Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

ARAH PENEBALAN DINDING SEL

Disusun oleh :
Evans Aditya Pratama (2210801012)

Dosen pengampu :
Ike Apriani, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
ASBTRAK

Semua organisme tersusun atas sel-sel. Sel merupakan unit terkecil dari suatu
bentuk kehidupan, dan juga mempunyai bagian-bagian untuk menunjang fungsi
tersebut. Tujuan dari praktikum Anatomi Tumbuhan ini yaitu untuk melihat
penebalan dinding sel kearah luar, berupa tonjolan di permukaan (sentrifugal).
Dari hasil pengamatan, sel serbuk sari bunga sepatu dengan nama ilmiah Hibiscus
rosa sinensis yang terlihat di bawah mikroskop dengan perbesaran 40×10
memiliki dinding sel dan terjadi penebalan dinding sel ke arah luar atau
sentrifugal yang berupa tonjolan-tonjolan. Sentrifugal yaitu penebalan dinding
selke arah luar, berupa tonjolan dipermukaan dinding sel. Contoh pada
serbuk sari (pollen).

Kata kunci: Sel, Sitoplasma, Sayatan, Mikroskop, Hibiscus rosa sinensis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
a. Latar Belakang.........................................................................................1
b. Tujuan......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
a. Pengertian sel...........................................................................................3
b. Dinding sel...............................................................................................4
BAB III METODE............................................................................................8
a. Waktu dan tempat....................................................................................8
b. Alat dan bahan.........................................................................................8
c. Cara kerja.................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................9
BAB V PENUTUP...........................................................................................12
a. Kesimpulan............................................................................................12
b. Saran......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sel tumbuhan adalah sel yang menyusun guna kerja dari segala
guna kehidupan tanaman. Peran sel tumbuhan adalah memulai
pertumbuhan awal, menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel
tumbuhan berukuran miskroskopis dan memiliki ukuran yang berbeda-
beda. Setiap bagian-bagian dari sel disebut organel sel yang fungsinya
untuk saling bekerja sama untuk melakukan aktivitas hidup. Setiap organel
sel memiliki perannya masing-masing yang spesifik Sel tumbuhan
memiliki struktur yang khas sehingga sel tumbuhan berbeda dengan sel
hewan. Struktur yang kha situ adalah dinding sel, plastida, dan vakuola
besar. Dalam laporan praktikum kali ini akan dilihatkan atau difokuskan
pada pengamatan dinding sel dan plastida (Hardiyati, 2019).
Dinding sel merupakan matriks ekstraseluler pelindung sel dan
penjaga bentuk sel tumbuhan. Dinding sel primer yang tersusun dari
kumpulan fibril selulosa yang membentuk ikatan fibril vertical dan
horizontal. Dinding sel sekunder dibentuk dari penebalan dinding primer
yang dominan komposisinya adalah zat selulosa, ligin dan hemiselulosa.
Antar dinding sel yang berdekatan ditembus oleh pori kecil yang disebut
noktah. Di dalam noktah terdapat pemanjangan sitoplasma yang disebut
plasmodesmata yang berfungsi sebagai penghantar rangsang antar sel
tumbuhan. Noktah dibedakan menjadi 2 tipe yaitu simple pit
dan bordered pit (Kimbal, 2018)
Plastida adalah organel membran ganda yang umumnya berisi atau
terdapat pigmen pada tumbuhan. Plastida dapat dikelompokkan menjadi
tiga yaitu, kloroplas. leukloplas, dan kromoplas. Tumbuhan juga dapat
mendapatkan pigmen warna yang bukan dari plastida yaitu dari antosianin.
Antosianin merupakan pigmen yang dapat larut dalam cairan sel dan
secara alami terdapat pada tumbuhan (Kimbal, 2018).

1
B. Tujuan
1. Untuk melihat penebalan dinding sel kearah lumen (sentripetal)
2. Untuk melihat penebalan dinding sel kearah luar, berupa tonjolan di
permukaan (sentrifugal).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian sel
Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme
hidup. Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus
dilakukan oleh sel itu sendiri, contohnya metabolisme zat yang
menghasilkan energi untuk aktifitas kehidupan, tumbuh dan berkembang
biak. dan kemampuannya menganggai berbagai keadaan di lingkungannya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan
oleh kelompok kelompok sel yang berbeda yang membentuk suatu
jaringan, organ atau membentuk suatu sistem (Tim Dosen Pembina, 2018).
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert
Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus
dengan menggunakan mikroskop. Hooke melihat adanya ruangan-ruangan
kecil yang menyusun gabus tersebut. Pada tahun 1831. Robert Brown
mengatakan bahwa sel merupakan satu ruangan kecil yang dibatasi oleh
membran, yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma
terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Di dalam
inti sel terdapat plasma inti atau disebut nukleoplasma. Beberapa tahun
kemudian (1839) seorang ahli fisiologi Jerman. Theodor Schwann,
mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel Kemudian
muncul pertanyaan dari mana asal sel tersebut? Ahli fisika Jerman Rudolf
Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sebelumnya. Teori
"sel berasal dari sel" tersebut diperkuat oleh berbagai eksperimen ahli
mikrobiologi Prancis. Louis Pasteur, yang dilakukan antara tahun 1859-
1861.( Kimball. 2018).
Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam
bentuk kehidupan yang hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme
yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler,
tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerja sama antara banyak

3
jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat bertahan hidup dalam waktu
lama secara sendirian. Akan tetapi. bahkan ketika tersusun ke dalam
tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel
merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme. Setiap tindakan
organisme dimulai pada tingkat seluler (Campbell, 2019).
Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap organisme adalah salah
satu dari dua tipe sel yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Perbedaan
utama antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah sel prokariotik tidak
memiliki membran inti sedangkan sel eukariotik memiliki membrane inti,
yang membedakan antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah lokasi
DNA nya. Dalam sel eukariotik sebagian besar DNA nya dalam organel
yang disebut nucleus. yang dibatasi oleh membrane ganda Dalam sel
prokariotik, DNA terkonsentrasi diwilayah yang tidak terselubung oleh
membrane yang disebut nukleoid. (Campbell, 2019).
Sel hewan dan tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap
mempunyai persamaan persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk
dan fungsi dari bagian bagian selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan sel
hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola dan
kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan
selain tidak mempunyai dinding sel. kloroplas, tidak lazim punya vakuola,
juga sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma yang di dalamnya
terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel-sel
tertentu. Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria, retikulum
endoplasma, aparat golgi, nukleus/ini sel pada sel hewan dan sel tumbuhan
mempunyai persamaan (Tim Dosen Pembina, 2018).

B. Dinding sel
Dinding sel hanya ditemui pada sel tumbuhan berupa matriks
ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel tumbuhan. Dinding sel hanya
terdapat pada sel tumbuhan. Dan dinding sel yang menyebabkan struktur
tumbuhan kaku atau keras yang berbeda pada hewan. Dinding sel
berfungsi melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan

4
mencegah pengisapan air secara berlebihan. Komposisi penting dinding
sel yaitu berupa selulosa, hemiselulosa, peptin dan lignin. (Bachtiar, 2018).
Dinding sel terdiri dari dinding sel primer, dinding sel sekunder.
dan lamella tengah. Dinding sel primer adalah lapisan yang pertama kali
terbentuk selama pembentangan, tebalnya tipis serta bersifat permeabel.
Dinding sel primer terdiri dari 9-25% selulosa, 25-50% hemiselulosa. Zat
pektat 10-35%, 10% protein dan mengandung lemak. Dinding sel
sekunder merupakan dinding primer yang menebal terbentuk dari lapisan
yang ditambahkan setelah proses pembentangan dinding sel selesai.
Dinding sel sekunder terdiri dari 41-45% selulosa, 30% hemiselulosa dan
22 28% lignin, tidak mudah ditekan dan bentuknya tidak berubah
disebabkan oleh lignin yang lebih kaku dari pada selulosa. Dinding sel
sekunder bersifat impermeable. Terdapat bahan pektat pada dinding sel
yang membentuk lamela tengah yang fungsinya untuk merekatkan sel-sel
yang berdekatan. Lamela tengah mengandung pektin berada diantara
dinding primer. Di tengah bagian yang tidak menebal dan membentuk
saluran yang biasanya disebut noktah (Hardiyati, 2019).
Sel terdapat berbagai organel-organel yang memiliki fungsi
masing-masing diantaranya:
1. Dinding sel merupakan penyusun sel tumbuhan yang tersusun
atas serat - serat selulosa, bersifat tebal dan kaku untuk
membantu mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari
kerusakan mekanis. Dinding sel terdapat plasmodesmata yang
berfungsi untuk hubungan dengan sel yang disebelahnya.
2. Vakuola adalah suatu rongga yang berisi cairan yang dikelilingi
oleh selapis membrane yang disebut tonoplas. Vakuola berisi
cairan yang berupa larutan garam mineral.CO. pigmen dan sisa
metabolisme yang lain. Vakuola merupakan organel yang
berfungsi untuk menimbun sisa-sisa metabolisme dan untuk
penguraian molekul-molekul sederhana ( Berfungsi seperti
lisosom). Pada sel hewan terdapat vakuola yang sangat kecil
atau justru tidak terlihat.

5
3. Mitokondria adalah organel yang memiliki struktur kompleks
yang berfungsi untuk membentuk energy yang disebut "the
power house". mitokondria merupakan tempat berlangsungnya
respirasi aerob pada tingkat seluler dan mitondria memiliki
enzi-enzim yang berperan untuk mengatur daur
krebs yaitu sitokrom.
4. Kloroplas adalah organel yang berperan dalam fotosintesis
karena adanya klorofil dan pigmen-pigmen fotosintetik.
5. Lisosom merupakan orgganel yang berperan dalam kegiatan
fagositik karena didalam lisosom banyak mengandung enzim
pencerna hidrolitik seperti protease, nuclease, lipase, fosfatase.
Secara umum fungsi lisoso. berperan dalam menguraikan
molekul-molekul.
6. Mikrotubulus adalah organel yang berbentuk benang-benang
silindris yang tersusun alas protein. Mikrotubulus bersifat kaki
sehingga berfungsi sebagai rangka sel yang berfungsi
mempertahankan bentuk sel.
7. Mikrofilame berfungsi dalam pergerakan sel dalam makhluk
hidup tingkat tinggi. Pergerakan/aliran sitoplasma diatur oleh
mikrofilamen.
8. Peroksisom merupakan organel yang senantiasa berasosiasi
dengan organel lainnya dan banyak mengandung katalase dan
oksidase. Enzim ini akan mengkatalisis H₂O yang berbahaya
bagi tubuh.
9. Membran sel merupakan bagian terluar dari sel hewan yang
membatasi isi sel dengan lingkungan. Organel ini berfungsi
sebagai selaput pelindung dan pengontrol yang bersifat
semipermeable untuk mengendalikan pertukaran zat antara
sitoplasma dengan lingkungan sel. Membran sel tersusun atas
selaput lipoprotein (lipida dan protein).
10. Sitoplasma adalah cairan sel yang mengisi ruangan antara
membrane sel dengan inti sel. Sitoplasma merupakan sumber

6
bahan kimia yang penting untuk tempat metabolisme sel seperti
glikolisis, sintesis protein dll.
11. Nukleus adalah organel terbesar yang berfungsi untuk
mengendalikan seluruh kegiatan sel. Sel eukariotik memiliki
membrane inti atau karioteka sementara sel prokariotik tidak
memiliki membrane inti atau karioteka.
12. Retikulum Endoplasma adalah organel yang bertindak sebagai
saluran- saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan
membrane sel dengan nucleus. Fungsi reticulum endoplasma
adalah untuk transpotasi protein.
13. Ribosom adalah organel yang terdapat bebas didalam
sitoplasma atau menempelkan pada reticulum endoplasma yang
tersusun atas protein dan RNA. Ribosom berfungsi untuk
sintesis protein.
14. Aparatus Golgi adalah organel yang berbentuk seperti kantong
pipih yang berbentuk jala yang terpusat Jada salah satu sisi
nucleus. Organel ini berfungsi untuk pengemasan dan sekresi
protein (Tim Piloting Jurusan Pend. Biologi
FMIPA UNY 2020).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun
dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai
jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim,
epidermis dan jaringan pengangkut (Yulanda, 2018).
Epidermis merupakan lapisan selsel paling luar dan menutupi
permukaan daun, bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan
ontogeninya, epidermis berasal dari jaringan meristematik yaitu
protoderm. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ
tumbuhan (Yulanda, 2018).
Tebal epidermis merupakan salah satu pertahanan struktural yang
terdapat pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan berkontak
dengan tumbuhan. Ketebalan dan kekuatan dinding bagian luar sel-sel

7
epidermis merupakan faktor penting dalam ketahanan beberapa jenis
tumbuhan terhadap patogen tertentu (Nurul, 2019).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Tempat dan waktu


Praktikum morfologi tumbuhan mengenai daun dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 19 September 2023 pukul 08.45-10.26 WIB.
Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negri Raden Fatah Palembang.
B. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum dinding sel yaitu :
1. Alat
Mikroskop, silet pipet, kaca penutup, kaca preparat
2. Bahan
Daun karet kebo (Ficus Elastic), serbuk sari Hibiscus Rosam
Sinensis.
C. Cara kerja
Cara kerja pada praktikum dinding sel yaitu :
1. Pengamatan arah penebalan dinding sel ke arah lumen
(sentripetal)
Buat sayatan mesofil atau permukaan, tempatkan di atas kaca objek
lalu ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.
2. Pengamatan arah penebalan dinding sel ke arah luar (sentrifugal)
Tempatkan serbuk sari Hibiscus rosa sinensis di atas kaca objek
lalu ditetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Taksonomi daun karet kebo (Ficus Elastica)


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Ficus
Species : Ficus elastica

A B

Gambar 1. A. Daun karet kebo (Ficus Elastica), B. Anatomi (1.


Penebalan dinding sel, 2. Jar. palisade, 3. Jar. spongy).
(40×10).
Hasil dari Daun Ficus elestica atau biasa disebut karet kebo
merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki
struktur daun dikotil. Pada praktikum ini Daun Karet kebo (Ficus
elastica), dilihat dari bawah mikroskop pada pembesaran 40x 10, dapat
dilihat hasil dari sayatan yang tipis dari daun karet kebo (Ficus elastica),
terdapat butiran polen berbentuk bulat namun memiliki bagian panjang

9
seperti rambut panjang, dan letaknya pada helaian daun di dalam bagian
dinding sel.
Dari sayatan melintang daun Ficus elastica memperlihatkan
adanya kutikula yang terlalu pada bagian terluar daun. Kutikula biasanya
ditutupi oleh bahan bersifat lilin sehingga dapat mengurangi penguapan
(evaporasi). Dibawah kutikula ditemukan adanya jaringan epidermis. Pada
sayatan Ficus elastica ditemukan adanya epidermis ganda yang lebih tebal
dari pada epidermis bawahnya. Epidermis ganda merupakan hasil
pembelahan dari periklinal protoderm. lapisan epidermis atas atau ganda
ini disebut juga hidrodermis sebab berguna untuk penyimpanan air. Pada
epidermis bawahnya ditemukan stomata (Campbell, 2018).
Dibawah jaringan epidermis, terletak jaringan mesofil. Jaringan
mesofil pada Ficus elastica mengalami diferensiasi menjadi jaringan
palisade dan jaringan spons. Jaringan palisade terletak diatas jaringan
spons, melalui sayatan melintang Ficus elastica terlihat jelas adanya
jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut terdiri dari xylem dan floem
(Harahap, 2020).
Arah penebalan dinding sel pada daun karet kebo (Ficus elastica)
mengarah kearah dalam lumen (sentripetal). Dindung polen berfungsi
untuk melindungi inti sperma tumbuhan dari proses desikasi selama
perpindahan dari anthera menuju ke stigma. Butir polen yang kecil dilapsi
oleh lilin dan protein. Serbuk sari atau polen merupakan alat
perkembangbiakan jantan yang ada pada bunga yang memiliki bentuk
yang sangat kecil seperti butiran-butiran halus dan berjumlah sangat
banyak yang dihasilkan oleh tumbuhan berbunga atau spermatophyta
(Harahap, 2020).

B. Taksonomi kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Marvales

10
Famili : Marvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus Rosa Sinensis

A B
Gambar 2. A. Tanaman kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis), B.
Anatomi (1. Dinding sel, 2. Penebalan sentrifugal). (40×10).
Kembang sepatu dapat dilihat bunga kembang sepatu memiliki
warna pink yang sangat indah dan tanaman kembang sepatu mempunyai
benang sari dan putik dalam satu bunga sehingga sering disebut bunga
banci.
Tanaman kembang sepatu Hibiscus rosa sinensis, ditemukan
polen tunggal dari Kembang Sepatu dengan warna bunga berbeda terlihat
adanya perbandingan ukuran yang cukup mencolok. Hal ini dibuktikan
dengan adanya perbedaan panjang aksis polar dan diameter bidang
ekuatorial pada masing-masing bunga dengan warna berbeda. benang sari
merupakan bagian dari bunga sepatu yang memiliki fungsi sebagai tempat
produksi serbuk sari. Serbuk sari yang kemudian akan disimpan dengan
baik berada di kepala sari. Karakteristik morfologi polen dapat diketahui
dari ciri-ciri polen yaitu ukuran, bentuk, tipe, jumlah dan posisi apertur
serta ornamentasi eksin. Serbuk sari atau polen dapat digunakan untuk
mengidentifikasi tanaman karena pada polen ditemukan lapisan eksin yang
mempunyai struktur dan ornamentasi yang khas. Morfologi serbuk sari
juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi takson mulai dari tingkat
familia, genus, spesies, penempatan taksa yang diragukan, penyusunan
kembali, penggabungan dan pemisahan, serta sebagai bukti yang lain
(Hardiyati, 2019).

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini, berbagai jenis tanaman seperti Fiscus elastica, dan
Hibiriscus rosa sinenin telah diamati secara anatomi untuk
mengungkapkan karakteristik atau ciri-ciri unik masing-masing. Fiscus
elastica,, yang memiliki polen sebagai komponen utama dalam
perkembang biakannya dimaan polen meimiliki kedudukan yang sama
seperti serbuk sari yakni sebagai alat kelamin jantan yang berupa butiran
polen, sementara Hibiriscus rosa sinenin, memiliki polen berupa polen
tunggal, yang berfungsi sebagai alat reproduksi, polen dan serbuk sari
umumnya ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan. Penemuan ini
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang struktur anatomi dan
perlindungan alami yang dimiliki oleh berbagai jenis tanaman.

B. Saran
Saran yang bisa saya sampaikan pada praktikum kali ini yaitu
untuk mendapatkan hasil yang bagus pada pengamatan Dinding Sel agar
supaya berhati-hati dan setipis mungkin dalam menyayat bahan yang akan
digunakan dalam praktikum Dinding Sel.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar N. S. (2018). BIOLOGI DASAR TERINTEGRASI. Pekanbaru :


Kreasi Edukasi. Hal 12. Disadur pada tanggal 30 Januari 2022.
Campbell, Neil A.2019. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Campbell. Neil A dan Jane B. Reece. 2018. Biologi jilid 2. Jakarta:
Erlangga, Harahap.
Harahap. Fauziyah, 2020. Tumbuhan Suatu Pengantar,
Medan: Unimed Press.
Hardiyati, T. (2019). MODUL 1 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
TUMBUHAN. Hal 3. Disadur pada tanggal 30 Januari 2022.
Kimball. 2018. Biologi Universitas. Jakarta: Erlangga.
Nurul, Dkk. 2019. Hubungan Ketebalan Lapisan Epidermis Daun
Terhadap Serangan Jamur (Mycosphaerella Musicola) Penyebab Penyakit
Bercak Daun Sigatoka Pada Sepuluh Kultivar Pisang, Jurnal HPT. Vol. III
No. 1. Malang: Universitas Brawijaya.
Tim Dosen Pembina, 2018. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember:
Doble Helix Studio.
Tim Piloting Jurusan Pend. Biologi FMIPA UNY. 2020. Struktur Sel
Tumbuhan dan Sel Hewan. Yogyakarta: UNY
Yulanda, dkk. 2018. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa
Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal Bioslogos. Vol. I No. 1.
Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai