Lihat Pula
Namun sebelum itu, mari kita kaji dari hal yang paling dasar
terlebih dahulu yaitu tentang sel. Sel adalah kumpulan materi yang
paling sederhana serta dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua jenis makhluk hidup. Sel juga dianggap merupakan unit
paling dasar dari suatu organisme. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan juga sebagian besar reaksi kimia guna
mempertahankan kehidupan yang berlangsung di dalam sel. Robert
Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun
1665, yaitu ketika ia mengamati suatu irisan gabus di kulit batang
pohon ek dengan mikroskop yang punya perbesaran 30 kali.
Namun, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir
dua abad setelah Robert Hookemeneliti oleh Matthias
Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam
cabang biologi yang disebut biologi sel.
Selain dinding sel, ada faktor utama lain yang bisa kita lihat untuk
membedakan kedua makhluk hidup ini. Salah
satunya kloroplas yang kita kenali selama ini di tumbuhan
tentunya. Hewan juga menggunakan mitokondria untuk membantu
menghasilkan makanan, sedangkan tumbuhan bergantung pada
kloroplas. Mitokondria merupakan organel membran-tertutup,
berisi matriks yang menyerupai sebuah daerah di kloroplas yang
mengandung berbagai enzim bersama dengan ribosom, RNA dan
DNA. Kloroplas yang dikenal sebagai klorofil dan lebih besar dari
mitokondria, pada dasarnya mengubah cahaya matahari menjadi
energi selama proses makanan penghasil
fotosintesis. Kloroplas/Chloroplast adalah plastid yang
mengandung klorofil.
Sintesis protein terdiri dari dua bagian utama yaitu transkripsi dan
translasi. Proses ini melibatkan asam ribonukleat (RNA), asam
deoksiribonukleat (DNA) dan satu set enzim. Semua jenis asam
ribonukleat, yaitu asam ribonukleat messenger atau yang kita
singkat dengan sebutan mRNA, asam ribonukleat ribosom atau
rRNA, dan transfer asam ribonukleat kepanjangan dari tRNA yang
diperlukan untuk sintesis protein.
www.pinterest.com
innersplendor.com
Berbeda dengan hewan, tanpa dinding sel, mereka masih bisa hidup
namun dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Dapat kita
telaah bahwa hewan lebih bergerak aktif untuk mencari makanan
karena ia tidak dapat membuat makanan sendiri, hewan juga harus
mencari habitat yang tepat untuk mereka tinggali, maka mereka
akan rentan terkena penyakit, tidak memiliki pelindung sel yang
berguna untuk menjaga energi maupun memberi energi. Sehingga
kita bisa menyimpulkan bahwa aktifitas hewan lebih banyak dan
rumit dibanding tumbuhan, maka dari itu, hewan lebih rentan untuk
kehilangan energi dibandingkan dengan tumbuhan.
Keunikan juga bisa menjadi kekuatan. Maka dari itu, kita akan
kembali melihat keunikan yang menunjang ketahanan hidup.
Dimana, kita ketahui vakuola dalam sel tumbuhan lebih besar
dibandingkan vakuola pada sel hewan. Hal ini menyebabkan
tumbuhan dapat bertahan hidup lebih lama, karena vakuola itu
sendiri memiliki fungsi sebagai ruangan yang isinya cairan penting
untuk energi. Seperti air, enzim, lipid, asam amino, dan lain
sebagainya.
Maka dari sekian banyak pendapat yang telah saya utarakan, serta
kumpulan sumber referensi yang saya gunakan, penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa pernyataan yang benar adalah sel
tumbuhan memiliki ketahanan yang lebih lama dibanding sel
hewan. Dengan faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas, pada
intinya tumbuhan lebih menguntungkan daripada hewan, dimana
tumbuhan memiliki dinding sel dan vakuola sehingga memudahkan
baginya untuk terlindung dari serangan luar seperti cuaca, dan tidak
perlu bergerak atau beraktifitas banyak untuk mencari makanan
karena tumbuhan sudah autotrof.
16 Desember 2016
PENGERTIAN JARINGAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang sama baik bentuk ukuran
dan fungsinya . artinya jika kita menggambar suatu jaringan maka
harus : lebih dari satu sel, bentuk dan ukuran dalam gambar
misalnya bulat selnya ya harus bulat pula yang lainnya , apabila
bentuk nya lain ya pasti itu sudah membentuk organ, karena organ
itu disususn oleh lebih dari 1 jaringan.
1. JARINGAN HEWAN
Jaringan Hewan adalah seperti halnya tumbuhan, hewan juga tersusun atas sel-sel.
Sel-sel tersebut bersatu membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada
hewan bersel banyak, kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama
akan membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung
membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ
tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).
Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
A. Jaringan Epitel
sumber : http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/05/9-macam-jaringan-epitel.html
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain. Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi permukaan tubuh ( epitelium), membatasi antarorgan
( mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).
Sel-sel epitelium terikat kuat satu sama lain oleh material yang berada di antara sel-
sel. Adanya ikatan yang kuat tersebut memungkinkan jaringan epitel sebagai
pelindung yang melindungi tubuh dari luka secara mekanik, serangan
mikroorganisme, dan kehilangan cairan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel
pipih, epitel batang, dan epitel kubus.
1. Epital Pipih
Epitel pipih memiliki bentuk, nukleusnya bulat, dan terletak di tengah. Berdasarkan
lapisan penyusunnya, jaringan epitel pipih dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Epitel pipih selapis. Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Jaringan ini berfungsi dalam proses
difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi. Contoh: pada pembuluh darah, alveolus,
pembuluh limfa, glomerulus, dan ginjal.
Epitel pipih berlapis banyak. Jaringan epitel berlapis banyak disusun oleh lebih dari
satu sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah
sebagai pelindung. Contoh: pada kulit, rongga mulut, dan vagina.
2. Epitel Batang (Silindris)
Epitel batang berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat, dan terletak di dasar sel.
Epitel silindris selapis. Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk batang. Contoh: pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran
pernapasan bagian atas.
Epitel silindris berlapis banyak. Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun
oleh lebih dari satu sel yang berbentuk batang. Contoh: pada saluran kelenjar ludah
dan uretra.
3. Epitel Kubus
Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus dibagi menjadi:
Epitel kubus selapis Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
Contoh: pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata.
Epitel kubus berlapis banyak. Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh
lebih dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan
absorpsi. Contoh: pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
Epitel kubus berlapis banyak semu. Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu
berfungsi sebagai perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati
permukaan. Epitel ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epitel batang namun
ketinggian sel yang menyusun tidak sama. Akibatnya, epitel ini nampak berlapis.
Contoh pada rongga hidung dan trakea
4. Epitel Transisional
Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Bila jaringan ini
menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau silindris. Pada
lapisan tengah selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Contoh
pada kantung kemih.
B. Jaringan Pengikat (Konektif)
Jaringan ikat seperti tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, jaringan ikat fibrosa dan
jaringan lemak berfungsi menyangga dan menyatukan jaringan dan organ-organ lain.
Sel-sel jaringan ikat secara khas membuat suatu bahan mati yang disebut matriks.
Sifat dan fungsi tiap jaringan ikat ditentukan oleh sifat matriks interseluler.
1. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki serabut kolagen berwarna putih, serabut elastis, dan
serabut retikulum. Contoh sel jaringan ini adalah sel fibroblas, sel plasma, dan sel
makrofag. Fungsi jaringan pengikat longgar adalah membungkus organ-organ tubuh,
pembuluh darah, dan saraf.
2. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disebut juga jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat
mengandung serabut kolagen yang berwarna putih. Di antara serat kolagen terdapat
sel fibroblas. Jaringan ini bersifat fleksibel, tetapi tidak elastis. Jaringan ikat padat
terdapat pada selaput pembungkus otot (fascia), tendon, dan ligamen. Ligamen adalah
jaringan penghubung antartulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada
tulang. Jaringan ikat padat memiliki fungsi memberikan sokongan dan proteksi
terhadap organ tubuh. Selain itu, jaringan ini menghubungkan berbagai organ tubuh,
seperti tulang dengan tulang dan otot dengan tulang.
3. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi
fibrosa dalam matriks. Matriks tulang rawan mengandung serabut kolagen, serabut
elastis, dan serabut fibrosa. Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin
menguatkan tulang rawan tersebut. Tulang rawan tidak memiliki kapiler darah
sehingga mendapat makanan dari jaringan ikat di sekitarnya. Jaringan tulang rawan
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan
tulang rawan elastis.
Tulang rawan hialin. Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih
banyak daripada serabut kolagen. Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah
tulang rawan hialin. Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat
pada ujung tulang rusuk, persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh
manusia, tulang rawan hialin banyak ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan
tembus cahaya.
Tulang rawan elastis. Tulang rawan ini terdapat pada epiglotis, laring, saluran
eustachius, saluran telinga luar dan daun telinga. Tulang rawan elastis, matriksnya
berwarna keruh kekuning-kuningan dan mengandung banyak serabut kolagen.
Fungsi tulang rawan elastis ialah memberikan fleksibilitas dan sokongan.
Tulang rawan fibrosa. Matrik tulang rawan fibrosa berwarna gelap dan keruh serta
mengandung serabut kolagen kasar. Tulang rawan ini terdapat pada hubungan
antartulang. Tulang rawan fibrosa berfungsi memberikan sokongan dan proteksi.
4. Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang (osteosit) dan matriks tulang. Osteosit
dibentuk oleh osteoblas (sel yang bertanggung jawab dalam sintesis komponen
organik matriks tulang). Sedangkan, matriks terdiri atas zat pelekat kolagen dan
endapan garam-garam mineral (terutama garam kapur atau kalsium). Usia manusia
atau hewan yang makin bertambah akan menurunkan kadar kolagen dan
meningkatkan kadar zat kapur, proses ini disebut pengapuran. Jaringan tulang
berfungsi memberi sokongan pada tubuh, melindungi organ-organ tubuh, dan tempat
melekatnya otot rangka.
5. Jaringan Darah
Jaringan darah terdiri atas plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-
keping darah. Mari cermati uraian berikut ini.
Plasma darah. Plasma darah disusun oleh sebagian besar air, protein, senyawa
anorganik, dan senyawa organik. Protein plasma terdiri atas albumin, globulin, dan
fibrinogen. Fibrinogen diperlukan untuk membentuk fibrin dalam proses
pembekuan darah. Fungsi plasma darah adalah mengedarkan sari-sari makanan.
Sel darah merah (eritrosit). Sel eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, dan tidak
mempunyai inti. Garis tengah 2 – 7µm. Dalam eritrosit terdapat hemoglobin yang
berfungsi mengikat oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Eritrosit dibentuk
dalam sumsum tulang merah.
Sel darah putih ( leukosit ). Sel darah putih dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
granulosit (terdapat granula protein) dan agranulosit (tidak memiliki granula
protein). Granulosit dibagi menjadi eosinofil, neotrofil, dan basofil. Sedangkan,
agranulosit terbagi menjadi monosit dan limposit. Leukosit berperan dalam
pertahanan seluler.
Trombosit. Trombosit atau keping-keping darah berbentuk cakram dengan garis
tengah 2 – 5 µm dan tidak berinti. Trombosit mengandung enzim trombokinase
yang berperan dalam pembekuan darah.
C. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut
otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membran
yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma.
Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-
organ dalam dan luar. Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot
memiliki kemampuan untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat
menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut. Otot dibedakan menjadi 3
jenis, seperti berikut.
1. Otot Lurik/Kerangka
Disebut otot
lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka karena melekat
pada kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini memiliki
bentuk silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti banyak di
tepi, kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan kuat, mudah
lelah.
2. Otot polos
3. Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini
memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang
tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai
dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot
jantung seperti otot polos yaitu di luar kesadaran (involunter), terus-menerus,
dan tidak mudah lelah.
REPORT THIS AD
D. Jaringan Syaraf
Jaringan saraf tersusun oleh selsel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan
bercabangcabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf
terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel
saraf kemudian berkumpul membentuk ganglion. Ganglionganglion ini letaknya
hanya pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang
ditangkap oleh dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls
akan diteruskan ke akson (neurit). Akson inilah yang akan menyampaikan impuls ke
sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ efektor. Berdasarkan fungsinya, sel-
sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga.
1. Saraf Sensorik (Neuron Aferen)
Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang
(reseptor) ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Sekelompok badan sel neuron sensorik berkumpul membentuk ganglion yang
berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori membawa rangsangan
menuju ke jaringan saraf pusat.
2. Saraf Motorik (Neuron Eferen)
Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf ke
bagian efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor
menerima rangsang maka akan melakukan respon tubuh.
Sumber : http://www.zonasiswa.com/2015/03/jaringan-hewan-epitel-konektif-
otot.html
Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal adalah
manusia, tumbuhan dan hewan. Dimana setiap makhluk hidup
saling membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup
maupun untuk menciptakan keseimbangan dalam lingkungan
hidup.
Jaringan Hewan
1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf
Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang
terkemas rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier,
pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi,
dingin, serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel
terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan
epithelium glandular.
Jenis
No jaringan Letak Fungsi Gambar
Hewan
Pembuluh darah,
Terkait dengan
pembuluh limfa,
Epitel pipih proses difusi dan
1. selaput dalam telinga,
selapis filtrasi atau
kapsula glomerulus
penyaringan
pada ginjal
Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta
menyatukan jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini
terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh
sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari
protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat
elastic, dan serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).
Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang
menyimpan lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar
diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan
menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan
bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang
berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk
bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo, 1983: 107)
Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi
elastic yang disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-
kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang
terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang
tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga
(Champbell, 2004:8).
Jenis
No. Ciri-ciri
serat
Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen mempunyai
daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada
1. Kolagen tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.
Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen. Serat elastin mempunyai
2. Elastin elastisitas yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain dalam pembuluh darah
dan ligamen.
Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil. Serta
3. Retikuler retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan
lain, khususnya membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel
lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan
sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak namun ukurannya kecil
2. Sel lemak disebut multilokular dan membentuk jaringan lemak coklat. Penyebaran
lemak putih lebih banyak dibanding dengan lemak coklat. Sel lemak putih
berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Sel lemak coklat
berbentuk poligonal. Berfungsi untuk menyimpan lemak.
5.
Sel tiang Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan berfungsi
(Mast cell) untuk heparin dan histamine
Nama
No. Struktur (ciri matriks dan sel) Fungsi
jaringan
Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut
otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls
saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen
yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot
adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian
besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari
kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu hewan
yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).
Letak
tengah Tepi Tengah
nucleus
Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampuan
lama Sebentar sedang
berkontraksi
Tidak menurut
Tipe kontrol Menurut kehendak Tidak menurut kehendak
kehendak
Gambar
Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf
mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan
menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf
tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas
badan sel yang memiliki banyak cabang.
Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel
saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu
neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan
fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis, jaringan saraf
terdiri dari system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan
system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf yang
disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
o Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau
inti sel. Badan sel yaitu bagian neuron yang di
dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel
bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang
terdapat di dalamnya. Setiap rangsangan akan
dibawa ke badan sel oleh dendrit.
o Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal
serabut sitoplasma yang keluar dari badan sel.
Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari
badan sel ke neuron lain.
o Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk
selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin
atau sel penyokong akson. Sel schwann membantu
regenerasi akson yang rusak.
o Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang
mengelilingi akson pada banyak neuron. Fungsi
mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi.
Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielin. Nodus Ranvier berfungsi untuk
mempercepat penghantaran impuls.
Kesimpulan
Sel
Serabut
Zat dasar
Otot polos
Otot lurik
Otot jantung
Terdiri dari :
Neuron sensori
Neuron motor
Neuron asosiasi
2. Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekelompok sel tumbuhan yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antarsel membentuk suatu kesatuan
pada tumbuhan. Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem ada jaringan yang sel-
selnya dapat membelah. Sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang sel-selnya
telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi sesuai fungsinya. Jaringan dewasa terdiri
dari jaringan epidermis, jaringan gabus, jaringan parenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, xilem, dan floem.
A . J A R I N G AN M E R I S T E M ( EM B R I O N I K ) T U MB U H A N
Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel
matinya
Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-
selnya hidup menyerupai parenkim
sumber : http://www.artikelsiana.com/2015/05/fungsi-macam-jaringan-tumbuhan-
fungsi.html#