Anda di halaman 1dari 15

PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI

(Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik)

Oleh:
Andree Firmansyah
1414111007
Kelompok 6

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Andree Firmansyah

NPM : 1414111007

Program Studi : Budidaya Perairan

Fakultas : Pertanian

Judul Praktikum : Perhitungan Jumlah Bakteri

Tempat : Laboratorium Budidaya Perairan

Waktu Praktikum : Rabu , 18 Oktober 2015

Kelompok : 6 (enam)

Bandar Lampung , 17 Oktober 2015

Mengetahui,

Asisten,

Ayu Novy Yanti

NPM 1114111013

Catatan Nilai
PENGHITUNGAN JUMLAH BAKTERI

Oleh
Andree Firmansyah
1414111007

ABSTRAK

Penghitungan jumlah bakteri adalah suatu cara atau suatu metode yang digunakan
untuk menghitung jumlah suatu  koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media
pembiakkan. Banyak metode yang biasa digunakan untuk menaksir bakteri secara
kuantitatif dari suatu populasi bakteri . Akan tetapi , terdapat dua metode yang
paling sering digunakan yaitu Standar / Viable Plate Count Method dan Analisa
Spektrofotometer . Pada praktikum ini dilakukan penghitungan bakteri dengan
menggunakan metode Analisa Spektrofotometer (turbidimetri). Metode Analisa
Spektrofotometer ini juga memiliki prinsip yang didasarkan pada kekeruhan dan
metode ini menghitung seluruh jumlah sel bakteri yang hidup maupun sel bakteri
yang mati. Pada praktikum ini digunakan larutan Mc Farland , Larutan blangko
dan juga bakteri Aeromonas Hydrophila yang dimasukkan kedalam cuvvette dan
kemudian diukur absorbansi nya menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 625 nm, dilakukan juga pengenceran apabila jumlah koloni terlalu
padat . Didapatkan hasil bahwa nilai absorbansi sebesar 0,053. Kemudian setelah
dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus regresi didapatkan hasil
sebesar 2,42 x 109 CFU/ml. Hasil tersebut menyatakan jumlah kepadatan semua
sel bakteri dalam suspensi dengan satuan sel/ml. Berdasarkan literatur (Ferdias,
1992) yang menyatakan “fungsi alat spektrofotometer dalam laboratorium adalah
mengukur transmitans atau absorbans suatu media yang dinyatakan dalam fungsi
panjang gelombang” ,dapat disimpulkan bahwa praktikum ini berhasil dilakukan.

Kata Kunci : Penghitungan , Analisa Spektrofotometer , Standar Plate Count


Method , Aeromonas Hydrophila , Larutan Mc Farland , Cuvvette

I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Perhitungan bakteri adalah suatu jumlah koloni bakteri yang tumbuh
cara atau suatu metode yang bisa di media pembiakkan bakteri.. Untuk
digunakan untuk dapat menghitung dapat mempermudah penghitungan
koloni suatu bakteri juga diperlukan kekeruhan atau biasa disebut dengan
pengetahuan serta wawasan tentang (turbidimetri), khusus pada metode
morfologi bakteri tersebut sehingga ini yaitu menggunakan suatu alat
suatu media pertumbuhan yang akan yang disebut spektrofotometer dan
digunakan sesuai dengan sifat bakteri juga dengan menggunakan metode
tersebut. tentang beberapa jumlah perkiraan
terdekat (Brady,1999).
Pertumbuhan mikroorganisme yang
Metode perhitungan bakteri dengan
membentuk koloni dapat dianggap
perhitungan menggunakan suatu alat
bahwa setiap koloni yang tumbuh
spektrofotometer ,didasarkan pada
berasal dari satu sel, maka dengan
mikroba yang terdapat dalam suatu
menghitung jumlah koloni bakteri
bahan cair dan juga dapat dideteksi
,maka dapat diketahui penyebaran
dengan berdasarkan kekeruhannya.
koloni bakteri yang ada pada media
Pertumbuhan sel-sel bakteri didalam
pembiakkan bakteri. Jumlah bakteri
medium berbentuk cair maka akan
pada suatu media dapat juga dihitung
meningkatkan kekeruhan pada media
dengan menggunakan berbagai cara,
yang juga akan bisa mempengaruhi
tergantung pada jens media dan juga
beberapa jumlah sinar yang dapat
jenis bakteri.  Ada banyak metode
ditransmisikan untuk bisa menembus
yang digunakan untuk menghitung
medium.
jumlah bakteri secara kuantitatif dari
suatu populasi koloni bakteri.  Perhitungan jumlah suatu sel bakteri
Proses penghitungan sel bakteri juga juga dapat dilakukan dengan melalui
dapat dilakukan dengan beberapa berbagai macam uji, beberapa contoh
metode baik secara langsung maupun uji-uji yang dapat digunakan untuk
tidak langsung, diantaranya adalah perhitungan jumlah sel bakteri yaitu
metode hitung pada cawan petri atau seperti uji kualitatif koliform yang
biasa disebut (standard plate count), secara lengkap terdiri dari tiga
metode pengamatan langsung dengan tahap ,tahap pertama yaitu uji
menggunakan kaca objek atau juga penduga (uji kuantitatif, dengan
metode hitung dengan menggunakan menggunakan metode MPN), tahap
haemocytometer, serta metode ukur kedua yaitu uji penguat dan tahap
terakhir yaitu uji pelengkap. Pada preparat dari suatu bahan (preparat
praktikum tentang penghitungan sederhana yang kemudian diwarnai
jumlah sel bakteri ini ,penghitungan atau tidak diwarnai) dan penggunaan
jumlah sel-sel bakteri ini dilakukan ruang hitung atau disebut dengan
dengan menggunakan metode sebutan sebagai (counting chamber).
Analisa Spektrofotometer atau Sedangkan perhitungan secara tidak
( turbidimetri ) Metode Analisa langsung hanya mengetahui jumlah
Spektrofotometer ini juga memiliki mikroorganisme pada suatu bahan
prinsip bahwa “analisa penghitungan yang masih hidup saja (viable count).
bakteri didasarkan pada kekeruhan”. Dalam pelaksanaannya ada beberapa
cara yaitu perhitungan pada cawan
1.2 Tujuan Praktikum petri disebut (Viable Plate Count
Adapun tujuan dari praktikum ini Method), serta perhitungan melalui
adalah sebagai berikut : pegenceran, dan perhitungan jumlah
1. Mahasiswa bisa mengetahui terkecil atau jumlah yang terdekat
berbagai macam cara untuk (MPN methode), dan cara kekeruhan
menghitung jumlah sel dari atau turbidimetri yaitu yang dengan
biakkan suatu bakteri. menggunakan alat spektrofotometer
(Wheeler, 1993).
II. TINJAUAN PUSTAKA Perhitungan bakteri adalah suatu cara
Perhitungan bakteri merupakan suatu yang dilakukan untuk mengetahui
cara atau metode yang digunakan berapa banyak sebaran bakteri yang
untuk menghitung jumlah koloni sel tumbuh pada suatu media. Secara
bakteri yang tumbuh pada media kuantitatif koloni sel bakteri dapat
pembiakkan. Terdapat dua cara yang dihitung dengan cara menghitung
biasa digunakan dalam penghitungan populasinya secara umum atau juga
bakteri, yaitu penghitungan bakteri dengan kata lain menghitung seluruh
secara langsung dan penghitungan sel bakteri yang ada dalam media
secara tidak langsung. Ada beberapa termasuk juga sel yang mati, dan
cara perhitungan secara langsung, menghitung sel bakteri hidup dengan
antara lain adalah dengan membuat
menggunakan suatu teori pendekatan menghitung koloni sel bakteri yang
(Stainer ,1986). terdapat di media secara langsung.
Perhitungan bakteri merupakan salah Tidak semua jumlah bakteri dapat
satu cara yang juga dilakukan dengan dihitung. Ada juga beberapa syarat
tujuan untuk bisa mengetahui berapa perhitungan yang harus untuk bisa
banyak koloni bakteri yang terdapat dipenuhi seperti jumlah koloni tiap
pada suatu media ,baik itu koloni sel petridish antara 30-300 koloni, jika
bakteri yang hidup maupun koloni memang tidak ada yang memenuhi
sel bakteri yang mati. Ada dua cara syarat ,maka dipilih yang jumlahnya
perhitungan bakteri ,secara langsung mendekati 300. Tidak ada koloni
dan perhitungan bakteri secara tidak bakteri yang menutup lebih besar
langsung. Perhitungan jumlah suatu dari setengah luas petridish, koloni
bakteri secara langsung, biasadipakai tersebut dikenal sebagai spreader.
untuk menentukan jumlah bakteri Perbandingan jumlah bakteri dari
keseluruhan baik yang mati maupun hasil pengenceran yang bertururt-
yang hidup. Sedangkan perhitungan turut antara pengenceran yang lebih
jumlah bakteri secara tidak langsung besar dengan suatu pengenceran
biasa dipakai untuk bisa menentukan yang sebelumnya, jika sama atau
jumlah bakteri yang hidup saja. lebih kecil dari 2 hasilnya dirata-rata,
Untuk menentukan jumlah bakteri tetapi jika lebih besar dari 2 yang
yang hidup dapat dilakukan setelah dipakai jumlah mikrobia dari hasil
suspensi  bahan atau biakan bakteri pengenceran yang sebelumnya. Jika
diencerkan dengan beberapa kali dan dengan ulangan setelah memenuhi
ditumbuhkan dalam medium dengan syarat maka hasilnya juga dirata-rata
suatu cara tertentu tergantung dari (Schlegel, 1994). 
macam bahan dan sifat bakterinya. Penghitungan jumlah bakteri hidup
(Bibiana, 1994). (secara tidak langsung) yaitu dengan

Viable count method adalah cara menggunakan suatu metode Plate

penghitungan bakteri secara tidak Count (hitungan pada cawan). Plate

langsung yang dilakukan dengan count/viable count meupakan suatu


metode yang didasarkan pada asumsi
bahwa setiap sel-sel mikroorganisme dua cara yaitu:  cara pertama yaitu
hidup dalam suspensi akan tumbuh metode tuang (pour plate) dan cara
menjadi satu koloni bakteri setelah kedua yaitu dengan menggunakan
ditumbuhkan dalam suatu media metode permukaan/sebar atau biasa
pertumbuhan dan lingkungan yang disebut (surface/spread plate)  (Volk,
sesuai. Setelah diinkubasi, jumlah 1989).
koloni yang bisa tumbuh tersebut Metode analisa spektrofotometer ini
dihitung dan merupakan perkiraan didasarkan kepada kekeruhan yang
atau juga dugaan dari suatu jumlah ditimbulkan oleh koloni bakteri yang
mikroorganisme yang ada didalam tumbuh dan berkembang di suatu
suspensi. Koloni-koloni bakteri yang media . Prinsip kerja yang terdapat
tumbuh tidak selalu berasal dari satu pada alat spektrofotometer ini adalah
sel mikroorganisme karena beberapa apabila ada cahaya (monokromatik
mikroorganisme tertentu cenderung maupun campuran) jatuh pada suatu
membentuk kelompok atau berantai. medium yang homogen,dan sebagian
Berdasarkan hal tersebut dari sinar masuk akan dipantulkan,
digunakan ,maka biasa disebut sebagian di serap dalam medium itu,
dengan istilah Coloni Forming Units dan sisanya diteruskan. Nilai yang
(CFU’s) per ml (Fardiaz, 1993). keluar dari cahaya yang diteruskan
dinyatakan dalam nilai absorbansi
Prinsip dari metode hitungan cawan
karena memiliki hubungan dengan
(viable plate count method) adalah
konsentrasi sampel. Studi tentang
menumbuhkan sel-sel bakteri yang
spektrofotometri biasa dianggap juga
masih hidup dan tumbuh pada media
sebagai perluasan suatu pemeriksaan
agar, sehingga sel bakteri tersebut
visual yang lebih mendalam dari
akan bisa untuk tumbuh dan juga
absorbsi energi (Gibsen, 1996).
berkembang biak dan membentuk
koloni yang dapat dilihat langsung Bakteri yang berada didalam suatu
dengan menggunakan mata tanpa bahan cair (media)dapat dihitung dan
menggunakan mikroskop. Metode diketahui kepadatannya berdasarkan
hitunga cawan (viable count kekeruhannya. Pertumbuhan sel-sel
method ) ini dapat dibedakan atas bakteri didalam suatu media , maka
akan meningkatkan kekeruhan suatu sehingga semakin banyak jumlah
media, hal itu akan mempengaruhi pengenceran yang dilakukan, makin
jumlah sinar-sinar yang juga dapat sedikit sedikit jumlah suatu bakteri,
ditransmisikan untuk juga menembus dimana suatu saat didapat hanya satu
medium, untuk menghitung koloni bakteri pada satu tabung. Inkubasi
bakteri tersebut ,digunakan alat yang dilakukan selama 2 x 24 jam ,karena
bernama “spektrofotometer”. Fungsi jumlah bakteri maksimal yang dapat
dari alat spektrofotometer ini adalah dihitung. Selama masa inkubasi, sel
untuk mengukur transmitans atau yang masih hidup akan membentuk
absorbans dari suatu contoh yang koloni yang dapat dilihat langsung
dinyatakan dalam fungsi panjang oleh mata (Dwidjoseputro, 1978).
gelombang (Brady, 1999).
Pengenceran merupakan suatu cara III.MATERI DAN METODE
yang dilakukan untuk mengurangi
kepadatan atau sebaran bakteri yang 3.1 Waktu dan Tempat
terdapat disuatu media. Pada metode Praktikum Mikrobiologi Akuatik
perhitungan cawan (plate method) dengan materi Penghitungan Jumlah
dilakukan suatu pengenceran yang Bakteri ini dilaksanakan pada Hari
juga bertingkat yang ditujukan untuk Rabu,tanggal 21 Oktober 2015 Pukul
membentuk konsentrasi dari suatu 08.00-10.00 WIB di Laboratorium
suspensi bakteri. Sampel yang telah Budidaya Perairan (lab k) Fakultas
di encerkan ini di hitung ke dalam Pertanian Universitas Lampung.
cawan baru dan kemudian di tuang
kedalam mediumnya (metode tuang). 3.2 Alat dan Bahan
Kemudian setelah diinkubasi selama Alat yang digunakan pada praktikum
waktu 24-48 jam, amati koloni yang ini adalah cuvvette, pipet tetes,
tumbuh dan koloni yanng diamati inkubator, spektrofotometer,dan juga
hanyalah koloni yang berjumlah 25- tabung reaksi. Adapun bahan yang
250 koloni (Pelczar, J, 1986). digunakan yaitu sampel bakteri
Prinsip pengenceran bakteri adalah (isolat air laut,tawar, ikan sakit, serta
untuk menurunkan jumlah bakteri, Aeromonas Hydrophila dan juga
Aeromonas Salmonicida ), Plate 7.Menghitung koloni pada petri yang
Count Agar (PCA), Phosphate Buffer mempunyai kisaran 25-250 koloni.
Salin (PBS), dan Larutan Mc 8.Hitunglah jumlah bakteri hidup
Farland. dengan suatu cara mengalikan faktor
3.3 Cara Kerja pengenceran yang digunakan dengan
Adapun cara kerja dalam praktikum 10 (karena volume suspensi bakteri
Penghitungan Jumlah Bakteri ini yang dimasukkan kedalam petri
adalah sebagai beriku : hanya 0,1 ml).
8. Hasil akhir pengalian merupakan
Standar Plate Count Method
jumlah bakteri yang hidup dalam
1.Diencerkan 3 tabung PCA dalam
satuan yang disebut colony-forming
air mendidih.
unit/ml (CFU/ml).
2.Didinginkan agar di dalam penagas
air (50°C) selama 5-10 menit.
Metode Turbidimetri
3.Setelah agar dingin, dituangkan
media agar ke dalam petridish dan 1.Dibuat larutan standar McFarland
membiarkan media agar membeku, (lampiran).
menandai petridish dengan nama dan 2.Dinyalakan alat spektrofotometer
tingkat pengenceran. dan juga dipanaskan terlebih dahulu
4.Dibuat seri pengenceran 10-1 -10-3 selama 30 menit.
dari sample bakteri.Pipet 0,1 ml 3.Dimasukkan larutan blangko yang
cairan masing-masing pengenceran telah dimasukkan cuvvette kedalam
tersebu kedalam petridish yang spektrofotometer dan diatur panjang
sesuai. gelombangnya yang terdapat pada
5.Gunakan spreder untuk mearatakan spektrofotometer sebesar 625 nm.
suspense diatas permukaan lempeng 4.Di “BLANK” kan terlebih dulu
agar alat spektrofotometer nya hingga
6. Membungkus petridish dengan absorbansi nya “NOL”.
menggunakan kertas pembungkus 5.Kemudian, dimasukkanlah larutan
dan masukanlah kedalam inkubator yang telah berisi bakteri Aeromonas
35°C dalam posisi terbalik selama Hydrophila ke dalam cuvvette dan
24-48jam. dimasukkan dalam spektrofotometer.
6.Ditutup alat spektrofotometer dan 7.Dicatat hasil dan dihitung dengan
dihitung absorbansi nya. rumus regresi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1 Hasil Pengamatan
No Nama Sampel Absorbansi Tingkat Kepadatan
1 Bacillus sp. 0,307 7,4044 x108 CFU/ml

2 Air Tawar 0,767 1,70722 x 109 CFU/ml

3 Ikan Cupang 0,483 1,64332 x 109 CFU/ml

4 Air Laut 0.793 2,07766 x 109 CFU/ml

5 Ikan B 5-6 0,503 1,25396 x 109 CFU/ml

6 Aeromonas hydrophila 0,053 7,496 x 107CFU/ml

Y = 7,4044 x108 CFU/ml


Perhitungan :
2. Kelompok 2 : diketahui X =
Rumus : Y = aX – b
0,767, a = 2,62 x 109 , b = 6,39 x107
Keterangan : Y : kepadatan(CFU/ml)
X : absorbansi Penyelesaian :
a : Interscept Y = aX-b
b : slope Y = 2,62 x 109 (0,676) - 6,39 x107

1.Kelompok 1 : diketahui X = 0,307, Y = 177,112 107 −¿ 6,39 x107

a = 2,62 x 109 , b = 6,39 x107 Y = 170,722 x 107


Y = 1,70722 x 109 CFU/ml
Penyelesaian :
Y = aX-b 3. Kelompok 3 : diketahui X =

Y = 2,62 x 109 (0,307) - 6,39 x107 0,483, a = 2,62 x 109 , b = 6,39 x107

Y = 80,434 x 107 - 6,39 x107 Penyelesaian :

Y = 74,044 x107 Y = aX-b


Y = 2,62 x 109 (0,483) - 6,39 x107 Berdasarkan praktikum yang telah
Y = 126,546 x 107 −¿ 6,39 x107 dilakukan didapatkan hasil bahwa
Y = 164,332 x 107 nilai absorbansi pada bakteri

Y = 1,64332 x 109 CFU/ml Bacillus Sp sebesar 0,307 dan setelah


nilai absorbansi dihitung kembali
4. Kelompok 4 : diketahui X =
dengan menggunakan rumus regresi
0,793, a = 2,62 x 109 , b = 6,39 x107
Y = aX-b maka didapatkan hasil
Penyelesaian:
tingkat kepadatan bakteri sebesar
Y = aX-b
7,4044 x108 CFU/ml. pada bakteri
9 7
Y = 2,62 x 10 (0,793) - 6,39 x10
isolat air tawar didapatkan nilai
Y = 207,766 x 107 −¿ 6,39 x107
absorbansi sebesar 0,767 dan juga
Y = 201,376x 107
setelah nilai absorbansi dihitung
9
Y = 2,07766 x 10 CFU/ml
kembali dengan menggunakan rumus
5.Kelompok 5 : diketahui X = 0,503, regresi Y = aX-b ,maka didapatkan
9 7
a = 2,62 x 10 , b = 6,39 x10 hasil tingkat kepadatan bakteri
Penyelesaian: sebesar 1,70722 x 109 CFU/ml. Pada
Y = aX - b bakteri isolat ikan cupang didapatkan
9 7
Y = 2,62 x 10 (0,503) - 6,39 x10 nilai absorbansi sebesar 0,483 dan
7 7
Y = 131,786 x 10 −¿ 6,39 x10 juga setelah nilai absorbansi dihitung
7
Y = 125,396 x 10 kembali dengan menggunakan rumus
9
Y = 1,25396 x 10 CFU/ml regresi Y = aX-b maka didapatkan
6.Kelompok 6 : diketahui X = 0,053, hasil tingkat kepadatan bakteri
a = 2,62 x 109 , b = 6,39 x107 sebesar 1,64332 x 109 CFU/ml. Pada
Penyelesaian bakteri isolat air laut didapatkan juga
Y = aX - b nilai absorbansi sebesar 0,793 ,dan
Y = 2,62 x 109 (0,053) - 6,39 x107 juga setelah nilai absorbansi dihitung
Y = 13,886 x 107 −¿ 6,39 x107 kembali dengan menggunakan rumus
Y = 7,496 x 107 CFU/ml regresi Y = aX-b maka didapatkan
hasil tingkat kepadatan bakteri
4.2 Pembahasan
sebesar 2,07766 x 109 CFU/ml. Pada
bakteri Isolat Ikan B 5-6 didapatkan
nilai absorbansi sebesar 0,503 dan blangko dan juga panjang gelombang
juga setelah nilai absorbansi dihitung 625nm.Larutan blangko itu dibuat
kembali dengan menggunakan rumus dengan maksud dan tujuan untuk
regresi Y = aX-b maka didapatkan membuat kurva standar atau kurva
hasil tingkat kepadatan bakteri kalibrasi sehingga nanti juga akan
sebesar 1,25396 x 109 CFU/ml. diperoleh suatu panjang gelombang
Sedangkan pada bakteri Aeromonas maksimum dari larutan blangko
Hydrophila didapatkan nilai tersebut. Kenapa panjang gelombang
absorbansi sebesar 0,053 dan setelah maksimum yang dipilih, hal ini
nilai absorbansi itu dihitung kembali karena di sekitar panjang gelombang
dengan menggunakan rumus regresi maksimum tersebut, bentuk kurva
Y = aX-b maka didapatkan juga hasil serapan adalah datar sehingga hukum
tingkat kepadatan bakteri yaitu Lambert-Beer akan terpenuhi dengan
baik. Sehingga suatu kesalahan yang
sebesar 1,25396 x 109 CFU/ml.
ditimbulkan oleh panjang gelombang
Adapun prinsip kerja dari percobaan
maksimum dapat diperkecil.
penghitungan jumlah bakteri ini
Dalam menggunakan metode standar
adalah untuk menentukan suatu nilai
/viable plate count method , apabila
absorbansi dari berbagai jenis sampel
kepadatan bakteri di media tertentu
bakteri, kemudian nilai absorbansi
terlalu tinggi ,maka dilakukan proses
tersebut biasanya digunakan untuk
pengenceran.Proses pengenceran ini
menentukan tingkat kepadatan suatu
dilakukan dengan suatu tujuan untuk
koloni bakteri. Berdasarkan hasil
mengurangi kepadatan suatu koloni
yang didapat, hasil-hasil tersebut
bakteri. Proses-proses pengenceran
menunjukkan bahwa setiap tingkat
ini dilakukan dengan cara : suatu
kepadatan bakteri antara sampel satu
sampel dari suatu suspensi yang
dengan sampel yang lain nya itu
berupa campuran bermacam- macam
berbeda. Hal tersebut dikarenakan
bakteri , kemudian diencerkan dalam
tingkat pertumbuhan bakteri yang
suatu tabung yang tersendiri. Dari
berbeda-beda. Pada penentuan nilai
hasil pengenceran ini kemudian di
absorbansi maka digunakan larutan
ambil kira-kira sebanyak 1 mL untuk
diencerkan lebih lanjut. Biasanya 1.Dinyalakan alat spektrofotometer
pengenceran ini dilakukan sampai dan juga dipanaskan terlebih dahulu
dengan 10-3 .Jika dari pengenceran selama 30 menit.
yang ketiga ini, diambil 0,1 mL 2.Dimasukkan larutan blangko yang
untuk disebarkan pada suatu medium telah dimasukkan cuvvette kedalam
padat, kemungkinan besar kita akan spektrofotometer dan diatur panjang
mendapatkan beberapa koloni yang gelombangnya yang terdapat pada
akan tumbuh dalam mdium tersebut, spektrofotometer sebesar 625 nm.
akan tetapi mungkin juga kita hanya
3.Di “BLANK” kan terlebih dulu
akan memperoleh satu koloni saja.
alat spektrofotometer nya hingga
Dalam hal yang demikian ini dapat
absorbansi nya “NOL”.
kita jadikan piaraan murni. Jika kita
4.Kemudian, dimasukkanlah larutan
belum yakin, Bahwa koloni tunggal
yang telah berisi bakteri Aeromonas
yang telah kita peroleh tersebut
Hydrophila ke dalam cuvvette dan
merupakan koloni yang murni, maka
dimasukkan dalam spektrofotometer.
kita dapat mengulang pengenceran
5.Ditutup alat spektrofotometer dan
dengan menggunakan koloni ini
dihitung absorbansi nya. Serta dicatat
sebagai sampel (Trianda, 2011).
hasilnya.
Penghitungan jumlah bakteri pada
Prinsip kerja dari spektrofotometer
praktikum ini, dilakukan dengan
berdasarkan oleh hukum Lambert-
Analisa Spektrofotometer. Analisa
Beer, apabila cahaya monokromatik
spektrofotometer ini memiliki prinsip
(I0),melalui suatu media (larutan),
yang didasarkan kepada kekeruhan
maka akan sebagian cahaya tersebut
yang diakibatkan oleh tumbuhnya
diserap (Ia), sebagian dipantulkan
bakteri di media. didalam analisa
(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan
spektrofotometer ini , penghitungan
(It).Transmitans adalah perbandingan
jumlah suatu bakteri ini dilakukan
antara suatu intensitas cahaya yang
dengan menggunakan alat-alat yang
akan di transmisikan ketika melewati
bernama “Spektrofotometer” cara
sampel (It) dengan intensitas cahaya
kerja alat ini yaitu :
mula-mula sebelum melewati sampel
(Io). Persyaratan hukum Lambert-
Beer yaitu antara lain : Radiasi yang V.KESIMPULAN DAN SARAN
akandigunakan harus monokromatik,
5.1 Kesimpulan
energi radiasi yang di absorpsi oleh
sampel tidak menimbulkan reaksi Berdasarkan praktikum yang telah
kimia, suatu sampel (larutan) yang dilakukan didapatkan kesimpulan
mengabsorpsi harus homogen, tidak sebagai berikut :
akan terjadi flouresensi atau juga
phosphoresensi, dan indeks refraksi 1. Apabila semakin besar suatu

sangat tidak berpengaruh terhadap nilai absorbansi maka semakin besar

konsentrasi, jadi larutan harus pekat pula konsentrasi sampel yang

(tidak encer). didapat.

CFU (Coloning Forming Unit) yaitu 2. CFU (Coloning Forming Unit)

unit-unit / satuan pembentuk koloni. yaitu sel-sel bakteri yang hidup

Yang dimaksud dengan satuan kemudian dipisahkan dari koloni

pembentuk koloni adalah sel tunggal lainnya melalui proses pengenceran

atau sekumpulan sel yang jika maka sel-sel bakteri tersebut akan

ditumbuhkan dalam cawan akan berkembang menjadi koloni tunggal

membentuk satu koloni tunggal. dengan ciri khas masing-masing.

Colony Forming Unit juga dapat 3.Spektrofotometer adalah metode

dilaporkan sebagai CFU per satuan analisis yang didasarkan kepada

berat ,CFU per satuan luas ,atau CFU kekeruhan yang ditimbulkan akibat

per satuan volume. Tergantung pada bakteri yang tumbuh pada media.

jenis sampel yang diuji .Atau dengan 4.Penghitungan jumlah bakteri dapat

kata lain apabila sel bakteri yang dilakukan dengan 2 metode yaitu

hidup kemudian dipisahkan dari standar/viable plate count method

koloni lainnya melalui proses dan Analisa Spektrofotometer.

pengenceran maka sel-sel bakteri


5.2 Saran
tersebut akan berkembang menjadi
Sebaiknya dalam praktikum yang
koloni tunggal dengan ciri khas
akan datang alat dan bahan lebih
masing-masing.
dilengkapi ,sehingga praktikan tidak
perlu bergantian dalam melakukan Penerbit Buku Kedokteran
penghitungan jumlah bakteri dan EGC: Jakarta.
asisten dosen juga harus lebih Pelczar, Michael, J., 1986, Dasar-
mendampingi ketika semua praktikan Dasar Mikrobiologi,
melakukan praktikum. Universitas Indonesia:
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Schlegel, H., G. 1994. Mikrobiologi
Umum. Gadjah Mada
Bibiana W, Lay., 1994, Analisis
University Press; Yogyakarta.
Mikrobiologi di laboratorium
Stainer, R.Y. 1986. The Microbial
, Raja Grafindo Persada:
World. Prentice Hall.
Jakarta.
Englewood Cliffs. New

Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Jersey.

Asas dan Struktur. Volk, W.A. dan M.F. Wheeler,

Binarupa Aksara: (1989). Mikrobiologi Dasar,

Jakarta. Edisi Kelima, Jilid Dua.

Dwidjoseputro, D. 1978. Dasar- Diterjemahkan dari buku

Dasar Mikrobiologi. Basic Microbiology oleh

Penerbit Djambatan; Markham. Erlangga: Jakarta.


Jakarta. Volk, dan Wheeler., 1993, Dasar-

Fardiaz, S. 1993. Analisis Dasar Mikrobiologi,

Mikrobiologi Pangan. PT. Erlangga, Jakarta.

Raja Grafindo Persada;


Jakarta.
Gibson, J.M. (1996). Mikrobiologi
dan Patologi Modern Untuk
Perawat. Diterjemahkan dari
buku Modern Microbiology 
and Patology for Nurses oleh
I.K.G. Soma Prasada.

Anda mungkin juga menyukai