Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI PERTANIAN

PENGENALAN MIKROSKOP DAN PENGAMATAN SEL


TUMBUHAN

Oleh
NAMA : MUHAMMAD RIZA BAIHAKI
NIM : 2210512310023
KELOMPOK : VANILLA
ASISTEN : NOR ANNISA HELMASARI

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
BANJARBARU
2023
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................. i

DAFTAR TABEL..................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1

Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan Praktikum............................................................................. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3

III. METODOLOGI................................................................................... 7

Waktu dan Tempat........................................................................... 7


Bahan dan Alat................................................................................. 7
Bahan...................................................................................... 7
Alat......................................................................................... 7
Pelaksanaan Praktikum.................................................................... 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 15

Kesimpulan ...................................................................................... 15
Saran ................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Bagian-bagian mikroskop.................................................................. 10
2. Hasil pengamatan sel tumbuhan........................................................ 11
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroskop adalah alat yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan,


terutama di bidang biologi, kimia, dan fisika. Dengan mikroskop, bayangan benda
mampu diperbesar hingga 40 kali. Mikroskop memungkinkan para peneliti untuk
melihat dan menganalisis struktur dan sifat objek pada tingkat atomik dan
molekuler (O'Brien, & Jones, 2013).
Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1590 oleh Hans dan
Zacharias Janssen dari Belanda. Namun, penggunaan mikroskop dalam ilmu
pengetahuan baru dimulai pada abad ke-17, ketika ilmuwan seperti Robert Hooke
dan Antonie van Leeuwenhoek menggunakannya untuk mempelajari struktur
dasar benda hidup dan tak hidup. Dalam abad ke-19, penemuan lensa kaca dan
kaca perbesar yang lebih baik memungkinkan pembuatan mikroskop yang lebih
presisi. Dan pada abad ke-20, penemuan teknologi optik modern seperti sinar-X,
pemindaian elektron, dan mikroskop fluoresensi, memungkinkan para ilmuwan
untuk mempelajari objek-objek bahkan pada tingkat atomik (Jamieson et al.,
2014).
Mikroskop merupakan alat yang penting dalam dunia sains karena
mikroskop bisa digunakan untuk mengamati mikroorganisme dan bagian-bagian
organisme yang sangat kecil, seperti sel dan jaringan. Dengan sebuah lensa seperti
pada lup, perbesaran bayangan maksimum hanya 20 kali. Dengan perbesaran ini,
manusia belum dapat melihat organisme renik, seperti bakteri atau virus. Untuk
lebih meningkatkan perbesaran dapat digunakan dua lensa. Cara inilah yang
digunakan pada mikroskop pertama yang dibuat sekitar tahun 1590 oleh ahli
pembuat alat-alat laboratorium, Zacharias Janssen (1580-1638) dari Belanda.
Mikroskop ini tidak digunakan untuk mengamati mikroorganisme hingga tahun
1680 (Kanginan, 2006).
Sel berasal dari kata “cella” yang berarti ruangan berukuran kecil. Maka
sel merupakan unit (kesatuan zahra) terkecil organisasi yang menjadi dasar
2

kehidupan dalam arti biologi. Dengan kata lain dalam biologi, sel adalah
kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Sel memiliki bagian-bagian dan organel-organel
yang berbeda bentuk, ukuran, struktur, dan fungsinya. Sel disebut sebagai unit
terkecil karena tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang
berdiri sendiri (Susilawati & Nurhasanah, 2018).
Sel memiliki struktur yang kompleks dan beragam fungsi, seperti
menghasilkan energi, memproses informasi genetik, dan mempertahankan
keseimbangan lingkungan internal. Penelitian sel terus berkembang seiring
dengan kemajuan teknologi, seperti mikroskop elektron dan teknik genomik, yang
memungkinkan ilmuwan untuk mempelajari sel dengan lebih detail. Sebagai
contoh, studi pada sel induk, yaitu sel-sel yang masih dapat membelah dan
berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, telah membuka jalan untuk
pengembangan terapi regeneratif dan pengobatan penyakit. (Lodish et al., 2013).
Sel tumbuhan adalah unit dasar yang universal dari suatu struktur organik.
Struktur yang membedakan sel tumbuhan dengan sel yang lain adalah keberadaan
dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan
membran sel. Sel inti dari penyusun tumbuhan tersusun atas Dinding sel,
Membran sel, Sitoplasma/protoplasma, Nukleus atau inti sel, Retikulum
endoplasma, Ribosom, Mitokondria, Badan Golgi, Plastida/Kloroplas, dan
Vakuola (Eifa, 2015).
3

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut


1. Mengenali bagian-bagian mikroskop, jenis-jenis mikroskop, dan fungsi
bagian mikroskop serta dapat menggunakan dan memelihara mikroskop
dengan baik.
2. Mengamati dan mengenali bentuk sel/jaringan mati dan hidup tumbuhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda-
benda berukuran mikro, yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan
kali. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan
mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi (Masrikhiyah, 2019).
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu “micro” yang berarti kecil
dan “scopein” yang berarti melihat (Irhami, 2019; Wijaya, 2016) Antony Van
Leuwenhoek adalah orang pertama yang menggunakan bentuk mikroskop paling
sederhana dalam bidang mikrobiologi Kemudian pada tahun 1600, Hans dan Z
Jansen menemukan mikroskop yang lebih canggih yang disebut mikroskop ganda
Mikroskop adalah objek yang digunakan untuk memberikan gambar yang
diperbesar dari objek kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsinya
masing-masing (Sulistyani, 2020).
Seiring dengan perkembangan teknologi, mikroskop semakin canggih dan
mampu memperbesar objek hingga ribuan kali lipat. Pada tahun 2013, teknologi
mikroskop sudah sangat maju dan beragam jenis mikroskop telah dikembangkan.
Salah satu jenis mikroskop yang terus berkembang adalah mikroskop elektron.
Mikroskop elektron adalah salah satu alat analisis struktur terpenting dalam ilmu
pengetahuan modern. Mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai sumber
cahaya yang memungkinkan untuk memperbesar objek dengan resolusi yang
sangat tinggi (Egelman, 2013).
Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya.
Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang seperti bayangan
sementara, yaitu bersifat semu, terbalik, dan lebih diperbesar lagi. Pada dasarnya,
semua mikroskop cahaya menggunakan prinsip yang sama dalam hal perbesaran
4

objek dan memiliki bagian-bagian dasar mikroskop yang sama pula meskipun
memiliki bentuk yang berbeda-beda. Bagian-bagian mikroskop cahaya terdiri atas
bagian optik dan bagian mekanik. Bagian optik mikroskop cahaya meliputi lensa
okuler, lensa objektif, lensa kondensor, dan reflektor. Kemudian, selain bagian
tersebut merupakan bagian mekanik mikroskop, seperti tabung, pegangan, dan
meja benda. Setiap bagian mikroskop cahaya tersebut memiliki kegunaan masing-
masing (Kurniawati, 2018).
Sel adalah unit terkecil yang memiliki struktur dan fungsi tertentu yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel disebut juga sebagai unit terkecil karena tidak dapat
dibagi-bagi lagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Secara
struktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan
struktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup dapat
menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusun itu berfungsi. Karena itu sel
juga disebut satuan fungsional makhluk hidup. Sel disusun oleh sitoplasma dan
organel-organel seperti inti sel, mitokondria, lisosom dan organel lainnya serta
dikelilingi oleh membran plasma (Akbar & Anisa, 2020).
Sel tumbuhan merupakan satuan dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung didalam sel. Tumbuhan termasuk kedalam organisme
multiseluler, yang mana sel-selnya tersusun membentuk jaringan organ. Pada
organisme multiseluler terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya
yang menjadi dasar bagi hirarki kehidupannya. Sebagai makhluk hidup, tumbuhan
menunjukkan aktivitas-aktivitas kehidupan yang dikaji di materi fisisologi
tumbuhan. Maka sangat ideal jika dikatakan bahwa fisiologi tumbuhan adalah
ilmu yang mempelajari aktivitas 2 dan fungsi suatu tumbuhan dalam menjaga dan
mengatur kehidupannya (Akbar & Anisa, 2020).
Rumput belulang (Eleusine indica (L.) Gaertn) merupakan salah satu gulma
yang sering ditemui di lahan pertanian. Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh
pada tempat yang tidak dikehendaki dan dapat menimbulkan gangguan pada
tanaman di sekitarnya. Rumput belulang mampu berkembangbiak dengan cepat
dan tumbuh liar pada area pertanian dan pekarangan rumah (Hambali, 2015).
5

Menurut Safitri (2019), klasifikasi tanaman rumput belulang adalah sebagai


berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnollophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Species : Eleusine indica L.
Menurut Santosa (2008), klasifikasi tanaman kangkung darat adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnollophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Family : Convolvulaceae
Species : Ipomoea reptans Poir.
III. METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2023, Bertempat di


Lapangan Futsal Fakultas Pertanian dan Laboratorium Biologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Bahan dan Alat

Bahan

Akuades. Akuades digunakan sebagai memperjelas objek yang akan


diamati.
Akar tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.). Akar tanaman kangkung
digunakan sebagai salah satu bahan yang digunakann pada praktikum kali ini.
Batang tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.). Batang tanaman
kangkung digunakan sebagai salah satu bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini.
Akar rumput belulang (Eleusine indica L.). Akar rumput belulang
digunakan sebagai salah satu bahan yang digunakan pada praktikum kali ini.
Batang rumput belulang (Eleusine indica L.). Batang rumput belulang
digunakan sebagai salah satu bahan yang digunakan pada praktikum kali ini.

Alat

Mikroskop. Mikroskop digunakan sebagai alat untuk melihat objek yang


akan di amati secara jelas.
Kaca benda. Kaca benda digunakan sebagai menempatkan objek yang
akan diteliti.
7

Kaca penutup. Kaca penutup digunakan untuk menutup objek yang akan
di amati.
Pinset. Pinset adalah alat yang digunakan untuk menggegam objek dan
jaringan-jaringan kecil lainnya.
Pipet tetes. Pipet tetes adalah alat yang digunakan untuk meneteskan air
aquades ke objek yang di amati.
Preparat. Preparat adalah alat yang digunakan untuk menaruh sel atau
jaringan objek.
Silet/Cutter. Silet/Cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong
objek yang akan diteliti.

Pelaksanaan Praktikum

Memelihara Mikroskop

1. Mikroskop harus selalu dibawa dan diangkat dalam posisi tegak.


2. Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga jumlah lensa objektif
lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.
3. Aturlah pemkepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu
tidak banyak menempel.
4. Seiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian lainnya
dengan kain lap bersih dari bahan halus.

Mencari Bidang Penglihatan

1. Naikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar) hingga lensa


objektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar.
2. Tempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan
menggunakan revolver sampai berbunyi klik (posisi satu poros.
8

3. Bukalah diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke


belakang.
4. Aturlah bentuk cermin kea rah cahaya, hingga terlihat lingkaran yang sangat
terang di dalam lensa okuler, mikroskop siap digunakan.

Mencari Bagian Sediaan

1. Naikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer hingga jarak antara


lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.
2. Letakkan sediaan di tengah-tengah lubang meja benda.
3. Bidiklah penglihatan mata ke lensa okuler.
4. Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat, putar revolver dan lensa objektif
yang sesuai.

Pengukuran Mikroskopis/Mikrometer

Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan mikroskop dapat


dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut mikrometer objektif dan
mikrometer okuler.

Menggambar Hasil

Hasil pengamatan terhadap mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk


gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual)
disertai dengan judul dan keterangan.

Pengamatan Sel/Jaringan Tumbuhan

1. Mengamati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan gambarkan hasil
pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop.
9

2. Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah pembahasan hasil


pengamatan dan kesimpulan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
dilihat pada beberapa tabel berikut :

Tabel 1. Bagian-bagian mikroskop.


Gambar mikroskop Keterangan
1. Lensa okuler
2. Tabung mikroskop
3. Sekrup pengarah kasar
4. Sekrup pengarah halus
5. Lensa objektif
6. Spesimen (preparat)
7. Meja preparat
8. Lensa kondensor
9. Illuminator
10. Dasar
11. Diafragma
12. Klip/penjepit preparat
13. Lengan (pegangan)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 1 yaitu, Mikroskop berasal dari


bahasa Yunani, berasal dari ka micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti
melihat. Merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita
dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Ditemukan
pada tahun 1590 oleh Hans dan Zacharias Janssen dari Belanda. Namun,
11

penggunaan mikroskop dalam ilmu pengetahuan baru dimulai pada abad ke-17,
ketika ilmuwan seperti Robert Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek
menggunakannya untuk mempelajari struktur dasar benda hidup dan tak hidup.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu bagian
optik, yang terdiri kondesor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non optik
atau mekanis, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diagfragma, meja
objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek dan sumber cahaya.
Ada pun beberapa bagian mikroskop dan fungsinya yaitu, lensa okuler,
adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat, biasanya mempunyai
perbesaran 5X, 10X, 12,5X, dan 15X. Tabung mikroskop, fungsinya untuk
mengatur fokus dan menjadi penghubung antara lensa okuler dan objektif. Lensa
objektif, berfungsi sebagai memperbesar bayangan suatu benda biasanya terdapat
2 atau 3 lensa yang dipasang sekaligus pada mikroskop dengan 3 lensa objektif
yaitu 4X, 10X, dan 40X. Skrup kasar, berfungsi untuk mengatur naik dan turun
secara kasar. Skrup halus, berfungsi untuk mengatur naik dan turun secara halus.
Meja preparat, berfungsi sebagai meletakkan objek benda yang diamati. Klip atau
penjepit yang berfungsi untuk menahan meja objek. Kondensor, berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya. Diafragma, berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya.
Kaki mikroskop, yang berfungsi untuk penyangga atau penopang mikroskop.
Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya pada mikroskop. Lengan mikroskop
berfungsi untuk pegangan untuk memindahkan mikroskop. Preparat, berfungsi
untuk meletakkan objek.
12

Tabel 2. Hasil pengamatan sel tumbuhan.


Gambar Keterangan
   
1. Warna sel dominan putih dan
terdapat beberapa bercak hitam.

2. Jarak antar sel renggang.


3. Terdapat sel hidup tetapi didominasi
sel mati karena tidak terdapat inti.

Penampang membujur akar tanaman


kangkung darat (Ipomoea reptans
Poir)

   
1. Warna hijau terang terdapat bercak-
bercak hitam alias pembuluh akut.

2. Jarak antar sel rapat.


3. Terdapat sel hidup tetapi didominasi
Penampang membujur batang
oleh sel mati.
tanaman kangkung darat
(Ipomoea reptans Poir)

   

1. Warna coklat keputihan.

2. Jarak antar sel renggang.

3. Terdapat sel hidup tetapi didominasi


Penampang membujur akar tanaman
sel mati.
rumput belulang (Eleusine indica L)
13

 
1. Dominan berwarna hijau pucat
terdapat bercak hitam (pembuluh
akut).

2. Jarak antar sel rapat.

Penampang membujur batang 3. Beberapa sel hidup atau terdapat sel


tanaman rumput belulang (Eleusine
hidup tetapi didominasi sel mati.
indica L)

   

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 2 yaitu, Sel adalah kumpulan


materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua
makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian
besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel
tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur
berbeda tersebut meliputi vakuola yang besar, dinding sel yang tersusun atas
selulosa dan protein, plasmodesmata, plastida terutama kloroplas yang
mengandung klorofil dan tidak berflagella.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, epidermis adalah lapisan jaringan luar,
biasanya setebal satu lapis sel saja, yang menutupi permukaan organ, seperti daun,
batang, akar, dan bunga. Epidermis biasanya tipis, tidak memiliki klorofil dan
pada permukaan yang menghadap ke luar terlapisi oleh kutin yang menghasilkan
kutikula atau lapisan malam.
Sel terbagi menjadua yaitu sel hidup dan sel mati. Sel hidup adalah sel
yang menunjukan ciri-ciri kehidupan seperti melakukan metabolisme, maupun
14

beradaptasi dengan lingkungannya. Peka terhadap rangsang dan ciri hidup


lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplasma, dinding sel, nukleus, dan
sitoplasma. Sel mati adalah sel yang tidak memberi peranan dalam proses
kelangsungan hidup. Sel mati hanya berupa ruangan kosong atau dinding sel saja.
Sel mati berasal dari sel hidup. Sel akan mati disebabkan dari beberapa faktor,
seperti faktor genetik dan faktor lingkungan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Mikroskop sangat berguna untuk melihat benda-benda yang tidak bisa dilihat
oleh mata, maka dari itu kita dapat menggunakan alat mikroskop, untuk
melihat benda lebih jelas.
2. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu bagian
optik, yang terdiri kondesor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non
optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diagfragma, meja objek,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek dan sumber cahaya.
3. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel
tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.
4. Sel terbagi menjadua yaitu sel hidup dan sel mati. Sel hidup adalah sel yang
menunjukan ciri-ciri kehidupan seperti melakukan metabolisme, maupun
beradaptasi dengan lingkungannya. Peka terhadap rangsang dan ciri hidup
lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplasma, dinding sel, nukleus,
dan sitoplasma.
16

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Sebaiknya pada saat pelaksanaan praktikum kali ini, waktu yang telah
ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diinginkan dan lebih efektif.
2. Sebaiknya diberikan tambahan waktu 2 menit untuk pretest atau postest bagi
yang terkendala selama praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Adila. (2014). Kadar unsur timbal pada tanaman kangkung di tiga pasar
tradisional kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. program studi biologi,
fakultas sains dan teknologi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Al-Kauniyah
Jurnal Biologi, 7(2),-.

Akbar, H., & Anisa, M. R. (2020). Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan. UIN Raden Intan Lampung.

Edi. (2014). Budidaya Kangkung. Kanisius. Yokyakarta.

Egelman, E. H. (2013). The current revolution in cryo-em. Nature, 523(7558),


377-378.

Eifa, Z. (2015). Perbedaan Sel Hewan, Sel Tumbuhan dan Sel Bakteri. Retrieved
March 15, 2023, from https://academia.edu/8160053/Perbedaan-Sel-Hewan-
Sel-Tumbuhan-dan-Sel-Bakteri.

Hambali, D., P. Edison., E. K. Harso. (2015). Dose Response of Goosegrass


(Eleusine indica (L.) Gaertn.) Paraquat Resistance Biotype to Paraquat,
Diuoron, and Ametryn. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Irhami, S. N. (2019). Implementasi pendekatan kontekstual untuk meningkatkan


gairah siswa dalam pembelajaran biologi di Madrasah Aliyah Negeri 02
Banyumas. Jurnal Kependidikan, 7(1), 30-42.

Jamieson, J. D., Datta, A., & Baliarsingh, S. (2014). A brief history of the
microscope and its significance in the advancement of biology and medicine.
Asian Facific Journal of Tropical Biomedicine, 4(9), 663-665.

Kanginan, M. (2006). FISIKA untuk SMA kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Kurniawati. (2018). Menggunakan Mikroskop di Laboratorium. Aksara Sinergi


Media PT. Surakarta.

Lodish, H., Berk, A., Zipursky, S, L., Matsudaira, P., Baltimore, D., & Darnell, J.
(2013). Molecular cell biology. W. H. Freeman and Company. New York.

Masrikhiyah, R. (2019). Peningkatan mutu pengetahuan siswa mengenai natural


science di MI Ikhsaniyah Kupu : pengenalan dan praktik penggunaan
mikroskop. Randang Tana, 2(1), 39–45.

O’Brien, L., & Jones, L. (2013). Microscopy: Advances in optical and scanning
probe techniques. Nature Reviews Materials.
Safitri, D. (2019). Pengaruh Lama Fermentasi Limbah Cair Pulp Kakao
(Theobroma cacao L.) Sebagai Bioherbisida Gulma Belulang (Eleusine indica
L.). Doctoral Dissertation. UIN Raden Intan Lampung.

Santosa, H. B. (2008). Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Agromedia Pustaka.


Jakarta.

Sulistyani. (2020). Pengelolaan Laboratorium (Panduan Para Pengajar Dan


Inovator Pendidikan). Yayasan Yiesa Rich. Jawa Barat.

Suryaningsih, Irwan. S., & Nurdin. R. (2018). Analisis kadar kalsium (Ca) dan
besi (Fe) dalam kangkung air (ipomoeae aquatica forsk) dan kangkung darat
(ipomoeae reptans poir) asal Palu. Jurnal Akademika Kimia, 7(3), 130–35.

Susilawati, & Nurhasanah, B. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi. Kreasi Edukasi.


Pekanbaru.

Wijaya, C. (2016). Upaya meningkatkan hasil belajar ipa menggunakan alat


laboratorium melalui metode make a match pada siswa kelas vii di smp negeri
3 tanjungbalai. Jurnal Pelita Pendidikan, 4(4), -.

Anda mungkin juga menyukai