Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

SISTEMATIKA AVERTEBRATA

Nama DELA FEBRIANA


NIM 1900017056
Golongan 3
Asisten CUCU CAHYANI

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2020
ACARA 3
FILUM MOLLUSCA
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum filum Mollusca adalah
1. Mengetahui bahan asal cangkang dari fillum Mollusca
2. Mengetahui ciri khas bentuk cangkang dari Gastrophoda
3. Mengetahui contoh spesies lain dari Kelas Gastrophoda
4. Mengetahui morfolgi dari kelas Monoplacophora
5. Mengetahui reproduksi kelas Cypraea
B. Dasar Teori

Mollusca berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Molluska (filum moluska
dari bahasa Yunani molluscus=lunak) merupakan hewan triplobastik selomata yang
bertubuh lunak kedalamnya termasuk semua hewan yang dengan cangkang maupun
tanpa cangkang seperti jenis siput, chiton, kerang-kerangan serta cumi-cumi (Ahmad,
2011). Ciri umum yang dimiliki Mollusca adalah, tubuhnya bersimetris bilateral, tidak
bersegmen, kecuali Monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor
kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki
berotot yang secara umum digunakan untuk begerak, dinding tubuh sebelah dorsal
meluas menjadisatu pasang atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi
mantel adalah mensekresikan cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di
dalamnya berisi insang (Rusyana, 2011).
 Fillum mollusca merupakan salah satu anggota hewan invertebrata. Anggota
fillum ini antara lain adalah remis, tiram, cumi-cumi, ottopus dan siput. Berdasarkan
kelimpahan spesiesnya mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar disamping
arthopoda. Ciri umum yang dimiliki mollusca adalah tubuhnya bersimetris bilateral,
tidak bersegmen kecuali monoplacopora, memiliki kepala yang jelas dengan organ
reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat
kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak, dinding tubuh sebelah dorsal
meluas menjadi satu pasang atausepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi
mantel adalah mensekresikan cangkang dan melengkapi rongga mantel yang
didalamnya berisi insang (Yusminah, 2007).
Menurut Karunianingtyas (2016), ciri dari Mollusca adalah:
1. Mempunyai tubuh lunak, amun sebagian besar dilndungi cangkang keras yang
terbuat dar kalsium karbonat
2. Tubuhnya terdiri dari kepala (anterior),kaki (ventral) yang terspesialisasi menjadi
otot kaki yang berfngsi untuk pergerakan
3. Tubuh simetri bilateral dan tidak beruas
4. Monoecious dan dioecious, dengan larva trochophore, beberapa dengan larva
veliger, dan beberapa dengan perkembangan langsung
5. Beberapa hermaprodit, tidak terjadi reprduksi aseksual, dan pembuahan dapat
terjadi di dalam atau di luar tubuh induk
6. Sistem pencernaan kompleks, mulut dilengkapi radula, biasnya anus bermuara ke
rongga mantel
7. Saraf tersusun atas 3 ganglia (cerebral diatas mulut, pedal pada kaki, dan visceral di
dalam badan), kebanyakan memunyai alat peraba, pencium, perasa, bintik mata,
dan statocyst
8. Permukaan gas terjadi mlalui insang, paru-paru, matel, atau permukaan tubuh.
Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1. Gastropoda
Gastropoda merpakan anggota Mollusca yang sebagian besar bercangkang.
Cangkangnya tunggal sehingga disebut univalvia. Cangkangnya berputar seperti
spiral, seperti halnya semua organ yang teradapat dalam tubuhnya (Kimbal, 1983).
Cangkangnya berasal dari materi organic dan anorganik yang didominasi oleh
kalsium karbonat. Gastrpoda merupakan hewan dasar pemakan detritus
(Saripantung, 2013). Gastropoda dewasa memiliki tubuh asimetris meski tumbuh
dari larva simetris bilateral. Gastropoda makan dengan cara mengambil makanannya
menggunakan radula berparut yang menyerupai lidah. Gastrpoda memiliki kepala
yang jelas dengan dua mata yang terdapat di atas tangkai (Kimbal, 1983).
Gastropoda bergerak dengan gerakan kaki bergelombang atau dengan silia,
seringkali meninggalkan jejak lendir saat lewat (Campbel, 2010). Contoh spesies
yang termasuk kelas ini antara lain Achatina fulica dan Cypraea annulus.
2. Monoplacophora
Anggota kelas Monoplacophora adalah spesies yang mempunyai satu buah
canggkang yang simetris bilateral berbentuk pipih sampai kerucut. Kelompok ini
berukuran kecil, yaitu sampai 3 cm dan mempunyai ima sampai enam pasang
insang. Kelopok ini adalah dioecious dan melakukan pembuahan diluar tubuh.
Kelompok ini memakan diatom, foraminifera, dan spons (Suwignyo, 1989). Contoh
spesiss dari kelas ini adalah Neopilina sp.
3. Polyplacophora
Anggota kelas ini adalah spesies yang berbentuk lonjong, pipih dorso-ventral
dengan panjang 1-30 cm, dan berwarna gelap. Kelompok ini memiliki beberapa
pasang insang yang tersusun berderet di antara lipatan mantel. Cangkang
menyerupai genteng yang tersusun dari organic conchilion matrix yang berisi CaC O 3
dan dibawahnya terdapat lapisan articulamentum. Mantel sangat tebal yang disebut
girdle dengan permukaan polos, berbulu, atau berduri. Kelompok ini mempunyai
kaki lebar dan datar. Kelompok ini adalah herbivore dan dioecious yang hidup di
daerah litoral ada substrat yang keras. Contoh spesies ang termasuk kelas ini adalah
Chiton sp (Suwignyo, 1989).
4. Chepalpoda
Chepalopoda terdiri dari dua kata yaitu chepale yang artinya kepala, dan podos,
artinya kaki. Jadi chepalopoda berarti organisme yang memiliki kaki di kepala.
Chepalopoda dibagi menjai empat golongan besar, yaitu cumi-cumi, sotong, gurita,
dan argonauta. Chepalopoda merupakan kelompok yang memiliki tingkat evolusi
tertinggi diantara kelas lainnya dari filum Mollusca. Chepalopoda memiliki tubuh
simetris bilateral dengan system saraf yang berkembang baik terpusatkan di kepala.
Chepalopoda memilii pandangan mata yang sangat bagus, berenang dengan cepat,
menunjukkan emosi, berubah warna dengan cepat menggunakan kromatofor, dan
dapat merayap atau berenang di dasar perairan (Maryam, 2012). Chepalopoda
memiliki lengan-lengan lokomosi dan pengkapan mangsa. Lengan lengan tersebut
dilengkapi dengan alat pengisap. Chepalopoda mempunyai kepala yang besar dan
mata yang menonjol. Hamper semua anggota Chepalopoda tidak memiliki cangkang.
Biasanya Chepalopoda adalah karnivra dan mempunyai banyak adaptasi untuk
berburu. Chepalopoda mempunyai system sirkulasi tertutup (Karunianingtyas,
2016). Adapun untuk contoh spsies yang termasuk kelas Chepalopoda adalah Loligo
sp dan Sepia sp.
5. Bivalvia (=Pelecypoda)
Ciri khas Bivalvia yaitu mempunyai dua bagian cangkang yang keduanya kurang
lebih simetris. Kerang-kerang dapat dikenali dengan punuk besar yang terdapat di
bagian ventral dan dorsal masing-masing cangkang. Kedua bagian cangkang
dihubungkan oleh suatu ligamentum pada bagian dorsal. Ligament tersebut terdiri
atas tensilium dan resilium. Keduanya bekerjasama dalam proses membuka dan
menutupnya kedua sisi cangkang. Pada bagian luar cangkang tampak sejumlah
lekukan yang disebut lingkaran pertumbuhan (growth annulus). Lingkaran
pertumbuhan merupakan penggambaran suatu interval antara waktu istirahat dan
pertumbuhan. Sedangkan pada bagian kecil di dorsal terdapat struktur yang disebut
umbo. Umbo merupakan tempat asal dimana pertumbuhan dimulai
(Karunianingtyas, 2016). Lalu untuk contoh spesies dari kelas ini adalah Pinctada
maxima atau bisa disebut tiram mutiara.
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan saat praktikum adalah :
a.
2. Bahan yang digunakan saat praktikum adalah :
Achatina fulca, Chiton sp, Cyparea sp, Pinctada maxima, Sepia sp,dan Loliho sp.
D. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum Mollusca adalah :
1. Spesimen Monoplacophora, Polyplacophora, dan Gastropoda yang sudah
disediakan diamati morfoloagi luarnya.
2. Spesimen kemudian digambar pada lembar kerja dan diberi warna.
3. Diberi keterangan bagian-bagian tubuh dari spesimen-spesimen yang digambar.

E. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil
Achatina fulica

Klasifikasi : Gambar & keterangan:


Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gatropoda
Order : Stylommatophora
Suborder : Sigmurethra
Family : Achatinidae
Genus : : Achatina
Species : Achatina fulica
Sumber :
https://www.academia.
edu/35721838/Mollusca

Chiton sp.
Klasifikasi : Gambar & keterangan:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Polyplacophora
Subclass : Neoloricata
Order : Chitonida
Suborder : Ischnochitonina
Family : Chitonidae
Species : Chiton sp
Sumber :
https://www.academia.
edu/35721838/Mollusca

Cypraea sp.

Klasifikasi : Gambar & keterangan:


Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neotaenioglossa
Family : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Species : Cypraea sp
Sumber :
https://www.academia.
edu/35721838/Mollusca

Neopilina sp
Klasifikasi : Gambar & keterangan:
Kingdom : Animalia
Subkingdom :
Bilateria
Infrakingdom :
Protostomia
Superphylum :
Lophozoa
Phylum : Mollusca
Class :
Monoclacophora
Order : Tryblidiida
Superfamily :
Tryblidioidea
Family : Neopilinidae
Genus : Neopilina
Species : Neopilina
sp

Sumber :
https://www.itis.gov/se
rvlet/SingleRpt/SingleR
pt?
search_topic=TSN&sear
ch_value=78805#null

Loligo sp.
Klasifikasi : Gambar & keterangan:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Chepalopoda
Subclass : Coleiodea
Order : Tethoidea
Family : Loliginidae
Genus : Loligo
Spcies : Loligo sp
Sumber :
https://www.academia
.edu/35721838/Mollusca

Sepia sp.
Klasifikasi : Gambar & keterangan:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Cephalpoda
Subclass : Coleoidea
Superorder : Decabrachia
Order : Sepiida
Family : Sepiidae
Species : Sepia sp
Sumber :
https://www.academia.
edu/35721838/Mollusca

Pinctada maxima.
Klasifikasi : Gambar & keterangan:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Bivalvia
Subclass : Autobranchia
Infraclass : Pterimorphia
Order : Ostreida
Superfamily : Pterioidea
Family : Margaritidae
Genus : Pinctada
Species : Pinctada maxima
Sumber : https://www.itis.gov/servlet
/SingleRpt/SingleRpt?
search_topic=TSN&search_value=78805#nu
ll
2. Pembahasan
a. Achatina fulica.
Achatina fulica (bekicot) merupakan hewan invertebrata
dengan tubuh lunak dari kelas Gastropoda. Bekicot mempunyai
cangkang yang besar runcing berwarna coklat dan mempunyai
pola garis, padat berbentuk pyramid (seperti kerucut) dengan pola
spiral (lilitan seperti sekrup) dan dasar cangkang yang membulat
(Thiengo, 2010). Bagian tubuh bekicot terdiri dari mulut, lidah,
lambung, hati, anus, kaki, penutup cangkang, alat peraba dan
paru-paru. Kepala bekicot terdapat di bagian depan tubuh, pada
bagian kepala ada sebuah mulut yang dilengkapi dengan gigi
parur (radula). Bekicot mempunyai sepasang tentakel sebagai
indera peraba dan perasa yang bergerak dengan perut, tentakel
berguna untuk merasakan perubahan suhu tubuhnya, sebagai
petunjuk jalan dan sebagai petunjuk adanya makanan. dua tanduk
yang lain mempunyai dua bintik hitam yang berfungsi sebagai
mata untuk membedakan keadaan gelap terang (Hironymus,
2011).
Achatina fulica (bekicot) memiliki habitat hidup daratan
yang lembab atau di habitat terrestrial insang mengalami
kemunduran dan memodifikasi rongga mantel menjadi paru-paru
bekicot termasuk kedalam kelompok pulmonata, Achatina fulica
aktid pada malam hari untuk mencari makan (Kastawi,2005).
Reproduksi Achatina fulica (bekicot) bersifat menocious
(hermaprodit), namun untuk pembuahan sel telur diperlukan
individu pasangan, karena spermatozoa dihasilkan ovotestis,
keluar menuju saluran hermafroditikus kemudian menuju saluran
sperma vasdeverens. Terlur juga berasal dari ovotestis keluar
menuju saluran hermafroditikus lalu dibungkus sel albumin,
kemudian telurmenuju saluran oviduk masuk kedalam vagina,
dalam oviduk telur dibungkus oleh cangkang yang dihasilkan
epitel, saluran tersebut kedalam vagina bermuara lendir, kantung
duri dan duktus spermateka, vagina maupun penis bermuara
kedalam atrium genital (Kastawi,2005).
Masuk kedalam anggota ordo Stylommatophora karena memiliki dua
pasang tentakel, dimana satu pasang tentakel memiliki mata pada ujungnya
(Karunianingtyas, 2016). Achatina fulica termasuk ordo ini karena cirinya
termasuk dalam ordo Stylommatophora.

b. Chiton sp.
Chiton sp umumnya memiliki bentuk tubuh oval dan memipih. Bagian
tengah tubuh Ciri dari kelas Polyplacopora yaitu tubuh berbentuk oval dengan
cangkang berjumlah 8 lempengan yang tumpang tindih dan dikelilingi sabuk. Selain
itu  memiliki otot yang digunakan untuk menempel pada karang dan bebatuan.
Contoh spesiesnya adalah Chiton sp yang memiliki tubuh oval dengan panjang 6-6,5
cm. Cangkang pipih berwarna coklat kehitaman berbentuk segitiga. Mulut dibagian
lateral anterior dari rongga mantel dan hidup dilaut.
Semua "chiton" hidup di perairan laut, menempati zona litoral, terutama
daerah intertidal. Hanya beberapa jenis yang ditemukan pada kedalaman 1,15 meter,
yaitu anggota-anggota suku dari anak bangsa Lepidopleurina. Hidup menempel,
melekat erat pada permukaan batu-batuan dengan menempel seperti pada batu
karang.
Sistem reproduksi chiton sp,dengan sebuah gonade yang
ada di anterior rongga pericardium. Chiton sp bersifat diocious.
Telur atau sebuar atau sperma dilepaskan dari gonade ke dalam
air (lingkungan sekitar) melalui gonofer untuk melangsungkan
habitatnya tersebut .Termasuk famili Chitonidae karena memiliki delapan
pelat pada cangkangnya yang membuat chiton sp masuk kedalam family chitonidae.
c. Cypraea sp.
Cypraea, cangkang bagian luarnya yang mengkilap dikarenakan mantelnya
yang keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya dari dua arah, yaitu
dari sisi kiri dan kanan. Mantel Cypraea memiliki tonjolan-tonjolan di seluruh
permukaannya yang membuatnya mirip seperti spons. Jika lapisan mantel ini
disentuh, Cypraea akan menarik diri dan menyembunyikan tubuh lunaknya di dalam
cangkang. Hal ini merupakan salah satu fungsi berupa proses kamuflase dan
merupakan salah satu pertahanan diri dari predator (Kastawi,2005).
Habitat cypraea hidup pada daerah pasang surut di antar batu karang dan
banyak di tumbuhi algae. Habitat ini menempel pada batu-batu karang.
Cypraea bereproduksi dengan cara mengeluarkan kapsul-kapsul yang
dihasilkan oleh indukan dan diletakkan berderet dalam satu kelmpok di bawah
koral. Kapsul ysng dihasilkan dapat mencapai puluhan sampai ribuan tergantung
jenis induk, sedangkan setiap kapsul berisi 200-500 telur. Kelompok telur-telr ini
diduduki oleh induknya untuk melindungi telurnya (Solihat,dkk, 2016).
Anggota ordo Neotaenioglossa adalah spesies yang sebagian besar hidup
di laut Berdasar deskripsi ini Cypraea sp dapat dimasukkan ke dalam ordo
Neotaenioglossa (Karunianingtyas, 2016).

d. Loligo sp.
Loligo sp memiliki tubuh simetri bilateral, bentuk tubuh panjang, lonjong
dan bagian belakang meruncing. memiliki kaki di kepala dengan tubuh yang
ditutupi oleh mantel yang tebal. Kepala jelas dengan mulut yang memiliki 2
rahang dari kitin dikelilingi 8-10 tentakel. Loligo sp. Hewan ini memiliki
cangkang putih transparan berbentuk pena atau bulu terbuat dari kitin dan terdapat
didalam mantel. Tubuh panjang, langsing dan bagian belakang meruncing. Mantel
putih dengan bintik merah ungu sampai kehitaman dan diselubungi oleh selaput
tipis berlendir. Kepala besar dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Permukaan
lengan bagian bawah dalam dilengkapi dengan batil isap, sedangkan pada tentakel
batil isapnya hanya terdapat pada tentakel batil isap hanya terdapat di ujung-
ujungnya. Loligo sp mengeluarkan tinta berwarna hitam kecoklatan jika terancam
keamanannya.
Reproduksi umumnya dioecious yaitu struktur reproduksi jantan dan
betina tepisah, gonad terletak di jung posterior dan selalu terjadi perkawinan
ketika jantan memasukkan kantung sperma ke dalam betina. Sperma yang
dihasilkan testis dialirkan ke seminal vesicle lalu dikumpulkan dan dibungkus
dalam semacam kapsul yang disebut spermatofora. Kemudian semua
spermatofora disimpan dalam kantung penyimpanan yang besar yaitu kantung
Needham yang memiliki bukaan di rongga mantel sebelah kiri (Oktavianti, 2019).
Termasuk famili Loliginidae karena memiliki mata yang mempnyai ruang
anterior tertutup. Alat pengisap lengan berada dalam dua aris yang membujur.
Selain itu juga memiliki empat pasang lengan dan sepasang tentakel yang tidak
dapat ditarik (Karunianingtyas, 2016).
e. Sepia sp.
Cumi-cumi Sepia sp merupakan chepalopoda yang modern tubuhnya
relatif panjang, langsing dan bagian belakangnya meruncing. Mantel pada Sepia
sp berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu dan diselubungi selaput tipis
yang berlendir pada kedua sisi dorsal mantel terdapat sirip lateral berbentuk
segitiga.Sekeliling mulutnya terdapat 8 buah lengan dan 2 tentakel yang panjang.
pada permukan lengan bagian dalam dilengkapi dengan batil isap pada bagian
tentakelnya yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Alat pergerakan Sepia sp
berupa cerobong dan alat kemudian berupa sirip yang letaknya di ujung dorsal
(Darwin, 1990).
Sotong hidup di teluk dan laut terbuka namun terdapat pula di laut dalam.
Sotong termasuk kedalam hewan demersal dan suka hidup menyendiri (soliter),
serta lebih menyukai berada di sekitar karang. Pada malam hari, sotong bermigrasi
ke perairan dangkal untuk mencari makanan berupa ikan-ikan kecil dan pada
umumnya nelayan menangkap sotong pada malam hari dengan menggunakan
lampu, adanya cahaya lampu membuat sotong mudah ditangkap mengingat sotong
memiliki sifat fototaksis aktif (suka mendekati cahaya). Kemampuan berenang
sotong merupakan yang paling menonjol karena adanya sirip lateral yang panjang
dan lentur, dengan kemampuannya menghasilkan semburan air dari rongga mantel
melalui sifon, dan pada umumnya merupakan pemangsa (predator)
(Solihat,dkk,2016)
Sistem reproduksi pada Sepia sp terpisah antara jantan dan betina.
Selanjutnya disebutkan bahwa sistem reproduksi betina relatif sederhana yang
terdiri dari ovari yang terletak pada posterior. (Kastawi,2005).
Termasuk family sepiidae karena memiliki mantel yang menyatu pada
epla dan memiliki empat pasang lengan dan dua tentakel. Tentakel dapat ditarik
ke dalam kanton khusus pada pangkalnya. Lengan dan tentakelnya dilengkapi
pengisap (Karunianingtyas, 2016).
f. Pinctada maxima.
Kulit mutiara  (Pinctada  maxima)  ditutupi oleh sepasang kulit tiram (Shell,
cangkan), yang tidak sama bentuknya, kulit sebelah kanan agak pipih, sedangkan
kulit sebelah kiri  agak cembung. Specie ini mempunyai diameter dorsal-ventral dan
anterior-posterior hampir sama  sehingga bentuknya agak bundar. Bagian dorsal
bentuk datar dan panjang semacam engsel berwarna hitam. Yang berfungsi untuk
membuka dan menutup cangkang. (Winarto, 2004).

Cangkang tersusun dari  zat kapur yang dikeluarkan oleh epithel luar. Sel epitel luar
ini juga menghasilkan kristal  kalsium karbonat (Ca CO3) dalam bentuk kristal
argonit yang lebih dikenal sebagai nacre dan kristal heksagonal kalsit  yang
merupakan pembentuk lapisan seperti prisma pada cangkang.
Tubuh tiram mutiara terbagi atas  tiga  bagian yaitu : Bagian kaki, mantel, dan organ
dalam. Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang bersifat  elastis terdiri dari
susunan jaringan otot yang dapat merenggang/memanjang sampai tiga kali dari
keadaan normal. Kaki ini berfungsi sebagai alat bergerak hanya pada masa mudanya
sebelum hidup menetap pada substrat (Mulyanto,1987) dan juga sebagai alat
pembersih. Pada bagian kaki terdapat bysus, yaitu suatu bagian tubuh yang
bentuknya seperti rambut atau serat, berwarna hitam dan berfungsi sebagai alat
untuk menempel pada suatu substrat yang di sukai.
iram mutiara mempunyai jenis kalamin terpisah, kecuali pada beberapa kasus
tertentu ditemukan sejumlah individu hermaprodit terjadi perubahan sel kelamin (sel
reversal) biasanya terjadi pada sejumlah individu setelah memijah atau pada fase
awal perkembangan gonad. Fenomena sex reversal pada tiram mutiara (Pinctada
maxima) menunjukan bahwa jenis kelamin pada tiram teryata tidak tetap.

Bentuk gonad tebal menggembung pada kondisi matang penuh, gonat menutupi
organ dalam (seperti perut, hati, dan lain-lain). Kecuali bagian kaki pada fase awal,
gonad jantan dan betina secara eksternal sangat sulit dibedakan, keduanya berwarna
krem kekuningan. Namun, setelah fase matang penuh, gonad tiram mutiara
(Pinctada maxima) jantan berwarna putih krem, sedangkan betina berwarna kuning
tua. Pada  tiram Pinctada fucata  warna gonad ini terjadi sebaliknya.
F. Kesimpulan
1. Bahan asal dari cangkang yang keras pad filum Mollusca biasanya dari bahan kalsium karbonat.
2. Beberapa ciri khas bentuk cangkang yang bulat pada Kelas Gastrophoda diantaranya:Apex :
puncak cangkang,Whorl : gelungan diantara dua buah alur,Suture : garis yang membagi
cangkang menjadi beberapa bagian (membentuk whorl),Whorl badan : tempat tubuh
tersimpan,Aperture : rongga badan.
3. Contoh spesies lain yang termasuk kelas Gastrophoda antara lain Achatina fulica dan
Cypraea annulus.
4. kelas Monoplacophora adalah spesies yang mempunyai satu buah canggkang yang
simetris bilateral berbentuk pipih sampai kerucut. Kelompok ini berukuran kecil, yaitu
sampai 3 cm dan mempunyai ima sampai enam pasang insang. Kelopok ini adalah
dioecious dan melakukan pembuahan diluar tubuh.
5. Cypraea bereproduksi dengan cara mengeluarkan kapsul-kapsul yang dihasilkan oleh
indukan dan diletakkan berderet dalam satu kelmpok di bawah koral. Kapsul ysng
dihasilkan dapat mencapai puluhan sampai ribuan tergantung jenis induk, sedangkan
setiap kapsul berisi 200-500 telur. Kelompok telur-telr ini diduduki oleh induknya untuk
melindungi telurnya
6. Daftar Pustaka
Ahmad, Rofiq. 2011. Konsep Ideal Penggolongan Hewan Invertebrata. Jurnal Penelitian. Vol.
3 No. 1 Hal 57-58.
Campbel, N. 2010. Biologi edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga

Hironymus,2011.Taksonomi Avertebrata. Jakarta : Erlangga

Kamal, Mustofa. 2009. Penuntun Praktikum Taksonomi Hewan. Inderalaya: UNSRI


Karunianingtyas, T. 2016. Identifikasi Mollusca di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu
Jember dan Pemanfaatannya Sebagai Buku Panduan Lapang (skripsi). Jember:
Universitas Negeri Jember.
Kastawi, Y., dan Sri E.I. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.
Kastawi,Yusuf.2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UMM.
Kimbal,1983. Daras Biologi Umum II. Makasar: Allaludin Press
Maryam, S., Katiandagho, E.M., dan Paransa, I.J. 2012. Pengaruh Perbedaan Pancing Jigs
Beradium dan Berlampu terhadap Hasil Tangkapan Sotong di Perairan Pantai Sario
Tumpaan Kota Manado. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap. Vol. 1 (1):
18-21.

Oermarjati, B dan Wardana. 1990. Taksonomi Avertebrata. Jakarta : Penuntut praktikum


Laboratorium. Universitas Indonesia.
Rusyana, Adun. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA, 2011
Saripantung, G.L., Tamanampo,J.F.W.S, dan Manu, G. 2013. Struktur Komunitas Gastropoda
di Hamparan Lamun Daerah Interdal Kelurahan Tongkeina Kota Manado. Jurnal
Ilmiah Platax. Vol. 1 (3): 102-108.
Solihat, D.K.N., Fathimah D.H., Fira L.N., dan Jembar G.R. 2016. Phylum Mollusca.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Suwignyo, S. 1989. Avertebrata Air. Bogor: Lembaga Sumberdaya Informasi Institut
Pertanian Bogor.
Thiengo S.C, Maldonado A, Mota, E.M, et al, 2010. The giant African snail Achatina fulicaas
natural intermediate host of Angiostrongylus cantonensis in Pernambuco. Northeast
Brazil:Acta Tropica.
YONGE, C.M. and T.E., THOMPSON 1976. Living marine molluscs. William Collins and
Sons & Co., Ltd., London : 208 pp.
Yusminah,2007. Paparan Proyek Zoologi Avertebrata. Jurnal Pengamatan Molluska. Vol. 13
No. 7 Hal 215-217.

Anda mungkin juga menyukai