Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENENTUAN ANGKA KUMAN

Disusun Oleh :
Lavirastria Jianny Riska Putri (21330018)
Reyna Anggreini Dewi (21330019)
Amanda Alya Putri (21330020)
Safrina Khoirunnisa (21330021)
Septiano Althaf Zidan Prasetya (21330033)

KELAS D

DOSEN:
VILYA SYAFRIANA, S.Si., M.Si.
ROSARIO TRIJULIAMOS MANALU, SP., M.Si.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA
TA. GENAP 2022/2023
ABSTRAK
Perhitungan bakteri adalah suatu cara atau suatu metode yang bisa digunakan untuk dapat
menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh di media pembiakkan bakteri. Pengukuran
mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung (menghitung sel mikroba) dan
secara tidak langsung (mengukur efek/pengaruh pertumbuhan mikroba). Angka Lempeng
Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam tiap gram ataupun
ml sample uji. Colony Forming Unit (CFU) adalah metode pengujian air dengan menggunakan
membran filter untuk mengukur bakteri Terdapat 2 metode hitungan cawan (viable count
method), yaitu metode tuang (pour plate) dan metode permukaan/sebar (surface/spread plate).
Hasil CFU pada media NA dan PDA yang dapat dihitung rata-rata berada di pengenceran 10-
4 , dikarenakan memenuhi syarat kemenkes yaitu jumlah koloni sebanyak 25-250 koloni pada
tiap cawan. Sampel yang digunakan termasuk dalam kategori tercemar mikroba, karena hasil
hitung CFU melebihi batas maksimal mikroba yang telah ditetapkan
Kata Kunci : Perhitungan Bakteri, Colony Forming Unit, Pengukuran Mikroba
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perhitungan bakteri adalah suatu cara atau suatu metode yang bisa digunakan untuk
dapat menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh di media pembiakkan bakteri.
Pengukuran mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung
(menghitung sel mikroba) dan secara tidak langsung (mengukur efek/pengaruh
pertumbuhan mikroba). Pertumbuhan mikroba merupakan peningkatan jumlah sel bukan
ukuran sel. Satu sel akan membentuk koloni dari jutaan sel. Pengendalian pertumbuhan
penting untuk mengontrol infeksi dan mengontrol pertumbuhan mikrobia dalam industri.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh nutrisi, faktor lingkungan dan waktu generasi.
Angka Lempeng Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang terdapat
dalam tiap gram ataupun ml sample uji. Bakteri mesofil merupakan bakteri yang tumbuh
pada temperatur minimal 10-20°C, optimal pada suhu 20-40°C dan maksimal pada suhu
40-45°C. Uji ALTB mengandung prinsip yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil
setelah cuplikan diinokulasikan pada lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada
suhu yang sesuai. Pengujian dilakukan secara duplo.
Pemeriksaan mikrobiologi untuk menghitung jumlah mikroba yang terkandung dalam
sampel padat maupun cair melalui pengenceran sampel secara berseri (serial dilution) dan
inokulasi sampel pada media melalui metode tuang (pour plate) atau metode sebar (spread
plate). Sampel padat dihaluskan terlebih dahulu dan diencerkan ke dalam tabung berisi
larutan fisiologis steril, sedangkan sampel cair dapat langsung diencerkan. Pengenceran
yang biasa digunakan antara lain: 10-1 , 10-2 , 10-3 , 10-4 dan 10-5 . Angka lempeng total
dilakukan berdasarkan prinsip bahwa setiap sel hidup akan tumbuh menjadi satu koloni.
Jumlah koloni yang tumbuh pada cawan berisi media menandakan jumlah mikroba yang
terkandung dalam sampel.
Pertumbuhan koloni pada setiap cawan yang mengandung 30-300 koloni dicatat. Pada
setiap pemeriksaan, selalu disertakan media control uji (blanko). Angka lempeng total
untuk 1 gram atau 1 mL sampel dihitung dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada
cawan dengan faktor pengenceran ALTB dihitung dari petri dengan jumlah koloni
representatifjika tidak terdapat jumlah koloni representatif, ALTB merupakan prakiraan
dari pengenceran tertinggi.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Untuk menghitung jumlah kuman/bakteri pada sampel
2. Agar mampu menentukan angka kuman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Angka Lempeng Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang terdapat
dalam tiap gram ataupun ml sample uji. Bakteri mesofil merupakan bakteri yang tumbuh pada
temperatur minimal 10-20°C, optimal pada suhu 20-40°C dan maksimal pada suhu 40-45°C.
Uji ALTB mengandung prinsip yaitu pertumbuhan koloni bakteri aerob mesofil setelah
cuplikan diinokulasikan pada lempeng agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang
sesuai. Pengujian dilakukan secara duplo.
Keuntungan dan Kekurangan dari ALT
1. Keuntungan
Dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan. Keuntungan lainnya dapat
diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat dalam sampel.
2. Kekurangan
• Kemungkinan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba, seperti
pada mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel.
• mem-perkecil jumlah sel mikroba yang sebenarnya.Kemungkinan ada jenis
mikroba yang tidak dapat tumbuh karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH,
atau kandungan oksigen selama masa inkubasi.
• Kemungkinan ada jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di seluruh
permukaan media agar sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan
mengakibatkan mikroba lain tersebut tidak terhitung.
• Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikroba antara 30-
300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan peng-
hitungan yang kurang teliti secara statistic, namun bila lebih dari 300 koloni akan
menghasilkan hal yang sama karena terjadi persaingan diantara koloni.
• Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang
umumnya mem-butuhkan waktu 24 jam atau lebih
Proses penghitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode baik secara
langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah metode hitung pada cawan petri atau
biasa disebut (standard plate count), metode pengamatan langsung dengan menggunakan kaca
objek atau juga metode hitung dengan menggunakan haemocytometer, serta metode ukur
kekeruhan atau biasa disebut dengan (turbidimetri).
Cara Perhitungan Bakteri
1. Secara Langsung
Untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup.
2. Secara Tidak Langsung
Untuk bisa menentukan jumlah bakteri yang hidup saja. Untuk menentukan jumlah
bakteri yang hidup dapat dilakukan setelah suspensi bahan atau biakan bakteri diencerkan
dengan beberapa kali dan ditumbuhkan dalam medium dengan suatu cara tertentu
tergantung dari macam bahan dan sifat bakterinya. Viable count method adalah cara
penghitungan bakteri secara tidak langsung yang dilakukan dengan menghitung koloni sel
bakteri yang terdapat di media secara langsung. Tidak semua jumlah bakteri dapat
dihitung.
Penghitungan jumlah bakteri hidup (secara tidak langsung) yaitu denganmenggunakan
suatu metode Plate Count (hitungan pada cawan). Plate count/viable count merupakan
suatu metode yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel-sel mikroorganisme hidup
dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni bakteri setelah ditumbuhkan dalam suatu
media pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. Setelah diinkubasi, jumlah koloni yang
bisa tumbuh tersebut dihitung dan merupakan perkiraan atau juga dugaan dari suatu jumlah
mikroorganisme yang ada didalam suspensi. Koloni-koloni bakteri yang tumbuh tidak
selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena beberapa mikroorganisme tertentu
cenderung membentuk kelompok atau berantai. Berdasarkan hal tersebut digunakan, maka
biasa disebut dengan istilah Coloni Forming Units (CFU’s) per ml.
Metode hitungan cawan (viable count method)
• metode tuang (pour plate)
• metode permukaan/sebar (surface/spread plate)
Syarat Perhitungan
Jumlah koloni tiap petridish antara 30-300 koloni, jika memang tidak ada yang
memenuhi syarat, maka dipilih yang jumlahnya mendekati 300. Tidak ada koloni bakteri yang
menutup lebih besar dari setengah luas petridish, koloni tersebut dikenal sebagai spreader.
Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang bertururtturut antara pengenceran
yang lebih besar dengan suatu pengenceran yang sebelumnya, jika sama atau lebih kecil dari 2
hasilnya dirata-rata, tetapi jika lebih besar dari 2 yang dipakai jumlah mikrobia dari hasil
pengenceran yang sebelumnya. Jika dengan ulangan setelah memenuhi syarat maka hasilnya
juga dirata-rata (Schlegel, 1994).
Syarat Lainnya
• Satu koloni dihitung 1 koloni
• 2 koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
• Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
• Dua koloni yang berhimpitan dan masih bisa dibedakan dihitung 2 koloni
• Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah cawan) tidak dihitung
• Koloni yang besarnya kurang dari setengah cawan dihitung 1 koloni
Perhitungan CFU
Colony Forming Unit (CFU) adalah metode pengujian air dengan menggunakan
membran filter untuk mengukur bakteri. Metoda Colony Forming Unit (CFU) untuk bisa
digunakan sebagai salah satu metoda pengujian persyaratan kualitas air bersih menurut
mikrobiologi.
BAB III
METODE
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2023, pukul 13.00 sampai dengan
selesai, tempat Laboraturium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi
Nasional. Sebelum melakukan kegiatan praktikum, meja praktikum harus disterilisasikan
terlebih dahulu.
Alat :
1. Cawan petri steril
2. Tabung reaksi
3. Pipet volume
4. Vortex
5. Lampu Bunsen
6. Sampel
7. Aquadest steril
8. Medium petri PDA
Bahan :
1. Media NA dan PDA
2. Sampel (Tanah, Roti, Keju, Sari Kacang Hijau, Bedak, Jus Apel, Jamu, dan Udara))
Langkah Kerja :
A. Isolasi Mikroorganisme dari Udara
1. Siapkan 4 cawan petri berisi media NA
2. Tentukan ruangan atau daerah yang akan diisolasi (udara pada Ruang Lab,
Himpunan, Laminar Bakteri, Laminar Fungi, Toilet Wanita, dan Toilet Pria)
3. Buka tutup cawan petri dan letakkan cawan pada ruangan selama 15 menit
4. Setelah selesai, tutup cawan kembali, lalu direkatkan menggunakan plastik wrap,
dan dibungkus dengan plastik
5. Kemudian untuk media NA dilakukan inkubasi, cawan disimpan dengan posisi
terbalik selama 24-72 jam
6. Amati pertumbuhan yang terjadi
B. Isolasi Mikroorganisme dari Substrat Cair dan Padat
1. Siapkan 24 cawan petri berisi media NA dan PDA
2. Untuk susbstrat padat dilakukan dengan menggerus terlebih dahulu sampel
dengan mortar, lalu timbang 1gr untuk dilakukan pengenceran dengan aquadest
steril. Sedangkan untuk substrat cair dilakukan dengan mengambil 1ml untuk
dilakukan pengenceran dengan aquadest steril
3. Setelah dilakukan pengenceran, masukkan 0,1 ml sampel dengan menggunakan
pengenceran 10ˉ⁴, 10ˉ⁵, dan 10ˉ⁶ sebagai sumber untuk isolasi mikroorganisme
4. Dengan menggunakan batang L/Spreader, tetesan tersebut disebar seluas mungkin
diatas permukaan media
5. Setelah selesai, tutup cawan Kembali, lalu direkatkan menggunakan plastik wrap,
dan dibungkus dengan plastik
6. Kemudian untuk media NA dilakukan inkubasi, sedangkan untuk media PDA
disimpan pada ruangan dengan suhu kamar, dan kedua cawan disimpan dengan
posisi terbalik selama 24-72 jam
7. Amati pertumbuhan yang terjadi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Penentuan Angka Kuman Bakteri (Media NA)
Jumlah Koloni Pada Faktor Pengenceran CFU
No. Sumber 10-4 10-4 10-5 10-5 10-6 (Sel/mL)
1. Tanah 16 8 10 135 0 1,35 x 108
2. Roti 54 39 95 14 67 1,94 x 108
3. Keju 33 84 42 29 0 2,1 x 107
4. Sari Kacang 47 82 0 7 6 82 x 105
Hijau
5. Bedak tabur 1 0 12 25 49 2,575 x 108
6. Jus apel 68 102 49 32 11 2,45 x 107
7. Jamu (beras 31 67 39 0 15 1,6 x 106
kencur dan
jahe)

Penentuan Angka Kuman Fungi (Media PDA)


Jumlah Koloni Pada Faktor Pengenceran CFU
No. Sumber 10-4 10-4 10-5 10-5 (Sel/mL)
1. Tanah 0 0 0 31 31 x 107
2. Roti 0 1 2 0 -
3. Keju 4 1 6 2 -
4. Sari Kacang Hijau 13 40 9 6 40 x 105
5. Bedak tabur 1 2 2 0 -
6. Jus Apel 14 34 12 11 3,4 x 106
7. Jamu (beras kencur 2 12 2 3 -
dan jahe)

B. PERHITUNGAN CFU
Perhitungan Media NA
1. Tanah
a) Faktor Pengenceran 10-5
Jumlah Total Koloni = 135
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (Sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
135
= 10−5 𝑥 10−1 = 135𝑥106 = 1,35𝑥108

2. Roti
a) Rata-rata CFU (sel/mL) :
54 39 95 67
= (10−4 𝑥 10−1 + + 10−5 𝑥 10−1 + ):4
10−4 𝑥 10−1 10−6 𝑥 10−1
54 39 95 67
= (10−5 + + + ):4
10−5 10−6 10−7

= (5.400.000 + 3.900.000 + 95.000.000 + 670.000.000): 4


= (774.300.000): 4
= 193.575.000 = 1,9𝑥108 𝑠𝑒𝑙/𝑚𝐿
3. Keju
a) Rata-rata CFU (Sel/mL) :
33 84 42 29
= (10−4 𝑥 10−1 + + 10−5 𝑥 10−1 + ):4
10−4 𝑥 10−1 10−5 𝑥 10−1
33 84 42 29
= (10−5 + + + ):4
10−5 10−6 10−6

= (3.300.000 + 8.400.000 + 42.000.000 + 29.000.000): 4


= (82.700.000): 4
= 20.675.000 = 2,1𝑥107 𝑠𝑒𝑙/𝑚𝐿
4. Sari Kacang Hijau
a) Faktor Pengenceran 10-4
Jumlah Koloni = 47
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (Sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
47
= 10−4 𝑥 10−1 = 47𝑥105

b) Faktor Pengenceran 10-4


Jumlah Koloni = 82
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (Sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
82
= 10−4 𝑥 10−1 = 82𝑥105

c) Rata-rata CFU (Sel/mL)


47𝑋105 + 82𝑋105
= 2
2.500.000+ 4.900.000
= 2
= 3.700.000 = 3,7𝑋106 𝑠𝑒𝑙/𝑚𝐿
5. Bedak
a) Faktor Pengenceran 10-5
Jumlah Total Koloni = 25
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (Sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
25
= 10−5 𝑥 10−1 = 25 x 106

b) Faktor Pengenceran 10-6


Jumlah Koloni = 49
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CPU (Sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
49
= 10−6 𝑥 10−1 = 49 x 107

c) Rata-rata :CPU (Sel/mL)


25𝑋106 + 49𝑋107
= 2
25.000.000+ 490.000.000
= 2

= 257.500.000 = 2,575𝑋108 𝑠𝑒𝑙/𝑚𝐿


6. Jus Apel
a) Rata-rata CFU (Sel/mL) :
68 102 49 32
= (10−4 𝑥 10−1 + + 10−5 𝑥 10−1 + ):4
10−4 𝑥 10−1 10−5 𝑥 10−1
68 102 49 32
= (10−5 + + + ):4
10−5 10−6 10−6

= (6.800.000 + 10.200.000 + 49.000.000 + 32.000.000): 4


= (98.000.000): 4
= 24.500.000 = 2,45𝑥107 𝑠𝑒𝑙/𝑚𝐿

7. Jamu Beras kencur dan jahe


a) Rata-rata CFU (Sel/mL) :
31 67 39
= (10−4 𝑥 10−1 + + ):3
10−4 𝑥 10−1 10−5 𝑥 10−1
31 67 39
= (10−5 + + ):3
10−5 10−6

= (3.100.000 + 6.700.000 + 39.000.000): 3


= (48.800.000): 3
= 16.266.666 = 1.6𝑥107 𝑠𝑒𝑙/𝑚𝐿

Perhitungan Media PDA


1. Tanah
a) Faktor Pengenceran 10-5
Jumlah Koloni = 31
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
31
= 10−5 𝑥 10−1 = 31𝑥106 = 3,1𝑥107

2. Roti
Tidak ada perhitungan angka kuman dikarenakan jumlah koloni kuman pada
sampel makanan roti dalam media PDA <25.
3. Keju
Tidak ada perhitungan angka kuman dikarenakan jumlah koloni kuman pada
sampel makanan keju dalam media PDA <25.
4. Sari Kacang Hijau
a) Faktor Pengenceran 10-4
Jumlah Koloni = 40
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
40
= 10−4 𝑥 10−1 = 40𝑥105 = 4𝑥106

5. Bedak
Tidak ada perhitungan angka kuman dikarenakan jumlah koloni kuman pada
sampel bedak dalam media PDA <25.
6. Jus Apel
a) Faktor Pengenceran 10-4
Jumlah Koloni = 34
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
CFU (sel/mL) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
34
= 10−4 𝑥 10−1 = 34𝑥105 = 3,4 𝑥106

7. Jamu Beras Kencur dan Jahe


Tidak ada perhitungan angka kuman dikarenakan jumlah koloni kuman pada
sampel minuman herbal jamu beras kencur dan jahe dalam media PDA <25.
C. PEMBAHASAN
Perhitungan koloni untuk menghitung jumlah total pertumbuhan
mikroorganisme kapang dan bakteri dilakukan dengan cara pengenceran Terdapat
berbagai macam cara untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara
mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa
cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari
suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang
hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk
mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel
count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : metode cawan petri (total
plate count/TPC), metode Haemocymeter dan metode MPN (most Probable Number).
(Hastowo, 2012).
Metode hitungan cawan menggunakan anggapan bahawa setiap sel akan hidup
berkembang menjadi satu koloni. Jumlah koloni yang muncul menjadi indeks bagi
jumlah oganisme yang terkandung di dalam sampel. Teknik pengitungan ini
membutuhkan kemampuan melakukan pengenceran dan mencawankan (inokulasi pada
cawan) hasil pengenceran. Cawan-cawan tersebut kemudian diinkubasi dan kemudian
dihitung jumlah koloni yang terbentuk. Cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni,
sesuai dengan kaidah 12 statistik adalah cawan yang berisi 30-300 koloni. Jumlah
organisme yang terdapat dalam sampel asal dihitung dengan cara mengalikan jumlah
koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan bersangkutan. Prinsip
dari metode hitungan cawan adalah menumbuhkan sel mikrobia yang masih hidup pada
metode agar, sehingga sel mikrobia tersebut akan berkembang biak dan membentuk
koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop
(Fardiaz, 2013).
Dari hasil data yang didapatkan, hitung CFU yang terlihat pada sampel
menggunakan range jumlah koloni 25 hingga 250 koloni. Jumlah koloni >25 dianggap
sebagai TSUD (terlalu sedikit untuk dihitung), sedangkan jika jumlah koloni <250
maka dianggap sebagai TBUD ( terlalu banyak untuk dihitung). Setelah menghitung
CFU pada masing-masing pengenceran, tentukan rata-rata dari semua jumlah CFU.
Berdasarkan dari perhitungan hasil jumlah rata-rata CFU media NA, didapatkan
angka untuk sampel padat antara lain, pada tanah 1,35 x 108, roti 1,94 x 108, keju 2,1 x
107, dan pada bedak didapatkan hasil 2,575 x 105. Dan pada media NA sampel cair
didapatkan hasil rata-rata jumlah CFU antara lain ; pada sari kacang hijau 3,7x106, jus
apel 2,45x107, dan pada jamu beras kencur dengan tambahan jahe didapatkan hasil
1,6x107. Sehingga minuman sari kacang hijau memiliki angka jumlah CFU paling
tinggi pada media NA diantara sampel yang lain.
Sedangkan hasil perhitungan jumlah rata rata CFU pada media PDA, untuk
sampel bahan padat hanya terdapat pada sampel tanah dengan angka 3,1x107, untuk
sampel bahan padat seperti roti, keju, dan bedak tidak dapat dilakukan perhtiungan
karena jumlah koloni pada masing-masing sampel dan pengencerannya >25 koloni.
Sedangkan pada sampel bahan cair hanya terdapat pada sari kacang hijau 4x106 dan
pada jus apel 3,4x106, untuk sampel jam beras kencur yang mengandung tambahan jahe
tidak dapat dilakukan perhitungan jumlah CFU karena jumlah koloni pada pada sampel
>25 koloni. Seperti hal nya media NA, pada media PDA jumlah CFU yang dimiliki
minuman sari kacang hijau adalah yang paling besar.
BAB V

KESIMPULAN

• Angka Lempeng Total bakteri adalah jumlah koloni bakteri aerob mesofil yang
terdapat dalam tiap gram ataupun ml sampel uji
• Terdapat 2 metode hitungan cawan (viable count method), yaitu metode tuang
(pour plate) dan metode permukaan/sebar (surface/spread plate)
• Pada praktikum perhitungan angka kuman, sampel yang digunakan adalah Tanah,
Roti, Keju, Sari Kacang Ijo, Bedak, Jus Apel, Jamu, dan udara dengan
menggunakan media NA dan PDA
• Hasil CFU pada media NA dan PDA yang dapat dihitung rata-rata berada di
pengenceran 10-4, dikarenakan memenuhi syarat kemenkes yaitu jumlah koloni
sebanyak 25-250 koloni pada tiap cawan
• Sampel yang digunakan termasuk dalam kategori tercemar mikroba, karena hasil
hitung CFU melebihi batas maksimal mikroba yang telah ditetapkan
DAFTAR PUSTAKA

"MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI" STIKES Banyuwangi.

Andre Firmansyah, 2015 "Perhitungan Jumlah bakteri" Universitas Lampung.

.Ngatirah, 2017 " Mikrobiologi umum" INSTIPER YOGYAKARTA.

Schlegel, H., G. 1994 "Mikrobiologi Umum" Gadjah Mada University Press;Yogyakarta.

Vusmaniar, dkk, 2017 "mikrobiologi & parasitologi" Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai