Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

Disusun oleh:
- Rahma Dania
- Azizah Pratiwi
- Alda Raysha M
- Esa Kurniawati
- ST. Mardyah
- Imam syafii
- Satria Peristiwadi

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
SMAN 1 DOMPU
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjat
kan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan i
nayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang mengamati sel
hewan dan tumbuhan.

laporan ini telah kami susun dengan maksimal dengan mengandalkan informasi dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan i
ni.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari s
egi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami me
nerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang mengamati sel hewan dan tumbuhan ini da
pat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Dompu, 8 September 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh organisme terdiri atas sel. sel merupakan kumpulan materi sederhanyang
dapat hidup. Selain itu terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme
bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan bersifat
multiseluler, tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang tidak
akan bertahan lama jika masing masing berdiri sendiri.
Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
terdapat ribuan jenis sel didalam tubuh yang secara mikroskop dapat dibedakan, namun
semuanya memiliki ciri struktur yang sama.

Sel berasal dari kata Latin cella yang berarti ruangan kecil. Orang yang pertama kali
mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan
terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-
ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruang kecil tersebut diberi nama sel..

Dunia hewan atau tumbuhan sebagai organisme terdapat suatu unit-unit. Unit terkecil
dalam suatu organisme adalah sel. Beberapa referensi menyebutkan bahwasanya sel adalah
segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan
seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu
organisme yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus olehmembran atau struktur serupa
tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Maka dari
itu, sel punya peran yang cukup urgent bagi mobilitas suatu organisme. Meskipun ia
merupakan unit terkecil dalam suatu organisme, namun ia juga mempunyai sebuah ruang
yang disebut dengan ruang sel. Ruang sel adalah tempat organel-organel yang lain yang
berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya
protoplasma atau cairan sel. Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang
satu dengan yang lainnya.Karena perannya yang cukup krusial, maka kita harus mengkajinya
lebih lanjut mengenai sel. Adapun yang melatarbelakangi pengenalan sel dilaksanakan agar
kita semua dapat mempelajari dan mengenali struktur sel, ukuran sel, dan bentuk sel pada
hewan dan tumbuhan.

1.1 Tujuan
 Mengidentfikasi konsep sel sebagai unit struktural dan fungsonal terkecil
 Menetukan komponen kimiawi penyusun sel
 Menetukan perbedaan struktur antarasel prokariotik dan eukariotik
 Mengidentifikasi struktur sel eukariotik
 Membedakan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
 Menganalisis proses-proses kehidupan yang berlangsung dalam sel.
 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan seb
agai unit terkecil kehidupan.
 Menyajikan model bioproses yang berlangsung di dalam sel.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Landasan Teori
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Semua organis
me, mulai dari bakteri hingga manusia, terdiri dari satu atau lebih sel. Sel adalah tempat berla
ngsungnya reaksi kimia yang memungkinkan kehidupan berlangsung.
Sel pertama kali diobservasi dan diidentifikasi oleh fisikawan Inggris bernama Robert
Hook pada tahun 1665. Saat itu Hooke mengamati sayatan gabus dari batang tumbuhan yang
sudah mati menggunakan mikroskop sederhana. Ia menemukan adanya ruang- ruang kosong
yang dibatasi dinding tebal dan menamakannya dengan istilah cellulae artinya sel.
Struktur sel terbagi terbagi menjadi dua kelompok utama, yakni struktur sel
prokariotik dan eukariotik.

SEL PROKARIOTIK
Kata prokariotik berasal bahasa Yunani yaitu prokaryote
yang berarti sebelum inti, yakni suatu organisme bersel satu
tanpa memiliki nukleus. Semua prokariota adalah uniseluler,
kecuali myxobacteria yang sempat menjadi multiseluler di sal
ah satu tahap siklus hidup biologinya.

SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki inti atau nukleus
yang dikelilingi oleh membran sehingga sel ini memiliki dua
membran yakni sitoplasma dan membran inti.
Eukariotik sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni
eucaryotic yang berarti inti.

Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,
dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas
lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil
pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya,
sementara tubuh tikus berasal dari pada pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri
sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan
kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut
Struktur Sel Hewan
1. Membran Sel
Membran sel merupakan lapisan tipis yang mengelilingi dan
melindungi sitoplasma dan nukleoplasma sel. Membran ini b
erfungsi sebagai batas antara sel dengan cairan di sekitarnya.

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah kompartemen sel yang terletak di a
ntara membran plasma dan inti sel. Mengandung berb
agai zat seperti air, protein, karbohidrat, lemak, miner
al, dan vitamin, sitoplasma berperan penting dalam me
nyimpan dan menghasilkan bahan kimia yang dibutuh
kan oleh sel.

3. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah jaringan membran yang melip
uti seluruh sel dan berhubungan dengan inti sel. Terdiri dari j
aringan tabung dan kantong membran yang disebut cisternae,
retikulum endoplasma berfungsi dalam sintesis protein, modi
fikasi protein, serta transportasi bahan di dalam sel.

4. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berperan penting dalam pro
duksi energi sel melalui respirasi seluler. Memiliki struktur berla
pis dengan lipat-lipatan membran yang disebut krisma, mitokond
ria menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) sebagai sumber energi
utama sel.

5. Ribosom
Ribosom adalah organel sel padat dengan ukuran kecil, sek
itar 20 nm. Terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protei
n ribosom atau ribonukleoprotein. Ribosom pada sel hewa
n berperan dalam translasi RNA menjadi rantai polipeptida
atau protein dengan menggunakan asam amino.

6. Badan Golgi
Badan Golgi atau aparatus Golgi merupakan organel yang t
erlibat dalam proses ekskresi sel hewan. Organel ini terletak
di dalam sel eukariotik, seperti ginjal, dan memiliki struktur
berupa kantong pipih yang berukuran bervariasi dan terikat o
leh membran.

7. Nukleus
Nukleus adalah organel yang mengatur dan mengendalikan a
ktivitas sel hewan. Mulai dari metabolisme hingga pembelah
an sel, nukleus memiliki peran penting dalam sel. Organel ini
terdapat dalam sel eukariotik dan memiliki beberapa kompon
en, termasuk membran inti, nukleoplasma, kromosom, dan n
ukleolus.

8. Lisosom
Lisosom adalah kantung kecil bermembran tunggal yang mengandung enzim pencer
naan. Fungsinya untuk mencerna bagian-bagian sel yang rusak atau zat asing yang m
asuk ke dalam sel. Selain itu, lisosom juga merupakan tempat penghasil dan penyim
pan enzim pencernaan seluler.

9. Sentrosom
Sentrosom merupakan organel sel yang hanya ada pada sel hewan. Secara umum, fu
ngsi sentrosom pada sel hewan adalah membantu pembelahan sel. Jika dibelah, sentr
osom awalnya berasal dari sepasang sentriol. Tanpa adanya sentriol, sentrosom tidak
akan terbentuk dan pembelahan sel tidak bisa terjadi.

10. Flagela/silia
Flagela merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai penyokong gerakan dan komu
nikasi antarsel. Selain itu, bagian dari struktur sel hewan ini juga bertugas untuk men
gatur atau menjaga bentuk sel dan tempat melekatnya organel-organel.

Struktur Sel Tumbuhan


1. Dinding Sel
Dinding sel adalah lapisan terluar dari sel yang mengelilingi dan membatasi ruang se
l untuk berkembang. Dinding sel pada tumbuhan memiliki struktur yang fleksibel, ku
at, tetapi terdapat juga lapisan kakunya.
Dinding sel terdiri dari dinding primer, sekunder, dan lamela tengah. Dinding sel ter
bentuk dari selulosa sejenis karbohidrat, pektin, lignin, dan hemiselulosa.
Fungsi dinding sel adalah untuk menjaga tekanan turgor dan memberi bentuk sel tum
buhan. Selain itu, dinding sel juga berfungsi untuk melindungi sel, tempat pertukaran
zat seperti protein dan molekul kecil yang keluar mas
uk dari sel, hormon sel, dan penyimpan karbohidrat.

2. Membran sel

3. Inti Sel

4. Sitoplasma

5. Plastida
yaitu organel yang dinamis karena mampu
membelah, tumbuh, dan berdiferensiasi menjadi
berbagai bentuk.
Pada daun, plastida berwarna hijau dan disebut
krolopas yang mengandung klorofil atau zat hija
u daun. Kloroplas berfungsi pada fotosintesis ya
ng menghasilkan karbohidrat.

6. Vakuola
Vakuola adalah organel dengan volume terbesar di sel tumbuhan. Isinya berupa
cairan dengan rongga yang diselaputi membran.
Fungsinya, yaitu menyimpan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa, pig
men, dan minyak atsiri. Lalu, juga sebagai tempat mengatur turgiditas sel dan penim
bun sisa metabolisme dan metabolik sekunder.

7. Ribosom

8. Retikulumm Endoplasma

9. Mitokondria

10. Badan Golgi

11. Mikrotubulus dan mikrofilamen


Mikrotubulus adalah bagian sel yang berfungsi unt
uk mempertahankan bentuk sel atau ibaratnya rangka
sel. Sementara mikrofilamen berperan dalam pergerak
an sel

Sel hewan adalah unit fungsional dasar yang


membangun tubuh hewan. Adapun sel tumbuhan adalah
unit fungsional dasar yang membangun tubuh tumbuhan.
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan :
1. Bentuk Sel
Sel hewan memiliki kemampuan untuk berubah bentuk karena tidak memiliki dinding
sel yang kaku. Bentuk sel hewan lebih dipengaruhi oleh sitoskeleton, yaitu jaringan protein y
ang memberikan dukungan dan fleksibilitas.
Sementara itu, sel tumbuhan cenderung memiliki bentuk sel yang kaku dan jarang berubah be
ntuk. Hal ini disebabkan oleh kehadiran dinding sel yang memberikan kekuatan struktural da
n perlindungan tambahan.
2. Dinding Sel
Perbedaan utama antara sel tumbuhan dan sel hewan terletak pada keberadaan dinding
sel. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari serat selulosa yang kuat. Dinding sel
tumbuhan memberikan dukungan struktural yang penting dan melindungi sel dari tekanan os
motik. Di sisi lain, sel hewan tidak memiliki dinding sel, sehingga lebih fleksibel dalam hal b
entuk dan ukuran sel.
3. Lisosom
Lisosom adalah organel yang terdapat dalam sel hewan dan berperan dalam pencernaa
n intraseluler. Ia mengandung enzim hidrolitik yang membantu dalam pemecahan bahan mak
anan dan limbah sel. Namun, lisosom jarang ditemukan dalam sel tumbuhan atau bahkan tida
k ada sama sekali.
4. Plastida
Plastida, termasuk kloroplas, adalah organel yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan
berperan penting dalam proses fotosintesis. Terkandung di dalam plastida pigmen hijau yang
disebut klorofil yang memungkinkan tumbuhan untuk menangkap energi matahari dan mengu
bahnya menjadi energi kimia. Sel hewan umumnya tidak memiliki plastida, kecuali dalam ka
sus tertentu seperti pada beberapa jenis ganggang.
5. Sentrosom/Sentriol iol
Sentrosom/sentriol iol adalah struktur yang ditemukan dalam sel hewan dan berperan
dalam pembelahan sel. Sentrosom berperan dalam pembentukan benang-benang pembelahan
yang diperlukan untuk memisahkan kromosom selama pembelahan sel. Sel tumbuhan, umum
nya tidak memiliki sentrosom/sentriol atau jarang ditemukan.
Persamaan sel hewan dan tumbuhan adalah sel hewan dan sel tumbuhan merupakan
jenis sel eukariotik. Sel tersebut memiliki persamaan seperti dari susunan organel selnya.
Kedua sel tersebut sama-sama memiliki nukleus, retikulum endoplasma, mitokondria,
ribosom, dan badan golgi.
Ukuran sel sangatlah kecil sehingga tidak mungkin untuk diamati menggunakan mata
telanjang. Oleh karena itu diperlukan metode khusus untuk mengamati sel. Salah satunya
adalah dengan menggunakan mikroteknik. Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari
tentang metode / prosedur pembuatan preparat atau spesimen mikroskopis yang akan diamati
menggunakan mikroskop. Mikrosop adalah alat yang dapat memperbesar bayangan benda
yang diamati, sehingga dapat membantu kita melihat benda yang kecil. Mikroskop juga
mempunyai beragam perbesaran dari ratusan sampai puluhan ribuan kali.
Salah satu jenis mikroskop adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahay menggunakan cahaya
untuk menerangi objek yang dilihat atau dalam kasus ini untuk melihat sel.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk membuat sediaan renik. Yang paling
umum digunakan adalah Sediaan Irisan (Sectioning). dengan metode ini pembuatan sediaan
dengan cara membuat suatu irisan dengan tebal tertentu sehingga dapat diamati melalui
mikroskop. Tebal-tipisnya sayatan bergantung pada tujuan pengambilan spesimen.harus
dilakukan cara pengirisan yang benar.
Tujuan pengirisan tipis ini adalah agar cahaya dapat menembus objek sehingga sel dapat
terlihat dengan jelas. Jika objek yang ditelititerlalu tebal, cahaya tidak daapat menembus
objek sehinggal sel tidak dapat terlihat dengan jelas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat
A. Waktu Praktikum
8 Agustus 2023
B. Tempat Praktikum
Lantai II Ruang Laboratorium Biologi, SMAN 1 Dompu

3.2 Alat dan Bahan


Alat :
 Mikroskop Cahaya
 Kaca Objek
 Kaca Penutup
 Pipet Tetes
 Silet
 Tissue
 Cotton Bud

Bahan :
 Daun Rhoe discolor
 Epitel Mukosa pipi
 Kapas
 Kapuk
 Bawang Merah
 Metilen Blue

3.3 Langkah Kerja


3.3.1 Prosedur kerja pada sel Daun Rhoe discolor
1. Menyiapkan daun Rhoeo discolor, kemudian memotongnya dengan silet setipis mungkin.
2. Meletakkan potongan bahan tersebut pada kaca preparat dengan menggunakan pinset
3. Menetasi bahan dengan Metilen Blue terlebih dahulu sebelum ditutup
aamenggunakan kaca penutup
4. Amati bahan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x hingga 1000x
5. Foto hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan
3.3.2 Prosedur kerja pada sel Kapas
1. Mengambil kapas secukupnya menggunakan pinset
2. Menempatkan bahan pada preparat
3. Menetasi bahan dengan Metilen Blue terlebih dahulu sebelum ditutup
aamenggunakan kaca penutup
4. Amati bahan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x hingga 1000x
5. Foto hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan
3.3.3 Prosedur kerja pada sel Kapuk
1.Mengambil kapuk secukupnya menggunakan pinset
2. Menempatkan bahan pada preparat
3. Menetasi bahan dengan Metilen Blue terlebih dahulu sebelum ditutup
aamenggunakan kaca penutup
4. Amati bahan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x hingga 1000x
5. Foto hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan

3.3.4 Prosedur kerja pada sel Bawang Merah


1. Menyiapkan bawang merah, kemudian umbinya dipotong dengan silet setipis mungkin.
2. Meletakkan potongan bahan tersebut pada kaca preparat dengan menggunakan pinset
3. Menetasi bahan dengan Metilen Blue terlebih dahulu sebelum ditutup
aamenggunakan kaca penutup
4. Amati bahan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x hingga 1000x
5. Foto hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan

3.3.5 Prosedur kerja pada sel Hewan


1. Buatlah preparat sel epitel mukosa mulut, dengan cara menempelkan cutton bud ke dalam
aamulut dengan berhati-hati
2. Oleskan jaringan epitelium tersebut pada kaca objek.
3. Warnai dengan menambahkan setetes Metilen Blue, lalu tutup denga kaca penutup.
4. Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x hingga 1000x
5. Foto hasil pengamatan tersebut sebagai perbandingan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Sel
Nama Gambar Hasil
NO Gambar Membran Gambar literatur
Media Pengamatan

Daun Rh
oeo Disc
1
olor

2 Kapas

3 Kapuk

Bawang
4
Merah
Epitel
5 Mukosa
Mulut

KETERANGAN :
I. 1 = Dinding Sel
2 = Sitoplasma
3 = Stomata

II. 1 = Dinding Sel


2 = Ruang Sel

III. 1 = Dinding Sel


2 = Gelembung Udara
3 = Ruang Antar Sel

IV. 1 = Dinding Sel


2 = Sitoplasma

V. 1= inti sel
2 = Sitoplasma

3.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan
normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarna
ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di
dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Ketika sel pada daun Rhoeo discolor
ditetesi larutan NaCl 5% mengalami plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo
discolor diletakan pada larutan garam dengan konsentrasi tingi (Hipertonik) dan
menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan
tumbuhan tersebut lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan
lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan terjadinya plasmolisis.

Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari
dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya
cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel terjadi Plasmolisis dapat dibalikkan jika sel
diletakkan di larutan hipotonik, yait menambah air pada sayatan ang diberi NACL sehingga
sel akan mengalami deplasmolisis.

Rhoeo discolor juga mempunyai jaringan epirdemis. Jaringan epirdemis berfungsi


melindungi jaringan” di bawahnya. Salah satu bentuk modifikasi epirdemis adalah stomata.
Stomata merupakan lubang atau celah pada epirdemis yang berfungsi sebagai sarana
pertukaran gas antara jaringan dengan lingkungan luar

Sel kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji yang dihasilkan dari pohon kapas
yang tumbuh di daerah tropika dan subtropika. Serat kapas ini banyak digunakan dalam
industritekstil. Serat itu diolah dengan cara dipintal untuk menjadi benang dan ditenun untuk
menjadi kain. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel kapas di bawah
mikroskop, diketahui bahwa sel kapas adalah sel sklerenkim yang berfungsi sebagai jaringan
penguat pada tumbuhan. Sel Gossypium sp adalah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar
biji yang mengalami pemanjangan. Sel Gossypium sp berbentuk serat-serat seperti benang
terpilin yang memanjang. Sel Gossypium sp hanya memiliki dinding sel dan torsi di beberapa
bagian. Torsi merupakan inti sel yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada sel Gossypium sp tidak
terdapat inti sel dan sitoplasma serta organel hidup lainnya, karena itu sel Gossypium sp
tergolong sel mati karena tidak memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga sel tidak dapat
melakukan aktivitas hidup. Serat kapas termasuk sel prokariotik karena tidak memiliki inti
sel. Bagian yang menyusun dari serat kapas adalah, dinding sel,lumen, dan torsi.

Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan preparat rambut buah Ceiba
pentandra memiliki bagian yang teramati yaitu dinding sel dan ruang udara, bentuk selnya
silindris. Menurut referensi, sel pada rambut buah Ceiba pentandra adalah sel mati karena
tidak mempunyai inti sel maupun sitoplasma yang merupakan ciri sel hidup (tidak adanya
protoplas). Sel kapuk sangat ringan karena berisi rongga udara, hal ini terlihat pada badan sel
kapuk terdapat rongga udara. Disamping itu ringannya kapuk terlihat pada saat di air, di mana
kapuk akan mengapung. Bagian dari sel kapuk yang terlihat selain rongga udara, adalah
dinding sel dan ruangan kosong didalamnya yang disebut ruang sel. Sel kapuk yang
diamati ini berbentuk benang memanjang

Pada bawang merah (Allium cepa) yang merupakan sel tumbuhan dan sel
epidermisnya termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel dan
mempunyai cairan di dalamnya dan aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran
cairan yang ada didalam sel epidermis bawang merah disebut mukleoplasma cairan tersebut
berfungsi untuk melindungi vakuola. Bentuk sel bawang merah seperti balok yang disusun
miring. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu
memiliki, inti sel,dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang
merah berwarna merah muda, hal ini disebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas. 'adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian
yaitu membran plasma, inti sel, dansitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel
mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.

Pada sel epitelium pipi pada percobaan ini kami mengamati sel epitel rongga mulut
sebagai perwakilan dari sel hewan. pada sel epitel rongga mulut terlihat adanya membran sel,
inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel
tumbuhan, bedanya sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai
membran sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di dalamnya. Sel
mukosa mulut tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan
mudah berubah-ubah bentuknya. Sel mukosa mulut hanya mempunyai membram sel saja
sehingga sel mukosa mulut termasuk sel hewan.

Dalam pengamatan preparat mukosa mulut dengan metode supravital dan


menggunakan pewarnaan methelyn blue 0,25% dalam larutan NaCl fisiologis dapat diketahui
bahwa preparat epitel mukosa epitel dapat diamati dengan baik pada perbesaran 10x10,
meskipun pada beberapa tempat ada penumpukan sel epitel.
Pengamatan dibawah mikroskop sel-sel epitel berwarna biru. Nukleus sel epitel
terwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus bersifat asam akan terwarna oleh
pewarna basa yaitu methylene blue. Saat pengamatan sel masih dalam bentuk asalnya, tidak
terjadi plasmolisis atau krenasi karena menggunakan zat warna netral yaitu pada kosentrasi
setara dengan kosentrasi cairan tubuh 0,9% larutan. Didalam preparat masih terdapat kotoran
hal ini diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut yang ikut terambil saat
pengambilan epitelium mukosa menggunakan tangkai skapel.

BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum diatas adalah sebagai
berikut :
1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana.

2. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan :


- sel hewan tidak memiliki dinding, sel tumbuhan memiliki dinding sel
- Sel hewan memiliki sentrosom, sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom
- Sel hewan memiliki lisosom, sel tumbuhan tidak memiliki lisosom
3. Sel Daun Rhoeo discolor berbentuk segienam atau segi lima, dengan sitoplasma berwarna
ungu memenuhi dinding sel. Rhoeo discolor juga mempunya jaringan epirdemis yang berupa
stomata.

4. Sel kapas atau Gossypiym sp berbentuk serat-serat seperti benang memanjang. Sel
Gossypium sp hanya memiliki dinding sel dan torsi di beberapa bagian. Sel Gossypium sp
tergolong sel mati karena tidak memiliki inti sel dan sitoplasma.
5. Sel kapuk atau Ceiba pentandra bebentuk silindris dengan bagian selnya dinding sel dan
ruang udara. Sel kapuk adalah sel mati karena tidak mempunyai inti sel atau sitoplasma.

6. Sel bawang merah atau Allium cepa berbentuk seperti balok. Bawang merah termasuk
pada sel hidup karena memiliki inti sel, dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma.
Sel bawang merah berwarna merah muda atau ungu dikarenakan pada bawang merah terdapat
kloroplas

7. Sel epitel rongga mulut memiliki inti sel dan sitoplasma sama seperti pada sel tumbuhan.
Yang membedakannya ialah sel hewan tidak memiliki dinding sel, sehingga bentuknya
mudah berubah-ubah. Berdasarkan pada penganatan di bawah mikroskop, sel-sel epitel
berwarna biru. Nukleus sel epitel terwarna menjadi biru karena nukleus bersifat asambakan
terwarna oleh pewarna basa yaitu methylene blue.

4.2 SARAN

Saran untuk praktikum pengamatan sel yang selanjutnya adalah praktikan harus lebih
memperhatikan kembali dalam mempersiapkan bahan yang akan diamati dengan benar, dan
sebelum praktikum dimulai, sebaiknya perlengkapan bahan dan alat harus sudah disiapkan
BAB V
DAFTAR PUSAKA

https://www.academia.edu/28379316/aporan_Praktikum_Pengamatan_Sel
https://www.academia.edu/36367689/1_LAPRAK_SITOLOGI_I_docx
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
jawa-timur/agriculture/laporan-resmi-biologi-pengamatan-sel-another-ver/32987611
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/08/182126169/bagaimana-cara-
mengamati-sel
https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/20422/1/f4ef046ce45021f1a9cb18b4b5fffc09.pdf
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221117145915-569-875113/mengenal-11-
struktur-sel-tumbuhan-apa-saja
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221121163448-569-876588/mengenal-11-
struktur-sel-hewan-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai