Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Cahaya Matahari dan Waktu dalam Fotosintesis Daun Kersen (Muntingia

calabura) dengan Metode Sach


The Effect of Sunlight and Time on Photosynthesis of Kersen Leaves (Muntingia calabura)
with the Sach Method

Aryza Ikhwani Nabilla


Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani
Jalan Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, 40285
*E-mail: nabilaaryza@gmail.com

Abstrak

Daun Kersen (Muntingia calabura) juga populer dengan nama talok/seri/ceri/kersem memiliki
tekstur daun yang lunak dan tipis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan
karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang
mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Percobaan kali ini adalah untuk mengetahui kandungan
amilum yang terdapat pada daun dengan pengujian dengan menggunakan larutan lugol. Dilakukan
perbandingan waktu terhadap daun kersen yang ditutup alumunium foil selama 14 hari dan 5 hari
untuk melihat pengaruh cahaya pada proses fotosintesis. Percobaan Sach meliputi pemecahan
amyloplas dengan merebus daun dan air, pelarutan klorofil dengan merebus daun dengan alkohol
dan pengujian daun dengan larutan lugol untuk membuktikan adanya amilum pada daun. Hasil
percobaan membuktikan Percobaan Sachs yang dilakukan ini merupakan fotosintesis reaksi gelap
dengan siklus Calvin yang menghasilkan gula berkarbon 6 (glukosa). Perbedaan warna antara
permukaan daun yang ditutupi alumunium foil 14 hari dengan 5 hari. Daun yang ditutup
alumunium foil 14 hari berwarna biru kehitaman dan lebih pekat dibandingkan dengan daun yang
ditutup dengan alumunium foil selama 5 hari.

Kata Kunci: Daun Kersen, Lugol, Fotosintesis, Sach

Abstract

Kersen leaf (Muntingia calabura) is also popularly known as talok / seri / cherry / kersem which
has a soft and thin leaf texture. Photosynthesis is a biochemical process of the formation of
carbohydrates from inorganic materials carried out by plants, especially plants that contain leaf
green substances, namely chlorophyll. The experiment this time was to determine the starch
content contained in leaves by testing using a lugol solution. Time was compared to the Kersen
leaves covered by aluminum foil for 14 days and 5 days to see the effect of light on the
photosynthesis process. Sach's experiment involved the breakdown of amyloplas by boiling leaves
and water, dissolving chlorophyll by boiling leaves with alcohol and testing the leaves with lugol
solution to prove the presence of starch in the leaves. The experimental results prove the Sachs
Experiment carried out is a photosynthesis of a dark reaction with the Calvin cycle which produces
carbonated sugar (glucose). Color difference between leaf surfaces covered with aluminum foil 14
days and 5 days. Leaves covered with aluminum foil for 14 days are blackish blue and more
concentrated than leaves that are covered with aluminum foil for 5 days.

Keywords: Kersen Leaves, Lugol, Photosynthesis, Sach


1. Pendahuluan

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk memproduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energicahaya. Fotosintesis  juga dapat di artikan
proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber
energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (takterlihat),
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungudan ultra ungu (Darmawan&Baharsjah, 1983).
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama; reaksi
terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya, tetapi memerlukan
karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana, sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan
oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan
dasar CO2 serta energi ATP dan NADPH. Energi yang digunakan dalam reaksi gelap diperoleh dari
reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan
untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula (Eristya,2018)
Tumbuhan yang dapat melakukan proses fotosintesis hanya tumbuhan yang memiliki
klorofil di dalam daunnya. Proses ini akan terjadi apabila terdapat cahaya dan diperantarai oleh
klorofil, keduanya akan bereaksi membentuk zat kimia yang akan disimpan oleh tumbuhan
tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis antara lain; air (H 2O), konsentrasi
CO2, suhu, dll.(Eristya,2018)
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses
yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan
tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam
daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah
menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Tanaman kersen atau talok atau yang biasa disebut ceri ini adalah nama sejenis pohon yang
memiliki buah kecil yang manis. Nama-nama lainnya di beberapa negara adalah: atiles, aratiles,
manzanitas (Filipina), khoomsômz, takhôb (Laos), krâkhôbbarang (Kamboja); dan kerukup siam
(Malaysia). Kersen juga dikenal sebagai capulinblanco, cacaniqua, niguito (bahasaSpanyol),
Jamaican cherry, Panama berry, Singapore cherry (Inggris) dan Japansekers (Belanda), yang lalu
nama tersebut diambil menja di kersen dalam bahasa Indonesia (Verheij, 1997).
Pada percobaan ini, praktikan akan melakukan uji Sachs menggunakan daun tumbuhan
kersen/seri (Muntingia calabura). Daun tersebut dipilih karena memiliki tekstur yang lunak dan
tipis. Dari hasi luji Sachs ini,  praktikan dapat mengetahui kandungan amilum yang terdapat pada
kedua daun tersebut dengan pengujian menggunakan larutan lugol.
2. Metodologi Penelitian
2.1 Alat
Alat gelas laboratorium, Alumunium Foil, tabung reaksi, gunting, bunsen, kaki tiga,
pinset, pipet, penjepit kayu, cawan petri,botol semprot.
2.2 Bahan
Dun Kersen (Mutingia Calabura), alkohol, lugol, aquadest.

2.3 Prosedur Penelitian


2.3.1 Persiapan Sampel Daun Kersen (Mutingia Calabura)
Disiapkan 2 daun kersen yang masih menempel pada batang dan pohonnya diusahakan
daun tersebut terkena sinar matahari, lalu ditutup daun kersen dengan alumunium foil pada bagian
tengah daun dengan perbandingan waktu yaitu 14 hari dan 5 hari.

2.3.2 Pengamatan Reaksi Terang

Setelah didiamkan selama waktu yang ditentukan, dipetik dun tersebut dan lihat
perbedaan warna antara daun yang tertutupi alumunium dengan daun yang dibiarkan terbuka.
2.3.3 Pengujian dengan Larutan Lugol
Direbus kedua daun yang telah dipetik di dalam air mendidih hingga layu, setelah layu
direbus kembali menggunakan alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya. Dicuci daun tersebut
dengan aquadest dan tetesi daun tersebut dengan larutan lugol.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Penelitian
3.1.2 Pengamatan Reaksi Terang
Daun kersen yang ditutup dengan alumunium foil selama 14 hari berwarna kuning
kecoklatan dan yang dibiarkan terbuka berwarna hijau. Dau kersen yang ditutup dengan
alumunium foil selama 5 hari berwarna hijau kekuningan dan yang dibiarkan terbuka berwarna
hijau.
3.1.3 Pengujian dengan Larutan Lugol
Hasil pengujian dengan larutan lugol yaitu perbedaan warna antara daun yang ditutup
alumunium foil dan yang tidak ditutup alumunium foil, dan semua daun yang diuji mengandung
amilum.

Tabel 1. Hasil pengamatan perubahan warna Daun Kersen terhadap sinar matahari dan
larutan lugol
No Waktu Keadaan Pengamatan Perubahan Warna Kandungan
Amilum
Awal Terkena Direbus Direbus Ditetesi
Sinar dalam dalam dengan
Matahari Air Alkohol Larutan
Panas Lugol
1. 14 hari Terbuka Hijau Hijau Coklat Coklat Hitam √
Pucat Pudar
Tertutup Hijau Kuning Coklat Coklat Coklat √
Pucat Pudar

2. 5 Hari Terbuka Hijau Hijau Coklat Coklat Hitam √


Pucat Pudar
Tertutup Hijau Sedikit Coklat Coklat Coklat √
Kuning Pucat Pudar
Keterangan : (√) mengandung amilum

3.2 Pembahasan
Percobaan Sachs kali ini dilakukan pada daun kersen. Daun kersen memiliki keunggulan
seperti daunnya yang tipis dan dapat ditemukan dengan mudah, namun kekurangan dari daun
kersen ini hanyalah ukuran daunnya yang tidak begitu lebar. Tujuan dari percobaan ini adalah
untuk membuktikan bahwa hasil dari fotosintesis merupakan glukosa, dan glukosa tersebut
dapat dibuktikan ditetesi oleh lugol, dimana hasil positif menunjukan daun yang berubah warna
menjadi biru kehitaman.

Tumbuhan yang dapat melakukan proses fotosintesis hanya tumbuhan yang memiliki
klorofil di dalam daunnya. Proses ini akan terjadi apabila terdapat cahaya dan diperantarai oleh
klorofil, keduanya akan bereaksi membentuk zat kimia yang akan disimpan oleh tumbuhan
tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis antara lain; air (H 2O),
konsentrasi CO2, suhu, dll.
Pada umumnya, fotosintesis merupakansuatu proses biokimia pembentukan zat makanan
atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan menggunakan zat hara, karbondioksida,
dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Adapun persamaan reaksi fotosintesis yaitu:
6CO2 + 6H2O + cahaya matahari + klorofil C6H12O6 + 6O2 + Energi
Percobaan Sachs yang dilakukan ini merupakan fotosintesis reaksi terang dengan siklus
Calvin. Siklus calvin menggunakan ATP dan NADPH2 sebagai energi yang dihasilkan oleh
reaksi terang. Dalam siklus calvin terjadi reaksi fiksasi yaitu pengikatan CO2 atau
karbondioksida serta mengkombinasikannya dengan ion H+ atau hydrogen dan membentuk
gula. Gula yang dihasilkan tersebut kemudian akan diubah menjadi nukleotida, asam amino,
danpati (yaitugula yang lebihkompleks). Dalam siklus calvin akan menggabungkan setiap
molekul CO2 dengan cara melekatkannya dengan
Hal pertama yang dilakukan adalah menutup sebagian daun kersen yang masih berada di
pohon dengan alumunium foil yang ke mudian didiamkan selama 14 hari dan 5 hari sebagai
perbandingan waktu. Fungsi ditutup sebagian ini adalah untuk melihat pengaruh cahaya pada
proses fotosintesis. Hasil yang didapatkan dari perlakuan tersebut yaitu bahwa daun yang
tertutupi sebagian warna nya memudar dari hijau menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena
daun yang tertutupi tersebut kekurangan menerima sinar matahari, sehingga proses fotosintesis
tidak berjalan secara sempurna.
Setelah dipetik, kemudian daun tersebut direbus dalam air mendidih hingga layu. Tujuan
dari perebusan ini adalah untuk merusak sel-sel daun yang akan memecah amyloplas, yaitu
plastida yang digunakan untuk menyimpan amilum. Jika amyloplas pecah, maka amilum akan
bebas tersebar sehingga dapat terdeteksi oleh larutan lugol dengan menampakkan perubahan
warna.
Kemudian dilakukan perebusan kembali oleh alkohol panas dalam penangas air. Fungsi
perebusan dalam alkohol ini adalah untuk melarutkan klorofil hingga warna daun menjadi
pucat. Seperti yang kita ketahui, bahwa klorofil itu berwarna hijau, sehingga hal tersebut akan
mengganggu pengamatan ketika ditetesi oleh lugol, oleh karena itu daun tersebut dibuat pucat
terlebih dahulu untuk mempermudah pengamatan. Kemudian daun tersebut dibilas dengan
aquadest.
Daun yang sudah dibilas oleh aquadest kemudian ditetesi oleh larutan lugol untuk
membuktikan adanya amilum atau zat tepung pada daun. Larutan lugol dapat merubah warna
daun menjadi kehitaman yang menandakan bahwa daun tersebut mengalami proses fotosintesis
dan menghasilkan karbohidrat, dimana salah satu penyusun karbohidrat merupakan amilum.
Larutan lugol sendiri merupakan campuran dari reagen KI dan I 2. Adapun kelebihan dari
larutan lugol ini adalah dapat mendeteksi adanya karbohidrat, sedangkan kekurangannya
adalah reagen penyusunnya memiliki harga yang cukup mahal. Warna kehitaman yang
dihasilkan merupakan ikatan antara I2 dengan amilum yang sulit lepas

Reaksi yang terjadi adalah:


I2 + amylum I2 – amylum (biru kehitaman)
Ada perbedaan warna antara permukaan daun yang ditutup alumunium foil dengan
permukaan yang dibiarkan terbuka. Dimana daun yang ditutup alumunium selama 14 hari
warna nya lebih pekat dibandingkan dengan daun yang ditutup oleh alumunium foil selama 5
hari ketika ditetesi oleh larutan lugol. Hal ini menandakan proses fotosintesis berlangsung lebih
sempurna didaun yang dibiarkan terbuka, sehingga akan lebih banyak juga menghasilkan
amilum.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu

Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.

4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
4. Kesimpulan
Percobaan Sachs yang dilakukan ini merupakan fotosintesis reaksi gelap dengan siklus
Calvin yang menghasilkan gula berkarbon 6 (glukosa). Adanya perbedaan warna pada bagian
daun kersen yang tertutupi. Daun yang tertutupi selama 14 hari warnanya lebih kuning
dibandingkan dengan daun yang ditutupi selama 5 hari. Perbedaan warna yang lebih pekat
untuk daun kersen yang tertutupi selama 14 hari ketika ditetesi oleh larutan lugol.
Daftar Pustaka

Darmawan dan Baharsjah, 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.20
Eristya, M. (n.d.). RESUME REAKSI GELAP TERANG. Retrieved 2018, from
Edoc.site: https://edoc.site/resume-reaksi-gelap-terang-pdf-free.html
Gimmler, Hartmut (2005). "[Ahli fisiologi tanaman Julius von Sachs dan pendidikan akademik
wanita]".Wurz Medizinhist Mitt .24 : 415-24.
Handoko. 2013. Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: GadjahMada University Press.
Kimball, J.W. 2002. FisiologiTumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Trieha. 2015. Informasi Singkat Benih Kersen/Talok (Muntingiacalabura L.),
Balai Perbenihan Tanaman Hutan Jawa dan Madura.
Verheij, E.W.M. dan R.E Coronel, 1997. Sumber daya Nabati Asia Tenggara2. Penerjemah S.
Danimihardja; H. Sutarno; N.W Utami Dan D.S.H. Hopsen.Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai