PRAKTIKUM IV
“PEWARNAAN GRAM”
laporan praktikum yang berjudul “PEWARNAAN GRAM” yang kini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Pak Sepriantio S,Pi.M,Si selaku
dosen mata kuliah Mikrobiologi dan asisten laboran yang sudah membimbing
laporan praktikum ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Penulis berharap semoga
Namun terlepas dari itu, dalam penyusunan laporan praktikum ini, penulis
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai
pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata
penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membalas budi baik anda
semua
Jakarta,Oktober 2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... i
I. PENDAHULUAN ........................................................................................1
5.2 Saran...............................................................................................10
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
merupakan kajian wajib dalam bentuk mata kuliah bagi mahasiswa prodi
laboratorium. Salah satunya adalah teknik dan cara pewarnaan gram bakteri.
Melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena
selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk
bakteri. Ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-
bakteri.
pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri
berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada
1
yodium, alkohol (bahan pengecat), dan safranin atau beberapa pewarna
tandingan lain yang sesuai. Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi
perlu ketelitian dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang
berlaku.
adalah :
Memahami pengertian pewarnaan bakteri
Memahami macam – macam pewarnaan bakteri
Memahami teknik pewarnaan gram pada bakteri untuk memisahkan
ini adalah :
Mengetahui pengertian pewarnaan bakteri
Mengetahui macam – macam pewarnaan bakteri
Mengetahui teknik pewarnaan gram pada bakteri untuk memisahkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Ditinjau dari komponen penyusun dinding sel bakteri gram positif
relative lebih sederhana berbanding bakteri gram negatif yaitu terdiri dari dua
sampai tiga lapis membrane sitoplasma yang tersusun dari asam teikhik dan
asam teikhouronik berupa polimer yang larut dalam air, sedangkan dinding sel
bakteri negative lebih kompleks dan lebih tebal, tersusun dari peptidoglikon,
dengan jumlah peptidoglikan yang relative banyak. Dinding sel bakteri gram
negative memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan secara structural lebih
penyusun dinding sel antara mikroba gram positif dan gram negative. Dinding
polisakarida. Komponen kimia ini melindungi sel dari kegiatan lisis enzim,
sedangkan zat – zat lain menentukkan reaksi sel pada pengecatan gram dan
3
2.2 Pewarnaan Gram
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri mejadi dua kelompok besar, yaitu gram positif
dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
Pneumonia.
Pewarnaan gram dibagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan gram
negatif, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau kristal
yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Pada pewarnaan Gram
ini, reagen yang digunakan ada 4 jenis, yaitu kristal violet, iodine, alkohol dan
safranin. Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal
dari kristal violet tetapi zat warna safranin dapat terserap pada dinding sel
4
Kelompok bakteri gram negative ditandai dengan sel bakteri yang
dengan alkohol kemudian sel bakteri menyerap pewarna merah yaitu safranin.
serta untuk membedakan bakteri gram positif dan gram negative. Perbedaan
warna pada bakteri gram positif dan gram negatifmenunjukkan bahwa adanya
perbedaan struktur dinding sel antara kedua jenis bakteri tersebut. Bakteri
warna ungu ketika diberi cat gram. Warna ungu tersebut terjadi karena dinding
sel bakteri mengikat cat Kristal violet yang diperkuat oleh iodine dan Kristal
violet tersebut tidak akan hilang pada waktu diberi cat peluntur sehingga tidak
terpengaruh pada saat diberi cat penutup yang berwarna merah (Romadhon,
2012).
kemudian diwarnai dengan larutan Kristal violet dan yodium secara bergantian
selama beberapa menit dan dicuci dengan aquadest, selanjutnya dicuci dengan
5
dilakukan dengan menggunakan mikroskop, bakteri gram positif akan
(Purwohadisantoso, 2009).
metilen/Kristal violet) Sel akan berwarna sesuai dengan jenis cat yang dipakai.
3. Pengecatan diferensial
Pengecatan ini dilakukan memakai beberapa larutan zat warna/cat, dengan
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum
Bahan-bahan :
6
Akuades dan Minyak immersi 2. Bunsen
Alat-alat: 3. Kaca obyek dan cover glass
1. Mikroskop cahaya 4. Pipet tetes
obyek steril, ratakan. Fiksasi kaca obyek bakteri ke bunsen beberapa kali.
2. Teteskan crystal violet pada bakteri, diamkan selama 30-60 detik. Buang
sisa pewarna dan cuci dengan air. Teteskan iodin, diamkan 1-2 menit. Cuci
Tambahkan safranin, dan diamkan selama 10-20 detik. Cuci dengan air
pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
7
Basil berkoloni, terdapat warna merah yang mendominasi ( bakteri gram negatif
) dan sedikit biru keunguan ( bakteri gram positif) , isolat tidak murni karena
terdapat bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pewarnaan gram ini dilakukan pada sample air selokan.
negatif dan bakteri positif. Isolat bakteri pada sampel air selokan adalah dominan
bakteri gram negatif dan sedikit bakteri gram positif dimana isolat tersebut tidak
murni, Karena sedikit bakteri tersebut terdapat zat warna kristal violet sewaktu
proses pewarnaan gram, sehingga koloni bakteri tampak berwarna ungu atau biru.
Salah satu kemungkinan lain yang menyebabkan warna biru keunguan dan merah
mengandung lipid lebih rendah sehingga dinding sel bakteri akan lebih mudah
8
terdehidrasi akibat perlakuan dengan alkohol. Pemberian alkohol berfungsi untuk
dekolorisasi bakteri, sehingga menyebabkan zat utama dalam sel muncul. Dinding
warna ungu kristal keluar dari sel kemudian sel akan menyerap safranin (Jayanti,
2010).
sebagai berikut:
1. Fase yang paling kritis dari pewarnaan gram adalah tahap dekolorisasi
sehingga sel gram positif tampak seperti gram negatif. Namun juga jangan
sampai terlalu sedikit dalam penetesan alkohol yang tidak akan melarutkan
iodine secara sempurna sehingga sel gram negatif seperti gram positif.
tidak lebih lama dari 24 jam. Umur kultur akan berpengaruh pada
Mungkin akan menampakkan gram variabel yaitu satu jenis sel, sebagian
9
BAB V
5.1 Kesimpulan
menggunakan sampel air selokan adalah didapat hasil dominasi dari bakteri gram
negatif tetapi terdapat juga warna biru keunguan yang menandakan bakteri gram
positif. Hal ini berarti isolat bakteri tidak murni, kesalahan lain mungkin terdapat
5.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini yaitu alat dan bahan yang digunakan dapat
dengan baik. Praktikan dalam penetesan cat juga perlu diperhatikan serta
Fitri, L., Yekki Y., 2011, Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Tirtayasa.
Pratita, Maria Yuli E., Surya Rosa P., 2012 , Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Termofilik Dari Sumber Mata Air Panas Di Songgoriti Setelah Dua Hari
Gram Positif Dan Negatif Pada Ikan Nila Yang Diaktifkan Dengan Ekstrak