Disusun Oleh :
1. ANNISA MAULIDYNA HERMAWAN / 04
2. ANNISA RAHMA NINGRUM / 05
3. MUHIMATUS SHOLIKHA / 17
4. WA ODE SHOFIYYAH TSIBATUN S / 28
Kelas : XII - L
Belimbing wuluh terdiri dari berbagai komponen yang dapat bermanfaat bagi
kesehatan manusia, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B, asam folat, kalium, dan
serat. Buah ini juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu
melawan radikal bebas dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
2. Bawang putih
Bawang putih, seperti belimbing wuluh, juga bukan organisme hidup yang
memiliki sel seperti manusia atau hewan. Bawang putih adalah bagian dari tumbuhan
dan tidak memiliki seluler dalam konteks organisme hidup. Namun, bawang putih
mengandung beberapa senyawa biologis yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Salah satu senyawa aktif utama dalam bawang putih adalah allicin, yang memiliki
sifat antimikroba dan antioksidan. Bawang putih juga mengandung senyawa sulfur
lainnya, seperti ajoene, alliin, dan diallyl disulfide, yang diyakini memiliki efek
positif pada kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih secara
teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan profil lipid darah,
mengurangi risiko penyakit jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Meskipun demikian, penting untuk mengingat bahwa bawang putih sebaiknya
digunakan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat secara
keseluruhan.
3. Tempe
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang
difermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae. Tempe memiliki
struktur yang padat dan lembut, yang disebut "mycelium," yang merupakan hasil dari
pertumbuhan benang-benang jamur yang saling menyatu. Jamur Rhizopus pada
proses fermentasi menghasilkan benang-benang halus yang disebut "hifa." Hifa-hifa
tersebut tumbuh dan berkembang menjadi jaringan mikroskopis yang disebut
"miselium." Miselium inilah yang merupakan struktur dasar jamur yang tumbuh di
dalam tempe.
Jadi, sel yang terdapat pada tempe adalah sel-sel jamur Rhizopus dalam
bentuk miselium yang membentuk jaringan di dalam tempe. Selain sel jamur, tempe
juga mengandung sel-sel kedelai yang telah mengalami proses fermentasi oleh jamur
tersebut, dan ada pula bakteri yang terlibat dalam proses fermentasi tempe. Proses
fermentasi itulah yang memberikan tempe rasa dan tekstur yang khas serta nilai
nutrisi yang tinggi.
4. Daun
Stomata adalah struktur kecil yang ditemukan pada permukaan daun, batang,
dan kulit daun lainnya pada tumbuhan. Stomata adalah pori-pori mikroskopis yang
berfungsi untuk mengatur proses pertukaran gas seperti respirasi (pernapasan) dan
fotosintesis pada tumbuhan.
Setiap stomata terdiri dari dua sel penutup berbentuk setengah lonjong yang
disebut sel penjaga atau sel penutup stomata. Sel penjaga ini berfungsi untuk
membuka dan menutup stomata. Ketika sel penjaga terbuka, stomata juga terbuka,
dan ketika sel penjaga menutup, stomata
Pengaturan buka-tutupnya stomata dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
intensitas cahaya, suhu, kelembaban udara, dan kebutuhan tumbuhan untuk CO2 dan
air. Proses pengaturan ini membantu tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya dan memaksimalkan efisiensi proses fotosintesis dan transpirasi.
5. Air selokan
Air selokan adalah lingkungan yang kaya akan mikroorganisme, termasuk
bakteri. Bakteri yang ada di air selokan dapat sangat beragam dan bervariasi
tergantung pada sumber kontaminasi, kondisi lingkungan, dan penggunaan air
tersebut. Beberapa contoh bakteri yang biasanya dapat ditemukan di air selokan
meliputi:
Escherichia coli (E. coli), bakteri ini adalah bakteri usus yang umum ditemukan pada
manusia dan hewan. Keberadaan E. coli dalam air selokan menunjukkan adanya
kontaminasi feses.
Enterococcus, bakteri ini juga merupakan indikator kontaminasi feses dan dapat
ditemukan di air yang tercemar.
Salmonella, bakteri ini menyebabkan penyakit yang disebut salmonellosis dan dapat
ditemukan di air yang terkontaminasi dengan kotoran hewan atau manusia.
Pseudomonas, beberapa spesies bakteri Pseudomonas dapat hidup di lingkungan yang
tercemar, termasuk air selokan.
Klebsiella, bakteri ini adalah komensal usus manusia dan hewan, tetapi beberapa
jenisnya juga dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang lemah.
Proteus, bakteri ini umumnya hidup di lingkungan yang kaya akan nutrisi dan dapat
ditemukan di air yang terkontaminasi dengan bahan organik.
Clostridium, beberapa spesies bakteri Clostridium dapat ditemukan di air selokan dan
merupakan bakteri anaerob (tidak membutuhkan oksigen).
Staphylococcus, bakteri ini juga dapat ditemukan di air selokan dan merupakan
bakteri yang umumnya ada pada kulit manusia dan hewan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan struktur sel hewan dan tumbuhan ini dapat disimpulkan
bahwa struktur hewan dan tumbuahan itu berbeda-beda pada setiap bagian yang dikarenakan
faktor internal dan eksternal. Hal itu menyebabkan adanya perbedaan fungsi di setiap bagian
struktur sel hewan dan tumbuhan.