PERKEMBANGAN TUMBUHAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
II. LANDASAN TEORI
1. Metode Penyayatan
Macam-macam sayatan yang biasa digunakan pada praktikum Perkembangan Tumbuhan
adalah sebagai berikut :
a. Transverse section/cross section (sayatan melintang) yaitu bagian tanaman disayat tegak lurus
dengan sumbu horizontal dari bagian tanaman. bagian yang digunaakan seperti daun, kulit kayu
(Bark), rhizoma, akar, buah dan biasanya tujuan dari pengamatan ini adalah untuk melihat
susunan jaringan.
b. Longitudinal Tangensial section yaitu bagian tanaman dipotong tegak lurus terhadap bagian
radial longitudinal dan tidak sampai bagian tengah organ atau dipotong tegak lurus terhadap
Rays atau growth ring. bagian yang digunakaan dapat berupa batang, rhizoma dan lain-lain.
pada bagian batang sayatan ini digunakan untuk mengamati struktur vessel, trakeid, parenkim
aksial.
d. Paradermal section (sayatan paradermal) yaitu bagian tanaman disayat pada permukaan organ
tanaman sejajar dengan permukaan. bagian yang digunakan dapat berupa batang, daun, buah
atau endocarp. sayatan ini biasa digunakan untuk pengamatan stomata atau bentuk epidermis,
cork pada batang atau bentuk sklereid pada endocarp kelapa.
2. Preparat semi permanen adalah preparat yang dibuat dengan proses pengawetan namun
tidak bertahan lama contoh menggunakan gliserin, metode cetakan, dan metode
smear/squash.
3. Preparat permanen adalah preparat yang dibuat dengan proses pengawetan dan perekat
(Entelan/Canada balsam) dan mampu disimpan sampai puluhan tahun contoh preprat
yang dibuat dengan parafin dan cryostat.
Plastida
Sel pada tumbuhan memiliki beberapa organel khusus yang berfungsi sebagai
tempat fotosintesis atau yang dikenal sebagai plastida. Organel ini hanya terdapat di dalam
sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik tepatnya berada di sitoplasma.
Plastida pada perkembangannya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kloroplas, kromoplas
(plastid berwarna) dan leukoplas (plastid tidak berwarna). Plastida yang paling umum
dikenal adalah kloroplas (plastida yang bewarna hijau). Plastida yang berwarna meliputi
kloroplas, phaeoplas, dan rhodoplas. Kloroplas memiliki membran luar yang strukturnya
mirip sekali dengan struktur membran eukariotik, sedangkan membaran dalamnya
memiliki kesamaan struktur dengan bakteri prokariot (Marselino et al., 2017).
Antosianin merupakan golongan senyawa kimia organik yang dapat larut dalam
pelarut polar. Antosianin termasuk komponen flavonoid, yaitu turunan polifenol.
Antosianin memiliki fungsi kesehatan yang sangat baik, di antaranya sebagai antioksidan.
Antosianin bertanggung jawab dalam memberikan warna oranye, merah, ungu, biru,
hingga hitam pada tumbuhan tingkat tinggi seperti bunga, buah-buahan, biji-bijian,
sayuran, dan umbi-umbian. Sifat antosianin contohnya seperti perubahan warna serta
aktivitas antioksidan ternyata dipengaruhi oleh pH dan struktur dari antosianin. Antosianin
terbagi atas tiga bagian yaitu antosianidin, aglikon, dan glukosida (Melania et al., 2018).
Plastida merupakan salah satu organel sel bermembran ganda yang memiliki
bermacammacam fungsi seperti fosintesis, penyimpanan pati, penyimpanan pigmen, dan
transformasi energi dan terdapat di dalam sel eukariotik. Kloroplas merupakan organel
berklorfil yang tergolong ke dalam plastida, sementara itu plastida yang memiliki
kandungan pigmen selain klorofil disebut kromoplas, dan plastid yang tidak berpigmen
disebut leukoplas. Leukoplas sendiri terdiri atas beberapa jenis plastida yaitu amiloplas,
proteinoplas, dan elaeoplas (Taiz dan Zeiger, 2010).
Plastida berpigmen berarti memiliki warna. Karena memiliki warna, plastida
bergimen dapat dibedakan langsung melalui bentuknya. Kloroplas berbentuk seperti
cakram, tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Bentuk kromoplas sama seperti kloroplas,
yang membedakannya hanya pigmen yang terkandung dalam plastida tersebut. Plastida
tidak berpigmen berarti tidak memiliki warna. Untuk membedakan plastida tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan uji. Sebagai contoh, untuk menentukan amiloplas dalam
suatu sel dapat menggunakan reagen I2KI (Lugol). Amiloplas merupakan plastida yang
menyimpan amilum. Sedang kan Lugol berfungsi untuk menguji adanya kandungan
amilum (karbohidrat). Apabila suatu organel sel ditetesi berubah warna menjadi biru
(Campbell et al., 2008)
III. METODA PRAKTIKUM
3.4 .Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini : Mikroskop, kaca objek, kaca tutup,
pisau silet, pipet tetes, kamera, alat tulis, botol , Tisue
2. Diletakkan hasil sayatan pada kaca preparat, tetesi dengan air lalu ditutup dengan
kaca tutup.
3. Diamati preparat dibawah mikroskop, dicatat perbesarannya duat gambar, foto dan
ldiengkapi bagian-bagianya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Preparat: Begonia sp
Klasifikasi
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :Cucurbitales
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia sp
Hasil Pengamatan:
Keterangan:
1. Epidermis
2. Floem
3. Xilem
4. Empulur
5. Korteks
Batang Begonia sp
Preparat: Begonia sp
Klasifikasi
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :Cucurbitales
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia sp
Hasil Pengamatan:
Keterangan:
1. Epidermis
2. Jaringan Pembuluh
3. Korteks
4. Trikoma