PNDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah untuk membahas tentang sistem dan
mekanisme respirasi pada reptil, baik reptil yang berada di darat maupun di
perairan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi. Ventilasi paru
paru reptil lebih efisien daripada paru-paru amfibi oleh karena memiliki kelebihan
sarana seperti adanya bronkus sejati yang diperkuat dengan cincin-cincin tulang
rawan, area permukaan difusi yang lebih luas, memiliki tulang rusuk, memiliki
trakea. Hal-hal seperti itu belum ada pada amfibi sehingga amfibi masih
memerlukan tambahan area permukaan difusi yaitu kulit. Sebagian besar reptil
tidak memiliki palatum (atap rongga mulut) sekunder. Hal ini mengakibatkan
reptil harus menahan napas ketika menelan makanan. Spesies lain seperti buaya
telah berevolusi dan memiliki rongga mulut sekunder yang memungkinkan
mereka untuk tetap bernapas saat menyelam. Sementara itu, ular dapat
mengembangkan trakeanya menjadi lebih luas, dan memungkinkan ular dapat
menelan mangsanya tanpa merasakan sesak napas (Das, 2010: Findua et al, 2016).
Gambar 1.2. Penampang dari trakea ular (panah kuning), pembuluh darah
di leher (panah biru), dan pembuluh arteri (panah merah).
4
Ular bernafas dengan cara kontraksi otot-otot diantara tulang rusuknya.
Tidak seperti mamalia, reptil tidak memiliki diafragma. dan pernapasan diatur
oleh otot intercostae. Ketika otot intercostae berkontraksi, rongga dada membesar
dan volume udara mengecil sehingga udara masuk melalui lubang hidung dan
selanjutnya diteruskan ke laring, trakea dan paru-paru. Ketika otot intercostae
berelaksasi rongga dada mengecil dan udara yang mengandung karbon dioksida
akan keluar melalui lubang hidung. Bagian paru-paru ular yang terletak dekat
kepala memiliki fungsi respirasi dimana terjadi pertukaran oksigen. Sedangkan
bagian yang terletak di dekat ekor disebut kantong udara. Bagian dalam dari
kantong udara ini berbentuk seperti balon dan tidak terjadi pertukaran gas di
bagian ini. (Mader, 2017).
Gambar 1.3. Bagian paru-paru (huruf L), bagian kantung udara (huruf AS)
dan hati (Li).
Paru-paru kadal sudah berkembang baik dan ukurannya cukup besar.
Bagian sirkulasi kadal berupa jantung yang dibungkus membran transparan
(pericardium) dan dibatasi oleh endokardium. Sistem respirasi terdiri dari struktur
yang terletak diantara nostril (hidung) dan paru-paru yaitu glottis dan laring.
Trakhea dan bronkhus berbentuk panjang dan dibentuk oleh cincin-cincin tulang
rawan.
5
Karena kebanyakan reptil (termasuk kadal) tidak memiliki diafragma,
maka mereka bernafas dengan merenggangkan otot tubuh mereka. Karena kadal
perlu menggunakan otot mereka untuk bernafas, maka ketika melakukan aktivitas,
kadal sering menahan napasnya. Beberapa jenis kadal dapat mengatasi hal ini
dengan menggunakan otot-otot tenggorokan mereka untuk menarik udara ke paru-
paru mereka selama aktivitas berlangsung (Danil, 2013).
6
Organ khusus lain dari sistem pernafasan dan sirkulasi buaya adalah
jantungnya. Mirip dengan manusia, buaya memiliki jantung dengan empat bilik
dan sistem sirkulasi ganda. Adaptasi pertama dari jantung buaya adalah bahwa
darah dengan konsentrasi oksigen tinggi dan rendah dicampur oleh katup yang
disebut foramen panizzae yang ditempatkan di antara aorta kanan dan kiri.
Adaptasi ini terjadi untuk memperlambat metabolisme buaya sehingga tidak
banyak membutuhkan oksigen untuk respirasi (Penfold, 2016).
7
Fase Inspirasi: otot tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada membesar
yang diikuti paru-paru mengembang, akibatnya udara dari luar masuk melalui
lubang hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru.
Gas O2 dalam udara masuk melalui hidung rongga mulut anak tekak
trakea yang panjang bronkiolus dalam paru-paru dari paru-paru O2
diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.
Fase ekspirasi: otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan paruparu
mengecil, akibatnya udara dari paru-paru keluar melalui paru-paru, bronkus,
trakea, dan lubang hidung.
Dari jaringan tubuh gas CO2 di angkut darah menuju jantung kemudian
menuju ke paru-paru untuk dikeluarkan bronkiolus trakea yang panjang
anak tekak rongga mulut dan terakhir melalui lubang hidung.
menggunakan otot-otot tenggorokan mereka untuk menarik udara ke paru-paru
mereka selama aktivitas berlangsung.
8
BAB III
RINGKASAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10