Anda di halaman 1dari 27

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Zoologi Vertebrata unit V dengan judul


“Mamalia”, yang disusun oleh:

Nama : Abd. Hasran


Nim : H0315001
Kelas : Biologi A
Kelompok : I (Satu)

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten dan


dinyatakan diterima.

Majene, April 2017

Koordinator Asisten Asisten

Nurhasyim Hasanuddin Nurhasyim Hasanuddin


Nim: H0313027 Nim: H0313027

Mengetahui
Pembimbing Mata Kuliah

Syamsiara Nur, S.Pd.,M.Pd


NIDN. 0013108206
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ................................................................................. 2
C. Waktu dan Tempat ............................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mamalia ............................................................................. 3
B. Karakteristik Mamalia .......................................................................... 4
C. Evolusi Dari Mamalia .......................................................................... 4
D. Ordo Mamalia ...................................................................................... 6
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ..................................................................................... 10
B. Cara Kerja ............................................................................................ 10
C. Tugas .................................................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan ................................................................................. 17
B. Pembahasan .......................................................................................... 22
C. Jawaban Tugas ..................................................................................... 25
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27
LAMPIRAN
A. Laporan Sementara
B. Dokumentasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan Glandula (kelenjar)
Mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti
yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan
memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar Mamae.
Semua mamalia memiliki kelenjar Mamae, tetapi pada mamalia jantan
kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina yang
digunakan untuk menyusui anaknya (Anonim, 2015).
Karakter khas yang menjadi turunan mamalia adalah kelenjar susu
(mammary gland), yang menghasilkan susu untuk anak. Semua induk betina
mamalia menyusui bayinya. Susu merupakan makanan seimbang yang kaya
lemak, gula, protein, mineral dan vitamin. Rambut, merupakan karakteristik
mamalia yang lain, dan lapisan lemak di bawah kulit membantu tubuh
mempertahankan panas (Campbell dalam Aditia 2015).
Setelah memperkirakan bahwa mamalia pertama timbul pada akhir
zaman Trias dari moyang Terapsida. Mereka merupakan hewan kecil yang
sangat aktif yang makanannya terdiri atas Insecta. Kehidupan yang aktif ini
berhubungan dengan kemampuannya untuk memelihara suhu badan yang
tetap (Homeotermi). Seperti halnya dengan burumg (yang tidak tampak
sampai zaman Jura) hal ini berkaitan dengan perkembangan jantung beruang
empat dan pemisahan sempurna dari peredaran darah oksigen dan sistemik.
Konservasi panas tubuh dimungkinkan dengan perkembangan rambut.
Sementara mamalia yang paling awal bertelur sampai moyang reptilia,
anaknya setelah menetas diberi makan dengan susu yang disekresikan oleh
kelenjar-kelenjar dalam kulit induknya (Kimball dalam Rolahnoviza 2015).
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-
hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom
animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia
memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-
beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh
tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki
rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan
hewan yang bersifat Homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas.
Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar (Campbell dalam Aditia 2015).
Untuk lebih memahami morfologi dan anatomi yang terdapat pada kelas
mamalia, maka dilakukanlah percobaan dengan menggunakan spesimen
kelinci (Lepus nigricollis) sebagai sampel percobaan dan hal ini diperlukan
pembedahan untuk memudahkan pengamatan.
B. Tujuan
Untuk mengamati struktur morfologi dan anatomi dari kelinci (Lepus
nigricollis) yang merupakan perwakilan dari kelas mamalia
C. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut
1. Waktu praktikum
Hari/tanggal : Kamis/ 6 April 2017
Pukul : - WITA
2. Tempat praktikum
Ruangan B2 SMA Negeri 3 Majene
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mamalia
Nama mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota (hewan) yang
memiliki Glandula mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki rambut-
rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun
dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan keadaan ini disebut
Homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu, kelenjar
peluh (keringat) dan kelenjar minyak. Beberapa jenis mamalia mempunyai
kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi (Anonim, 2015)
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang
memiliki sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang
yang lain. Mamalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (Glandula
mammae) yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk
membantu pendengaran. Mamalia juga mempunyai rambut yang menutupi
seluruh bagian tubuhnya (Kant dalam Yusuf 2015).
Sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu Caput
(kepala), Truncus (badan), Cauda (ekor) dan Extrimitas liberae (alat gerak).
Pada bagian Caput terdapat Auriculae (telinga), Porus acusticus externa,
Organon visus, Nares (lubang hidung), Fibrisae dan Rima oris. Auricularae
telah berkembang dengan sempurna memiliki daun telinga yang membantu
untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat Palpebra superior
(pelupuk mata atas) dan Inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga
terdapat Plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima
oris dibatasi oleh Labium superius, serta terdapat Palantum durum (langit-
langit keras) dan Palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus
norvegicus terdapat Insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan
pengerat (Radiopoetra dalam Rolahnoviza 2015).
B. Karakteristik Mamalia
Menurut Jasin (1984) Ciri-ciri dari mamalia adalah sebagai berikut :
1. Tubuh umumnya tertutup rambut, kulit berkelenjar.
2. Cranium dengan dengan dua Occipital condyle, mulut umumnya bergigi.
3. Lubang telinga luar umumnya memiliki daun telinga yang kenyal, lidah
mudah di gerakkan, mata dengan pelupuk yang mudah digerakkan.
4. Mempunyai empat anggota gerak kecuali anggota golongan Cetacea.
5. Jantung dengan empat ruang.
6. Respirasi hanya dengan paru- paru.
7. Terdapat 12 pasang saraf Kranialis.
8. Suhu tubuh Endotermis (Homoistermis).
9. Jantan dengan organ Kopulasi (penis).
C. Evolusi awal Mamalia
Mamalia tergolong ke dalam sekelompok Amniota yang dikenal sebagai
sinapsida (Synapsid). Sinapsida nonmamalia awal tidak memiliki rambut,
berjalan mengangkang dan bertelur. Karakteristik khas sinapsida adalah
sebuah Temporal fenestra, lubang di belakang rongga mata pada ke dua sisi
tengkorak. Manusia mempertahankan mata pada kedua sisi tengkorak.
Manusia mempertahankan ciri ini otot-otot rahang melewati Temporal
fenestral. Bukti fosil menunjukkan bahwa rahang di model ulang saat ciri-ciri
mamalia muncul secara bertahap pada garis keturunan sinapsida awal yang
mengikutinya. Selain itu, dua tulang yang sebelumnya membentuk sendi
rahang bergabung ke dalam telinga tengah mamalia (Campbell dalam
Aditia 2015).
Selama periode Jura, mamalia sejati pertama muncul dan
berdiversifikasi menjadi sejumlah garis keturunan, kebanyakan di antaranya
telah punah. Namun selama era Mesozoikum, sebagian mamalia tetap
berukuran kira-kira sebesar celurut masa kini. Salah satu penjelasan yang
mungkin untuk ukuran yang kecil tersebut adalah bahwa dinosaurus telah
menempati relung-relung ekologis hewan yang bertubuh besar. Pada awal
periode Kreta, ketiga garis keturunan utama mamalia yang ada telah muncul
Monotremata (mamalia bertelur), Marsupialia (mamalia berkantong), dan
Euteria (mamalia berplasenta). Setelah kepunahan dinosaurus besar,
petrosaurus, dan reptil laut pada periode Kreta akhir, mamalia mengalami
radiasi adaftif yang memunculkan predator dan herbivor berukuran besar
serta spesies-spesies yang bisa terbang maupun akuatik (Campbell dalam
Aditia 2015).
D. Ordo Mamalia
Menurut Campbell dalam Rolahnoviza (2015), bahwa mamalia
dikelompokkan ke dalam banyak ordo diantaranya sebagai berikut:
1. Ordo Monotremata mamalia berparuh dan bertelur, tidak memiliki
putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya, misalnya: platypus
(Ornithorynchus anatinus)/cungur bebek, Echidna.
2. Ordo Marsupialia atau Diprotodontia mamalia berkantung,
perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial,
misalnya: kanguru (Marcropus sp.)
3. Ordo Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku dengan jumlah jari kaki
yang genap pada masing-masing kaki, herbivora, misalnya: domba
peliharaan (Ovis aries), rusa.
4. Ordo Carnivora mamalia pemakan daging, memiliki gigi tajam, runcing
dan geraham untuk merobek, misalnya: harimau (Panthera sp), anjing,
musang.
5. Ordo Cetacea mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan,
kaki depan mirip dayung dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan
tebal lemak sebagai insulasi, misalnya: ikan paus (Balaenoptera omurai),
lumba-lumba.
6. Ordo Chiroptera mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap
tangan dengan selaput di antara ruas jari sampai ke belakang hingga
tungkai depan bagian belakang, misalnya: kelelawar (Pteropus
vampeirus).
7. Ordo Edentata mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada
sama sekali, misalnya: Armadillo, kukang.
8. Ordo Insectivora atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga,
misalnya: tikus cerurut (Crocidura mutina), landak.
9. Ordo Lagomorpha mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip
dengan ordo Rodentia tetapi memiliki empat gigi seri atau lebih mirip
pahat, kaki belakang lebih panjang dibandingkan dengan kaki depan dan
diadaptasikan untuk berlari dan melompat, misalnya: Kelinci (Lepus
nigricollis).
10. Ordo Perissodactyla mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore,
misalnya: Kuda, zebra, tapir.
11. Ordo Primata mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki
anggota gerak yang panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks
serebral yang berkembang baik, Omnivore, misalnya: monyet (Macaca
mulatta), lemur, orang utan.
12. Ordo Proboscidea mamalia berotot dan badan panjang, misalnya: Gajah
(Elephantidae elephas).
13. Ordo Rodentia mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat
yang tumbuh terus-menerus, misalnya: berang-berang (Castor sp), tikus
mencit, kelinci.
14. Ordo Sirenia mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip,
dan tidak ada kaki belakang, misalnya: sapi laut/dugong (Dugong
dugong).
15. Ordo Herbivora mamalia pemakan tumbuhan, misalnya: sapi (Bos
taurus).
16. Ordo Omnivora atau Artiodactyla mamalia pemakan segala, misalnya:
babi hutan (Sus scrofa)
17. Ordo Scandentia, misalnya: tupai (Tupaia javanica)
18. Ordo Polidota mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya: Tringgiling
(Manis javanica).
19. Ordo Dermoptera mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada
kelelawar, misalnya: Lemur (Cyanocephalus volans), Galeopithecus.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Papan seksi/papan bedah
b. Alat bedah satu set (cutter, gunting, silet)
c. Jarum pentul
d. Loupe
e. Pinset
f. Mistar
g. Jarum jahit
2. Bahan
a. Marmut (Cavia coboya) atau
b. Kelinci (Lepus nigricollis)
c. Chloroform/Alkohol 70 %
d. Kapas
e. Benang
f. Formalin 30 %
g. Aquades
B. Cara Kerja
1. Pengamatan bentuk luar
1.1 Sebelum menyembelih hewan tersebut, terlebih dahulu melakukan
pengamatan pada bagian luarnya.
1.2 Mempelajari bentuk luar bagian demi bagian :
1.2.1 Bagian kepala disini terdapat :
a. Daun telinga (Auriculae pinnae)
b. Lubang telinga (Poros austicus)
c. Mata (Orbita) dengan bagian-bagian :
a) Bola mata (Bulbus oculi)
b) Kelopak atas (Palpebra superior)
c) Kelopak bawah (Palpebra inferior)
d) Selaput (Membrane nictitan)
1.2.2 Batang tubuh (Truncus)
Seluruhnya ditutupi oleh rambut
a. Dada (Thorax) disini terdapat puting susu
b. Perut (Abdomen) disini terdapat puting susu
c. Pantat, terdapat anus
d. Perineum antara anus dekat alat kelamin luar
e. Ekor (Caudal)
1.2.3 Anggota gerak tungkai (Ekstremitas)
a. Tungkai depan (Ekstremitas anterior)
a) Lengan atas (Branchium)
b) Lengan bawah (Ante branchium)
c) Telapak (Carpalia)
d) Jari-jari (Digiti)
b. Tungkai belakang (Ekstremitas posterior)
a) Paha (Femur)
b) Betis (Tibia)
c) Kaki dengan telapak (Pes)
d) Jari-jari (Digiti)
1.3 Mencari dan menggambar semua alat-alat tersebut.
2. Pembedahan untuk melihat alat-alat dalam tubuh
2.1 Meletakkan hewan pada punggungnya.
2.2 Memfiksasi keempat kakinya dengan jarum pentul pada papan seksi.
2.3 Membasahi dengan air kulit pada bagian pertengahan perut
(Abdomen) dan dada (Thorax), rambut/bulu-bulunya diusap-usap
kesamping sehingga kelihatan kulitnya. Melakukan hal tersebut
sepanjang garis antara alat kelamin luar sampai batas rahang bawah.
2.4 Membuat irisan dan menggunting kulit sepanjang garis yang telah
dibuat.
2.5 Melepaskan kulit dari otot perut dan otot dada dengan spatula.
2.6 Menggunting otot perut/dinding perut melalui garis tadi pada batas
antara ujung tulang dada sampai batas sisi tubuh.
2.7 Pada ujung irisan dibagian alat kelamin, membelokkan irisan ke
samping kiri dan kanan sampai batas sisi tubuh.
2.8 Pada ujung irisan bagian dada, membelokkan pula kesamping kiri
dan kanan sampai batas sisi tubuh.
2.9 Dengan demikian akan membuka dinding perut dan kan terlihat alat-
alat tersebut.
a. Hati (Hepar, Liver) yang berwarna coklat merah.
b. Kantong empedu (Vesica felea) yang berwarna hijau tua.
c. Lambung (Gaster) kantong berwarna putih kebiru-biruan.
d. Kura (Lien, Lympha) berwarna merah coklat, pipih lonjong
menempel pada lambung bagian kiri.
e. Usus halus (Intestinum tinue) saluran berliku-liku agak merah
penampang melintang kecil.
f. Usus besar (Intestinum crassum) berwarna hijau tua dengan
penampang melintang lebih besar dari Intestinum tinue
g. Usus buntu (Appendix) mirip dengan Intestinum crassum tetapi
ukuranya lebih besar.
h. Kantong kemih (Vesica urunaria) berupa gelembung bening,
dekat alat kelamin.
i. Diafragma merupakan sekat yang membatasi rongga perut dengan
rongga dada. Mengamati perlekatannya.
2.10 Setelah menemukan semua alat-alat tersebut, membuat gambar dan
memberi nama bagian-bagian tersebut.
3. Sistem Pencernaan
3.1 Memecahkan selaput perut (Peritoneum) dengan alat.
3.2 Mencari pertemuan kerongkongan dengan lambung dekat diafragma.
Membuat ikatan dengan benang pada dua tempat berdekatan jarak 1
cm.
3.3 Membuat ikatan yang serupa pada ujung usus besar anus.
3.4 Memotong alat antara kerongkongan dengan usus besar dari
Mesentrium dan memindahkan ke tempat lain.
3.5 Melepaskan antara kerongkongan dengan usus besar dari
Mesentrium dan memindahkan ke tempat lain.
3.6 Inilah saluran pencernaan.
3.7 Mengamati perlekatan alat-alat sebagai berikut:
3.7.1 Lambung (Gaster)
3.7.2 Usus dua belas jari (Duodenum)
3.7.3 Usus halus (Intestinum tinue)
3.7.4 Usus besar (Intestinum crassum) sisa makanan makin ke
ujung makin padat.
3.7.5 Usus buntu (Appendix) dimana masuknya usus halus
3.7.6 Rectum, ujung terakhir usus besar yang berhubungan dengan
anus.
3.7.7 Alat-alat pencernaan yang tidak termasuk saluran pencernaan
berupa kelenjar pencernaan.
3.7.8 Hati (Hepar) bersama kantong empedu.
3.7.9 Kelenjar ludah perut (Pancreas) didaerah Duodenum.
3.8 Mengukur panjang Intestinum tinue (termasuk Duodenum) dan
Intestinum crassum (termasuk Rectum)
4. Sistem Urogenitalia
Yang termasuk dalam sistem urogenitalia ialah alat-alat pembiakan
dan pembuangan sebagai berikut:
4.1 Mencari ginjal dengan perlengkapannya, menyerupai kacang
berwarna merah coklat. Melekat di dinding rongga perut bagian
punggung.
4.1.1 Ureter (Ductus welfii) saluran yang keluar dari ginjal,
berwarna putih bermuara pada kantong kemih.
4.1.2 Anak ginjal (Ren) berwarna putih kekuning-kuningan terletak
dibagian atas ginjal.
4.1.3 Kantong kemih (Vesikula urinaria)
4.2 Jika pada preparat betina, didapatkan alat reproduksi/pembiakan
sebagai berikut:
4.2.1 Ovarium berwarna kuning tergantung pada Mesovarium
4.2.2 Tuba fallopi (Oviduct) saluran telur dimulai dengan
Infundibulum berupa corong dengan penggantungnya.
4.2.3 Uterus (rahim) lanjutan dari Oviduct yang membesar
bertanduk dua
4.2.4 Liang senggama (Vagina) tempat uterus bermuara.
4.3 Jika preparat jantan, didapatkan alat-alat reproduksi sebagai berikut:
4.3.1 Testis, terdapat dalam kantong yang disebut Skrotum
4.3.2 Epididimis, ujung testis yang kaya saluran sperma
4.3.3 Saluran Deferens lanjutan dari Epididimis
4.3.4 Alat kelamin luar, antara lain:
a. Penis
b. Uretra, saluran kencing/sperma
c. Preputium, kulit kutup
4.4 Membuat gambar bagian dan memberi keterangan mengenai
preparat yang diamati.
5. Alat-alat dalam rongga dada
5.1 Melepaskan diafragma dari pangkalnya.
5.2 Memotong tulang-tulang rusuk pada bagian rawannya dengan
gunting, sehingga rongga dada terbuka dan akan terlihat:
5.2.1 Paru-paru (Pulmo) berwarna merah muda, membandingkan
kiri dan kanan.
5.2.2 Cabang tenggorokan (Branchiolus)
5.2.3 Jantung (Cor) dibungkus Pericardium letaknya agak kekiri
(Mengamati dengan loupe)
5.2.4 Batang nadi (Aorta) merupakan bagian dari jantung.
5.2.5 Membuat gambar menurut kedudukan yang sebenarnya.
6. Pembuatan awetan kering
6.1 Membuat awetan kering spesimen marmut atau kelinci.
6.2 Membersihkan spesies lalu dibedah
6.3 Selanjutnya mengeluarkan seluruh organ dalam pada jenis spesies
atau spesimen.
6.4 Membersihkan bagian abdomen dengan alkohol 70% sampai tidak
ada darah.
6.5 Memasukkan kapas dan kapur barus kedalam perut spesimen tadi.
6.6 Menjahit bagian yang dibedah dengan menggunakan benang dan
jarum.
6.7 Menyuntikkan formalin 30% ke bagian-bagian tubuh spesimen tadi
sambil dipijat-pijat agar formalin tadi menyebar.
6.8 Setelah itu menjadikannya awetan kering dalam zoorium yang telah
disediakan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan morfologi kelinci (Lepus nigricollis)

Keterangan:
1. Celah mulut (Cavum oris)
2. Lubang hidung (Fovea nasalis)
3. Mata (Organo visus)
4. Daun telinga (Auriculae pinnae)
5. Lubang telinga (Poros austicus)
6. Dada (Thorax)
7. Perut (Abdomen)
8. Lengan atas (Branchium)
9. Lengan bawah (Ante branchium)
10. Paha (Femur)
11. Betis (Tibia)
12. Jari-jari (Digiti)
13. Ekor (Caudal)
2. Pengamatan anatomi kelinci (Lepus nigricollis)

Keterangan:
1. Batang tenggorok (Trachea)
2. Jantung (Cor)
3. Paru-paru (Pulmo)
4. Hati (Hepar)
5. Kantong empedu (Vesica fellea)
6. Lambung (Ventriculus)
7. Usus dua belas jari (Duodenum)
8. Usus halus (Intestinum tenue)
9. Usus besar (Intestinum crassum)
10. Ginjal (Ren)
11. Kantong kemih (Vesika urinaria)
12. Rectum
13. Anus
3. Pengamatan fisiologi kelinci (Lepus nigricollis)

Sistem Pencernaan (Digestivus) Keterangan:


1. Kerongkongan (Esophagus)
2. Lambung (Ventriculus)
3. Usus 12 jari (Duodenum)
4. Usus halus (Intestinum
tinue)
5. Usus bersar (Intestinum
crassum)
6. Usus buntu (Appendix)
7. Rectum
8. Hati (Hepar)
9. Kantong empedu (Vesica
felea)
10. Kura (Lien)
Sistem Reproduksi (Urogenitalia) Keterangan:
1. Uretra
2. Kantung kemih (Vesica
urinaria)
3. Ovarium
4. Oviduct
5. Vagina
Sistem Sirkulasi (Circulatoria) Keterangan:
1. Jantung (Cor)
2. Aorta
3. Atrium
4. Ventrikel
5. Ginjal (Ren)
6. Anak ginjal (Ren)
7
Sistem Pernapasan (Respiratoria) Keterangan:
1. Batang tenggorok (Trachea)
2. Percabangan Trachea
3. Paru-paru (Pulmo)

B. Pembahasan
1. Klasifikasi
Adapun klasifikasi kelinci (Lepus nigricollis) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Family : Leporidae
Genus : Lepus
Species : Lepus nigrocollis
2. Morfologi
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan untuk mengamati struktur
morfologi dari kelinci (Lepus nigrocollis) didapatkan hasil sebagai
berikut :
a) Celah mulut (Cavum oris) terdapat pada ujung anterior, lebar dan
berfungsi untuk mengunyah makanan dengan bantuan lidah yang
berlendir.
b) Lubang hidung (Fovea nasalis) merupakan sepasang lubang kecil
yang terdapat diatas mulut dan lubang ini berhubungan dengan
rongga mulut melalui hidung.
c) Mata (Organon visus) jumlahnya sepasang, terdiri dari Bulbus oculi
(bola mata), Palpebra superior (kelopak atas), Palpebra inferior
(kelopak bawah), membran Nictitans (selaput bening) yang
mereduksi dan berada di sudut mata.
d) Daun telinga (Auriculae pinnae) yang panjang dan sangat tipis
sehingga menyebabkan telinga dapat mengabsorpsi panas tanpa
menaikkan suhu bagian-bagian tubuh yang lain secara berlebihan,
dan ketika suhu mendingin telinga akan membantu melepaskan
panas yang berlebih.
e) Lubang telinga (Poros austicus) berfungsi untuk masuknya
gelombang suara kedalam telinga.
f) Dada (Thorax) merupakan tempat melekatnya Glandula mamae
(kelenjar/puting susu)
g) Perut (Abdomen) Pada bagian perut di daerah lipatan paha terhadap
sepasang kelenjar/puting susu Glandula mamae
h) Lengan atas (Branchium) terdiri atas Digiti berjumlah 5 jari, Falcula
(cakar), dan Tori (bantalan jari).
i) Lengan bawah (Ante branchium) Digiti (jari) berjumlah 4 jari,
Falcula (cakar), dan Tori (bantalan jari).
j) Paha (Femur) biasanya akan tampak berotot apabila diperhatikan
secara seksama.
k) Betis (Tibia) terletak diantara Femur dan pergelangan kaki.
l) Jari-jari (Digiti) terdiri atas Digiti dilengan atas dan lengan bawah.
Pada Digiti lengan atas berjumlah 5 jari dan Digiti lengan bawah
berjumlah 4 jari.
m) Ekor (Caudal) tertutupi oleh rambut halus.
3. Anatomi
Pada kegiatan praktikum yang dilakukan untuk mengamati
struktur anatomi dari kelinci (Lepus nigricollis) didapatkan hasil sebagai
berikut :
a) Batang tenggorok (Trachea) berupa saluran silindris bercincin dari
cekung hidung menuju paru-paru.
b) Jantung (Cor) dibungkus Pericardium, beruang 4 berupa Atrium
dextra (serambi kanan), Atrium sinistra (serambi kiri), Ventriculum
dextra (bilik kanan) dan Ventriculum sinistra (bilik kiri).
c) Paru-paru (Pulmo) berwarna merah muda, sepasang dikiri dan kanan
Cor. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan yaitu sebagai tempat
bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
d) Hati (Hepar) berwarna coklat merah, terdiri dari Lobus dexter
(kanan) dan Lobus sinester (kiri). Hati berfungsi untuk menawarkan
racun yang masuk kedalam tubuh bersama makanan.
e) Kantong empedu (Vesica fellea) terletak dibagian tengah antara
Hepar dengan Cor yang berwarna hijau.
f) Lambung (Ventriculus) berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri dan
melengkung kesebelah kanan. memiliki getah pencernaan yang
berfungsi untuk memecah matriks ekstraseluler yang mengikat sel-
sel pada daging hewan ataupun tumbuhan dan membunuh bakteri.
Pada lambung terdapat sfingter berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya makanan.
g) Usus dua belas jari (Duodenum) berfungsi untuk penyerapan
kembali karena adanya Vili (bulu yang terhubung dengan pembuluh
darah)
h) Usus halus (Intestinum tenue) berfungsi untuk Penyerapan nutrien ke
dalam darah melalui vili-mikrovili. Terbagi menjadi Duodenum,
Jejunum, dan Illeum.
i) Usus besar (Intestinum crassum) berwarna hijau tua dan berfungsi
untuk menyerap kembali air. Yang tidak terserap, akan terbuang
sebagai feses. Feses keluar melalui gerakan Peristaltis.
j) Ginjal (Ren) berfungsi berwarna merah coklat dengan bentuk
menyerupai kacang yang berfungsi untuk menghasilkan Urine.
k) Kantong kemih (Vesika urinaria) berupa gelembung bening dekat
alat kelamin yang berisi Urine.
l) Rectum merupakan ujung terakhir dari Intestinum crassum yang
berhubungan dengan kloaka, berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses.
m) Anus merupakan tempat keluarnya feses.
4. Fisiologi
a) Sistem pernapasan (Respiratoria)
Kelinci bernapas dengan menggunakan organ paru-paru. Paru-
paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru
sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok Alveolus dan merupakan
dua belahan paru-paru (dua Lobus). Didalam paru-paru, Bronkus
sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan Bronkus sebelah kiri
bercabang dua, sama jumlahnya dengan jumlah Lobus paru-paru.
Cabang Bronkus disebut Bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah
menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Sistem respirasi kelinci pada saat inspirasi yaitu mulai dari
lubang hidung, yaitu udara akan masuk melewati lubang hidung,
melewati Trachea dan kemudian ke paru-paru. Begitu juga ketika
Ekspirasi, setelah oksigen yang masuk pada tubuh kelinci dan di
pakai dalam proses metabolisme dan aktivitas tubuh maka dihasilkan
karbondioksida yang kemudian akan dikeluarkan melalui proses
Ekspirasi, yaitu udara yang terdapat dalam tubuh kelinci akan
dikeluarkan melalui Trachea dan berujung pada hidung. Proses
terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida yaitu terjadi pada
dinding Alveolus di paru-paru.
b) Sistem pencernaan (Digestoria)
Sistem pencernaan pada kelinci di mulai dari mulut kemudian
melewati Pharynk dan Esophagus selanjutnya makanan akan masuk
ke dalam lambung dengan gaya Peristaltik, di lambung akan terjadi
pencernaan baik secara mekanik maupun kimiawi dengan
menggunakan enzim pencernaan yang berasal dari hati dan pankreas.
Makanan kemudian akan masuk ke dalam usus halus untuk di serap
sari-sari makanan dan ke usus besar untuk proses penyerapan air
dalam jumlah yang besar. Kemudian sisa-sisa pencernaan ini akan di
buang melalui anus, saluran pembuangan akhir pada kelinci.
c. Sistem pengeluaran (Ekskresi)
Organ ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa
sepasang ginjal (Ren) yang terletak pada dinding Posterior abdomen
di belakang Peritoneum pada kedua sisi Vertebra thorakalis ke 12
sampai Vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena
adanya Lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus
oleh selaput tipis yang disebut kapsula Fibrosa terdapat Cortex
renalis di bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan Medulla
renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang
dibandingkan korteks. Bagian Medulla berbentuk kerucut yang
disebut Pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap
kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut Papilla renalis.
Fungsi ginjal yaitu memegang peranan penting dalam pengeluaran
zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana keseimbangan
cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-
zat lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan
amoniak.
Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah
melalui pembuluh Ureter dan ditampung sementara dalam Vesika
urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui
pembuluh Uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung
kalsium karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya
yang dipengaruhi oleh makanannya. Pada mamalia ginjal adalah
sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar
meninggalkan ginjal melalui Ureter. Kedua ginjal tersebut
mengosongkan isinya ke dalam kandung kemih. Selama urinasi urin
meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang
disebut Uretra.
d. Sistem reproduksi (Urogenitalia)
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara Internal. Testis
terkandung dalam saku Crotal. perkembangan embrio terjadi di
dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara Korion
dan Allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai
ada 10 buah yang terjadi simultan. Kelinci dewasa secara seksual
berumur 3 bulan. Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang
betina berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan
terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem reproduksi
yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus
karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak
menghalangi Ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di
sebut Superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering
terjadi.
e. Sistem peredaran darah (Circulatoria)
Jantung terletak diatas rongga dada sebelah kiri, diatas
diafragma. Jantung mempunyai empat ruang yang terbagai sempurna
dan terletak di dalam rongga dada serta terbungkus oleh Pericardia.
Perikardia terdiri dari dua lapisan, yakni Lamina parietalis (sebelah
luar) dan Lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara
kedua lapis ini terdapat Cavum pericardia yang berisi cairan
Pericardia. Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi
(Atrium) dan dua bilik (Ventrikel). Pada dasarnya, fungsi serambi
adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik.
Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pemompa yang
lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik
memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem
Sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot
jantung (Miokardia), yaitu otot serambi, otot bilik, serta serabut otot
perangsang dan penghantar khusus.
Sistem Circulatoria atau peredaran darah pada kelinci yaitu
ganda tertutup yaitu dua kali melewati jantung dan darah tidak
keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh tubuh
akan masuk pada bagian Atrium kanan yang membawa darah dari
seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida dan setelah itu akan
mengalir ke bagian Ventrikel kanan yang kemudian akan di pompa
ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Kemudian proses kedua dalam Sirkulasi yaitu darah
yang telah banyak mengandung oksigen akan di pompa kembali ke
Atrium kiri dan dari Atrium kiri akan mengalir ke dalam Ventrikel
kiri yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk
proses metabolisme dan kebutuhan sel lainnya.
C. Jawaban Tugas
Kunci identifikasi yang menjadi pembeda dari kelinci (Lepus
nigricollis) diantara beberapa jenis spesies mamalia lainnya adalah sebagai
berikut:
1. Anatomi rangka pada kelinci terdiri atas Cranium dan Rostrum atau
bagian yang membentuk moncong dengan rahang bawah yang dinamakan
Proceccus angularis, dengan tipe gigi Bilodont serta memiliki anggota
gerak yang terdiri atas segmen Proximal, segmen tengah dan segmen
Distal.
2. Morfologi pada kelinci dapat dibedakan pola warna baik dari bagian
Dorsal dan warna bagian Ventral. Ukuran tubuh yang terdiri dari kepala
badan, ekor, kaki belakang dan telinga. Tarsometatarsus memiliki bagian
dengan ciri-ciri Bosted yaitu bila Tarsus tidak bersisik dan, ciri-ciri jari
memiliki permukaan yang rata serta memiliki cakar yang Obtuse yaitu
cakar agak melengkung ujung tumpul dengan tipe kaki adalah tipe
berjalan. Ekor (Retriches) yang berukuran pendek atau sama dari pada
dengan badan. Gigi yang memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda
serta memiliki Glandula mamae (puting susu) yang tertutupi oleh bulu
dan terletak pada bagian Thorax dan Abdomen.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu Caput
(kepala), Truncus (badan), Cauda (ekor) dan Extrimitas liberae (alat gerak).
Pada bagian morfologi kelinci terdiri dari celah mulut (Cavum oris), lubang
hidung (Fovea nasalis), mata (Organon visus), daun telinga (Auriculae
pinnae), lubang telinga (Poros austicus), dada (Thorax), perut (Abdomen),
lengan atas (Branchium), lengan bawah (Ante branchium), paha (Femur),
betis (Tibia), jari-jari (Digiti),dan ekor (Caudal). Sedangkan pada bagian
anatomi kelinci terdiri dari batang tenggorok (Trachea), jantung (Cor), paru-
paru (Pulmo), hati (Hepar), kantong empedu (Vesica fellea), lambung
(Ventriculus), usus dua belas jari (Duodenum), usus halus (Intestinum tenue),
usus besar (Intestinum crassum), ginjal (Ren), kantong kemih (Vesika
urinaria), rectum, dan Anus.
B. Saran
1. Saran untuk praktikan
Sebaiknya semua praktikan lebih aktif dan teliti dalam melakukan
pengamatan agar dapat mengamati bagian-bagian tubuh maupun berbagai
jenis spesies kelas mamalia dengan lebih baik.
2. Saran untuk asisten
Sebaiknya jika pada saat praktikum asisten menerangkan terlebih
dahulu bagian-bagian tubuh spesimen yang akan diamati sehingga pada
saat praktikum praktikan dapat lebih memahami organ-organ tubuh
spesimen sehingga kekeliruan dalam pengenalan organ-organ tidak
terjadi.
3. Saran untuk laboratorium
Adapun saran saya untuk laboratorium yaitu agar segera
membangun laboratorium biologi di Universitas Sulawesi Barat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Aves (online). (http://gurungeblog.wordpress.com.). Diakses pada


hari Kamis, 6 April 2017, Pada pukul 14.00 WITA.

Aditia, Lasinrang. 2015. Laporan Praktikum Mamalia. (online). (http://lasinranga


ditia.blogspot.com/2015/04/laporan-lengkap-praktikum-taksonomi_17.htm
l). Diakses pada hari Minggu, 6 April 2017, pada pukul 06.16 WITA.

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.

Rolahnoviza, Gestri. 2015. Laporan Praktikum Mamalia. (online). (http://gestriro


lahnoviza.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html). Diakses
pada hari Minggu, 6 April 2017, pada pukul 06.19 WITA.

Sainab, Nur, Syamsiara. 2017. Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata.


Universitas Sulawesi Barat.

Yusuf, Suharli. 2015. Laporan Mamalia. (online). (http://allysuharli.blogspot.com/


2015/05/laporan-praktikum-mamalia.html). Diakses pada hari Minggu, 6
April 2017, pada pukul 06.30 WITA.

Anda mungkin juga menyukai