Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI PERTANIAN

MORFOLOGI BATANG DAN AKAR

Oleh :
NAMA : MUHAMMAD NAZABUDIN
NIM : 2210514310024
KELOMPOK : COCONUT
ASISTEN : AIDA FITRIA SARI, S.P.

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
BANJARBARU
2023
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................... i

DAFTAR TABEL....................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

III. METODOLOGI..................................................................................... 9

Waktu dan Tempat.............................................................................. 9


Bahan dan Alat.................................................................................... 9
Bahan................................................................................... 9
alat........................................................................................ 9
Pelaksanaan Praktikum....................................................................... 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 11

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 24

Kesimpulan......................................................................................... 24
Saran................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 25
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tabel Hasil Pengamatan Batang Mawar............................ 11

2. Tabel Hasil Pengamatan Batang Nangka...................................... 12

3. Tabel Hasil Pengamatan Batang Mangga .................................... 13

4. Tabel Hasil Pengamatan Batang Dan Akar Bayam...................... 14

5. Tabel Hasil Pengamatan Batang Dan Akar Teki-tekian............... 15

6. Tabel Hasil Pengamatan Batang Bambu....................................... 16

7. Tabel Hasil Pengamatan Batang Dan Akar Sawi......................... 17

8. Tabel Hasil Pengamatan Batang Jambu........................................ 18

9. Tabel Hasil Pengamatan Batang Dan Akar

Kangkung Rawa............................................................................. 19

10. Tabel Hasil Pengamatan Batang Dan Akar Cabai........................ 20


I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organ


tubuh tumbuhan, baik bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara umum, tumbuhan
memiliki tiga organ dasar yaitu akar, batang dan daun (Billik, 2021). Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari struktur organ baik mengenal akar, daun,
batang, bunga, buah maupun bijinya. Pada dasarnya tumbuhan terdiri atas tiga
organ pokok yaitu akar (Radix), batang (Caulis), dan daun (Folium) sedangkan
bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaaan salah satu diantara
ketiga bagian pokok atau mungkin kombinasi bagian-bagian pokok tersebut.
Boleh jadi bagian tumbuhan yang kita beri nama tersendiri tersebut adalah bakal
bagian pokok tersebut (Tjirosoepomo, 2009).
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi
tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan
kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu
tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya, batang
melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut
tumbuh. Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari
tumbuhan tersebut. Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh
tumbuhan dalam melakukan adaptasi. Artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan
dengan melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang (Eka,
2011). Akar adalah salah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Batang
berperan dalam menyangga daun dan bunga. Salah satu ciri batang adalah
terdapatnya buku dan ruas. Buku merupakan tempat keluarnya daun atau tunas,
sedangkan ruas adalah jarak diantara dua buku. Batang umumnya tidak berwarna
hijau kecuali batang pada tanaman yang umurnya pendek atau ketika batang
masihmuda. Bila dipotong melintang, pada permukaan batang tumbuhan akan
terlihat, biasanya batang
2

digunakan untuk proses percabangan bagian tumbuhan yang terletak diatas tanah.
Namun, ditinjau dari sudut botani, bagian batang yang tumbuh ke udara,
melainkan hanya bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dibagi menjadi buku
(yaitu tempat daun melekat) dan ruas (yaitu bagian di antara dua buku). Sebuah
penampang melintang yang dilengkapi dengan penampang membujur melalui ruas
muda yang telah berhenti memanjang, memberikan gambaran yang tepat dari
susunan batang dikotil pada tahap pertumbuhan (Wijaya, 2011).
Akar berfungsi memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara
yang terkandung di dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah
diserap dan dibawa ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan
kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan
cadangan makanan. Umumnya, akar tanaman terdiri dari dua jenis yaitu akar
serabut dan akar tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tanaman
berkeping satu (monokotil). Akar ini hanya merupakan akar-akar yang tersebar
dari dasar batang akar. Meskipun demikian, ada pula tumbuhan dikotil yang
memiliki akar serabut dengan catatan tumbuhan tersebut dikembangbiakan
dengan cara cangkok atau stek. Sedangkan akar tunggang ditandai dengan adanya
akar utama (tab root) yang umumnya lebih dalam masuk kedalam tanah serta
lebih memiliki cabang-cabang akar lateral. Akar ini umumnya terdapat pada
tumbuhan dikotil. Fungsi umumnya adalah menyimpan cadangan makanan
(Mukhlisun, 2014).

Tujuan Praktikum

1. Mengamati dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan struktur dari
batang pada masing-masing tanaman.
2. Mengetahui berbagai sifat, tugas, bentuk dan bagian-bagian dari akar pada
masing-masing tanaman.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA

Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang amat penting,
batang berfungsi sebagai penerus penyaluran air dan unsur hara dari akar kedaun
atau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan. Umumnya berbentuk panjang
bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, terdiri atas
ruangruang yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku
itulah terdapat daun, biasanya tumbuh keatas menuju cahaya atau matahari
(bersifat fotorop atau heliotrop), selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh
sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang lebih
terbatas. Mengandung percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya
tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput
dan waktu batang masih muda (Rukmana, 2008).
Akar merupakan bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan
daun) bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. Bagi tumbuhan,
akar berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, untuk
mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
(Estiti, 2020).
Akar adalah salah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap dan dibawa
ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan
(Rosanti, 2013). Berdasarkan asalnya dikenal dua macam akar yaitu akar primer
yang berasal dari embrio dan akan tetap bertahan sepanjang hidupnya serta akar
liar yang berasal dari batang atau daun. Akar tersebut dapat bersifat permanen
dan sementara. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari
dalam
4

tanah serta menambatkan tumbuhan pada tanah atau makanan seperti daucus,
manihot, dioscorea dan ipomoea. Peranan akar liar bervariasi, sesuai dengan
peranan akarnya. Akar liar dapat berfungsi sebagai akar tunjang, akar gantung,
akar nifas, akar pelekat, akar pembelit dan sebagai penunjang (Issrep, 2017).
Akar tumbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk yang beragam napas,
akar naik keatas tanah, khususnya ke atas air seperti pada tanaman genera
megrove (Avicennia soneratia), akar gantung adalah akar yang sepenuhnya
berada. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit anggrek dan beringin. Akar
banir adalah akar yang banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis. Sedangkan
akar penghisap banyak terdapat pada tumbuhan parasit seperti benalu (Muhlisa,
2015).
Mawar memiliki akar tunggang yang dalam dan menyebar seluas tajuk
yang dimilikinya. Perakaran mawar sangat kuat sehingga mampu menembus
tanah yang keras dan berdiri kokoh.Akar muda berwarna putih dan lunak serupa
dengan akar serabut. Akar muda berumur singkat sebab segera berubah menjadi
akar liat yang mengandung jaringan kayu. Setelah tua, akar berubah warna
menjadi kecokelatan (Lingga, 2012). Batang mawar berkayu, sebagai tanaman
berbiji belah (dikotil), batang dikotil mawar memiliki kambium yang memperkuat
jaringan batang.Saat masih muda batang umumnya berwarna hijau namun setelah
dewasa berubah menjadi cokelat sejalan dengan pembentukan jaringan kayu.Pada
beberapa spesies, saat masih muda batang berwarna ungu atau kemerahan tetapi
saat dewasa berubah menjadi kecokelatan (Lingga, 2013).
Klasifikasi mawar menurut, Clariza (2018) adalah, dalam sistematika
(taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman mawar diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo : Rosanales
5

Famili : Rossaceae
Genus : Rossa
Species : Rosa sp.
Pohon Artocarpus heterophyllus memiliki tinggi 10-15 m. Batangnya
tegak, berkayu, bulat, kasar dan berwarna hijau kotor. Daun A. heterophyllus
tunggal, berseling, lonjong, memiliki tulang daun yang menyirip, daging daun
tebal, tepi rata, ujung runcing, panjang 5-15 cm, lebar 4-5 cm, tangkai panjang
lebih kurang 2 cm dan berwarna hijau. Bunga nangka merupakan bunga majemuk
yang berbentuk bulir, berada di ketiak daun dan berwarna kuning. Menurut
Rukmana (2008) klasifikasi nangka sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Morales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus integra Merr.
Tanaman mangga memiliki batang kayu yang keras dimana memiliki
kambium didalamnya dan juga kuat. Tanaman mangga memiliki percabangan
ranting yang banyak dimana pada cabang-cabang tersebutlah tempat tumbuhnya
daun yang membentuk seperti kubah, oval atau memanjang. Klasifikasi Mangga
menurut Tjitrosoepomo, (2013) adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
6

Spesies : Mangifera indica


Amaranthus spinosus L. berbentuk berbatang bulat, tegak, termasuk
berbatang basah. Batang berwarna hijau atau kemerahan, bercabang banyak

(Sahat & Hidayat, 2006). Menurut Rukmana (2008) klasifikasi tanaman bayam
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Amaranthales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
Batang Rumput teki (Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk
segitiga, berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya
1-2 mm. Membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang
dapat membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang (Nasution,
1986). Menurut Tjitrosoepomo (2009) klasifikasi rumput teki adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Cyperus rotundus L.
Bambu adalah tumbuhan yang batangnya berbentuk bulat, beruas,
berbuku-buku,berongga, mempunyai cabang, berimpang, dan mempunyai aur
7

batang yang menonjol (Dransfield dan Widjaja 1995). Menurut Widjaja (2011)
klasifikasi bambu adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Famili : Gramineae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Sawi mempunyai batang pendek dan beruas-ruas, sehingga hamper tidak
kelihatan Batang sawi dapat berfungsi sebagai alat pembentuk dan penompang
daun, sedangkan daun sawi bertangkai panjang dan bentuknya pipih. Menurut
Dasuki (2014) klasifikasi tanaman sawi adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.
Menurut Qronquist (2020) klasifikasi jambu adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
8

Tanaman kangkung rawa merupakan tanaman yang memiliki nama latin


(Ipomea Aquatic Forsk). Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai
klasifikasi dari tanaman kangkung itu sendiri:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk
Menurut Haryanto, (2018), dalam sistematika tumbuh-tumbuhan cabai
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.
III. METODELOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 27 Maret 2023. Di Ruang


Hambawang. Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkuat Banjarbaru.

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Batang mawar (Rossa sp.), digunakan sebagai bahan pengamatan.


2. Batang nangka (Artocarpus integra Merr.), digunakan sebagai bahan
pengamatan.
3. Batang mangga (Mangifera indica), digunakan sebagai bahan pengamatan.
4. Batang bayam (Amaranthus sp.), digunakan sebagai bahan pengamatan.
5. Batang teki-tekian (Cyperus rotundus), digunakan sebagai bahan
pengamatan.
6. Batang bambu (Bambusa sp.), digunakan sebagai bahan pengamatan.
7. Batang sawi (Brassica juncea L.), digunakan sebagai bahan pengamatan.
8. Batang jambu (Psidium guajava), digunakan sebagai bahan pengamatan.
9. Kangkung rawa (Ipomoea Aquatica Forsk), digunakan sebagai bahan
pengamatan.
10. Cabai (Capsicum annuum L.), digunakan sebagai bahan pengamatan.

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Alat tulis, digunakan sebagai alat untuk menuliskan hasil pengamatan.
2. Pensil warna, digunakan sebagai alat untuk menggambar/mewarnai hasil
pengamatan.
10

3. Lembar laporan sementara, digunakan sebagai tempat untuk menuliskan


hasil pengamatan.

Pelaksanaan Praktikum

1. Menyiapkan bahan yang akan diamati.


2. Mengamati bagian-bagian batang dan akar tanaman.
3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Batang Mawar (Rossa sp.).


Gambar Sketsa

Identifikasi Klasifikasi
 Batang berkayu (lignosus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang berduri (spinosus) Sub Divisi : Angiospermae

 Arah tumbuh batang condong Kelas : Dicotylodenae

(ascendens) Ordo : Rosanales

 termasuk dalam percabangan Famili : Rossaceae

monopodial Genus : Rossa


Species : Rosa sp.
 Arah tumbuh cabangnya condong
ke atas (patens).
12

Tabel 2. Hasil Pengamatan Morfologi Batang nangka (Artocarpus integra Merr.).


Gambar Sketsa

Identifikasi Klasifikasi
 Batang berkayu (lignosus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang memperlihatkan Sub Divisi : Angiospermae

bekas - bekas daun Kelas : Dicotyledonae

 Arah tumbuh batang Ordo : Morales

condong (ascendens) Famili : Moraceae

 Termasuk dalam Genus : Artocarpus

percabangan monopodial Spesies : Artocarpus integra


Merr.
 Arah tumbuh cabangnya
condong ke atas (patens)
13

Tabel 3. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Mangga (Mangifera indica)

Gambar Sketsa

Identifikasi Klasifikasi
 Batang berkayu (lignosus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang berusuk (costatus) Sub Divisi : Angiospermae

 Arah tumbuh batang condong Kelas : Dicotyledonae

(ascendens) Ordo : Sapindales

 termasuk dalam percabangan Famili : Anacardiaceae

monopodial Genus : Mangifera


Spesies : Mangifera indica
 Arah tumbuh cabangnya
condong ke atas (patens).
14

Tabel 4. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Dan Bayam (Amaranthus sp.).


Sketsa Batang Sketsa Akar

Identifikasi Klasifikasi
 Batang basah (herbaceus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang licin (leavis) Sub Divisi : Angiospermae

 Arah tumbuh batang tegak Kelas : Dicotyledoneae

lurus (erectus) Ordo : Amaranthales

 Termasuk dalam percabangan Famili : Amaranthaceae

monopodial Genus : Amaranthus


Spesies : Amaranthus sp.
 Tidak memiliki arah tumbuh
cabang
 Akar tunggang
15

Tabel 5. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Dan Akar Teki-tekian (Cyperus


rotundus).
Sketsa Batang Sketsa Akar

Identifikasi Klasifikasi
 Batang basah (herbaceus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bersegi tiga Divisi : Spermatophyta
(tringularis) Sub Divisi : Angiospermae
 Sifat batang licin (leavis) Kelas : Dicotyledonae

 Arah tumbuh batang tegak Ordo : Sapindales

lurus (erectus) Famili : Anacardiaceae

 Termasuk dalam percabangan Genus : Mangifera

simpodial Spesies : Cyperus rotundus L.

 Tidak memiliki arah tumbuh


cabang
 Akar serabut
16

Tabel 6. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Bambu (Bambusa sp.).


Gambar Sketsa

Identifikasi Klasifikasi
 Batang berkayu (lignosus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang memperlihatkan Sub Divisi : Angiospermae

bekas - bekas daun penumpu Kelas : Monocotyledoneae

 Arah tumbuh batang tegak lurus Ordo : Graminales

(erectus) Famili : Gramineae

 Termasuk dalam percabangan Genus : Bambusa

monopodial Spesies : Bambusa sp.

 Tidak memiliki arah tumbuh


cabang
17

Tabel 7. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Dan Akar Sawi (Brassica juncea
L.).
Sketsa Batang Sketsa Akar

Identifikasi Klasifikasi
 Batang basah (herbaceus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang memperlihatkan Sub Divisi : Angiospermae

bekas – bekas daun Kelas : Dicotyledonae

 Arah tumbuh batang tegak Ordo : Papavorales

lurus (erectus) Famili : Brassicaceae

 Termasuk dalam percabangan Genus : Brassica

monopodial Spesies : Brassica juncea L.

 Tidak memiliki arah tumbuh


cabang
 Akar serabut
18

Tabel 8. Hasil Pengamatan Morfologi Batang jambu (Psidium guajava).

Gambar Sketsa

Identifikasi Klasifikasi
 Batang berkayu (lignosus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Magnoliophyta

 Sifat batang lepasnya kerak Kelas : Magnoliopsida

 Arah tumbuh batang tegak Ordo : Myrtales

lurus (erectus) Famili : Myrtaceae

 Termasuk dalam percabangan Genus : Psidium

monopodial Spesies : Psidium guajava L.

 Arah tumbuh cabangnya


condong ke atas (patens)
19

Tabel 9. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Dan Akar Kangkung rawa


(Simpodial).
Sketsa Batang Sketsa Akar

Identifikasi Klasifikasi
 Batang basah (herbaceus) Kingdom : Plantae
 Bentuk bulat (teres) Divisi : Tracheophyta

 Sifat batang licin (leavis) Sub Divisi : Spermatophytina

 Arah tumbuh batang Kelas : Magnoliopsida

condong (ascendens) Ordo : Solanales

 Termasuk dalam Famili : Convolvulaceae

percabangan simpodial Genus : Ipomoea L.


Spesies : Ipomoea Aquatica
 Tidak memiliki arah tumbuh
Forsk
cabang
 Akar tunggang
20

Tabel 10. Hasil Pengamatan Morfologi Batang Dan Akar Cabai (Menggarpu).
Sketsa Batang Sketsa Akar

Identifikasi Klasifikasi
 Batang berkayu (lignosus) Kingdom : Plantae
 Bentuk batang bulat (teres) Divisi : Spermatophyta

 Sifat batang berusuk (costatus) Sub Divisi : Angiospermae

 Arah tumbuh batang tegak Classis : Dicotyledoneae

lurus (erectus) Ordo : Tubiflorae (Solanales)

 termasuk dalam percabangan Famili : Solanaceae

dikotom Genus : Capsicum


Spesies : Capsicum annuum L.
 Akar tunggang
21

Berdasarkan hasil praktikum Mawar adalah suatu jenis tanaman semak


dari genus Rossa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Di antara
warna yang dimiliki oleh mawar adalah putih, merah muda, kuning dan biru pada
beberapa spesies. Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait
yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Mawar
berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu (lignosus), memiliki bentuk
batang bulat (teres), sifat batangnya berduri (spinosus), arah tumbuh batangnya
serong ke atatau condong (ascendens). Percabangan pada batang termasuk
percabangan monopodial, arah tumbuh cabangnya condong ke atas (patens).
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Nangka terutama
dipanen buahnya. Daging buah yang matang seringkali dimakan dalam keadaan
segar maupun sebagai bahan baku berbagai olaham makanan atau minuman.
Nangka berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu (lignosus), memiliki
bentuk batang bulat (teres), sifat batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun.
Arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong (ascendens), percabangan
pada batang termasuk percabangan monopodial. Arah tumbuh cabangnya
condong ke atas (petens).
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama
pohonnya. Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum
dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk
irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi
jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai.
Mangga berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu (lignosus), memiliki
bentuk batang bulat (teres), sifat batangnya memperlihatkan bekas - bekas daun,
arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong (ascendens), percabangan
pada batang termasuk percabangan monopodial, arah tumbuh cabangnya condong
ke atas (petens).
Bayam adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya
sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang
tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi
22

yang penting bagi tubuh. Bayam berbatang jelas termasuk bagian batang basah
(herbaceus), memiliki bentuk batang bulat (teres), permukaan batangnya licin
(laevis), arah tumbuh batangnya serong ke atas atau condong (ascending),
percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial, arah tumbuh
cabangnya condong ke atas (petens), memiliki tipe akar tunggang.
Teki ladang adalah gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan terbuka.
Apabila orang menyebut teki, biasanya yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun
ada banyak jenis Cyperus lainnya yang berpenampilan mirip. Teki tekian
berbatang jelas termasuk bagian batang mendong (calamus), memiliki bentuk
batang bersegi tiga (tringularis), sifat batangnya licin (laevis), arah tumbuh
batangnya tegak lurus (erectus), percabangan pada batang termasuk percabangan
monopodial, arah tumbuh cabangnya condong ke atas (petens), memiliki tipe akar
serat.
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di
batangnya. Bambu memiliki banyak macam, nama lain dari bambu adalah buluh,
aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan
pertumbuhan paling cepat. Bambu berbatang jelas termasuk bagian batang
berkayu (lignosus), memiliki bentuk batang bulat (teres), sifat batangnya
memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, arah tumbuh batangnya tegak lurus
(erectus), percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial, arah
tumbuh cabangnya condong ke atas (petens).
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar
maupun diolah. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi
hijau. Sawi berbatang jelas termasuk bagian batang basah (herbaceus), memiliki
bentuk batang bulat (teres), sifat batangnya licin (laevis), arah tumbuh batangnya
serong ke atas atau condong (ascending), percabangan pada batang termasuk
percabangan monopodial, arah tumbuh cabangnya condong ke atas (petens),
memiliki tipe akar serabut.
23

Jambu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna
putih atau merah dan berasa asam manis. Buah jambu diketahui mengandung
banyak vitamin C. Jambu berbatang jelas termasuk bagian batang berkayu
(lignosus), memiliki bentuk batang bulat (teres), sifat batangnya keadaan keadaan
lain misalnya lepasnya kerak, arah tumbuh batangnya condong (ascending).
percabangan pada batang termasuk percabangan monopodial, arah tumbuh
cabangnya condong ke atas (petens).
Kangkung merupakan tanaman yang umum dijumpai di wilayah perairan
dan menjadi menu hidangan sayur utama, merupakan tanaman dengan karakter
batangnya adalah batang basah (Herbaceus), memiliki bentuk batang bulat (teres),
sifat batangnya memiliki tekstur yang licin (laevis), arah tumbuh batangnya
serong ke atas atau condong (ascendens), tipe percabangannya adalah simpodial,
lalu cabang arahnya tumbuh condong ke atas (petens) serta memiliki sistem
perakaran tunggang.
Cabai memiliki nama latin umum (Capsicum annuum L.) dan menjadi
salah satu pendamping makanan maupun bahan campuran dalam berbagai jenis
olahan. Tanaman ini memiliki tipe batang berkayu (lignosus) juga tergolong ke
dalam kelompok perdu, memiliki bentuk batang bulat atau silinder (teres), tekstur
permukaanya meninggalkan bekas bekas daun, arah tumbuh batangnya tegak
lurus (erectus), arah tumbuh cabang serong ke atas atau condong (ascendens),
merupakan tipe percabangan menggarpu .
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari struktur organ baik


mengenal akar, daun, batang, bunga, buah maupun bijinya. Pada dasarnya
tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok yaitu akar (Radix), batang (Caulis),
dan daun (Folium) sedangkan bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah
penjelmaaan salah satu diantara ketiga bagian pokok atau mungkin
kombinasi bagian-bagian pokok tersebut.
2. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi
tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Batang berkayu
(lignosus) yaitu Mawar (Rossa sp.), Nangka (Artocarpus integra Merr.),
mangga (Mangifera indica), bambu (Bambusa sp.), dan Jambu (Psidium
guajava). Batang basah (herbaceus) yaitu Bayam (Amaranthus sp.), Teki -
tekian (Cyperus rotundus), Sawi (Brassica juncea L.).
3. Akar adalah salah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Akar terbagi
menjadi dua, yaitu akar serabut dan tunggang. Akar serabut, yaitu Bambu
(Bambusa sp.), Bayam (Amaranthus sp.), Teki-tekian (Cyperus rotundus),
dan Sawi (Brassica juncea L.). Akar tunggang, yaitu Mawar (Rossa sp.),
Nangka (Artocarpus integra Merr.), Mangga (Mangifera indica), dan
Jambu (Psidium guajava).

Saran

Adapun saran untuk praktikum agar pelaksanaannya berlangsung lebih baik lagi.
Manajemen waktu sangat diperlukan agar praktikum ini bisa berjalan lebih lancar
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. (2021). Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Hijau


(Brassica juncea L.) Terhadap Pemberian Pupuk NPK dan Pupuk Cair
NASA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi
Jurusan Pendidikan Biologi Quality University 2021, 45-49.

Billik. 2021. Perbanyakan Tanaman Ipomoea Aquatica Secara Generatif Di Desa


Sukamaju Kabupaten Magetan. SIPORA Politeknik Negeri Jember, 24-35.

Clariza, Monica Elsa and Tjokorda, Abinanda, I Wayan, Sujana. 2018. Allure Of
The Rose. Denpasar. ISI Denpasar.

Dewi Fitria Muhtar, Yumima Sinyo , Hasna Ahmad. 2017. Pemanfaatan


Tumbuhan Bambu oleh Masyarakat di Kecamatan Oba Utara Tidore
Kpeulauan. Jurnal Saintifik. Ternate : Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Khairun, 47-63.

Haryani, T. S. 2016. Organo Nutritivum (Daun, Batang dan Akar). Tangerang.


Universitas Terbuka.

Haryanto, Saparso. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai
Metode Irigasi dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai.
E-Journal UNSOED, 2(1), 10-16.

Kartasapoetra. 2003. Teknologi Benih. Jakarta. Rineka Cipta.

Maghfiroh, Jazilatul. 2017. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan


Tanaman. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2017, 51-58.

Mario, P. 2014. Perkembangbiakan Tumbuhan. Jakarta. Lestari Kiranatama.

Nofrianti, S. 2015. Kajian Sistem Pengemasan Bunga Mawar Potong (Rosa


hybrid) Selama Penyimpanan untuk Memperpanjang Masa Pajangan.
Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, 3(1), 25-37.

Rehatta, H. 2013. Pengaruh Perlakuan Pencelupan dan Perendaman terhadap


Perkecambahan Benih Sengon. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, 2(1), 10-
16.
Rosanti. 2013. Klasifikasi Tumbuhan. Yogyakarta. Penerbit Konisius.

Rukmana, R. 2008. Budi Daya Nangka. Yogyakarta. Karisma.

Saparinto, C. 2013. Grow your own vegetables-panduan praktis menanam 14


Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Yogyakarta. Penebar
Swadaya.

Suwitra, dkk. 2020. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Bibit Bayam.


AGRORADIX Jurnal Ilmu Pertanian, 3(1), 1-6.

Titiek, W. 2017. Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis. Yogyakarta. Cv


Mine.

Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta. University Gadjah


Madha Press.

Trubus. 2021. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bandung. Pustaka Press.

Anda mungkin juga menyukai