WAHYUDI AGUSTINO
2110514210025
KELOMPOK 2
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................... i
DAFTAR TABEL.................................................................................... ii
PENDAHULUAN................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................ 1
Tujuan.......................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
METODE PENELITIAN........................................................................ 12
Hasil............................................................................................ 15
Pembahasan................................................................................. 23
Kesimpulan.................................................................................. 26
Saran............................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 29
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
2.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang
3.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang
4.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
5.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
6.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
7.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
8.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
9.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar
Latar Belakang
Umumnya, akar tanaman terdiri dari dua jenis yaitu akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tanaman berkeping satu
(monokotil). Akar ini hanya merupakan akar-akar yang tersebar dari dasar batang
akar. Meskipun demikian, ada pula tumbuhan dikotil yang memiliki akar serabut
dengan catatan tumbuhan tersebut dikembangbiakan dengan cara cangkok atau
stek. Sedangkan akar tunggang di tandai dengan adanya akar utama (tah root)
yang umumnya lebih masuk ke dalam tanah serta lebih memiliki cabang- cabang
akar lateral. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi umumnya
adalah menyimpan cadangan makanan (Romana, 2016)
Batang menupakan salah satu bagian dari tumbuan yang sangat penting.
Batang berfungsi sebagai penerus penayangan dan unsur hara dari akar kedaun
atau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan. Umumnya berbentuk panjang
bulat seperti silinder atau dapat pula memiliki bantuk lain, tetapi akan selalu
bersifat aktonomof. Terdiri atas ruang-ruang yang masing-masing dibatasi oleh
buku-buku dan pada buku-buku itulah terdapat daun. Biasanya tumbuh ke atas
menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).Selalu bertambah
panjang di ujungnya, karena sering dikatakan, bahwa batang memiliki
pertumbuhan yang lebih terbatas. Mengandung percabangan dan selama
hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau
mengomel yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda (Romana,
2016)
Tujuan Praktikum
Mengamati dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan
Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang berasal dari
dai radikula. Radikula berasal dari biji struktumya halus dan bergerak menembus
tanah. Radikula dari biji akar berkembang menjadi akar utama atau sering disebut
dengan akar tunggang. Berikut ini adalah beberapa karakter atau ciri dari akar: V
Biasanya tidak bewarna hijau dan berada di tanah dan bersifat: (+) geotropik, (-)
fototropik, dan (+) hidrotropik, tidak memiliki mata tunas, tidak memiliki nodus
dan internodus, akar memiliki rambut-rambut akar yang bersifat uniselluler.
Berikut ini merupakan fungsi dari akar: Menentukan posisi tanaman Absobsi air
dan garam-garam mineral, Tempat penyimpanan Membawa udara dari dalam
tanah menuju batang, pada beberapa tanaman sebagian bekerja untuk fotosisntesis
maupun respirasi. (Silalahi, 2019)
Sistem perakaran dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang (tap roots) merupakan akar lembaga (radicula) yang
tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang lebih kecil. Akar serabut
(adventitious roots) merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan
selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang
banyak dengan ukuran relatif sama. (Silalahi, 2019)
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan
menjadi akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang tidak bercabang biasanya
hanya berupa serabut akar yang sangat halus. Dapat dianggap tidak merupakan
cabang karena berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara. Akar tunggang
tersebut berfungsi sebagai tempan penimbun zat cadangan makanan. Akar
4
alat transportasi yaitu jalan transportasi dan nutrisi dari daun dan jalan hasil
asimilasi dari daun ke bagian lain, baik yang ada di bawah tanah (Fadhil, 2017)
Sebagian besar tumbuhan memiliki batang yang jelas. Namun demikian.
beberapa tumbuhan tidak memiliki batan yang jelas. Oleh karena itu. tumbulhan
dibedakan menjadi tumbuhan yang berbatang (planta caulis) dan tumbuhan tidak
berbatang (planta acaulis). Tumbuh-tumbuhan yang dikategorikan planta acualis
ini pada dasarnya memiliki batang, namun tidak tampak jelas terlihat. Karena
biasanya batang memiliki sifat yang tumbuh tegak, memiliki ruas dan buku, pada
batang yang bersifat roset akar, batang merupakan struktur yang pendek. Keadaan
ini menyebabkan daun-daun yang duduk pada batang tersusun sangat rapat,
seolah-olah akan keluar dari bagian atas akar (Rosianti, 2011).
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan
yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Batang biasanya digunakan untuk proses percabangan bagian tumbuhan
yang terletak di atas tanah. Namun, ditinjau dari sudut botani, bagian batang yang
tumbuh ke udara, melainkan hanya bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dibagi
menjadi buku (yaitu tempat daun melekat) dan ruas (yaitu bagian di antara dua
buku). Sebuah penampang melintang yang dilengkapi dengan penampang
membujur melalui ruas muda yang telah berhenti memanjang, memberi gambaran
yang tepat dari susunan batang dikotil pada tahap pertumbuhan (Septiana, 2022)
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti batang basah (herbaceous),
yaitu batang yang lunak dan berair, batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang
biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, batang rumput
(calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan
seringkali berongga,batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang. (Indriyani, 2018)
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah
bentuk batang pada penampang melintangnya. Dan dilihat dari sudut bentuk
penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang
antara lain bulat (teres), bersegi (angularis); bangun segitiga (triangularis);
7
segiempat (quadrangularis), pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan
mengambil alih tugas daun pula (Septiana, 2022)
Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan
sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang
licin (laevis), Berusuk (costatus) jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang
membujur, beralur (sulcatus)jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas,
bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-sudutnya
terdapat pelebaran yang tipis. Selain dari itu permukaan batang dapat pula
berambut (pilosus), berduri (spinosus), memperlihatkan bekas-bekas daun,
memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, memperlihatkan banyak lentisel,
keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak. (Sagala, 2021)
Batang umumnya tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan
air,tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi, dan dengan sifat ini
dibedakan batang yang tumbuhnya:
1. Tegak lurus (arectus).
2. Menggantung (dependens, pendulus).
3. Berbaring (humifusus).
4. Menjalar atau merayap (repens).
5. Serong ke atas atau condong (ascendens).
6. Mengangguk (nutans).
7. Memanjat (scandens).
8. Membelit (volubilis).
Menurut arah melilitnya dibedakan lagi batang yang:
1. Membelit ke kiri (Sinistrorsum volubilis).
2. Membelit ke kanan (Dextrorsum volubilis)
Berdasarkan bentuk dari percabangan batang dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu percabangan monopodial yang jika batang pokok selalu tampak jelas, karena
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-
cabangnya, percabangan simpodial yaitu batang pokok yang sukar ditentukan,
karena dalam perkembangan ia menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar
dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, percabangan
8
menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali
menjadi dua cabang akan sama besarnya (Permadi, 2015)
Cabang -cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu
dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut tersebut, maka
arah tumbuh cabang menjadi berlainan dan dibedakan menjadi tegak (fastigiatus)
yaitu cabang yang tegak dan sudut atara batang dan cabang sangat kecil, condong
ke atas (patens) jika cabang dengan batang membentuk sudaut 45 derajat,
mendatar (horizontalis) jika antara cabang dengan batang pokok membentuk sudut
kurang dari 90 derajat, terkulai (declinatus) jika cabang pada pangkalnya
mendatar atau serong, tetapi ujungnya melengkung ke bawah, bergantung
(pendulus) jika cabang tumbuh ke bawah.
Menurut Hidayat (2006), Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan,
kedudukan tanaman mawar diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo : Rosanales
Famili : Rossaceae
Genus : Rossa
Species : Rosa sp
Klasifikasi Nangka Menurut Asriani (2010) ialah sebagai berikut :
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
Divisi : Spermatophyta
Anak Divisi : Angiospermae
Jenis : Artocarpus Integra Merr.
Menurut Suryanti, (2017), klasifikasi tanaman Mangga (Mangivera
indica) adalah sebagai berikut :
9
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnollophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica
Menurut Suparinto (2013), klasifikasi Bayam (Amarianthus tricolor)
adalah :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryphyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor
Menurut Al.snafi (2016) taksonomi tanaman rumput teki adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus L
Species : Cyperus rotundus
Menurut Murtodo dan Setyati (2015) taksonomi tanaman bambu adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
10
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Keas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatica
Menurut Simpson (2010), klasifikasi cabai rawit adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum frutescens L.
METODE PENELITIAN
Alat
Bahan
Prosedur Kerja
Hasil
Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar mawar (Rossa sp.)
Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang berduri.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang memperlihatkan bekas-bekas daun.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
16
Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar mangga (Mangifera indica)
Gambar Batang
Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang memperlihatkan bekas-bekas ranting.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
17
Tabel 4. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bayam (Amaranthus sp.)
Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang licin.
4. Arah tumbuh batang tegak lurus.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
7. Termasuk bentuk akar serabut.
18
Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang bersegi tiga.
3. Sifat batang licin.
4. Arah tumbuh batang tegak lurus.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh condong ke atas.
7. Termasuk bentuk akar serabut
19
Tabel 6. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bambu (Bambusa sp.)
Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu.
4. Arah tumbuh batang tegak lurus.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang tegak.
20
Tabel 7. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar sawi (Brassica juncea L.)
Batang sawi (Brassica juncea L.) Akar sawi (Brassica juncea L.)
Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang licin.
4. Arah tumbuh batang condong ke atas.
5. Percabangan monopodial.
6. Termasuk bentuk akar serabut.
21
Tabel 8. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar jambu (Psidium guajava)
Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang lepasnya kerak.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh condong ke atas.
22
Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang silinder.
3. Permukaan batang licin.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
7. Termasuk akar tunggang
23
Tabel 10. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar Menggarpu (cabai)
Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Kelompok tanaman batang pendek
3. Terkstur permukaan meninggalkan berkas-berkas daun
4. Arah tumbuh batang bergerak tegak lurus
5. Arah tumbuh cabang serong
Pembahasan
tanaman jenis apakah tanaman tersebut tergolong pada tanaman dikotil atau
monokotil.
Akar adalah salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap dan dibawa
ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan.
Adapun sistem perakaran seperti sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.
Adapun beberapa tanaman yang diidentifikasi pada praktikum kali ini, yaitu:
Tanaman mawar (Rossa sp.) merupakan tumbuhan yang termasuk batang
jelas berkayu (lignosus), mempunyai bentuk batang bulat (teres), sifat permukaan
batang yang berduri (spinosus). Tanaman mawar memiliki arah tumbuh batang
serong ke atas atau condong (ascendens), bentuk percabangan monopodial
(batang pokok tampak jelas), dan arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
Tanaman nangka (Artocarpus integra Merr.) adalah tumbuhan yang
termasuk batang jelas berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), dan
memiliki sifat permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun
penumpu. Tanaman ini memiliki arah tumbuh batang serong ke atas atau condong
(ascendens), bentuk percabangan monopodial (batang pokok tampak jelas), dan
arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
Tanaman mangga (Mangifera indica) merupakan tumbuhan batang jelas
berkayu (lignosus), memiliki bentuk batang bulat (teres), dan sifat permukaan
batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun. Tumbuhan tersebut memiliki
arah tumbuh batang serong ke atas atau condong (ascendens), bentuk percabangan
monopodial/batang pokok tampak jelas, dan arah tumbuh cabang condong ke atas
(patens).
Tanaman bayam (Amaranthus sp.) adalah tumbuhan yang termasuk batang
jelas basah (herbaceus), bentuk batang bulat (teres), dan memiliki sifat permukaan
batang yang licin (laevis). Tanaman ini memiliki arah tumbuh batang tegak lurus
(erectus), bentuk percabangan monopodial (batang pokok tampak jelas), dan arah
tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Bayam memiliki sistem perakaran serabut.
25
Kesimpulan
1. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan
yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya
bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
2. Batang mawar, nangka, mangga, bambu, dan jambu termasuk kedalam batang
jelas berkayu. Sedangkan batang bayam dan teki-tekian termasuk batang jelas
basah.
3. Batang teki-tekian memiliki bentuk batang bersegi tiga. Sedangkan batang
mawar, nangka, mangga, bayam, bambu, sawi, dan jambu memiliki bentuk
batang bulat.
4. Batang mawar memiliki sifat permukaan batang berduri. Batang nangka dan
bambu memiliki sifat permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas
daun penumpu. Batang bayam, teki-tekian, dan sawi memili sifat permukaan
batang yang licin. Batang mangga memiliki sifat permukaan batang yang
27
Saran
1. Alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar
praktikum dapat berjalan dengan baik dan sesuai waktunya.
Para praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang
terhambat.DAFTAR PUSTAKA