Anda di halaman 1dari 10

JARINGAN BATANG

Ari Pratama, Elizabeth Faith, Lea Vicenza Br Sinuhaji, Nahdha Ulia Aima, Suci Elvina E.
Situmorang, Verysya Salsabila Adeliesta, Yolanda Tamara

Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

ABSTRAK

Batang merupakan bagian tanaman yang mempunyai porsi besar sebagai tempat
melekatnya percabangan. Fungsi utama dari jaringan batang adalah sebagai tempat
melekat dan tumbuhnya akar dan daun juga sebagai tempat pengangkutan air dan hara
dari akar ke daun dan fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Secara
morfologi batang dapat dibedakan menjadi dua yaitu, batang monokotil dan batang dikotil.
Praktikum ini bertujuan untuk melihat bentuk jaringan batang dan bagian-bagiannya.
Adapun alat yang digunakan adalah mikroskop cahaya, preparat batang kangkung, pisau
dan telenan. Adapun prosedur praktikum antara lain, disayat batang kangkung tipis,
diletakkan sayatan batang kangkung di object glass lalu diteteskan air aquades, ditutup
sayatan batang kangkung dengan deck glass. Setelah preparat batang kangkung selesai,
dilakukan pengamatan jaringan batang menggunakan mikroskop dengan cara diletakan
mikroskop di atas meja, diletakkan preparat batang kangkung di atas meja preparat, dijepit
preparat agar tidak bergeser, diatur perbesaran lensa objektif dengan perbesaran 10x, 40x
dan 100x, difokuskan preparat agar preparat terlihat jelas, setelah selesai ambil preparat
dan diletakkan mikroskop ke tempat semula. Hasil yang diperoleh dari praktikum ini
adalah praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dari daun dan mengetahui cara
pembuatan preparat.

Kata kunci : Jaringan batang, morfologi batang, kangkung

1
PENDAHULUAN

Batang merupakan penghubung antara akar dan daun. Batang berasal dari
bahasa latin yaitu caulis. Batang merupakan salah satu organ dasar dari tumbuhan
berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat organ lain bertumpu seperti akar
dan daun. Batang berperan sebagai pentranspor zat-zat mentah dan produk-produk
fotosintesis primer dan sekunder yang telah selesai dibuat serta menyimpan zat-zat
makanan (Wikipedia, 2019).
Tumbuhan Kangkung (Ipomoea) termasuk sayur yang sangat dikenal, karena
banyak peminatnya. Ipomoea disebut juga “Swamp cabbage”, “Water convovulus” atau
“Water spinach”. Di Indonesia terdapat dua tipe kangkung, yaitu kangkung darat dan
kangkung air. Perbedaan dari keduajenis kangkung ini adalah kangkung darat tumbuh di
lahan tegalan dan lahan sawah, sedangkan kangkung air (Ipomea aquatica Forsk) tumbuh
di air (Rimbun, 2014)
Adapun struktur jaringan batang ialah epidermis, korteks, kolenkim, parenkim
endodermis dan stele. Epidermis ialah bagian terluar dari batang. Lapisan setelah
epidermis ialah korteks. Korteks memiliki dua jaringan yaitu, kolenkim dan parenkim.
Sedangkan endodermis lapisan terdalam korteks yang berbentuk memanjang dan rapat-
rapat. Disebelah endodermis terdapat silinder pusat yang disering disebut stele batang
(Wijana, 2015).
Selain itu di dalam jaringan batang terdapat jaringan berkas pembuluh yang
mengangkut air dan mineral dari akar melalui batang ke daun mengkat produk fotosintesis.
Yang terdiri dari xilem dan floem. Xilem berguna untuk membantu mengalirkan unsur-
unsur hara serta mineral. Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Academia, 2019).
Tanaman kangkung air mempunyai sifat kosmpolit yaitu menetap dan mampu
berumur satu tahun, batang kangkung berbuku-buku, bulat panjang dan banyak
mengandung air, serta berlubang-lubang. Perbedaan antara kangkung darat dan
kangkung air terletak pada bentuk daun dan batang. Kangkung air berbatang dan berdaun
lebih besar daripada kangkung darat. Warna batangnya juga berbeda. Kangkung air
berbatang hijau, sedangkan kangkung darat berwarna putih kehijau-hijauan (Sunardi,
2013)

2
METODE PRAKTIKKUM

Waktu dan Tempat Percobaan

Praktikum yang berjudul jaringan batang dilakukan pada hari Rabu tanggal 13
November 2019 pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Mikrobiologi
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop cahaya dan preparat.
Dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat jaringan batang tumbuhan
kangkung.

Prosedur Praktikum

Preparat jaringan batang disiapkan dengan cara diiris batang kangkung setipis
mungkin, diambil sayatan batang tersebut, diletakkan di atas objek glass lalu ditetes
dengan aquadest lalu ditutup dengan deck glass. Kemudian dilakukan pengamatan pada
mikroskop. Mikroskop diletakkan di atas meja. Kemudian posisikan meja preparat dalam
permukaan yang datar. Lalu atur perbesaran lensa objektif. Jika mikroskop yang
digunakan berjenis monokuler maka harus menggunakan lensa okuler dengan satu mata.
Begitu pula jika mikroskop yang digunakan adalah binokuler maka dapat melihatnya
dengan keduamata. Kemudian, atur cermin untuk mikroskop konvensional sedemikian
rupa atau nyalakan lampu untuk mikroskop cahaya. Bukalah diafragma, lalu pastikan lensa
objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara mengatur makrometer searah
jarum jam. Letakkan preparat pada meja preparat, lalu naikkan meja preparat mendekati
lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm dengan menggunakan makrometer. Lihatlah
bayangan benda melalui lensa okuler, apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka
untuk memperbesar dengan mengganti lensa objektif dengan ukuran 4x dan 10x.
Kemudian, fokuskan preparat dengan cara memutar micrometer kearah berlawanan jarum
jam. Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan. Setelah selesai

3
melakukan pengamatan, putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu
perbesaran paling kecil. Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.

Skema Prosedur Praktikum Jaringan Batang

Pembuatan Preparat Batang

Disayat batang setipis mungkin

Diletakkan sayatan daun diatas objek glass

Ditetes aquades diatas objek glass

Ditutup dengan deck glass

Dibersihkan air pada sekitar deck glass

Pengamatan di Mikroskop

Diletakkan mikroskop diatas meja

Diposisikan meja preparat dalam permukaan datar

Disesuaikan lensa okuler dengan jenis mikroskop

Diputar diafragma dengan menggunakan tuas

Diletakkan preparat jaringan darah dimeja preparat

4
Dilihat bayangan benda melalui lensa okuler

Ganti lensa okuler dengan ukuran 4x dan 10x

Difokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer

Diputar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula

Diturunkan meja preparat , dinaikkan tabung mikroskop,


diambil preparat dari meja preparat.

Gambar 1 .Skema prosedur praktikum jaringan batang

5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Perbesaran 4x10

1
2
3
4
5

Gambar 2. Jaringan Batang 4x10

Perbesaran 10x10

1
2
3
4

Gambar 3. Jaringan Batang 10x10

Keterangan Gambar :
1. Epidermis
2. Korteks
3. Xylem
4. Floem

6
5. Endodermis
Pembahasan
Batang merupakan bagian tanaman yang mempunyai porsi besar sebagai tempat
melekatnya percabangan. Batang juga merupakan sumbu tumbuhan yang biasanya tegak
ke atas dan berhubungan dengan udara serta membawa daun-daun dan struktur
reproduktif. Batang tersusun atas buku dan ruas yang jelas dan mempunyai perbedaan
secara mendasar dengan akar dalam hal struktur vaskularnya (Wijana, 2015).
Secara Morfologi batang dapat dibedakan menjadi dua yaitu, batang monokotil
dan batang dikotil. Batang monokotil umumnya memiliki batang satu tidak bercabang dan
biasanya ada pada tumbuhan berbiji satu. Dan batang dikotil umumnya batang yang
memiliki percabangan biasanya ada pada tumbuhan berbiji dua. Jika tumbuhan itu
berbatang pendek dengan percabangan yang sangat ekstensif di seluruh batang
tumbuhan itu dikategorikan sebagai perdu (shrub). Jika tumbuhan tahunan memiliki batang
yang tinggi dan tebal dan sedikit percabangan di bagian dasar disebut pohon (tree) (Fried
dan Hademenos, 2005).
Adapun struktur jaringan dari batang ialah epidermis, korteks, silinder pusat
(stele). Epidermis batang tersusun dari sel yang rapat, tidak ada ruang antar sel dan
merupakan lapisan terluar batang. Epidermis berfungsi dalam membatasi kecepatan
proses transpirasi dan melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan mekanik dan
organisme yang menyebabkan penyakit. Pada dinding luarnya terdapat kutikula yang
berfungsi melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Tumbuhan yang telah
berumur tua, fungsi jaringan primer digantikan oleh kambium. Kambium tersebut
melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel (Wijana, 2005).
Toleransi banjir yang tinggi dai spesies pohon hutan tertentu seperti mangrove
telah dikaitkan dengan satu atau lebih mekanisme adaptif, salah satunya adalah struktur
ventilasi lentisel pada akar. Batang dan akar yang bertambah tebal karena pertumbuhan
sekunder umumnya dibatasi diluar periderm, jaringan pelindung asal sekunder. Lentisel
adalah bagian terbatas dari periderm dimana felogen lebih aktif secara berkala
menghasilkan jaringan dengan banyak ruang antar sel. Karena susunan sel relative
terbuka ini dan kontinuitas ruang antar sel dengan yang ada di bagian dalam batang.
seharusnya lentisel batang menyediakan jalur untuk transpirasi dan pertukaran gas
(Purnobasuki, 2011).

7
Silinder pusat atau disebut dengan stele ialah bagian batang yang terletak
disebelah dalam korteks. Korteks adalah kawasan di antara epidermis dan sel silinder
pembuluh paling luar. Lapisan terdalam dari korteks adalah endodermis. Didalam
endodermis tidak ada ruang antar sel. Pada korteks terdapat kolenkim dan parenkim.
Parenkim merupakan penyokong tubuh tumbuhan. Parenkim berisi kloroplas yang
berfungsi membantu pengangkutan air dan makanan. Sedangkan kolenkim berfungsi
sebagai penguat pada organ Dan pada batang muda sel korteks terdalam berisi pati yang
disebut seludang pati dan beberapa tumbuhan dikotil membentuk pita kaspary (Academia,
2019).
Lapisan tengah pada batang terdapat empelur, yang berfungsi tempat menyimpan
zat-zat makanan. Lapisan empelur ini dapat rusak pada saat pertumbuhan. Empelur terdiri
dari parenkim dan terdapat ruang antar sel yang mencolok besarnya, sel-sel tepi yang
berukuran lebih kecil yang dinamakan seludang. Fungsi utama empelur ialah
pengangkutan makanan dan air secara radial dalam batang dan untuk menyimpan
makanan. (Academia, 2019).
Batang juga memiliki jaringan berkas pembuluh yang mengangkut air dan mineral
dari akar melalui batang ke daun mengkat produk fotosintesis. Yang terdiri dari xilem dan
floem. Xilem berguna untuk membantu mengalirkan unsur-unsur hara serta mineral.
Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan. Batang dapat bertumbuh dengan lebar dan panjang karena pohon
tumbuh tinggi setiap tahun dan menumpuk jaringan kayu yang menambah kekuatan
batang. Batang mungkin memiliki fungsi selain transportasi pada beberapa tanaman.
Misalnya pada tanaman sukulen, batang berfungsi sebagai tempan penyimpanan cairan
atau air (Mader, 2007).
Pada praktikum ini yang digunakan jaringan batang ipomoea aquatica atau
jaringan batang kangkung. Sayatan batang kangkung memperlihatkan epidermis, korteks
dan berkas pembuluh yang tesusun sepanjang lingkar batang. Struktur anatomi batang
kangkung yang dilihat pada sayatan membujur memperlihatkan lapisan epidermis, korteks,
dan ikatan berkas pembuluh (Rimbun, dkk, 2014).
Tanaman kangkung air mempunyai sifat kosmpolit yaitu menetap dan mampu
berumur satu tahun, batang kangkung berbuku-buku, bulat panjang dan banyak
mengandung air, serta berlubang-lubang. Sistem perakaran kangkung air tunggang (ciri

8
dari tumbuhan dikotil) dengan cabang akar menyebar ke seluruh bagian. Akar mampu
menembus tanah mendatar atau menembus ke dalam mencapai 100/150cm. Adapun
perbedaan antara kangkung air dengan kangkung darat adalah pada bentuk daun dan
batangnya. Pada batang kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar daripada
kangkung darat. Warna batangnya juga berbeda. Batang kangkung air berwarna hijau,
sementara kangkung darat berwarna putih kehijau-hijauan (Sunardi, 2013).

KESIMPULAN

Batang merupakan bagian tanaman yang mempunyai porsi besar sebagai tempat
melekatnya percabangan. Secara Morfologi batang dapat dibedakan menjadi dua yaitu,
batang monokotil dan batang dikotil. Batang monokotil umumnya memiliki batang satu
tidak bercabang dan biasanya ada pada tumbuhan berbiji satu. Dan batang dikotil
umumnya batang yang memiliki percabangan biasanya ada pada tumbuhan berbiji dua.
Batang memiliki struktur jaringan seperti, epidermis, korteks, endodermis, stele dan berkas
pembuluh. Batang berfungsi sebagai tempat menempelnya dan tumbuhnya akar dan daun,
tempat transport air dan hara dari akar ke daun serta sebagai daerah pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Selain itu, batang juga berfungsi
menyimpan makanan, dan untuk tempat tumbuhnya organ-organ reproduksi dan generatif.

9
Daftar Pustaka

Academia. 2019. Batang: Pertumbuhan primer.


https://www.academia.edu/13522429/Anatomi Tumbuhan_Batang_. 28 November 2019.

Fried, G. H. dan G. J. Hademenos. 2005. Teori dan soal-soal biologi. Edisi kelima.
Erlangga: Jakarta

Mader. S. S. 2007. Biology. Ninth edision. McGraw-Hill: New York

Purnobasuki, H. 2011. Structure of lenticels on the pneumatophores of avicennian mariana


aerating device deliver oxygen in mangrove’s root. Biota. 16(2). 309-315

Rimbun, W,. dkk. 2014. Perbandingan struktur anatomi organ vegetative kangkung air
(ipomuea aquatic, forsk) pada perairan bersih dengan perairan tercemar di kota
padang. Jurnal ilmiah mahasiswa SKTPI PGRI sumbar. 1(1). 1-4

Sunardi, O,. dkk. 2013. Pengaruh tingkat pemberian zpt gibberellin (ga3) terhadap
pertumbuhan vegetative tanaman kangkung air (ipomoea aquatica forsk l) pada
system hidroponik floating raft technique (frt). Jurnal pertanial. 4(1). 33-35

Wikipedia. 2019. Batang. https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Batang&stable=1. 28


November 2019

Wikipedia. 2019. Kangkung. https://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung. 28 November 2019.

10

Anda mungkin juga menyukai