Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Perhitungan Jumlah Mikroba

Disusun Oleh:
Khalda Azahra Putri Salim (2210801010)

Dosen Pengampu:
Riri Novita Sunarti, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi seperti kita ketahui dapat diperkirakan jumlahnya dengan
suatu metode perhitungan, yaitu perhitungan langsung (indect count) Jumlah
sel atau biomassa mikroba. Sel dihitung langsung di bawah mikroskop atau
dengan perhitungan partikel elektronik (electronic particle counter).
Pengukuran langsung mikroba seperti massa sel ditentukan dengan
menimbang atau mengukur berat seluruh sel biomassa dapat dikoreksikan
dengan jumlah sel dengan membandingkannya pada kurva standar.
Penghitungan tidak langsung jumlah sel mikroorganisme dalam sampel di
konsentrasikan dan ditanam pada media yang sesuai. Pertmbuhan
mikroorganisme seperti pembentukan koloni dalam medium agar digunakan
untuk memperkirakan jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam sampel
(Anonim, 2018).
Sel mikroba yang berukura kecil ini merupakan satuan struktur
biologi.kebanyakan mikroba terdiri dari satu sel (uniseluler), hal ini
menunjukkan bahwa seluruh aktivitas hidupnya bergantung pada sel tersebut.
Beberapa mikroba memiliki banyak sel (multiseluler) yang umumnya sudah
terdapat pembagian tugas diantara sel atau kelompok sel tersebut, meskipun
belum sempurna (Suryani, dan Taufiqurrahman, 2021).
Cara menghitung sel individu di dalam volume sangat kecil biasanya
dilakukan dengan colony chamber. Colony chamber diatur sedemikian rupa
sehingga kotak-kotak dengan luas tertentu dan lapsan cair serta kedalaman
yang tidak di ketahui daapat dimasukkan di antara gelas objek dengan gelas
tutup akibatnya volume cairan yang menutupi setiap setiap kotak diketahui
dengan tepat. Cara peable count atau disebut juda sebagai standar plate count
didasarkan asuna bahwa setiap sel mikroba hidup dalam suspensi atau tumbuh
menjadi sesuai setelah massa inkubasi, jumlah koloni yang dihitung dan
merupakan praktikum atau dugaan dari jumlah mikroba dalam suspensi
tersebut (Bibiana, 2020).
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk
menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan.
Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan
secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara
lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana
diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting
chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui
jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable
count). Dalam pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu perhitungan pada
cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui pegenceran,
perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan cara kekeruhan
atau turbidimetri (Wheeler, 2017).
Pengukuran mikrobia dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung(menghitung sel mikrobia) dan secara tidak langsung (mengukur
efek/pengaruh pertumbuhan mikrobia). Penghitungan jumlah mikrobia secara
langsung dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti metode Petroff-
Hausser, metode breed (metode luas areal pandang), metode cawan, metode
MPN, dan sebagainya (Ngatirah, 2017).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Melakukan perhitungan sel mikroba secara langsung
2. Melakukan perhitungan sel mikroba secara hitungan cawan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perhitungan Bakteri
Pertumbuhan diukur dari perubahan jumlah sel atau berat kering massa
sel. Jumlah sel dapat dihitung dari jumlah sel total yang tidak membedakan
jumlah sel hidup atau mati, dan jumlah sel hidup (viable count). Jumlah total
sel mikrobia dapat ditetapkan secara langsung dengan pengamatan
mikroskopis,dalam bentuk sampel kering yang diletakkan di permukaan gelas
benda (slide) dan dalam sampel cairan yang diamati menggunakan metode
counting chamber, misalnya dengan alat petroff-hausser bacteria counter
(phbc) untuk menghitung bakteri atau dengan alat haemocytometer untuk
menghitung khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya relatif lebih besar dari
bakteri (Suryani, dan Taufiqurrahman, 2021).
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji
seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu
uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji
pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa
faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung
dengan menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak
langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup
akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagi
jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel) seperti yang
dilakukan pada percobaan ini (Wheeler, 2017).
Jumlah sel hidup dapat ditetapkan dengan metode plate count atau
colony count, dengan cara ditaburkan pada medium agar sehingga satu sel
hidup akan tumbuh membentuk satu koloni, jadi jumlah koloni dianggap
setara dengan jumlah sel. Cara ini ada dua macam, yaitu metode taburan
permukaan (spread plate method) dan metode taburan (pour plate
method).cara lain untuk menghitung jumlah sel hidup adalah dengan filter
membran dan mpn (most probable number) yang menggunakan medium cair.
Sampel mikroba yang dihitung biasanya dibuat seri pengenceran (Suryani,
dan Taufiqurrahman, 2021).
B. Pengertian Metode Hitungan Cawan
Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel
yang hidup dapat berkembang menjadi koloni. Jadi jumlah koloni yang
muncul pada cawan adalah indeks bagi jumlah mikroorganisme yang
terkandung dalam sampel. Teknik yang harus dikuasai dari metode ini adalah
mengencerkan sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut. Setelah
inkubasi, jumlah semua koloni diamati untuk memenuhi persyaratan statistik.
Cawan yang dipilih untuk menghitung koloni adalah cawan yang mengandung
antara 30 sampai 300 koloni. Organisme yang terdapat dalam sampel asal
ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor
pengenceran pada cawan yang bersangkutan (Ferdias, 2018).
Metode hitung cawan memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu
kapasitas untuk menghitung jumlah bakteri jika terlalu banyak ataupun jika
terlalu sedikit dapat menggunakan faktor pengenceran. Selain itu, metode
hitung cawan ini hanya menghitung bakteri yang layak dihitung tidak
termasuk bakteri mati ataupun puing-puing yang ada pada media
pertumbuhan. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu perhitungan
kumpulan sel bakteri dapat salah dihitung sebagai koloni tunggal sehingga
dilaporkan sebagai CFU/ml daripada sel/ml. Selain itu metode ini
membutuhkan waktu yang lama karena hasil hitung cawan ini biasanya
diperoleh setelah 1-3 hari (Soesetyaningsih dan Azizah, 2020).
Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang
bertingkat yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu
suspensi bakteri. Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan
baru kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah
diinkubasi selama 24-48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yang
diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30-300 koloni (Irianto, 2021).
Tingkat pengenceran yang diperlukan didasarkan pada pendugaan
populasi bakteri yang ada dalam contoh. Hasil yang baik adalah jika pada
pengenceran yang lebih rendah contoh yang diduga lebih banyak
menunjukkan hasil uji positif (adanya pertumbuhan bakteri) dan pada
pengenceran lebih tinggi contoh yang diduga lebih sedikit menunjukkan hasil
uji negatif (tidak ada pertumbuhan bakteri). Oleh karena itu jumlah populasi
bakteri yang ada dalam contoh diduga tinggi maka contoh harus diencerkan
sampai diperoleh tingkat pengenceran yang lebih tinggi sehingga nilai
maksimum dapat dihitung. Metode pengenceran yang paling mudah dengan
melakukan pengenceran 10 kali lipat dengan menggunakan 3 atau 5 tabung
pengenceran sekaligus (Irianto, 2021).
C. Pengertian Media PCA
Menurut Yuspita et al. (2018), PCA atau yang biasa disebut dengan
standard methods agar (SMA) merupakan sebuah media pertumbuhan
mikroorganisme yang umum digunakan untuk menghitung jumlah bakteri.
Pembuatan media PCA dilakukan dengan menimbang media pca sebanyak
22,5 gram, memasukan ke dalam tabung erlenmeyer kemudian menambahkan
dengan akuades 1.000 ml dan menutup mulut erlenmeyer dengan alumunium
foil. Langkah selanjutnya ada menghomogenisasi media dengan hotplate
magnetic
Stirer.
D. Pengertian Colony Counter
Colony counter merupakan alat bantu untuk mempermudah
penghitungan jumlah koloni bakteri dengan tujuan mengetahui pertumbuhan
suatu bakteri colony counter bekerja dengan memanfaatkan lup untuk
memperbesar koloni bakteri yang terdapat pada cawan petri. Colony counter
pada umumnya masih bersifat manual, hanya mengandalkan daya ingat
petugas laboratorium. Proses yang masih manual seperti ini akan berdampak
pada lambatnya proses penghitungan dan rendahnya kualitas hasil yang
didapat. Dengan proses seperti ini diperlukan otomasisasi perhitungan
menggunakan alat seperti perancangan berbasis mikrokontroler (Wicaksono et
al., 2019).
BAB III
METODEOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun praktikum mikrobiologi tentang perhitungan jumlah mikroba
dilaksanakan pada Jumat tanggal 30 Mei 2023 Pukul 10.26-12.06 WIB yang
bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu cawan
petri, mikropipet, tabung reaksi, rak tabung reaksi, laminar air flow,
erlenmeyer, colony counter, dan vortek.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
aquades steril, biakan bakteri uji, media PCA, dan alkohol.

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu
sebagai berikut:
1. Siapkan sample
2. Timbang sample diatas timbangan analitik sebanyak 1 gram
3. Siapkan 7 tabung reaksi lalu letakkan diatas rak tabung
4. Lalu isi dengan aquades sebanyak 9 ml dan sterilkan didalam laminar air
flow
5. Siapkan 1 tabung sebagai sample
6. Masukkan sample ke dalam tabung tersebut lalu homogenkan dengan
menggunakan vortek
7. Ambil 1ml dari tabung sample masukkan ke dalam tabung pertama lalu
homogenkan menggunakan mikropipet dengan pengenceran 101
8. Ambil lagi dari tabung pertama lalu masukkan ke tabung kedua dan
homogenkan menggunakan mikropipet dengan pengenceran 102
9. Ambil kembali cairan dari tabung kedua lalu masukkan ke tabung ketiga
dan homogenkan menggunakan mikropipet dengan pengenceran 103
10. Ambil kembali dari tabung ketiga masukkan ketabung keempat dan
homogenkan menggunakan mikropipet dengan pengenceran 104
11. Ambil kembali dari tabung keempat masukkan ketabung kelima dan
homogenkan menggunakan mikropipet dengan pengenceran 105
12. Ambil kembali dari tabung kelima masukkan ketabung keenam dan
homogenkan menggunakan mikropipet dengan pengenceran 106
13. Selanjutnya ambil setiap tabung sebanyak 1ml lalu masukkan ke dalam
cawan petri dan beri media PCA lalu tutup cawan petri dan lakukan
penyebaran dengan memutar-mutarkan cawan diatas laminar air flow
seperti membentuk angka 8 dan beri label
14. Jika semua sudah dilakukan diamkan selama 1x24jam di dalam incubator
15. Setelah 1x24jam lakukan pengamatan dan hitung mikroba yang ada
menggunakan colony counter
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Tabel Hasil Perhitungan Jumlah Mikroba
No. Gambar Keterangan Jumlah Mikroba

1. Bakso 1 63

Sumber: Salbina, 2023

2. Bakso 2 18

Sumber: Salbina, 2023

3. Bakso 3 12

Sumber: Salbina, 2023

4. Bakso 4 15

Sumber: Salbina, 2023

5. Bakso 5 2
Sumber: Salbina, 2023

6. Bakso 6 1

Sumber: Salbina, 2023

B. Pembahasan
  Mikroba dapat dihitung jumlahnya dengan metode penghitungan
langsung (direct count) dan penghitungan tidak langsung (indirect count).
Penghitungan secara langsung dilakukan di bawah mikroskop atau dengan
partikel elektronik. Perhitungan secara langsung juga dapat dilakukan
menggunakan counting chamber, menggunakan cara pengecatan dan
menggunakan filter  membrane. Pada penghitungan tidak langsung, sel
mikroba dalam sampel dikonsentrasikan dan di tanam pada media yang sesuai
pembentukan koloni dalam medium agar digunakan untuk memperkirakan
jumlah mikroorganisme yang terdapat di dalam sampel. Perhitungan jumlah
mikroba secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan sentrifuge, berdasarkan ketentuan, berdasarkan berat kering,
dengan cara pengenceran, menggunakan cara Most Probable Number (MPN),
dan berdasarkan jumlah koloni (plate count) (Anonim, 2018).
Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode hitung
cawan. Metode perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel
yang hidup dapat berkembang menjadi koloni. Jadi jumlah koloni yang muncul
pada cawan adalah indeks bagi jumlah mikroorganisme yang terkandung dalam
sampel. Teknik yang harus dikuasai dari metode ini adalah mengencerkan
sampel dan mencawankan hasil pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah
semua koloni diamati untuk memenuhi persyaratan statistik (Ferdias, 2018).
Perhitungan koloni untuk menghitung jumlah total pertumbuhan
mikroorganisme kapang dan bakteri dilakukan dengan cara pengenceran
Terdapat berbagai macam cara untuk menghitung jumlah mikroorganisme,
akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara
tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain
adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai
atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber).
Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah
mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count). Dalam
pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu: metode cawan petri (total plate
count/TPC), metode Haemocymeter dan metode MPN(most Probable
Number). (Hastowo, 2017).
Adapun hasil dari praktikum yang telah dilakukan tentang perhitungan
jumlah mikroba dengan pengenceran suspensi sebanyak 101 hingga 106, jumlah
bakteri yang dihitung dari pengenceran 101 sampai 106 terdapat beberapa
kelompok yang mana pada tingkat pengenceran yang mengalami penurunan
jumlah sel secara signifikan. Hal ini terjadi pada bakso ke 5, dengan data sel
bakteri yang didapatkan pada baksobakst sebanyak 2 bakteri (Ningrum dan
Khiftiyah, 2023).
Pada metode perhitungan cawan dilakukan pengenceran yang
bertingkat yang mana ditujukan untuk membentuk konsentrasi dari suatu
suspensi bakteri. Sampel yang telah di encerkan ini di hitung ke dalam cawan
baru kemudian di tuang ke mediumnya (metode tuang). Kemudian setelah
diinkubasi selama 24-48 jam, amati koloni yang tumbuh dan koloni yang
diamati hanyalah koloni yang berjumlah 30-300 koloni (Irianto, 2021).
Penghitungan jumlah sel mikroba dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, antara lain secara langsung dengan hitung mikroskopik (direct
microscopic count) menggunakan haemocytometer dan secara tidak langsung
dengan hitung cawan (plate count), selain itu juga terdapat penghitungan
menggunakan metode MPN dan turbidimetri menggunakan alat
spektrofotometer (Emmawati et al., 2022).
Prinsip metode perhitungan cawan adalah menumbuhkan sel mikrobia
hidup pada media agar, sehingga sel tersebut dapat berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa
menggunakan mikroskop (Hustowo, 2018).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah perhitungan bakteri
pada praktikum ini menggunakan 2 cara yaitu metode hitung langsung dan
metode hitung cawan.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan tanpa mengurangi rasa hormat diharapakan
praktikum bisa lebih berhati-hati dalam melakukan prosedur kerja, agar
meminimalisir kegagalan dan menghasilakan perhitungan bakteri yang
maksimal

DAFTAR PUSTAKA

Emmawati, A., TP, S., Marwati, S., Banin, M. M. M., & Pi, S. (2022).
MIKROBIOLOGI HASIL PERTANIAN. Fakultas Pertanian Universitas
Mulawarman: Samarinda
Hustowo. 2018. Perhitungan Mikroba. Universitas Pasundan. Bandung.
Ngatirah. (2017). Mikrobiologi Umum. Yogyakarta:Instiper Yogyakarta.
Ningrum, R. C., & Khiftiyah, A. M. (2023). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
Asam Laktat dari Fermentasi Tape Ketan yang Beredar di Pasar Citra
Niaga Jombang. AGROSAINTIFIKA, 5(2), 72-76.
Fardiaz, 2018. Mikrobiologi dan Parasitologi I. PT. Citra AdityaBakti: Bandung
Soesetyaningsih, E., & Azizah, A. (2020). Akurasi perhitungan bakteri pada
daging sapi menggunakan metode hitung cawan. Berkala sainstek, 8(3),
75-79.
Suryani, Y., & Taupiqurrahman, O. (2021). Mikrobiolohi dasar.Bandung:LP2M
UIN SGD Bandung.
Wardhani, A. K., Uktolseja, J. L., & Djohan, D. (2020). Identifikasi Morfologi
dan Pertumbuhan Bakteri pada Cairan Terfermentasi Silase Pakan Ikan.
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-
5.
Wicaksono, E. B., Hardianto, H., & Muliawan, A. (2019). Rancang Bangun
Penghitung Jumlah Koloni Bakteri Berbasis Arduino Uno. TEKNIKA,
13(2), 123-128.
Bibiana, 2020. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. P.T. Gramedia PustakaUtama:
Jakarta
Wheeler,2017. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang
Anomin, 2018. Microbiology Demystifed. USA: McGraw-Hill Publishe

LAMPIRAN
Pembuatan Media PCA
Sumber: Putri Berliana, 2023

PCA yang diletakkan di alumunium foil


untuk ditimbang di timbangan analitik
Sumber: Putri Berliana, 2023

Penghitungan hasil mikroba menggunakan


colony counter Sumber:
Salbina, 2023

Anda mungkin juga menyukai