Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROSKOPIK

BATANG DAN DAUN


Dosen Pengampu : Lilis Sugiarti, M.Si

Kelompok 8

1. Ifa Lutfiyanti 202005043


2. Julian Dhimas Syarif Trimadika 202005047
3. Nurul Hidayani 202005060
4. Tiara Putri Hardiyan 202005075
5. Vina Herlinda Febrianti 202005078

PROGAM STUDI S-1 FARMASI


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perbedaan dari morfologi
daun dan batang melalui pengamatan makroskopis
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perbedaan dari anatomi organ-
organ tumbuhan serta contoh-contoh anatomi dari daun danbatang melalui
pengamatan mikroskopis
3. Mahasiswa mampu mengetahui jaringan – jaringan penyusun pada daun dan
batang yang diamati
4. Mahasiswa mampu mensinkronkan hasil praktikum dengan teori yang berikan
dan teori dalam buku pedoman resmi morfologi tumbuhan, materia medika
indonesia, serta buku atau jurnal determinasi tanaman lainya

1.2 DASAR TEORI


Daun merupakan suatu bagian dari tumbuhan yang hanya terdapat pada batang
saja, umumnya berwarna hijau dan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), merupakan proses pengambilan
zat-zat makanan dari akar (zat-zat yang bersifat anorganik seperti air dan
garam-garam) sedangkan gas asamarang (CO2) merupakan zat makanan
yang diambil dari udara melalui celah-celah halus yang disebut mulut daun
(stoma)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi) merupakan proses pengubahan
dan pengolahan zat-zat anorganik, menjadi zat-zat organik yang sesuai
kepentingan tumbuhan pengolahan tersebut dilakukan oleh zat hijau daun
(klorofil) dengan bantuan sinar matahari proses ini disebut asimilasi.
3. Penguapan air (transpirasi). Transpirasi pada daun menyebabkan air yang
diserap oleh akar dari tanah didalam tubuh tumbuhan bergerak mengalir
dari bawah ke atas hal ini berperan penting bagi pengangkutan zat-zat
makanan.
4. Pernapasan (respirasi) tumbuhan mengambil zat asam (O2) dari udara
kemudian digunakan untuk mengoksidasi hasil asimilasi (gula) sehingga
diperoleh tenaga, dan sisa pembakaran berupa gas asam arang (CO2) dan
air (H2O) dikeluarkan melalui stoma.

Anatomi daun dibagi menjadi 3, yaitu :


a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan
epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan
epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat stoma
atau mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
b. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan
pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung
kloroplast.Jaringan pagar sel – selnya rapat sedang jaringan bunga
karang sel – selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-
ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar
karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
c. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh
pada daun merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada
dua jenis pembuluh yaitu Pembuluh Kayu (xylem) yang berperan untuk
mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun
dan Pembuluh Tapis (floem) yang berperan untuk mengangkut hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil,
terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh
tapis. Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang
membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Akibat adanya kambium,
memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah lebar dan
terbentuknya lingkaran tahun pada batang

Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dapat disamakan
dengan sumbu tubuh tumbuhan. Sifat-sifat batang:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder, atau dapat mempunyai
bentuk lain, tetapi selalu bersifat actinomorf (dapat dibagi menjadi 2
bagian yang setangkup)
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing dibatasi oleh buku-buku, pada buku-
buku inilah terdapat daun.
3. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (fototrop/
heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya maka mempunyai sifat tumbuh
yang tidak terbatas.
5. Selalu mengadakan percabangan
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang berumur pendek
seperti rumput atau batang yang masih muda

Fungsi dari batang adalah:


1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah
2. Memperluas bidang asimilasi
3. Jalan pengangkutan air, zat-zat makanan sampai hasil-hasil asimilasi
4. Tempat penimbunan cadangan makanan
BAB II
METODE

2.1 ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Miksroskop
2. Cutter
 Bahan
1. Preparat Awetan (sonchi, tinnosporae, batang dikotil, batang
monokotil)
2. Batang Bayam
3. Daun Sirih

2.2 CARA KERJA

Menyiapkan alat dan bahan


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Mengamati preparat awetan dengan perbesaran


4×10 dan 10×10
3.1 HASIL PENGAMATAN

NO Bahan Gambar
Mengiris daun sirih dan batang bayam dengan irisan Keterangan
Sonchi Folium melintang dengan sangat tipis Menggunakan
1. (Daun mikroskop
Tempuyung) Mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran
4x10
Dokumentasikan /foto hasil pengamatan menggunakan HP

2. Bratawali mikroskop
(Tinospora dengan
Cardifolia) perbesaran
Epidermis
10x10

Primary Folicles
Corpus Luteum

3. Daun mikroskop
Monokotil dengan
perbesaran
4x10

4. Batang mikroskop
Monokotil dengan
perbesaran
10x10

5. Daun Sirih mikroskop


(Piper betle) dengan
perbesaran
10x10
6. Batang Bayam mikroskop
(Amaranthus) dengan
perbesaran
10x10

3.2 PEMBAHASAN
Uji mikroskopik dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang
derajat pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Bahan yang dapat
diuji berupa sayatan melintang, radial, paradermal, membujur, ataupun
serbuk. Pada Praktikum Daun dan Batang dilakukan secara organoleptik
(meliputi pengujian morfologi) yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa,
dari simplisia tersebut, makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan
dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap
berbagai organ tanaman yang digunakan untuk simplisia, dan mikroskopik,
pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan
pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri. Percobaan kali ini dilakukan
identifikasi secara mikroskopik pada 4 macam preparat awetan dan 2
macam dari bahan alam (Batang Bayam dan Daun sirih). Pengamatan
dilakukan pada mikroskop dengan perbesaran rendah terlebih dahulu
kemudian ke perbesaran yang lebih tinggi.
Terdapat kendala pada pemeriksaan mikroskopis pada saat membuat
sayatan pada tanaman batang bayam dan daun sirih.Karena sayatan yang
dibuat terlalu tebal mengakibatkan hasil yang diperoleh pada saat mengamati
dibawah mikroskop tidak terlalu kelihatan dengan jelas. Kendala lain pada
saat pemeriksaan mikroskopis adalah tidak telitian praktikan dalam
menggunakan alat.
KESIMPULAN
Jaringan pada tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan umur, komposisi, danfungsi
dari jaringan itu sendiri. Berdasarkan umurnya jaringan penyusuntumbuhan adalah jaringan
meristem dan jaringan dewasa. Berdasarkan komposisinya, dibedakan menjadi jaringan
sederhana dan jaringan kompleks. Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi empat yaitu,
jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, dan jaringan penguat. Jaringan dasar
adalah jaringan yang terletak hampir di semua bagian tumbuhan. Jaringan pelindung terdiri
dari jaringan epidermis dan jaringan gabus. Jaringan pengangkut terdiridari floem dan xilem.
Jaringan penguat adalah jaringan penyusun tubuhtumbuhan yang berfungsi sebagai penguat
atau memperkokoh tubuh tumbuhan.Jaringan ini tersusun atas jaringan kolenkim dan
sklerenkim. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
uji mikroskopik dilakukan dengan mikroskop yang derajat perbesarannya disesuaikan
dengan keperluan. Pemeriksaan mikroskopik dari suatu tanaman memiliki karakteristik
tersendiri, dan merupakan pemeriksaan spesifik suatu tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

docplayer. 2019. Laporan Praktikum Farmakognosi II Identifikasi Mikroskopik Simplisia.


https://docplayer.info/72820805-Laporan-praktikum-farmakognosi-ii-identifikasi-
mikroskopik-simplisia.html. Diakses pada 25 Maret 2021 pukul 19.45

materiipa. 2017. 3 Jaringan Penyusun Daun Monokotil dan Fungsinya.


https://materiipa.com/jaringan-penyusun-daun-monokotil. Diakses pada 25 Maret 2021
Pukul 19.58

slideshare. 2013. Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun.
https://www.slideshare.net/mentariarsharanti/menggambarkan-dan-menjelaskan-struktur-
akar-batang-dan-daun. Diakses Pada 25 Maret 2021 pukul 20.05

academia. 2017. ACARA IV LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN PADA TUMBUHAN.


https://www.academia.edu/36486842/ACARA_IV_LAPORAN_PRAKTIKUM_JARING
AN_PADA_TUMBUHAN. Diakses pada 25 Maret 2021 pukul 21.49
bibiliophileen. 2017. Anatomi dan Morfologi Batang.
http://bibliophileen.blogspot.com/2017/07/anatomi-dan-morfologi-batang.html. Diakses
pada 26 Maret 2021 pukul 7.48

Anda mungkin juga menyukai