PENDAHULUAN
banyaknya jenis-jenis dan sumber daya yang luas. Contohnya mammalia (binatang
menyusui) menempati urutan ke satu dari 515 jenis binatang menyusui. Dimana 35 dari
jenis tersebut tidak ditemukan di Negara lain (endemik) (Mahrus dan Supriatna, 2005).
Mamologi adalah bagian dari ilmu zoologi yang mempelajari tentang segala
kelompok yang hewan yang memiliki rambut dan kelenjar susu aktif menghasilkan susu
pada saat menyusui anaknya. Karakter inilah yang merupakan pembeda antara kelas
Di dalam mamalia terdapat dua subkelas yaitu Prothoteria yang terbagi dalam
satu ordo saja yaitu Monotremata dan dan subkelas yang kedua yaitu Theria yang
Insectivora dan lain -lain. Secara umum ciri-ciri dari hewan mamalia adalah mempunyai
banyak kelenjar (Kelejar keringat, bau dan kelenjar mamae), memiliki rambut (ada
yang hanya pada fase embrio contohnya Paus), melahirkan anak kecuali pada dalam
mamalia yang paling sederhana), gigi umumnya heterodont kecuali paus,dan terdiri dari
2 set gigi (gigi susu dan permanen), mempunyai telinga, rangkanya mengalami
Salah satu ciri khas Mamalia yang membedakannya dengan hewan vertebrata
lain adalah punya kelenjar mamae. Menghasilkan air susu untuk diberikan kepada
memotong dan menggiling makanan (Kimball, 1999). Salah satu ciri khas Mamalia
yang membedakannya dengan hewan vertebrata lain adalah punya kelenjar mamae.
Menghasilkan air susu untuk diberikan kepada anaknya ketika lahir. Reproduksinya
merupakan hewan kecill yang sangat aktiv, disebabkan karena kemampuannya untuk
memellihara suhu badan dengan tetap. Makanannya terdiri dari insekta, giginya
1999).
.termasuk dalam kelas ini adalah : tikus, kelelawar, kucing kera, ikan paus, kuda, kijang,
manusia dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang berambut
banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia berdasarkan
adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda.
Pengasuhan terhadap anaknya berkembang dengan baik sekali dan puncaknya terdapat
pada manusia. Mamalia hidup diberbagai habitat mulai dari kutub hingga ekuator, dari
dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan
banyak juga hidup secara diurnal.Spesies tertentu sebagai hewan buas yang diburu,
spesies lainnya jinak. Beberapa pemakan daging dan buah-buahan, dan beberapa
sebagai sumber penyakit. Hewan ternak mamalia adalah penting sekali bagi manusia
sebagai bahan makanan, bahan pakaian, dan alat transportasi (Jasin, 1992 ).
Sebutan mamalia berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa
tersebut.Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak
memiliki kelenjar mamae.Semua mamalia memilikii kelenjar mamae, tetapi pada
mamalia jantan kelenjar ini tidak berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Jafnir,
2004).
pengukuran pada parameter yang telah ditentukan, sehingga dari parameter tersebut
ekonomi, sebagian dari mereka dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan dan hewan
ternak yang mana dapat diperdangangkan, mamalia ini juga dapat dijadikan sumber
bahan makanan karena mengandung protein yang tinggi. Selain bernilai ekonomi yang
tinggi mamalia juga bernilai ilmiah seperti mamalia juga dapat dijadikan sebagai
indikator lingkungan, dan bahan penelitian ilmiah. Selain itu, mamalia juga bermanfaat
sebagai penyebar biji tanaman, sebagai bahan pembuatan parfum karena adanya
mamalia ini kita tidak hanya mempelajarinya saja namun kita juga dapat mengetahui
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal karakteristik atau
ciri-ciri morfologi dari beberapa jenis mamalia, mampu untuk mengidentifikasinya dan
dapat membuat kunci determinasi dari kelas mamalia.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang
tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak
spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil, karenanya melahirkan
bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran
dalam setiap telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain
yang memiliki telinga hanya memiliki 1 tulang pendengaran dalam setiap telinga dan
paling tidak 3 tulang lain di setiap sisi rahang. Mamalia memliki integumen yang terdiri
dari 3 lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling
dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi
menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas,
epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas
(ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding
epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar.
Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak,
penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies
(Carleton,1984).
Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi
bulu atau rambut yang lepas secara periodic, kulitnya banyak mengandung kelenjar,
yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala
memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya
panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing
laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang
lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari,
memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau
berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi
atas empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-
paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa
cairan urine (Jenkins, 2002).
Anggota gerak mammalia sangat teradaptasi dengan bentuk kehidupan dan
habitatnya masing-masing. Sehingga tipe gerak hewan mammalia dapat dibedakan
menjadi plantigrade (berjalan di atas tanah seperti beruang), cursorial (pelari cepat
seperti rusa), swimming (aquatic), saltorial (pelompat seperti kanguru), fossorial (hidup
pada lubang) serta aerial (terbang seperti kelelawar). Mamalia yang dapat terbang
diantaranya adalah kelelawar dari ordo Chiroptera. Ordo ini kedua kakinya berkembang
menjadi sayap. Ketika terbang mengeluarkan suara yang sangat tinggi. Gema suara ini
dipantulkan sehingga kelelawar dapat mengatur terbangnya melalui pantulan sonar
suara tadi. Ekstremitas yang dimiliki oleh kelelawar sangat tidak cocok digunakan untuk
berjalan dan berarti juga tidak dapat berdiri dengan baik,oleh karena itu jenis ini harus
menggantung atau bertengger. Anak-anaknya lahir dalam keadaaan hidup dan minum
susu dari induknya. Merupakan hewan yang nocturnal (Nowak, 1999).
Lagomorha mempunyai dua famili yang masih hidup 11 genera dan 65 spesies.
Lagomorpha mempunyai tiga pasang gigi seri atas waktu lahir, namun pasang terluar
segera menghilang. Pada dewasa pasangan kedua gigi seri atas yang lebih kecil terletak
tepat dibelakang pasang gigi pertama. Ekornya sangat pendek. Bulunya bergaris jelas,
yang kebanyakan berwarna hitam dari tengkuk ke pipinya, sekeliling kaki belakang dan
pada bagian luar, yang kelihatannya seperti pita-pita hitam. Hewan ini jarang kelihatan
pada siang hari (Jenkins, 2002).
Kelinci liar berasal dari Eropa dan Afrika, dari merekalah kita dapati kelinci
sebagai pet saat ini. Manusia mulai mendomestikasi kelinci pada abad pertengahan.
Tapi mereka mulai dikenal sebagai pet di USA pada awal 1700an. Jenis Angora adalah
salah satu breed yang awal-awal dikenal . Pada 1800an, Polish dan generasi awal
Dutch, mulai dikembangkan dengan baik di USA. Pada abad 20an, 1950an banyak ras
baru yang bermunculan di USA yang kemudian berkembang hingga sekarang. Kalau di
Indonesia sendiri, kemungkinan kelinci masuk bersamaan dengan masa penjajahan
Belanda. Walaupun sebenarnya Indonesia memiliki juga kelinci asli Indonesia
(Nesolagus netscheri dan Lepus negricollis) (Jasin, 1992).
Kucing juga dikenal sebagai kucing domestik atau Housecat, untuk
membedakannya dari kucing lain mempunyai bulu kecil, merupakan mamalia
karnivora, peliharaannya yang dihargai oleh manusia untuk persahabatan dan
kemampuannya untuk berburu tikus yang merupakan hama bagi rumah-rumah. Kucing
telah dikaitkan dengan manusia selama setidaknya 9.500 tahun, dan saat ini merupakan
hewan peliharaan paling populer di dunia. Karena hubungan erat mereka dengan
manusia, kucing kini ditemukan hampir di mana-mana di dunia (Jenkins, 2002).
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pada praktikum kelas Mamalia ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk membantu
dalam praktikum antara lain sterofoam, penggaris, dan alat tulis. Bahan atau objek yang
di pakai adalah Cavia sp, Felis catus, Mus musculus, Cynopterus brachyotis,
Mesocricetus auratus, Oryctolagus cuniculus, Rattus novergiccus, Hipposideros
diadema.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Gambar3.Mus musculus
Genus : Mus
Menurut Jasin (1992) bahwa ciri khas dari mencit yaitu warnanya putih karena
rambutnya tidak berpigmen, mencit lebih tahan terhadap penyakit dan lebih jinak.Mus
musculus memiliki berat sekitar 10-21 gram. Memiliki hidung yang runcing, badan
yang kecil, panjang tubuh 5-10 cm, panjang seluruhnya 2-11 cm. Telinga tegak
berukuran 10-15 mm. Gigi seri terdapat pada rahang atas dan bawah, masing-masing
sepasang. Gigi seri ini secara tepat akan tumbuh memanjang sehingga merupakan alat
potong yang sangat efektif. Tidak mempunyai taring dan graham (premolar) (Sukiya,
2001).
4.1.4 Mesocricetus auratus
Klasifikasi
Kingdom : Animal
Filum :Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Gambar 4.Mesocritus auratus
Famili : Cricetidae
Genus : Mesocritus
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Caviidae
Gambar 8.Cavia sp
Genus :Cavia
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum :Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Genus : Callosciurus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Hipposideridae
Genus : Hipposideros Gambar 2.Hipposiderus diadema
Ciri –cir dari spesies ini memilki ekor yang melebihi selaput kulit antar paha,
memilki hidung anteriorm bagian tengah hidung membentuk bantalan pendek
sedangkan yang posterior membentuk kantong yeng bersekat, memiliki earna
kehoitaman
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat kita ambil kesimpulan bahwa:
1. Felis catus adalahmamalia yang memiliki 4 jari pada setiap kakinya
danmemiliki alat gerak berupa kaki yang termodifikasi untuk berjalan di tanah.
2. Mus musculus adalahmamalia yang memiliki ekor yang panjang danmemiliki
alat gerak berupa kaki yang termodifikasi untuk berjalan di dalam lubang.
3. Mesocritus auratus adalahmamalia yang memiliki telinga yang berambut, kaki
yang lebar, pendek dan pendek gemuk danmemiliki alat gerak berupa kaki yang
termodifikasi untuk berjalan di tanah.
4. Callosciurus notatus adalahmamalia yang memiliki warna coklat pada bagian
atas ekornya yang panjang dan memiliki alat gerak berupa kaki yang
termodifikasi untuk memanjat di pohon.
5. Cavia cobaya betina lebih besar ukurannya dari Cavia cobaya jantan,
mempunyai telinga yang pendek dan tidak memiliki ekor.
6. Oryctolagus cuniculus betina lebih besar dari jantan dan memiliki telinga yang
panjang.
7. Rattus badan berukuran panjang dengan kiki pendek, wrna kehitaman, dan
memiliki gigitan yang berbahaya
8. Cynopterus brachyotis adalahmamalia nocturnal, jari pertama tidak ditutupi oleh
selaput danmemiliki alat gerak berupa sayap yang termodifikasi untuk terbang.
9. Hipposiderus diademamemilki ekor yang melebihi selaput kulit antar paha, dan
memiliki diameter mata yang kecil
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan membawa bahan yang
representatif agar saat pengamatan jelas yang akan diukur bagian-bagiannnya.
Kemudian sebaiknya praktikan membawa bahan yang masih segar. Dan praktikan juga
harus menjaga safety pada saat melakukan pengukuran dalam praktikum dengan
menggunakan sarung tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Corbet, G.B. dan Hill, J.E. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: A
Systematic Review. Oxford University Press, Oxford.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya. Surabaya.
Jenkins, B. 2002. Learning Mamalia. Dominant Publisher and Distributors. New Delhi
Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, dan S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan
Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. The Sabah
Society, Wildlife Conservation Society-Indonesia Programme dan WWF
Malaysia.
Nowak, R. 1999. Walkeis Mammal of the World vol 2. The Johns Hopkins University
Pres. Baltimore dan London.
Suyanto, Agustinus. 2002. Mammalia di Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat.
Biodiversity Conservation Project. Bogor.
Van, Derlzon, A.P.M. 1979. Mamalia of Indonesia. Draft version UNDP/FAO National
Park Development Project: Bogor –Indonesia.
Veevers dan Carter. 1978. Mamalia Darat Indonesia Eisi Bahasa Indonesia. PT
Intermas : Jakarta.