MODUL III
Anatomi Tumbuhan
Oleh
KELOMPOK 9
KELAS AGT-3
NAMA KELOMPOK:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
202
I. PENDAHULUAN
yang begitu kompleks terdapat banyak sekali didalamnya susunan sel-sel, dari sel
sel tersebut akan membentuk sebuah jaringan, dari sekelompok jaringan akan
dengan mengetahui morfologi atau struktur bagian luar tumbuhan, dan juga
dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh ialah Kelompok
pakuan dan tumbuhan berbiji.Tumbuhan Berbiji (spermatophyte) merupakan
berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu
tumbuhan biji tertutup (angiospermae). Berdasarkan
jarinhgan pengangkut. Epidermis merupakan lapisan sel sel paling luar dan
menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji, batang dan akar berdasarkan
Dengan sekitar 12.333 spesies yang telah diketahui, sejauh ini
dinamai demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui
struktur anatomi daun, batang, dan akar pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan
dikotil. Serta juga mengetahui struktur dan bentuk stomata pada daun.
II. METODE PAKTIKUM
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 03 April 2021 dari
pukul 10.00 hingga pukul 13.00 Wita. bertempat di Lab Hama Dan Penyakit,
Untuk alat alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu berupa
Microscop, Objek Glass, Cover glass, Pinset, Pipet, Cutter, dan Tissue. Adapun
Bahan Bahan yang digunakan yaitu tanman jagung (monokotil) lengkap dengan
akar batang dan daun, selanjutnya ada tanaman mangga (dikotil) lengkap dengan
akar, batang dan daun. Dan yang terakhir yaitu tumbuhan Adam dan Hawa.
Pada praktikum kali ini cara kerjanya yaitu yang pertama siapkan alat
beserta bahan yang telah di sediakan, kemudian buatlah potongan secara tipis
pada akar, batang dan daun dengan bentuk melintang menggunakan cutter buatlah
(monokotil) dan mangga (dikotil) dan juga pada tanman adam dan hawa. Untuk
dan tumbuhan Adam dan Hawa. Letakan salah satu potongan bagian dari
tumbuhan yang ingin di amati di atas kaca preparat yang telah di teteskan air yang
betujuan untuk memudahkan bahan melekat pada kaca preparat, kemudian letakan
Pada akar tumbuhan jagung, jagung merupakan salah satu jenis tumbuhan
dikotil setelah diamati dengan microskop struktur anatomi pada akar jagung yaitu
lapisan epidermis yang berfungsi sebagai penyerpan air dan mineral dari dalam
tanah, selanjutnya yaitu koreteks atau jarinhan pengisis sebagian besar tubuh akar
merupakan lapisan di dalam akar yang memiliki dinding sel. Dan terdapat juga
parsikel berfungsi untuk menghasilkan akar lateral. Dan yang terakhir yaitu
Struktur anatomi akar lebih sederhana dari pada batang dan biasanya lebih
samping daripada ke atas. Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun
dan tunas, memiliki tudung akar pada ujungnya, posisi xilem dan floem berada
pada radii yang berbeda dan memiliki rambut akar pada daerah dekat apeks akar.
bahwa tumbuhan jagung (monokotil) tidak memiliki berbagai lapisan yang jelas
seperti tumbuhan dikotil. Pada batang jagung hanya terdapat lapisan epidermis
dan jaringan dasar. Pembuluh di dalam batang monokotil tersebar di dalam
jaringan dasar yang ada di dalam batang. Batang tumbuhan monokotil juga tidak
batang.
tebal tonjolan, tebal sel epidermis , bentuk sel epidermis, tebal sklerenkim , tebal
empulur , jaringan dilatasi, diameter xylem , kerapatan xylem, tebal korteks , dan
microskop struktur bagian bagian penyusun dari daun jagung yaitu kutikula atau
lapisan lilin yangberfungsi sebgai penghambat laju penguapan, lalu terdapat juga
jaringan Epidermis dan terdiri dari seel sel parenkim, selanjutnya terdapat juga
mesofil palidase yang terdiri dari sel sel panjang yang tersusun rapat dan mesofil
spons yang terdiri dari sel sel yang terususun secara renggang.
epidermis , tebal berkas pengangkut pada lamina, tebal sklerenkim pada lamina,
rasio palisade dengan tebal daun, rasio parenkim dengan tebal daun, tebal lamina ,
luas palisade bagian atas, luas palisade (Sri sunati, dkk. 2018)
berbeda dengan jaringan penyusun dari tumbuhan monokotil, hanya saja tumbuha
monokotil memiliki akar tunggang. terlihat dari hasil pengamatan akar tumbuhan
endodermis, periskel, xylem dan floem, hanya saja bentuk dan posisiny berbeda
Struktur anatomi akar lebih sederhana dari pada batang dan biasanya lebih
samping daripada ke atas. Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun
dan tunas, memiliki tudung akar pada ujungnya, posisi xilem dan floem berada
pada radii yang berbeda dan memiliki rambut akar pada daerah dekat apeks akar.
terdapat epidermis, korteks, xylem dan floem, kambium pembuluh dan empelur
yang terdapat pada jaringan penyusun batang mangga. Pembuluh kambium sendiri
Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele. Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
Daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks
dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah
bawah dan atas, mesofil palisade, berkas pembuluh, mesofil spons epidermis
bawah, dan kutikula bawah. Jaringan epidermis daun, baik atas maupun bawah,
dilapisi ooleh kutikula selian ditempat stomata berada. Jaringan mendasari hampir
sebagian besar bagian daun, mesofil berada di antara kedua jaringan epidermis
dan terdiri dari sel sel parenkim. Diantara mesofil palisade dan spons terdapat
fotosintesis, karena dengan bentuk daun demikian maka luas daun yang
terekspose sinar matahari bisa lebih luas Struktur internal hampir sama pada
kedua permukaan daun. Stomata terdapat pada kedua sisi. Jaringan mesofil tidak
mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spong, tetapi terdiri
atas sel-sel parenkim dengan kloroplas dan ruang antar sel di antaranya (Sundari,
dkk. 2008)
3.2.7 Stomata
stomata.. Stomata merupakan salah satu derivat dari epidermis yang memiliki
struktur khusus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran atau sirkulasi udara
antara jaringan dengan lingkungan luar. Tipe stomata pada tumbuhan dikotil bila
ditinjau letak sel tetangga terhadap sel penutup pada terbagi atas tipe diastik (sel
tetangga tegak lurus terhadap sel penutup), parasitik (sel tetangga sejajar dengan
sel penutup), anomositik (letak sel tetangga tidak sejajar) dan anisositik (jumlah
Stomata adalah celah diatara epidermis yang diapit oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup. Didekat sel penutup terdapat sel-sl yang
mengelilinginya disebut sel tenaga (Sri, 2010: 32). Tipe stomata pada tahun
tetangga ada banyak tipe sel stomata. Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi
3.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum serta uraian yang telah di sampaikan di atas, maka
didapatkan beberapa kesimpulan pada praktikum anatomi tumbuhan kali ini yaitu:
muda.
DAFTAR PUSTAKA