Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI......................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................ ii

PENDAHULUAN ............................................................................... 1

Latar Belakang ............................................................................ 1


Tujuan ......................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

BAHAN DAN METODE .................................................................... 7

Alat dan bahan ........................................................................... 7


Waktu dan tempat....................................................................... 8
Prosedur kerja............................................................................. 8

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 9

Hasil ........................................................................................... 9
Pembahasan ................................................................................ 17

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 20

Kesimpulan ................................................................................ 20
Saran .......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Rossa sp................................ 9

2. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Mangifera indica.................. 10

3. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Artocarpus integra............... 11

4. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Bambusa sp........................... 12

5. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Psidium guajava................... 13

6. Hasil Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Amaranthus sp.................................................................................. 14

7. Hasil Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Cyperus Rothundus.......................................................................... 15

8. Hasil Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Bransisca juncea.............................................................................. 16
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bagian Tumbuhan yang pokok hanyalah tiga saja, yaitu : akar, batang dan daun, sedang

bagian – bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu diantara ketiga bagian

pokok tersebut (Gembong, 2009). Seperti bunga yang merupakan perkembangan dari batang dan

daun.

Batang mempunyai nama ilmiah caulis. Menurut Rosanti (2011), batang merupakan

struktur yang penting bagi tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa batang berfungsi memeperkokoh

berdirinya tumbuhan dan sebagai jalur transportasi aiar dan zat hara dari akar ke daun. Batang

pada umumnya tumbuh selalu ke atas dan menjauhi gravitasi. Istilah ini dikenal sebagai fototropi

positif dan geotrofi negatif. Selain itu, batang biasanya berwarna coklat. Batang memilik bentuk

yang beragam, walaupun bentuk umumnya berbentuk bulat.

Menurut Rosanti pula, pada batang terdapat buku – buku yang di kenal dengan nama

ilmiah nodus. Pada buku inilah daun melekat. Jarak antara dua buku dinamakan ruas

(internodus). Pada tumbuhan monokotil, biasanya buku – buku batang terlihat jelas, seperti pada

batang tebu, jagung, dan rumput-rumputan. Sedangkan pada tumbuhan dikotil, buku – buku

batang kadang – kadang tak terlihat, tetapi hanya berupa tonjolan- tonjolan, tempat tangkai daun

melekat, sehingga bila tangkai daun terlepas, maka akan meninggalkan bekas pada batang.

Batang merupakan organ tumbuhan yang dapat disamakan dengan kedudukan rangka pada

manusia dan hewan. Selain itu, batang mendukung bagian – bagian tumbuhan diatas tumbuhan.

Melalui percabangannya, batang dapat memperlas asimilasi. Pada beberapa tumbuhan , batang
2

berfungsi sebagai tempat penimbunan zat – zat cadangan makanan. Pada tumbuhan berumur

pendek, umumnya btang berwarna hijau. Misalnya rumput. Batang berwrarna hijau juga karena

batang masih dalam usia muda.

Batang selalu bertambah panjang ujungnya. Pertumbuahn batang ditandai dengan adanya

percabangan. Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks. Dalam mengamati batang

suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi fokus pengamatan, misalnya bentuk,

cabang – cabang, arah tumbuhnya, dan sebagainya.

Menurut Estiti (2008), akar merupakan bagian pokok nomor tiga setlah batang dan daun

bagi tumbuhan yang tumbbuhnya merupakan kornus. Bagi tumuhan akar berfungsi unruk

memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat – zat makanan yang terlarut

dalam air tadi dalam tanah, untuk di salurkan ke tempat-tempat tubuh tumbuhan yan

memerlukan. kadang – kadang, akar berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan.

Tjitrosoepomo (2011) membadakan jenis akar menjadi dua, yaitu akar tunggang dan akar

serabut. Tubuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang adalah tumbuhan dikotil. Sedangkan

tumbuhan monokotil memiliki sistem perkaran serabut. Bagian dari dua sitem perakaran ini

hampir sama, yang membedakan hanyalah pada akar tunggang memiliki akar primer, sedangkan

akar serabut tidak. Modifikasi dari akar ada akar tunggang bercabang, akar tunggang tidak

bercabang yang meliputi berbentuk seperti tombak (fusi formis), seperti gasing (nafiformis), dan

benang (filiformis). Akar juga bermodifikasi berdasarkan penyesuaian cara hidup seperti akar

gantung, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut dan

akar banir.

Menurut Sumardin (2010), rambut akar berembang dari sel epidermis khusus dan sel

tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel epidermis pada umumnya yang dinamakan
3

trikoblas. Rambut akar merupakan sel epidermis yang memanjang keluar tegak lurus permukaan

akr dan membentuk tabung. Selnya biasa terdapat dekat di belakang apeks akar sepanjang satu

sampai beberapa sentimeter.

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui berbagai sifat, bentuk

dan struktur dari batang pada masing – masing tanaman. Seta mengetahui berbagai sifat, tugas,

bentuk, dan bagian – bagian dari akar pada masing – masing tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Wardani (2019), batang adalah tubuh tanaman yang menghasilkan daun dan

struktur reproduktif. Daerah yang menubuhkan daun tersebut disebut nodus (buku). Sedangkan

daerah antara dua nodus tersebut disebut internodium (ruas). Berdasarkan penampakan batang,

tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis), seperti lobak

dan sawi, dan tumbuhan yang jelas berbatang yang terdiri atas batang basah, batang berkayu,

batang rumput, dan batang mendong.

Menurut Tim Pengasuh Morfologi Tumbuhan dari Universitas Andalas (2015), kondisi

alami batang, tinggi yang bisa dicapai, masa dan bentuk alami batang dikenal dengan nama habit

tumbuhan. Pada umumnya, terdapat empat habit tanaman yaitu herba, dengan ciri batang yang

mengandung air; semak dengan ciri batang berkayu, tumbuhan berukuran sedang, percabangan

dekat dengan tanah; pohon dengan ciri batang berkayu, tumbuhan berukuran besar, percabangan

jauh dengan tanah; dan climber / memanjat dengan ciri mempunyai batang kecil dan panjang

dengan cabanng tersebar.

Menurut Aryanti (2015), batang (stem) adalah organ yang terdiri atas sistem nodus (node)

yang berselang-seling, titik temat daun melekat, dan internodus, segmen – segemen batang di

antara nodus – nodus. Pada sudut teratas (aksil) yang terbentuk oleh setiap daun dan batang

terdapat kuncup aksilaris (axillary bud). Struktur yang dapat membentuk tunas lateral, biasa

disebut cabang. Sebagian besar kuncup aksilaris suatu tunas muda bersifat dorman (tidak

tumbuh). Dengan demikian, pemanjangan tunas muda biasanya terkonsentrasi di dekat ujung

tunas, yang terdiri dari kuncup apikal, atau kuncup terminal, dengan dedaunan yang berkembang

dan serangkaian nodusdan internodus yang tersusun rapat.


5

Menurut Nugroho (2006), bagian dari aksis tumbuhan yang menopang daun dan organ

reproduktif, dan biasanya terletak di atas permukaan tanah serta berdiri tegak disebut batang.

Secara umum batang dan akar mempunyai struktur relatif sama, mereka sama – sama memiliki

stele dengan xylem dan floem, perisikel, endodermis, korteks, dan epidermis. Yang membedakan

ialah dalam hal struktur jaringan pengangkutnya. Pada akar, xylem dan floem primer terletak

dalam radius yang berbeda dan terpisah satu lainnya. Sedangkan pada batang, xylem dan floem

terletak berdampingan tau bersebelahan satu sama lain. Dan dalam pertumbuhan sekundernya,

batang dan akar memiliki pertumbuhan sekunder relatif sama.

Menurut Aryanti (2015), akar (root) adalah organ multiseluler yang menambahkan

tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan

karbohidrat. Sebagian besar Eudikotil dan Gymnospermae memiliki sistem akar tunggang, yang

berekembang dari akar embrionik. Akar tunggang memunculkan akar lateral, yang disebut jug

akar cabang. Pada kebanyakan Angiospermae, akar tunggang menyimpan gula dan pati yang

akan di konsumsi oleh tumbuhan selama pembungaan dan pembentukan buah.

Menurut Silalahi (2015), akar memiliki fungsi -fungsi yang amat penting bagi tumbuhan

yaitu menentukan posisi tanaman, absorsi air dan garam mineral,tempet umenyimpan makanan,

membawa air dari dalam tanah menuju batang, dan pada beberapa jenis tumbuhan akar berfungsi

untuk fotosintesis maupun respirasi. Contoh tanaman yang menyimpan makanan dalam akar

ialah ubi, singkong, kacang tanah, kentang, wortel, lobak, dll.

Menurut Tim Pengasuh Morfologi Tumuhan dari Universitas Andalas (2015), akar

mengalami perkembangan sehingga dari akar utama, keluar akar – akar cabang yang nantinya

akan bercabang lagi. Dari percabangan tersebut, akar dibedakan bagianya menjadi leher akar /

pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicalis), batang akar (corpus radicalis), cabang –
6

cabang akar (radix radicalis), serabut akar (fibralis radicalis), rambut – rambut akar / bulu –

bulu akar (pillus radicalis), dan tudung akar (calyptra). Kerena beberapa fungsi, misalnya

penyimpanan cadangan makanan, akar mengalami perubhan bentuk. Beberapa bentuk yang

umum ditemukan ialah berbentuk tombak, dan berbentuk gasing.

Sistem perakaran di bedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar

tunggang merupakan akar lembaga yang terus tumbuh menjadi akar utama dan bercabang –

cabang lebih kecil. Akar serabut merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan

selanjutnya tidakberkembang, tetapi dalam pangkal batang keluar akar yang banyak dengan

ukuran reatif sama.

Sistem perakaran tunggang terjadi bila akar lembaga terus tumbuh menjadi akar pokok

yang bercabang – cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar pokok demikian di sebut akar

tunggang. Susunan perakaran demikian umumnya terjadi pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan

biji terbuka.

Sedangkan sistem perakaran serabut terjadi apabila akar lembaga dalam perkembangan

selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh berkembangnya sejumlah akar yang kurang lebih

sama besar atau semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tersebut dinamakan akar serabut

karena bentuknya seperti serabut. Sistem perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan

monokotil.

Walaupun termasuk ke dalam tumbuhan berakar tunggang jika tidak ditanam dari biji,

maka tanaman tersebut akan berakar serabut. Misalnya hasil dari steik, cangkok, maupul kultur

jaringan.
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Alat tulis.

2. Pensil warna, spidol warna, dan krayon.

3. Lembar laporan sementara, Lembar pre test dan Lembar post test.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Batang mangga (Mangifera indica)

2. Batang nangka (Articarpus integra)

3. Batang mawar (Rossa sp)

4. Batang bambu (Bambusa sp)

5. Batang jambu (Psidium guajava)

6. Batang dan akar bayam (Amaranthus sp)

7. Batang dan akar teki – tekian (Cyperus rotundus)

8. Batang dan akar sawi (Brasisca juncea)


8

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 3 Maret 2020. Pada pukul 13.15 - 14.40

WITA di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.

2. Mengamti bagian – bagian batang dan akr tumbuhan.

3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keternagan yang jelas.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil pengamatan praktikum ini adalah :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Rossa sp


Gambar Sketsa

Klasifikasi Identifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales 2. Berbentuk bulat
Family : Rosaceae
Genus : Rossa 3. Permukaannya berduri
Spesies : Rossa sp
4. Arah pertumbuhan batang condong

5. Monopodial

6. Arah tumbuh cabang condong ke atas

Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Mangifera indica


Gambar Sketsa
10

Klasifikasi Keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales 2. Berbentuk bulat
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera 3. Permukaannya memperlihatkan bekas
Spesies : Mangifera indica
– bekas daun penumpu

4. Arah pertumbuhan batang condong

5. Monopodial

6. Arah pertumbuhan cabang condong ke

atas

Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Artacorpus integra

Gambar Sketsa
11

Keterangan Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Urticales 2. Berbentuk bulat
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus 3. Permukaannya memperlihatkan bekas
Spesies : Artocarpus integra
– bekas daun penumpu

4. Arah pertumbuhan batang condong

5. Monopodial

6. Arah pertumbuhan cabang condong ke

atas

Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Bambusa sp.


Gambar Sketsa
12

Klasifikasi Keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales 2. Berebntuk bulat
Family : Poaceae
Genus : Bambusa 3. Permukaannya terdapat bekas – bekas
Spesies : Bambusa sp
daun penumpu

4. Arah pertumbuhannya tegak lurus

5. monopodial

Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Psidium guajava


Gambar Sketsa
13

klasifikasi Keteranagan
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta 1. Batang berkayu
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malphighiales 2. Berbentuk bulat
Family : Euphorbiaceae
Genus : Hevea 3. Permukaannya terlihat seperti
Spesies : Hevea brasiliensis
lepasnya kerak

4. Arah pertumbuhannya condong

5. Monopodia

6. Arah tumbuh cabang condong ke atas

Tabel 6. Hasil Pengamatan Morfologi Batang dan Akar Amaranthus sp


Gambar Batang Gambar Akar
14

Identifikasi Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta A. Batang
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales 1. Batang basah
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus 2. Berbentuk bulat
Spesies : Amaranthus hybridus
3. Permukaan licin

4. Arah pertumbuhan tegak lurus

5. Monopodial

B. Akarnya tunggang

Tabel 7. Hasil Pengamatan Morfologi Batang dan Akar Cyperus rotundus


Gambar Batang Gambar Akar
15

klasifikasi keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta A. Batang
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Cyperales 1. Batang basah
Family : Cypereae
Genus : Cyperus 2. Berbentuktringalis
Spesies : Cyperus rotundus
3. Permukaan licin

4. Arah pertumbuhan tegak lurus

5. Monopodial

B. Akarnya tserabut

Tabel 8. Hasil Pengamatan Morfologi Batang dan Akar Branssica juncea


Gambar Batang Gambar Akar
16

Klasifikasi Keterangan
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta A. Batang
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassiales 1. Batang basah
Family : Brassicicaae
Genus : Brassica 2. Berbentuk bulat
Spesies : Brassica juncea
3. Permukaan terdapat bekas – bekas

daun penumpu

4. Arah pertumbuhan condong ke

atas

5. Monopodial

B. Akarnya serabut
Pembahasan

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan penting sehingga seringdi katakan sebagai

sumbu sebuah tumbuhan. Batang sebagian besar tumbuhan terletak di atas tanah, namun ada

beberapa tumbuhan yang tidak berbatang walaupun sesungguhnya berbatang hanya pendek

sekali seolah – olah tidak berbatang.

Tumbuhan biji berkeping dua (dikotil) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian

bawahnya lebih besar dan semakin ujung semakin mengecil, bercabang atau tidak bercabang.

Sebaliknya, tumbuhan berkepng satu (monokotil), mempunyai batang dari pangkal sampai

ujungnya tidak membesar maupun mengecil sama sekali.

Umumnya batang pada tumbuhan mempunyai bentuk bulat, pipih, bersegi tiga atau

empat dengan permukaan licin, beralur, berusuk, bersayap, berambut, berduri, memperlihatkan

bekas – bekas daun, memperlihatkan bekas – bekas daun penumpu, memiliki banyak lentisel,

ataupun keadaan lain, seperti lepasnya kerak. Batang tumbuh dengan berbagai variasi seperti

tegak lurus, menggantung, berebaring, menjalar atau merayap, sorong ke atas atau condong,

mengangguk, memanjat, dan membelit.

Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang maupun tidak. Percbangan pada batang

dibagi menjadi 3 macam yaitu monopodial seperti cemara, simpodial seperti sawo, dan dikotomi

pada paku – pakuan. Cabang yang besar dan secara langsung keluar dari batang dinamakan

dahan. Sedangkan cabang – cabang yang lebih kecil dinamakan ranting.

Dari hasil pengamatan, batang mawar merupakan batang berkayu dengan bentuk bulat

dan permukaannya berduri. Arah pertumbuhannya condong. Memiliki jenis percabangan

monopodial dengan arah tumbuh cabangnya condong ke atas.


Pengamatan pada batang mangga dan nangka menghasilkan identifikasi yang sama yakni

batang berkayu dengan bentuk bulat dan permukaan memperlihatkan bekas – bekas daun

penumpu. Arah pertumbuhannya condong. Memiliki jenis percabangan monopodial dengan arah

tumbuh cabangnnya condong ke atas.

Pengamatan pada batang bambu menghasilkan identifikasi bahwa batang bambu

merupakan batang berkayu berbentuk bulat dengan permukaan yang licin dan arah

pertumbuhannya tegak lurus. Serta memiliki jenis percabangan monopodial.

Pengamatan pada batang jambu biji menghasilkan identifikasi bahwa batang jambu biji

merupakan batang berkayu berbentuk bulat dengan permukaan yang memperlihatkan lepasnya

kerak dan arah pertumbuhannya condng. Serta memiliki jenis percabangan monopodial dengan

arah tumbuh cabangnya condong ke atas.

Pengamatan pada batang sawi menghasilkan identifikasi bahwa batang sawi merupakan

batang basah berbentuk bulat dengan permukaan yang memprlihatkan bekas – bekas daun

penumpu dan arah pertumbuhannya tegak lurus. Serta memiliki jenis percabangan monopodial

dengan arah tumbuh cabangnya condong ke atas.

Pengamatan pada batang bayam menghasilkan identifikasi bahwa batang bayam

merupakan batang basah berbentuk bulat dengan permukaan yang licin dan arah

pertumbuhannya tegak lurus. Serta memiliki jenis percabangan monopodial.

Pengamatan pada batang teki - tekian menghasilkan identifikasi bahwa batang teki –

tekian merupakan batang basah berbentuk tringalis dengan permukaan yang licin dan arah

pertumbuhannya tegak lurus. Serta memiliki jenis percabangan monopodial.


Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan umumnya tumbuh di dalam tanah

dengan arah tumbuh ke pusat bumi dan menjauhi cahaya. Berbeda dengan batang, akar tidak

berbuku, tidak beruas dan tidak mempunyai daun atau bagian – bagian lainnya. Akar sering kali

berbentuk meruncing hingga mudah menembus tanah dan warnanya keputihan atau kekuningan.

Akar sering kali dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar serabut. Bayam

memimiliki akar tunggang. Teki – tekian dan sawi memiliki akar serabut.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari Praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Batang adalah penopang tumbuhan yang berada diatas permukaan tanah tempat

melekatnya daun, bunga dan buah.

2. Akar adalah penopang tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah yang berfungsi

utama menyerap air dan zat hara yang terdapat dalam tanah.

3. Yang termasuk tumbuhan berbatang berkayu adalah mawar, nangka, mangga, bambu dan

jambu biji. Yang termasuk tumbuhan berbatang basah adalah bayam, sawi dan teki –

tekian.

4. Batang tumbuhan pada umumnya berbentuk bulat seperti batang mangga, nangka,mawar,

bambu, dll. Namun, teki – tekian memiliki batang yang berberntuk tringalis.

5. Tumbuhan yang arah tumbuh batangnya condong ialah mawar, nangka, mangga, dan

jambu biji. Tumbuhan yang arah tumbuh batangnya tegak lurus ialah bayam, teki –

tekian, bambu, dan sawi.

6. Tumbuhan yang memiliki jenis percabangan monopodial ialah mawar, nangka, mangga,

bayam, teki – tekian, bambu, sawi, dan jambu biji.

7. Tumbuhan yang arah pertumbuhan cabangnya condong ke atas ialah sawi, jambu biji,

mawar, nangka dan mangga.

Saran

Tidak ada saran untuk praktikum ini.


DAFTAR PUSTAKA

Aryanti, Elsi. 2015. Materi Tiga Organ Dasar Tumbuhan.UIN Raden Fatah. Palembang

Estiti. 2008. Struktur Akar Tumbuhan. Panerama Swadaya. Jakarta

Gembong. 2009. Botani Umum1. Angkasa. Bandung

Nugroho, H. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta

Rosanti,dei. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta

Sialalahi, Marina. 2015. Morfologi Tumbuhan. Universits Kristen Indonesia. Jakarta

Sumardin. 2010. Struktur Jaringan Akar. Universitas Halu Oleo. Kendari

Tim Pengasuh Morfologi Tumbuhan. 2015. Universitas Andalas. Padang

Tjitrosoepoemo. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Wardani, AFK. 2019. Morfologi Tumbuhan. IAIN Tulungagung. Tulungangung. http://repo.iain-


tulungagung.ac.id/11710/5/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai