Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota
yang cukup besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yang
cukup jelas: kepala, badan, dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, cranium,
di dalamnya terdapat otak, karena mempunyai cranium. Vertebrata terbagi
menjadi enam kelas, yaitu kelas Cyclostomata, kelas Pisces, Kelas Amfibi,
kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mamalia.
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia
merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya
bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan
Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik.
Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota
ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian
kulit baik secara total maupun sebagain. Pengelupasan secara total misalnya
pada anggota sub-ordo ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota sub-
ordo lacertilia. Sedangkan pada ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir
tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada Reptil
memiliki sedikit sekali kelenjar kulit
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan
tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang
sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak
mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atau Pentadactylus dan
setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi
sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya:
Tuatara), Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus),Squamata
(Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia
(contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimanakah karakteristik reptilia?
2. Ada berapa kelas reptilia yang anda ketahui?
3. Apa saja manfaat reptilia bagi manusia?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dari reptilia
2. Mahasiswa dapat menyebutkan kelas pada reptilia
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat reptilia dengan manusia
D. Manfaat Pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami reptilia, baik karakteristik,
morfologi, jenis dan peranannya.
2. Sebagai tugas akhir mahasiswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang
terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri
lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari
lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat,
menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga
tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur
sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di
darat yang lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk
mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di
permukaan yang kasar. Nama kelas Reptilia menunjukkan cara berjalan
(latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di daerah teropis maupun daerah
subtropics. Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan tempat-tempat
yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit. Reptile menempati
macam-macam habitat. Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis,
hanya terdapat di rawa-rawa, sungai atau sepanjang pantai. Penyu terbesar
teradapat dilaut dan kura-kura darat raksasa terdapat di kepulauan. Kadal dan
ular umumnya terrestrial, tetapii ada yang menempati karang-karang atau
pohon.
Secara umum reptilia memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Tubuh ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi
sisik atau kuku, dan kelenjar dipermuakaan hanya sedikit.
b. Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang
pada bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari,
merayap atau memanjat. Anggota badan menyerupai dayung pada penyu,
memendek pada kadal, dan tidak ada anggota badan pada beberapa jenis
kadal dan semua jenis ular.
c. Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipital

3
d. Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua
serambi dan vertikel yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas
aorta, sel darah merah oval bikonkaf dengan inti.
e. Resppirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air dilengkapi dengan
respirasi kloaka.
f. Terdapat 12 pasang saraf cranial.
g. Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan (poikilothermis).
h. Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi, telurnya besar
mengandung kuning telur yang terbungkus cangkang licin atau berkulit,
biasanya telur ditetaskan tetapi pada beberapa jenis ular dan kadal embrio
berkembang didalam tubuh betina.
i. Hewan Reptilia lebih maju dibanding amphibi karena memiliki
diantaranya:
j. Penutup tubuh yang kering dan bersisik sebagai adaptasi terhadap
kehidupan di darat.
k. Anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari.
l. Pemisahan darah bersih dan kotor di jantung.
m. Skeleton terdiri dari tulang sejati.
n. Telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai pelindung
embrio sehingga memungkinkan untuk berkembang di darat.
1. Ukuran
Fosil Reptilia ditemukan dalam ukuran yang bervariasi, dari kecil
sampai berukuran besar. Dari Reptilia yang ada pada masa sekarang,
anaconda di Amerika Serikat dapat tumbuh sampai 990 cm, komodo
(varanus komodoensis) memiliki panjang tubuh 285 cm. Beberapa jenis
kura-kura darat dari pulau Galapagos mencapai panjang 120 cm. Buaya
yang ditemukan tahun 1821 di Luzzon Philipina mencapai panjang 610
cm. Ular Laptotyphlops dari Siria berukuran seperti jarum renda, dan ada
pula kadal Lepidoblepharis dari Panama yang panjangnya 5 cm. sebagian
besar di Amerika Utara berukuran 20 120 cm, dan kadal dengan panjang
di bawah 30 cm.

4
2. Struktur Eksternal
Morfologi Reptilia meliputi kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan
ekor, angggota tubuh berukuran pendek dengan sejumlah jari yang pada
bagian ujungnya dilengkapi cakar dan begitupun ada juga sebagaian
subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang panjang
dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat ujung moncong terdapat
dua lubang hidung. Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan
kelopak atas dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat
bergerak di bawah kelopak mata, telinga berukuran kecil terletak
dibelakang mata. Anus terletak longitudinal dibelakang pangkal kaki
belakang.
3. Sistem Pernapasan
Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Tetapi pada
beberapa reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar
kloaka. Pada reptilia umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung,
trakea, bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Sistem pernafasan pada
reptilia lebih maju dari Amphibi.
Paru-paru Reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang
rusuk. Paru paru Reptil hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang
berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Paru paru kadal, kura-
kura, dan buaya lebih kompleks, dengan beberapa belahan-belahan yang
membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa
jenis kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundi-pundi hawa atau
kantung udara cadangan sehingga memungkinkan hewan tersebut
melayang di udara.
Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 dalam udara masuk
melalui lubang hidung => rongga mulut => anak tekak => trakea yang
panjang => bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru, O2 diangkut
darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2
diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru =>
bronkiolus => trakea yang panjang => anak tekak => rongga mulut =>

5
lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat
ditutup ketika menyelam.
4. Sistem Pencernaan
System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Reptile pada umumnya terdiri atas saluran
pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada umumnya reptile adalah
karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya
terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.
1. Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada
masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah rongga mulut.
Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat
menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya
giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak
mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap
mangsa.
2. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah
dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki
lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura
lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk
pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang
bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga
mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya.Pada
ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang
bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan
melalui gigi tersebut.
3. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga
mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di
dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan.

6
4. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan
pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar
dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses
pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara
mekanik dan kimia.
5. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada
anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju
ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus
disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
6. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang
dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica
fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna
coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan
hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum.
Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
5. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka.
Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil
metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa
asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna
putih.
6. Sistem Peredaran Darah
Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak.
Perhatikan Gambar 5.20. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu
ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah
sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum
sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam
ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.

7
Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang
kecil yang disebut foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.
1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.
2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu
menyelam.
Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah
ganda. Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus
venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah
dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke
atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa
keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.
7. Sistem Reproduksi
Jantan
a. Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
b. Sepasang testis
c. Memiliki epididimis
d. Memiliki vas deferens
Betina
a. Memiliki sepasang ovarium
b. Memiliki saluran telur (oviduk)
c. Berakhir pada saluran kloaka
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan
hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi
internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang
bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau
kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya
diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina
menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di
dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung
berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma

8
bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis
merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat
kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja
yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk
dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi
oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah
telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil,
telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya.
Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura
serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam
air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
8. Sistem Indera
Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda,
bergantung pada spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas
yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya. Namun, secara umum indera yang
dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran dan
kemoreseptor khusus.
a. Indera penglihatan
secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata
lainnya. Ada yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak.
Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur oleh lensa yang
dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih
dan membesar. Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat
diarahkan maju- mundur.
Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput
transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor
yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas.

9
Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas
kepalanya. Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon.
Mata median ini tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah
untuk mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan
pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median ini diduga juga
berguna untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh
ular.
Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata
lateralnya dapat bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat
melihat ke dua arah sekaligus.
b. Indera Pendengaran
Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya
nampak jelas terlihat dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya
memiliki gendang telinga yang berada di dalam lubang telinga, tepatnya
berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk
menggetarkan tulang- tulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua
jenis ular tidak memiliki gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran
diterima dari lingkungan melalui rahang bawah.
c. kemoreseptor khusus
a. Organ Vomeronasal
Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia.
Karena hidung ular hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi
penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ vomeronasal atau organ
Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai
pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi
sebagai poembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam
organ ini.
b. Organ perasa
Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa
merasakan mangsanya.

10
c. Pit Organ
Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang-
lubang di depan wajah ular yang di dalamnya terdapat membran
thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit ditunjukkan dengan panah
warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang
hidungnya.

B. Kelas
1. Ordo Testudinata (Chelonia)
Species pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan umumnya
relative besar, terbungkus oleh perisai. Perisai sebelah dorsal cembung
yang disebut carapace, dan perisai sebelah ventral datar yang disebut
plastron. Kedua bagian perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah,
dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal. Tidak mempunyai
gigi, tetapi rahang berkulit tanduk sebagai gantinya. Tulang kuadrat pada
cranium mempunyai hubungan bebas dengan rahang bawah, sehingga
rahang bawah mudah digerakkan. Tulang belakng toraks dan tulang costae
(rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai. Termasuk hewan ovipar.
Telurnya diletakkan dalam lubang pasir atau tanah. Ekstremitas sebagai
alat gerak baik di darat maupun di air.
Ordo Testudinata terbagi atas dua family yaitu:
a. Familia : Chelonidae
Species : penyu hijau (Chelonia mydas) tubuhnya besar bahkan ada yang
berdiameter 1 meter.
b. Familia : Tryonychidae Species : Geochelone gigantean.
Klasifikasi Kura kura Aldabra (Geochelone gigantea)
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira

11
Famili : Testudinidae
Genus : Geochelone
Species : Geochelone gigantean
2. Ordo Squamata
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epidermis bertanduk
yang secara periodic mengelupas sebagiansebagian atau keseluruhan.
Osteoderm biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis Squamata terdapat
pada kepala dan tempat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid, arcade
bawah tidak sempurna atau tidak ada dan arkade atas juga sering
demikian. Tidak memiliki tulang kuadratojugal (penghubung tulang
kuadrat dan jugal) sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinesis
(pergerakkan tengkorak akibat posisi tulang kuadrat). Lubang hidung
berpasangan. Sering memiliki mata pineal pada kelompok kadal tapi pada
kelompok ular tidak ditemukan. Memiliki lubang kloaka transversal dan
pada yang jantan terdapat dua hemipenis. Organ Jacobson berkembang
baik dan terpisah sempurna dari rongga hidung. Ordo ini terbagi atas dua
sub ordo yaitu Sauri/Lacertalia dan Serpentes/Ophidia.
a. Sub Ordo Sauria/Lacertalia
Sub ordo ini memiliki tubuh berbentuk silindris, mempunyai dua
pasang extremitas. Cingulum anterior (pectoral girdle) dan cingulum
posterior (pelvic girdle) tumbuh baik. Chameleo chameleon
Makanannya berupa insecta atau Invertebrata lainnya, ada yang
herbivore. Terdapat di daerah tropis.
Sub ordo ini terbagi atas 4 familia, yaitu:
Familia : Lacertidae Species : cicak (Hemidacty frenatus)
Familia : Geckonocidae Species : tokek (Gecko monarchis)
Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak
(Voronus salvator).

12
b. Sub ordo 2 Serpentes/ophidae (ular)
Tubuh tidak memiliki extremitas, walaupun sisanya ditemukan pada
spesies tertentu. Mandibula (rahang bawah) terikat seluruhnya dengan
ligament;gigi bulat panjang. Diantara spesies yang berbisa memiliki
gigi taring, taring atas berfungsi alat penyuntik bisa. Anggota sub ordo
kurang lebih 2500 spesies.
Contoh : Lampropeltis bovlii (ular Weling)
Naya tripudont (ular cobra)
Phyton molurus (ular Sawah)
Klasifikasi Phyton molurus
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Sub ordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus : Python
Spesies : Python molurus
3. Ordo Crocodilia/Loricata
Tubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan gigi
tumpul. Kaki pendek dengan jari-jari berselaput tebal, ekor panjang, kulit
tebal, jantung terbagi atas 4 ruangan terpisah. Ovipar, telinga berlubang
kecil. Contoh : Crocodylus americanus
Klasifikasi Crocodylus porosus :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Reptilia
Ordo : Crocoduylia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Species : Crocodylus porosus

13
4. Ordo Rhynchocepholia
Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai bentuk serupa kadal,
berkulit tanduk dan bersisik, bergranula, punggungnya berduri pendek.
Tulang rahang mudah digerakkan. Contoh yang masih hidup di Australia :
Sphenodon punctatum (Tuatara).
Klasifikasi Sphenodon punctatum
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Rhynchocepholia
Famili : Rhynchocepholidae
Genus : Sphenodon
Species : Sphenodon punctatum (Jasin. 1984 : 282)

C. Manfaat Bagi Manusia


Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain
sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung
memakan serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur
penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-
obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak
dan ular berbisa dapat membunuh manusia.
Banyak jenis kadal dan ular yang menguntungkan manusia karena
memakan serangga dan rodentia. Kulit buaya, ular, dan biawak serta penyu
yang diperdagangkan sebagai bahan baku pembuatan tas, sepatu dll. Bagi
sebgian orang daging ular di jadikan makanan karena dipercaya memiliki
khasiat sebagai obat. Bisa ular juga sebagai penawar gigitan ular.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan
tetapi pada beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang
sama sekali seperti pada serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak
mengalami reduksi tungkai umumnya memiliki 5 jari atauPentadactylus dan
setiap jarinya bercakar. Rangkanya pada Reptilia mengalami osifikasi
sempurna dan bernafas dengan paru-paru.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya:
Tuatara), Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus),Squamata
(Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia
(contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman) dll.
Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain
sebagai berikut:
a. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung
memakan serangga.
b. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur
penyu.
c. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-
obatan.
d. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak
dan ular berbisa dapat membunuh manusia.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini
dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin.

15
DAFTAR PUSTAKA

Brotowijoyo. Djarubito Mukayat. 1994. Zoologi Dasar. Bandung: Erlangga

Findua, Ari W, dkk. 2016. Keanekaragaman Reptil di Repong Damar Pekon

Pahmungan Pesisir Pantai (Studi Kasus Plot Permanen Universitas

Lampung). Jurnal Sylva Lestari Vol.4 No.1 Januari 2016 (51-60)

Ibrahim, J., Anuar, S., Norhayati, A., Shukor, Shahriza, Ain, N., Zalipah, N.,

Rayan, M. 2003. “An annotated checklist of Hepetofauna of Langkawi

Island, Malaysia” Malayan Nature Journal.Vol. 57, Edisi IV, h. 368-381.

Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Jaya:

Surabaya

Kurniati, M.Pd. Tuti dkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung: UIN SGD

Bandung

Kimball, J,W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga : Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai