ANATOMI HEWAN
REPTILIA
Disusun Oleh:
NIM : K4318047
Kelas :B
Kelompok : 5 / Nurmawati
SURAKARTA
2019
Laporan Praktikum
Anatomi Hewan
I. Judul : Reptilia
II. Tujuan : 1. Mengamati topografi Reptilia
2. Mengetahui fungsi masing-masing organ pada Reptilia
3. Mengidentifikasi organ dan sistem organ pada Reptilia
1. MORFOLOGI
a. Gekko gecko
15
2
Gambar Referensi
Sumber : http://ochenzoologivertebrata.blogspot.com/
Deskripsi
Berdasarkan praktikum morfologi dari Tokek (Gekko gecko) atau biasanya di sebut
sebagai cicak besar, merupakan bagian dari kelas reptilia yang dari struktur morfologinya
terbagi atas bagian kepala (Caput), badan (Truncus) dan ekor (Caudal).
Dari pengamatan secara morfologi yang dilakukan pada tokek terdapat celah mulut (rima
oris) pada ujung caputnya yang bulat meruncing. Mata (organon visus) pada tokek sudah
memiliki kelopak sehingga dapat berkedip, pupil mata tegak bentuk jorong, dengan tepian yang
bergerigi. Terdapat membran tymphani yang dapat digunakan untuk pendengaran yang sangat
akurat. Tubuhnya berukuran panjang 25 cm dengan lebar 8 cm. Permukaan punggungnya yang
berwarna biru keabuan, ditutupi oleh sisik-sisik samar (granular) dengan bintil-bintil yang agak
besar dan menonjol berwarna jingga kemerahan dan pada sisi ventralnya berwarna putih
keabuan. Brancium, antebrancium dan digiti yang merupakan organ ekstremitas anterior.
Femur, crus dan digiti yang merupakan organ ekstremitas posterior juga memiliki fungsi yang
sama yaitu sebagai alat pergerakan pada tokek. Menurut Malkmus, et al (2002), Sisi bawah jari
(digiti) dihiasi dengan bantalan pelekat (disebut scansor) yang berguna untuk menahan langkah
agar tidak jatuh, biasanya digunakan ketika memanjat pohon, dinding atau langit-langit. Kuku
pada bagian digiti dapat juga digunakan ketika sedang menaiki pepohonan. Di ujung truncus,
lebih tepatnya sebelum ekor, terdapat anus (kloaka) Pada ekor (caudal), pangkalnya cenderung
membulat, berwarna sama dengan punggung, dengan bintik-bintik di pangkal dan di daerah
ujung berwarna kemerahan.
b. Trachemys scripta
1. Caput
8 7
2. Organon Visus
3. Rima Oris
9 4. Ekstrimitas Anterior
5. Digiti
6. Karapas
7. Caudal
8. Ekstremitas posterior
9. Truncus
5
6
2 1 3
4
Gambar Referensi
Sumber : https://tekooneko.com/cara-merawat-kura-kura-
brazil/
Deskripsi
1. Cavum oris
3 5 2. Caput
1 3. Ekstremitas cranialis
4. Ekstremitas caudalis
5. Caudal
6. Lubang hidung
7. Organon visus
8. Lubang telinga
2 9. Branchium
10. Antebranchium
11. Femur
11 12. Crus
9 13. Digiti
14. Anus
13
15. Lingua
10
12
14
15
7
6
8
Gambar Referensi
Sumber : http://warniumm.blogspot.com/2013/05/kadal.html
Deskripsi
a) A. Caput
b) Pada caput kadal terdapat organon visus (mata) yang dibatasi oleh palpebra superior dan
palpebra inferior dapat ditemukan pada caput dan juga terdapat membran nictitans yang
berwarna keputihan yang dapat menutupi seluruh mata.
Mabouya multifasciata memiliki membran tyhmpani yang tidak cembung dan celah auris
externa yang jelas terlihat, palpebra superior dan palpebra inferior dapat digerakkan (
Radiopoetro,1998)
Bagian kepala yang berbentuk pipih dan meruncing ke bagian ujungnya ini terlihat adanya
cavum oris yang terbagi atas rahang atas dan rahang bawah yang membatasi bagian sisi mulut
dan terdapat gigi halus yang sama bentuknya, tampak juga lidah kadal yang pendek dan tidak
bercabang. Bagian luar atas rahang terdapat sepasang lubang hidung yang kecil terletak diujung
moncongnya, dan terdapat lubang telinga luar dengan gendang pendengaran yang letaknya agak
ke dalam. Mulut kadal dibatasi oleh pallatum malae atau langit-langit sekunder dan pallatun
durum yaitu langit-langi keras.
B. Cervix (collum)
Cervix panjang dan melanjutkan diri sebagai truncus
C. Truncus
Truncus berbentuk memanjang convex dalam arah dorsolateral dan datar di bagian ventral. Pada
bagian truncus terdapat ekstremitas cranialis dan ekstremitas caudalis.
Ekstremitas cranialis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Brachium (lengan atas)
b. Antebrachium (lengan bawah)
c. Manus (telapak tangan)dengan 5 digiti yang berfalcula. Nama-nama digiti nomor
1. Pollux
2. Secundus
3. Medius
4. Annulus
5. Minimus
Ekstremitas caudalis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Femur (paha)
b. Crus (tungkai)
c. Pes (telapak kaki)
Telapak kaki terdiri dari 5 digiti yang berfalcula. Nama-nama digiti sama seperti pada manus
hanya saja digiti nomor 1 disebut hallux.
Antara kadal jenis betina dan kadal jenis jantan memiliki perbedaan pada berat badan dan
panjang kepala-badan. Pada kadal jantan tampak memiliki berat badan rataan lebih tinggi dari
pada betinanya, sedangkan panjang kepala dan badan rataan pada betina tampak lebih besar dari
pada jantannya (Mumpuni,2011)
D. Cauda
Cauda (ekor), panjang, silindris yang meruncing ke ujung, kalau ekor ini putus maka dapat
tumbuh kembali. Ventral dari pangkal cauda terdapat cloaca yang disebut apertura cloacis.
Lubang cloaca ini merupakan celah yang transfersal, sehingga hewan ini dimasukan ke dalam
golongan plagiotremata. Lubang tersebut dapat ditutupi oleh tutup dari sisik tanduk yang disebut
lamina praecloacalis
2. TOPOGRAFI
a. Gekko gecko
7 1. Kepala (Caput)
4 2. Badan (Truncus)
6 3. Ekor (Cauda)
2
4. Lengan Atas
3
1 (Branchium)
8 5. Lengan Bawah (Ante
5
Branchium)
9 6. Femur
7. Crus
13 8. Jari (Digiti)
12
9. Manus/Scansor
10
10. Anus (Kloaka)
11 11. Paru-Paru (Pulmo)
14
12. Hati (Hepar)
15 16 13. Lambung (Ventrikulus)
14. Usus (Intestinum)
17 18 15. Jantung (Cor)
19 16. Alat Kelamin (Testis)
17. Kantong Empedu
20 (vesica fellea)
18. Kandung kemih (vesica
urenaria)
19. Pancreas
Gambar Referensi 20. Otak
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi
Setelah mengamati topografi pada tokek, disimpulkan bahwa tokek memiliki anatomi
tubuh dengan organ-organ sebagai berikut :
1. Otak : Sebagai pengendali fungsi-fungsi motor sensorik serta untuk mempertahakan
hidup secara naluriah yang terfokus pada makanan, tempat tinggal, perkembangbiakan
dan perlindungan diri.
2. Paru-Paru (Pulmo) : Bernapas dengan paru-paru, dengan kapiler-kapilernya sepasang
berwarna kemerahan, tidak ada insang.
3. Hati (Hepar) : berwarna merah hati kecokelatan, sebagai kelenjar pencernaan, untuk
membuang racun.
4. Lambung (Ventrikulus) : berwarna putih agak transparan, untuk proses pencernaan
makanan.
5. Usus (Intestinum) : berwarna krem, untuk menyerap sari-sari makanan.
6. Jantung (Cor) : jantung dengan 3 ruang (2 atrium, 1 ventrikel), sebagai sentral yang
mengontrol sistem sirkulasi darah.
7. Alat Kelamin (Testis)
8. Kantong Empedu (vesica fellea)
9. Kandung kemih (vesica urenaria)
10. Pancreas
11. Kloaka : Sebagai saluran keluar sisa-sisa makanan hasil metabolisme.
b. Trachemys scripta
1. Caput
8 7
2. Organon Visus
3. Rima Oris
9 4. Ekstrimitas Anterior
5. Digiti
6. Karapas
7. Caudal
8. Ekstremitas posterior
9. Truncus
5
6
2 1 3
4
Gambar Referensi
Sumber:
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
Bagian caput atau kepala berbentuk pipih dan meruncing ke bagian ujungnya. Terdapat
cavum oris yang terbagi atas rahang atas dan rahang bawah yang membatasi bagian sisi mulut
dan terdapat gigi halus yang sama bentuknya, tampak juga lidah kadal yang pendek dan tidak
bercabang. Bagian luar atas rahang terdapat sepasang lubang hidung yang kecil terletak di ujung
moncongnya, dan terdapat lubang telinga luar dengan gendang pendengaran yang letaknya agak
ke dalam. Cervix panjang dan melanjutkan diri sebagai truncus Truncus berbentuk memanjang
convex dalam arah dorsolateral dan datar di bagian ventral. Pada bagian truncus terdapat
ekstremitas cranialis dan ekstremitas caudalis. Seperti berikut :
Ekstremitas cranialis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Brachium (lengan atas)
b. Antebrachium (lengan bawah)
c. Manus (telapak tangan)dengan 5 digiti yang berfalcula.
Nama-nama digiti nomor : 1. Pollux 2. Secundus , 3. Medius 4. Annulus 5. Minimus
Ekstremitas caudalis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Femur (paha)
b. Crus (tungkai)
c. Pes (telapak kaki)
Telapak kaki terdiri dari 5 digiti yang berfalcula. Nama-nama digiti sama seperti pada manus
hanya saja digiti nomor 1 disebut hallux.
Cauda (ekor), panjang, silindris yang meruncing ke ujung, kalau ekor ini putus maka dapat
tumbuh kembali. Ventral dari pangkal cauda terdapat cloaca yang disebut apertura cloacis.
Lubang cloaca ini merupakan celah yang transfersal, sehingga hewan ini dimasukan ke dalam
golongan plagiotremata. Lubang tersebut dapat ditutupi oleh tutup dari sisik tanduk yang disebut
lamina praecloacalis. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik (squama) yang merupakan eksoskeleton.
Eksoskeleton adalah skeleton yang terbentuk pada dinding dataran luar badan yang mengalami
proses kornifikasi (penandukan). Hal tersebut karena adanya lipatan-lipatan corium yang
masing-masing corium tertutup oleh epidermis yang mengering dan kemudian menanduk. Sisik
biasanya berbentuk hexagonal.
c. Mabouya multifasciata
4 1. Cor
3
2. Pulmo
1 3. Intestinum
4. Usus besar
5. Ventriculus
6. Ovarium
7. Vesica felea
8. Lobus dexter hepar
9. Lobus sinister hepar
5
6 2
9
7
Gambar Referensi
1. Cor berbentuk memanjang dan berwarna merah tua. Terdiri dari empat ruang yaitu 2
atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister belum terpisah sempurna sehingga
masih terjadi percampuran darah yang mengandung banyak oksigen dan yang kurang
oksigen. Septum ventricularis merupakan batas antara ventrikel dexter dan sinister. Cor
dari Mabouya multifasciata terbungkus oleh suatu membran transparan yang disebut
perikacrdium ( Parker dan Haswell,1962)
2. Pulmo berjumlah sepasang yaitu sinister dan dexter berwarna merah muda, strukturnya
seperti rumah tawon
3. Hepar berwarna cokelat kemerahan berbentuk memanjang , terbagi menjadi 2 lobi
yaitu dexter dan sinister
4. Ventriculus berwarna putih sebagai pelebaran dari oeshophagus yang silindris
berdinding musculair tebal
5. Usus besar berwarna putuh kecoklatan berfungsi sebagai rectum
3. SISTEM DIGESTIVUS
a. Gekko gecko
6
7 10
8
Gambar Referensi
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi
1. Vesica Falea
2. Pangkreas
3. Hepar
10
4 4. Ventrikulus
1
5. Instestinum
2 6. Kloaka
7. Maxilla
3
8. Lingua
9. Mandibula
7 10. Duodenum
5
8
6 9
Gambar Referensi
Sumber:
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
1. Cavum oris
2. Ventriculus
3. Intestinum
4. Usus besar
5 7 5. Kloaka
4
3 6. Hepar
7. Vesica felea
2
6
Gambar Referensi
Sumber :
http://fendiriawan.blogspot.com/2013/04/artikel-mabouya-
multifasciata.html
Deskripsi
Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gigi -gigi) yang berfungsi untuk keperluan
ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua
deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai
gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat
deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipis bersifat bipida (bercabang dua)
terletak di dasar cavum oris.
Dibelakang faring terdapat esofagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus
yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini
bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum
(usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang
sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang
terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter hepatis
terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum dan bagian craneal
intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva, excretoria dan
reproductiva.(Jasin,1992:104).
1. Hidung (Nares)
2. Laring
3. Trakea
4. Paru-paru (Pulmo)
2
1
3
Gambar Referensi
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi
1 Pulmo
2. Nares
2 3. Laring
1
4. Trakea
Gambar Referensi
Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
1. Larynx
2. Pulmo
Gambar Referensi
Sistem respirasi pada Mabouya multifasciata sudah setingkat lebih tinggi bila
dibandingkan dengan respirasi amphibian. amphibi tidak mempunyai trakhea, sedangkan pada
Mabouya multifasciata sudah mempunyai trakhea (Radiopoetro, 1989). Kadal (Mabouya
multifasciata) bernafas dengan paru-paru. Pada sistem pernafasannya dapat dijumpai tulang tipis
yang berlipat-lipat dinamakan tulang turbinal. Dimulai dari rima glotis, larynx, trachea, annulus
trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), broncus, bronciolus, bifurcatio
trachea (percabangan trachea) dan sepasang pulmo atau paru-paru (Radiopoetro, 1998).
- Rima glottidis (Celah menuju larynx)
- Larynx (Lubang saluran nafas ) tersusun dari beberapa jenis kartilago
- Trachea (tenggorokan ),panjang tersusun dari sederetan Annulus trachealis
- Cincin tulang rawan ),diujungnya kemudian bercabang dua
- Bifurcatio tracheae (Tempat percabangan trachea)
- Broncus (Cabang Trachea),pendek dan bercabang - cabang dalam pulmo
Gambar Referensi
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi
Setelah mengamati organ-organ peredaran darah pada tokek, disimpulkan bahwa system
sirkulasi atau peredaran darah pada tokek termasuk sistem sirkulasi ganda yang artinya darah
yang miskin akan oksigen masuk ke jantung melalui sinus venosus ke atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Lalu darah tersebut dipompa ke paru-paru. Nah, darah yang kaya akan
oksigen yang berasal dari paru-paru masuk ke atrium kiri dan kemudian masuk ke ventrikel
kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju seluruh tubuh
(Brotowijoyo, 1994: 179).
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada tokek yaitu ganda tertutup yaitu dua kali
melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh
tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya
akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian
akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen
akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri
yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan
sel lainnya.
b. Trachemys scripta
1. Paru-paru (Pulmo)
1
2. Jantung (Cor)
Gambar Referensi
Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada kura-kura terdiri dari Jantung (Cor), yang
tersusun atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister belum terpisah
sempurna, sehingga masih terjadi percampuran darah yang mengandung banyak oksigen dan
yang kurang oksigen. Septum ventricularis yaitu batas antara ventrikel dexter dan sinister.
Pembuluh darah (Vasa), yang keluar dari ventrikel dexter yaitu arcus dan dan arteri pulmonalis
ke paru-paru. Sedangkan yang keluar dari ventrikel sinister yaitu arcus aorta dexter membelok
ke kanan, bercabang menjadi arteri carotis comunis. Pada waktu sistole, darah dari atrium
sinistrum masuk ke ventrikel sinistrum dan dari atrium dexter masuk ke ventrikel dexter. Di
ventrikel darah venosus dan arteriel untuk sebagian kecil tercampur.
c. Mabouya multifasciata
1. Cor
sirkulasi
Gambar Referensi
Sumber :
http://fendiriawan.blogspot.com/2013/04/artikel-mabouya-
multifasciata.html
Deskripsi
Sistem sirkulasi pada kadal berupa jantung yang memperlihatkan kemajuaan bila
dibandingkan dengan jantung amphibi, meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya
terpisah. Jantung terbungkus oleh sutu membran transparan yaitu pericardium.
Jantung kadal terdiri atas sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel terbagi oleh sekat
yang belum sempurna. Darah bersih dan darah kotor bercampur di dalam ventrikel. Atrium
kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh septum atrium. Darah dari atrium dextra mengalir menuju
paru-paru melalui vena pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Di dalam
paru-paru darah mengikat oksigen dan mengalir kembali menuju atrium sinista melalui arteri
pulmonalis. Kemudian darah mengalir menuju ventrikel dan di ventrikel darah dipompa menuju
seluruh tubuh masuk dalam jaringan–jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh darah mengalir menuju
jantung. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Peredaran darah seperti ini disebut
peredaran darah ganda (Djuhanda, 1982).
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir
sempurna.Pada reptil conusnya terbagi menjadi tiga saluran,yaitu: :
a) Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru
b) Truncus sistemik kiri
c) Truncus sistemik kanan, yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan mengarah ke
peredaran darah umum atau seluruh tubuh.
Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan pada ventrikel kiri dan
atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri, sehingga darah campuran akibatnya
cenderung memasuki ke lengkung sistemik kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke
dalam lengkung kanan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya persamaan antara septum
inter-atrial, septum inter-ventriculer, dan klep-klep di dalam conus.
6. SISTEM UROGENITALIA
a. Gekko gecko
Gambar Referensi
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi
Namun, pada tokek yang diamati ini tidak memiliki hemipenis. Ginjal (Ren) nya berjumlah
sepasang, berwarna merah coklat, terdiri dari 2 lobi. Lobus posterior agak pipih dan berlekatan
satu sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di belakang peritoneum),di daerah sacrum.
Vesica urinaria, sebagai kantong tipis, merupakan tonjolan dinding ventral kloaka. Testes,
sepasang, oval, kecil, agak keputihan.
b. Trachemys scripta
1. Telur
3. Kloaka
Gambar Referensi
Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
1. Ovarium
2. Oviduct
2
1
1. Ovarium
2. Oviduct
Gambar Referensi
Sumber : http://warniumm.blogspot.com/2013/05/kadal.html
Deskripsi
Sistem urogenital terdiri dari sepanjang ginjal, berbentuk tidak teratur, berwarna merah
tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior . Dari ginjal keluar ureter yang bermuara pada
kloaka. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri dari
sepasang testis, epididimis, vas defferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat
kopulasi yaitu untuk memasukan sperma dalam tubuh kadal betina. Oleh karena, kadal
mempunyai alat kopulasi maka kadal mengadakan fertilisasi internal. Kadal mempunyai
kantong kemih atau kantong urine yang berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang
akan digunakan sebagai sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap kembali ke
dalam kantong urine (Djuhanda, 1982).
- Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan
terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan
dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
- Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini
akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis
dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan
reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu
sinus urogenital yang pendek.
- Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom
sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian
anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular
dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur. Fertilisasi
kadal termasuk fertilisasi internal dan bersifat ovovivipar yang menghasilkan telur dengan
banyak kuning telur. Telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan
betina. Saluran telur itu disebut uterus. Embrio dikelilingi oleh amnion, horion, dan alantois
(Brotowidjoyo, 1993).
7. SISTEM SARAF
a. Gekko gecko
1. Otak (Encephalon)
Gambar Referensi
Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi
Sistem syaraf (nervosum) pada tokek terdiri dari encephalon (otak) dan medula spinalis
(sumsum tulang belakang), dan antara keduanya dihubungkan oleh medula oblongata.
Encephalon pada tokek ini terletak pada cavum ranii (rongga tengkorak), yang terdiri dari
hemispherium cerebrib yang relatif besar dan menyembpit ke muka, lobus olfactorius yang
nantinya berdiferensiasi menjadi tractusolfactorius dan berakhir sebagai bulbus olfactorius yang
dari mesencephalon, dan epiphysis yang amat kecil yang berasal dari diencephalon.
b. Trachemys scripta
1. Otak (Cerebrum)
Gambar Referensi
Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi
Reptil memiliki lobus olfaktorius yang panjang sehingga reptil memiliki penciuman
yang tajam.Lobus optikulus yang berada ditengah menyebabkan lobus optikulus terdesak oleh
otak besar sehingga reptil kurang baik dalam penglihatan.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima
impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf
yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang
berupa perintah dari otak
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak,
dan saraf sumsum tulang belakang
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. Lima pasang saraf motor
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang. terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion
disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post
ganglion.
sistem saraf simpatik (ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek) sistem saraf
parasimpatik (urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ tertentu)
c. Mabouya multifasciata
1. Otak
3. Ovarium
4. Oviduct
Gambar Referensi
Sumber : https://www.artikelsiana.com/2014/10/Sistem-
Saraf-Hewan-Vertebrata-Avertebarata.html
Deskripsi
Sistem Saraf
Enchephalon terdiri atas: dua lobus olfactorius yang panjang yang berhubungan dengan
haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon yang tertutup oleh
haemisphaerium cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi dua corpora bigemina.
Cerebellum (myencephalon) berbentuk kecil terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah
bawah cerebellum terdapat medulla oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai
cekung fossa rhomboidea yang sebagian ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari
mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah ventral terdapat hypophyse.
Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan oleh medulla spinalis. Pada otak
terdapat 12 nervi cerebrales.
Otak tengah pada reptil(kadal kebun) telah mengalami perubahan pada cerebrum yang
diakibatkan perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh
beberapa sel saraf sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil(kdal kebun) relatif
lebih besar dari pada milik amfibi. Sekali lagi kemampuan ini dihubungkan dengan macam
gerakan dari kebanyakan reptil.(kadal kebun) memiliki 12 saraf cranial.
VI. Kesimpulan
VII. Daftar pustaka
Aliyas , Samliok, N., dan Zakirah R.Y. (2016). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Ikan Nila (Oreochromis Sp.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal
Sains dan Teknologi Tadulako. Vol. 5(1), hlm 19-27.
Dwisang, (2008). Struktur Tubuh Ikan Nila. Yogyakarta : Kanisius.
Harlita. (2013). Modul Praktikum Anatomi Hewan. Surakarta : Pendidikan Biologi.
Herlina, Rose. (2008). Intisari IPA (Biologi) SMP. Jakarta : Kawan pustaka.
Kordi. K. G. H. (2007). Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal. Jakarta : Penerbit Andi.
Marshall, W.S., dan M. Grosell. (2006). Ion transport, osmoregulation, and acidbase
balance. In the Physiology of Fishes, Evans, D.H., and Claiborne, J.B. (eds.).
taylor and Francis Group.
Nofrizal. (2014). Aktivitas Jantung Ikan Nila, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758)
pada Kecepatan Renang Berbeda yang Dipantau dengan Elektrokardiograf
(EKG). Jurnal Iktiologi Indonesia, 14(2), 101-109.
Pratama. (2009). Morfologi Ikan Nila. Airlangga. Jakarta.
Santoso, H. (2018). Kajian Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Habitat
Air Tawar dan Air Payau. BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC), 3(3),
10-17.