Disusun oleh :
Nama : Qonita Luthfiyyah
NIM : K4318047
Kelas :B
Kelompok :4
Semut
A. DATA PENGAMATAN
Keterangan:
4
Kekurangan Preparat
Preparat tidak mencakup satu tumbuhan utuh, melainkan
hanya bagian daun saja. Dikarenakan tumbuhan
Physcomitrella patens yang cukup besar sehingga tidak
memungkinkan untuk menggunakan satu tumbuhan utuh
sebagai preparat wholemount.
Keterangan:
1. Kepala 2
2. Kaki Depan
3. Kaki
4. Badan
Perbesaran
1
Keterangan:
2 3
5
Perbesaran
3
1
Keterangan:
5. Stomata 2
6. Tulang Daun
7. Trikoma
B. PEMBAHASAN
1. Teknik Handling Bahan
Whole mount adalah menempatkan organisme atau spesimen utuh pada
preparat untuk pemeriksaan mikroskop (Harijati, dkk0 2017).
Bahan yang digunakan merupakan lumut Woodsia ilvensis dan paku
Physcomitrella patens. Preparat whole mount merupakan preparat dari suatu
objek yang disajikan secara utuh atau bagian-bagian tertentu dari objek tanpa
melakukan pengirisan menjadi irisan tipis, seperti preparat cacing hati,
preparat protozoa, preparat alga, dan lainnya. (Devi, Wisanti, & Faizah, 2015).
Pada metode ini, diawali dengan melakukan fiksasi menggunakan FAA
kemudian difiksasi kembali dengan alcohol bertingkat 70%, 50%, dan 20%.
Setelah itu, diberi ke larutan aquades. Kemudian diwarnai dengan larutan
fastgreen 1%. Setelah pewarnaan dilakukan dehidrasi dengan aquades
kemudian larutan diganti dengan gliserin 10%. Selanjutnya larutan
6
b. Alkohol:Xylol
Alkohol digunakan karena memiliki efek denaturasi yang paling
umum karena merupakan suatu dehidran. Alkohol merupakan cairan
fiksatif, pedenaturassi, dan sebagai larutan penetrasi yang baik. Alkohol
adalah fiksatif koagulan yang mendenaturasi protein. Alkohol
menggantikan ikatan air pada jaringan sehingga mengganggu ikatan
hidropobik dan hidrogen kemudian mengekspos bagian hidropobik
internal protein dan mengganggu struktur tersier dan solubilitas di air
(Musyarifah & Agus, 2018).
Xilol merupakan larutan dengan indeks refraksi tinggi sehingga
cepat menarik alkohol. Xilol digunakan sebagai larutan penjernih (Iswara
& Wahyuni, 2017).
c. Fastgreen 1%
8
d. Larutan FAA
Larutan ini merupakan larutan fiksatif. Larutan ini biasa digunkan
untuk memfiksasi dalam pembuatan preparat awetan (Meriko & Dahlan,
& Mansyurdin, 2016).
e. Aquades
Aquades ini digunakan sebagai pembersihan dari zat pewarna yang
berlebihan atau kelebihan dari zat larutan lainnya. Aquades juga
digunakan untuk menjaga bahan agar tidak mengering saat diletakkan di
object glass, dan untuk mencuci dan membersihkan sisa alkohol.
f. Gliserin 10%
Gliserin merupakan larutan yang dipergunakan sebagai pelarut dan
pengawet. Gliserin digunakan untuk menarik pewarna yang berlebihan
pada tumbuhan (Tasmin, Fitri, & Drajat, 2015).
VI. KESIMPULAN
VIII. LAMPIRAN
Qonita Luthfiyyah
K4318047
Abstrak Jurnal
13
14
15
16
17
18
19
20