(RPP)
KURIKULUM 2013
A. KOMPETENSI INTI
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggunjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungansosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia..
KI 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai,
merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
1.1.1. Mengagumi ciptaan tuhan melalui kompleksitas yang dimiliki makhluk hidup
dengan mengucap hamdalah dan tasbih bagi yang muslim.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.1.1. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, menghargai orang lain,
kerjasama, dan percaya diri.
3.8. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum
berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam
kehidupan.
3.8.1. Menganalisis perbedaan dan peranan antara hewan invertebrata antara
annelida dan arthropoda berdasarkan pengamatan ciri morfologi yang
dimunculkan.
4.8. Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh
hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
4.8.1. Menyajikan data pengamatan perbedaan dan peranan antara hewan
invertebrata annelida dan arthropoda berdasarkan pengamatan ciri morfologi
yang dimunculkan dalam bentuk laporan tertulis.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1.1.1 Melalui pengamatan perbedaan hewan invertebrata antara annelida dan
arthropoda berdasarkan ciri morfologi yang dimunculkan pada hewan, siswa
dapat mengagumi ciptaan Tuhan YME dengan mencucap hamdalah dan kalimat
tasbih bagi muslim.
2.1.1.1 Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, menghargai orang lain,
bekerjasama, dan percaya dengan baik dalam melakukan pengamatan perbedaan
hewan invertebrata antara annelida dan arthropoda berdasarkan ciri dan
morfologi yang dimunculkan pada hewan.
3.3.1.1 Siswa mampu menganalisis perbedaan hewan invertebrata antara annelidda dan
Arthropda berdasarkan ciri dan morfologi yang dimunculkan pada hewan.melalui
diskusi secara aktif dengan melakukan pembelajaran dengan model discovery
learning.
4.3.1.1. Siswa dapat membuat laporan tertulis secara tepat dari hasil analisis perbedaan
hewan invertebrata antara annelida dan arthropoda berdasarkan ciri dan
morfologi yang dimunculkan pada hewan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Menurut Budiarti (2009) dan Sulistyorini (2009) annelida berasal dari bahasa Yunani
annulus (cincin), jadi Annelida adalah cacing yang mempunyai tubuh beruas-ruas atau
bersegmen seperti cincin. Setiap ruas pada Annelida disebut somit dan bersifat metameri
artinya setiap segmen tubuh mempunyai alat-alat yang lengkap seperti alat ekskresi,
reproduksi, otot, pembuluh darah, dan saraf. Cacing ini bersifat tripoblastik selomata.
Ciri umum : Struktur tubuh cacing tanah berbentuk gilig memanjang, bersegmen jelas (15-
200 buah), memiliki mulut berbentuk celah pada ujung anterior di bawah
penjuluran dorsal yang disebut protomium, dan anus pada ujung posterior. Tidak
dilengkapi mata, tentakel dan parapodia (kaki berdaging) untuk cacing tanah.
Cacing yang telah dewasa mengalami pembengkakan lunak yang disebut
kliteum. Pada tiap segmen (kecuali segmen pertama dan terakhir) terdapat
empat pasang setae (bulu sikat) pendek dan selom bersekat transversal di bawah
lipatan kulit. Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat
hermafrodit.
S. Digesti : telah sempurna yaitu terdiri atas traktus digestivus yang berupa sebuah tabung
kecil yang dimulai dari mulut dilengkapi gigi kitinfaringesofagustembolok
(ingluvies berdinding tipis)gizzard (lambung tebal)usus halusanus. Makanan
cacing adalah zat organic dalam tanah. Tanah dicerna dan dikeluarkan di
permukaan tanah. Kegiatan cacing ini dapat mengangkat kalium dan fosfor dari
lapisan tanah bawah ke lapisan tanah atas. Tanah hasil pencernaan cacing ini
mengandung banyak nitrogen yang dapat menyuburkan tanah. Jadi, hasil kerja
cacing ini membuat tanah menjadi subur dan berareasi baik.
S. Respirasi : terjadi di seluruh permukaan cacing yang diliputi oleh kutikula secara difusi.
Pernapasan hanya berlangsung pada saat kutikula dalam keadaan basah (dalam
keadaan lembab). Selain itu, pembuluh-pembuluh kapiler dalam tubuh Selain
itu, pembuluh-pembuluh kapiler dalam tubuh mengambil O2 dan melepaskan
CO2..
S. Sirkulasi : pada cacing tanah sistem peredaran tertutup yaitu mengambil oksigen dan
melepaskan CO2 darah tertutup dengan kapiler-kapiler. Darahnya berwarna
merah dan mengandung amoebosit (butiran tidak berwarna), sedangkan yang
berwarna merah adalah plasmanya karena mengandung hemoglobin yang larut.
S. Ekskresi, : kecuali segmen pertama dan terakhir pengeluaran, dilakukan oleh sepasang
nefridium dalam setiap segmen. Saluran yang dilewati sisa makanan pada tiap
nefridium adalah nefrostom yang berkelok-kelok dan poros ekskretorius ventral
yang akhirnya bermuara di nefridium (lubang tubuh).Selain itu, nefridius juga
menerima pembuangan secara difusi dari kapiler darah di sekitar pembuluh.
S. Saraf : berupa sebuah rantai ganglion ventral dan ganglion suprafaringeal anterior
(otak) yang terletak di atas faring. Keduanya dihubungkan oleh tali korda saraf
(tali tangga saraf). Cacing tanah tidak memiliki mata, tetapi di dalam kulitnya
terdapat organ sensoris (seta) sebagai organ perasa yang sensitif terhadap
sentuhan dan cahaya.
S. Reproduksi : cacing ini bersifat hermafrodit, tidak terjadi pembuahan oleh diri sendiri
(self-fertilizing), tetapi terjadi pembuahan silang karena pematangan sel telur
dan sperma tidak terjadi secara bersamaan. Pada bagian tubuh depan yaitu
segmen 32-37, terdapat bagian yang berwarna lain yang disebut klitelum yang
tersusun atas tiga segmen dan berfungsi sebagai alat kopulasi. Di dalam klitelum
ini terdapat zat untuk membungkus telur menjadi kokon untuk menampung sel
telur yang telah dibuahi oleh sperma. Menempelnya klitelum dari dua cacing
dapat saling menukar sperma. Hal ini ditandai dengan adanya tonjolan kecil
yang mempunyai lubang kelamin yang terletak di bawah esofagus. Namun
beberapa jenis Annelida bersifat monocious, yaitu ada cacing jantan dan cacing
betina.
Habitat : habitat adalah di air tawar, air laut, dan darat terutama di tempat lembab,
gembur, dan banyak mengandung zat organik.
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) : Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo (sedikit)
dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya
bersegmen, tidak mempunyai parapodia, danmempunyai beberapa seta pada
setiap ruas. Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat
hermafrodit.
Sub filum : Polychaeta, oligochaeta dan hirudinea.
Arthropoda berasal dari kata arthros (sendi atau ruas) dan podos (kaki) yang berarti
hewan dengan kaki yang bersendi atau beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar
dalam kingdom Animalia. Diperkirakan terdapat sekitar 1.000.000 jenis Arthropoda yang
berarti 75% dari spesies hewan yang ada di Bumi merupakan Arthropoda. Arthropoda
menghuni hampir semua habitat baik di air laut, air tawar, dan daratan. Insect juga disebut
hexapoda karena jumlah kakinya enam.
Ciri umum :Tubuh Arthropoda beruas-ruas yang dapat dibedakan atas kepala (caput), dada
(toraks), dan perut (abdomen). Bentuk tubuhnya simetri bilateral yang dilapisi
oleh rangka luar (eksoskeleton) dari kitin. Dadanya terdiri atas tiga segmen,
perut terdiri dari 6 11 segmen, memiliki 3 pasang kaki, 2 3 pasang sayap, 1
pasang antena, dua mata majemuk, dan 3 oselli. Arthropoda dapat mengalami
ekdisis atau pergantian kulit. Pada bagian kepala terdapat beberapa indra
seperti antena yang berfungsi sebagai alat peraba, mata tunggal (oselus) dan
mata majemuk (mata faset), alat pendengaran, dan statosit (alat keseimbangan
pada Crustacea) Mulut serangga berkembang menjadi beberapa tipe sesuai
dengan cara makannya, yaitu tipe mulut pengunyah, pengisap, tipe pengisap
dan penjilat, dan tipe pengisap dan penusuk. Bagian dada terdiri atas tiga ruas
yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada setiap ruas terdapat
sepasang kaki yang beruas. Umumnya mempunyai sayap yang terletak pada
segmen dada kedua (mesotoraks) dan ketiga (metatoraks). Perut terdiri dari
sekitar 11 ruas, ruas terakhir mengalami modifikasi menjadi ovipositor yang
berfungsi untuk meletakkan telur. Pada segmen pertama terdapat alat
pendengaran atau membran timfani. Ukuran arthropoda beragam mikroskopis
hingga belasan centimeter.
S. Digesti :Arthropoda mempunyai sistem pencernaan yang telah sempurna terdiri atas
mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, dan anus..
S. Sirkulasi : Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal
(punggung). Jantung memiliki aorta tetapi tidak memiliki pembuluh kapiler
dan vena.
S. Respirasi : Arthropoda yang hidup di air bernapas dengan insang, sedangkan yang hidup
di darat bernapas dengan trakea, paru-paru buku, atau seluruh permukaan
tubuh oksigen langsung ditransfer ke dalam sel dan jaringan. Trakea bermuara
pada spirakel atau ostium.
S. Saraf : Sistem sarafnya berupa saraf tangga tali yang terdiri dari ganglion-ganglion
di setiap ruas.
S. Eksresi : Alat ekskresi berupa saluran malpigi yang bermuara pada usus.
S. Reproduksi : Reproduksinya secara seksual dengan alat reproduksi terpisah (ada hewan
jantan dan betina) dengan fertilisasi dilakukan secara internal. Beberapa jenis
serangga melakukan partenogenesis. Selama pertumbuhannya, umumnya
serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorphosis. Serangga
yang tidak mengalami metamorphosis disebut ametabola misalnya kutu buku.
Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (telur larva pupa
imago) disebut homometabola misalnya kupu-kupu. Sedangkan serangga yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna (telur nimfa imago) disebut
hemimetabola. Hewan jantan dapat menghasilkan bunyi dengan
menggesekkan tungkai belakang dengan ujung sayap depan untuk menarik
betina atau mengusir saingannya. Hewan betinanya mempunyai ovipositor
pendek untuk meletakkan telur.
Habitat : habitat arthropoda serangga adalah di darat dan di air tawar, sebagian besar
tempat, air laut, di udara, menempel di pohon, bahkan dapat hidup di atas
kepala manusia. Ada yang hidup bebas dan ada yang parasit.
Jangkrik (Gryllus sp) : Orthoptera, memiliki satu pasang sayap lurus, sayap depan lebih tebal
disebut perkamen yang mengandung zat tanduk, sayap belakang berupa
membran yang tipis seperti selaput. Tipe mulutnya menggigit. Contohnya
adalah Locusta migrato (belalang kayu), Stagmomantis sp. (belalang sembah.
Gryllotalpa africana (gangsir), Gryllus bimaculatus (jangkrik), dan
Periplaneta sp. (kecoa).
Sub filum : Crustacea, Arachnoidea, Miyriapoda, dan Insecta.
I. Penilaian Sikap
1. Penilaian Sikap Religius
a. Lembar Penilaian Sikap Religius
Penilaian:
Rumus Nilai = x 100 %
Penilaian:
Rumus Nilai = x 100 %
Keterangan : Ya = 1 Tidak = 0
Skor = Jumlah pernyataan ya X 100
Jumlah aspek yang dinilai
Keterangan : Ya = 1 Tidak = 0
Skor = Jumlah pernyataan ya X 100
Jumlah aspek yang dinilai
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
II. Penilaian Pengetahuan
1. Lembar Penilaian Pengetahuan
Aspek yang Dinilai
Nama
No. A B C Jumlah Nilai
Siswa
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kunci jawaban Post tes : 1. B; 2. E; 3. D; 4. A; 5. C
Penilaian:
Rumus Nilai = x 100 %
2. Di daerah batuan pasang surut, Andi menemukan spesies cacing dengan karakteristik
berambut banyak. Cacing ini berukuran antara 5 10 cm, tubuh bersegmen-
segmen/beruas-ruas seperti cincin, setiap segmen mempunyai parapodia (kaki
bedaging), pada setiap parapodia terdapat seta untuk bergerak kecuali pada segmen
terakhir, serta mempunyai alat sensoris pada ujung depan (kepala). Reproduksi terjadi
melalui perkawinan cacing jantan dan betina yang menghasilkan larva trakofor.
Spesies cacing tersebut merupakan spesies filum
a. Porifera, karena perkawinan jantan dan betina menghasilkan larva trakofor.
b. Arthropoda, karena pada kepala terdapat alat sensoris.
c. Plathyhelminthes, karena spesiesnya adalah cacing yang berukuran 5- 10 cm.
d. Mollusca, karena mempunyai parapodia (kaki berdaging) pada setiap segmen.
e. Annelida, karena mempunyai tubuh bersegmen/beruas seperti cincin.
5. Pada ruas pertama dan terakhir pada Arthropoda masing-masing terdapat sebuah alat.
Sebutkan dan jelaskan fungsi alat tersebut!
a. Trakea untuk respirasi
b. Badan malpigi untuk eksresi
c. Ovipositor untuk meletakkan telur
d. Antenna untuk alat peraba
e. Membrane timfani untuk alat pendengaran
2. Rubrik penilaian pengetahuan
Aspek yang Penilaian
Dinilai 1 2 3 4 5
Siswa belum Siswa mampu
Siswa mampu
mampu mengelompokk
mengelompokkan
mengelompokka an preparat
preparat sesuai
n preparat sesuai sesuai dengan
A dengan ciri yang
dengan ciri yang ciri yang
(Pengelomp dimiliki atau
dimiliki dan dimiliki dan
okan mampu
mampu mampu
Preparat) menjelaskan
menjelaskan menjelaskan
dasar
dasar dasar
pengelompokan
pengelompokan pengelompoka
secara tepat.
secara tepat. n secara tepat.
Siswa belum Siswa mampu Siswa mampu
mampu menjawab menjawab
menjawab pertanyaan yang pertanyaan
B pertanyaan yang diajukan dalam yang diajukan
(Menjawab diajukan dalam diskusi dengan dalam diskusi
Pertanyaan diskusi dengan tepat namun dengan tepat
dalam tepat dan belum mampu dan
Diskusi) menunjukkan menunjukkan menunjukkan
alas an untuk alas an untuk alas an untuk
meperkuat meperkuat meperkuat
jawaban. jawaban. jawaban.
Siswa Siswa
mampu mampu
Siswa mampu Siswa mampu
C Siswa mampu menjawab menjawab
menjawab satu menjawab tiga
(Menjawab menjawab dua empat lima
pertanyaan post pertanyaan post
Pertanyaan pertanyaan post pertanyaan pertanyaan
test dengan test dengan
Post Test) test dengan tepat. post test post test
tepat. tepat.
dengan dengan
tepat. tepat.
III. Penilaian keterampilan
1. Lembar penilaian keterampilan
Jenis Ketrampilan
Penyajian Mengkomunikasi
No. Nama Siswa Jumlah Nilai
Laporan kan
3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
2. Rubrik Penilaian keterampilan
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Jenis Penyajian Laporan 3 : Menuliskan laporan sederhana dalam
bentuk tabel disertai gambar
2 : Menuliskan laporan sederhana dalam
bentuk gambar.
1 : Menuliskan laporan dalam bentuk
tabel.
2. Ketrampilan 3 : Menyampaikan perbedaan annelida
Mengkomunikasikan dan arthropoda secara tepat disertai
dengan analisis gambar dan fungsinya
pada kehidupan sehari-hari.
2 : Menyampaikan perbedaan annelida
dan arthropoda secara tepat disertai
dengan analisis gambar tanpa fungsinya
pada kehidupan sehari-hari.
1 : Menyampaikan perbedaan annelida
dan arthropoda secara tepat tanpa
disertai dengan analisis gambar dan
fungsinya pada kehidupan sehari-hari.
Penilaian:
Rumus Nilai = x 100 %
Teman-teman bantu aku untuk menemukan kelompokku, aku bingung, aku kelompok
annelida atau arthorpoda ya?
A. Hari, tanggal :
B. Tujuan :
Menganalisis dan mengelompokkan hewan annelida dan arthropoda
berdasarkan ciri morfologi yang dimunculkan.
C. Tinjauan Pustaka :
Cobalah amati di lingkungan sekitarmu, terdapat banyak jenis hewan.
Setiap jenis hewan tersebut mempunyai sifat atau ciri tertentu sehingga
mampu dibedakan dari hewan yang lain.
Menurut Sulistyorini (2009) Invertebrata adalah hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran
pencernaan. Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori
(Porifera), hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri
(Echinodermata), cacing pipih (Platyhelmintes), cacing gilig
(Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida), hewan lunak (Mollusca), dan
hewan berbuku-buku (Arthropoda).
Nilai
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya berdoa menurut keyakinan dan agama saya sebelum melakukan
kegiatan apapun termasuk pembelajaran (keanekaragaman animalia)
dengan khusyuk tanpa diperintah guru..
2. Saya mensyukuri dan mengagumi kebesaran, keteraturan dan
kekuasaan Tuhan yang Maha Esa setiap ada fenomena alam dalam
pembelajaran (keanekaragaman animalia).
3. Saya mengucapkan salam pada siapapun ketika kegiatan apapun
didalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran (keanekaragaman
animalia).
4. Saya mengajukan pertanyaan terhadap suatu fenomena alam yang
dimunculkan dalam pembelajaran (keanekaragaman animalia)
maupun.
5. Saya mengajukan pertanyaan bila tidak memahami materi
pembelajaran (keanekaragaman animalia)
6. Saya cermat dalam mengidentifikasi preparat.
7. saya cermat dalam menganalisis data berdasarkan fakta observasi.
6. Pada saat berdiskusi baik dengan anggota kelompok sendiri maupun
anggota kelompok lain saya menghargai pendapat orang lain.
7. Pada saat berdiskusi baik dengan anggota kelompok sendiri maupun
anggota kelompok lain saya menghargai orang ketika sedang
berbicara.
8. Pada saat berdiskusi baik dengan anggota kelompok sendiri maupun
anggota kelompok lain saya tidak mementingkan diri sendiri.
9. Saya mau menurunkan ego untuk bergabung dalam kelompok yang
ditentukan.
10. Saya mau memberikan pendapat dalam kegiatan diskusi
11. Saya mau bekerja sesuai apa yang telah ditugaskan kepada saya
dengan maksimal.
12. Tanpa ditunjuk guru untuk mempresentasikan hasil diskusi saya
dengan sendirinya berani menunjuk diri sendiri untuk tampil, dan
dilihat ekspresinya.
13. Saya tidak menunjuk siswa lain untuk maju.
14. Saya percaya diri untuk berani berpendapat ataupun menyanggah
15. Pada saat tampil presentasi saya bersuara lantang serta tidak gugup