Anda di halaman 1dari 32

MORFOLOGI BATANG DAN AKAR

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

WAHYUDI AGUSTINO
2110514210025
KELOMPOK 2

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU
2022DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................... i

DAFTAR TABEL.................................................................................... ii

PENDAHULUAN................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................ 1
Tujuan.......................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

METODE PENELITIAN........................................................................ 12

Waktu dan Tempat....................................................................... 12


Alat dan Bahan............................................................................ 12
Alat.................................................................................. 12
Bahan............................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 15

Hasil............................................................................................ 15
Pembahasan................................................................................. 23

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 26

Kesimpulan.................................................................................. 26
Saran............................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 29
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman Mawar (Rossa sp.) ………..…………………...….…... 14

2.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang

Tanaman Nangka (Artocarpus integra Merr.)..…..……...….…... 15

3.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang

Tanaman Mangga (Mangifera indica) …………....……...….…... 16

4.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) …..…………………...….…... 17

5.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

anaman Teki-tekian (Cyperus rotundus) …..……………...….…... 18

6.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman Bambu (Bambusa sp.) ……..…………………...….…... 19

7.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) ………..……………..….…... 20

8.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman jambu (Psidium guajava) …..…………………...….…... 21

9.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman Simpodial (kangkung rawal) …………………...….…... 22


10.
Tabel Pengamatan Morfologi Batang dan Akar

Tanaman Menggarpu (cabai) ………..…………………...….…... 23


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Morfologi tumbuhan memiliki fungsi untuk menggambarkan bagaimana


wujud atau bentuk tumbuhan dengan deskripsi. Pendeskripsian tentang wujud
dan suatu bentuk tubuh tumbuhan menggunakan istilah atau terminologi berupa
kata-kata tertentu untuk mengungkapkan makna yang tertentu pula. Morfologi
tumbuhan bukan hanya mengkaji tentang bentuk dan susunan tubuh tumbuhan
saja tetapi untuk menentukan fungsi masing-masing bagian dalam kehidupan
tumbuhan dan untuk mengetahui asal dan susunan tubuh yang terbentuk.
Informasi morfologi sangat dibutuhkan untuk pemahaman siklus hidup,
penyebaran geografis, ekologi, evolusi, konservasi, dan pendefinisian spesies
tumbuhan. morfologi tumbuhan menjadi dasar dalam pengenalan jenis tumbuhan,
sehingga penting untuk mengetahui karakteristik morfologi dari tumbuhan yang
ingin diidentifikasi. Sifat-sifat morfologi meliputi struktur vegetatif seperti daun,
batang, tunas dan struktur generatif seperti bunga, buah dan biji (Liounokas,
2021)
Secara umum, organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga.
Akar tumbuh ke dalam tanah schingga memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar
juga bekerja untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah. Seperti
halnya beberapa organ lain pada tumbuhan, akar juga berfungsi untuk menyimpan
makanan. Pada batang terdapat daun yang berfungsi menghasilkan makanan
melalui fotosintesis dan mengeluarkan udara melalui transpirasi. Selain itu,
batang juga berperan untuk lewatnya air dan garam mineral dari akar ke daun dan
lewatnya hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan (Mulyani, 2019)
Akar adalah salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar bekerja
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap udara dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut udara dan zat-zat yang sudah diserap dan dibawa
ketempat-tempat pada tubuh tumbuhanyang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan.
2

Umumnya, akar tanaman terdiri dari dua jenis yaitu akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tanaman berkeping satu
(monokotil). Akar ini hanya merupakan akar-akar yang tersebar dari dasar batang
akar. Meskipun demikian, ada pula tumbuhan dikotil yang memiliki akar serabut
dengan catatan tumbuhan tersebut dikembangbiakan dengan cara cangkok atau
stek. Sedangkan akar tunggang di tandai dengan adanya akar utama (tah root)
yang umumnya lebih masuk ke dalam tanah serta lebih memiliki cabang- cabang
akar lateral. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi umumnya
adalah menyimpan cadangan makanan (Romana, 2016)
Batang menupakan salah satu bagian dari tumbuan yang sangat penting.
Batang berfungsi sebagai penerus penayangan dan unsur hara dari akar kedaun
atau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan. Umumnya berbentuk panjang
bulat seperti silinder atau dapat pula memiliki bantuk lain, tetapi akan selalu
bersifat aktonomof. Terdiri atas ruang-ruang yang masing-masing dibatasi oleh
buku-buku dan pada buku-buku itulah terdapat daun. Biasanya tumbuh ke atas
menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).Selalu bertambah
panjang di ujungnya, karena sering dikatakan, bahwa batang memiliki
pertumbuhan yang lebih terbatas. Mengandung percabangan dan selama
hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau
mengomel yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda (Romana,
2016)

Tujuan Praktikum
Mengamati dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan

struktur dari batang pada masing-masing tanaman, serta

mengetahui berbagai sifat, tugas, bentuk dan bagian-bagian dari

akar pada masing-masing tanaman.TINJAUAN PUSTAKA

Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang berasal dari
dai radikula. Radikula berasal dari biji struktumya halus dan bergerak menembus
tanah. Radikula dari biji akar berkembang menjadi akar utama atau sering disebut
dengan akar tunggang. Berikut ini adalah beberapa karakter atau ciri dari akar: V
Biasanya tidak bewarna hijau dan berada di tanah dan bersifat: (+) geotropik, (-)
fototropik, dan (+) hidrotropik, tidak memiliki mata tunas, tidak memiliki nodus
dan internodus, akar memiliki rambut-rambut akar yang bersifat uniselluler.
Berikut ini merupakan fungsi dari akar: Menentukan posisi tanaman Absobsi air
dan garam-garam mineral, Tempat penyimpanan Membawa udara dari dalam
tanah menuju batang, pada beberapa tanaman sebagian bekerja untuk fotosisntesis
maupun respirasi. (Silalahi, 2019)
Sistem perakaran dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang (tap roots) merupakan akar lembaga (radicula) yang
tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang lebih kecil. Akar serabut
(adventitious roots) merupakan akar lembaga yang dalam perkembangan
selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar akar yang
banyak dengan ukuran relatif sama. (Silalahi, 2019)
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan
menjadi akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang tidak bercabang biasanya
hanya berupa serabut akar yang sangat halus. Dapat dianggap tidak merupakan
cabang karena berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara. Akar tunggang
tersebut berfungsi sebagai tempan penimbun zat cadangan makanan. Akar
4

tunggang tidak bercabang dibedakan menjadi: Berbentuk tombak, pangkal besar


meruncing ke ujung, seperti terlihat pada wortel (Daucus carota). Berbentuk
gasing pangkal besar membulat, seperti pada benkuang. Berbentuk benang, akar
tunggang seperti akar serabut, seperti padakratok. (Silalahi, 2019)
Akar tunggang yang bercabang merupakan akar tunggang yang memiliki
banyak percabangan, namun biasanya cabangnya memiliki ukuran yang lebih
kecil dari akar utama. Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh ke
bawah, bercabang-cabang banyak dan cabangnya bercabang lagi, sehingga
memperluas daerah perakaran yang dapat menyerap air dan unsur hara.
Berbagai memiliki akar serabut atau dikenal juga dengan akar adventif.
Akar ini merupakan akar yang berasal bukan dari radikula. Sistem akar serabut
dibedakan menjadi: Tanaman akar tersusun dari akar serabut kecil-kecil berbentuk
benang. Contoh: padi (Oryza sativa). Tanaman akar tersusun dari akar serabut
agak besar dan kaku Contoh: kelapa (Cocos nucifera). Tanaman akar tersusun dari
akar serabut agak besar, masing-masing tidak banyak cabang. Contoh: pandan
buah merah (Pandanus conoideus) (Silalahi, 2019)
Berdasarkan cara hidupnya tumbuan memiliki berbagai akar mempunyai
sifat dan tugas khusus sebagai berikut : Akar udara/gantung, tumbuh ke arah
tanah. Keluar dari bagian di atas tanah. Punya vilamen untuk menyimpan air dan
udara. Anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris). Setelah mencapai tanah
berfungsi menyerap dan unsur hara dari tanah, bagian yang ada diatas tanah
berubah menjadi batang. Contoh: Beringin (Ficus benjamina). Akar
penggerek/pengisap, ada pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit, untuk
menggambil air dan hara dari tanaman inang. Contoh: Benalu (Loranthus sp.).
Akar pelekat, keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat, untuk
menempel pada tiang panjat Lada (Piper nigrum). Akar pembelit, juga untuk
memajat, tetapi dengan memeluk tiang panjatnya. Contoh: Vanili (Vanilli
paniflolia). Akar napas, cabang-cabang akar tumbuh tegak lurus ke atas, sehingga
muncul dari permukaan tanah.akar ini banyak mempunyai celah untuk masuknya
udara. Contoh: Kayu api (Sonneratia sp.). Akar tunjang, akar yang tumbuh dari
Akar tunjang, akar yang tumbuh dari bagian bawah batang menuju segala arah &
5

seolah-olah menopang batang agar tidak mudah rebah. Contoh: Pandan


(Pandanus conoideus). Akar lutut, bagian akar yang tumbuh keatas, kemudian
membengkok lagi ke dalam tanah. Contoh: Pohon tanjang . Akar banir, berbentuk
seperti papan-papan yang disusun miring untuk memperkuat batangnya. Contoh:
Sukun (Arhtocarpus sp.) dan kenari (Canarium ovatum) (Silalahi, 2019)
Akar pada berbagai jenis tumbuhan terkadang mengalami perubahan
bentuk atau mengalami perubahan fungsi yang dikenal dengan modifikasi akar.
Berikut ini merupakan modifikasi dari akar tunggang. Fusiform roots: merupakan
akar yang sangat tebal di bagian tengah hingga ke ujung akar. Pada tipe akar ini
hipokotil dan akar berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan. Sebagai
contoh lobak (Raphanus sativus). Conical roots: merupakar akar yang memiliki
ketebalan paling besar dibagian atar dan makin kecil kebagian ujung. Sebagai
contoh pada wortel (Daucus carota). Napiform : merupakar akar yang
mengelembung dibagian tengah dan sangat besar dan sangat kecil dibagian ujung.
Sebagai contoh Turnip (Brassica rapa), Sugarbeet. Tuberous root : akar yang
tidak memiliki bentuk yang tetap dan dapat membesar atau mengembang pada
beberapa bagian akar. Selain akar tunggang ternyata akar serabut atau akar
adventif dapat juga mengalami modifikasi. (Silalahi, 2019)
Berikut ini modifikasi dari akar adventif yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Umbi akar: ketika cadangan makanan disimpan
di dalam akar maka akar menjadi membesar (swollen) dan membentuk kumpulan
seperti pada ubi jalar/sweet potato (Ipomea batata). Fasciculated : akar-akar
bergelombol membentuk cluster dari sebelah bawah nodus batang dan berdaging
seperti pada Dahlia, Asparagus. Nodulose : pada tipe ini ujung dari akar
mebgembang ke arah atas sepertu pada Melilotus, Curcuma amoda. Beaded atau
moniliform: akar mengembang ke arah atas seperti kancing pada tempat-tempat
yang berbeda pada interval yang teratur. Seperti pada Vitis, Momordica (pare),
Portulaca. Annulated : akar memiliki serangkaian cincin yang memgenbang
seperti pada Psychrotia (Silalahi, 2019)
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat pada akar. Batang
berperan untuk mendukung bagian tumbuhan diatas tanah, selain itu juga sebagai
6

alat transportasi yaitu jalan transportasi dan nutrisi dari daun dan jalan hasil
asimilasi dari daun ke bagian lain, baik yang ada di bawah tanah (Fadhil, 2017)
Sebagian besar tumbuhan memiliki batang yang jelas. Namun demikian.
beberapa tumbuhan tidak memiliki batan yang jelas. Oleh karena itu. tumbulhan
dibedakan menjadi tumbuhan yang berbatang (planta caulis) dan tumbuhan tidak
berbatang (planta acaulis). Tumbuh-tumbuhan yang dikategorikan planta acualis
ini pada dasarnya memiliki batang, namun tidak tampak jelas terlihat. Karena
biasanya batang memiliki sifat yang tumbuh tegak, memiliki ruas dan buku, pada
batang yang bersifat roset akar, batang merupakan struktur yang pendek. Keadaan
ini menyebabkan daun-daun yang duduk pada batang tersusun sangat rapat,
seolah-olah akan keluar dari bagian atas akar (Rosianti, 2011).
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan
yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Batang biasanya digunakan untuk proses percabangan bagian tumbuhan
yang terletak di atas tanah. Namun, ditinjau dari sudut botani, bagian batang yang
tumbuh ke udara, melainkan hanya bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dibagi
menjadi buku (yaitu tempat daun melekat) dan ruas (yaitu bagian di antara dua
buku). Sebuah penampang melintang yang dilengkapi dengan penampang
membujur melalui ruas muda yang telah berhenti memanjang, memberi gambaran
yang tepat dari susunan batang dikotil pada tahap pertumbuhan (Septiana, 2022)
Batang tumbuhan dapat dibedakan seperti batang basah (herbaceous),
yaitu batang yang lunak dan berair, batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang
biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri atas kayu, batang rumput
(calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan
seringkali berongga,batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang. (Indriyani, 2018)
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah
bentuk batang pada penampang melintangnya. Dan dilihat dari sudut bentuk
penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang
antara lain bulat (teres), bersegi (angularis); bangun segitiga (triangularis);
7

segiempat (quadrangularis), pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan
mengambil alih tugas daun pula (Septiana, 2022)
Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan
sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang
licin (laevis), Berusuk (costatus) jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang
membujur, beralur (sulcatus)jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas,
bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-sudutnya
terdapat pelebaran yang tipis. Selain dari itu permukaan batang dapat pula
berambut (pilosus), berduri (spinosus), memperlihatkan bekas-bekas daun,
memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, memperlihatkan banyak lentisel,
keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak. (Sagala, 2021)
Batang umumnya tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan
air,tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi, dan dengan sifat ini
dibedakan batang yang tumbuhnya:
1. Tegak lurus (arectus).
2. Menggantung (dependens, pendulus).
3. Berbaring (humifusus).
4. Menjalar atau merayap (repens).
5. Serong ke atas atau condong (ascendens).
6. Mengangguk (nutans).
7. Memanjat (scandens).
8. Membelit (volubilis).
Menurut arah melilitnya dibedakan lagi batang yang:
1. Membelit ke kiri (Sinistrorsum volubilis).
2. Membelit ke kanan (Dextrorsum volubilis)
Berdasarkan bentuk dari percabangan batang dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu percabangan monopodial yang jika batang pokok selalu tampak jelas, karena
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-
cabangnya, percabangan simpodial yaitu batang pokok yang sukar ditentukan,
karena dalam perkembangan ia menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar
dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, percabangan
8

menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan yang batangnya setiap kali
menjadi dua cabang akan sama besarnya (Permadi, 2015)
Cabang -cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu
dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut tersebut, maka
arah tumbuh cabang menjadi berlainan dan dibedakan menjadi tegak (fastigiatus)
yaitu cabang yang tegak dan sudut atara batang dan cabang sangat kecil, condong
ke atas (patens) jika cabang dengan batang membentuk sudaut 45 derajat,
mendatar (horizontalis) jika antara cabang dengan batang pokok membentuk sudut
kurang dari 90 derajat, terkulai (declinatus) jika cabang pada pangkalnya
mendatar atau serong, tetapi ujungnya melengkung ke bawah, bergantung
(pendulus) jika cabang tumbuh ke bawah.
Menurut Hidayat (2006), Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan,
kedudukan tanaman mawar diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo : Rosanales
Famili : Rossaceae
Genus : Rossa
Species : Rosa sp
Klasifikasi Nangka Menurut Asriani (2010) ialah sebagai berikut :
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
Divisi : Spermatophyta
Anak Divisi : Angiospermae
Jenis : Artocarpus Integra Merr.
Menurut Suryanti, (2017), klasifikasi tanaman Mangga (Mangivera
indica) adalah sebagai berikut :
9

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnollophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica
Menurut Suparinto (2013), klasifikasi Bayam (Amarianthus tricolor)
adalah :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryphyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor
Menurut Al.snafi (2016) taksonomi tanaman rumput teki adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus L
Species : Cyperus rotundus
Menurut Murtodo dan Setyati (2015) taksonomi tanaman bambu adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
10

Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Super Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Keas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.

Menurut Haryanto (2003), klasifikasi tanaman sawi (Brassica juncea)


yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Cruciferae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea
Klasifikasi daun jambu biji menurut Rochmasari (2011) adalah sebagai
berikut:
Division : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium Guajava L.
Menurut Rukmana (2006) klasifikasi tanaman kangkung sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotoledoneae
11

Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatica
Menurut Simpson (2010), klasifikasi cabai rawit adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum frutescens L.
METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 06 Maret 2022.


Secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom meeting di rumah masing-
masing.

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:


Alat tulis/pensil warna. Alat tulis/pensil warna digunakan untuk menulis
dan mewarnai gambar sel yang sudah digambar.
Buku gambar digunakan untuk menggambar hasil pengamatan daun.
Lembar kerja. Lembar kerja digunakan untuk menulis laporansementara.
Lembar laporan sementara. Laporan sementara digunakan sebagai bukti
dan hasil sementara dari praktikum yang dilakukan.
Kamera. Kamera untuk mendokumentasikan

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :


Batang mawar (Rossa sp.) bagian yang digunakan adalah batang dan akar
Batang nangka (Artocarpus integra Merr.) bagian yang digunakan adalah
batang dan akar
Batang mangga (Mangifera indica) bagian yang digunakan adalah batang
dan akar
Batang bayam (Amaranthus sp.) bagian yang digunakan adalah batang
dan akar
13

Batang teki-tekian (Cyperus rotundus) bagian yang digunakan adalah


batang dan akar
Batang bambu (Bambusa sp.) bagian yang digunakan adalah batang dan
akar
Batang sawi (Brassica juncea L.) bagian yang digunakan adalah batang
dan akar
Batang jambu (Psidium guajava) bagian yang digunakan adalah batang
dan akar
Simpodial (kangkung rawal) bagian yang digunakan adalah batang dan
akar
Menggarpu (cabai) bagian yang digunakan adalah batang dan akar

Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
2. Mengamati bagian-bagian batang dan akar tanaman.
3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum yang dilakukan adalah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar mawar (Rossa sp.)

Gambar Batang Gambar Akar

Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang berduri.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.

Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi batang nangka (Artocarpus integra Merr.)


Gambar Batang
15

Batang nangka (Artocarpus integra Merr.)

Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang memperlihatkan bekas-bekas daun.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
16

Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar mangga (Mangifera indica)

Gambar Batang

Batang mangga (Mangifera indica)

Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang memperlihatkan bekas-bekas ranting.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
17

Tabel 4. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bayam (Amaranthus sp.)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang bayam (Amaranthus sp.) Akar bayam (Amaranthus sp.)

Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang licin.
4. Arah tumbuh batang tegak lurus.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
7. Termasuk bentuk akar serabut.
18

Tabel 5. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar teki-tekian (Cyperus


rotundus)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang teki-tekian (Cyperus rotundus) Akar teki-tekian (Cyperus rotundus)

Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang bersegi tiga.
3. Sifat batang licin.
4. Arah tumbuh batang tegak lurus.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh condong ke atas.
7. Termasuk bentuk akar serabut
19

Tabel 6. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar bambu (Bambusa sp.)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang bambu (Bambusa sp.) Akar bambu (Bambusa sp.)

Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu.
4. Arah tumbuh batang tegak lurus.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang tegak.
20

Tabel 7. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar sawi (Brassica juncea L.)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang sawi (Brassica juncea L.) Akar sawi (Brassica juncea L.)

Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang licin.
4. Arah tumbuh batang condong ke atas.
5. Percabangan monopodial.
6. Termasuk bentuk akar serabut.
21

Tabel 8. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar jambu (Psidium guajava)

Gambar Batang Gambar Akar

Akar jambu (Psidium guajava)

Batang jambu (Psidium guajava)

Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Bentuk batang bulat.
3. Sifat batang lepasnya kerak.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh condong ke atas.
22

Tabel 9. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar Simpodial (kangkung


rawal)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Simpodial (kangkung rawal) Akar Simpodial (kangkung rawal)

Keterangan
1. Termasuk batang basah.
2. Bentuk batang silinder.
3. Permukaan batang licin.
4. Arah tumbuh batang serong ke atas atau condong.
5. Percabangan monopodial.
6. Arah tumbuh cabang condong ke atas.
7. Termasuk akar tunggang
23

Tabel 10. Hasil pengamatan morfologi batang dan akar Menggarpu (cabai)

Gambar Batang Gambar Akar

Batang Menggarpu (cabai)


Akar Menggarpu (cabai)

Keterangan
1. Termasuk batang berkayu.
2. Kelompok tanaman batang pendek
3. Terkstur permukaan meninggalkan berkas-berkas daun
4. Arah tumbuh batang bergerak tegak lurus
5. Arah tumbuh cabang serong

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa setiap tumbuhan memiliki


struktur akar dan batang yang berbeda-beda. Perbedaan itu tergantung pada jenis
24

tanaman jenis apakah tanaman tersebut tergolong pada tanaman dikotil atau
monokotil.
Akar adalah salah satu organ fital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfungsi
memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di
dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap dan dibawa
ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadang
sebagai tempat untuk penimbunan atau tempat penyimpanan cadangan makanan.
Adapun sistem perakaran seperti sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.
Adapun beberapa tanaman yang diidentifikasi pada praktikum kali ini, yaitu:
Tanaman mawar (Rossa sp.) merupakan tumbuhan yang termasuk batang
jelas berkayu (lignosus), mempunyai bentuk batang bulat (teres), sifat permukaan
batang yang berduri (spinosus). Tanaman mawar memiliki arah tumbuh batang
serong ke atas atau condong (ascendens), bentuk percabangan monopodial
(batang pokok tampak jelas), dan arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
Tanaman nangka (Artocarpus integra Merr.) adalah tumbuhan yang
termasuk batang jelas berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), dan
memiliki sifat permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun
penumpu. Tanaman ini memiliki arah tumbuh batang serong ke atas atau condong
(ascendens), bentuk percabangan monopodial (batang pokok tampak jelas), dan
arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
Tanaman mangga (Mangifera indica) merupakan tumbuhan batang jelas
berkayu (lignosus), memiliki bentuk batang bulat (teres), dan sifat permukaan
batang yang memperlihatkan bekas-bekas daun. Tumbuhan tersebut memiliki
arah tumbuh batang serong ke atas atau condong (ascendens), bentuk percabangan
monopodial/batang pokok tampak jelas, dan arah tumbuh cabang condong ke atas
(patens).
Tanaman bayam (Amaranthus sp.) adalah tumbuhan yang termasuk batang
jelas basah (herbaceus), bentuk batang bulat (teres), dan memiliki sifat permukaan
batang yang licin (laevis). Tanaman ini memiliki arah tumbuh batang tegak lurus
(erectus), bentuk percabangan monopodial (batang pokok tampak jelas), dan arah
tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Bayam memiliki sistem perakaran serabut.
25

Tanaman teki-tekian (Cyperus rotundus) merupakan tumbuhan yang


termasuk batang jelas basah (herbaceus), mempunyai bentuk batang bersegi tiga
(tringularis), sifat permukaan batang yang licin (laevis). Tanaman teki-tekian
memiliki arah tumbuh tegak lurus (erectus), bentuk percabangan monopodial
(batang pokok tampak jelas), dan arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Teki-
tekian memilliki sistem perakaran tunggang.
Tanaman bambu (Bambusa sp.) merupakan tumbuhan batang jelas berkayu
(lignosus), memiliki bentuk batang bulat (teres), dan sifat permukaan batang yang
memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu. Tumbuhan tersebut memiliki arah
tumbuh batang tegak lurus (erectus), bentuk percabangan monopodial/batang
pokok tampak jelas, dan arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus).
Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan tumbuhan yang termasuk
batang jelas basah (herbaceus), mempunyai bentuk batang bulat (teres), sifat
permukaan batang yang licin (laevis). Tanaman sawi ini memiliki arah tumbuh
tegak lurus (erectus), bentuk percabangan monopodial (batang pokok tampak
jelas), dan arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Teki-tekian memilliki sistem
perakaran serabut.
Tanaman jambu (Psidium guajava) adalah tumbuhan yang termasuk
batang jelas berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), dan memiliki sifat
permukaan batang lepasnya kerak. Tanaman ini memiliki arah tumbuh batang
serong ke atas atau condong (ascendens), bentuk percabangan monopodial
(batang pokok tampak jelas), dan arah tumbuh cabang condong ke atas (patens).
Tanaman Simpodial (kangkung rawal) adalah tumbuhan yang termasuk
batang jelas basah (herbaceous) , mempunyai bentuk batang silinder (teres),
Tanaman sympodial ini memiliki arah tumbuh tegak lurus (erectus), bentuk
percabangan monopodial (batang pokok tampak jelas), dan arah tumbuh cabang
tegak (fastigiatus). Simpodial memilliki sistem perakaran serabut.
Tanaman menggarpu (cabai) adalah tumbuhan yang termasuk

batang jelas berkayu (lignosus), kelompok tanaman batang

pendek (sergun), bentuk batang bulat (teres), Tanaman

menggarpu ini memiliki arah tumbuh tegak lurus (erectus),

tekstur permukaan meninggalkan berkas-berkas

daunKESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan
yang berada di atas permukaan tanah. Mengingat tempat dan kedudukannya
bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
2. Batang mawar, nangka, mangga, bambu, dan jambu termasuk kedalam batang
jelas berkayu. Sedangkan batang bayam dan teki-tekian termasuk batang jelas
basah.
3. Batang teki-tekian memiliki bentuk batang bersegi tiga. Sedangkan batang
mawar, nangka, mangga, bayam, bambu, sawi, dan jambu memiliki bentuk
batang bulat.
4. Batang mawar memiliki sifat permukaan batang berduri. Batang nangka dan
bambu memiliki sifat permukaan batang yang memperlihatkan bekas-bekas
daun penumpu. Batang bayam, teki-tekian, dan sawi memili sifat permukaan
batang yang licin. Batang mangga memiliki sifat permukaan batang yang
27

memperlihatkan bekas-bekas daun. Batang jambu memiliki sifat permukaan


batang yang melepaskan kerak.
5. Batang mawar, nangka, mangga, dan jambu memiliki arah tumbuh batang
serong ke atas atau condong. Sedangkan batang bayam, teki-tekian, bambu,
dan sawi memiliki arah tumbuh batang tegak lurus.
6. Semua memiliki bentuk percabangan monopodial, karena batang pokoknya
terlihat jelas atau tampak jelas.
7. Batang mawar, nangka, mangga, dan jambu memiliki arah tumbuh batang
condong ke atas. Sedangkan batang bayam, teki-tekian, bambu, dan sawi
memiliki arah tumbuh batang tegak.
8. Adapun yang berakar serabut seperti, sawi dan bayam. Sedangkan yang
berakar tunggang, yaitu tanaman teki-tekian.

Saran

Disarankan kepada praktikan adalah sebagai berikut :

1. Alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar
praktikum dapat berjalan dengan baik dan sesuai waktunya.
Para praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang

akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak

terhambat.DAFTAR PUSTAKA

Asriani, A. (2010). Uji Efek Ekstrak Metanol Daun Nangka (Artocarpus Integra


Merr.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus Musculus)
Jantan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar).

Fadhil, M. S. (2017). Morfologi batang dan akar. Banjarbaru: Agroekoteknologi.

Indriyani, S. (2018). Petunjuk Praktikumstruktur Dan Perkembangan Tumbuhan.


FMIPA UB. Malang

Liounokas, A. B. (2021). Karakteristik Morfologi Tumbuhan. Deepublish.


Yogyakarta

Murtodo, A., & Setyati, D. (2015). Inventarisasi Bambu di Kelurahan Antirogo


Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal Ilmu Dasar, 15(2), 115-
121.

Permadi, I. W. A., Gunadi, I. G. A., & Sukewijaya, I. M. (2015). Identifikasi


Karakter Morfologi dan Agronomi Tanaman Gonda (Sphenoclea zeylanica
Gaertn) di Kabupaten Jembrana, Bali. Agrotrop, 5(1), 43-54.

Mulyani, S. (2019). Anatomi Tumbuhan. PT Kanisius. Yogyakarta

Romana, I. (2016). Laporan Praktikum Botani. Morfologi akar dan batang, 2.

Septiana, N. (2022). Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan . IAIN


Palangkaraya. Palangkaraya

Silalahi, M. (2019). Morfologi Tumbuhan. Penuntun Praktikum, 1.

Anda mungkin juga menyukai