari dalam tanah menuju batang, dan pada beberapa jenis tumbuhan akar berfungsi
untuk fotosintesis maupun respirasi. Contoh tanaman yang menyimpan makanan dalam akar
Menurut Tim Pengasuh Morfologi Tumuhan dari Universitas Andalas (2015), akar
mengalami perkembangan sehingga dari akar utama, keluar akar – akar cabang yang nantinya
akan bercabang lagi. Dari percabangan tersebut, akar dibedakan bagianya menjadi leher akar /
pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicalis), batang akar (corpus radicalis), cabang –
6
cabang akar (radix radicalis), serabut akar (fibralis radicalis), rambut – rambut akar / bulu –
bulu akar (pillus radicalis), dan tudung akar (calyptra). Kerena beberapa fungsi, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, akar mengalami perubhan bentuk. Beberapa bentuk yang
Sistem perakaran di bedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar
tunggang merupakan akar lembaga yang terus tumbuh menjadi akar utama dan bercabang –
cabang lebih kecil. Akar serabut merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan
selanjutnya tidakberkembang, tetapi dalam pangkal batang keluar akar yang banyak dengan
Sistem perakaran tunggang terjadi bila akar lembaga terus tumbuh menjadi akar pokok
yang bercabang – cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar pokok demikian di sebut akar
tunggang. Susunan perakaran demikian umumnya terjadi pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan
biji terbuka.
Sedangkan sistem perakaran serabut terjadi apabila akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar atau semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tersebut dinamakan akar serabut
karena bentuknya seperti serabut. Sistem perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan
monokotil.
Walaupun termasuk ke dalam tumbuhan berakar tunggang jika tidak ditanam dari biji,
maka tanaman tersebut akan berakar serabut. Misalnya hasil dari steik, cangkok, maupul kultur
jaringan.
BAHAN DAN METODE
Alat
1. Alat tulis.
3. Lembar laporan sementara, Lembar pre test dan Lembar post test.
Bahan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 3 Maret 2020. Pada pukul 13.15 - 14.40
Banjarbaru.
Prosedur Kerja
Hasil
Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales 2. Berbentuk bulat
Family : Rosaceae
Genus : Rossa 3. Permukaannya berduri
Spesies : Rossa sp
4. Arah pertumbuhan batang condong
5. Monopodial
Klasifikasi Keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales 2. Berbentuk bulat
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera 3. Permukaannya memperlihatkan bekas
Spesies : Mangifera indica
– bekas daun penumpu
5. Monopodial
atas
Gambar Sketsa
11
Keterangan Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Urticales 2. Berbentuk bulat
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus 3. Permukaannya memperlihatkan bekas
Spesies : Artocarpus integra
– bekas daun penumpu
5. Monopodial
atas
Klasifikasi Keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales 2. Berebntuk bulat
Family : Poaceae
Genus : Bambusa 3. Permukaannya terdapat bekas – bekas
Spesies : Bambusa sp
daun penumpu
5. monopodial
klasifikasi Keteranagan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphighiales 2. Berbentuk bulat
Family : Euphorbiaceae
Genus : Hevea 3. Permukaannya terlihat seperti
Spesies : Hevea brasiliensis
lepasnya kerak
5. Monopodia
Identifikasi Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta A. Batang
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales 1. Batang basah
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus 2. Berbentuk bulat
Spesies : Amaranthus hybridus
3. Permukaan licin
5. Monopodial
B. Akarnya tunggang
klasifikasi keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta A. Batang
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Cyperales 1. Batang basah
Family : Cypereae
Genus : Cyperus 2. Berbentuktringalis
Spesies : Cyperus rotundus
3. Permukaan licin
5. Monopodial
B. Akarnya tserabut
Klasifikasi Keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta A. Batang
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassiales 1. Batang basah
Family : Brassicicaae
Genus : Brassica 2. Berbentuk bulat
Spesies : Brassica juncea
3. Permukaan terdapat bekas – bekas
daun penumpu
atas
5. Monopodial
B. Akarnya serabut
Pembahasan
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan penting sehingga seringdi katakan sebagai
sumbu sebuah tumbuhan. Batang sebagian besar tumbuhan terletak di atas tanah, namun ada
beberapa tumbuhan yang tidak berbatang walaupun sesungguhnya berbatang hanya pendek
Tumbuhan biji berkeping dua (dikotil) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian
bawahnya lebih besar dan semakin ujung semakin mengecil, bercabang atau tidak bercabang.
Sebaliknya, tumbuhan berkepng satu (monokotil), mempunyai batang dari pangkal sampai
Umumnya batang pada tumbuhan mempunyai bentuk bulat, pipih, bersegi tiga atau
empat dengan permukaan licin, beralur, berusuk, bersayap, berambut, berduri, memperlihatkan
bekas – bekas daun, memperlihatkan bekas – bekas daun penumpu, memiliki banyak lentisel,
ataupun keadaan lain, seperti lepasnya kerak. Batang tumbuh dengan berbagai variasi seperti
tegak lurus, menggantung, berebaring, menjalar atau merayap, sorong ke atas atau condong,
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang maupun tidak. Percbangan pada batang
dibagi menjadi 3 macam yaitu monopodial seperti cemara, simpodial seperti sawo, dan dikotomi
pada paku – pakuan. Cabang yang besar dan secara langsung keluar dari batang dinamakan
Dari hasil pengamatan, batang mawar merupakan batang berkayu dengan bentuk bulat
batang berkayu dengan bentuk bulat dan permukaan memperlihatkan bekas – bekas daun
penumpu. Arah pertumbuhannya condong. Memiliki jenis percabangan monopodial dengan arah
merupakan batang berkayu berbentuk bulat dengan permukaan yang licin dan arah
Pengamatan pada batang jambu biji menghasilkan identifikasi bahwa batang jambu biji
merupakan batang berkayu berbentuk bulat dengan permukaan yang memperlihatkan lepasnya
kerak dan arah pertumbuhannya condng. Serta memiliki jenis percabangan monopodial dengan
Pengamatan pada batang sawi menghasilkan identifikasi bahwa batang sawi merupakan
batang basah berbentuk bulat dengan permukaan yang memprlihatkan bekas – bekas daun
penumpu dan arah pertumbuhannya tegak lurus. Serta memiliki jenis percabangan monopodial
merupakan batang basah berbentuk bulat dengan permukaan yang licin dan arah
Pengamatan pada batang teki - tekian menghasilkan identifikasi bahwa batang teki –
tekian merupakan batang basah berbentuk tringalis dengan permukaan yang licin dan arah
dengan arah tumbuh ke pusat bumi dan menjauhi cahaya. Berbeda dengan batang, akar tidak
berbuku, tidak beruas dan tidak mempunyai daun atau bagian – bagian lainnya. Akar sering kali
berbentuk meruncing hingga mudah menembus tanah dan warnanya keputihan atau kekuningan.
Akar sering kali dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Bayam
memimiliki akar tunggang. Teki – tekian dan sawi memiliki akar serabut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Batang adalah penopang tumbuhan yang berada diatas permukaan tanah tempat
2. Akar adalah penopang tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah yang berfungsi
utama menyerap air dan zat hara yang terdapat dalam tanah.
3. Yang termasuk tumbuhan berbatang berkayu adalah mawar, nangka, mangga, bambu dan
jambu biji. Yang termasuk tumbuhan berbatang basah adalah bayam, sawi dan teki –
tekian.
4. Batang tumbuhan pada umumnya berbentuk bulat seperti batang mangga, nangka,mawar,
bambu, dll. Namun, teki – tekian memiliki batang yang berberntuk tringalis.
5. Tumbuhan yang arah tumbuh batangnya condong ialah mawar, nangka, mangga, dan
jambu biji. Tumbuhan yang arah tumbuh batangnya tegak lurus ialah bayam, teki –
6. Tumbuhan yang memiliki jenis percabangan monopodial ialah mawar, nangka, mangga,
7. Tumbuhan yang arah pertumbuhan cabangnya condong ke atas ialah sawi, jambu biji,
Saran
Aryanti, Elsi. 2015. Materi Tiga Organ Dasar Tumbuhan.UIN Raden Fatah. Palembang