Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENELITIAN BIOLOGI

SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

Disusun Oleh :
1. ANNISA MAULIDYNA HERMAWAN / 04
2. ANNISA RAHMA NINGRUM / 05
3. MUHIMATUS SHOLIKHA / 17
4. WA ODE SHOFIYYAH TSIBATUN S / 28

Kelas : XII - L

MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukanadanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding
tebal dalampengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosongtersebut dengan
istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang
telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
Pada tahun 1880 Hanstein menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi). Tahun 1804-1881 dan 1810-1882.
Schleiden dan T Schwann, membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong,
melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitus dasar makhluk hidup.
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632 – 1723) merancang sebuah
mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman
jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut
bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakanorang pertama yang menemukan sel hidup.
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
terkecil penyusun semua makhluk hidup yang menjalankan fungsi hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
B. Tujuan Penelitian
1. Mengamati Sel tumbuhan dan Sel hewan
2. Membuat preparat segar jaringan tumbuhan dan jaringan hewan dengan baik dan
benar
3. Mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan sel hewan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengenalan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dengan
kehidupan. Suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk digunakan dalam proses-
proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi. Semua reaksi kimiawi dan
fisika yangterjadi di dalam sel untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut disebut metabolisme.
Reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Enzim adalah molekul protein yang dapat
mempercepat terjadinya reaksi biokimiawi tanpa diubah secara permanen ataupun
dikonsumsi dalam proses tersebut.
Terdapat perbedaan antar sel hewan dan tumbuhan yaitu sel tumbuhanlebih
besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memilik bentuk yang tetap,sedangkan sel
hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena seltumbuhan memilik
dinding sel yang tersusun dari selulosa sehingga memberikanbentuk yang tetap dan sifatnya
keras dan kaku. Umumnya kedua macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran
30-50 mikron. Biasanya yang dapatdilihat dengan jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti /
nukleus dan sering jugaterlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus.
Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan, namunjuga terdapat
persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari bagian-bagian selnya.
B. Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel Hewan :
1. Membran sel, terdiri dari lapisan lipida dan protein yang melindungi sel dari
lingkungan eksternal dan mengatur lalu lintas zat-zat masuk dan keluar sel.
2. Sitoplasma, adalah cairan kental yang mengisi ruang di antara inti sel dan membran
sel. Banyak proses seluler terjadi di dalam sitoplasma.
3. Inti sel, merupakan struktur yang terdapat di tengah sel dan mengandung materi
genetik berupa DNA. Inti sel mengontrol aktivitas sel dan meneruskan informasi
genetik ke generasi berikutnya.
4. Nukleolus, adalah bagian inti sel yang berfungsi dalam pembentukan ribosom.
5. Ribosom, adalah organisme yang bertanggung jawab untuk sintesis protein di dalam
sel.
6. Retikulum endoplasma (RE),adalah jaringan membran yang bertugas dalam sintesis
protein dan lipid.
7. Aparatus Golgi, berfungsi untuk memproses, memodifikasi, dan mengemas protein
serta lipida untuk distribusi ke bagian sel yang tepat atau ke luar sel melalui vesikel.
8. Mitokondria, adalah "pabrik energi" sel karena merupakan tempat terjadinya respirasi
seluler, yaitu proses pembentukan energi (ATP) dari molekul makanan.
9. Lisosom, berisi enzim-enzim yang berfungsi dalam pemecahan zat-zat yang tidak
diinginkan atau rusak dalam sel.
10. Badan Golgi, terlibat dalam pembentukan flagel dan silia serta fungsi lain yang
berhubungan dengan reproduksi.
11. Centrosome, berperan dalam pembagian sel selama mitosis dan meiosis.
12. Sentriol, adalah struktur yang terlibat dalam pembentukan flagela dan silia serta
berperan penting dalam pembagian sel.
13. Mikrotubulus, adalah struktur yang membentuk kerangka sel dan juga berperan dalam
pergerakan organel dan vesikel dalam sel.
Sel Tumbuhan :
1. Dinding Sel, tumbuhan terbuat dari selulosa, yang memberikan dukungan struktural
dan perlindungan untuk sel. Sel dinding ini membatasi sel tumbuhan dan memberikan
bentuk yang khas pada tumbuhan. Dinding sel tumbuhan tidak ditemukan pada sel
hewan.
2. Membran Sel, (plasma lembaran) adalah lapisan tipis yang mengelilingi sitoplasma
dan mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Membran sel pada
tumbuhan mirip dengan yang ditemukan pada sel hewan.
3. Sitoplasma, adalah substansi gelatin yang berisi organel-organel sel dan berfungsi
sebagai tempat terjadinya berbagai reaksi seluler.
4. Vakuola, adalah kantong berisi cairan yang sangat besar yang terdapat di dalam
sitoplasma sel tumbuhan. Vakuola berperan dalam menyimpan air, nutrisi, dan
limbah. Vakuola juga membantu memberikan dukungan struktural pada sel tumbuhan
dan mengatur tekanan osmotik sel (turgor) yang mempengaruhi keseimbangan air sel.
5. Kloroplas, adalah organel hijau dalam sel tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis,
yaitu proses di mana tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam
bentuk gula.
6. Mitokondria, adalah organel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan energi sel
melalui respirasi seluler. Meskipun jumlah mitokondria lebih sedikit daripada pada sel
hewan, mereka juga ditemukan di sel tumbuhan.
7. Ribosom, adalah struktur seluler yang bertanggung jawab untuk sintesis protein.
Mereka dapat ditemukan terikat pada retikulum endoplasma atau terapung bebas di
sitoplasma.
8. Retikulum Endoplasma, adalah jaringan membran yang berfungsi sebagai jalur
transportasi untuk molekul dan bahan di dalam sel.
9. Aparatus Golgi, bertanggung jawab untuk mengemas dan mengirimkan protein dan
molekul lain ke berbagai bagian sel atau ke luar sel melalui vesikel.
10. Plastida, adalah organel yang berperan dalam menyimpan pigmen dan cadangan
makanan. Kloroplas adalah salah satu jenis plastida yang paling terkenal.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca objek (object glass)
3. Kaca penutup (cover glass)
4. Silet tajam
5. Pipet tetes
6. Tusuk gigi
7. Kertas tissue
Bahan :
1. Jaringan tumbuhan, misalnya gabus pada kulit tumbuhan (sel mati), epidermis umbi
bawang merah, akar, batang, daun, bunga, buah, biji, kecambah.
2. Jaringan hewan segar, misalnya tulang, darah, otak, sayap serangga, usus, dan hati
ayam/sapi.
3. Jaringan manusia, misalnya epitel pada bagian dalam pipi.
B. Cara Kerja
1. Teteskan setitik air pada kaca objek menggunakan pipet tetes.
2. Sayat setipis mungkin berbagai jaringan menggunakan silet yang tajam. Khusus untuk
jaringan otak, hati, dan epitel pipi, diambil dengan cara mengoreknya secara hati-hati
menggunakan tusuk gigi yang tumpul atau spatula kecil. Cara mengambil epidermis
bawang merah, yaitu dengan mematahkan selapis bawang merah, lalu tarik bagian
selaput terluarnya. Hati-hati keika menggunakan silet, jangan sampai melukai tubuh.
3. Letakkan sedikit jaringan tersebut di atas kaca objek, kemudian tutupdengan kaca
penutup (cover glass). Amati dengan menggunakan mikroskop, gunakan pembesaran
10 X 10 (perbesaran 100 kali), dan 10 X 40 (perbesaran 400 kali).
4. Gambar sel-sel jaringan tumbuhan, hewan, dan epitel pipi yang di amati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Belimbing wuluh
Belimbing wuluh atau belimbing sayur (Averrhoa bilimbi) mengandung
berbagai komponen biologis seperti vitamin, mineral, serat, dan senyawa kimia
lainnya. Namun, saya ingin menekankan bahwa belimbing wuluh bukanlah seluler
atau mengandung sel seperti organisme hidup lainnya seperti hewan atau tumbuhan.

Belimbing wuluh terdiri dari berbagai komponen yang dapat bermanfaat bagi
kesehatan manusia, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B, asam folat, kalium, dan
serat. Buah ini juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu
melawan radikal bebas dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
2. Bawang putih
Bawang putih, seperti belimbing wuluh, juga bukan organisme hidup yang
memiliki sel seperti manusia atau hewan. Bawang putih adalah bagian dari tumbuhan
dan tidak memiliki seluler dalam konteks organisme hidup. Namun, bawang putih
mengandung beberapa senyawa biologis yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Salah satu senyawa aktif utama dalam bawang putih adalah allicin, yang memiliki
sifat antimikroba dan antioksidan. Bawang putih juga mengandung senyawa sulfur
lainnya, seperti ajoene, alliin, dan diallyl disulfide, yang diyakini memiliki efek
positif pada kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih secara
teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan profil lipid darah,
mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Meskipun demikian, penting untuk mengingat bahwa bawang putih sebaiknya
digunakan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat secara
keseluruhan.
3. Tempe
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang
difermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Tempe memiliki
struktur yang padat dan lembut, yang disebut "mycelium," yang merupakan hasil dari
pertumbuhan benang-benang jamur yang saling menyatu. Jamur Rhizopus pada
proses fermentasi menghasilkan benang-benang halus yang disebut "hifa." Hifa-hifa
tersebut tumbuh dan berkembang menjadi jaringan mikroskopis yang disebut
"miselium." Miselium inilah yang merupakan struktur dasar jamur yang tumbuh di

dalam tempe.

Jadi, sel yang terdapat pada tempe adalah sel-sel jamur Rhizopus dalam
bentuk miselium yang membentuk jaringan di dalam tempe. Selain sel jamur, tempe
juga mengandung sel-sel kedelai yang telah mengalami proses fermentasi oleh jamur
tersebut, dan ada pula bakteri yang terlibat dalam proses fermentasi tempe. Proses
fermentasi itulah yang memberikan tempe rasa dan tekstur yang khas serta nilai
nutrisi yang tinggi.
4. Daun
Stomata adalah struktur kecil yang ditemukan pada permukaan daun, batang,
dan kulit daun lainnya pada tumbuhan. Stomata adalah pori-pori mikroskopis yang
berfungsi untuk mengatur proses pertukaran gas seperti respirasi (pernapasan) dan
fotosintesis pada tumbuhan.
Setiap stomata terdiri dari dua sel penutup berbentuk setengah lonjong yang
disebut sel penjaga atau sel penutup stomata. Sel penjaga ini berfungsi untuk
membuka dan menutup stomata. Ketika sel penjaga terbuka, stomata juga terbuka,
dan ketika sel penjaga menutup, stomata
Pengaturan buka-tutupnya stomata dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
intensitas cahaya, suhu, kelembaban udara, dan kebutuhan tumbuhan untuk CO2 dan
air. Proses pengaturan ini membantu tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya dan memaksimalkan efisiensi proses fotosintesis dan transpirasi.
5. Air selokan
Air selokan adalah lingkungan yang kaya akan mikroorganisme, termasuk
bakteri. Bakteri yang ada di air selokan dapat sangat beragam dan bervariasi
tergantung pada sumber kontaminasi, kondisi lingkungan, dan penggunaan air
tersebut. Beberapa contoh bakteri yang biasanya dapat ditemukan di air selokan
meliputi:
 Escherichia coli (E. coli), bakteri ini adalah bakteri usus yang umum ditemukan pada
manusia dan hewan. Keberadaan E. coli dalam air selokan menunjukkan adanya
kontaminasi feses.
 Enterococcus, bakteri ini juga merupakan indikator kontaminasi feses dan dapat
ditemukan di air yang tercemar.
 Salmonella, bakteri ini menyebabkan penyakit yang disebut salmonellosis dan dapat
ditemukan di air yang terkontaminasi dengan kotoran hewan atau manusia.
 Pseudomonas, beberapa spesies bakteri Pseudomonas dapat hidup di lingkungan yang
tercemar, termasuk air selokan.
 Klebsiella, bakteri ini adalah komensal usus manusia dan hewan, tetapi beberapa
jenisnya juga dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang lemah.
 Proteus, bakteri ini umumnya hidup di lingkungan yang kaya akan nutrisi dan dapat
ditemukan di air yang terkontaminasi dengan bahan organik.
 Clostridium, beberapa spesies bakteri Clostridium dapat ditemukan di air selokan dan
merupakan bakteri anaerob (tidak membutuhkan oksigen).
 Staphylococcus, bakteri ini juga dapat ditemukan di air selokan dan merupakan
bakteri yang umumnya ada pada kulit manusia dan hewan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan struktur sel hewan dan tumbuhan ini dapat disimpulkan
bahwa struktur hewan dan tumbuahan itu berbeda-beda pada setiap bagian yang dikarenakan
faktor internal dan eksternal. Hal itu menyebabkan adanya perbedaan fungsi di setiap bagian
struktur sel hewan dan tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai