MATERI : AKAR
Oleh :
2030801058
Dosen Pengampu :
Ike Apriani,M.Si
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyampaikan terima kasih pada pihak
yang membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan
terima kasih banyak kepada.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki
kekurangan ataupun kekeliruan yang ada.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
ABSTRAK
Akar merupakan salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan mengangkut air dan zat-zat
makanan yang sudah diserap dan dibawa ketempat-tempat pada tubuh atau
tempat penyimpanan cadangan makanan. Tanaman Wortel (Daucus carota L.)
berasal dari Asia Timur dan Tengah yang memiliki iklim sub-tropis, Dari hasil
pengamatan diketahui bahwa akar pada wortel merupakan akar tunggang yang
sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang berbentuk tombak. Alang-
alang (Imperata cylindrica) adalah rumput berdaun tajam yang tumbuh di lahan
pertanian, mempunyai sistem perakaran yaitu akar serabut dan memiliki sifat
batang berkayu, arah tumbuh batang tegak. Bayam duri (Amaranthus spinosus)
adalah spesies tanaman berbunga dari genus amaranthus termasuk ke dalam suku
Amaranthaceae dan memiliki perakaran tunggang. Kangkung (Ipomea Aquatica)
merupakan jenis tanaman sayuran yang memiliki akar, batang, daun bunga, buah
dan biji. Kangkung memiliki perakaran tunggang dengan banyak akar samping
atau bercabang-cabang.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari strukturorgan baik
mengenal akar, daun, batang, bunga, buah maupun bijinya.Pada dasarnya
tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok yaitu akar (Radix ),batang (Caulis), dan
daun (Folium) sedangkan bagian-bagian lain padatumbuhan hanyalah
penjelmaaan salah satu diantara ketiga bagian pokokatau mungkin kombinasi
bagian-bagian pokok tersebut. Boleh jadi bagiantumbuhan yang kita beri nama
tersendiri tersebut adalah bakal bagian pokok tersebut.
Akar adalah salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap dan dibawa
ketempat-tempat pada tubuh tumbuhanyang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan.
Umumnya, akar tanaman terdiri dari dua jenis yaitu akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tanaman berkeping satu
(monokotil). Akar ini hanya merupakan akar-akar yang tersebar dari dasar batang
akar. Meskipun demikian, ada pula tumbuhan dikotil yang memiliki akar serabut
dengan catatan tumbuhan tersebut dikembangbiakan dengan cara cangkok atau
stek. Sedangkan akar tunggang di tandai dengan adanya akar utama (tab root)
yang umumnya lebih dalam masuk kedalam tanah serta lebih memiliki cabang-
cabang akar lateral. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
umumnya adalah menyimpan cadangan makanan.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut yaitu :
1. Memberi pengalaman kepada praktikan dalam melakukan pengamatan
terhadap bermacam tipe dan bentuk akar
2. Memberi pengetahuan kepada praktikan untuk mendeskripsikan bermacam
tipe dan bentuk akar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Weier, Stoeking dan Barbour (1974) Root berasal dari kata Rot
bahasa Anglosaxon (Inggris). Root is the descending axis of a plant, artinya akar
adalah poros tanaman yang arah geraknya ke bawah (Agustina. 2004). Secara
umum, tanaman tingkat tinggi mempunyai empat bagian penting akar, yaitu akar
utama atau akar primer, akar lateral atau akar sekunder atau akar cabang, rambut
atau bulu akar, dan tudung akar (Hidayat, 1995).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke
tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman.
Fungsi tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi,
tempat penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat
penghasil fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina. 2004). Akar bagi tumbuhan
mempunyai tugas untuk Memperkuat berdirinya tumbuhan, Untuk menyerap air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, Mengangkut
air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan, Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
(Hidayat, 1995).
3
jingga kemerahan pada umbi Wortel ini menandakan bahwa itu kaya akan
senyawa karoten dan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.
Akar tanaman alang alang adalah akar berbentuk rimpang yang menjalar,
dan berbuku buku. Akarnya keras meskipun berbentuk rimpang. Akar alang alang
dapat digunakan obat. Seperti demam dan memudahkan kencing.
Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada
umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam duri
ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai
satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah
kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang
terdapat pada pangkal batang tanaman ini.
4
kelam atau berwarna hijau keputih-putihan dengan semburat ungu dibagian
tengah. Bunganya berbentuk seperti terompet berwarna putih ada juga yang putih
keungu-unguan. Buah kangkung berbentuk seperti telur dalam bentuk mini
warnanya cokelat kehitaman, tiap-tiap buah terdapat atau memiliki tiga butir biji.
Umumnya banyak dimanfaatkan sebagai bibit tanaman. Jenis dari kangkung ini
terdiri dari dua jenis yaitu kangkung air dan kangkung darat. Namun jenis
tanaman yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat yaitu tanaman
kangkung darat atau yang biasanya dikenal baik dengan sebutan kangkung cabut
(Purwono 2008).
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 24April 2021 pukul 14.30 WIB
(Online)
C. Cara Kerja
1. Mengamati bahan yang telah di tentukan
2. Menentukan bagian dan macam-macam bentuk akar dari bahan yang
ditentukan
3. Mendeskripsikan dari bagian dan macam-macam bentuk akar tersebut
4. Mendokumentasikan bahan tersebut
6
BAB IV
A. Daucus carota L
Daucus carota L atau yang dikenal dengan wortel. Merupakan tanaman
umbi umbian. Tanaman ini tergolong berkeping satu (monokotil). Tanaman ini di
klasifikasi sebagai berikut :
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
7
Pangkal akar (Colllu radies)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa akar pada wortel merupakan sistem
perakaran yaitu Akar tunggang (Radix primoria) Sifat akar yaitu
akar berbentuk bulat memanjang merupakan akar tunggang yang bercabang,
tempat penimbunan makanan, pangkalnya besar meruncing keujung dengan
serabut-serabut akar sebagai percabangan biasanya menjadi tempat penimbunan
makanan dan bentuknya berbentuk seperti tombak .
B. Imperata Cylindrica
Alang-alang atau ilalang adalah tanaman berjenis rumput-rumputan yang
berumur panjang. Tanaman ini tergolong berkeping satu (monokotil). Nama
ilmiah dari alang-alang ialah Imperata Cylindrica. Berikut ini klasifikasi
tumbuhan alang-alang:
8
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Batang
Rhizome
Alang-alang memiliki ciri fisik yaitu, daun yang masih muda berwarna
hijau, sedangkan daun yang lebih tua berwarna orange-coklat dan hingga
9
membentuk tanda tipis dan padat, bunga alang-alang berwarna putih berbentuk
seperti bulu.
C. Amaranthus Spinosus
Amaranthus Spinosus atau yang sering kita sebut bayam merupakan salah
satu tanaman hijau yang termasuk dalam tanaman berkeping dua (dikotil). Dan
memiliki akar tunggang dengan sedikit akar serabut diatasnya. Adapun klasifaksi
dari tumbuhan bayam ini adalah:
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Pangkal Akar
(collum radicis)
Batang Akar
(carpus radicalis)
Rambut akar (pillus
radicalis)
Tudung akar
(caliptra)
10
Bayam duri (Amaranthus spinosus) memiliki sistem perakaran tunggang.
Bayam duri (Amaranthus spinosus) memiliki sifat batang berkayu, bentuk batang
bulat, sfat permukaan batang licin,arah tumbuh batang tegak, percabangan
monopodial
D. Ipomea Aquatica
Tanaman kangkung merupakan tanaman yang memiliki nama latin Ipomea
Aquatic Forsk. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dengan
cabang-cabangnya banyak menyebar ke berbagai arah. Kangkung sendiri
merupakan salah satu tanaman yang waktu tumbuhnya tergolong lama.
Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi dari tanaman kangkung
itu sendiri :
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L
11
Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)
Jenis kangkung yang umumnya dibudiyakan terdiri dari dua macam yaitu
kangkung darat dan kangkung air. Bagian dari tanaman kangkung yang paling
banyak dimanfaatkanialah batang muda dandaun-daunya. Daun dan batang
kangkung merupakan sumber vitamin A yang sangat baik.
12
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Setiap tumbuhan memiliki morfologi akar, batang, daun, sertabentuk
modifikasi yang berbeda-beda antara satu tumbuhan dengantumbuhan yang lain.
Perbedaan morfologi tersebut mungkin disebabkan oleh jenis tumbuhan itu. Jenis
tumbuhan ada terbagi dua yaitu monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil pada
umumnya mempunyai batang yang dari pangkal sampai keujung tidak ada
perbedaan besarnya dan memiliki sistem perakaran yaitu akar serabut, Sedangkan
tumbuhan dikotil pada umumnya mempunyai batang yang dibagian bawahnya
lebih besar dan keujung semakin mengecil dan memiliki sistem perakaran yaitu
akar tunggang.
Menurut sistemnya, perakaran dibagi menjadi dua yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Contoh dari akar
tunggang adalah kangkung dan wortel sedangkan akar serabut terdapat pada
tumbuhan monokotil. Contoh dari akar serabut adalah Alang-alang
Adapun fungsi dari akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam yang
terlarutccccsebagai nutrisi, tempat untuk menyimpan zat makanan cadangan
misalnya pada umbi-umbian, sebagai alat reproduksi (perkembangbiakan), dan
sebagai tempat cadangan makanan.
B. Saran
Pengetahuan tentang akar harus tetap dipelajari lebih detail lagi karna akar
merupakansalah satu organ penting bagi tumbuhan. Selain itu akar juga
merupakan organ yang sangat berperan secara vital terhadap asupan makanan bagi
tumbuhan
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN
MATERI : BATANG
Oleh :
Nama : Nico Nata Anggara
Nim : 2030801058
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyampaikan terima kasih pada pihak
yang membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan
terima kasih banyak kepada.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki
kekurangan ataupun kekeliruan yang ada.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………
B. Tujuan Pratikum………………………………………….
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan……………………………………………….
B. Saran……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu
Umumnya batang berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
menjadi dua bagian yang setangkup. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari
(bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu mengadakan percabangan, dan selama hidupnya
tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Struktur
pada tumbuhan batang ini merupakan struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah penting dari
daun. Sifat-sifat umum batang yang dapat dikatakan sebagai karakteristik, antara lain adalah
tumbuh selalu ke atas daun dan menjauhi pusat bumi. Istilah ini dikenal sebagai fototrofi positif
dan geotrofi negatif. Selain itu, batang biasanya berwarna coklat. Batang ini memiliki bentuk
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya, batang berperan untuk
mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu jalan
pengangkutan air dan zat makanan dari akar ke daun dan jalan pengangkutan hasil asimilasi dari
daun ke bagian lain, baik ada yang di bawah maupun di atas tanah (Savitri, 2008).
Pada bagian tubuh tumbuhan, batang batang mempunyai beberapa tugas yaitu untuk
(Gembong, 2002) :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah. Yaitu : daun, bunga dan buah.
4
2. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi,dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan jalan pengangkutan hasil-
Pada batang terdapat buku-buku yang dikenal dengan nama ilmiah nodus. Pada buku
inilah daun melekat. Jarak antara dua buku dinamakan ruas. Ruas dikenal dengan nama ilmiah
internodus. Pada tumbuhan monokotil, biasanya buku-buku batang terlihat dengan jelas,
sedangkan pada tumbuhan dikotil, buku-buku batang kadang-kadang tidak terlihat, tetapi hanya
berupa tonjolan-tonjolan, tempat tangkai daun melekat. Sehingga bila tangkai daun lepas, akan
meninggalkan bekas pada batang. Batang sendiri merupakan organ tumbuhan yang tak kalah
penting dengan akar dan daun. Sehingga pertumbuhan pada batang selalu bertambah panjang
ujungnya, karena pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan. Batang sendiri
memiliki struktur yang cukup kompleks, dalam mengamati batang suatu tumbuhan, ada
beberapa hal penting yang menjadi fokus pengamatan, misalnya bentuk, cabang-cabang, arah
B. Tujuan Praktikum
praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui berbagai bentuk jenis batang
5
BAB II
PEMBAHASAN
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Dan mengingat tempat
serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
1. Sifat-sifat Batang
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku
c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari: (bersifat fototrop atau heliotrop).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
2. Jenis Batang
menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang berbatang jelas. Pada tumbuhan
3. Bentuk Batang
Menurut (Kamajaya, 2000), jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang
6
dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya. Dan dilihat dari sudut bentuk
penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang antara lain:
a. Bulat (teres).
b. Bersegi (angularis).
c. Pipih.
memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang:
tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat
memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya:
c. Berbaring (humifusus).
f. Mengangguk (nutans).
g. Membelit (volubilis).
7
percabangan, yaitu:
a. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat
c. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap kali
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu dengan
batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka bentuk percabangan tumbuh
Menurut (Purnomo, 2002), umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti
berikut:
a. Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah
tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir
b. Condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih
450.
c. Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang
lebih 900C.
d. Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya lalu
melengkung ke bawah.
8
Menurut (Tjitrosoepomo, 2005), dalam membicarakan perihal pangkal batang yang
menjadi alat untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan pada masa yang buruk, dapat
diketahui bahwa batang tumbuhan mempunyai umur yang terbatas. Karena kalau batang mati,
biasanya tumbuhannya pun mati, maka tumbuhan seringkali dibeda-bedakan menurut panjang
a. Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari
satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun.
b. Tumbuhan biennial (dua tahun) (biennis), yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, mulai
tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerluikan waktu dua tahun.
c. Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai umur sampai bertahun-
tahun belum juga mati, bahkan ada yang yang dapat mencapai umur sampai ratusan tahun
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 24April 2021 pukul 14.30 WIB (Online)
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kamera
Bahan :
1. Mangga
2. Kangkung Air
3. Rumput Teki
4. Jukut Pendul
C. Cara Kerja
1. Mengamati bahan yang telah di tentukan
2. Menentukan bagian dan macam-macam bentuk batang dari bahan yang ditentukan
3. Mendeskripsikan dari bagian dan macam-macam bentuk batang tersebut
4. Mendokumentasikan bahan tersebut
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Mangifera indica L.
Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah tahunan (perennial plants)
berupa pohon berbatang keras yang tergolong ke dalam famili Anacardiaceae. Dalam Bahasa
botani, mangga disebut Mangifera indica L. yang berarti tanaman mangga berasal dari India
(Rohmaningtyas, 2010).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
(Anonim, 2008).
Tegak
lurus
(erectus)
Batang
berkayu
11
Menurut Tjitrosoepomo (2009), batang mangga (Mangifera indica L.) termasuk batang
berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas
kayu, yang terdapat pada pohon – pohon (arbores). Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar,
batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah.
Menurut Tjitrosoepomo (2009), morfologi batang berbentuk bulat (teres). Tekstur kulit
pohon mangga (Mangifera indica L.) tebal dan kasar, dan jika kulit ini terluka akan
mengeluarkan getah. Warna kulit batang pohon mangga (Mangifera indica L.) ini adalah coklat
muda hingga coklat kehitaman. Pohon mangga (Mangifera indica L.) juga mempunyai cabang
dan ranting yang ditumbuhi banyak daun.
Menurut Tjitrosoepomo (2009), permukaan batang mangga (Mangifera indica L.) yaitu
beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur – alur yang jelas. Arah tumbuh batangnya
tegak lurus (erectus). Cara percabangan batang mangga (Mangifera indica L.) ialah cara
percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batang setiap kali menjadi
dua cabang yang sama besarnya. Sifat cabang batangnya sirung pendek (virgula atau virgula
sucrescens), yaitu cabang – cabang kecil dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun
biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Dan arah tumbuh cabangnya condong ke atas
(patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 45°.
12
B. Ipomoea Aquatica
Kangkung air (Ipomoea aquatica) adalah tumbuhan akuatik yang sering digunakan
orang sebagi sayuran. Kangkung termasuk dalam keluarga kangkung – kangkungan (famili
Convolvulaceae). Berikut ini adalah klasifikasi kangkung air dalam taksonomi tumbuhan.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Convolvulales
Famili : convolvulacae
Genus : Ipomoea
Arah
batang
menjalar
atau
merayap
(repens)
Permukaa
n batang
licin
(costatus)
Menurut Tjitrosoepomo (2009), arah tumbuh batang kangkung air (Ipomoea aquatic)
ialah menjalar atau merayap (repens), batang berbaring, tetapi dari buku – bukunya keluar akar
– akar. Cara percabangan pada batang kangkung air (Ipomoea aquatic) adalah percabangan
monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang
(lebih cepat pertumbuhannya).
Menurut Tjitrosoepomo (2009), sifat cabang batang kangkung air (Ipomoea aquatic)
ialah sirung pendek pendek (virgula atau virgula sucrescens), yaitu cabang – cabang kecil
dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan
buah. Kangkung air (Ipomoea aquatic) termasuk dalam tumbuhan annual (annuus), yaitu
tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati atau paling
banyak dapat mencapai umur setahun.
14
C. Cyperus rotundus L.
Berdasarkan system taksonomi pada makhluk hidup, rumput teki (Cyperus rotondus L.)
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Arah
Genus : Cyperus L. tumbuh
batang tegak
Spesies : Cyperus rotundus L.
lurus
(erectus)
Permuka
an
batang
licin
(laevis)
Menurut Tjitrosoepomo (2009), batang rumput teki (Cyperus rotondus L.) termasuk
batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas – ruas yang nyata dan
seringkali berongga. Adapun morfologi batang pada rumput teki (Cyperus rotondus L.) adalah
15
memiliki bentuk batang yang bersegi bangun segitiga (triangularis) dan sifat permukan yang
licin (laevis).
Menurut Tjitrosoepomo (2009), arah tumbuh batang rumput teki (Cyperus rotondus L.)
adalah tegak lurus (erectus), yaitu batang tumbuh arahnya lurus ke atas. Percabangan batang
rumput teki (Cyperus rotondus L.) adalah monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak
jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya). Dan arah tumbuh
cabang pada rumput teki (Cyperus rotondus L.) adalah tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut
antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja
sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hamper sejajar dengan batang pokonya.
Menurut Tjitrosoepomo (2009), rumput teki (Cyperus rotondus L.) adalah tumbuhan
menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai umur sampai bertahun – tahun belum
juga mati, bahkan ada yang dapat mencapai umur ratusan tahun.
16
D. Kyllinga Monocephala L.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Arah tumbuh
Genus : Kyllinga batang tegak
lurus (erectus)
Spesies : Kyllinga monocephala L.
Permukaan
batang licin
(laevis)
18
BAB V
PENUTUPAN
Kesimpulan
1. Batang (Caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting yang berada di atas
2. Bentuk batang bermacam sesuai dengan fungsinya masing-masing. Begitu pula dengan
anatomi batang juga berbeda-beda pada setiap tumbuhan Batang mempunyai macam-macam
3. Batang umumnya memiliki ciri-ciri mempunyai buku dan ruas tersusun atas lapisan-lapisan
jaringan. Dan fungsi pada batang yakni sebagai penghubung dalam pengangkutan air dan
unsur hara dari akar menuju daun dan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh.
Saran
materi yang dipraktikkan agar pada saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Tim Bina Karya Tani Pedoman Bertanam Mangga. Yrama Widya.
Rohmaningtyas, D. 2010. Perbanyakan tanaman mangga dengan teknik okulasi di kebun benih
tanaman pangan dan hortikultura Tejomantri Wonorejo Polokarto Sukoharjo. Skripsi.
Univeristas Sebelas Maret. Surakarta.
20
LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN
MATERI : DAUN
Oleh :
Nama : Nico Nata Anggara
Nim : 2030801058
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyampaikan terima kasih pada pihak
yang membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan
terima kasih banyak kepada.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki
kekurangan ataupun kekeliruan yang ada.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan proses
fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa sebagai sumber energi bagi organisme
lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut bentuk, ukuran dan
beragam sifat lainnya. Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan atas daun tunggal dan daun
majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya terdiri dari satu helaian daun,
sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian daun.
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun
sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan yang berfungsi menyalurkan hara
atau produk fotosintetis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan dasar epidermis, jaringan
gantiang, jaringan bunga karang dan jaringan pembuluh. Permukaan epidermis seringkali
terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga
pemangsa, spora jamur ataupun tetesan air hujan.
Setiap jenis tumbuhan akan terlihat bahwa diantaranya ada yang hanya memiliki satu
helaian saja pada tangkai daunnya yang disebut daun tunggal (folium simplex) dan ada pula
tumbuhan yang tangkainya bercabang-cabang dan pada setiap cabang tangkai terdapat helaian
daun, sehingga pada satu tangkai memiliki helaian daun lebih dari satu yaitu daun majemuk
(folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada tangkai daun (petiolus) hanya terdapat
satu helaian daun (lamina) saja. Karena banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk
daun, baik daun tunggal maupun daun majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana sajakah
bentuk dan pembagianya.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum mengenai daun dan Bentuk
Modifikasinya.
B. Tujuan Praktikum
PEMBAHASAN
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena merupakan apparatus
yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan biokimia bagi kelangsungan hidup
tumbuhan. Struktur daun dikelompokkan menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur
luar (morfologi) daun dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk, helaian daun, bentuk ujung
daun, tepi daun dan susunan tulang daun. Struktur anatomi daun tersusun atas tiga sistem
jaringan, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (parenkima) dan jaringan
pembuluh (vaskular) (Moekti, 2009).
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung
didaun.Fungsi daun antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap Co2
dari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta untuk
respirasi.Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat
daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan skulen atau xerofit
juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpanan air (Purnomo, 2010).
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu helaian daun.
Bagian dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan sudut atas antara daun dan batang
disebut ketiak daun. Daun tunggal mempunyai karakteristik yaitu didalam daun terdapat
bagian penting yang terdapat pada batang daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan
berwarna hijau karena mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis dan daunpun
mempunyai umur yang terbatas ( Trisnawati, 2012).
Daun majemuk adalah tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini
terdapat helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian
daun (Gembong, 2006).
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau pelepah daun
(Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita
jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musaparadisca),pohon
pinang (Areca cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyaidaun yang
tidak lengkap tidak begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua
bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap
(Tjitrosoepomo, 2013).
2
Modifikasi daun sangat bervariasi pada group tanaman yang berbeda, beberapa tanaman
primitif daunya merupakan perluasan secara lateral dari tumbuh dimana epidermis batang dan
pada beberapa tanaman paku-pakuan dan tanaman berbiji kemungkinan merupakan sistem
cabang dengan komponen yang bergabung sebagian besar daun tanaman dikotil dan
monokotil pasti phyllase yaituberupa petiole yang pipih dan meluas dan disokong dengan
petiole (Heddy, 2010).
A. Pandanus Amaryllifolius
Pandanus amaryllifolius (Roxb.) atau yang dikenal juga sebagai pandan wangi
merupakan tumbuhan tropis yang banyak digunakan untuk memberi aroma pada pengolahan
makanan maupun minuman. Pandan wangi merupakan salah satu jenis pandan yang memiliki
daun tidak berduri dan banyak dibudidayakan di pekarangan rumah khususnya bagi
masyarakat di Asia Tenggara (de Guzman and Siemonsma, 1999).
B. Caladium Bicolor
Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk hati,
ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya beragam ada yang putih
kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau di tepid an merah menyala di tengahnya,
ada yang hijau di tepid an tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Tjitrosoepomo
berpendapat bahwa tanaman herba tahunan adalah tanaman yang dapat mencapai umur
bertahun-tahun belum juga mati (Tjitrosoepomo, 2005).
C. Carica Papaya L
Tanaman papaya (Carica Papaya L) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tengah. Papaya dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis. Tanaman papaya
oleh para pedagang Spanyol disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia. Negara penghasil
papaya antara lain Costa Rica, Republik Dominika, Puerto Riko, dan lain-lain (Warisno,
2003).
D. Rosa sp
Tanaman mawar (Rosa sp.) berbentuk semak dan tergolong tanaman yang mempunyai
umur panjang atau tahunan. Memiliki struktur batang berkayu, bercabang banyak,
menghasilkan bunga secara terus menerus. Selama siklus hidupnya tanaman mawar (Rosa sp.)
3
terus tumbuh seolah – olah tidak terbatas dan masa produksinya berulang – ulang (Rukmana,
1995).
E. Averrhoa Carambola
F. Citrus aurantifolia
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama
Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel
(Jawa), di pulau Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan
nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman
puhat em nepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese
(Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit,
kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan
delomakii (Rote).
4
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 24 April 2021 pukul 13.30 WIB (Online)
C. Cara Kerja
1. Mengamati bahan yang telah di tentukan
2. Menentukan bagian dan macam-macam bentuk akar dari bahan yang ditentukan
3. Mendeskripsikan dari bagian dan macam-macam bentuk akar tersebut
4. Mendokumentasikan bahan tersebut
5
BAB IV
A. Pandanus Amaryllifolius
Pandanus amaryllifolius (Roxb.) atau yang dikenal juga sebagai pandan wangi
merupakan tumbuhan tropis yang banyak digunakan untuk memberi aroma pada pengolahan
makanan maupun minuman. Pandan wangi merupakan salah satu jenis pandan yang memiliki
daun tidak berduri dan banyak dibudidayakan di pekarangan rumah khususnya bagi
masyarakat di Asia Tenggara (de Guzman and Siemonsma, 1999).
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) adalah jenis tumbuhan monokotil dari
famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan
komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara – negara Asia Tenggara
lainnya. Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi – tepi selokan
yang teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunggang yang menopang tumbuhan ini bila
telah cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang
rapat, panjangnya dapat mencapai 60 cm. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang
bergerigi (Van Wyk, 2005).
6
a
.
c.
b.
Gambar 1. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) a.) Daun, b.) Tepi Daun, c.)
Ujung Daun
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) memiliki tata letak daun yang
tersebar. Daun pandan merupakan jenis daun yang tidak lengkap karena tidak memiliki
tangkai dan hanya memiliki pelepah dan helain daun saja. Daun pandan berbentuk
memanjang dengan pangkal daunnya rata dan ujung yang runcing. Tepi daun pada pandan
bergerigi dan urat daun yang sejajar, teksturnya seperti kertas dan memiliki warna daun yang
hijau (Tjitrosoepomo, 2018).
B. Caladium Bicolor
Menurut Tjitrosoepomo (2004), Caladium bicolor (keladi hias) merupakan genus dari
family Araceae. Klasifikasi lengkap dari Caladium berdasarkan system klasifikasi tumbuhan
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Caladium
7
Spesies : Caladium bicolor
a.
c.
d.
e. b.
f.
Gambar 2. Keladi (Caladium bicolor) a.) Tangkai, b.) Pelepah, c.) Helaian Daun, d.) Tulang
Daun, e.) Tepi Daun, f.) Ujung Daun
Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk hati,
ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya beragam ada yang putih
kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau di tepid an merah menyala di tengahnya,
ada yang hijau di tepid an tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Tjitrosoepomo
berpendapat bahwa tanaman herba tahunan adalah tanaman yang dapat mencapai umur
bertahun-tahun belum juga mati (Tjitrosoepomo, 2005).
Daun Caladium bicolor merupakan daun tunggal yang membentuk roset akar. Bentuk
perisai persegi dengan garis tengah 15 – 30 cm, permukaan daun licin dan pertulangan daun
menjari. Mengenai daun tunggal dan roset akar, Gembong Tjitrosoepomo, berpendapat bahwa
daun tunggal adalah daun yang pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja.
Roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal-jejal di atas tanah,
jadi roset itu amat dekat dengan akar (Tjitrosoepomo, 2005).
C. Carica Papaya L
Tanaman papaya (Carica Papaya L) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tengah. Papaya dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis. Tanaman papaya
oleh para pedagang Spanyol disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia. Negara penghasil
8
papaya antara lain Costa Rica, Republik Dominika, Puerto Riko, dan lain-lain (Warisno,
2003).
Papaya merupakan tanaman dari suku Caricaceae dengan Marga Carica. Marga ini
memiliki kurang lebih 40 spesies, tetapi yang dapat dikonsumsi hanya tujuh spesies,
diantaranya Carica Papaya L. Tanaman papaya berdasarkan struktur klasifikasi Cronquist
(1981) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
a.
b.
Gambar 3. Papaya (Carica Papaya L). a.) Tangkai Daun, b.) Helaian Daun
Daun (folium) merupakan tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Tyas (2008) mengatakan bahwa daun papaya merupakan
daun tunggal, berukuran besar, menjari, bergerigi dan juga mempunyai bagian-bagian tangkai
daun dan helain daun (lamina). Daun papaya mempunyai bangun bulat atau bundar, ujung
daun yang lancip, tangkai daun panjang dan berongga. Permukaan daun licin sedikit
9
mengkilat. Dilihat dari susunan tulang daunnya, daun papaya termasuk daun-daun yang
bertulang menjari.
D. Rosa sp.
Tanaman mawar (Rosa sp.) berbentuk semak dan tergolong tanaman yang mempunyai
umur panjang atau tahunan. Memiliki struktur batang berkayu, bercabang banyak,
menghasilkan bunga secara terus menerus. Selama siklus hidupnya tanaman mawar (Rosa sp.)
terus tumbuh seolah – olah tidak terbatas dan masa produksinya berulang – ulang (Rukmana,
1995). Bunga mawar (Rosa sp.) memiliki malai yang berbentuk sederhana hingga seperti
karangan bunga. Helain mahkota bunganya ada yang selapis dan ada yang bersusun. Semua
jenis bunga mawar (Rosa sp.) yang ada berduri melengkung ke bawah dan tajam
(Rismunandar, 1992). Bungan mawar (Rosa sp.) termasuk bunga yang sempurna yang dapat
membentuk biji dan mudah untuk memperoleh tanaman hibrida baru. Warna bunga mawar
(Rosa sp.) bervariasi dari putih, merah, merah muda, kuning dan lain – lain.
Menurut Tjitrosoepomo (1996), morfologi tanaman mawar (Rosa sp.) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathopyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
10
a.
b.
c.
Gambar 4. Mawar (Rosa sp.) a.) Anak Daun , b.) Tangkai Anak Daun , c.) Ibu Tangkai
Daun
Daun Rosa sp. Bertipe daun majemuk menyirip (imparipinnatus). Dikatakan daun
majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri dan
biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lain. Jumlah anak daunnya pada satu
ibu tangkai daun biasanya 5 atau 7 anak daun. Bagian – bagian daun majemuk yang dimiliki
oleh daun mawar antara lain ibu tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun serta
dilengkapi dengan daun penumpu pada pangkal ibu tangkai daunnya (C. C. G. J. Van Steenis,
2003).
E. Averrhoa Carambola
Kingdom : Plantae
11
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
a.
b.
c.
Gambar 5. Belimbing Manis (Averrhoa carambola) a.) Ibu Tangkai Daun, b.) Tangkai
Anak Daun, c.) Anak Daun
Berdasarkan pengamatan, jumlah anak daun yang sering dijumpai adalah 9 helai. Hal
ini berbeda dengan pendapat Paull dan Duarte (2012) yang menyatakan bahwa pada
umumnya jumlah anak daun belimbing manis berjumlah 3 hingga 6 helai. Daun muda
tanaman belimbing manis (Averrhoa carambola) memiliki warna merah hati hingga coklat
kehijuan. Daun tanaman belimbing manis (Averrhoa carambola) yang telah dewasa berwarna
hijau tua. Perbedaan warna daun ini dipengaruhi oleh pigmen dominan pada daun tersebut
Sumenda et al. (2011). Daun yang berwarna hijau gelap lebih banyak menyerap cahaya
matahari dibanding daun yang berwarna hijau terang (Sugito, 2012).
F. Citrus aurantiifolia
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama
Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel
(Jawa), di pulau Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan
nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman
puhat em nepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese
(Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit,
kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan
delomakii (Rote).
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantiifolia
13
c
Gambar 6. Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) a.) Tepi Daun , b.) Tangkai Anak Daun, c.)
Ujung Daun, d). Pangkal Daun
Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis
tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m.
Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna
tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul,
dan tepi beringgit. Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan
tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.
Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang
dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan
diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan.
Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm.
dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah
mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm
berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar
tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai
tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
14
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Kebanyakan daun pada tumbuhan merupakan daun yang tidak lengkap, daun yang
lengkap (memiliki vagina,petiolus, dan lamina) hanya dimiliki tumbuhan tertentu.
2. Dikatakan daun lengkap jika pada daun terdapat pelepah (vagina), tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamina), ditemukan pada daun talas (Colocasia
esculenta).
3. Berdasarkan praktikum ini dapat dikesimpulkan bahwa daun memiliki bagian-
bagiannya seperti upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petioles), dan
helaian daun (lamina). Setiap daun dari berbagai macam tanaman memilki
karakteristik masing-masing. Karakteristik itu meliputi jenis daun, bangun daun
(Circumscriptio) pangkal daun (Basis folii), ujung daun (Apex folii), tepi daun (Margo
folii), daging daun (Intervenium) pertulangan daun (Nervatio), permukaan daun serta
warna daun.
4. Ada dua jenis daun berdasarkan pada jumlah helaian daun yaitu daun tunggal dan
majemuk.
B. Saran
Pengetahuan tentang daun harus tetap dipelajari lebih detail lagi karna Daun adalah
organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan proses fisiologi dan biokimia
untuk memproduksi biomassa sebagai sumber energi bagi organisme lainnya termasuk
manusia
15
DAFTAR PUSTAKA
Gembong, 2006. Morfologi tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
Heddy, 2010. Penuntun Praktikum Botani. FAPERTA UIN Suska Riau. Pekan Baru.
Dasgupta P, Chakraborty P, Bala NN. 2013. Averrhoa carambola: an update review. IJPRR.
2(7):54-63.
DE Guzman CC and Siemonsma JS (eds.) 1999. Spices. Plant Resources of Southeast Asia
13. Leiden : Backhuijs.
Paull RE, Duarte O. 2012. Tropical Fruit. Vol 2. Ed 2. London (GB): CAB International.
Rismunandar. 1992. Budidaya Bunga Potong. Jakarta: Penebar Swadaya. 163 hal.
Simpson MG. 2006. Plant Systematics. Canada (US): Elsevier Academic Pr.
16
Sumenda L, Rampe HL, Mantiri FR. 2011. Analisis kandungan klorofil daun belimbing
(Averrhoa carambola) pada tingkat perkembangan daun yang berbeda. Bioslogos
1(1):20-24.
Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Pr.
Tyas, WS. 2008. Evaluasi Keragaman Pepaya (Carica papaya L.) di enam lokasi di Boyolali.
Skripsi Strata I. Institut Pertanian Bogor.
Van Wyk, Ben – Erik. 2005. Food Plants of the World. Portland, Oregon : Timber Press, Inc.
ISBN 0-88192-743-0.
Woodson RE, Schery RW, Lourteig A. 1980. Flora of Panama. Annals Missouri Bot Gard.
67(4).823-850.
17
LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN
MATERI : BUNGA
Oleh :
Nama : Nico Nata Anggara
Nim : 2030801058
2021
ABSTRAK
B. Tujuan Pratikum
Adapun tujuan pratikum hari ini adalah :
1. Untuk melihat morfologi bunga tunggal
2. Untuk melihat tipe bunga majemuk
3. Untuk melihat morfologi bunga famili papilionaceae
4. Untuk melihat morfologi bunga famili orchidaceae
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bunga
Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu
tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-
organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui
pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji
merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk
penyebaran individu-individu spesies secara luas. Selepas persenyawaan,
sebagian dari bunga itu akan berkembang menjadi buah yang meBunga terdiri
atas sebuah sumbu yang padanya organ-organ bunga yang lain tumbuh. Bagian
dari sumbu yang merupakan ruas yang berakhir dengan tangkai bunga
(pedisel). Ujung distal pedisel ini mengembang dengan panjang yang beragam
dan bagian ini disebut reseptakael bunga (talamus). Organ-organ bunga
melekat pada reseptakel. Sebuah bunga yang khas mempunyai empat macam
organ. Organ-organ yang paling luar adalah sepal yang secara bersama-sama
membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah
kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang
terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga.
Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam
perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar
disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam
di sebut karpel yang membentuk ginesiumngandung biji-biji (Nugroho,2006).
Menurut Nugroho (2006) Bagian-bagian bunga tunggal terdiri atas
tangkai bunga (pedicel), dasar bunga (receptacle), kelopak (calyx), mahkota
(corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistil). Bagian-bagian bunga
majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (peduncle), daun pelindung (bract),
daun tangkai (bracteola), tangkai daun dan bunga .
Berdasarkan jumlah bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak
(planta multiflora). Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga
terminal bila letaknya di ujung cabang atau ujung batang; dan bunga aksiler
apabila bunga terletak di ketiak daun. Bagian bunga seperti daun kelopak dan
daun mahkota berada pada susunan tertentu ketika masih kuncup. Hal ini
disebut estivasi, contohnya estivasi valvate, valvate induplicate, valvate
reduplicate, imbricate, ascending imbricate, descending imbricate, convolute,
plicate, open dan quincuncia.
Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga
itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian bunga –
bunga tadi terdapat dalam ketiak – ketiak daun dan sebagian pada ujung batang
atau cabang – cabang. Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan, kita dapat
membedakan (Tjitrosoepomo, 1989):
1. Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya bunga coklat
kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz).
2. Bunga di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada
kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.), kembang telang (Clitoria ternatea
L.) (Nugroho,2006).
B. Bunga Majemuk
Bunga majemuk dapat dibedakan menjadi bunga majemuk terbatas dan
bunga majemuk tidak terbatas. Contoh bunga majemuk terbatas adalah
monochasium yang terdiri atas monochasium tunggal, sekrup, dan bercabang
seling; dichasium yang terdiri atas dichasium tunggal dan dichasium majemuk;
pleiochasium; bunga kipas dan bunga sabit (Campbell,2002 ).
Bunga majemuk tidak terbatas dibedakan menjadi bunga majemuk
dengan ibu tangkai tidak bercabang dan bunga majemuk dengan ibu tangkai
bercabang. Contoh yang pertama adalah bunga bulir, tongkol, untai, tandan,
cawan, payung, bongkol, dan bunga periuk. Contoh yang kedua adalah bunga
malai, thyrse, malai rata, bulir majemuk, tongkol majemuk dan payung
majemuk (Campbell,2002).
Tipe lain bunga majemuk adalah bunga karangan semu, cyathium,
berkas, tukal, dan lembing. Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga
dibedakan menjadi bunga lengkap, bunga tidak lengkap, bunga sempurna
(biseksual/hermaprodit) dan bunga tidak sempurna (uniseksual). Bunga
uniseksual terdiri atas bunga jantan dan bunga betina. Berdasarkan pada
kelamin bunga yang terdapat dalam suatu tumbuhan maka tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan berumah satu (monoecious), tumbuhan berumah
dua (diecious) dan polygamous (Campbell,2002).
C. Bunga campuran
Bunga campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk yang
memperlihatkan baik sifat – sifat bunga majemuk terbatas maupun sifat buga
majemuk tak terbatas. Suatu bunga majemuk yang merupakan campuran antara
sifat- sifat bunga majemuk berbatas dengan tidak berbatas. Bunga
joharmisalnya, ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada suatu malai.
Namun cabang – cabangnya bersifat seperti malai rata (Campbel, 2002).
D. Organ Bunga
Bunga terdiri atas aksis (sumbu), dan pada sumbu inilah muncul organ
bunga. Bagian sumbu yang mempunyai ruas (internodus) terdapat tangkai
bunga yang disebut pedisel. Ujung distal dari pedisel membengkak dan meluas
disebut reseptakulum atau thalamus. Organ paling luar adalah sepala yang
secara bersama menyusun kaliks (kelopak bunga) yang biasanya berwarna
hijau, dan di temukan paling bawah, tetap di atas reseptakulum (Campbell,
2002).
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 24April 2021 pukul 14.30 WIB (Online)
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kamera
Bahan :
1. Kembang Sepatu
2. Bunga Melati
3. Bunga Matahari
4. Bunga Soka
5. Putri Malu
6. Bunga Mangga
C. Cara Kerja
1. Mengamati bahan yang telah di tentukan
2. Menentukan bagian dan macam-macam bentuk bunga dari bahan yang ditentukan
3. Mendeskripsikan dari bagian dan macam-macam bentuk bunga tersebut
4. Mendokumentasikan bahan tersebut
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis Linn) adalah tanaman semak yang berasal dari
Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Kembang
sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis Linn) dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Kepala
Sari
Tangkai
Putik Tangkai
Sari
Kepala
Kelopak Putik Mahkota
Bunga
Bunga
Tangkai
Bunga
Gambar : Kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis Linn)
Pada tangkai putik memiliki bentuk silinder panjang, dimana tangkai putik ini
dikelilingi oleh tangkai sari berbentuk oval serta bertaburan serbuk sari. Putik bunga ini
menjulur keluar serta ketika bunga bermekaran posisi hadap mekar kearah atas, samping dan
bawah. Putiknya berjumlah lima. Adapun warna bunga kembang sepatu (planta uniflora) sering
dijumpai yaitu berwarna merah, merah jambu, kuning, dan kuning bergaris bergaris merah.
Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan cara stek, pencangkokan, dan
penempelan.
Jasminum Sambac L.
Melati (Jasminum Sambac L.) adalah tanaman hias yang hidup menahun dan berupa
perdu. Tanaman melati (Jasminum Sambac L.) disukai karena bunganya yang indah dan
beraroma wangi, sehingga sering dimanfaatkan dalam industri parfum, kosmetik, pertamanan
dan bahkan famasi.
Tanaman ini cocok dibudidayakan di daerah yang cukup mendapatkan sinar matahari.
Dataran yang baik untuk pertumbuhan melati adalah 10 – 1600 meter di atas permukaan laut,
tetapi meskipun begitu, tiap varietas melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap
lingkungan. Berikut ini adalah klasifikasi melati (Jasminum Sambac L.) ialah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Jasminum
Mahkota
Bunga
Putik
Dasar
Bunga
Benang
Tangkai
Sari
Bunga Kelopak
Bunga
Bunga melati (Jasminum Sambac L.) merupakan bunga majemuk yang mempunyai tipe
berbatas dengan bentuk berupa anak payung menggarpu yaitu bunga yang mempunyai ibu
tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada bunga
lainnya) dibawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing – masing mendukung
satu bunga pada ujungnya. Mempunyai 2 benang sari (stamen) yang melekat pada mahkota
(corolla) dengan tangkai sari (filamentum) yang pendek dan kepala sari (anthera) besar dengan
dua ruang sari. Terdapat 1 tangkai putik yang sangat pendek. Mahkota (corolla) berbentuk
terompet dengan tajuk berwarna putih bening, memanjang dan berbentuk lanset.
Bunga melati (Jasminum Sambac L.) berbunga lengkap, bunga bertangkai putih tidak
sama, berbau harum berwarna putih, dalam anak payung terdapat bunga, di ujung atau diketiak
lebat. Taju berbentuk garis sempit, mahkotanya berbentuk terompet dengan bentuk memanjang
dan lanset dengan ujung runcing. Tangkai putik dalam bunga yang bertangkai pendek. Umunya
bunga berwarna putih.
Bunga matahari dalam Bahasa latin (Helianthus Annuus L.) merupakan salah satu jenis
bunga yang tumbuh mekar dalam satu tahun sekali (musiman). Bunga matahari (Helianthus
Annuus L.) ini merupakan tumbuhan bunga yang berasal dari Negara Meksiko, Negara Peru,
Negara Amerika Serikat, dan menyebar luas keseluruh dunia. Bunga matahari (Helianthus
Annuus L.) ini dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Astereceae
Genus : Helianthus
Benang Sari
Mahkota
Bunga
Tangkai
Bunga
Putik
Bunga matahari (Helianthus Annuus L.) ini merupakan bunga majemuk yang
mempunyai tipe tak berbatas dengan bentuk yang berupa cawan yaitu suatu bunga majemuk
yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan dan
pada bagian – bagian inilah tersusun bunga yang lengkap.
Pada pangkal bunga majemuk yang demikian terdapat daun – daun pembalut (bractea
involucralis). Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu bunga pita (flos ligulatus)
dengan mahkotanya berbentuk seperti pita yang merupakan bunga mandul yang terdapat
sepanjang tepi cawan oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir. Serta bunga tabung yaitu
bunga – bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali kecil dan
berbentuk tabung. Bunga inilah yang mempunyai kedua alat kelamin (benang sari dan putik)
dan dapat menghasilkan buah.
Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga : bunga tepi atau bunga lidah yang
membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertile
dan menggasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu
tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah,
tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian bunga matahari (Helianthus Annuus L.),
yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis
karena pergerakan ini.
Tanaman soka (Ixora grandiflora L.) adalah tanaman hias yang banyak digemari karena
karakteristik morfologinya yang unik dan jenisnya bermacam – macam. Tanaman soka (Ixora
grandiflora L.) ada yang berasal dari Indonesia yaitu Ixora javanica atau soka Jawa, dan ada
yang berasal dari luar negeri seperti Tiongkok dan India. Berikut ini klasifikasi tumbuhan soka
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Ixora
Putik
Tangkai
Bunga
Mahkota Kelopak
bunga bunga
Benang Sari
Gambar : Bunga soka (Ixora grandiflora L.)
Bunga soka (Ixora grandiflora L.) berbentuk malai rata (corymbus ramosus). Bentuk
bunga majemuk malai rata yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya mengadakan
percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang – cabang tadi mempunyai
sifat sedemikian rupa sehingga seakan – akan semua pada bunga majemuk ini terdapat pada
satu bidang datar atau agak melengkung. Bunga ini dapat pula dikatakan sebagai bunga
majemuk campuran, karena seluruhnya merupakan suatu malai rata tetapi cabang – cabangnya
berupa anak payung yang menggarpu.
Bunga soka (Ixora grandiflora L.) mempunyai bagian – bagian antara lain tangkai daun
(pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung tangkai dengan dua daun
pelindung, mahkota (corolla), putik (pistillum), dan benang sari (stamen), ibu tangkai bunga,
tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga yang berjumlah empat pada bagian bawahnya
serupa tabung, empat benang sari yang melekat pada mahkota dan satu putik di tengahnya.
Bunga soka (Ixora grandiflora L.) ini memiliki bunga berwarna cerah. Mulai dari merah
menyala (scarlet), kuning, jingga, merah muda, bahkan putih. Bunganya mekar bergerombol.
Setiap kuntumnya berukuran kecil dengan empat kelopak. Ketika mekar, bunga – bunga ini
memberi semburat warna cerah, di antara hijau daunnya. Bunga soka (Ixora grandiflora L.)
bisa tumbuh hingga ketinggian 80 cm.
Mimosa pudica
Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang
mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/layu dengan sendirinya saat
disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal yang sama, putri malu
bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa
menit keadaannya akan pulih seperti semula. Berikut ini klasifikasi tanaman Putri Malu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa
Mahkota
Bunga
Ibu Tangkai
Bunga
Tangkai
Bunga
Definisi, dan Nama Latin Tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica Linn) Tanaman Putri malu
atau tanaman yang memiliki nama latin Mimosa Pudica Linn merupakan tanaman yang tumbuh liar
dan melimpah di negara Indonesia. tanaman putri malu juga memiliki sinonim nama latin yaitu
Mimosa Asperata Blanco. Karena habitat tanaman yang dapat tumbuh di berbagai tempat maka
ini disebut tanaman rebah bangun, di daerah Manado disebut sebagai tanaman daun kaget-kaget, di
daerah Jawa menyebut tanaman ini dengan nama kucingan (Syahid, 2009).
Putri malu termasuk tanaman berduri yang tergolong dalam tanaman berbiji tertutup
(angiospermae) (Inayati, 2015). Mimosa Pudica Linn berasal dari kata mimic yang memiliki arti
daun yang sensitif dan pudica yang bermakna malu, menyusut, dan mengundurkan diri (Abirami et
al ,2014). Tanaman putri malu juga termasuk spesies asli dari Ameriksa Serikat dan Amerika
Tengah, namun saat ini tanaman tersebut dikategorikan sebagai tanaman pantropikal (Namita et al.,
2012)
Mangifera indica L
Pedunculus
Rakhila
Bunga
Pediselus
Pada pengertian bunga jantan tanaman mangga berbentuk hemaprodit (bunga banci) dengan
rangkaian bunga proporsinya yang cukup banyak. Pada bagian mahkota dan kelopaknya berjumlah
lima lembar, serta pada bagian pangkal buah tidak memiliki tangkai akan tetapi pada bagian ujung
terdapat kepala putik
BAB V
PENUTUPAN
KESIMPULAN
1. Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi inidisebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
2. Ada tiga macam bentuk bunga majemuk yaitu
• Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)
• Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)
• Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)
Bagian-bagian bunga :
a). Tangkai Bunga
b). Dasar Bunga
c). Hiasan Bunga
d). Alat-alat kelamin jantan.
e). Alat-alat kelamin betina
Diagram Bunga.Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatiakanhal-
hal sebagai berikut
3. Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatudiagram, kita
membedakan dua macam letak bunga
:c. Bungs pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)d. Bunga yang terdapat dalam keti
ak daun (flos axillaris)
4. Bagianbagian bunga kan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapalingkaran.
SARAN
Morfologi Tumbuhan tepatnya BUNGA perlu di pelajari lebihseksama untuk lebih
memahimanya. Namun semoga dengan adanya makalah inidapat membantu para pembaca
atau pendengar untuk mengetahui tentang materi BUNGA.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
2030801058
Dosen Pengampu :
Ike Apriani,M.Si
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyampaikan terima kasih pada pihak
yang membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini dan
terima kasih banyak kepada.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki
kekurangan ataupun kekeliruan yang ada.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
ABSTRAK
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih
luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang
terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain.
Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut
buah sejati
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe: bentuk, logos: ilmu) berarti
ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji
mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya (Evika, 2005).
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman tentang
sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai identitas
nama atau penunjuk utama dari suatu divisio, anak division, kelas, anak kelas, bangsa/ordo,
keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis tumbuhan (Evika, 2005).
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar, batang, dan daun.
Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita. Selain
itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu
atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi,
seperti buah, bunga dan biji (Pratiwi, 2007).
Tumbuhan merupakan organisme autotrof atau organisme yang dapat membuat
makanannya sendiri. Tumbuhan sangat banyak jumlahnya di dunia ini. Tumbuhan yang
tersebar memiliki berbagai perbedaan satu sama lain. Ilmu yang mempelajari tumbuhan
disebut ilmu botani. Ilmu botani mencakup beberapa kajian salah satunya yaitu tentang
morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ
tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. Secara klasik, tumbuhan terdiri
dari tiga organ dasar tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang
(caulis), dan daun (folium). (Tjitrosoepomo, 2003)
Dalam pandangan botani, buah adalah organ pada tumbuhan berbunga. Pada banyak
species tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut
beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat
untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa
organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah. Dalam batasan
tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat,
cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir) jagung,
'biji' bunga-matahari, 'biji' lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini,
buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk buah sejati (Ashari, 2004).
1
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih
luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang
terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain.
Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut
buah sejati. Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan
baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan,
mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan
terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi (Ashari,
2004).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi
bagian-bagian buah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi Tumbuhan
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri
atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan
yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal
dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti
tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan
(derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan
bentuk, sifat dan fungsi (Tjitrosoepomo, 2003).
3
tersusun dari pembuluh-pembuluh yang didukung oleh serat tipis. Pembuluh ini mengalirkan
air ke atas sampai ke daun (Sambodo, 1996).
Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur
hara serta untuk menompang tegaknya tumbuhan. Akar merupakan bagian pertama yang
tumbuh dari suatu biji yang berkecambah yang kemudian tumbuh tegak ke bawah dan
kemudian berkembang menjadi akar utama. Selanjutnya tumbuh cabang yang kecil. Sistem
perakaran ini disebut sistem akar tungggang dan merupakan salah satu ciri kelas dikotil. Jika
cabang tumbuh lebih besar dengan akar utama atau akar utama berdegenerasi dan diganti
dengan akar-akar ramping yang keluar dari akar utama yang tidak berkembang, maka sistem
akar ini disebut sistem akar serabut dan merupakan salah satu ciri tumbuhan monokotil
(Tjitrosoepomo, 2003).
Makanan yang dimasak oleh daun melalui proses fotosintesis dialirkan ke seluruh
tumbuhan melalui sel-sel kecil berbentuk tabung. Sel ini disebut sel tapis karena pada
dindingnya terdapat lubang kecil menyerupai saringan. Lubang kecil ini didukung oleh oleh
sel lain membentuk jaringan floem. Floem dan xylem saling berdekatan, dan diantaranya
terdapat lapisan sel-sel yang disebut kambium. Setiap tahun jaringan veskuler yang
dihasilkan di pusat tumbuhan akan bertambah banyak. Lapisan disekelilingnya juga tumbuh
semakin banyak untuk melindungi dan mendukungnya (Sambodo 1996).
Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya
telah merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain: (1) bagian tumbuhan yang biasanya
terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air
(hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya, (2) tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak
mendukung daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, (3) warna tidak
hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan, (4) tumbuh terus pada ujungnya
tetapi umumnya pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan
tanah, (5) bentuk ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus
tanah (Setjo, 2004).
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik
tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang
yang lebih tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada
batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang
berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas
dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh
yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat
4
pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi jika
tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk (Gunawan, 1989).
Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat
berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3
(tiga) ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang
dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun
sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi (Tjitrosoepomo, 2003).
Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat
beragam. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan daun utama biasanya mirip dengan
dalam batang. Ciri yang paling penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan pada aspeknya
segera terhenti. Berdasarkan macamnya, dikenal adanya daun tunggal dan daun majemuk.
Perbedaan utama dari keduanya adalah pada katiak daun tunggal terdapat tunas, sedangkan
pada ketiak anak daun majemuk tidak ditemukan adanya tunas (Marimin 2012).
B. Morfologi Buah
Buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama
buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik
sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala
putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).
5
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan
tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak
merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya: (Syaiful, 2011).
a. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan
kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot)
b. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang
ikut merupakan bagian buah.
c. Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung,
yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita
lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang
sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah
manggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya
terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah
yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus).Buah ini juga
dinamakan buah sejati atau buah sungguh (Syaiful, 2011).
Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut
mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang
paling menarik perhatian.Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar seringkali tidak
dikenal lagi.Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah
sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian
dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius).Pada buah semu buah yang
sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu
dinamakan pula buah tertutup (fructus clausus).Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu
mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan (Campbell, 2003).
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan
terjadinya buah semu, misalnya (Mutmainah, 2014):
a. Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale L.),
tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat
dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada
ujung bagian yang membesar ini.
b. Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (Ficus
glomerata Roxb.) dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga
6
membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah
yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam bahan yang
berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan.
c. Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe (Fragraria vesca L.) yang
kemudian menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yang dapat dimakan pula,
sedang buah yang sesungguhnya kecil, hampir tak kelihatan.
d. Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima L.) pada pembentukan buah, kelopak
tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah yang
sebenarnya tadi tidak nampak sama sekali dari luar.
e. Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus
integra Merr.), misalnya: ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga
majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan-
akan hanya menjadi satu buah saja.).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pula oleh pembuahan,
maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah
akan tumbuh menjadi biji (Evika. 2005). Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh
menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk
lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).Sementaraitu,
kelopakbunga(sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau
bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung
hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya
umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,
terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk
buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut
buah semu (Kimball, 1999).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga,
dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga
dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar,
eksokarp (exocarpium), atauepikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam atau
endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999).
7
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan
pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada
penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan
partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak
mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak
dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati
pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo. 2003)
C. Penggolongan Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
(Tjitrosoepomo, 2003).
a. Buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang
sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada
bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang
berarti
8
dan merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna),
misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk,
tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah
nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih (Artocarpus communis Forst.),
yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun
tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan
kulit buah semu ini
2. Buah sejati terdapat 3 golongan, yaitu : (Rifai, 1976).
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari
satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
1) Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji.
2) Buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah dengan satu
ruang dan banyak biji.
3) Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun buah,
mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas
satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada
cempaka (Michelia champaka Bail.).
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang
masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya
pada pandan (Pandanus tectorius Sol.)
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 6 Juni 2021 pukul 14.30 WIB (Online)
10
BAB IV
Carica papaya L
Buah pepaya (Carica papaya L.) merupakan jenis tanaman
monodioecious atau sering disebut juga dengan tanaman berumah
tunggal dan juga berumah dua yang memiliki tiga kelamin yaitu
kelamin jantan, betina, serta banci atau hermafrodit. Buah pepaya
(Carica papaya L.) dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyda
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Violales
Famili: Cacicaceae
Genus: Carica
Kulit
buah
11
Daging
Biji
buah
Gambar4: Buah pepaya (Carica papaya L)
12
Annona squamosa L.
Srikaya (Annosa squamosa L.) termasuk pohon buah – buahan kecil yang tumbuh di
tanah berbatu, kering, dan terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari
Hindia Barat ini akan berbuah setelah berumur 3 – 5 tahun. Srikaya (Annosa squamosal L.)
sering ditanam di perkarangan, dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa ditemukan sampai
ketinggian 800 m dpl (Anonim, 2009b).
Menurut Irawati (2001), klasifikasi tanaman srikaya (Annosa squamosal L.) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Annonales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Tangkai
buah
Daging
buah
Kulit
Biji
buah
13
Gambar 5 : Srikaya (Annosa squamosa L.)
14
Menurut Tjitrosoepomo (2009), mengatakan bahwa Srikaya (Annosa squamosa L.)
tergolong ke dalam buah sejati ganda, karena buah ini terjadi dari satu bunga dengan banyak
bakal buah yang masing – masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi
kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Selanjutnya, buah ini dikelompokkan lagi
sebagai buah buni ganda, dimana bakal buah berubah menjadi buah buni.
Buah srikaya (Annosa squamosa L.) berbentuk bola atau kerucut atau menyerupai
jantung, permukaan berbenjol – benjol, warna hijau berbintik (serbuk bunga) putih, penampang
5 – 10 cm, menggantung pada tangkai yang cukup tebal. Jika masak, anak buah akan
memisahkan diri satu dengan yang lain, berwarna hijau kebiruan. Daging buah berwarna putih
semikuning, berasa manis. Biji membujur di setiap karpel, halus, coklat tua hingga hitam,
panjang 1,3 – 1,6 cm. Biji masak berwarna hitam mengkilap (Syamsuhidayat, 1991).
15
Ananas comosus
Tanaman nanas (Ananas comosus) adalah tanaman buah yang berupa semak. Tanaman
nanas (Ananas comosus) ini hidup di waktu tertentu saja, dan hanya satu musim yaitu musim
kering dalam setahun (perennial). Adapun klasifikasi tanaman nanas sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Bromeliales
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Daun
pelindung
Kulit
buah
16
Daging
buah Biji
Nanas (Ananas comosus) merupakan majemuk yang terbentuk dari gabungan 100 – 200
kuntum bunga dan bentuknya bulat memanjang. Pada buah nanas terdapat mata buah nanas
yang merupakan bekas putik dari bunga nanas. Ukuran, bentuk, rasa, dan aroma buah nanas
tergantung jenis varietasnya. Pada umumnya buah nanas berwarna orange kekuningan ketika
sudah masak dan berwarna hijau ketika masih muda. Namun, daging buah nanas berwarna
kuning. Buah nanas ini dipanen sekitar 5 – 6 bulan setelah tanaman nanas ini berbunga. Dan di
bagian atas bunga terdapat mahkota bunga (Corolla) yang dapat digunakan untuk perbanyakan
tanaman.
17
Artocarpus heterophyllus
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Tangkai
Kulit
buah
Biji
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan morfologi tumbuhan
merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenai akar, daun,
batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok
yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Buah (Fructus) adalah organ pada
tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Pada
umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada
bunga. Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu : buah
semu atau buah tertutup dan buah sungguh atau buah sejati.
B. Saran
Saat praktikum berlangsung sebaiknya lebih banyak lagi tanaman yang diamati agar
para mahasiswa/i juga dapat lebih memahami atau mengerti tentang bagian-bagian yang
terdapat pada suatu tanaman. Karena kendala tanaman yang diamati masih kurang jumlahnya
Mahasiswa/i tidak bisa untuk lebih mengetahui bentuk dan bagian dari tanaman yang sedang
diamati. praktikan sebaiknya membaca dan memahami atau setidaknya mengetahui sedikit
tentang morfologi buah tumbuhan agar pada saat praktikum tidak terlihat bingung. Kita
sebagai mahasiswa/i harus mengenal bentuk dan bagian-bagian dari buah tumbuhan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Evika, Sandi Savitri. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UIN Press: Malang.
Pratiwi, D. 2007. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta.
Setjo, Susetyoadi. 2004. Morfologi Tumbuhan, Universitas Negeri Malang:
Malang.
Sambodo, J. 1996. Kehidupan Tumbuhan. PT. Gramedia: Jakarta.
Gunawan, Tabrani, Agus Setiawan dan Elizabeth A. Widjaja. 1989. Culm
Anatomy of Schizostachyum Collections Cultivated in Bogor Botanical
Garden. Floribunda. Jurnal Ilmiah, Vol.1, No.11, Hal.41-44.
Rosanti. 2011. Morfologi Tumbuhan. Erlangga: Jakarta.
Syaiful A.S., 2011. Respon Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kacang Hijau
Terhadap Sistem Oleh Tanah dan Pemberioan Pupuk Organik. Jurnal
Agronomika. Vol.1, No.1.
Campbell. 2003. Biologi Jilid 2 lux ed. 5. Erlangga: Jakarta.
Mutmainah. 2014. Variasi Morfologi Buah Beberapa Kloni Kakao dari
Perkebunan Rakyat Kecamatan Sigi Biromaru dan Pulolo Sulawesi
Tengah. Jurnal Of Natural Science. Vol. 3. No. 3. Hal. 278-286.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung.
Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 2 dan 3. Erlangga: Jakarta.
Anonim, 2009b. Manfaat Buah Srikaya. www.tamanmundu.com. Diakses pada
22 Mei 2009.
21
LAPORAN MORFOLOGI TUMBUHAN
Materi : BIJI
Oleh :
NIM: 2030801058
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya sehingga penulisan laporan pratikum Morpologi tumbuhan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan pratikum ini ditulis dari hasil pratikum yang telah dilaksanakan.
Proses penulisan laporan ini terlaksanakan dengan lancar. Laporan ini belum
sempurnah, karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya
harapkan.
Wassalamualaikun wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...........................................................
B. Saran ....................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu bagian tumbuhan yang dipelajari yaitu buah yang merupakan
alat reproduksi tumbuhan (organum reproductiuum) bagi tumbuhan. Setiap bakal
buah berisi satu atau lebih bakal biji (Ovulum), yang masing-masing mengandung
sel telur, yang selanjutnya nanti akan berproses hingga membentuk buah. Jika kita
melihat buah berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantara tumbuhan
yang buahnya terbentuk dari bakal buah yang umumnya tidak terbungkus yang
disebut dengan buah sejati atau buah sungguh. Tetapi ada pula yang buahnya
seringkali tidak kelihatan (tertutup) karena itu dikatakan buah palsu atau buah
semu.
Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji
terdapat zigot dan endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi
embrio. Pembuahan ganda menghasilkan zigot dan endosperm. Setelah terjadi
pembuahan ganda, bakal biji akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji
(Arywina, 2006).
Pertumbuhan pada tumbuhan spermatophyta atau tumbuhan berbiji
diawali dari biji. Biji memiliki tiga bagian yaitu bagian inti biji (Nucleus seminis),
tali pusar (Foenikulus), dan kulit biji (Spermodermis). Pada inti bijiterdapat
lembaga (Embrio). Embrio memiliki tiga bagian penting yaitu akar lembaga atau
calon akar, daun lembaga (Kotiledon), dan pucuk lembaga (Plumula). Kulit biji
terdiri dari lapisan luar (Kesta) yang kuat dan lapisan dalam yang berupa selaput
tipis sehingga sering disebut kulit ari. Kulit biji berfungsi melindungi bagian
dalam biji sepertiembrio dan kotiledon (Setiowati, 2007).
Biji dapat mengalami masa tidak aktif akibat kandungan air dalam biji
yang rendah, yaitu sekitar 5 % -10 %. Dormansi pada biji dapat dilihat pada kulit
biji yang keras yang menghalangi penyerapan air dan oksigen. Pada kondisi
tertentu yang memungkinkan biji untuk tumbuh, bijiakan mengakhiri masa
dormansinya dan melalui perkecambahan (Furqonita, 2007).
B. Tujuan pratikum
1. Mengenal dan membedakan bagian – bagian biji
2. Mendeskripsikan morfologi biji
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada biji ada kalahnya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi
salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang
sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagaian biji saja. Salut biji ada yang :
1. Berdanging atau berair, dan seringkah dapat dimakan, misalnya pada biji durian
(durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium Lappaceum L.), dan lain – lain.
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala
(Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan keperluan lainnya, antara lain
sebagai bahan obat. Pada umumnya, biji dapat dibagai menjadi beberapa bagian,
diantaranya spermatodermis, funiculus dan nucleus seminis. (Gembong, 2020)
Seperti telah dikemukakan, kulit biji berasal dari selaput bakal biji
(integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai
jenis tumbuhan, maka pada kulit terluar biji itu masih dapat ditemukan bagian –
bagian lain, misalnya:
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam
kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat – syarat yang diperlukan.
Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh
tumbuhan, yaitu :
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan
tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong
dalam dycotyledoneae. Pada rumput (gramineae), akar lembaga dalam biji
diselubungi oleh suatu sarung yang dinamakan sarung kar lembaga
(coleorhiza).
b. Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu
tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda – beda
antara lain :
- Sebagai tempat penimbunan makanan,
- Sebagai alat untuk melakukan asimilasi,
- Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus), yang seringkah dapat dibedakan dalam dua
bagian, yaitu:
- Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum),
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotyium).
(Gembong, 2020)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang
menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Melihat asalnya jaringan yang
menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi, kita dapat membedakan
putih lembaga dalam:
Biji yang untuk sebagian besar terdiri atas putih lemabaga dalam, misalnya
biji jagung (Zea mays L) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedangkan biji
yang untuk sebagian besar hanya terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada
(piper nigrum L). Ada pula biji yang cadangan makanannya tersimpan baik dalam
putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua – duanya ada pada biji tadi, seperti
misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt). (Gembong, 2020)
Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah
(plantula). Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
METODE PRATIKUM
C. Cara kerja
Pertama, tentukan tanaman yang akan digunakan (mahasiswa bebas
memilih tanaman apa saja) sebanyak 4 spesies tanaman yang memiliki biji.
Tentukan jenis/spesiesnya kemudian cari literature mengenai klasifikasi
tumbuhan tersebut. Selanjutnya, ambil biji tanaman kemudian foto biji
tanaman tersebut pada lembar ms.word dan beri keterangan bagain –
bagian biji tersebut. Deskripsikan biji tersebut!. Terus bela biji tersebut,
kemudian ambil foto yang dapat menunjukan bagian – bagian biji dari
bagian terluar hingga bagain dalam. Pindahkan ke ms.word, kemudian
berikan keterangan dan dekripsikan. Terakhir,deskripsikan masing –
masing foto seperti pratikum sebelumnya.
BAB IV
A. Mangifera sp
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Spindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Poros embrio
radikula
kotiledon
Gambar 1.2.
Biji pada tanaman manga adalah berkeping dua (dicotyledon). Biji buah
manga berukuran besar, berstruktur keras dan sedikit besar, berwarna putih,
berbentuk gepeng memanjang tertutup edokarp yang tebal, mangayu dan berserat.
B. Zea mays
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo :Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L
Kulit biji
endosperma
kotiledon
plumula
radikula
Gambar 1.4
Menurut kamil (1979), pada biji normal jagung terdapat bagian embrio,
kulit biji (seed coat), dan endosperm merupakan bagian terbesar kecuali pada
jarak pada waktu matang. Biji berkecambah relative lambat, karena proses
penyerapan air dan pencernaan baru dimulai sewaktu biji tersebut ditanam.
Biji jagung berkeping tungal (monokotil), berderet rapi pada tongkolnya. Pada
setiap tanaman jangung ada satu tongkol, kadang – kadang ada yang dua. Setiap
tongkol 10 – 14 deret biji jagung yang terdiri dari 200 – 400 butir biji jangung
(Suprapto & Marzuki, 2005).
C. Cucumis sativus L
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis L
Kulit biji
Inti biji
Gambar 1.6
Biji terletak didalam buah mentimun, berbentuk pipih dan banyak. Kulitnya
berwarna putih hingga putih kekuning – kuningan sampai coklat. Kulit buah
mentimun sangat tipis dan basah serta mempunyai warna yang beragam
tergantung varietasnya seperti hijau gelap, putih, putih kehijauan. (Manalu, 2013)
D. Vigna Radiata L
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Ordo : lilifrirae
Genus : Salacca
Famili : Palmaceae
Kulit biji
Isi biji
Gambar 1.7
Dalam satu buah salak mengandung 1-3 biji. Bijimya berwarna coklat
berbentuk persegi dan berkeping satu. Lembaganya tidak tahan dalam lingkungan
yang kering sehingga biji salak yang akan dikecambakan harus langsung di
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi pratikan harus lebih telitih dalam mengamati suatu tumbuhan yang diamati
agar tidak terdapat kesalahan dalam membuat laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Evika, Sandi Savitri. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UIN Press: Malang.
Marimin. 2012. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Jurnal Ilmiah. Vol.7, No. 1.