Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Morfologi dan pewarnaan bakteri

Asteria Seli ,godwin Pargaulan Siahaan, Indah puspita,


Wiwik Hendarini

Jurusan Fakultas Farmasi – Sains dan Teknologi Nasional


Juni 2020

ABSTRAK
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), kokus, dan spirilum. Bakteri
yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk
basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil. Sedangkan pada
kokus dibagi monokokus (satu buah bakteri berbentuk kotak), diplococcus, sampai
staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur. Khusus pada spirul hanya dibagi 2
yaitu setengah melengkung dan tidakmelengkung.

ada di alam ini mempunyai morfologi,


PENDAHULUAN struktur dan sifat-sifat yang khas begitu
Bakteri juga dapat dibedakan melalui pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup
teknik pewarnaan gram. Teknik hampir tidak berwarna dan kontras
pewarnaan gram tersebut dapat dengan air, dimana sel-sel bakteri yang
menghasilkan warna merah dan ungu. ada di suspensikan. Salah satu cara unutk
Bakteri gram negatif ditandai dengan mengamati bentuk sel bakteri sehingga
pewarnaan ungu sedangkan yang positif mudah di identifikasi adalah dengan cara
berwarna merah (jawetz, 2005). metode pengenceran atau pewarnaan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan Hal tersebut berfungsi untuk
warna pada bakteri pada akhirnya dapat mengetahuisifat fisiologisnya  yaitu
diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, mengetahui reaksi dinding sel bakteri
ada endospore yang bisa diwarnai. melalui serangkaian pengecetan atau
Endospora adalah organisme yang pewarnaan (Dwidjoseputro, 1998).
dibentuk dalam kondisi yang stres Bakteri memiliki beberapa bentuk
karena kurang nutrisi, yang memiliki yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum.
kemungkinan untuk tetap berlanjut di Bakteri yang berbentuk tongkat maupun
lingkungan sampai kondisi menjadi baik kokus dibagi menjadi beberapa macam.
(Jawetz, 2005).Mikroorganisme yang Pada bentuk basil pembagiannya yaitu
1
basil tunggal, diplobasil, dan 3. Pipet
tripobasil.Sedangkan pada coccus dibagi 4. Objek glass(kaca presparat dan
menjadi monococcus, diplococcus,
penutup)
sampai stophylococcus. Khusus pada
spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah 5. Tabung reaksi
melengkung dan melengkung 6. Jarum oase
(Dwidjoseputro.1998).
7. Mikroskop
Pewarna gram atau metode gram
adalah salah satu teknik pewarnaan yang 8. Kipas angin
paling penting dan luas yang digunakan 9. Cover glass
untuk mengidentifikasikan bakteri.
10. Sarung tangan
Dalam proses ini, olesan bakteri yang
sudah erfiksasi dikenai larutan-larutan 11. Masker
berikut :zat pewarna kristal violet, Bahan
larutan iodium, larutan alkohol, dan zat 1. Aquades
pewarna tandinganberupa zat warna
safranin. Metode ini diberi nama 2. Alkohol 95 % + 70 %
berdasarkan penemunya, ilmuan 3. Biakan murnisatu jenis bakteri
Denmark Hans Christian Gram (1853- 4. Zat warna Kristal violet
1938) yang mengembangkan teknik ini
5. Nigrosin
pada tahun 1884, untuk membedakan
antara pneumokokus dan klebsiella 6. Larutan logol’s
pneumonieae. Bakteri yang terwarnai 7. Tissue
dengan metode ini dibagi menjadi dua
8. Crystal violet
kelompok, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif. Bakteri gram 9. Safranin
positif akan mempertahankan zat 10. Methylen
pewarna kristal violet dan karenanya
11. Media Na
akan tampak berwarna ungu tua dibawah
mikroskop. Adapun gram negatif akan Cara Kerja
kehilangan zat pewarna kristal violet Pewarnaan Negatif
setelah dicuci denan alkohol, dan a.Bersihkan gelas objek dengan
sewaktu diberi zat pewarna alkohol 70% sehingga bebas lemak.
tandingannya yaitu dengan zat pewarna
b.Teteskan larutan nigrosin di atas
air safranin akan tampak berwarna
gelas objek.
merah. Perbedan warna ini disebabkan
oleh perbedaan dalam struktur kimiawi c.Ambil sedikit biakan bakteri dengan
dindingselnya ( pelezar M J 1989). jarum ose dan letakkan dalam tetesan
larutan nigrosin tersebut.
METODOLOGI
Alat dan bahan d.Ratakan tetesan nigrosin dengan
Alat memakai gelas objek lain, kerjakan
1. Medium dalam tabung slant
sesuai dengan Gambar.
2.   Lampu bunsen

2
e.Biarkan preparat mengering. h. Tetesi dengan larutan
f.Amati dibawah mikroskop dengan Gram D selama 30 detik,
perbesaran 1000x dengan cuci dengan air dan
menggunakan minyak imersi. keringkan dengan kertas
g.Gambar dan catatlah apa yang hisap
terjadi. i. Amati dibawah mikroskop
Pewarnaan Sederhana dengan perbesaran 1000x
a) Buat preparat kering olesan dengan menggunakan
bakteri
b) Tetesan larutan kristal violet minyak imersi
diatas preparat olesan tersebut j. Gambar dan catatlah apa
sebanyak 12 tetes, biarkan 1-2 yang di amati.
menit. Pewarnaan Spora
c) Cuci dengan air mengalir
sampai sisa cat tercuci habis, a) Buat preprat olesan bakteri
kemudian keringkan dengan b) Tutuplah preparat olesan tadi
hati-hati memakai kertas hisap. dengan sepotong kertas hisap
d) Amati dibawah mikroskop c) Letakkan preparat diatas
pada perbesaran 1000x dengan pembakar spirtus sambil di
menggunakan minyak imersi tetesi dengan larutan malachite
e) Gambar dan catatlah apa yang green selama 5-10 menit, jaga
diamati. jangan sampai larutan kering
d) Angkat kertas hisap dan cuci
Pewarnaan Gram preparat dengan air mengalir
a. Siapkan preparat oleskan e) Teteskan safranin selama 30-
bakteri 45 detik
b. Teteskan larutan Gram A f) Cuci kembali dengan air
sebanyak 3-3 tetes, biarka mengalir dan keringkan
selama 1 menit dengan hati-hati memakai
kertas hisap
c. Cuci dengan air mengalir, g) Amati di bawah mikroskop
kemudia keringkan dengan pada pembesaran 1000x
kertas hisap dengan menggunakan minyak
d. Teteskan larutan Gram B, imersi
biarkan selama 1 menit h) Gambar dan catatlah apa yang
di amati
e. Cuci dengan air dan
keringkan - Morfologi bakteri
Secara harafiah, morfologi berarti
f. Tetesi dengan larutan
'pengetahuan tentang bentuk'
Gram C selama 30 detik
(morphos). Morfologi dalam cabang
g. Cuci dengan air dan ilmu biologi adalah ilmu tentang
keringkan bentuk organisme, terutama hewan
dan tumbuhan dan mencakup

3
bagian-bagiannya. Morfologi bakteri 2.Bentuk bulat / kokus
dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 3.Bentuk spiral / spirilium
Pembahasan
a.Morfologi Makroskopik Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan
dengan menggunakan satu macam zat
Populasi bakteri tumbuh sangat warna dengan tujuan hanya untuk
cepat ketika mereka disertakan melihat bentuk sel bakteri dan untuk
dengan gizi dan kondisi lingkungan mengetahui morfologi dan susunan
yang memungkinkan mereka untuk selnya . pewarnaan ini dapat
berkembang. Melalui pertumbuhan menggunakan pewarnaan basa pada
ini, berbagai jenis bakteri kadang- umumnya antara lain kristal violet ,
metylen blue , karbol , fuchsin , dan
kadang akan menghasilkan koloni
safranin(lay ,1994).
yang khas dalam penampilan. Pada pewarnaan sederhana, sampel
Beberapa koloni mungkin akan yang digunakan adalah bakteri
berwarna, ada yangberbentuk Micrococcus aureus. Untuk pewarnaan
lingkaran, sementara yang lain tidak bakteri secara langsung, digunakan
teratur. Karakteristik koloni (bentuk, larutan pewarna yaitu kristal violet.
ukuran, warna, dll) yang diistilahkan Hasil yang didapatkan setelah diamati
dengan mikroskop dengan perbesran
sebagai "koloni morfologi". 40x-100x didapatkan dari bakteri
Morfologi koloni adalah cara para Micrococcus aureus . adalah bakteri
ilmuwan dapat mengidentifikasi pewarna sederhana . Hal ini ditandai
bakteri. Morfologi koloni dapat dengan terbentuknya warna ungu pada
ditinjau dari berbagai aspek: pewarnaan tahap akhir bentuk sel
- Shape : Bentuk coccus,susunan selnya diplococcus dan
struktur bamkteri dinding sel tebal .
-Edge : Tepi;pinggir
Pewarnaan negatif yaitu
-Elevation : Ketinggian
pewarnaan yang ditujukan terhadap
-Size : Ukuran bakteri yang sulit diwarnai, dimana
-Surface : Permukaan bakterinya tidak diwarnai melainkan
latar belakangnya, metode pewarnaan
-Consistency : Kekentalan ; kepadatan negatif merupakan suatu metode
-Odor : Bau perwarnaan umum, dimana digunakan
larutan zat warna yang tidak meresap ke
-Opacity :Transparansi
dalam sel-sel bakteri melainkan melatar 
-Chromogenesis :Pigmentasi belakangi sehingga kelihatan atau
b.Morfologi mikroskopik nampak sebagai bentuk-bentuk kosong
Morfologi mikroskopik adalah tak berwarna(negatif) (Lay.1994).
karakteristik bakteri yang dilihat Pada pewarnaan negatif, sampel
melalui pengamatan dibawah yang digunakan adalah bakteri Bacillus
mikroskop. Bentuk bakteri sangat subtilis. Untuk pewarnaan bakteri secara
langsung, digunakan larutan pewarna
bervariasi, tetapi secara umum ada 3
yaitu asam seperti eosin atau nigrosin.
tipe, yaitu : Pewarna asam memiliki negatif charge
1.Bentuk batang / basil. kromogen pada permukaan bakteri. Oleh
karena itu, sel tidak bewarna

4
mudah dilihat dengan latar belakang akhir menggunakan Safranin pada
berwarna.
bakteri Micrococcus aureus dan
Hasil yang didapatkan setelah diamati
dengan mikroskop dengan perbesran berbentuk coccus,susunan sel
400x didapatkan dari bakteri Bacillus
diplococcus ,dan struktur bakteri
subtilis adalah bakteri negatif . Hal ini
ditandai dengan terbentuknya warna dinding sel tebal .
hitam pada pewarnaan tahap akhir
     Pewarnaan spora merupakan
bentuk sel coccus,susunan selnya
staphilococcus dan struktur bakteri pewarnaan dengan menggunakan
dinding sel peptidoglikan . malachite green dan safranin, yang
            Pewarnaan gram merupakan dalam hasil pewarnaannya akan muncul
pewarnaan yang digunakan untuk warna hijau pada sporanya, serta warna
mengelompokan bakteri gram positif dan merah pada sel vegetatifnya yaitu pada
gram negatif. Bakteri gram positif akan Bacillus subtitulis (Lay.1994).
mempertahankan zat warna crystal violet Pada pewarnaan endospora , sampel
dan akan tampak berwarna ungu tua di yang digunakan adalah bakteri
bawah mikroskop. Adapun bakteri gram Micrococcus aureus. Untuk pewarnaan
bakteri secara langsung, digunakan
negatif akan kehilangan zat warna
larutan pewarna yaitu kristal violet.
crystal violet setelah dicuci dengan Hasil yang didapatkan setelah diamati
alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna dengan mikroskop dengan perbesran
air fucsin atau safranin akan tampak 100x didapatkan dari bakteri
berwarna merah. Perbedaan zat warna Micrococcus aureus . adalah bakteri
ini disebabkan oleh perbedaan dalam pewarnaan endospora . Hal ini ditandai
struktur kimiawi dinding selnya. dengan terbentuknya warna hijau toska
pada pewarnaan tahap akhir bentuk sel
Pewarna yang digunakan dalam
coccus,susunan selnya diplococcus dan
pewarnaan gram antara lain : crystal struktur bakteri dinding sel
violet, alkohol, safranin, dan iodine peptidoglikan .
(Lay.1994).          Prinsip pewarnaan sederhana
Pada pewarnaan gram, didasarkan pada zat warna yang
sampel yang digunakan adalah digunakan hanya terdiri dari satu zat
yang dilarutkan dalam bahan pelarut
bakteri Micrococcus aureus . Untuk
yang merupakan suatu cara yang cepat
pewarnaan bakteri secara langsung, untuk melihat morfologi bakteri secara
digunakan empat larutan pewarna umum(Dwidjoseputro.1998).
Prinsip pewarnaan negatif yaitu
yaitu Carbol gentian violet, Iodium,
suatu metode pewarnaan tidak langsung
Alkohol, safranin. Hasil yang dimana digunakan larutan zat warna
didapatkan setelah diamati dengan yang tidak meresap kedalam sel bakteru
melainkan ke dalam latar belakangnya
mikroskop dengan perbesran 100x
(Lay.1994)
didapatkan dari bakteri Micrococcus Prinsip pewarnaan gram
aureus. adalah bakteri gram positif. didasarkan pada perbedaan struktur
Hal ini ditandai dengan terbentuknya dinding sel bakteri ; sehingga
menyebabkan perbedaan reaksi dengan
warna ungu pada pewarnaan tahap
5
permeabilitas zat warna dan penambahan staphilococcus dengan struktur bakteri
larutan pencuci (Dwidjoseputro.1998). dinding sel peptidoglikan .
Kesimpulan Bakteri gram postif merupakan bakteri
Dari praktikum pewarnaan dan cara-cara yang mampu menahan kompleks
pewarnaan dapat diambil kesimpulan pewarna primer carbol gentian violet
sebagai berikut : sampai akhir pewarnaan, sehinga bakteri
-     Dalam praktikum kali ini digunakan 4 tetap berwarna ungu/biru, karena bakteri
macam metode pewarnaan, yaitu: garam postif memilki diniding sel berupa
Pewarnaan Sederhana (pada pewarnaan petidoglikan yang tebal. Sedangkan
ini bakteri berwarna ungu), pewarnaan bakteri Gram negatif adalah bakteri yang
negative (pada pewarnaan ini bakteri tidak tahan terhadap alkohol sehingga
berwarna merah menyala dengan ujung warna cat pertama dilunturkan dan
kepala orange dengan dasar hitam bakteri mengikat warna kontras sehingga
pekat), pewarnaan gram pada pewarnaan tampak merah
ini bakteri yang didapat dominan violet, DAFTAR PUSTAKA
jadi termasuuk dalam bakteri garam Buku penuntun praktek
positif), pewarnaann spora (pada mikrobiologiFakutas Farmasi ISTN
pewarnaan spora yang terbentuk
berwarna hijau). Waluyo. L.2004. Mikrobiologi Umum.
Bakteri terbagi atas dua yaitu: UMM Press. Malang
a.   Bakteri gram positif yaitu bakteri
yang mengikat zat warna utama dengan Martinko JM, Madigan MT (2005).
kuat sehingga tidak dapat dilunturkan Brock Biology of Microorganisms
oleh peluntur dan tidak dapat diwarnai (edisi ke- 11th ed.). Englewood
Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN 0-
lagi oleh zat warna lawan. (pada 13-144329-1
pengamatan kali ini bakteri bewarna
violet).
b.   Bakteri gram negative yaitu bakteri yang
bersifat kebalikan dari gram positif
(yang pada kali ini bakteri tampak
berwarna merah).
-     Zat warna yang digunakan dalam
pewarnaan kali ini adalah: crystal violet,
safranin, lugol’s lodin, dan malachite
green.
Pada pewarnaan sederhana, pewarnaan
gram dan pewarnaan endospora bakteri
dengan menggunakan baketri
Micrococcus aureus membentuk sel
coccus /bulat dan mempunyai susunan
diplococcus dan struktur bakteri dinding
sel tebal sedangkan pewarnaan negatif
dengan mengunakan bakteri Bacillus
subtilis bentuk sel bulat dan susunan sel

6
2. Micrococcus luteus

1 . Bacillus sp.

4. Escherichia coli

3.Staphylococcus aureus

Anda mungkin juga menyukai