Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

ANATOMI MAMALIA

OLEH :

NAMA : DINDA ZAHRA SASKIA

NO BP : 1710423024

KELOMPOK :V

ANGGOTA : 1. ZAKIATIL FITRI 1710421008

2. MUHAMMAD RONALDO 1710422026

3. JULITA 1710423022

ASISTEN : NURSYUHADA

LABORATORIUM PENDIDIKAN II

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2018
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anatomi berasal dari beberapa bahasa Yunani yanng tersusun dari kata “ana” yang
berati susunan darn “tome” yang berarti memotong, sehingga anatomi merupakan
salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari dan berhubungan dengan struktur
dan organisasi dari makhluk hidup atau biasa dikatakan juga bahwa anatomi ilmua
yang mempelajari struktur tubuh dengan cara mengurai tubuh menjadi bagian yang
lebih kecil kebagian yang paling kecil dengan cara memotong atau mengiris tubuh
kemudia diangkat atau dipelajari dan diperiksa menggunakan mikroskop
(Brotowidjoyo, 1989).
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam
sistem klasifikasi, kelompok tersebut di tempatkan sebagai subfilum vertebrata
dalam filum chordata. Filum chordata mempunyai 4 ciri pokok yang muncul pada
suatu masa di sepanjang hidupnya. Mammalia merupakan kelompok terbesar dan
tertinggi dari kingdom animalia. Mammalia mencakup tikus, monyet, paus,
kelelewar, kucing, manusia dan bentuk kehidupan lain. Disamping sekelompok besar
dari spesies langka. Semuanya kurang lebih ditubuhnya tertutupi oleh adanya bulu
atau rambut dan berdarah panas. Beragam jenis mammalia hidup di berbagai bentuk
habitat dari daerah kutub sampai ke gurun atau hutan. Banyak yang mempunyai
kebiasaan hidup malam hari dan istirahat pada siang hari, sehingga jarang terlihat.
Beberapa spesies yang liar diburu untuk kesenangan dan lainnya untuk diambil
bulunya (Yatim, 1985).
Golongan Mammalia memilki arti yang sangat penting dalam kehidupan.
Namun, kenyataanya jumlah Mammalia hanya kecil saja, sekitar 3℅ dari seluruh
spesies hewan. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya
dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah
berfungsi sebagaimana pada mamalia betina (Kimball, 1999).
Tikus (Mus musculus) adalah hewan yang masih satu kerabat dengan tikus
liar ataupun tikus rumah. Tikus ini tersebar di seluruh dunia. Tikus ini sering
ditemukan di dekat bangunan gedung ataupun di tempat lain, jika terdapat makanan
dan tempat berlindung. Tikus ini semuanya berasal mula dari keturunan yang telah
ada yaitu keturunan dari tikus liar yamg sudah mengalami peternakan secara selektif.
Tikus ini biasanya lebih suka hidup pada tempat yang memiliki suhu lingkungan
yang tinggi (Jasin,1992).
Ciri- ciri khusus ini akan diketahui jika dilakukan pembedahan terhadap
objek dimana objek yang digunakan dalam pratikum ini adalah Mus musculus .
Dengan dilakukan pembedahan ini kemudian dilanjutkan dengan pengamatan dan
pengenalan yang cermat dan teliti, sehingga didapatkan apa saja organ-organ yang
terdapat dalam tubuh hewan mamalia. Pratikum kali ini dilatarbelakangi oleh
kurangnya pengetahuan pratikan tentang mekanisme berbagai sistem dalam tubuh
mamalia (Pratigno, 1982).
Mamalia umumnya mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan memiliki
kisaran suhu tubuh sekitar 36o-38o C untuk sebagian besar mamalia.
Mempertahankan suhu dalam kisaran yang sempit ini memerlukan kemampuan
untuk secara ketat menyeimbangkan laju produksi panas metabolisme dengan laju
kehilangan panas atau perolehan panas dari lingkungan luarnya. Laju produksi panas
dapat ditingkatkan melalui satu atau dua cara: dengan meningkatkan kontraksi otot
(dengan cara bergerak atau menggigil) atau dengan kerja hormone yang
meningkatkan laju metabolisme dan produksi panas disebut termogenesis tanpa
menggigil (nonshivering thermogenesis) (Radiopoetra, 1997).

1.2 Tujuan pratikum

Adapun tujuan dari praktikum Anatomi Mamalia ini adalah agar praktikan mampu
memahami, menjelaskan tentang anatomi dan morfologi dari Mamalia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mammalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut dan yang betina
mempunyai kelenjar mammae yang tumbuh baik. Anggota gerak depan mammalia
dapat bermodifikasi untuk berlari, berjalan, menggali lubang, berenang dan terbang.
Pada jari-jarinya terdapat banyak bulu, cakar dan pada kulit terdapat banyak kelenjar
keringat (Brotowidjoto, 1989).
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa
mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Monotremata tidak
memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata
memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Mamalia memiliki 3 tulang
pendengaran dalam setiap telinga dan 1 tulang (dentari) di setiap sisi rahang
bawah.Vertebrata lain yang memiliki telinga hanya memiliki 1 tulang pendengaran
(yaitu, stapes) dalam setiap telinga dan paling tidak 3 tulang lain di setiap sisi rahang.
Mamalia memiliki integumen yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar adalah
epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi menjadi lapisan tahan air.
Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis bagian paling
dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian
tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis. Dermis terdiri
dari berbagai komponen seperti pembuluh darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun
atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk menyimpan lemak, penahan benturan, dan
insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi pada setiap spesies (Brotowidjoyo, 1990).
Mamalia umunya mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan memiliki
kisaran suhu tubuh sekitar 36o-38o C untuk sebagian besar mamalia.
Mempertahankan suhu dalam kisaran yang sempit ini memerlukan kemampuan
untuk secara ketat menyeimbangkan laju produksi panas metabolisme dengan laju
kehilangan panas atau perolehan panas dari lingkungan luarnya. Laju produksi panas
dapat ditingkatkan melalui satu atau dua cara: dengan meningkatkan kontraksi otot
(dengan cara bergerak atau menggigil) atau dengan kerja hormone yang
meningkatkan laju metabolisme dan produksi panas disebut termogenesis tanpa
menggigil (nonshivering thermogenesis) (Radiopoetra, 1997).
Beberapa karakter mammalia antara lain adalah kulit ditutupi oleh rambut,
memiliki kelenjar minyak (sebaceous), kelenjar susu menghasilkan air susu untuk
makan anak. Gigi heterodont yang terdiri dari incisivus, canius, premolar,
molar.Jantung terdiri dari empat ruang, otak mulai berkembang dengan baik,
memiliki telinga luar kecuali pada mammalia air. Sebagian yolk, serta kebanyakan
jenisnya bersifat vivipar (melahirkan anak) (Djuhanda, 1983).
Mamalia mempunyai tujuh vertebra servikal (leher), yang pertama atlas
(Mitos Yunani, Atlas, dewa yang memiliki dunia pada pundaknya) dan yang kedua
aksis, mengalami perubahan-perubahan untuk memungkinkan gerakan kepala yang
leluasa. Tengkorak bergerak ke atas dan ke bawah pada persendian antara aksis dan
atlas. Tulang belakang mamalia dipisah menjadi daerah torasik dan daerah lumbar.
Manusia mempunyai 12 buah vertebra torasik (dada) dan 6 buah vertebra lumbar
(panggul). Hanya pada vertebra torasik terdapat tulang iga, yang sebagian besar
berhubungan dengan tulang dada atau sternum melalui perantaraan tulang rawan
kostal (Sukiya, 2001).
Gigi mamalia umumnya terbagi menjadi empat tipe: gigi seri, taring,
premolar, dan molar. Dibanding dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tengkorak
mammalia banyak yang tereduksi. Ada 2 kondil oksipital. Vertebrae servikal
biasnaya 7 buah. Dalam sabuk pektoral tidak terdapat tulang korakoid, dan klavikula
vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor jika ada, panjang dan dapat digerakkan.
Ada 3 buah osikel auditori, yaitu malleus, inkus , dan stapes. Akhir organ
pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung.
Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada tiap sisi
lateral kepala (Brotowidjoyo, 1990).
Kulit mamalia berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar
keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa
metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur aktifitas
kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat mengandung air, larutan
garam, dap urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja berat
menimbulkan hilang melanositnya garam-garam mineral sehingga dapat
menyebabkan kejang otot dan pingsan. Selain berfungsi mengekskresikan keringat,
kulit juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran,
serangan kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor), serta
pengatur suhu tubuh (Yatim, 1985).
Pada mamalia terdapat paru-paru (pulmo)yang berfungsi sebagai alat
pernapasan. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh
darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke
paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau
dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak
kapiler yang mempunyai selaput tipis  (Widowati, 2005).
Sistem rangka pada mamalia umumnya yaitu pada setiap rahang terdapat gigi
seri (insisivus) yang berjumlah 2 buah di atas dan 1 buah di bawah, gigi taring
(caninus) tidak terdapat, gigi plemolar (13 buah di atas dan 2 buah di bawah), gigi
molar (3 buah di atas dan 3 buah di bawah). Sistem pencernaan pada mamalia yaitu
lidah mempunyai papila perasa, terdapat kandung empedu, dengan saluran empedu
dan saluran getah pankreas yang bermuara ke dalam duodenum (Radiopoetra, 1997).
Mamalia juga memiliki diafragma yang memisahkan rongga dada dari
rongga perut. Dipandang dari aktivitasnya, ada mamalia yang nocturnal dan ada yang
diurnal. Secara umum, ada mamalia yang bermanfaat, ada yang merugikan dan ada
yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Jumlah spesies mamalia yang telah
dikenal mamalia tidak kurang 4.000 dan dikelompokkan ke dalam sejumlah ordo
(Jafnir, 1992).
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Struktur Anatomi Hewan Mamalia dilaksanakan pada Kamis, 11 Oktober
2018 pukul 10.45–13.15 WIB di Laboratorium Pendidikan II Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum Anatomi Mamalia antara lain gunting
bedah, pinset, cutter, bak bedah, jarum pentul bedah, tisu gulung, alat-alat tulis dan
kamera. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu sepasang Mus musculus dewasa.

3.3 Cara Kerja

Disiapkan alat dan bahan di atas meja praktikum. Hewan diambil dan kemudian
dimatikan dengan cara Dislocasi Vertebrae Cervicalis. Selanjutnya, hewan
diletakkan di atas bak bedah dan diamati morfologi serta jumllah kelenjar mammae
dan digiti pada hewan. Lalu abdomen hewan tersebut dibedah dan dikeluarkan
seluruh organ di dalamnya dengan hati-hati dan direntangkan di atas kertas. Masing-
masing organ dipisahkan berdasarkan sistemnya. Kemudian diambil bagian otot dan
tulang hewan tersebut untuk diamati. Diamati keseluruhan organ-organ beserta otot
dan tulang pada hewan. Dicatat dan digambarkan disertai keterangan semua bagian
tubuh hewan yang diamati pada buku kerja dan buku gambar.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Morfologi Mus musculus

d a

e c

Gambar 1. Morfologi Mus musculus Gambar 2. Literatur Morfologi


(Sumber : Dokumentasi Pribadi) Mus musculus
(Sumber : Medero, 2008)

Keterangan : a) Caput, b) Truncus, c) Cauda, d) Extremitas Anterior, e) Extremitas


Posterior
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapati bahwa tubuh Mus musculus
seperti Gambar 1 terdiri atas caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor) dan
extremitas (alat gerak), yang umumnya dimiliki semua hewan mamalia. Pada caput
terdapat rima oris, cavum oris, nares, organon visus dan auriculae. Selain itu
terdapat pula dentis incisivus sebagai ciri khas gigi pada Mus musculus sebagai
hewan pengerat.
Hal ini sesuai dengan pendapat Radiopoetro (1996), bahwa sebagian besar
tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala), truncus (badan), cauda
(ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput terdapat auriculae
(telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan
rima oris. Auricularae telah berkembang dengan sempurna memiliki daun telinga
yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra
superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga
terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima oris
dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum (langit-langit keras)
dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus norvegicus terdapat
incisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan pengerat.
Tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung
tubuh mereka. Bulu mereka berkisar dalam warna dari coklat muda sampai hitam dan
pada umunya memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki
sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus rumah cenderung memiliki
panjang bulu ekor lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-
30 gram berat badanya. Banyak bentuk-bentuk domestik tikus telah dikembangkan
yang bervariasi dalam warna dari putih menjadi hitam dan dangan bintik-bintik
(Pratigno, 1982 ).

4.2 Anatomi Mus musculus

Dari praktikum anatomi Sistem Sirkulasi Mamalia yang kami lakukan, didapatkan
a
hasil sebagai berikut :

b
c

g
h
i
Gambar 3. Sistem anatomi Mus musculus
Gambar 4. Sistem anatomi Mus musculus
(Dokumentasi pribadi) Keterangan :
(Sumber: Eroschenko, 2003)

Cor, (b) pulmo, (c) ventriculus, (d) hepar, (e) intestinum tenue, (f) caecum,
(g) intestinum crissum, (h) rectum, (i) anus
Gambar 1.Sistem sirkulasi
Peredaran darah mamalia adalah dari paru-paru mengangkut oksigen masuk ke
serambi kiri, kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah di pompa keseluruh tubuh
melalui aorta. Disel -sel tubuh darah melepaskan O 2 dan mengikat CO2. Darah yang
mengandung banyak CO2 ini masuk serambi kanan melalui pembuluh balik.
Selanjutnya darah masuk bilik kanan, kemudian dipompa masuk ke paru-paru.
Didalam paru-paru darah melepaskan CO2 danmengikat O2 (Djuhanda,1983).
Jacob (2008), menyatakan bahwa pencernaan dimulai di mulut. Gigi
menggilas makanan sementara tiga pasang kelenjar Ludah menuangkan ludah
(saliva) ke mulut. Saliva mengandung enzim amylase ludah (ptyalin) yang mulai
mencerna pati. Makanan yang lembab dan telahdikunyah kemudian di telan dan
bergerak melalui tenggorokan menuju tabung makanan atau esophagus. Esophagus
tidak memiliki fungsi pencernaan namun menggerakkan makanan ke perut dengan
gelombang kontraksi otot yang disebut peristaltik. Pencernaan kimia dikenal juga
sebagai hidrolisis. Seperti dari namanya, hidrolisis berarti membelah molekul besar
yang tak larut menjadi molekul kecil yang mampu larut di dalam air. Di sistem
pencernaan, hidrolisis diatur oleh enzim pencernaan, sebagai contoh : Maltose
ditambah air dibantu oleh maltase menjadi dua glukosa, protein ditambah air dibantu
oleh protease menjadi asam amino, lemak ditambah air dibantu oleh lipase menjadi 3
asam lemak dan 1 gliserol. Ventriculus adalah organ terbesar di saluran alimentari.
Ia menyimpan makanan sambil mencerna dan meremasnya, mengubahnya menjadi
sup kental. Dalam bentuk setengah cair ini, makanan dapat diproses oleh enzim.
Kelenjar gastrik yang tertempel di dinding lambung mengeluarkan getah lambung,
kombinasi dari asam hidroklorik dan dua enzim renin dan pepsin.
Kelenjar aksesori lainnya adalah pankreas, sebuah kelenjar ganda yang
mensintesis hormon dan enzim. Pankreas melepaskan cairan pankreas ke usus halus.
Cairan pankreas adalah kombinasi dari air dan beberapa enzim pencernaan, masing-
masing dengan tugas khusus untuk pencernaan lemak, karbohidrat atau protein. Di
dinding usus kecil terdapat kelenjar-kelenjar usus yang membuat dan mensekresikan
cairan usus, sebuah kombinasi enzim yang mencerna pati, gula, dan protein. Hasil
dari semua pencernaan ini adalah molekul nutrisi yang tereduksi menjadi bentuk
yang dapat larut sehingga dapat melintasi selaput sel. Karbohidrat dicerna menjadi
glukosa atau fruktosa. Protein dipecah menjadi asam amino (Radiopoetra, 1996).
4.3 Sistem Urogenital Mus musculus

a b

Gambar 5 Sistem Urogenital Gambar 6. Literatur Sistem


Urogenital
Mus musculus Mus musculus
(Sumber : Dokumentasi Pribadi) (Sumber : Levine, 1995)
Keterangan : a) Ren, b) Testis c) Ovari, d) Vesica Urinaria
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapati bahwa sistem urogenital Mus
musculus seperti pada Gambar 5 terdiri atas sepasang ren (ginjal) dengan tipe
metanefros berwarna merah kecoklatan gelap, organ reproduksi pada jantan berupa
testis sepasang, berbentuk bulat berwarna putih keruh. Kemudian, organ reproduksi
pada betina berupa ovary yang berwarna putih berukuran kecil dan terdapat butiran
bulat di permukaannya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Jenkins (2002), yang menyatakan bahwa
testis mencit berada di sebelah dalam sejajar dengan hemipenis dengan posisi di
sebelah dorsal. Fungsi testis pada mencit sama dengan penis manusia, yaitu
memproduksi sel sperma. Secara anatomi, testis ini  berdiameter 0,5 cm, berwarna
putih dan menggembung seperti kantung berisi udara.
Hewan betina memiliki dua ovari yang terletak dibelakang ren. Sebelah
lateral dari masing-masing ovarium terdapat pembuluh ostium yang selanjutnya
berhubungan dengan saluran silindris oviduct (Tuba falopii). Kedua oviduct itu
membentuk saluran yang berdinding tebal yang disebut uterus. Beberapa jenis
mamalia masing-masing oviduct menggabungkan diri menjadi satu rongga. Dari
uterus itu berjulur saluran yang disebut vagina yang terletak antara vesica urinaria
dan rectum dan berakhir pada muara urogenitalis. Di sebelah ventral dari muara
urogenitalis terdapat badan kecil yang disebut clitoris yang homolog dengan pennis
pada hewan jantan (Ereshenko, 2003).
4.5. Sistem Otot Mus musculus

Gambar 9. Sistem ototMus musculus Gambar 10. Literatur sistem ototMus musculus

(Sumber : pribadi ) (sumber :

Keterangan :
(a) Otot cepalus, (b) otot abdomen, (c) otot kaki
Pada Otot Sistem Otot Mus musculusterdapat otot kepala, otot perut dan orot kaki
yang digunakan untuk bergerak oleh mamalia. Otot kepala adalah otot yang brfungsi
untuk menggerakkan organ-organ kepala diantaranya yaitu untuk mengerakkan bola
mata, kelopak mata, mulut, hidung dan organ kepala lainya. Otot perut adalah otot
yang salah satunya yaitu rectus abdomalis yang terletak di bawah daerah costae. Otot
kaki merupakan otot yang berfungsi untuk menggerakkan kaki baik itu secara cepat
maupun lambat dengan posisi sesuai yang diinginkan.
Otot kepala dan leherterdiri atas otot wajah,otot ini berasal dari fascia
superficialis atau pada tulang tengkorak, berinsertio pada fascia superficialis dari
kulit bila berkontraksi, akan menggerakkan kulit otot wajah terdiri atas otot kepala
(scalp)dan otot hidung.Otot hidungmerupakan otot yang terletak di sekitar
mataplatysma. Otot ekstrinsik mata disebut juga otot ekstra okuler dinamakan
ekstrinsik mata, karena origo didalam mata dan berinsertio dipermukaan luar.
Kemudian terdapat otot pengunyah, otot pengunyahbereaksi dalam proses
mengunyah menggerakkan mandibula pada articulatio temporo mandibularis.Otot ini
ada 4 pasangdisarafi oleh n.mandibularis terdiri atas superficialis profunda otot yang
menggerakkan lidah. Lidah merupakan organ yang mobilitasnya tinggiterdiri
atas otot intrinsik berfungsi melipat, memendekkan selama mengunyah dan
berbicaraotot extrinsik berasal dari bagian leher dan kepala yang berinsersi pada
lidah. Kemudian terdapat pula otot pharynx yang mana otot ini ikut membentuk
pharynx berupa terowonganyangberperan dalam proses menelan.Otot columna
vertebralismerupakan otot yang sangat komplitmempunyai origo dan insertio pada
berbagai alat,seluruh otot ini ditutupi oleh punggung superficialdan otot ini terdiri
dari otot yang menegakkan leher dan columna. Sedangkan otot vertebralis(erector
spinae) adalahotot yang menghubungkan dan menstabilkan otot vertebrae
(transversospinalis) yang merupakanotot extensor dan lateral flexor spinali.
Kemudian terdapatotot dinding perut yang terdiri atas otot serong perut,otot lurus
peru,totot melintang perut danotot-otot appendicular.Otot ini mengkontrol
pergerakkan extremitas superior dan inferior dan menjagaStabilitas gelang bahu dan
gelang panggul.

4.5 Sistem Rangka Mus musculus

Gambar 9. Sistem Rangka Mus musculus Gambar 10. Literatur Sistem Rangka
(Sumber : Dokumentasi Pribadi) Mus musculus
(Sumber : Anatomy of Rat)
Keterangan : a) Cranium, b) Humerus, c) Radius, d) Ulna, e) Sternum, f) Costa,
g) Vertebrae, h) Femur, i) Tibia, j) Phalanges, k) Cocciks
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapati seperti pada Gambar 7
bahwa otot pada Mus musculus terdiri atas otot axial (atas) dan apendiks (bawah),
yakni otot axial terdiri atas cranium, columna vertebral, sternum dan costae.
Sementara pada appendiks terdiri atas tulang pectoral, tulang panggul, serta tulang
ekstremitas anterior dan posterior. Sebagaimana menurut Amori (1996), bahwa
skeleton mencit normal terdiri atas otot bagian atas dan bawah yang meliputi 5 digiti
pada metakarpus dan metatarsus, vertebrae, yang terdiri atas 7 vertebrae cervicalis,
13 vertebrae thoracalis, 6 vertebrae lumbalis, 4 vertebrae sacralis, dan vertebrae
caudales, sternum, terdiri atas manubrium sterni, corpus sterni (gladiolus), dan
processus xiphioid (xiphisternum), costae, terdiri atas 7 pasang rusuk sejati (costae
verae), 3 pasang rusuk palsu (costae spuriae), dan 2 pasang rusuk melayang (costae
flunctuates).
Sistem rangka atau skeleton pada mammalia terdiri dari tulang tengkorak,
vertebrae singulum pectoralis beserta extremitas cranialis, singulum pelvicus beserta
extremitas caudalis. Tulang tengkorak keras dan merupakan suatu kotak yang
tersusun atas bagian tulang yang bersenyawa pada bagian sutura. Bagian fasial
terdapat nostrildi sebelah dorsal dan sepasang orbita sebgai tempat biji mata dan di
sebelahventral terdapat plat (dataran) dengan tepi tulang rahang atas yang
mengandung gigi. Di sebelah luar orbita terdapat archus zygomaticus.
Pada permukaan sebelah posterior terdapat lubang foramen magnum yang dilalui
oleh medula spinalis yang berhubungan dengan otak. Disebelah kanan kiri foramen
magnum terdapat occipiatale condyle yang merupakan sendi yang berhubungan
dengan vertebrae pertama atau atlas. Rahang bawah yang mengandung gigi terdiri
atas sebuah tulang yang bersendi dengan tulang aquamosa pada cranium. Vertebrae
atau columna vertebralis tersusun sedemikian rupa sehingga lentur (flexible), sebagai
pendukung tubuh dan pelindung medual spinalis (nervecord). Antara suatu vertebrae
dengan vertebrae lainnya terdapat dataran persendian dari tulang rawan
fibris.Columna vertebralis dapat dibagi atas 5 bagian yaitu vertebrae cervicalia,
vertebrae thoraclis yang memiliki hubungan dengan costae, vertebrae lumbalis,
vertebrae sacralis,danvertebrae caudalis (Kimball, 1983).
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum Anatomi Aves yang telah dilaksanakan adalah  

1. Morfologi dasar mamalia terbagi atas bagian kepala (caput), leher (cervik),
tubuh (truncus), ekor (caudal) dan kaki
2. Anatomi mamalia tersusun atas bagian-bagian jantung (cor), paru-paru
(pulmo), hati (hepar), kelenjar empedu (vesica felea), pankreas, limpha, usus
(intestinum) terbagi menjadi dua bagian yaitu usus halus (intestinum tennu)
dan usus besar ( intestinum crassum) serta organ lainnya.
3. Sistem reproduksi pada mus musculus jantan terdiri dari sepasang testis,
sedangkan pada betina terdapat ovary dan tuba fallopi. Sistem keskresi meliputi
itegumen dan ren.
4. Sistem rangkamus musculus terdiri dari tulang tengkorak, vertebrae singulum
pectoralis, extremitas cranialis, singulum pelvicus beserta extremitas caudalis.
5. Sistem otot pada mus musculus teridir dari otot pada caput, otot pada abdomen
dan otot pada ekstremitas.

5.2 Saran

Dalam praktikum struktur hewan tentang anatomi mamalia ini diharapkan bagi para
praktikum harus membawa bahan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan,
mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku, serta menjaga keselamatan kerja, selain
itu harus melakukan praktikum sesuai prosedur supaya memperoleh hasil
pengamatan yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, M.1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.


Djuhanda, T. 1983. Anatomi dari Empat Spesies Hewan Vertebrata. Bandung
:Armico.
Eroschenko. 2003. Anatomi dan Histologi. New York:Mc.Graw Hill Companies

Inc.

Jafnir. 1985. Pengantar Anatomi Hewan Vertebrata. Padang: Univesitas Andalas.


Jacob, S. 2008.Animal Anatomy: A Clinically-Orientated Approach. New York.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya:Sinar
Jaya.
Kimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Mattison, C. 2008, Ensiklopedia Dunia Hewan, Jakarta : Lentera Abadi.
Mukayat, D. 1990, Zoologi Dasar, Yogyakarta : Erlangga.
Pratigno, S. 1982. Makhluk Hidup II.Jakarta:Intan Prawira.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Solichatun, dkk. 2006. Biologi umum. Surakarta: UNS.
Radiopoetra. 1997. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga.

Sukiya. 2001, Biologi Vertebrata, Yogyakarta : JICA.


Widowati,H. 2005.Zoologi Vertebrata. Metro : UM Metro
Yatim, W. 1985. Biologi Jilid II. Bandung :Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai