Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

TEKNIK BIOLOGI LABORATORIUM DAN LAPANGAN

TEKNIK FOTOGRAFI SPESIMEN TUMBUHAN

KELOMPOK : III B

ANGGOTA : FADHILAH JAMAL (1710423004)

AFIF AIDIL SAPUTRA (1710423006)

NADILA RAMADHANI (1710423014)

DINDA ZAHRA SASKIA (1710423024)

DHIFA OKTAVIA (1710423034)

FANI ADHANI (1710422036)

ASISTEN : NESYELA ADRILIZA CAHYANI

SURYANI KASIH CHRISTINE B

LABORATORIUM TEACHING IV

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PADANG, 2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori


Fotografi berasal dari kata photos berarti cahaya dan graphos berarti menggambar
yaitu bagaimana kita menggambar menggunakan cahaya. Sebuah karya foto tidak
dapat dihasilkan tanpa cahaya. Fotografi diartikan sebagai suatu proses pengambilan
gambar dengan media kamera, penciptaan gaya, teknik kemudian mengubahnya
dalam sebuah gambar (Abdi, 2012).
Dari masa ke masa orang membuat kategori fotografi berdasarkan objek
(subject matter) atau bentuknya (form), tetapi dalam perkembangannya sebagai salah
satu media komunikasi visual, dirasa perlu membuat suatu kategori baru yang dapat
mengakomodasi setiap jenis foto yang ada. Kategori yang dibuat harus mencakup
seluruh jenis fotografi dari mulai foto seni atau non-seni. Kedudukan foto dalam
suatu kategori sangat penting dalam rangka membaca atau menginterpretasi foto
tersebut lebih lanjut dalam konteksnya. Kategori fotografi itu ada descriptive
photography, explantory photographs, interpretive photograps, ethically evaluative
photographs, aesthetically evaluative photograps dan theoritical photograhs dari
kategori tersebut dapat di breakdown lagi menjadi jenis-jenis foto yaitu foto manusia,
foto nature, foto arsitektur, foto still life, foto jurnalistik, fotografi makro, fotografi
mikro, fotografi bawah air dan fotografi seni rupa (Terry,2000).
Pada dasarnya, fotografi merupakan karya seni. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, fotografi merupakan seni dan proses pengambilan gambar melalui
cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. Artinya, fotografi adalah teknik
melukis dengan cahaya (KBBI edisi ketiga, 2002)
Foto nature objek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural)
seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain lain. Nature photography
merupakan fotografi yang lebih menekankan pengambilan foto diluar ruangan serta
ditujukan untuk menampilkan unsur-unsur alam seperti landskap,satwa liar, tanaman,
dan clolse-up pemandangan alam (Nugroho, 2006).
Pencahayaan atau exporsure digunakan untuk menentukan kuantitas cahaya
yang direkam film. Pengaturan cahaya dapat dilakukan dengan mengontrol bukaaan
diagfragma dan kecepatan rana, besarnya bukaan diagfragma menentukan jumlah
cahaya yang diteruskan ke fil, sedangkan kecepatan rana menetukan lamanya waktu
yang diperlukan untuk mencahayai film. Standar yang digunakan untuk
menunjukkan kepekaan film terhadap cahaya dengan kode ISO (Internastional
standard organisasition).

Fasilitas zooming lensa digital umumnya kamera dilengkapi dengan lensa


zoom. Kegunaan kamera digital sebagai life-style dan fun, kamera digtial low-end
beresolusi kecil, fitur serba otomatis memiliki lensa zoom sedangkan pada digital
midrange memiliki resolusi lebih tinggi, lensa zoom yang lebih bervariasi dan
memiliki fasilitas lebih lengkap. Kamera digital dapat menyimpan data pada
memorycard dan bisa dipakai berulang kali dan hasil foto yang tahan lama baik
warna maupun ketajaman.
Tumbuhan adalah yang tumbuh, makhluk hidup yang berinti sel mengandung
klorofil. Sedangkan tumbuh-tumbuhan adalah segala yang hidup berbatang, berdaun,
berakar dan lain sebagainya. Tumbuhan merupakan bagian dari alam, salah satu
makhluk hidup yang terdapat di alam.
Pada jenis foto dengan obyek utama adalah tumbuhan gunakan latar belakang
hitam sebagai penunjang kontras pengambilan gambar, kamera beresolusi 12 mp ke
atas, fokus pada objek tumbuhan, dan foto tumbuhan selengkap-lengkapnya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk pengambilan foto pada tumbuhan.
Pengambilan gambar tersebut melatih teknik pengambilan gambaran spesimen
tumbuhan dengan baik dan benar. Serta mengetahui morfologi pada tumbuhan.
BAB 2. METODE

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum TBLL mengenai teknik pengambilan foto specimen tumbuhan
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 September 2017 di Laboratarium Teaching
IV Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Andalas, Padang.

2.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah kamera digital, jika
tidak ada, boleh memakai hp dengan kamera minimal 12MP, penggaris, kertas
parameter dan satu kain hitam polos. Dan bahan yang kami gunakan yaitu

2.3 Prosedur kerja


Prosedur teknik pengambilan foto spesimen tumbuhan umumnya sama untuk semua
jenis tumbuhan yaitu menggunakan latar belakang hitam sebagai penunjang kontras
pengambilan gambar, menggunakan kamera beresolusi 12 mp ke atas, fokus pada
objek, harap mode untuk objek jarak dekat, mendokumentasikan selengkap-
lengkapnya.
Potret tumbuhan berbiji tertutup berkayu perhatikan perawakan tumbuhan,
cabang dan kulit batang di foto vertikal, untuk daun perhatikan tata letak daun
(beberapa daun), menunjukkan permukaan atas dan bawah daun, menunjukkan
pangkal ujung dan tepi daun, untuk bunga disusun karangan bunga, diperlihatkan
bunga tampak atas dan samping, untuk buah perhatikan tata letak buah, perhatikan
ujung buah.
Potret tumbuhan herba perhatikan perawakan tumbuhan, batang di foto
vertikal, perhatikan tata letak daun, perhatikan orientasi pangkal daun dan tangkaki
daun, perhatikan permukaan atas dan bawah daun menunjukkan pangkal, tepi, ujung
dan pertulangan daun, untuk bunga perhatikan susunan karangan bunga, perlihatkan
bunga tampak atas.
Potret tumbuhan berbiji terbuka perhatikan perawakan tumbuhan, cabang
atau kulit batang di foto vertical, perhatikan tata letak daun, ranting dengan bekas
pelekatan daun di foto mendatar, perhatikan fasikulus (berkas) menunjukkan jumlah
daun dalam satu berkas.
Potret tumbuhan paku dan tumbuhan tidak berbiji perhatikan perawakan
tumbuhan, memperlihatkan seluruh permukaan atas bawah daun, menampakkan
kumpulan sorus, menampakkan tepi daun, menampakkan batang atau pangkal daun.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Clidemia hirta 

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Clidemia
Species : Clidemia hirta 

Habitat clidemia hirta termasuk tumbuhan perdu yang tegak dan naik dengan tinggi
0,5 – 2 meter. Berkayu, bulat, berbulu rapat atau bersisisk, percabangan simpodial,
coklat . tunggal bulat telur, berhadapan, ujung daun dan pangkal runcing, tepi rata,
berbulu, hijau. Majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari
pangkal, ujung meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan, benang sari
delapan sampai dua belas, panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik
berbintik hijau, bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur,
ungu dan putih. Bermanfaat untuk Pencuci luka bernanah    Menghentikan
pendarahan pada luka sayat    Daun : Pencuci luka bernanah yang menahun

3.2 Polygala paniculata


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Polygalales
Famili : Polygalaceae
Genus : Polygala
Spesies : Polygala paniculata

Tumbuhan Polygala paniculata L. atau Akar Wangi termasuk ke dalam suku


Polygalaceae. Sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi-
wangian. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga
dengan serai atau padi.Tumbuhan ini memiliki ciri morfologi antara lain tumbuhan
semak tahunan berukuran 60 cm. Berakar dengan bau sepeti permen karet. Helai
daun memanjang berukuran 1-8 cm x 3 mm, tunggal, duduk daun tersebar, tanpa
daun penumpu, pangkal dan ujung daun runcing, dengan tepi rata, tandan panjang
dan ramping berukuran 3-12 cm.
3.3 Dicranopteris linearis
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Gleicheniales
Famili : Gleicheniaceae
Genus : Dicranopteris
Spesies : Dicranopteris linearis
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai
kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat di bedakan menjadi 3 bagian pokok,
yakni akar, batang, dan daun, namun demikian pada tumbuhan paku belum di
hasilkan biji. Alat perkembangbiakan utama dari tumbuhan paku adalah spora.
Secara keseluruhannya , tumbuh tumbuhan ini memiliki daun yang lebih nipis jika
dibandingkan dengan tumbuhan paku pakis dikawasan yang terdeda Sebahagian
besar paku pakis ini dijumpai berhampiran dengan tepi sungai di dalam hutan primer.
Walaupun setengah dari padanya menghasilkan rizom yang menjalar tetapi ia tidak
membentuk kelompok besar (gerombolan) seperti Gleichenia dicranopteris atau
Nephrolepis. Habitu Semak, menahun, tinggl 40-100 cm. Terdapat di atas permukaan
tanah. Namun ada juga yang tumbuh menempel di permukaan bebatuan. Spora
termasuk ke dalam puku homospora. Sporangium tersusun dalam garis, di sepanjang
sisi bawah daun yang fertile bentuk bulat, wama coklat. Akar Serabut, berwarna
putih kekuningan (Arini, 2009).
3.4. Pilea microphylla
Kingdom : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo : Rosales
Famili : Urticaceae
Genus : Pilea
Spesies : Pilea microphylla
3.5. Hedyotis sp.
Kingdom : Plantae
Divisi :
Kelas :
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Hedyotis
Spesies :
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di peroleh pada praktikum ini adalah :

1. Hal penting dalam dokumentasi foto tumbuhan menggunakan kamera digital atau
DSLR ≥ 8MP, focus pada objek tumbuhan yang akan dijadikan bahan dan
dokumentasi selengkap-lengkapnya
2. Pencahayaan digunakan untuk menetukan kuantitas cahaya yang akan direkam
film. Besarnya diagfragma menetukan jumlah cahaya yang diteruskan ke film.
3. Untuk mengambil background foto, pilihlah tempat yang memiliki pola mencolok
atau memiliki pantulan.
4. Kamera digital digunakan untuk life-style dan fun, kamera digital low-end
resolusi kecil dan fitur serba otomatis pada kamera digital midrange memiliki
resolusi lebih tinggi, lensa zoom lebih bervariasi dan fitur bisa di atur

4.2 Saran

Saran untuk praktikum selanjutnya praktikan harus lebih menguasai materi tentang
teknik fotografi spesimen tumbuhan dan mengambil foto tumbuhan dengan cara
yang sudah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Y. 2012. Photography From My Eyes. Jakarta: PT. Elex Meida Komutindo
Kelompok Gramedia.
Barret, Terry. 2000. Konsep Filosofi Fotografi. Bekasi : Ganeca Exact.
Nugroho, R, A. 2006. Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi Ofset.
KBBI. 2002. Edisi ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa
Arini, D.I.D dan Kinho, J. 2009. Keragaman Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara. Info BPK Manado Volume
2 No 1.

Anda mungkin juga menyukai