Anda di halaman 1dari 19

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negeri kita ini telah tercatat memiliki kekayaan alam dan jenis-jenisnya yang tertinggi

di dunia. Salah satu contohnya adalah Indonesia, Indonesia dibanggakan dengan

banyaknya jenis-jenis dan sumber daya yang luas. Contohnya mammalia (binatang

menyusui) menempati urutan ke satu dari 515 jenis binatang menyusui. Dimana 35 dari

jenis tersebut tidak ditemukan di Negara lain (endemik) (Mahrus dan Supriatna, 2005).

Mamologi adalah bagian dari ilmu zoologi yang mempelajari tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan hewan mamalia. Hewan mamalia merupakan

kelompok yang hewan yang memiliki rambut dan kelenjar susu aktif menghasilkan susu

pada saat menyusui anaknya. Karakter inilah yang merupakan pembeda antara kelas

Mamalia dengan kelas lainnya (Jenkins, 2002).

Di dalam mamalia terdapat dua subkelas yaitu Prothoteria yang terbagi dalam

satu ordo saja yaitu Monotremata dan dan subkelas yang kedua yaitu Theria yang

mempunyai 17 ordo di antaranya: Rodentia, Marsupalia, Primata, Lagomorpha,

Insectivora dan lain -lain. Secara umum ciri-ciri dari hewan mamalia adalah mempunyai

banyak kelenjar (Kelejar keringat, bau dan kelenjar mamae), memiliki rambut (ada

yang hanya pada fase embrio contohnya Paus), melahirkan anak kecuali pada dalam

mamalia yang paling sederhana), gigi umumnya heterodont kecuali paus,dan terdiri dari

2 set gigi (gigi susu dan permanen), mempunyai telinga, rangkanya mengalami

penyederhanaan, mempunyai cerebre corteks yang mengalami diferensiasi (Kant, 2001).

Salah satu ciri khas Mamalia yang membedakannya dengan hewan vertebrata

lain adalah punya kelenjar mamae. Menghasilkan air susu untuk diberikan kepada

anaknya ketika lahir. Reproduksinya secara melahirkan, yang termasuk mammalia

adalah manusia (Homo sapiens) (Radiopoetro, 1996). Pada akhir zaman

Trias mamalia  pertama  kali timbul. Mereka merupakan hewan kecill yang sangat aktiv,


disebabkan karena kemampuannya untuk memellihara suhu badan dengan tetap.

Makanannya terdiri dari insekta, giginya mengalami spesialisasi untuk menyobek,

memotong dan menggiling makanan (Kimball, 1999). Salah satu ciri khas Mamalia

yang membedakannya dengan hewan vertebrata lain adalah punya kelenjar mamae.

Menghasilkan air susu untuk diberikan kepada anaknya ketika lahir. Reproduksinya

secara melahirkan, yang termasuk mammalia adalah manusia (Homo sapiens)

(Radiopoetro, 1996). Pada akhir zaman Trias mamalia  pertama  kali timbul. Mereka

merupakan hewan kecill yang sangat aktiv, disebabkan karena kemampuannya untuk

memellihara suhu badan dengan tetap. Makanannya terdiri dari insekta, giginya

mengalami spesialisasi untuk menyobek, memotong dan menggiling makanan (Kimball,

1999).

Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam dunia hewan

.termasuk dalam kelas ini adalah : tikus, kelelawar, kucing kera, ikan paus, kuda, kijang,

manusia dan lain-lain. Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang berambut

banyak atau sedikit dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia berdasarkan

adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda.

Pengasuhan terhadap anaknya berkembang dengan baik sekali dan puncaknya terdapat

pada manusia. Mamalia hidup diberbagai habitat mulai dari kutub hingga ekuator, dari

dasar laut sampai hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan

banyak juga hidup secara diurnal.Spesies tertentu sebagai hewan buas yang diburu,

spesies lainnya jinak. Beberapa pemakan daging dan buah-buahan, dan beberapa

sebagai sumber penyakit. Hewan ternak mamalia adalah penting sekali bagi manusia

sebagai bahan makanan, bahan pakaian, dan alat transportasi (Jasin, 1992 ).

Sebutan mamalia berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh

mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa

mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar

tersebut.Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak
memiliki kelenjar mamae.Semua mamalia memilikii kelenjar mamae, tetapi pada

mamalia jantan kelenjar ini tidak berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Jafnir,

2004).

Adapun yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum ini adalah mengingat

pentingnya membuat suatu pengklasifikasian dengan melihat morfologi dan dilakukan

pengukuran pada parameter yang telah ditentukan, sehingga dari parameter tersebut

dapat dilakukan pengklasifikasian dan kemudian membuat kunci determinasinya,

khususnya pada hewan yang akan dipraktikumkan.

Menurut Brotowidjoyo (1990), mamalia memiliki manfaat bagi kepentingan

ekonomi, sebagian dari mereka dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan dan hewan

ternak yang mana dapat diperdangangkan, mamalia ini juga dapat dijadikan sumber

bahan makanan karena mengandung protein yang tinggi. Selain bernilai ekonomi yang

tinggi mamalia juga bernilai ilmiah seperti mamalia juga dapat dijadikan sebagai

indikator lingkungan, dan bahan penelitian ilmiah. Selain itu, mamalia juga bermanfaat

sebagai penyebar biji tanaman, sebagai bahan pembuatan parfum karena adanya

kelenjar sebaceum, sebagai kontrol ekosistem. Dengan demikian, praktikum tentang

mamalia ini kita tidak hanya mempelajarinya saja namun kita juga dapat mengetahui

manfaat dari mamalia itu sendiri.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal karakteristik atau
ciri-ciri morfologi dari beberapa jenis mamalia, mampu untuk mengidentifikasinya dan
dapat membuat kunci determinasi dari kelas mamalia.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang
tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak
spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil, karenanya melahirkan
bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran
dalam setiap telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah. Vertebrata lain
yang memiliki telinga hanya memiliki 1 tulang pendengaran dalam setiap telinga dan
paling tidak 3 tulang lain di setiap sisi rahang. Mamalia memliki integumen yang terdiri
dari 3 lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling
dalam adalah hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi
menjadi lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas,
epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas
(ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding
epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar.
Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak,
penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies
(Carleton,1984).
Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi
bulu atau rambut yang lepas secara periodic, kulitnya banyak mengandung kelenjar,
yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala
memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya
panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing
laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang
lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari,
memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau
berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi
atas empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-
paru. Laring mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa
cairan urine (Jenkins, 2002).
Anggota gerak mammalia sangat teradaptasi dengan bentuk kehidupan dan
habitatnya masing-masing. Sehingga tipe gerak hewan mammalia dapat dibedakan
menjadi plantigrade (berjalan di atas tanah seperti beruang), cursorial (pelari cepat
seperti rusa), swimming (aquatic), saltorial (pelompat seperti kanguru), fossorial (hidup
pada lubang) serta aerial (terbang seperti kelelawar). Mamalia yang dapat terbang
diantaranya adalah kelelawar dari ordo Chiroptera. Ordo ini kedua kakinya berkembang
menjadi sayap. Ketika terbang mengeluarkan suara yang sangat tinggi. Gema suara ini
dipantulkan sehingga kelelawar dapat mengatur terbangnya melalui pantulan sonar
suara tadi. Ekstremitas yang dimiliki oleh kelelawar sangat tidak cocok digunakan untuk
berjalan dan berarti juga tidak dapat berdiri dengan baik,oleh karena itu jenis ini harus
menggantung atau bertengger. Anak-anaknya lahir dalam keadaaan hidup dan minum
susu dari induknya. Merupakan hewan yang nocturnal (Nowak, 1999).
Lagomorha mempunyai dua famili yang masih hidup 11 genera dan 65 spesies.
Lagomorpha mempunyai tiga pasang gigi seri atas waktu lahir, namun pasang terluar
segera menghilang. Pada dewasa pasangan kedua gigi seri atas yang lebih kecil terletak
tepat dibelakang pasang gigi pertama. Ekornya sangat pendek. Bulunya bergaris jelas,
yang kebanyakan berwarna hitam dari tengkuk ke pipinya, sekeliling kaki belakang dan
pada bagian luar, yang kelihatannya seperti pita-pita hitam. Hewan ini jarang kelihatan
pada siang hari (Jenkins, 2002).
Kelinci liar berasal dari Eropa dan Afrika, dari merekalah kita dapati kelinci
sebagai pet saat ini. Manusia mulai mendomestikasi kelinci pada abad pertengahan.
Tapi mereka mulai dikenal sebagai pet di USA pada awal 1700an. Jenis Angora adalah
salah satu breed yang awal-awal dikenal . Pada 1800an, Polish dan generasi awal
Dutch, mulai dikembangkan dengan baik di USA. Pada abad 20an, 1950an banyak ras
baru yang bermunculan di USA yang kemudian berkembang hingga sekarang. Kalau di
Indonesia sendiri, kemungkinan kelinci masuk bersamaan dengan masa penjajahan
Belanda. Walaupun sebenarnya Indonesia memiliki juga kelinci asli Indonesia
(Nesolagus netscheri dan Lepus negricollis) (Jasin, 1992).
Kucing juga dikenal sebagai kucing domestik atau Housecat, untuk
membedakannya dari kucing lain mempunyai bulu kecil, merupakan mamalia
karnivora, peliharaannya yang dihargai oleh manusia untuk persahabatan dan
kemampuannya untuk berburu tikus yang merupakan hama bagi rumah-rumah. Kucing
telah dikaitkan dengan manusia selama setidaknya 9.500 tahun, dan saat ini merupakan
hewan peliharaan paling populer di dunia. Karena hubungan erat mereka dengan
manusia, kucing kini ditemukan hampir di mana-mana di dunia (Jenkins, 2002).
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Sistematika Hewan Vertebrata Identifikasi Morfologi Dan Kunci


Determinasi Kelas Mamalia ini dilaksanakan pada hari Selasa, 13 November 21081
dilaboratorium Pendidikan IV Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.

3.2 Alat dan Bahan

Pada praktikum kelas Mamalia ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk membantu
dalam praktikum antara lain sterofoam, penggaris, dan alat tulis. Bahan atau objek yang
di pakai adalah Cavia sp, Felis catus, Mus musculus, Cynopterus brachyotis,
Mesocricetus auratus, Oryctolagus cuniculus, Rattus novergiccus, Hipposideros
diadema.

3.3 Cara Kerja

Reptil diletakkan pada styroform

Reptil diletakkan dengan posisi yang baik

Reptil difoto dengan kamera disertai parameter

Dilakukan pengidentifikasian secara moefometrik dan meristik

Hasil dicatat didata sheet


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan


4.1.1 Felis domestica
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Omnivora Gambar 1. Felis domestica
Famili : Felidae
Genus : Felis
Species : Felis domestica, Miller 1900
Sumber : Aplin et al., 2008 (IUCN 2012)
Berdasarkn hasil praktikum di dapatkan pengukuran morfometrik nya PT (Panjang
Total), PB (Panjang badan), PE (Panjang ekor), PKB (Panjang kaki belakang), PTEL
(Panjang Telinga), PL (Panjang Lengan), JK (jenis kelamin), tipe gigi, warna tubuh,
warna dorsal, warna ventral
Felis domestica adalah sejenis karnivora. Kucing telah berbaur dengan
kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau
Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan
tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang manyimpan hasil panen. Saat ini,
kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis
keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed),
seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat
pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di
dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing
kampung (Van Derlzon, 1979).
Kucing dianggap sebagai karnivora yang sempurna dengan gigi dan saluran
pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring
di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging.
Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae atau anjing, tapi ciri ini berkembang
lebih baik pada kucing. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan
diet vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang
mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan berbeda dengan anjing peliharaan,
yang sering diberi makan produk campuran daging dan sayuran dan kadang dapat
beradaptasi dengan diet vegetarian secara total (Corbet & Hill, 1992).
4.1.2 Oryctolagus cuniculus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Legomorpha
Famili : Leporidae
Genus : Oryctolagus Gambar 2. Oryctolagus cuniculus
Species : Oryctolagus cuniculus (Miller 1900)
Sumber : Aplin et al., 2008 (IUCN 2012)
Dari pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil dan data sebagai berikut
Oryctolagus cuniculus jantanmemiliki panjang total (PT) 290 mm, panjang badan (PB)
250 mm, panjang ekor (PE) 40 mm, panjang telinga (Ptel) 52 mm, panjang kaki
belakang (PKB) 140 mm, tipe gigi seri sepasang, warna putih.
Sedangkan betina memiliki panjang total (PT) 290 mm, panjang badan (PB)
240 mm, panjang ekor (PE) 50 mm, panjang telinga (Ptel) 80 mm, panjang kaki
belakang (PKB) 85 mm, tipe gigi heterodon, warna hitam keputihan.
Kelinci adalah hewan crepuscular yang dapat diartikan sebagai hewan yang
paling banyak aktif saat menjelang fajar atau menjelang malam. Peralihan antara waktu
aktif hewan yang nocturnal dan diurnal. Makanya sangat wajar sekali bila kita banyak
memberi makan kelinci kita pada saat-saat itu. Dan kelinci kita akan selalu ingin
bermain dan beraktifitas, lebih pada saat fajar subuh dan senja. Dilihat dari jenis
bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang
agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu
(Jenkins, 2002).
Menurut literatur kelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang
berukuran pendek, kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan, mempunyai
rambut putih, gigi taring tereduksi dengan gigi depan berkembang dengan baik. Iris
berwarna merah, mempunyai rambut yang halus. Daun telinga tidak ditumbuhi oleh
rambut dan terlihat kapiler darah berwarna agak kemerahan di daun telinga yang
transparan (Suyanto, 2002).
4.1.3 Mus musculus

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Rodentia

Famili : Muridae
Gambar3.Mus musculus

Genus : Mus

Species : Mus musculus (Linnaeus, 1758)

Vernname : Mencit putih

Sumber : IUCN, 2016

Berdasarkn hasil praktikum di dapatkan pengukuran morfometrik nya PT (Panjang


Total), PB (Panjang badan), PE (Panjang ekor), PKB (Panjang kaki belakang), PTEL
(Panjang Telinga), PL (Panjang Lengan), JK (jenis kelamin), tipe gigi, warna tubuh,
warna dorsal, warna ventral

Menurut Jasin (1992) bahwa ciri khas dari mencit yaitu warnanya putih karena
rambutnya tidak berpigmen, mencit lebih tahan terhadap penyakit dan lebih jinak.Mus
musculus memiliki berat sekitar 10-21 gram. Memiliki hidung yang runcing, badan
yang kecil, panjang tubuh 5-10 cm, panjang seluruhnya 2-11 cm. Telinga tegak
berukuran 10-15 mm. Gigi seri terdapat pada rahang atas dan bawah, masing-masing
sepasang. Gigi seri ini secara tepat akan tumbuh memanjang sehingga merupakan alat
potong yang sangat efektif. Tidak mempunyai taring dan graham (premolar) (Sukiya,
2001).
4.1.4 Mesocricetus auratus

Klasifikasi

Kingdom         : Animal

Filum               :Chordata   

Kelas               : Mammalia

Ordo                : Rodentia
Gambar 4.Mesocritus auratus
Famili              : Cricetidae

Genus              : Mesocritus

Species            : Mesocritus auratus (Fischer, 1817).

Vern name : Hamster

Sumber : IUCN, 2016

Berdasarkn hasil praktikum di dapatkan pengukuran morfometrik nya PT (Panjang


Total), PB (Panjang badan), PE (Panjang ekor), PKB (Panjang kaki belakang), PTEL
(Panjang Telinga), PL (Panjang Lengan), JK (jenis kelamin), tipe gigi, warna tubuh,
warna dorsal, warna ventral
Mesocritus auratus memiliki badan yang gemuk, dengan ekor yang lebih pendek
daripada badannya dan memiliki telinga yang berambut, kaki yang lebar, pendek dan
pendek gemuk.Mesocritus auratus memiliki rambut yang tebal dan panjang, dan
rambutnya memiliki berbagai warna tergantung spesies Mesocritus auratus tersebut,
contohnya hitam, abu-abu, putih, cokelat, kuning, dan merah.Bagian bawah hamster
berwarna putih sampai abu-abu dan hitam.Mesocritus auratus adalah makhluk
omnivora. Makanan mereka biasanya butir padi, tetapi juga termasuk buah segar, akar,
bagian hijau tumbuhan, invertebrata dan beberapa binatang kecil lainnya (serangga
seperti belalang). (Lebedev, 2003).
4.1.5 Cavia sp
Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Rodentia

Famili : Caviidae
Gambar 8.Cavia sp
Genus :Cavia

Species : Cavia cobaya (Linnaeus, 1758)

Ver name : Marmut

Sumber : IUCN, 2016

Berdasarkn hasil praktikum di dapatkan pengukuran morfometrik nya PT (Panjang


Total), PB (Panjang badan), PE (Panjang ekor), PKB (Panjang kaki belakang), PTEL
(Panjang Telinga), PL (Panjang Lengan), JK (jenis kelamin), tipe gigi, warna tubuh,
warna dorsal, warna ventral

Menurut Suyanto (2002), bahwa marmut  secara morfologi seluruh tubuhnya


ditutupi oleh rambut, rambut merupakan salah satu ciri karakteristik dari kelas mamalia.
Kaki belakang pada marmot ini jauh lebih panjang daripada kaki depan. Kaki belakang
yang panjang dan kuat digunakan untuk melompat.Dan pada bagian belakang terdapat
ekor, ekor pada marmut pendek.Anus terdapat di bawah ekor dan lubang urogenital
terdapat di sebelah anterior anus.Marmut merupakan hewan yang bertulang belakang
(vertebrata), pemakan segala (omnivore), dan hewan yang berkembangbiak (vivipar).
Organ-organ dalam tubuh marmut hampir sama dengan dengan manusia.

4.1.6 Callosciurus notatus

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia

Filum               :Chordata                                       

Kelas               : Mammalia

Ordo                : Rodentia

Famili              : Sciuridae Gambar 9.Callosciurus notatus

Genus              : Callosciurus

Species            : Callosciurus notatus (Boddaert, 1785).

Vern name : Bajing Kelapa

Sumber : IUCN, 2016

Berdasarkn hasil praktikum di dapatkan pengukuran morfometrik nya PT (Panjang


Total), PB (Panjang badan), PE (Panjang ekor), PKB (Panjang kaki belakang), PTEL
(Panjang Telinga), PL (Panjang Lengan), JK (jenis kelamin), tipe gigi, warna tubuh,
warna dorsal, warna ventral
Menurut Andari (2001) bahwa Ciri morfologis Callosciurus notatus secara
umum adalah mempunyai sepasang gigi seri berbentuk pahat pada setiap rahang atas
dan bawahnya, keduanya tanpa taring. Callosciurus notatus dibedakan dari tupai oleh
susunan giginya dan oleh keberadaan empat jari kaki dengan kuku bercakar pada setiap
kaki depannya, sedangkan kaki belakangnya mempunyai lima jari panjang dan berkuku.
Semua Callosciurus notatus mempunyai ekor yang panjang, tebal, dan
kasar.Callosciurus notatus mempunyai moncong yang pendek, dengan mata yang besar
dan terang, memiliki warna coklat pada bagian atas dan ekornya.Bagian bawah
tubuhnya berwarna merah pucat atau oranye, tidak pernah berwarna abu-abu.Garis tepi
kuning tua dan hitam.Callosciurus notatus merupakan satwa diurnal, dengan waktu
aktif pada pagi dan sore hari.Makanannya berupa buah-buahan, biji-bijian, kacang-
kacangan, dan serangga, juga diketahui mengerat pada kambium pohon karet.
4.1.7Ratus novergitus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Vertebrata
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Gambar Ratus novergitus
Spesies : Ratus novergitus
Sumber : Miller 1900, Iucnredlist.org

Berdasarkn hasil praktikum di dapatkan pengukuran morfometrik nya PT (Panjang


Total), PB (Panjang badan), PE (Panjang ekor), PKB (Panjang kaki belakang), PTEL
(Panjang Telinga), PL (Panjang Lengan), JK (jenis kelamin), tipe gigi, warna tubuh,
warna dorsal, warna ventral
Menurut Carters (1978), Ratus novergitus memiliki badan yang panjang, dengan
kaki pendek. Hampir semua spesies memiliki tubuh coklat kehitaman dengan ekor yang
memiliki warna hitam atau cokelat.Ratus novergitus merupakan hewan binatang
pengerat. Ratus novergitus memiliki habitat umumnya di tempat yang lembab dan
lobang – lobang

4.2. Mamalia volan

4.2.1 Cynopterus brachyotis


Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Pteropodidae
Genus : Cynopterus
Spesies : Cynopterus brachyotis (Muller, 1838).
Vern name : Codot krawar
Gambar 1.Cynopterus brachyotis
Sumber : IUCN, 2016

Berdasrakan hasl praktikum pengukuran morfometrik PB (Panjang badan), PE (Panjang


ekor), DM (Diameter mata), PT (Panjang telinga), KB (kaki belakang), LB lengan
bawah), Tb (pangkal lutut pergelangan kaki).

Menurut Suyanto (2002), yang mengatakan bahwa Ciropterus Branchyotis


merupakan spesies dari suku hipposideride yang berukuran sedang dengan panjang
lengan bawah sayap sekitar 53,2 - 61 mm.Ciropterus Branchyotis terdapat 3 lipatan
kulit lateral tambahan pada daun hidung, daun hidung bagian tengah lebih lebar dari
pada daun hidung posterior. Warna tubuh coklat keemasan,bagian atas badan berwarna
coklat hingga coklat kehitaman, bagian bawah badan berwarna lebih pucat, membran
sayap berwarna coklat, noseleaf dan tiga lateral leaflet berwarna pink dengan ujung
kecoklatan, bagian anterior noseleaf yang berukuran cukup besar, dan telinga berbentuk
triangular. Deskripsi tersebut sesuai dengan data yang diperoleh pada sata pengamatan
bahwa Ciropterus Branchyotis memiliki 3 lipatan lateral tambahan dan memiliki
noseleaf. Ciropterus Branchyotis dapat ditemukan mulai dari Sumatera, Kalimantan,
Jawa, Nusa Tenggara, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Cina, Myanmar dan
India

4.2.2 Hipposiderus diadema

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Chiroptera
Famili : Hipposideridae
Genus : Hipposideros Gambar 2.Hipposiderus diadema

Spesies : Hipposiderus diadema (Geoffrony,1883)


Sumber : IUCN, 2016)
Berdasrakan hasl praktikum pengukuran morfometrik PB (Panjang badan), PE (Panjang
ekor), DM (Diameter mata), PT (Panjang telinga), KB (kaki belakang), LB lengan
bawah), Tb (pangkal lutut pergelangan kaki).

Ciri –cir dari spesies ini memilki ekor yang melebihi selaput kulit antar paha,
memilki hidung anteriorm bagian tengah hidung membentuk bantalan pendek
sedangkan yang posterior membentuk kantong yeng bersekat, memiliki earna
kehoitaman

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat kita ambil kesimpulan bahwa:
1. Felis catus adalahmamalia yang memiliki 4 jari pada setiap kakinya
danmemiliki alat gerak berupa kaki yang termodifikasi untuk berjalan di tanah.
2. Mus musculus adalahmamalia yang memiliki ekor yang panjang danmemiliki
alat gerak berupa kaki yang termodifikasi untuk berjalan di dalam lubang.
3. Mesocritus auratus adalahmamalia yang memiliki telinga yang berambut, kaki
yang lebar, pendek dan pendek gemuk danmemiliki alat gerak berupa kaki yang
termodifikasi untuk berjalan di tanah.
4. Callosciurus notatus adalahmamalia yang memiliki warna coklat pada bagian
atas ekornya yang panjang dan memiliki alat gerak berupa kaki yang
termodifikasi untuk memanjat di pohon.
5. Cavia cobaya betina lebih besar ukurannya dari Cavia cobaya jantan,
mempunyai telinga yang pendek dan tidak memiliki ekor.
6. Oryctolagus cuniculus betina lebih besar dari jantan dan memiliki telinga yang
panjang.
7. Rattus badan berukuran panjang dengan kiki pendek, wrna kehitaman, dan
memiliki gigitan yang berbahaya
8. Cynopterus brachyotis adalahmamalia nocturnal, jari pertama tidak ditutupi oleh
selaput danmemiliki alat gerak berupa sayap yang termodifikasi untuk terbang.
9. Hipposiderus diademamemilki ekor yang melebihi selaput kulit antar paha, dan
memiliki diameter mata yang kecil

5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan membawa bahan yang
representatif agar saat pengamatan jelas yang akan diukur bagian-bagiannnya.
Kemudian sebaiknya praktikan membawa bahan yang masih segar. Dan praktikan juga
harus menjaga safety pada saat melakukan pengukuran dalam praktikum dengan
menggunakan sarung tangan.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo.1990. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. 233

Carleton, M. D. 1984. Introduction to rodents. Pp. 255-265 in Anderson, S. and J. K.


Jones, Jr. (eds). Orders and Families of Recent Mammals of the World. John
Wiley and Sons, N.Y.

Corbet, G.B. dan Hill, J.E. 1992. The Mammals of the Indomalayan Region: A
Systematic Review. Oxford University Press, Oxford.

Jafnir. 2004. Struktur Perkembangan Hewan I. Universitas Andalas: Padang

Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya. Surabaya.

Jenkins, B. 2002. Learning Mamalia. Dominant Publisher and Distributors. New Delhi

Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition.


New York: Mc Graw Hill Companies Inc
Mahrus, A.F dan J. Supriatna, 2005. Konservasi Islam dalam Islam. Yayasa Obor
Indonesia.  Jakarta.

Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, dan S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan
Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. The Sabah
Society, Wildlife Conservation Society-Indonesia Programme dan WWF
Malaysia.

Nowak, R. 1999. Walkeis Mammal of the World vol 2. The Johns Hopkins University
Pres. Baltimore dan London.

Suyanto, Agustinus. 2002. Mammalia di Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat.
Biodiversity Conservation Project. Bogor.

Van, Derlzon, A.P.M. 1979. Mamalia of Indonesia. Draft version UNDP/FAO National
Park Development Project: Bogor –Indonesia.

Veevers dan Carter. 1978. Mamalia Darat Indonesia Eisi Bahasa Indonesia. PT
Intermas : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai