Pendahuluan
Jumlah koloni mikroba dapat diperkirakan dengan suatu metode perhitungan. Terdapat
dua metode perhitungan bakteri atau mikroba yaitu dengan metode hitung secara langsung
(direct methode) dan metode perhitungan secara tidak langsung (indirect methode) dengan
hitungan cawan baik dengan metode penyebaran maupun metode penuangan. Suatu sampel
diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per gram, atau per cm permukaan.
Diperlukan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada media agar di dalam cawan petri, sehingga
setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang tepat dihitung
dimana jumlah terbaik adalah 30-300 koloni. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu
merupakan suatu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloni dapat dihitung sebagai satu
koloni dan satu rantai koloni (Pelczar, 2008). Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk
mengetahui jumlah mikroba yang ada di dalam suatu bahan atau media.
Tujuan dari penentuan angka kuman :
Untuk menghitung jumlah kuman aerob yang terdapat dalam produk obat,
obat tradisional, makanan kosmetik, dan alat kesehatan
Untuk menentukan jumlah populasi mikroorganisme dalam suatu kultut
atau sample
Mempelajari teknik pengenceran kuman untuk penentuan angka kuman
Perhitungan Langsung :
jumlah koloni
CFU (sel/mL)=
faktor pengenceran x volume
Keterangan :
Jumlah koloni : jumlah koloni yang tumbuh pada cawan setelah inkubasi 24 jam.
Syarat koloni yang dijadikan sebagai data adalah jumlah koloni sebanyak 25-250
pada tiap cawan. Jumlah koloni <25 dianggap sebagai TSUD (terlalu sedikit untuk
dihitung), sedangkan jumlah koloni >250 dianggap TBUD (terlalu banyak untuk
dihitung).
FP : faktor pengenceran dari tabung pengenceran berseri
Volume : jumlah volume sampel yang ditanam pada cawan padat
2. Pengukuran Kekeruhan (Turbidity)
Menghitung jumlah sel berdasarkan kerapatan optis suatu sampel yang diukur
dengan spektrofotometer.
Keuntungan : mudah dan cepat, dapat digunakan untuk mengetahui laju
Pertumbuhan kultur mikoorganisme
Kelemahan : 1) hanya dapat digunakan pada sampel cair homogen dan
tidak pekat
2) perlu membuat kurva standar yang membandingkan
antara hitungan langsung dan tak langsung.
3) bakteri yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada
medium padat dan mengahsilkan koloni yang kompak,
jelas, dan terpisah tidak speeder.
Tujuan
Bahan
Mikroba uji, Susu Kedelai, Pepaya, Madu, Bumbu Kacang, Jamu, Bakso, Sirup, dan Sosis
Prosedur
Pembahasan
Tabel hasil perhitungan jumlah koloni pada sampel
Seorang analis mikrobiologi, melakukan analisa tentang cemaran bakteri pada beberapa
sampel yang diambil. Berikut data hasil perhitungan bakteri pada tiap sampel
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Dosen Kordinator M.K. Mikrobiologi Pertanian. 2014. Buku Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.