Anda di halaman 1dari 8

ANATOMI MERPATI

(Columba domestica)

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh
tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal sehingga
dapat digunakan untuk terbang. Aves tidak begitu banyak berbeda dengan reptilian
yang menjadi nenek moyangnya. Bulu merupakan struktur khusus yang penting untuk
burung sebagai penerbang dan kelas inilah dalam subphylum vertebrata yang
mencapai keberhasilan menggabungkan sifat bipedal dengan terbang (Hildebrand,
1984).
Columba domestica merupakan salah satu dari Class Aves. Burung ini
termasuk hewan berdarah panas dan berkembang biak dengan ovipar atau bertelur.
Columba domestica mampu mengenal habitatnya. Ketika burung dilepas maka ia akan
kembali ke sarangnya (Storer & Usinger, 1957).
Merpati (Columba domestica) merupakan hasil domestikasi dari Columba livia.
Tubuh burung Merpati terdiri atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), dan
cauda (ekor). Ordo ini mempunyai ciri-ciri paruh pendek dan langsing dengan corak
pada pangkalnya serta ingluvius besar (Radiopoetro,1977).
Burung merpati (Columba domestica) merupakan salah satu jenis burung yang
sudah lama dipelihara dan dibudidaya oleh para penggemar burung. Burung merpati
adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu
dan sayap yang mayoritas aktivitasnya adalah terbang di udara. Burung merpati
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis burung lainnya yaitu
burung merpati mampu mengingat lokasi dengan baik serta burung merpati mampu
terbang hingga sekitar 65 – 80 km/jam dan dalam satu hari mampu terbang sejauh
sekitar 965 km (Kadri et al., 2016).
Merpati (Columba domestica) digunakan sebagai bahan praktikum karena
mempunyai tubuh yang relatif besar sehingga mudah diamati. Merpati juga dapat
diperoleh dengan mudah. Columba domestica juga mempunyai organ-organ yang
lengkap untuk mewakili class Aves (Jasin, 1989)

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Anatomi Merpati (Columba domestica) ini adalah untuk
mengetahui morfologi dan anatomi merpati (Columba domestica).
II. MATERI DAN METODE

A. Materi
Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, gloves, masker dan gunting
bedah.
Bahan yang digunakan adalah Merpati (Columba domestica), kloroform, dan
tissue.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Burung Merpati (Columba domestica) dibius dengan menggunakan kloroform
sampai mati.
2. Sebelum dilakukan pembedahan, langkah awal yaitu bulu-bulu yang terdapat pada
daerah dada, tembolok, dan leher dibasahi dengan air, kemudian dicabuti sebersih
mungkin.
3. Pembedahan mula-mula dilakukan pada origo otot, yaitu pada bagian sepanjang
carina sterni menggunakan gunting bedah. Hati-hati jangan terlalu dalam dulu
karena akan mengenai muscullus pectoralis minor yang terletak dibawahnya.
4. Bagian -bagian yang tampak didalam muscullus pectoralis mayor diamati.
5. Pembedahan selanjutnya dilakukan pada daerah perut, pengguntingan dimulai dari
depan cloaca menuju ke depan ke kiri kanan basi sternum, dengan memotong
rusuk-rusuk sampai ke tulang furcula.
6. Pada waktu membedah, daerah-daerah perut, dada, dan leher diperhatikan terdapat
kantung-kantung udara yang dibangun oleh selaput yang tipis.
B. Pembahasan
Menurut Jasin (1989) klasifikasi Burung Merpati (Columba domestica) adalah
sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Classis : Aves
Ordo : Colombiformes
Familia : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba domestica
Burung merpati (Columba domestica) mempunyai karakteristik tertentu yaitu
seluruh tubuhnya ditutupi bulu, kecuali bagian crus yaitu daerah tarso metatarsus yang
ditutupi sisik-sisik tanduk. Bulu merupakan hasil pertumbuhan epidermis yang
berguna untuk mengisolasi panas tubuh terhadap keadaan sekitarnya, temperatur tubuh
Columba domestica relatif stabil. Hal lain yang membedakan aves dengan vertebrata
rendah lainnya yaitu temperatur tubuh, kemampuan untuk terbang, perkembangan
suara, pendengaran, dan penglihatan serta cara memelihara telur dan anaknya
(Djuhanda,1982).
Tubuh merpati (Columba domestica) di bedakan atas caput, cervix, truncus dan
cauda. Sepasang extremitas exterior merupakan sayap yang terlipat seperti huruf Z saat
tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot, daging, dan paha yang kuat,
sedangkan bagian bawahnya bersisik dan bercakar (Jasin, 1989).
Sistem pencernaan pada Merpati terdiri dari mulut, oesophagus, empedal,
gastrum, usus halus, usus besar, rectum, dan cloaca. Truncus digesus dari burung
merpati (Columba domestica) terdiri dari cavum oris, dilanjutkan ke faring yang
pendek, kemudian oesophagus yang panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu
tempat sementara dari lambung yang akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi
atas bagian yang halus dan yang terakhir adalah rectum dan cloaca (Fingarman, 1969).
Sistem respirasi pada merpati (Columba domestica) terdiri atas trachea yang
melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx (alat suara). Paru-paru dilengkapi
dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu
median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi
(Brotowidjoyo, 1993).
Menurut Kartowo (1979), sistem eksresi pada merpati (Columba domestica)
mengarah ke posterior, yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Penyaringan
atau filtrasi adalah langkah pertama pada pembentukan urin. Sisa-sisa dan materi lain
dibawa ke aliran darah oleh arteri renalis dan arteriola ke glomerulus. Penghisapan
differensial oleh sel-sel tubulus convolunted proximal dan loop of handle serta tubulus
convoluted distalis merupakan langkah kedua setelah urin difiltrasi. Ginjal juga
merupakan salah satu alat eksresi pada burung merpati. Ginjal terletak di sebelah
dorsal dari selom di kedua sisi aorta. Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas unit-unit
yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan menerima filtrat dari
darah (Villee, 1988).
Sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat,
berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung.
Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Masing-masing testis terjulur
saluran vas deferrens sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Sebagian besar Aves
memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar
sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang
terletak pada cloaca. Cloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat untuk
menuangkan sperma ke cloaca hewan betina. Hewan betina terdapat sepasang ovari,
hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Ovari
menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu
bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct
selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang
memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaitu albumen sebagai putih telur,
membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang
dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada (Kabir,
2014).
Sistem urogenitalia dari burung merpati jantan terdiri dari sepasang testis yang
berbentuk oval dan terletak di sebelah ventral dari lobus renis yang paling cranial.
Sepasang epididymis yang kecil dan terletak pada sisi dorsal testis, berupa suatu
saluran yang dilalui oleh spermatozoa dalam perjalanannya menuju ductus defferens.
Sepasang ductus defferen yang berjalan ke cauda menyilangi ureter, kemudian
bermuara di kloaka sebelah lateral. Mesorchium, berjumlah sepasang yang merupakan
lipatan dari peritonium dan sistem urogenitalia betina pada burung hanya ada satu
ovarium yaitu ovarium sebelah kiri saja (Radiopoetro, 1977).
Berdasarkan letaknya bulu terbagi menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices, dan
retrices. Remiges berupa bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris,
digunakan untuk terbang. Tectrises berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh
burung. Rectrises adalah bulu-bulu ekor, bentuknya simetris, digunakan sebagai
kemudi saat terbang. Berdasarkan bentuknya, bulu terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis, rami, radii dan
radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja. Plumulae merupakan bulu
yang lebih kecil dari plumae, mempunyai calamus yang pendek, vexillum merpati
tidak kukuh karena tidak ada radioli. Filoplumae disebut juga bulu rambut karena
bentuknya seperti rambut yang hanya dibangun oleh calamus dan rami.
Keseluruhannya membentuk bendera bulu atau vexillum. Plumulae merupakan bulu
yang sangat halus (Djuhanda, 1982).
Merpati (Columba domestica) memiliki tiga macam otot pada bagian ventral,
yaitu muscullus pectoralis mayor, muscullus pectoralis minor dan muscullus coraco
brachialis. Muscullus pectoralis mayor yaitu otot paling besar yang origonya
terdapat pada carina sterni dan basi sterni, sedangkan insertionya terdapat pada
tulang humerus, otot ini berfungsi untuk menarik sayap kebawah. Muscullus
pectoralis minor origonya terdapat pada sternum dan insertionya terdapat pada
humerus, otot ini berfungsi untuk mengangkat sayap. Sedangkan muscullus coraco
brachialis berfungsi untuk memutar sayap (Djuhanda, 1982).
IV. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Tubuh merpati (Columba domestica) terdiri dari kepala (caput), leher (cervix),
badan (truncus) dan ekor (cauda). Alat gerak utama pada burung adalah sayap dan
kaki. Tubuhnya tertutupi oleh bulu-bulu, yaitu remiges, retrices, dan tetrices.
Berdasarkan strukturnya bulu dibedakan menjadi plumae, plumulae dan
filoplumae.
2. Sistem respirasi pada merpati (Columba domestica) terdiri atas trakhea yang
melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx (alat suara) dan paru-paru yang
dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan
dan satu median). Sistem pencernaan pada burung merpati terdiri dari mulut,
oesophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum dan kloaka. Ginjal merupakan
salah satu alat ekskresi pada merpati. Saluran keluar pada merpati mengarah ke
posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Sistem genitalia burung
merpati jantan mempunyai sepasang testis sedangkan pada sistem genitalia betina
hanya ada satu ovarium yaitu ovarium sebelah kiri.
DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M.D. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.


Djuhanda, T. 1982. Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Bandung: Amrico.
Fingarman, M. 1969. Animal Biodiversity. USA: Holt Reihart & Winson.
Hildebrand, M. 1984. Analysis of Vertebrate Structure Second Edition. New York:
Jhon Wiley & Son.
Jasin. 1989. Sistematika Hewan vertebrata dan invertebrata. Surabaya: Sinar Jaya.
Kabir, A.M. 2014. Sexing In Pigeons By Phenotypic Method. International Journal
of Advanced Research in Biological Sciences, 1(5), pp. 33-38.
Kadri, M.H., Septinova, D., & Riyanti. 2016. Karakteristik Dan Perilaku Merpati
Tinggi Lokal Jantan dan Betina. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(2), pp.
156-160.
Kartowo, H. 1979. Zoologi Umum. Bandung: Alumni.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Storer ,& Usinger. 1957. Element of Zology. London: McGraw-Hil Book Company
Inc.
Villee, W.B. 1988. General Zoology 6th Edition. London: W. B. Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai