Mengetahui,
Kordinator Laboratorium
Nurul Magfirah,S.Pd.,M.Pd
NIDN:0925048603
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau
dan wilayah laut yang luas. Didalam laut tersebut terdapat aneka ragam hayati
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor terutama menunjang
perekonomian bangsa. Pemanfaatan hasil perikanan sebagai sumber daya laut
merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber pangan dan komoditi
pedagangan, baik didalam negeri maupun diluar negeri. Perikanan yang
dimaksud disini dalam arti yang luas mencakup penangkapan dan budidaya
perikanan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keragaman
spesies ikan yang tinggi, yang dapat dijadikan sumber penghasilan terutama
dalam mencukupi kebutuhan perekonomian masyarakat. Indonesia adalah
negara yang sangat strategis dibidang perikanan. Ikan adalah komoditi yang
digunakan sebagai sumber pangan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dengan adanya pemanfaatan hasil perikanan maka diharapkan hasil perikanan
di Indonesia dapat dimatfaatkan secara optimal baik dalam pemanfaatan unutk
konsumsi maupun pemanfaatan untuk menutupi perekonomian masyarakat.
Jumlah spesies/jenis ikan adalah yang terbanyak jika dibandingkan
dengan jumlah spesies hewan vertebrata lainnya. jumlah spesies ikan lebih
dari 27,000 di seluruh duniayang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jumlah
spesies ikan yang telah diberi nama diperkirakan sekitar 15 000 17 000
jenis, dari sekitar 40 000 jenis ikan yang ada. Persentase spesies hewan
menurut Lagler et al. (1977) dari lima kelas vertebrata pisces terdiri atas 20
000 spesies (48,1%), Aves 8600 spesies (20,7%), Reptilia 6000 spesies
(14,4%), Mammalia 4500 spesies (10,8%), dan Amphibia 2500 spesies
(6,0%).
Ikan dapat ditemukan di hampir semua perairan baik air tawar, air
payau maupun air asin dan juga pada kedalaman bervariasi, dari dekat
permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan air. Namun,
danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan.
Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan
dalam akuarium, yang dikenal sebagai ikan hias.
Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu
sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan.
Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena
hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1%
merupakan perairan tawar.
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain,
seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika
digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan
dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut sebagai memancing.
Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar
100 juta ton pertahun.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak,
vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama
protein ikan dibandingkan dengan hewan lainnya adalah kelengkapan
komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Karena besarnya
peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa
yang akan datang. Selain itu ikan juga baik dikonsumsi oleh anak-anak yang
berfungsi dalam perkembangan otaknya. Hal ini disebabkan karena beberapa
jenis ikan mengandung sumber DHA yang tinggi misalnya ikan tongkol dan
ikan kod.
Selain digunakan sebagai bahan makanan ikan juga digunakan sebagi
bahan obat-obatan. Salah satu contohnya yaitu ikan gabus. Ikan gabus
merupakan ikan ikan air tawar. Ikan gabus sangat kaya albumin, jenis protein
yang mempercepat penyembuhan pascaoperasi dan melahirkan. Zat ini juga
membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang dengan
HIV/AIDS (ODHA). Keunggulan ikan gabus adalah kandungan proteinnya
yang cukup tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan gabus setara ikan
bandeng, tetapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan ikan lele maupun ikan
mas yang sering kita konsumsi.
Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi
diperlukan adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk
tubuh ikan. Dengan melihat morfologi ikan kita dapat mengelompokkan
ikan/hewan air. Sistem atau cara pengelompokan ini dikenal dengan istilah
sistematika atau taksonomi.
B. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum ini yaitu untuk mengamati struktur
morfologi dan anatomi serta mengidentifikasi system digestoria, system
cardiovascular, system musculi dan system skeleti dari Oreochromis nilaticus.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini yakni agar setiap praktikan dapat mengetahui
dan membedakan struktur morfologi dan anatomi serta mengidentifikasi
system digestoria, system cardiovascular, system musculi dan system skeleti
dari Oreochromis nilaticus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000
spesies baik dalam hal jumlah individu maupun dalam jumlah spesies. Tubuh
berukuran antara 1 cm dan lebih dari 6m, ikan bertulang keras sangat
melimpah di laut dan hampir setiap habitat air tawar dan merupakan
vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat
atau tetrapoda (Kottelat, 1993).
METODE PENELITIAN
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichtyes
Ordo : Perciformes
Family : Cichlidae
Genus : Oreochromis
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebelum melakukan praktikum siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
agar menunjang kegiatan yang akan dilakuan setelah itu eksekusi terlebih dahulu
bahan yang digunakan, kemudian ketika melakukan praktikum terutama pada saat
melakukan pembedahan lakukanlah dengan penuh kehati-hatian agar terhindar dari
kecelakaan atau cidera dan agar tidak terjadi kerusakan pada hewan yang dibedah.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell A.Neil, Jane B. Reece, Lis A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman,
Peter V. Minorsky, Robert B. Jakson. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Djunaedi, Ali, dkk. 2016. Pertumbuhan ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus) di
Tambak dengan Pemberian Ransum Pakan dan Padat Penebaran yang
Berbeda. Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):131-142.
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, and S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater
Seeley, R.R., et al. 2007. Anatomy and Physiology, 8th ed. New York: McGraw-Hill
Book Co.
Wahl, I. 2006. Building Anatomy: An Illustrated Guide to How Structures Work. New
York: McGraw-Hill Book Co.