Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM BIOKIMIA

ACARA I
PEMBUATAN LARUTAN

NAMA : TASYA TRIANA PUTRI


NIM : 1900017059
ASISTEN : ERA REFIANI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum pembuatan larutan adalah:
1. Mengetahui massa CuCl2.2H2O untuk membuat 500mL larutan CuCl2.2H2O
0,5M.
2. Mengetahui massa HCl untuk membuat 100mL larutan HCl 5%.
3. Mengetahui molaritas HCl 5% hasil pengenceran.
4. Mengetahui volume alkohol 100% untuk membuat larutan alkohol 70%.
5. Mengetahui molaritas awal HCL 5% sebelum pengenceran.

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian dan komponen larutan
Larutan adalah campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
tercampur secara homogen. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen
antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul atom maupun
ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau
padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solut,
relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang
mengandung sebagian besar solute. Komponen larutan teridiri dari solut dan
solvent, solut adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium
dalam mana solute terlarut ( Baroroh,2004).
2. Alat-alat laboratorium
a. Pipet volum
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian
tengah pipet (Pratiwi,2018).
b. Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan
menggunakan bulb atau karet penghisap (Pratiwi,2018).
c. Labu ukur (Labu takar)
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada
proses preparasi laruta (Pratiwi,2018).
d. Gelas ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair
(Pratiwi,2018).
e. Gelas beker
Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan
kimia. Untuk menguapkan solvent/ pelarut atau untuk memekatkan
(Pratiwi,2018).
f. Buret
Digunakan untuk melakukan titrasi (sebagai tempat titran) (Pratiwi,2018).
g. Erlenmeyer
Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi kadang-kadang boleh juga
digunakan untuk memanaskan larutan (Pratiwi,2018).
h. Spektofotometer dan Kuvet
Kuvet serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil.
Digunakan sebagai tempat sampel untuk analisis dengan spektofotometer
(Pratiwi,2018).
i. Tabung reaksi
Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil dan
dapat digunakan sebagai wadah untuk perkembang biakan mikroba
(Pratiwi,2018).
j. Corong
Digunakan untuk menolong pada saat memasukan cairan kedalam wadah
dengan mulut sempit (Pratiwi,2018).
k. Pipet tetes
Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil (Pratiwi,2018).
l. Pengaduk gelas
Digunakan untuk mengaduk larutan, campuran atau mendekantir
(Pratiwi,2018).
m. Kaca arloji
Sebagai wadah untuk menimbang bahan-bahan kimia yang berupa
padat,serbuk serta Kristal (Sudarmadji,2000).
n. Bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi
dalam proses suatu proses (Sudarmadji,2000).
o. Kaki Tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus (Sudarmadji,2000).
p. Kawat Kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker  pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen (Sudarmadji,2000).
q. Rak tabung reaksi
Sebagai tempat tabung reaksi (Sudarmadji,2000).
r. Sudip
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam  berupa padat atau bubuk
(Sudarmadji,2000).
s. Statif dan Klem
Sebagai penjepit soklet pada proses ekstraksi dan sebagai penjepit buret
dalam proses titrasi sekaligus untuk menjepit kondensor pada proses
destilasi (Sudarmadji,2000).
t. Timbangan Analitis
Tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang dengan skala yang
kecil (Sudarmadji,2000).
3. Prinsip pengenceran
Pengenceran adalah proses penambahan pelarut pada larutan yang pekat
sehingga menjadi larutan yang kurang pekat. Penambahan pelarut akan
menyebabkan perubahan konsentrasi dan volume larutan yang pekat tetapi
tidak mengubah jumlah mol larutan tersebut (Chang,2004). Pada prinsipnya
mencampurkan larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan
pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Proses pengenceran ini
menyebabkan volume dan kemolaran suatu larutan berubah, tetapi jumlah zat
yang terlarut tidaklah berubah, karena pengenceran tidak mengubah mol zat
terlarut (Brady,1999).
4. Rumus Molaritas, mol, persen v/v
a. Molaritas
Konsentrasi atau molaritas adalah sifat larutan yang didefinisikan sebagai
banyaknya mol zat terlarut per liter larutan
banyaknya zat terlarut (mol)
M=
volume larutan(liter)
(Petrucci,2008).
b. Mol
Menurut Petrucci massa molar dan konstanta Avogadro digunakan dalam
berbagai perhitungan yang melibatkan massa jumlah (dalam mol) dan
banyaknya atom dalam sample unsur.
berat zat (gram)
n=
berat molekul( Ar atau Mr)
(Petrucci,2008).
c. % Volume (v/v)
% Volume adalah besarnya volume zat terlarut yang terdapat pada 100 mL
larutan
v volume zat terlarut
% Volume () v
=
100 mL larutan
x 100 %

(Petrucci,2008).
5. Karakteristik Bahan
a. CuCl
Senyawa ini berupa padatan putih yang sebagian larut dalam air, tetapi
sangat mudah larut dalam asam klorida (HCl) pekat. Sampel yang
mengandung ketakmurnian (impurities) berwarna kehijauan karena adanya
Tembaga (II) klorida (Nicholls,1973).
b. Alkohol
Alkohol adalah cairan yang mudah menguap, mudah terbakar dan senyawa
ini merupakan psikoaktif. Reaksi kimia yang dijadikan alkohol
kebanyakan berkutat pada hidroksidanya (Mulyono,2001).
c. HCl
Asam klorida (HCl) adalah senyawa asam kuat, sangat korosif dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. HCl terbuat dari atom
yang kuat yaitu hidrolin dan dorin yang berpartisipasi dalam ikatan
kovalen ( Braddy,1999).
d. Aquadest
Aquadest atau air suling merupakan air hasil penyulingan (diuapkan dan
disejukan kembali). Air juga dapat membentuk ikatan hydrogen dalan
jumlah yang besar antar molekul. Faktor ini menyebabkan gaya tarik
menarik yang kuat antara molekul air. Sehingga menimbulkan tegangan
permukaan air yang tinggi dan gaya kapiler. Aquadest digunakan sebagai
pelarut pada saat melarutkan senyawa dan digunakan untuk membersihkan
alat-alat praktikum sebelum/sesudah digunakan (Braddy,1998).
C. ALAT
Alat yang digunakan saat praktikum adalah labu ukur (500mL dan 100mL),
gelas ukur (500mL dan 100mL), corong, timbangan digital, pipet tetes dan cawan
petri

D. BAHAN
Bahan yang digunakan saat praktikum adalah CuCl 2 0,5M , Alkohol 100% ,
HCl 13,7M dan Aquadest.
E. CARA KERJA
1. Pembuatan larutan CuCl2.2H2O 0,5 M
a. CuCl2 ditimbang sebanyak 42,62 gr
b. CuCl2 dimasukan kedalam labu ukur 500ml
c. Aquadest dimasukan kedalam labu ukur sampai batas
d. Gojog hingga homogen .
2. Pengenceran HCl 5%
a. HCl dimasukan kedalam gelas ukur sebanyak 10ml dengan bantuan corong
b. 10ml HCl dimasukan kedalam labu ukur
c. Aquadest dimasukan kedalam labu ukur sampai batas
d. Gojog hingga homogen.
3. Pengenceran Alkohol 100%
a. Alkohol dimasukan kedalam gelas ukur sebanyak 350ml
b. Alkohol yang telah diukur dimasukan kedalam labu ukur 500ml
c. Ditambahkan aquadest hingga batas dan gojog hingga homogen.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Larutan adalah campuran yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang
tercampur secara homogen. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen
antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul atom maupun ion
yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan.
Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solut, relative
terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung
sebagian besar solute. Komponen larutan teridiri dari solut dan solvent, solut adalah
zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut
( Baroroh,2004).
Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur
tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh larutan tidak jenuh.
Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih
banyak dari pada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperature
tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh. Banyaknya zat
terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut
pada temperatur konstan disebut kelarutan. Kelarutan suatu zat bergantung pada
sifat zat itu, molekul pelarut, temperature dan tekanan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion
berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 1990).
Pengenceran adalah proses penambahan pelarut pada larutan yang pekat
sehingga menjadi larutan yang kurang pekat. Penambahan pelarut akan
menyebabkan perubahan konsentrasi dan volume larutan yang pekat tetapi tidak
mengubah jumlah mol larutan tersebut (Chang,2004). Pada prinsipnya
mencampurkan larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan
pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Proses pengenceran ini
menyebabkan volume dan kemolaran suatu larutan berubah, tetapi jumlah zat yang
terlarut tidaklah berubah, karena pengenceran tidak mengubah mol zat terlarut
(Brady,1999).
Hasil Perhitungan
Percobaan 1. Pembuatan Larutan
Pembuatan larutan CuCl2.2H2O 0,5 M sebanyak 500 mL
Diketahui : M = 0,5 M
V = 500 mL = 0,5 L
Mr CuCl2 = 134,5 gr/mol
Mr CuCl2.2H2O = 170,49 gr/mol
Ditanya : Massa CuCl2.2H2O ?
Jawab :
 Mencari mol
n
M=
L
n
0,5M =
0,5 L
n = 0,25 mol
 Mencari massa CuCl2.2H2O
massa
n = Mr CuCl2. 2 H 2 O
massa
0,25 mol =
170,49 gr /mol
gr
massa = 170,49 × 0,25 mol
mol
massa = 42,6225 gram
Yang menjadi solute pada percobaan satu yaitu CuCl2 dan yang menjadi
solventnya aquadest. Satuan konsentrasi yang digunakan dalam percobaan satu
yaitu Molaritas (M).
Percobaan 2. Pengenceran Larutan
Diketahui : Pembuatan 10 mL HCL 5% yang diencerkan dalam 100 mL aquadest
Ditanya : Molaritas awal HCL
Jawab :
 Mencari massa HCl
b
% = 5%
v
b berat zat terlarut
% = ×100 %
v 100 ml larutan
berat zat terlarut
5% = ×100 %
100 ml larutan
Berat zat terlarut = 5 gram


Mencari molaritas HCl hasil pengenceran
massa 1000
M= ×
Mr HCl v2
5 1000
M= ×
36,5 gr /mol 100
M = 1,37 M
 Mencari M1 (Stok)
M1×V1 = M2 ×V2
M1 ×10 mL = 1,37 M ×100 mL
1,37 M ×100 mL
M1 ¿
10 mL
M1 = 13,7 M
Yang menjadi solut di percobaan kedua yaitu HCl dan yang menjadi solventnya
aquadest. Konsentrasi yang digunakan dalam percobaan kedua yaitu persen (%).
Percobaan 3. Pembuatan larutan alkohol 70%
Membuat larutan alkohol sebesar 70% maka 30% sisanya adalah aquadest.
Perhitungan dengan perbandingan 70 : 30 .Akan dibuat larutan alkohol 70%
sebanyak 500 mL, maka
70
Alkohol 100% = ×500=350 mL
100
30
Aquadest = ×500=150 mL
100
Yang menjadi solut di percobaan ketiga yaitu Alkohol dan yang menjadi
solventnya aquadest. Larutan alkohol 70% ini bersifat pekat karena perbandingan
alkohol dengan aquadestnya 70:30 dimana alkohol yang lebih banyak.
Konsentrasi yang digunakan dalam percobaan ketiga yaitu persen (%).
G. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum pembuatan larutan adalah :
1. Massa CuCl2.2H2O yang digunakan untuk membuat 500mL larutan
CuCl2.2H2O yaitu sebanyak 42,6225 gram.
2. Massa HCl yang digunakan untuk membuat 100mL larutan HCl 5% yaitu
sebanyak 5 gram.
3. Molaritas HCl 5% hasil pengenceran yaitu 1,37M.
4. Volume alkohol yang digunakan untuk membuat larutan alkohol 70% yaitu
350 mL.
5. Molaritas awal HCl 5% sebelum pengenceran yaitu 13,7M.
H. DAFTAR PUSTAKA
Baroroh, Umi L.U.2004. Diktat Kimia Dasar 1. Banjar Baru : Universitas
Lambung Mangkurat.

Brady, James E.1998. Kimia Universitas dan Struktur. New York : Johels
Universitas Jamaica.

Brady,James E.1999.Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa


Aksara.

Chang,Raymond.2004.Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas


Indonesia

Mulyono.2001.Aktivitas Belajar. Bandung : Yrama.

Nicholls.D.1973.Complex and First Row Transition Elements. London :


Macmillan Press.

Petrucci.2008.Kimia Dasar :Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Jilid 1.


Jakarta : Erlangga.

Pratiwi,Ambar.2018.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar.Yogyakarta : Universitas


Ahmad Dahlan.

Sudarmadji.2000.Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta:Lepdikbud.

Anda mungkin juga menyukai