Anda di halaman 1dari 10

DESKRIPSI

Morfologi
Capsicum frustescens
JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNNES 2015
Eni Widya Ningsih

Capsicum frustescens L.

abai rawit merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang buahnya


dimanfaatkan untuk keperluan aneka pangan. Cabai rawit banyak
digunakan sebagai bumbu dapur, yakni sebagai bahan penyedap

berbagai macam maskan, antara lain sambal, saus, acar, dll. Dalam industri
makanan ekstrak bubuk cabai rawit digunakan sabagai pengganti lada untuk
membangkitkan selera makan bagi kebanyakan orang. Sebagai bumbu berbagai
masakan dan hidangan makanan buah cabai segar dapat diproses menjadi saus
cabai.
Selain digunakan sebagai bumbu masakan, cabai rawit juga dapat
digunakan dalam pembuatan ramuan obat-obatan, industri pewarna bahan
makanan, bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan dan
minuman, serta penghasil minyak atsiri.
Tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.) tergolong dalam famili
terung-terungan (Solanaceae). Tanaman ini termasuk golongan tanaman semusim
atau tanaman berumur pendek yang tumbuh sebagai perdu atau semak, dengan
tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter.
A. Klasifikasi Tanaman Capsicum frustescens L
Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan, tanaman Capsicum frustescens
L diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi
: Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Sub divisi
: Angiospermae (biji berada dalam buah)
Kelas
: dicotyledoneae (biji berkeping dua atau belah)
Ordo
: Corolliforea
Famili
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum frustescens L.

B. Deskripsi dan Morfologi Tanaman Capsicum frustescens L.


Secara morfologi, bagian-bagian atau organ-organ penting dari
tanaman Capicum dapat dideskrsipsikan sebagai berikut:
1. Daun (folium)

Daun Capsicum frustences L termasuk daun tidak lengkap


karena bagian-bagian daunnya hanya ada helaian daun (lamina) dan
tangkai daun (petiolus). Bagian terlebar terletak dibagian bawah atau
pangkal atau tengah-tengah helaian daun. Pangkal daunnya tidak
bertoreh. Dalam golongan ini daun Capsicum frustescens bangunnya
(Circumscriptio) berbentuk bulat telur (ovatus) dengan ujung daun
(Apex folii) runcing (Acutus), Basis folii (pangkal daun) Acutus
(runcing) dan tepi daunnya (Margo folii) rata (integer), tidak
bergerigi/berlekuk. Susunan tulang-tulang daunnya (Nervatio) terdiri
dari Costa (ibu tulang daun), Nervus lateralis (tulang-tulang cabang),
Vena (urat-urat daun). Dalam daun Capsicum frustescens, tulangtulang cabang tingkat 1 yang tumbuh kesamping, jadi ke arah tepi
daun. Tulang cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun.
Melihat arah cabang yang besar pada helain daun, dan juga
berdasarkan susunan tulangnya daun Capsicum frustescens termasuk
golongan daun yang menyirip (penninervis). Daun ini mempunyai
satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan
terusan dari tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar
tulang-tulang cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita pada
sirip-sirip ikan, oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip. Daging
daun (intervenium) merupakan bagian daun yang terdapat diantara
tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Pada daun Capsicum
frustescens daging daunnya tipis lunak (herbaceus). Pada umumnya
warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sisi atas
tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi
bagian bawah. Warna permukaan daun bagian atas biasanya hijau
muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan
daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat
atau hijau. Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang
berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara 3 11 cm, dengan
lebar antara 1 5 cm.

Pada daun Capsicum permukaan daunnya licin (leavis) dan


mengkilat (nitidus). Daun Capsicum merupakan daun tunggal dengan
kedudukan agak mendatar, dan tangkai tunggal yang melekat pada
batang atau cabang. Jumlah daun cukup banyak sehingga tanaman
tampak rimbun.

2. Batang (Caulis)

Caulis tanaman Capsicum merupakan tanaman perdu dengan


batang tidak berkayu. Biasanya, batang akan tumbuh sampai
ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak percabangan.
Untuk jenis-jenis cabai rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi
100 cm. Namun untuk jenis cabai besar, panjang batang (ketinggian)
dapat mencapai 2 meter bahkan lebih.
Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau
muda. Pada batang-batang yang telah tua (biasanya batang paling
bawah), akan muncul wama coklat seperti kayu (lignosus). Ini
merupakan kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan
parenkim. Berwarna hijau gelap, berbentuk bulat (teres) halus, dan
bercabang banyak. Batang utama tumbuh tegak (erectus) dan kuat.
Percabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian
berkisar antara 30 cm- 45 cm. Cara percabangan monopodial, yaitu
batang pokok selalu tampak lebih jelas, karena lebih besar dan
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
Cabang tanaman beruas-ruas, setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas
(cabang). Arah tumbuh cabang condong ke atas (patens) dengan
batang

pokok

membentuk

sudut

kurang

lebih

45o.

Jenis

percabangannya adalah monopodial. Berdasarkan panjang pendeknya


umur. Tumbuhan Capsicum termasuk tumbuhan yang umurnya
pendek/tumbuhan annual (annulus). Umumnya kurang dari satu tahun
sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun.

3. Akar (Radix)
Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya
terdiri dari akar serabut saja. Biasanya di akar terdapat bintil-bintil
yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme.
Meskipun tidak memiliki akar tunggang, namun ada beberapa akar
tumbuh ke arah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu.
Perakaran tanaman Capsicum terdiri atas akar tunggang yang
tumbuh lurus ke pusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar
ke samping (horisontal), perakaran ini disebut perakaran tunggang
bercabang (ramosus). tanaman tidak dalam sehinnga tanaman hanya
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur,
porous (mudah menyerap air) dan subur. Fungsi akar sendiri yaitu
untuk menopang tubuh tanaman, meyerap air maupun zat hara.
4. Bunga (flos)
Bunga tanaman Capsicum frustences merupakan bunga tunggal
yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun,
dengan mahkota bunganya(petala) berwarna putih. Penyerbukan
bunga termasuk penyerbukan sendiri (self polinated crop), namun
dapat juga terjadi secara silang, dengan keberhasilan sekitar 56%.
Bunga ini termasuk bunga lengkap. Memiliki rumus bunga *K (5),
C 5, A 5, G 1, berdasrakan rumusnya, bunga cabai termasuk bunga
hermaproditus, bersimetri banyak (actinomorf), memiliki jumlah
kelopak bunga (kalyx) 5 berlekatan dan mahkota bunga (Corolla) juga
ada 5 yang saling berlekatan. Benang sari berwarna hijau dengan
jumlah 5 buah dan putiknya berwarna putih, dan hanya terdapat 1
putik saja dalam 1 bunga.

5. Buah (Fructus)
Buah Capsicum frustescens akan terbentuk setelah terjadi
penyerbukan, buah memiliki keanekaragaman dalam hal ukuran,
bentuk, warna, dan rasa buah.
Buah Capsicum frustescens dapat berbentuk bulat pendek dengan
ujung runcing atau berbentuk kerucut.

6. Biji
Biji

Capsicum

berwarna

putih

kekuning-kuningan,

berbentuk bulat pipih, tersususn berkrlompok (bergerombol), dan


saling melekat pada empulur. Biji-biji ini dapat digunakan
dalam perbanyakan tanaman (perkembangbiakan).

7. Organ metamorfosa
Di antara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering
dijumpai, ternyata tanaman juga memiliki organ tambahan (organ
metamorfosa) yang juga berasal dari batang, daun, atau akar. Pada
tumbuhan Capsicum frustescens terdapat organ metamorfosa
berupa kuncup (Gemma), yang merupakan bagian tumbuhan yang
sesungguhnya adalah calon tunas, jadi terdiri dari calon batang
beserta calon daun-daunnya. Jenis Gemma yang dimiliki Capsicum
frustescens adalah kuncup yang berasal dari bunga (gemma
florifera atau alabastrum) yaitu kuncup yang tidak berkembang
menjadi

tunas,

melainkan

menjadi

bunga

(mengalami

metamorfosis). Kuncup bunga dapat ditemukan pada ujung batang


maupun dalam ketiak daun.

Anda mungkin juga menyukai