Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
REPTILIA

Disusun Oleh:

Nama : Qonita Luthfiyyah

NIM : K4318047

Kelas :B

Kelompok : 5 / Nurmawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
Laporan Praktikum

Anatomi Hewan

I. Judul : Reptilia
II. Tujuan : 1. Mengamati topografi Reptilia
2. Mengetahui fungsi masing-masing organ pada Reptilia
3. Mengidentifikasi organ dan sistem organ pada Reptilia

III. Alat dan Bahan:


a. Alat b. Bahan
1. Papan bedah 1. Gekko gecko
2. Section kit 2. Trachemys scripta
3. Cutter 3. Mabouya multifasciata
4. Pinset 4. Ptyas mucosus
5. Kapas 5. Kloroform/Eter
6. Jarum pentul
7. Lup

IV. Langkah Kerja:


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membius spesimen dengan kapas yang dibasahi dengan kloroform.
3. Meletakkan spesimen diatas papan bedah.
4. Melakukan double pitting dengan menusukkan jarum pentul pada otak dan
tengkuk spesimen.
5. Menyayat tubuh spesimen melalui anal, dari anterior terus sampai ke posterior.
6. Menguliti integumen dengan hati-hati.
7. Membuka sayatan hingga organ-organ di dalam tubuh spesimen terbuka dan
terlihat dengan jelas.
8. Mengamati dan mengidentifikasi organ dan sistem organ pada specimen.
V. Hasil Pengamatan

1. MORFOLOGI
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

6 7 4 1. Celah Mulut (Rima Oris)


2. Mata (Organon Visus)
3. Kepala (Caput)
14 4. Badan (Truncus)
5 5. Ekor (Cauda)
6. Lengan Atas (Branchium)
7. Lengan Bawah (Ante
3 Branchium)
9
8. Femur
9. Crus
8 10. Jari (Digiti)
12 11. Manus/Scansor
12. Cerviks
13 13. Anus (Kloaka)
11
14. Hidung (Nares)
10 15. Membrane tymphani

15
2

Gambar Referensi

Sumber : http://ochenzoologivertebrata.blogspot.com/
Deskripsi

Berdasarkan praktikum morfologi dari Tokek (Gekko gecko) atau biasanya di sebut
sebagai cicak besar, merupakan bagian dari kelas reptilia yang dari struktur morfologinya
terbagi atas bagian kepala (Caput), badan (Truncus) dan ekor (Caudal).
Dari pengamatan secara morfologi yang dilakukan pada tokek terdapat celah mulut (rima
oris) pada ujung caputnya yang bulat meruncing. Mata (organon visus) pada tokek sudah
memiliki kelopak sehingga dapat berkedip, pupil mata tegak bentuk jorong, dengan tepian yang
bergerigi. Terdapat membran tymphani yang dapat digunakan untuk pendengaran yang sangat
akurat. Tubuhnya berukuran panjang 25 cm dengan lebar 8 cm. Permukaan punggungnya yang
berwarna biru keabuan, ditutupi oleh sisik-sisik samar (granular) dengan bintil-bintil yang agak
besar dan menonjol berwarna jingga kemerahan dan pada sisi ventralnya berwarna putih
keabuan. Brancium, antebrancium dan digiti yang merupakan organ ekstremitas anterior.
Femur, crus dan digiti yang merupakan organ ekstremitas posterior juga memiliki fungsi yang
sama yaitu sebagai alat pergerakan pada tokek. Menurut Malkmus, et al (2002), Sisi bawah jari
(digiti) dihiasi dengan bantalan pelekat (disebut scansor) yang berguna untuk menahan langkah
agar tidak jatuh, biasanya digunakan ketika memanjat pohon, dinding atau langit-langit. Kuku
pada bagian digiti dapat juga digunakan ketika sedang menaiki pepohonan. Di ujung truncus,
lebih tepatnya sebelum ekor, terdapat anus (kloaka) Pada ekor (caudal), pangkalnya cenderung
membulat, berwarna sama dengan punggung, dengan bintik-bintik di pangkal dan di daerah
ujung berwarna kemerahan.
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Caput
8 7
2. Organon Visus

3. Rima Oris

9 4. Ekstrimitas Anterior

5. Digiti

6. Karapas

7. Caudal

8. Ekstremitas posterior

9. Truncus
5
6
2 1 3
4

Gambar Referensi

Sumber : https://tekooneko.com/cara-merawat-kura-kura-
brazil/
Deskripsi

Berdasarkan praktikum morfologi dari Kura-kura (Trachemys scripta), spesimen ini


memiliki karapak berwarna olive cokelat terhias tanda berbentuk garis ataupun bintik noktah
berwarna kuning pada pinggiran plastron. Karapas kura-kura dewasa berkeriput berbentuk oval.
Bentuk mendatar dan secara ukuran sedikit lebih kecil dari karapasnya, setiap sisis bawah
marginal melandai. Kulit berwarna cokelat yang terkombinasi dengan warna zaitun kehijauana
terhias strip berwarna kuning.ada sebuah pola bidang yang berbeda dibelakang mata yang
bervariasi, warnanya kuning kemerah bentuknya ramping sempit atau lebar. Pada plastron
memilii bintik-bintik gelap yang juga terjadi pada karapanya. Pada plastron terdapat bidang atau
garis-garis kuning. Kaki depan memiliki garis-garis kuning yang lebih besar daripada
kebanyakan spesies slider. Dan mata memiliki garis kuning dan oranyae tepat dibelakang setiap
mata. Stripe tidak pernah sepenuhnya satu warna, pertama mulai keluar akan berwarna kuning
yang kemudian memudar menjadi warna oranye lalu kearah meraah tua bila mendekati belakang
leher(Iskandar,2000)
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Cavum oris
3 5 2. Caput
1 3. Ekstremitas cranialis
4. Ekstremitas caudalis
5. Caudal
6. Lubang hidung
7. Organon visus
8. Lubang telinga
2 9. Branchium
10. Antebranchium
11. Femur
11 12. Crus
9 13. Digiti
14. Anus
13
15. Lingua

10

12

14
15
7

6
8
Gambar Referensi

Sumber : http://warniumm.blogspot.com/2013/05/kadal.html

Deskripsi

a) A. Caput
b) Pada caput kadal terdapat organon visus (mata) yang dibatasi oleh palpebra superior dan
palpebra inferior dapat ditemukan pada caput dan juga terdapat membran nictitans yang
berwarna keputihan yang dapat menutupi seluruh mata.
Mabouya multifasciata memiliki membran tyhmpani yang tidak cembung dan celah auris
externa yang jelas terlihat, palpebra superior dan palpebra inferior dapat digerakkan (
Radiopoetro,1998)
Bagian kepala yang berbentuk pipih dan meruncing ke bagian ujungnya ini terlihat adanya
cavum oris yang terbagi atas rahang atas dan rahang bawah yang membatasi bagian sisi mulut
dan terdapat gigi halus yang sama bentuknya, tampak juga lidah kadal yang pendek dan tidak
bercabang. Bagian luar atas rahang terdapat sepasang lubang hidung yang kecil terletak diujung
moncongnya, dan terdapat lubang telinga luar dengan gendang pendengaran yang letaknya agak
ke dalam. Mulut kadal dibatasi oleh pallatum malae atau langit-langit sekunder dan pallatun
durum yaitu langit-langi keras.
B. Cervix (collum)
Cervix panjang dan melanjutkan diri sebagai truncus

C. Truncus
Truncus berbentuk memanjang convex dalam arah dorsolateral dan datar di bagian ventral. Pada
bagian truncus terdapat ekstremitas cranialis dan ekstremitas caudalis.
 Ekstremitas cranialis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Brachium (lengan atas)
b. Antebrachium (lengan bawah)
c. Manus (telapak tangan)dengan 5 digiti yang berfalcula. Nama-nama digiti nomor
1. Pollux
2. Secundus
3. Medius
4. Annulus
5. Minimus
 Ekstremitas caudalis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Femur (paha)
b. Crus (tungkai)
c. Pes (telapak kaki)
Telapak kaki terdiri dari 5 digiti yang berfalcula. Nama-nama digiti sama seperti pada manus
hanya saja digiti nomor 1 disebut hallux.
Antara kadal jenis betina dan kadal jenis jantan memiliki perbedaan pada berat badan dan
panjang kepala-badan. Pada kadal jantan tampak memiliki berat badan rataan lebih tinggi dari
pada betinanya, sedangkan panjang kepala dan badan rataan pada betina tampak lebih besar dari
pada jantannya (Mumpuni,2011)

D. Cauda
Cauda (ekor), panjang, silindris yang meruncing ke ujung, kalau ekor ini putus maka dapat
tumbuh kembali. Ventral dari pangkal cauda terdapat cloaca yang disebut apertura cloacis.
Lubang cloaca ini merupakan celah yang transfersal, sehingga hewan ini dimasukan ke dalam
golongan plagiotremata. Lubang tersebut dapat ditutupi oleh tutup dari sisik tanduk yang disebut
lamina praecloacalis
2. TOPOGRAFI
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

7 1. Kepala (Caput)
4 2. Badan (Truncus)
6 3. Ekor (Cauda)
2
4. Lengan Atas
3
1 (Branchium)
8 5. Lengan Bawah (Ante
5
Branchium)
9 6. Femur
7. Crus
13 8. Jari (Digiti)
12
9. Manus/Scansor
10
10. Anus (Kloaka)
11 11. Paru-Paru (Pulmo)
14
12. Hati (Hepar)
15 16 13. Lambung (Ventrikulus)
14. Usus (Intestinum)
17 18 15. Jantung (Cor)
19 16. Alat Kelamin (Testis)
17. Kantong Empedu
20 (vesica fellea)
18. Kandung kemih (vesica
urenaria)
19. Pancreas
Gambar Referensi 20. Otak

Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi

Setelah mengamati topografi pada tokek, disimpulkan bahwa tokek memiliki anatomi
tubuh dengan organ-organ sebagai berikut :
1. Otak : Sebagai pengendali fungsi-fungsi motor sensorik serta untuk mempertahakan
hidup secara naluriah yang terfokus pada makanan, tempat tinggal, perkembangbiakan
dan perlindungan diri.
2. Paru-Paru (Pulmo) : Bernapas dengan paru-paru, dengan kapiler-kapilernya sepasang
berwarna kemerahan, tidak ada insang.
3. Hati (Hepar) : berwarna merah hati kecokelatan, sebagai kelenjar pencernaan, untuk
membuang racun.
4. Lambung (Ventrikulus) : berwarna putih agak transparan, untuk proses pencernaan
makanan.
5. Usus (Intestinum) : berwarna krem, untuk menyerap sari-sari makanan.
6. Jantung (Cor) : jantung dengan 3 ruang (2 atrium, 1 ventrikel), sebagai sentral yang
mengontrol sistem sirkulasi darah.
7. Alat Kelamin (Testis)
8. Kantong Empedu (vesica fellea)
9. Kandung kemih (vesica urenaria)
10. Pancreas
11. Kloaka : Sebagai saluran keluar sisa-sisa makanan hasil metabolisme.
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Caput
8 7
2. Organon Visus

3. Rima Oris

9 4. Ekstrimitas Anterior

5. Digiti

6. Karapas

7. Caudal

8. Ekstremitas posterior

9. Truncus
5
6
2 1 3
4

Gambar Referensi

Sumber:
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi

Bagian caput atau kepala berbentuk pipih dan meruncing ke bagian ujungnya. Terdapat
cavum oris yang terbagi atas rahang atas dan rahang bawah yang membatasi bagian sisi mulut
dan terdapat gigi halus yang sama bentuknya, tampak juga lidah kadal yang pendek dan tidak
bercabang. Bagian luar atas rahang terdapat sepasang lubang hidung yang kecil terletak di ujung
moncongnya, dan terdapat lubang telinga luar dengan gendang pendengaran yang letaknya agak
ke dalam. Cervix panjang dan melanjutkan diri sebagai truncus Truncus berbentuk memanjang
convex dalam arah dorsolateral dan datar di bagian ventral. Pada bagian truncus terdapat
ekstremitas cranialis dan ekstremitas caudalis. Seperti berikut :
 Ekstremitas cranialis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Brachium (lengan atas)
b. Antebrachium (lengan bawah)
c. Manus (telapak tangan)dengan 5 digiti yang berfalcula.
Nama-nama digiti nomor : 1. Pollux 2. Secundus , 3. Medius 4. Annulus 5. Minimus
 Ekstremitas caudalis, berjumlah sepasang dengan bagian-bagian:
a. Femur (paha)
b. Crus (tungkai)
c. Pes (telapak kaki)
Telapak kaki terdiri dari 5 digiti yang berfalcula. Nama-nama digiti sama seperti pada manus
hanya saja digiti nomor 1 disebut hallux.

Cauda (ekor), panjang, silindris yang meruncing ke ujung, kalau ekor ini putus maka dapat
tumbuh kembali. Ventral dari pangkal cauda terdapat cloaca yang disebut apertura cloacis.
Lubang cloaca ini merupakan celah yang transfersal, sehingga hewan ini dimasukan ke dalam
golongan plagiotremata. Lubang tersebut dapat ditutupi oleh tutup dari sisik tanduk yang disebut
lamina praecloacalis. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik (squama) yang merupakan eksoskeleton.
Eksoskeleton adalah skeleton yang terbentuk pada dinding dataran luar badan yang mengalami
proses kornifikasi (penandukan). Hal tersebut karena adanya lipatan-lipatan corium yang
masing-masing corium tertutup oleh epidermis yang mengering dan kemudian menanduk. Sisik
biasanya berbentuk hexagonal.
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

4 1. Cor
3
2. Pulmo
1 3. Intestinum
4. Usus besar
5. Ventriculus
6. Ovarium
7. Vesica felea
8. Lobus dexter hepar
9. Lobus sinister hepar

5
6 2

9
7

Gambar Referensi

( Luthfi, M.J dan Riyanto, 2017)


Deskripsi

1. Cor berbentuk memanjang dan berwarna merah tua. Terdiri dari empat ruang yaitu 2
atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister belum terpisah sempurna sehingga
masih terjadi percampuran darah yang mengandung banyak oksigen dan yang kurang
oksigen. Septum ventricularis merupakan batas antara ventrikel dexter dan sinister. Cor
dari Mabouya multifasciata terbungkus oleh suatu membran transparan yang disebut
perikacrdium ( Parker dan Haswell,1962)
2. Pulmo berjumlah sepasang yaitu sinister dan dexter berwarna merah muda, strukturnya
seperti rumah tawon
3. Hepar berwarna cokelat kemerahan berbentuk memanjang , terbagi menjadi 2 lobi
yaitu dexter dan sinister
4. Ventriculus berwarna putih sebagai pelebaran dari oeshophagus yang silindris
berdinding musculair tebal
5. Usus besar berwarna putuh kecoklatan berfungsi sebagai rectum
3. SISTEM DIGESTIVUS
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Mulut (Rima oris)


2. Esophagus
3. Lingua
4. Lambung (Ventrikulus)
1 5. Usus halus (Intestinum)
11 6. Hati (hepar)
2 7. Pancreas
8. Kantong empedeu
3
(Vesica felea)
5
9. Usus besar
10. Anus
4 11. Gigi (Dentes)

6
7 10
8

Gambar Referensi

Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi

Setelah mengamati organ-organ pencernaan pada tokek, disimpulkan bahwa system


digestivus atau pencernaan pada tokek terdiri atas beberapa saluran dan kelenjar pencernaan.
Nah, saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Sedangkan
kelenjarnya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati. Makanan dari mulut yang telah
dilumasi oleh kelenjar ludah masuk ke kerongkongan dan kemudian masuk ke lambung. Di
lambung makanan ini dicerna dan kemudian menuju usus untuk diserap nutrisinya. Nah, sisa
sisa dari makanan tersebut dibuang melalui kloaka dalam bentuk feses (tinja) dengan proses
defekasi (Maskoeri, 1992: 216).

Sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan glandula digestoria.


Tractus digestivus terdiri dari saluran penerima makanan/ mulut(cavum oris), lidah (lingua),
faring, lambung (esophagus), ventriculus (lambung), usus halus (intestinum tenue), usus besar
(intestinum crassum), caecum (batas antara usus halus dan usus besar), intestinum crassum
berfungsi sebagai rectum. Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes
ini berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva, sedikit melengkung ke
arah medial cavum oris. Cecum sendiri merupakan batas antara instestinum tenue dan
intestinum crassum. Sedangkan glandula digestoria yang terdiri dari hati, pankreas, vesikula
fellea sebagai tempat penampung empedu yang dihasilkan oleh hepar. Hepar terdiri atas 2 lobi,
yaitu sinister dan dekter yang memiliki warna coklat kemerahan. Pancreas terletak dalam suatu
lengkung antara ventriculus dan duodenum. Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan
perantaraan suatu alat penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian alat penggantung
instestinum tenue disebut mesenterium, alat penggantung intestinum crassum (rectum) disebut
mesorectum. Dan alat pencerneaan yang terakhir adalah anus/kloaka sebagai saluran
pembuangan sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Vesica Falea

2. Pangkreas

3. Hepar
10
4 4. Ventrikulus
1
5. Instestinum

2 6. Kloaka

7. Maxilla
3
8. Lingua

9. Mandibula

7 10. Duodenum

5
8

6 9

Gambar Referensi

Sumber:
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi

Setelah mengamati organ-organ pencernaan pada kura-kura, disimpulkan bahwa system


digestivus atau pencernaan pada kura-kura terdiri atas beberapa saluran dan kelenjar pencernaan
 Tractus digestivus , terdiri atas :
1. Cavum oris ( ongga mulut), mempunyai maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah), masing-masng dengan dentes berbentuk kerucut yang disebut pleurodont
2. Lingua, terletak pada dasar mulut melekat pada phagus
3. Ventriculus, sebagai pelebaran dari oesophagus yang silindris berdinding musculair
tebal.
4. Intestinum tenue
5. Intestinum crassum, berfungsi sebagai rectum
6. Caecum, amat pendek pada batas intestinum tenue dan intestinum crassum.
 Glandula digestoria, terdiri dari:
a. Hepar, 2 lobi yaitu sinister dan dexter, berwarna coklat kemerahan.
b. Vesica felea, pada tepi caudal lobus dexter hepatis.
c. Pancreas, terletak diantara ventriculus dan duodenum.
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Cavum oris
2. Ventriculus
3. Intestinum
4. Usus besar
5 7 5. Kloaka
4
3 6. Hepar
7. Vesica felea

2
6

Gambar Referensi

Sumber :
http://fendiriawan.blogspot.com/2013/04/artikel-mabouya-
multifasciata.html
Deskripsi

Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gigi -gigi) yang berfungsi untuk keperluan
ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua
deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai
gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat
deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipis bersifat bipida (bercabang dua)
terletak di dasar cavum oris.

Dibelakang faring terdapat esofagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus
yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini
bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum
(usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang
sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang
terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter hepatis
terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum dan bagian craneal
intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva, excretoria dan
reproductiva.(Jasin,1992:104).

 Tractus digestivus , terdiri atas :


1. Cavum oris ( ongga mulut), mempunyai maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah), masing-masng dengan dentes berbentuk kerucut yang disebut pleurodont
2. Lingua, terletak pada dasar mulut melekat pada phagus
3. Ventriculus, sebagai pelebaran dari oesophagus yang silindris berdinding musculair
tebal.
4. Intestinum tenue
5. Intestinum crassum, berfungsi sebagai rectum
6. Caecum, amat pendek pada batas intestinum tenue dan intestinum crassum.
 Glandula digestoria, terdiri dari:
1. Hepar, 2 lobi yaitu sinister dan dexter, berwarna coklat kemerahan.
2. Vesica felea, pada tepi caudal lobus dexter hepatis.
3. Pancreas, terletak diantara ventriculus dan duodenum.
 Alat penggantung, sebagai derivat peritoneum :
1. Mesogastrium : penggantung ventriculus
2. Mesentrium : penggantung usus
3. Mesorectum : penggantung rectum.
4. SISTEM RESPIRASI
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Hidung (Nares)
2. Laring
3. Trakea
4. Paru-paru (Pulmo)
2
1
3

Gambar Referensi

Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi

Setelah mengamati organ-organ pernapasan pada tokek, disimpulkan bahwa system


respirasi atau pernapasan pada tokek mulai dari hidung (nares), rima glottides (celah dibelakang
lidah menuju keruang laring), mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya dilengkapi
oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini
dilengkapi oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea
membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-
masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Bentuk pulmo relatif sederhana. Pada beberapa
reptilia, bagian internal pulmo terbagi tidak sempurna dan menjadi 2 bagian, yaitu bagian
anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan
berfungsi terutama untuk reservoir. Paru-paru terdiri dari kapiler pulmonary. (Radiopoetro,
1977).
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1 Pulmo

2. Nares

2 3. Laring
1
4. Trakea

Gambar Referensi

Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi

Setelah mengamati organ-organ pernapasan pada kura-kura, disimpulkan bahwa system


respirasi atau pernapasan pada kura-kura dimulai dari rima glottidis, sebagai celah di belakang
lingua menuju keluar laring. Laring, dindingnya dibentuk oleh beberapa tulang rawan. Trachea,
sebagai lanjutan laring terdapat di sebelah ventral collum, dindingnya tersusun atas lingkaran-
lingkaran tulang rawan. Di daerah torak trachea bercabang. Bronchusnya pendek, ada 2 yaitu
dextrum dan sinistrum. Bronkus bercabang-cabang, percabangannya biforcatio trachea. Pulmo,
sepasang yaitu sinister dan dexter, struktur dalam seperti rumah tawon (Radiopoetro, 1977).
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Larynx
2. Pulmo

Gambar Referensi

Lutfhfi, M.J. dan Riyanto. (2017)


Deskripsi

Sistem respirasi pada Mabouya multifasciata sudah setingkat lebih tinggi bila
dibandingkan dengan respirasi amphibian. amphibi tidak mempunyai trakhea, sedangkan pada
Mabouya multifasciata sudah mempunyai trakhea (Radiopoetro, 1989). Kadal (Mabouya
multifasciata) bernafas dengan paru-paru. Pada sistem pernafasannya dapat dijumpai tulang tipis
yang berlipat-lipat dinamakan tulang turbinal. Dimulai dari rima glotis, larynx, trachea, annulus
trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), broncus, bronciolus, bifurcatio
trachea (percabangan trachea) dan sepasang pulmo atau paru-paru (Radiopoetro, 1998).
- Rima glottidis (Celah menuju larynx)
- Larynx (Lubang saluran nafas ) tersusun dari beberapa jenis kartilago
- Trachea (tenggorokan ),panjang tersusun dari sederetan Annulus trachealis
- Cincin tulang rawan ),diujungnya kemudian bercabang dua
- Bifurcatio tracheae (Tempat percabangan trachea)
- Broncus (Cabang Trachea),pendek dan bercabang - cabang dalam pulmo

Pulmo (Paru-paru) ,sepasang bentuk fusiform ,warna merah Coklat


5. SISTEM SIRKULASI
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Pembuluh darah (Vessel)


2. Jantung (Cor)
3. Paru-paru (Pulmo)

Gambar Referensi

Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi

Setelah mengamati organ-organ peredaran darah pada tokek, disimpulkan bahwa system
sirkulasi atau peredaran darah pada tokek termasuk sistem sirkulasi ganda yang artinya darah
yang miskin akan oksigen masuk ke jantung melalui sinus venosus ke atrium kanan lalu ke
ventrikel kanan. Lalu darah tersebut dipompa ke paru-paru. Nah, darah yang kaya akan
oksigen yang berasal dari paru-paru masuk ke atrium kiri dan kemudian masuk ke ventrikel
kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju seluruh tubuh
(Brotowijoyo, 1994: 179).

Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada tokek yaitu ganda tertutup yaitu dua kali
melewati jantung dan darah tidak keluar dari pembuluh darah. Darah yang datang dari seluruh
tubuh akan masuk pada bagian atrium kanan yang membawa darah dari seluruh tubuh yang kaya
akan karbondioksida dan setelah itu akan mengalir ke bagian ventrikel kanan yang kemudian
akan di pompa ke paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Kemudian proses kedua dalam sirkulasi yaitu darah yang telah banyak mengandung oksigen
akan di pompa kembali ke atrium kiri dan dari atrium kiri akan mengalir ke dalam ventrikel kiri
yang kemudian darah akan di pompa ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme dan kebutuhan
sel lainnya.
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Paru-paru (Pulmo)
1
2. Jantung (Cor)

Gambar Referensi

Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi

Sistem sirkulasi atau peredaran darah pada kura-kura terdiri dari Jantung (Cor), yang
tersusun atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel dexter dan sinister belum terpisah
sempurna, sehingga masih terjadi percampuran darah yang mengandung banyak oksigen dan
yang kurang oksigen. Septum ventricularis yaitu batas antara ventrikel dexter dan sinister.
Pembuluh darah (Vasa), yang keluar dari ventrikel dexter yaitu arcus dan dan arteri pulmonalis
ke paru-paru. Sedangkan yang keluar dari ventrikel sinister yaitu arcus aorta dexter membelok
ke kanan, bercabang menjadi arteri carotis comunis. Pada waktu sistole, darah dari atrium
sinistrum masuk ke ventrikel sinistrum dan dari atrium dexter masuk ke ventrikel dexter. Di
ventrikel darah venosus dan arteriel untuk sebagian kecil tercampur.
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Cor

sirkulasi

Gambar Referensi

Sumber :
http://fendiriawan.blogspot.com/2013/04/artikel-mabouya-
multifasciata.html
Deskripsi

Sistem sirkulasi pada kadal berupa jantung yang memperlihatkan kemajuaan bila
dibandingkan dengan jantung amphibi, meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya
terpisah. Jantung terbungkus oleh sutu membran transparan yaitu pericardium.
Jantung kadal terdiri atas sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel terbagi oleh sekat
yang belum sempurna. Darah bersih dan darah kotor bercampur di dalam ventrikel. Atrium
kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh septum atrium. Darah dari atrium dextra mengalir menuju
paru-paru melalui vena pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Di dalam
paru-paru darah mengikat oksigen dan mengalir kembali menuju atrium sinista melalui arteri
pulmonalis. Kemudian darah mengalir menuju ventrikel dan di ventrikel darah dipompa menuju
seluruh tubuh masuk dalam jaringan–jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh darah mengalir menuju
jantung. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Peredaran darah seperti ini disebut
peredaran darah ganda (Djuhanda, 1982).
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir
sempurna.Pada reptil conusnya terbagi menjadi tiga saluran,yaitu: :
a) Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru
b) Truncus sistemik kiri
c) Truncus sistemik kanan, yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan mengarah ke
peredaran darah umum atau seluruh tubuh.

Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan pada ventrikel kiri dan
atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri, sehingga darah campuran akibatnya
cenderung memasuki ke lengkung sistemik kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke
dalam lengkung kanan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya persamaan antara septum
inter-atrial, septum inter-ventriculer, dan klep-klep di dalam conus.
6. SISTEM UROGENITALIA
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Alat kelamin jantan


(Testis)
2. Vas deferens
1 3. Ginjal (Ren)
4. Kandung kemih (Vesica
2 urinaria)
5. Kloaka
5

Gambar Referensi

Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi

Setelah mengamati organ-organ reproduksi pada tokek, disimpulkan bahwa system


reproduksi atau urogenitalia pada tokek terdiri Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.
Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik
seperti jari-jari pada sarung tangan karet (Maskoeri, 1992: 215).

Namun, pada tokek yang diamati ini tidak memiliki hemipenis. Ginjal (Ren) nya berjumlah
sepasang, berwarna merah coklat, terdiri dari 2 lobi. Lobus posterior agak pipih dan berlekatan
satu sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di belakang peritoneum),di daerah sacrum.
Vesica urinaria, sebagai kantong tipis, merupakan tonjolan dinding ventral kloaka. Testes,
sepasang, oval, kecil, agak keputihan.
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Telur

2. Alat kelamin betina


(Ovarium)

3. Kloaka

Gambar Referensi

Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi

Sistem urinaria pada kura-kura terdiri dari :


1) Ren (mesonephros), sepasang, berwarna merah coklat, terdiri dari 2 lobi. Lobus posterior
agak pipih dan berlekatan satu sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di belakang
peritoneum),di daerah sacrum.
2) Ureter (saluran ginjal), sepasang, keluar dari sisi ventral agak medial dari ren. Pada yang
jantan sebelum bermuara ke kloaka bersatu dulu dengan vas deferens, tetapi pada yang
betina bermuara langsung.
3) Vesica urinaria, sebagai kantong tipis, merupakan tonjolan dinding ventral kloaka.
Sistem reproduksi kura-kura betina terdiri dari :
1) Ovarium, berjumlah sepasang terletak ventral kolumna vertebralis. Alat penggatungnya
disebut mesovarium.
2) Oviduct, lateral dari ovarium, dinding tipis dan banyak glandula yang memberi kulit
pada ovum yang telah dibuahi. Bermuara di kloaka, di dinding dorsal agak cranial muara
ureter. Alat penggantungnya disebut mesorchium.
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Ovarium
2. Oviduct

2
1

1. Ovarium
2. Oviduct

Gambar Referensi

Sumber : http://warniumm.blogspot.com/2013/05/kadal.html
Deskripsi

Sistem urogenital terdiri dari sepanjang ginjal, berbentuk tidak teratur, berwarna merah
tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior . Dari ginjal keluar ureter yang bermuara pada
kloaka. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri dari
sepasang testis, epididimis, vas defferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat
kopulasi yaitu untuk memasukan sperma dalam tubuh kadal betina. Oleh karena, kadal
mempunyai alat kopulasi maka kadal mengadakan fertilisasi internal. Kadal mempunyai
kantong kemih atau kantong urine yang berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang
akan digunakan sebagai sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap kembali ke
dalam kantong urine (Djuhanda, 1982).

Sistem Genitalia Jantan

- Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan
terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan
dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.

- Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini
akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis
dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan
reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu
sinus urogenital yang pendek.

b) Sistem Genitalia Betina

- Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol.


Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.

- Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom
sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian
anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular
dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur. Fertilisasi
kadal termasuk fertilisasi internal dan bersifat ovovivipar yang menghasilkan telur dengan
banyak kuning telur. Telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan
betina. Saluran telur itu disebut uterus. Embrio dikelilingi oleh amnion, horion, dan alantois
(Brotowidjoyo, 1993).
7. SISTEM SARAF
a. Gekko gecko

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Otak (Encephalon)

Gambar Referensi

Sumber : https://image.slidesharecdn.com/
Deskripsi

Sistem syaraf (nervosum) pada tokek terdiri dari encephalon (otak) dan medula spinalis

(sumsum tulang belakang), dan antara keduanya dihubungkan oleh medula oblongata.

Encephalon pada tokek ini terletak pada cavum ranii (rongga tengkorak), yang terdiri dari

hemispherium cerebrib yang relatif besar dan menyembpit ke muka, lobus olfactorius yang

nantinya berdiferensiasi menjadi tractusolfactorius dan berakhir sebagai bulbus olfactorius yang

menonjol, mesencephalon yang sebagian tertutup oleh hemisphaerium cerebri, medula

oblongata (myelencephalon), cerebellum (metencephalon) yang relatif kecil dan merupakanekor

dari mesencephalon, dan epiphysis yang amat kecil yang berasal dari diencephalon.
b. Trachemys scripta

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Otak (Cerebrum)

Gambar Referensi

Sumber :
http://damaqoriy.blogspot.com/2010/07/karakteristik-
reptilia.html
Deskripsi

Reptil memiliki lobus olfaktorius yang panjang sehingga reptil memiliki penciuman
yang tajam.Lobus optikulus yang berada ditengah menyebabkan lobus optikulus terdesak oleh
otak besar sehingga reptil kurang baik dalam penglihatan.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang
terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls
sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada
tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima
impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf
yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang
berupa perintah dari otak
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak,
dan saraf sumsum tulang belakang
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. Lima pasang saraf motor
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum
tulang belakang. terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion
disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post
ganglion.
sistem saraf simpatik (ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek) sistem saraf
parasimpatik (urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ tertentu)
c. Mabouya multifasciata

Gambar Pengamatan Keterangan

1. Otak

3. Ovarium
4. Oviduct

Gambar Referensi

Sumber : https://www.artikelsiana.com/2014/10/Sistem-
Saraf-Hewan-Vertebrata-Avertebarata.html
Deskripsi

Sistem Saraf
Enchephalon terdiri atas: dua lobus olfactorius yang panjang yang berhubungan dengan
haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon yang tertutup oleh
haemisphaerium cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi dua corpora bigemina.
Cerebellum (myencephalon) berbentuk kecil terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah
bawah cerebellum terdapat medulla oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai
cekung fossa rhomboidea yang sebagian ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari
mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah ventral terdapat hypophyse.
Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan oleh medulla spinalis. Pada otak
terdapat 12 nervi cerebrales.
Otak tengah pada reptil(kadal kebun) telah mengalami perubahan pada cerebrum yang
diakibatkan perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh
beberapa sel saraf sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil(kdal kebun) relatif
lebih besar dari pada milik amfibi. Sekali lagi kemampuan ini dihubungkan dengan macam
gerakan dari kebanyakan reptil.(kadal kebun) memiliki 12 saraf cranial.
VI. Kesimpulan
VII. Daftar pustaka

Aliyas , Samliok, N., dan Zakirah R.Y. (2016). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Ikan Nila (Oreochromis Sp.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal
Sains dan Teknologi Tadulako. Vol. 5(1), hlm 19-27.
Dwisang, (2008). Struktur Tubuh Ikan Nila. Yogyakarta : Kanisius.
Harlita. (2013). Modul Praktikum Anatomi Hewan. Surakarta : Pendidikan Biologi.
Herlina, Rose. (2008). Intisari IPA (Biologi) SMP. Jakarta : Kawan pustaka.
Kordi. K. G. H. (2007). Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal. Jakarta : Penerbit Andi.
Marshall, W.S., dan M. Grosell. (2006). Ion transport, osmoregulation, and acidbase
balance. In the Physiology of Fishes, Evans, D.H., and Claiborne, J.B. (eds.).
taylor and Francis Group.
Nofrizal. (2014). Aktivitas Jantung Ikan Nila, Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758)
pada Kecepatan Renang Berbeda yang Dipantau dengan Elektrokardiograf
(EKG). Jurnal Iktiologi Indonesia, 14(2), 101-109.
Pratama. (2009). Morfologi Ikan Nila. Airlangga. Jakarta.
Santoso, H. (2018). Kajian Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Habitat
Air Tawar dan Air Payau. BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC), 3(3),
10-17.

Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga


Djuhanda, T. 1982.Anatomi dari Empat Species Hewan Vertebrata.Bandung:Armico.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Jaya. : Surabaya
Lutfhfi,M.J. dan Riyanto.(2017). On Designing interactive online atlas of reptile
anatomy (Mabouya multifasciata ). Biology, medicine & Natural product chemistry,
vol 6(2) : 63-68
Mumpuni.(2011).Dimorfisme Seksual, Reproduksi Dan Mangsa Kadal Ekor Panjang
Takydromus sexlineatus Daudin,1802 ( Lacertilia :Lacertidae). Jurnal Biologi
Indonesia,Vol 7(1):121-131
Parker,T.J. and Haswell.(1962). Textbook of zoology volume II. Hongkong: Mac
Millan and Co.Ltd
Radiopoetro. (1998).Zoologi. Jakarta:Erlangga
VIII. Lampiran
1. Satu lembar foto dokumentasi
2. Tiga lembar screenshot abstrak jurnal

IX. Lembar Pengesahan

Surakarta, 11 oktober 2018


Asisten Praktikum Praktikan

( Nurmawati ) ( Qonita Luthfiyyah )


NIM. K43170 NIM.K4318047
LAMPIRAN FOTO DOKUMENTASI
LAMPIRAN ABSTRAK JURNAL

Anda mungkin juga menyukai